Mewujudkan Inginkan Masa Depan Yang Kita

advertisement
Asia Tenggara
[ 2015 Laporan Tahunan ]
Mewujudkan
Masa Depan
Yang Kita
Inginkan
Mewujudkan
Masa Depan
Yang Kita
Inginkan
Greenpeace Asia Tenggara didirikan
pada tahun 2000 sebagai jawaban atas
merajalelanya degradasi lingkungan yang
diakibatkan oleh pembangunan yang tidak
terkendali di wilayah tersebut.
Kala kita mencapai usia 15 tahun pada 2015
ini, kita coba lihat kembali sejarah kita dalam
bekerja menciptakan perubahan lingkungan
yang positif bagi kawasan Asia Tenggara.
Selama 15 tahun terakhir, kita memberikan
pengaruh pada para pengambil keputusan
di kawasan dengan menjadi pionir dalam
menyerukan penyerapan energi terbarukan,
menghentikan kerusakan hutan langsung
di tempat itu terjadi, menjadi saksi atas
tercemarnya badan air di Asia Tenggara,
melakukan gugatan hukum terhadap
perusahaan-perusahaan agar menjaga
keberlanjutan sistem produksi makanan kita,
dan bekerja dengan aliansi yang lebih besar
untuk menghentikan penangkapan ikan ilegal.
Hari ini, ketika kita memandang masa depan,
kita tahu bahwa misi kita tetap sama: untuk
melindungi hak-hak lingkungan, mengungkap
dan menghentikan kejahatan lingkungan
dan memajukan pembangunan bersih. Tapi
pekerjaan ke depan kini lebih mendesak dari
sebelumnya.
Asia Tenggara menyimpan banyak sumber
daya dunia yang didambakan dan merupakan
rumah bagi hampir sepersepuluh populasi
dunia. Selama satu dekade terakhir, wilayah
ini adalah salah satu wilayah pertumbuhan
ekonomi tercepat di dunia. Namun
pertumbuhan tersebut mencekik ekosistem
dan melahirkan pola konsumsi yang tidak
berkelanjutan. Sementara itu, penduduk di
wilayah ini terpapar risiko serius dari dampak
degradasi lingkungan dan perubahan iklim.
Bagaimanapun, seperti tren global dan
tantangan yang mempengaruhi Asia
Tenggara, kita tahu bahwa pekerjaan kita
di lapangan juga memiliki jangkauan dan
dampak global.
Ke depan, kita akan terus memanfaatkan
kekuatan kolektif masyarakat. Masa depan
lingkungan di kawasan dan planet ini ada di
tangan kita. Secara bersama-sama kita bisa
mewujudkan sebuah masa depan yang hijau
dan damai bagi kita semua.
Isi
Nilai-nilai inti
Dalam bekerja, kami dipandu oleh
nilai-nilai inti kami yaitu tanpa
kekerasan, kemandirian finansial,
konfrontasi kreatif dan kekuatan
bertindak bersama-sama.
Greenpeace tidak meminta atau
menerima dana dari pemerintah,
perusahaan atau partai politik.
Greenpeace tidak mencari atau
menerima sumbangan yang dapat
membahayakan independensi,
tujuan, sasaran, atau integritas
organisasi. Greenpeace hanya
bergantung pada sumbangan
sukarela dari para pendukung
individu, dan dukungan hibah dari
yayasan-yayasan nirlaba.
04
06
Sambutan Dewan
Pesan dari Direktur
Eksekutif
Kami percaya pada kekuatan
kolektif masyarakat. Masa depan
lingkungan terletak pada jutaan
orang di seluruh dunia yang
berbagi keyakinan kita. Bersama
kita bisa mengatasi masalah
lingkungan dan mempromosikan
solusinya.
Tujuan kita
08
10
Mempromosikan
Kesatuan
Pekerjaan Kita
24
26
Keuangan
Melihat ke Depan
Tujuan Greenpeace adalah
untuk memastikan kemampuan
bumi kita untuk memelihara
kehidupan dalam segala
keberagamannya.
Greenpeace telah berkampanye
melawan degradasi lingkungan
sejak tahun 1971. Saat ini,
Greenpeace terdiri dari 26
kantor nasional dan regional
yang independen di seluruh
dunia, yang beroperasi di lebih
dari 55 negara. Greenpeace Asia
Tenggara didirikan pada tahun
2000 dan selain berkantor di
Thailand, Indonesia dan Filipina,
kami juga mendapat dukungan
dari masyarakat di Malaysia,
Myanmar, Singapura dan
kawasan Mekong.
