promosi kesehatan

advertisement
Promosi kesehatan
10 Penyakit penyebab kematian
10 Penyebab Kematian Tertinggi Di
Indonesia menurut WHO
1 JANTUNG KORONER
2 TUBERKOLOSIS
3 KELAINAN PEMBULUH DARAH
4 PENYAKIT PERNAPASAN
5 PENYAKIT BAYI BARU LAHIR
6 PENYAKIT PARU-PARU
7 KECELAKAAN LALU-LINTAS
8 DIABETES MELLITUS
9 DARAH TINGGI
10 DIARE
Berikut ini adalah penyebab
kematian terbanyak di dunia
menurut WHO:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Penyakit jantung koroner
Stroke
Infeksi saluran napas bawah
Penyakit paru obstruktif
kronik (PPOK)
Diare
HIV/AIDS
Kanker paru
Diabetes melitus
Kecelakaan lalu lintas
Prematuritas
Penyakit penyebab kematian terbesar di Indonesia
1. Jantung Koroner

Jantung Koroner adalah satu dari 10 Penyakit Terbanyak di Indonesia yang menyebabkan kematian.
Penderita umumnya mengalami nyeri dada, gagal jantung, hingga serangan jantung karena jantung
gagal memompa darah.
2. Tuberkolosis (TBC)

10 Penyakit Terbanyak di Indonesia yaitu TBC. Ya, Indonesia termasuk peringkat ketiga terburuk di
dunia untuk jumlah penderita TBC. Terapi pengobatan TBC selama 6 bulan tanpa putus efektif
menghindarkan penderita dari kematian.
3. Diabetes Mellitus (Kencing Manis)

Penyakit gangguan metabolisme karena terganggunya produksi Insulin dan tingginya kandungan gula
darah. Diabetes dapat menyebabkan kematian dengan berbagai komplikasi yang dibutuhkan.
4. Hipertensi/Tekanan Darah Tinggi

Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi makanan berlemak/berkolesterol tinggi berlebihan serta
kurangnya aktivitas fisik/olahraga. Hipertensi membahayakan karena menyebabkan stroke, gagal
jantung, serangan jantung.
5. Stroke

Di Indonesia diperkirakan ada 300.000 kasus Stroke setiap tahunnya. Sayangnya, pasien sering
datang ke rumah sakit sudah dengan tingkat keparahan tinggi sehingga terlambat ditangani.
6. Kanker

Beberapa dekade yang lalu, jumlah penderita kanker tidaklah sebanyak pada dekade ini. Penyakit
ini semakin menggejala karena faktor meningkatnya konsumsi makanan cepat saji, polusi udara,
tingkat stres tinggi.
7. Penyakit Paru Kronis

Tingginya angka penderita penyakit ini terjadi karena kondisi lingkungan yang buruk terutama di
kawasan industri/perkotaan padat penduduk serta kebiasaan merokok masyarakat Indonesia.
8. Diare

Separuh penduduk Indonesia masih tinggal di kawasan kumuh dan tidak memiliki sanitasi yang baik.
Sayangnya, penanganan Diare sering tidak serius sehingga banyak menyebabkan kematian pada anak
dan balita.
9. Infeksi Saluran Pernafasan/Pneumonia

Iklim tropis dengan kelembaban tinggi diduga menjadi penyebab banyaknya penyakit ini di Indonesia
yang banyak menyerang anak dan balita di daerah dataran tinggi/pegunungan.
10. HIV/AIDS

Penggunaan jarum suntik bersama-sama, transfusi darah, dan hubungan seksual tanpa pengaman
meningkatkan angka penderita penyakit ini setiap tahun. Karena itu, Pendidikan Kesehatan
Reproduksi/Penanggulangan HIV/AIDS harus terus dilakukan.
Bila kita telaah lebih jauh, 10 Penyakit Terbanyak di Indonesia umumnya disebabkan oleh kebiasaan
buruk (merokok/alkoholik), gaya hidup tidak sehat, dan minimnya perhatian pada deteksi dini serta
pencegahan penyakit.
Pencegahan penyakit

Prevensi primer adalah tindakan untuk menghindarkan atau mencegah
kelompok-kelompok berisiko tinggi agar tidak terkena atau menjadi terkena
sakit, atau mengurangi kemungkinan menyebarnya suatu gangguan/penyakit
pada masyarakat. Prevensi primer dapat diarahkan untuk kebanyakan perilaku
kesehatan seperti melakukan vaksinasi untuk mencegah tertular penyakit
tertentu, menggunakan sabuk keselamatan pada para pengendara mobil, diet.

Prevensi sekunder diarahkan untuk mengurangi lamanya, prevalensinya, atau
mencegah suatu penyakit agar tidak menjadi lebih parah. Penekanannya
pada deteksi awal dan pengobatan atau tritmen awal. Memeriksakan ke
dokter setelah merasakan gejala-gejala tertentu, pemeriksaan kesehatan
untuk deteksi dini suatu penyakit.

