Document

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. Kesimpulan
Konsekuensi psikologis dari lemahnya self-efficacy pada matematika adalah
munculnya sikap negatif yang mengarah kepada motivasi yang rendah dan apatis
pada pelajaran matematika. Self-efficacy mempengaruhi pilihan orang dalam
membuat dan menjalankan tindakan yang mereka kejar. Individu cenderung
berkonsentrasi dalam tugas- tugas yang mereka rasakan mampu dan percaya dapat
menyelesaikannya serta menghindari tugas-tugas yang tidak dapat mereka
kerjakan. Mengubah self-efficacy berarti mengubah pola pikir. Oleh karena itu,
tanpa meningkatkan dan mengandalkan pembelajaran matematika
yang
berkualitas yang menuntun siswa untuk berpikir, akan sangat sulit mencapai
kemampuan berpikir.
Intervensi konseling cognitive behavioral pada penelitian, terbukti efektif
untuk meningkatkan self-effacacy siswa pada pelajaran matematika. Siswa yang
diberikan konseling cognitive behavioral mengalami peningkatan skor selfefficacy pada pelajaran matematika yang terlihat dari perbandingan skor rata-rata
baseline dan skor intervensi yang digambarkan dalam bentuk grafik pada masingmasing subjek penelitian. Temuan hasil penelitian menunjukkan peningkatan
skor self-effacacy pada pelajaran matematika. Konseli RW mengalami
peningkatan sebesar 10 poin, konseli AL sebesar 10,4 poin, dan konseli RN
sebesar 12 poin.
Pengalaman pada sesi konseling telah memberikan kesempatan kepada
konseli untuk tidak menghindari masalah melainkan memikirkan cara yang dapat
dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, sehingga muncul keyakinan
pada diri konseli akan kemampuannya menyelesaikan permasalahan.
5.2. Rekomendasi
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa
Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
72
Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan hal-hal sebagai berikut:
1. Bagi Guru BK
Hasil penelitian menunjukkan, konseling cognitive behavioral
efektif untuk meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran matematika.
Dengan demikian, teknik konseling cognitive behavioral diharapkan dapat
menjadi salah satu alternatif bagi guru BK untuk meningkatkan self-efficacy
dan performa siswa pada pelajaran matematika di SMA.
2. Bagi Guru Pelajaran Matematika
Hasil penelitian menunjukkan konseling cognitive behavioral
memiliki kaitan yang erat dengan self-efficacy siswa. Implikasi bagi guru
pelajaran matematika yaitu perlunya memperhatikan cara pandang siswa
terhadap pelajaran matematika, sehingga dapat menunjukkan performance
guru dalam mengajar (berempati terhadap kesulitan belajar siswa,
mendorong siswa untuk berusaha dengan berbagai teknik belajar,
menggunakan metode yang lebih tepat untuk mengubah pandangan siswa
lebih positif pada pelajaran matematika, dan menumbuhkan kepercayaan
diri siswa akan kemampuannya untuk balajar dan berprestasi pada pelajaran
matematika).
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini menjadi data yang berguna untuk mengkaji
lebih mendalam terkait efektivitas konseling cognitive behavioral untuk
meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran yang lain. Selain itu
peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperluas subjek penelitian
dan tidak hanya pada jenjang SMA, melainkan SMP dan SD, serta menguji
efektivitas konseling cognitive behavioral dalam setting kelompok.
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa
Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Download