Sambutan Dewan
Keberanian
dan Aksi
“... Kita
memberdayakan
pendukung dan
relawan untuk
membantu
kita membuat
perubahan ini
terjadi.”
Kumi Naidoo,
Direktur Eksekutif Greenpeace
Internasional
Ketika Greenpeace mulai bekerja di Asia
Tenggara 15 tahun yang lalu kami pikir
tantangan yang kami hadapi sangat besar.
Kami mulai sebagai tim yang sangat ramping
di dua negara, bekerja di daerah yang
begitu beragam, dengan isu-isu yang belum
menjadi arus utama, dan di sebuah wilayah
di mana ruang demokrasi terbatas. Kami
melihat kembali dengan kagum dan hormat
pada para staf perintis kami, relawan dan
tim penggalang dana yang membangun
ruang untuk Greenpeace hadir di wilayah
ini, memenangkan kampanye-kampanye
yang sulit dan menciptakan momentum yang
mengubah Greenpeace Asia Tenggara,
organisasi kita ini, menjadi sebuah gerakan
hari ini. Kami percaya bahwa keberanian,
kegigihan dan tindakan mereka dalam
menghadapi kesulitan yang tampaknya
tak teratasi, sangat menentukan dalam
menggerakkan kawasan untuk mengambil
langkah-langkah menuju masa depan yang
lebih berkelanjutan.
Bahkan saat kita melihat kembali hasil
pekerjaan kita dengan bangga, kita
menghadapi tantangan hari ini dengan
tekad yang sama. Pada 2015, kami terus
menggulirkan kampanye yang sukses di
wilayah ini maupun pada tingkat global.
Kami telah membuat dampak pada pemilu
Indonesia; mengubah kebijakan untuk
melindungi lautan dan hutan; mendorong
perusahaan-perusahaan untuk mendukung
[4]
nol deforestasi; menunda proyek-proyek
energi kotor; mempengaruhi pengembangan
energi bersih; dan memberikan respons
terhadap berbagai krisis di kawasan ini. Dan,
yang lebih penting, kita memberdayakan
pendukung dan relawan untuk membantu kita
membuat perubahan ini terjadi.
Secara internal, 2015 juga merupakan
tahun perubahan di mana Von Hernandez
telah selesai menunaikan masa jabatannya
sebagai direktur eksekutif. Kami berterima
kasih kepada Von yang telah mengarahkan
organisasi dan mengawasi pertumbuhannya
dalam enam tahun terakhir. Kami juga
berterima kasih kepada Markus Alleman yang
telah mengisi posisi sebagai direktur eksekutif
interim pada 2015.
Greenpeace Asia Tenggara telah berkembang
cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir
dan telah bertransformasi demi menghadapi
tantangan lingkungan pada skala global. Akan
tetapi masih banyak tantangan dan pekerjaan
terbentang di depan untuk terus melindungi
lingkungan. Dukungan yang telah Anda
berikan pada kami sebagai relawan, aktivis
dan donor adalah dukungan yang tulus dan
menginspirasi. Kita bergerak maju dengan
Anda, bersenjatakan keberanian dan tindakan,
bertekad untuk memenuhi visi bersama kita
yaitu sebuah masa depan yang hijau dan
damai.
[ Suzy Hutomo ]
[ Eco Master ]
[ Dr. Opart Panya ]
[ Harry Surjadi ]
Suzy adalah pejuang
lingkungan, aktivis hijau, advokat
kesetaraan gender, pelopor
dalam bisnis ramah lingkungan,
aktivis konservasi laut dan
pemimpin perusahaan yang
mengutamakan keberlanjutan.
Dia juga merupakan presenter
terakreditasi dari Project
Climate Reality Al Gore.
Eco adalah seorang ahli
pembangunan berkelanjutan
dengan fokus pada iklim dan
energi, sangat berpengalaman
dalam dunia advokasi
internasional, aktivisme
lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan. Dia juga memiliki
rekam jejak yang panjang
dalam pengembangan energi
terbarukan.
Seorang profesor dan
aktivis lingkungan, Dr. Opart
mengkhususkan diri dalam
pengelolaan lingkungan
dan sumber daya alam
berbasis masyarakat. Dia
adalah pemimpin dalam
pengembangan metodologi
penelitian yang diaplikasikan
untuk masyarakat pedesaan
(yaitu kombinasi antara Rapid
Rural Appraisal (RRA), Photo
Novella dan Etnografi)
Harry adalah seorang wartawan
lingkungan yang berkomitmen
untuk membantu dan
memberdayakan masyarakat
akar rumput di seluruh Asia
Tenggara. Seorang ahli
dalam jurnalisme warga dan
inisiator CSR, Harry adalah
Fellow Ashoka di Indonesia.