Prevensi tersier dimaksudkan untuk mengurangi konsekuensi atau mencegah
kecacatan akibat dari penyakit itu sendiri.
Promosi kesehatan

Promosi Kesehatan (Health Promotion), adalah Proses pemberdayaan
masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.

Promosi Kesehatan adalah upaya perubahan/perbaikan perilaku di bidang
kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan atau hal-hal lain
yang sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan

Promosi Kesehatan juga berarti upaya yang bersifat promotif (peningkatan)
sebagai perpaduan dari upaya preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan)
dan rehabilitatif (pemulihan) dalam rangkaian upaya kesehatan yang
komprehensif.

Promosi kesehatan dapat dilaksanakan di berbagai seting, yaitu di
rumah/tempat tinggal (where we live), di sekolah (where we learn), di
tempat kerja (where we work), di tempat-tempat umum (where we play and
do everything) dan di sarana kesehatan (where we get health services).
Promosi kesehatan

adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan (Notoatmodjo, 2005).

Intervensi ini biasanya dimulai dengan memberitahu individu mengenai apa
itu perilaku kesehatan dan bagaimana mereka melakukannya, dan
mempersuasi orang-orang untuk mengubah kebiaasaan yang tidak sehat. Hal
lain yang tak kalah penting adalah bagaimana memotivasi individu untuk
menumbuhkan keinginan untuk berubah dan hal ini membuat mereka harus
mengubah sikap atau health beliefnya.
Metode promosi kesehatan
1.
Memberikan informasi kesehatan
media untuk menyampaikan informasi kesehatan:
a. mass media: TV, radio, Koran, majalah
b. media di luar ruangan (outdoor): billboard, spanduk, poster
c. computer: internet
d. setting medis: rumah sakit, tempat praktek dokter,
karakteristik Informasi :

berisi content khusus

Message framing: menekankan pada keuntungan atau kerugian berhubungan dengan
perilaku/keputusannya (“berolah raga teratur membuat badan menjadi fit” vs
“merokok membunuhmu”
Metode promosi kesehatan
2.
Motivational interviewing
yaitu konseling yang dirancang untuk membantu individu mengeksplorasi
atau menghilangkan ambivalensi dalam pengubahan perilaku, biasanya
ditujukan pada individu yang mengalami adiksi.
3.
Behavioral and cognitive methods
behavioral methods  difokuskan pada upaya untuk mengelola antecedent
perilaku dan konsekuensinya.
mengelola antecedent  menghindari makanan yg dapat membuat sakit
mengelola konsekuensi  menggunakan reinforcement untuk perilaku
kesehatan tertentu yg telah dilakukan. (efektivitas reinforcement
tergantung pada jenis rewardnya dan usia individu yang di tritmen)
cognitive methods  diterapkan untuk mengubah proses kognitif tertentu,
missal meningkatkan efikasi diri untuk berhenti merokok.
self management merupakan teknik yang berdasarkan pada pendekatan
cognitive behavioral 
Metode promkes
4.
Electronic intervention

Internet based program dan computer based program
Contoh electronic intervention:
Purpose
Population and program description
Related evidence
Decrease drinking
Heavy drinkers. Motivationel interview
methods to help them to commit to change,
and if they do, negotiatate goals and plan for
change (Squires & Hester, 2004)
Carey et al, 2009
Decrease smoking
Smokers who purchased a nicotine patch.
Cognitive behavioral program including
methods to manage antecedents and enhance
self efficacy and coping (Strecher, Shiffman,
& West, 2005)
Myung et al, 2009;
Seidman et al,
2010; Shahab &
McEwen, 2009
Decrease chronic
pain
Headache sufferer. Stress management
including relaxation training and some
biofeedback (Devineni & Blanchard, 2005)
Bennet & Glasgow,
2009
Purpose
Population and program description
Related evidence
Decrease
insomnia
Adults with insomnia. Cognitive behavior
methods such as going to bed only when sleepy
and changing counterproductive beliefs
(Ritterband et al, 2009)
Reduce risk of
eating disorder
Females at high risk eating disorder. Cognitive
behavior program to chang belief about their
bodies and societal standards that put them at
risk (Taylor et al, 2006)
Reduce risk of
substance use
Girls 11 to 13 years old, and their mother. Each
pair worked together on a computerized
program which though them ways to manage
their mood anstress to reduce the girls risk of
using tobacco, alcohol and illicit drugs (Schinke,
Fang & Cole, 2009)
Reduce dietary
fat, increase
exercise
Adults in general population. An internet
Winner et al, 2007
intervention had participants provide
information about their fat intake and physical
activity. Tailored feedback and suggestion were
given on the healthfulness of their behaviors and
ways to improve them (Oenema et al, 2008)
Hustad et al 2010;
Norman et al,
2008
Download