BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

advertisement
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat PT. X
PT. X adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang Fast Moving Consumer
Goods (FMCG). Selama puluhan tahun, PT. X telah menjadi perusahaan yang produkproduknya sangat populer di masyarakat Indonesia, setiap produk yang dihasilkan oleh
PT. X sangat digemari oleh masyarakat khususnya untuk ibu rumah tangga. Reputasi
tersebut diperoleh melalui proses yang panjang dan komitmen dari PT. X yang fokus
untuk menjadikan hidup pengguna produknya menjadi lebih baik melalui brand yang
ditawarkan.
PT. X didirikan pada tanggal 5 Desember 1933. Semenjak saat itu PT. X
menciptakan produk-produk rumah tangga seperti sabun cuci piring, deterjen, shampoo,
sabun mandi, produk kecantikan, bumbu penyedap, dan lain-lain.
4.1.2 Visi dan Misi PT. X
a. Visi
“We work to create a better future everyday”
b. Misi
“We help people feel good, look good and get more out life with brands and
services that are good for them and good for others”
31
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan bertujuan agar dapat mengatur setiap bagian di
dalam perusahaan dan melakukan fungsi sesuai dengan aturan yang tertulis. PT. X
memiliki 6 divisi dengan masing-masing struktur organisasi yang telah diatur dengan
jelas dan telah disepakati bersama. Struktur organisasi PT. X disajikan pada gambar
berikut ini :
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. X
4.2 Analisis Data
Pada bagian ini, penulis akan melakukan analisis berdasarkan teknik pengolahan
data yang telah diungkapkan pada bab metode penelitian.
4.2.1 Karakteristik Responden
Jenis
Kelamin
Frequency
Percent
Pria
42
63,6%
Wanita
24
36,4%
66
100%
Total
Tabel 4.1 Jenis Kelamin
Berdasarkan pada tabel 4.1 disimpulkan dari 66 responden, terdapat responden
dengan jenis kelamin pria berjumlah 42 orang (63,6%) dan responden jenis kelamin
wanita berjumlah 24 orang (36,4%).
32
Usia
Frequency
Percent
25-29 tahun
21
31,8%
30-34 tahun
8
12,1%
35-39 tahun
9
13,6%
40-44 tahun
9
13,6%
45-49 tahun
5
7,6%
50-54 tahun
10
15,2%
55-59 tahun
1
1,5%
60-64 tahun
3
4,5%
66
100%
Total
Tabel 4.2 Kelompok Usia
Berdasarkan tabel 4.2, maka responden yang berusia 25-29 tahun berjumlah 21
orang dengan presentase sebanyak 31,8%, yang berusia 30-34 tahun berjumlah 8 orang
dengan presentase sebanyak 12,1%, yang berusia 35-39 tahun berjumlah 9 orang
dengan presentase sebanyak 13,6%, yang berusia 40-44 tahun berjumlah 9 orang
dengan presentase sebanyak 13,6%, yang berusia 45-49 tahun berjumlah 5 orang
dengan presentase sebayak 7,6%, yang berusia 50-54 tahun berjumlah 10 orang dengan
presentase sebanyak 15,2%, yang berusia 55-59 tahun berjumlah 1 orang dengan
presentase sebanyak 1,5% dan yang berusia 60-64 tahun berjumlah 3 orang dengan
presentase sebanyak 4,5%.
4.2.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Indikator yang telah ditentukan dalam bab metode penelitian ini akan diuji
terlebih dahulu apakah pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dinilai valid dan reliabel
untuk menguji variabel self-efficacy. Berikut hasil penyajian analisis tersebut :
33
Indikator
Valid
Tidak Valid
Magnitude
4, 9, 14, 15,
16, 20, 25,
26, 28, 30,
39, 40
1, 13
Strength
Generallity
7, 10, 11,
17, 19, 22,
23, 27, 29,
35, 36, 37
6, 8, 18, 21,
24, 31, 32,
33, 34, 38
2, 3
5, 12
Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Validitas Statistik Mengukur Self-efficacy
Tabel 4.3 menunjukkan terdapat 6 item yang tidak valid karena memiliki nilai
corrected item total correlation dibawah 0,250, dan terdapat 34 item yang terbukti valid
karena mamiliki nilai corrected item total correlation diatas 0,250. Maka hasil analisis
validitas untuk variabel self-efficacy dinyatakan valid.
Cronbach's
Alpha
0.946
N of
Items
34
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Mengukur Self-efficacy
Output SPSS pada tabel 4.4 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha untuk
keseluruhan skala pengukuran sebesar 0,946. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel
self-efficacy sudal reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,7.
4.2.3 Analisis Data Kinerja
Analisis data kinerja didapat dari hasil penilaian akhir perusahaan terhadap
setiap karyawan. Penulis mendapatkan data kinerja manajer yang sesuai dengan
responden yang mengisi kuesioner. Hasil analisis dapat disajikan sebagai berikut :
34
Frekuensi
No.
1
Pernyataan
Kinerja
A
B
C
D
E
MS
4
29
33
0
0
3.6
Tabel 4.5 Hasil Analisis Data Kinerja
Berdasarkan tabel 4.5 data kinerja karyawan memiliki overall mean score
sebesar 3,6 yang berarti kinerja karyawan tinggi. Hal ini dapat dilihat dengan nilai
overall mean score yang berada pada skala interval 3,41-4,20. Kinerja karyawan yang
tinggi menunjukkan kemampuan karyawan dalam melaksanakan kewajibannya dengan
baik dan mencapai goal yang telah ditentukan, memiliki tingkat kreatifitas, mampu
meyelesaikan persoalan, personality yang baik.
4.2.4 Analisis Korelasi Variabel Penelitian
Untuk melihat hubungan antar variabel yang ada, penulis melakukan analisis
dengan korelasi Pearson Product Moment. Besarnya nilai korelasi (r) menurut J.
Supranto (2002) adalah berkisar antara 1 sampai -1, nilai mendekati -1 atau 1 berarti
hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti
hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan
searah dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik.
35
Self-efficacy
Self-efficacy
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N
Nilai
kinerja
Nilai
Kinerja
0.083
0.509
66
66
Pearson Correlation
0.083
1
Sig. (2-tailed)
0.509
N
66
66
Tabel 4.6 Koefisien Korelasi
Pada tabel 4.6 terlihat adanya korelasi searah antara tiap variabel self-efficacy
dan kinerja manajer. Hal ini dapat dilihat dengan diperolehnya nilai koefisien korelasi
sebesar 0,083 pada variabel self-efficacy dan kinerja. Antara variabel X dan Y memang
terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga
korelasi ini diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan Y).
36
Download