Dia juga bergabung dengan
Asia Leadership Fellow
Program (ALFP) di Jepang
dan merupakan penerima
penghargaan Komunikasi
untuk Perubahan Sosial dari
University of Queensland, yang
berfokus pada penggunaan
teknologi komunikasi kreatif.
[ Dr. Sasie Smittipatana ]
[ Yong Kai Ping ]
[ Melizel Asuncion ]
[ Alexandra Laforie-Yates ]
Dr. Sasie adalah pejuang
lingkungan, psikolog dan
pemimpin dalam pemasaran
dan penelitian di Asia Tenggara.
Dia memiliki pengalaman
yang luas dalam manajemen
bisnis dan seorang pengusaha
yang aktif.
Seorang aktivis lingkungan dan
pelopor dalam jurnalisme dan
bentuk-bentuk media baru yang
dirancang untuk memanfaatkan
energi yang dibutuhkan untuk
‘pelibatan aktivisme lebih
luas.’ Kai Ping memiliki rekam
jejak yang panjang dalam
membangun gerakan akar
rumput.
Berprofesi sebagai pengacara,
Mel saat ini adalah Manajer
Program Penelitian dan
Pemangku Kepentingan
di Verité Asia Tenggara
(www.verite.org), dan Direktur
Sekretariat Program SHAPESEA (www.shapesea.com).
Dia adalah anggota pendiri
Southeast Asian Human Rights
Studies Network (SEAHRN).
Latar belakang Mel pada
perjuangan buruh dan hak-hak
pekerja migran, hak asasi
manusia, masyarakat adat dan
perempuan membawa banyak
pengalaman bagi jajaran dewan.
Alexandra bergabung
dengan jajaran dewan pada
tahun 2015. Dia membawa
pengalaman yang luas dalam
audit, keuangan, manajemen
proyek, manajemen krisis,
pengembangan strategis
dan tata kelola perusahaan
internasional berskala besar
serta juga pengalaman dalam
Greenpeace Internasional. Dia
saat ini sedang menyelesaikan
program Organisasi
Internasional MBA dari
University of Geneva.
[5]
Pesan dari Direktur Eksekutif
Bertarung
Lebih Kuat
Tahun 2015 akan tercatat dalam sejarah
sebagai tahun di mana Perjanjian Paris atas
perubahan iklim disepakati. Walau menandai
akhir dari bahan bakar fosil, perjanjian itu
sangat cair dan karena itu tidak akan cukup
untuk menjawab urgensi dan tantangan,
terutama di wilayah-wilayah seperti Asia
Tenggara. Tetapi apa yang dihasilkan dari
proses itu, berasal dari masyarakat di akar
rumput, merupakan sesuatu yang hanya
bisa dimimpikan oleh aktivis lingkungan
sebelumnya: sebuah gerakan iklim global
besar, dengan tekad yang jauh lebih besar
daripada sebelumnya untuk meningkatkan
pertarungan.
“Kita harus
melakukan hal
yang mustahil
untuk menghindari
yang tidak
terbayangkan.”
[6]
[ 03 ]
Gerakan iklim ini mencerminkan gerakan
lingkungan yang lebih besar di mana
Greenpeace adalah bagian dari, dan telah
membantu memicunya secara global.
Masyarakat tidak lagi mau menerima bahwa
kerusakan dan bencana lingkungan adalah
sesuatu yang biasa dan bukan pengecualian.
Mereka telah melangkah maju dalam
perjuangan ini.
Saya beruntung menjadi bagian dari
Greenpeace pada saat gelombang aksi bagi
lingkungan dan kemanusiaan menyebar di
seluruh dunia. Gerakan di Asia Tenggara
tidaklah berbeda. Saya terinspirasi untuk
melihat bahwa pada 2015, Greenpeace
tetap berada di garis depan gerakan ini di
wilayah Asia Tenggara dan terus mencatatkan
capaian-capaian dalam mengatasi berbagai
persoalan lingkungan yang paling mendesak
yang kita hadapi.
Hal ini juga menjadi inspirasi untuk
melihat bagaimana pekerjaan kita telah
memungkinkan kita untuk semakin
memperbesar pengaruh dalam memperkuat
suara masyarakat di kawasan ini dan
membangun jaringan yang kuat dari berbagai
aliansi dan para perintis dalam masyarakat
sipil, pemerintahan dan bisnis.
Tetapi pekerjaan terus berjalan.
Mengamankan masa depan Asia Tenggara,
secara harfiah, adalah tugas global. Kita
bukanlah hanya sebuah pulau. Tantangan
kembar dalam bentuk krisis pembangunan
lingkungan telah dipengaruhi, dan pada
gilirannya, mempengaruhi tatanan global.
Dengan mengambil inspirasi dari masa lalu,
melanjutkan tradisi inovasi dan aksi, serta
memanfaatkan gerakan yang luar biasa pada
hari ini dari orang-orang biasa yang membela
planet ini, saya percaya kita bisa mengatasi
tantangan ini.
Saya berharap untuk terus bekerja bersama
staf Greenpeace Asia Tenggara yang tidak
kenal lelah, relawan penuh dedikasi dan para
pendukung yang tidak pernah menyerah untuk
membuat apa yang pernah tampak mustahil,
menjadi mungkin.
[ Yeb Saño ]
Direktur Eksekutif
Greenpeace Asia Tenggara
Biografi
Naderev “Yeb” Madla Saño bergabung dengan
Greenpeace Asia Tenggara sebagai Direktur
Eksekutif pada bulan Januari 2016. Yeb
memimpin operasional Greenpeace yang beragam
di seluruh wilayah Asia Tenggara.
Yeb telah bekerja sejak tahun 1997 pada berbagai
kampanye dan program untuk menanggulangi
perubahan iklim. Ia memiliki pengalaman luas
pada posisi-posisi senior, baik di pemerintahan
maupun pada organisasi-organisasi nonpemerintah.
Ia dikenal luas pada perannya sebagai Kepala
Negosiator Filipina di Konvensi Kerangka
Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC).
Pidatonya yang emosional di COP Warsawa pada
2013 menyoroti dampak perubahan iklim setelah
negaranya terdampak Typhoon Haiyan, telah
menyentuh hati dan pikiran seluruh dunia.
Sebelum bertugas sebagai Komisioner Perubahan
Iklim, ia menjabat sebagai Direktur Program
Perubahan Iklim WWF-Filipina. Selama lebih
dari 14 tahun, ia memimpin strategi lokal dan
internasional untuk memerangi perubahan
iklim, meningkatkan keanekaragaman hayati,
melindungi sumber daya pesisir dan laut dan
meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah.
Dia juga menjabat sebagai Direktur Nasional
Kampanye Earth Hour di Filipina Tahun 20082010.
Sebagai Duta Besar Spiritual untuk “Suara Kami”,
ia memimpin panggilan untuk orang-orang
beriman dan berkeyakinan moral di seluruh dunia
untuk terlibat pada masalah perubahan iklim.
Dia adalah Pemimpin Perjalanan Ziarah Rakyat,
sebuah perjalanan khusus yang menyoroti
bagaimana masyarakat menghadapi dampak
perubahan iklim, yang puncaknya diwujudkan
dengan berjalan kaki sejauh 1.500 kilometer dari
Roma ke Paris, pada bulan September sampai
Desember 2015.
Posisi penting Yeb lainnya termasuk Duta Global
pada Kampanye Raih Kekuatanmu, dan Duta
Besar untuk Gerakan Penyelamatan Artik. Ia
menjabat sebagai Dewan untuk Perkumpulan
Konservasi Penyu Filipina dan Dewan Eksekutif
Jaringan Mobilitas Inklusif dari Filipina. Dia juga
merupakan anggota aktif dari Gerakan Filipina
untuk Keadilan Iklim dan Gerakan Global Iklim
Katolik.
Yeb memegang gelar sarjana dalam filsafat,
gelar teknis dalam elektronik komputer, gelar
diploma dalam pengembangan masyarakat,
dan merupakan Fellow di Pusat Kebijakan Iklim
Oxford yang berbasis di Oxford University di
bawah European Capacity Building Initiative.
Yeb menikah dengan Eunice Agsaoay, aktivis
lingkungan, advokat masyarakat, dan akademisi
hukum. Mereka memiliki seorang putra berusia
12 tahun, Yanni, dan anak perempuan berusia
delapan tahun, Amira. Yeb juga merupakan
penyelam, pemain sepakbola, fotografer burung,
pelukis, aktivis perdamaian, dan advokat untuk
pemberdayaan masyarakat.
[7]
Asia Tenggara
Menggalang
Kebersamaan
“Bekerja secara
regional telah
memungkinkan kita
untuk merasakan
secara langsung
munculnya
semangat Asia
Tenggara.”
Greenpeace bekerja bersama dengan
masyarakat di seluruh wilayah Asia Tenggara
melalui kampanye-kampanye yang mendorong
perubahan nasional, regional dan global.
Selama 15 tahun terakhir, pekerjaan kami
telah berkembang dan meluas. Seiring
dengan pembangunan di dalam Asosiasi
Negara-Negara Asia Tenggara, ASEAN,
aspirasi masyarakat di wilayah ini untuk
kebersamaan merupakan faktor penting
yang membentuk cara Greenpeace bekerja
dengan masyarakat dan organisasi-organisasi
masyarakat sipil.
Pertumbuhan Asia Tenggara sebagai salah
satu daerah yang paling dinamis di dunia
telah mengingatkan kita akan konsekuensi
tanpa batas dari kerusakan lingkungan.
Namun sementara dampak dari masalah
lingkungan melintasi batas-batas nasional,
begitu juga dengan kebijakan pengambilan
keputusan dan praktik perusahaan. Kita
tahu bahwa suara rakyat menggapai para
pengambil keputusan, dan ajakan kami
kepada Asia Tenggara adalah salah satu yang
kami harap akan membuat perbedaan yang
langgeng.
Masyarakat sipil menghadapi tantangan,
baik di wilayah kita dan di seluruh dunia:
perubahan dalam pemerintahan, serangan
terhadap organisasi-organisasi non
pemerintah, ancaman pada para aktivis,
dan banyak lagi. Namun ada juga gelombang
dukungan untuk perubahan dari orangorang yang melihat hubungan antara
isu-isu lingkungan dan kehidupan, hak asasi
manusia dan isu-isu lainnya. Kesadaran
yang bertumbuh terhadap peran yang
dapat dimainkan oleh masyarakat dalam
menciptakan dunia yang kita inginkan,
membawa peluang Greenpeace untuk
berkolaborasi, untuk tumbuh dan untuk
mendukung dan memperkaya karya rekanrekan tersebut.
[8]
Greenpeace Asia Tenggara juga telah
berkembang. Dari awalnya kita bekerja di
Filipina, Thailand dan Indonesia, sekarang
kita juga didukung oleh konstituen-konstituen
di Malaysia, Myanmar, Singapura dan di
Delta Mekong. Kami menyambut gembira
keragaman baru ini.
Tuntutan untuk #StoptheHaze dari kebakaran
hutan di Indonesia adalah salah satu yang
masalah lingkungan lintas batas terbesar di
2015. Pekerjaan kita untuk mempertahankan
laut dalam rangka mengatasi dampak
perubahan iklim serta mempromosikan energi
terbarukan juga menyentuh kesadaran kolektif
dari orang-orang di seluruh wilayah ini.
Capaian lainnya pada 2015 adalah gelaran
kegiatan-kegiatan publik di Malaysia termasuk
pemutaran film, penyelenggaraan forumforum dan pameran-pameran. Kami juga
membangun basis relawan dan bekerja
dengan masyarakat dan kelompok-kelompok
serupa di Myanmar. Di Singapura dan Delta
Mekong, konstituen online dan offline kita
tumbuh dari orang-orang yang peduli tentang
wilayah dan planet ini. Kami menyambut baik
dan menanggapi gembira permintaan dari
seluruh Asia Tenggara.
Kami menunjukkan adanya hubungan antara
isu-isu lokal, regional dan global dengan
mengakui bahwa dampak lingkungan
tidak memiliki batas. Kita perlu melihat
melalui lensa keterkaitan wilayah dan
mempromosikan rasa kewarganegaraan
regional yang aktif, yang akan mengatasi
tantangan di Asia Tenggara dan melindungi
masa depannya. Kami akan terus menjadi
pelopor pembangunan berkelanjutan yang
akan membawa manfaat bagi wilayah ini dan
menjadi contoh bagi dunia.
Kami berharap Anda akan terus
mendukung kami untuk melakukannya.
[9]
Pekerjaan Kita
[ Kampanye-kampanye Tahun 2015 ]
Aksi =
Dampak
[ 10 ]
Pendukung di seluruh Asia Tenggara
336,314
17,294
55,179
Jumlah Pelanggan
Pengikut Instagram
Donor
1,150,071
312,475
429
Pengikut Facebook
Pengikut Twitter
Relawan aktif
Capaian-capaian
Iklim dan Energi
Keadilan Iklim
Nol Deforestasi
• Penggunaan energi terbarukan terus tumbuh pesat di Filipina dan Thailand.
• Rencana PLTU batubara terhenti di Krabi, Thailand dan PLTU batubara tertunda 4 tahun
di Batang, Indonesia.
• Greenpeace dan Harvard University meneliti dampak batubara pada kualitas udara dan
kesehatan masyarakat.
• Komisi Hak Asasi Manusia Filipina meluncurkan penyelidikan peran dari 47 perusahaan bahan bakar fosil dalam memburuknya perubahan iklim.
• Perusahaan bahan bakar fosil besar tersebut telah mendapatkan teguran hukum.
• Gugatan ke pengadilan terkait hak asasi manusia dan perubahan iklim. Ini merupakan
yang pertama kalinya di dunia.
• 128.000 orang menandatangani petisi untuk meminta pertanggungjawaban para perusahaan pencemar iklim tersebut.
• 250.000 orang menandatangani petisi
untuk meminta perlindungan penuh kepada hutan Indonesia.
• Kebijakan terobosan diluncurkan oleh Presiden Indonesia Jokowi untuk melindungi dan memulihkan lahan gambut.
• APRIL, salah satu produsen terbesar pulp
dan kertas di dunia, berkomitmen untuk mengakhiri deforestasi di Indonesia.
Membela Lautan Kita
Sebuah Masa Depan Bebas Racun
Makanan untuk Kehidupan
• Praktik perbudakan dan pelanggaran hak asasi manusia di laut terungkap dalam industri tuna.
• Kebijakan terobosan dalam bidang kelautan dan perikanan berkelanjutan telah diberlakukan di tiga negara SEA.
• Pemeringkatan industri pengalengan tuna untuk keberlanjutan.
• Koalisi besar melawan limbah industri dibentuk di Indonesia.
• Platform Interaktif Online tentang bahan kimia berbahaya diluncurkan di Filipina.
• Petani belajar beradaptasi dengan El Niño melalui sekolah lapangan ketahanan iklim.
• Makanan dan pertanian yang bersifat ekologis merupakan salah satu isu utama
dalam agenda pemilu Filipina.
• Pengadilan Tinggi Filipina menghentikan uji coba lapangan terong transgenik Bt
[ 11 ]
Pekerjaan Kita
[ Iklim dan Energi ]
Memberi
Bahan Bakar
Revolusi
Energi
[ 12 ]
“Batubara memiliki
sejarah kotor dari
mulai perampasan
tanah, kekerasan
terhadap masyarakat,
polusi udara,
dan mengekspor
perubahan iklim
ke seluruh dunia.
Sekarang adalah
waktunya bagi kita
untuk menunjukkan
pada pemerintah dan
investor asing, ini
semua sudah cukup.”
Pembakaran batubara melepaskan
merkuri, nitrogen oksida, sulfur
dioksida, dan puluhan zat lain yang
dikenal sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia. Hal itu juga
penyebab tunggal terbesar pemanasan
global.
Pekerjaan kita untuk mengubah tatanan
energi di Asia Tenggara dari bahan bakar
kotor fosil yang berbahaya menjadi energi
terbarukan yang bersih dimulai 15 tahun yang
lalu. Melalui kampanye kreatif, konfrontasi,
lobi dan mobilisasi, pekerjaan kita telah
berdampak, yaitu membuat perubahan iklim
menjadi isu publik. Kita telah menghambat
dan menunda berbagai rencana untuk
memperluas produksi batubara di Indonesia
dan Thailand, dan, yang paling krusial, kita
telah memungkinkan pergeseran investasi
dari batubara untuk energi terbarukan.
Greenpeace terus diakui sebagai organisasi
yang memimpin perjuangan melawan
batubara.
Pada 2015, kita terus mengkatalisasi
Revolusi Energi di wilayah Asia Tenggara,
menunda dua proyek batubara besar.
Meskipun Thailand telah berinvestasi besarbesaran dalam energi terbarukan, khususnya
energi matahari, masih ada PLTU batubara
yang sedang direncanakan di beberapa
daerah. Salah satu proyek penting, terletak
di Krabi, telah pasti akan membahayakan
kehidupan laut serta mata pencaharian
masyarakat terkait perikanan dan pariwisata.
Bersama-sama dengan aliansi luas kelompok
masyarakat sipil lokal dan nasional, kami telah
memastikan terlambatnya proses Analisa
Dampak Kesehatan Lingkungan untuk proyek
batubara yang direncanakan, sehingga telah
memperlambat upaya untuk membangun
PLTU baru tersebut.
Di Indonesia, kita terus memastikan
terlambatnya pembangunan pembangkit
listrik tenaga batubara di Batang. Jika
dibangun, itu akan menjadi PLTU terbesar di
Asia Tenggara. Pembangunan pembangkit
listrik 2.000 megawatt tersebut seharusnya
dimulai pada 2012. Greenpeace telah bekerja
dengan masyarakat lokal, serta kelompokkelompok lain, untuk mengangkat masalah
ini ke pemerintah nasional. Aksi protes yang
terus berlangsung telah menunda proyek
tersebut selama tiga tahun. Pada tahun lalu,
pekerjaan kita difokuskan untuk memotong
investasi keuangan demi menunda rencana
pembangunan PLTU tersebut, sebuah
strategi yang telah berjalan sukses. Tanpa
dana yang cukup konstruksi telah kembali
ditunda. Di tahun mendatang, kami akan
terus bekerja untuk memastikan pembatalan
secara permanen, melalui aksi protes yang
dipimpin bersama masyarakat dan dengan
memanfaatkan iklim investasi saat ini yang
semakin menghindari risiko tinggi dari
proyek-proyek yang merusak iklim.
Tahun lalu, kami juga berhasil mengangkat
kesadaran akan bahaya batubara dengan
menyorot polusi udara. Kami bekerja sama
dengan Harvard University untuk melakukan
studi regional tentang polusi udara yang
disebabkan oleh emisi batubara dan merilis
serangkaian laporan yang mengungkap
dampak kesehatan terhadap masyarakat
khususnya di Indonesia, Thailand, Filipina, dan
Vietnam.
Arif Fiyanto,
Koordinator Kampanye
Iklim dan Energi Regional
Apa berikutnya
Peralihan dari batubara akan tetap
menjadi prioritas utama di wilayah
Asia Tenggara. Sementara seluruh
dunia beralih pada energi bersih,
Asia Tenggara tampaknya akan
bergerak ke arah yang berlawanan.
Pekerjaan kami pada tahun 2016 akan
mempercepat transisi dari bahan
bakar fosil, terutama batubara, ke
energi terbarukan. Kami akan bekerja
untuk mendorong pemerintah untuk
mengubah kebijakan energi mereka
yang ramah batubara dan akan terus
meningkatkan kesadaran masyarakat
akan dampak kesehatan dari batubara.
Tujuan kami adalah untuk mendorong
wilayah Asia Tenggara menuju masa
depan yang bertumpu pada energi
bersih dan berkelanjutan.
[ 13 ]
Pekerjaan Kita
[ Keadilan Iklim ]
Membela
Hak Asasi
Manusia
[ 14 ]
“Perang melawan
perubahan iklim dan
perjuangan untuk
perlindungan hak
asasi manusia adalah
dua sisi dari mata
uang yang sama.
Sudah saatnya kita
mengekspos mereka
yang bertanggung
jawab atas krisis
iklim dan meminta
pertanggungjawaban
atas kegiatan
mereka yang tidak
bertanggung jawab.”
Anna Abad,
Juru Kampanye Keadilan Iklim
2015 merupakan tahun penting bagi
keadilan iklim: pengaduan pertama
di dunia atas pelanggaran hak asasi
manusia dan perubahan iklim yang
dibawa ke Komisi Konstitusi. Petisi itu
diajukan oleh Greenpeace Asia Tenggara
bersama dengan 14 organisasi masyarakat
sipil dan 20 orang penyintas topan, serta
sejumlah pengacara. Pelapor meminta
investigasi atas “tanggung jawab perusahaan
bahan bakar dan perusahaan semen yang
dimiliki investor yang dikenal sebagai Carbon
Majors atas pelanggaran hak asasi manusia
atau ancaman pelanggaran hak asasi manusia,
yang dihasilkan dari dampak perubahan iklim.”
Pada tanggal 10 Desember 2015, Hari Hak
Asasi Manusia dan sejalan dengan KTT Iklim di
Paris, Komisi Hak Asasi Manusia Filipina telah
bertindak atas permohonan dan meluncurkan
penyelidikan terhadap perusahaan-perusahaan
bahan bakar fosil utama. Ini adalah penyelidikan
nasional pertama kalinya di dunia atas
peran perusahaan bahan bakar fosil dan
semen dalam mendorong perubahan iklim.
Empat puluh tujuh perusahaan kini sedang
diselidiki, termasuk Chevron, ExxonMobil,
British Petroleum, Royal Dutch Shell, dan
ConocoPhillips. Mereka adalah sebagian dari
90 badan hukum yang bertanggung jawab
untuk sebagian besar emisi karbon dan
metana global di atmosfer bumi, seperti yang
diidentifikasi oleh publikasi yang teruji pada
tahun 2014.
Lebih dari 128.000 orang di Filipina dan di
luar negeri telah mendukung kampanye ini
dengan menandatangani petisi daring untuk
meminta pertanggungjawaban para pencemar
iklim utama ini.
Apa berikutnya
Pada tahun 2016, kami akan terus
memanfaatkan kekuatan rakyat untuk
memperkuat suara dalam menyerukan
keadilan iklim. Greenpeace berkomitmen untuk memastikan bahwa korban
topan dan dampak perubahan iklim
lainnya mendapat keadilan yang
layak dan bahwa dunia pada akhirnya
mengakhiri peran bahan bakar fosil.
Dampak yang menghancurkan dari bencana
perubahan iklim ini tidak hanya memengaruhi
kesehatan masyarakat lokal tetapi juga mata
pencaharian mereka. Dampaknya bertahan
lama dan akan memengaruhi banyak generasi
yang akan datang.
[ 15 ]
Pekerjaan Kita
[ Nol Deforestasi ]
Melestarikan
Hutan untuk
Masa Depan
Kita
[ 16 ]
“Puluhan tahun
perusakan oleh
perusahaan bubur
kertas dan kelapa
sawit adalah jantung
dari krisis kebakaran
hutan. Kita perlu
undang-undang
yang sepenuhnya
melindungi hutan
dan lahan gambut
dan sanksi bagi siapa
saja yang melanggar
hukum. Masyarakat
tidak harus menanggung
krisis dari kabut asap
berikutnya.”
Pada 2015, sebuah tahun El Niño, kebakaran
hutan di Indonesia membakar lebih dari
2,6 juta hektar lahan hanya dalam waktu
lima bulan. Kebakaran diperkirakan telah
merugikan bangsa ini setidaknya USD
16 miliar. Lebih dari setengah juta orang
menderita infeksi saluran pernapasan akut di
Indonesia, sementara banyak orang di negara
tetangga Singapura, Thailand dan Malaysia
juga jatuh sakit karena asap dan kabut yang,
menurut para ilmuwan, mengandung ozon,
karbon monoksida, sianida, amonia dan
formaldehida. Efek kesehatan jangka panjang
masih belum diketahui. Kebakaran juga
melanda taman nasional dan hutan primer
yang berdampak pada satwa liar termasuk
harimau yang terancam punah dan orangutan.
Perusakan hutan-hutan kuno melalui
kebakaran dan penggundulan hutan juga
memusnahkan kekayaan keanekaragaman
hayati kita dan merupakan sebab utama
mengapa Indonesia merupakan salah satu
penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di
dunia.
Pada 2015, kita melanjutkan upaya global
untuk memastikan Pemerintah Indonesia
berkomitmen untuk melindungi hutan
dan memaksa industri untuk mengakhiri
deforestasi. Panggilan kita untuk perlindungan
hutan digemakan oleh ribuan orang di seluruh
Indonesia dan seluruh dunia. Awal 2015,
kita menyatukan 12.000 orang Indonesia
yang peduli untuk menyerukan penguatan
moratorium pembukaan hutan. Akhir tahun,
kita serahkan dan sampaikan petisi darurat
tersebut langsung kepada Presiden Joko
Widodo, ditandatangani oleh 253.800 orang
yang menyerukan perlindungan penuh atas
lahan gambut dan hutan.
Tahun itu kita melihat beberapa perubahan
dalam kebijakan pemerintah. Merespons
seruan berulang-ulang untuk penegakan
hukum yang lebih kuat demi melestarikan
hutan, Presiden Jokowi mengumumkan
kebijakan baru yang melarang pembukaan
dan eksploitasi lahan gambut dengan segera
di seluruh Indonesia. Kebijakan baru ini juga
melarang penanaman baru di lahan gambut
yang terbakar, tetapi mendorong restorasi,
dan bila diperlukan, mendorong investigasi
hukum terhadap penyebab kebakaran. Ini
adalah terobosan kebijakan untuk melindungi
dan memulihkan lahan gambut.
Tumbuhnya dukungan dari komunitas bisnis
di Indonesia untuk model pembangunan
yang bertumpu pada perlindungan hutan
adalah bukti bahwa kampanye kita bekerja.
Greenpeace berperan menentukan dalam
menggerakkan APRIL, salah satu produsen
pulp dan kertas terbesar di dunia, sehingga
berkomitmen untuk mengakhiri deforestasi
sebagai bagian dari kebijakan ‘Rencana
Pengelolaan Hutan Berkelanjutan’ mereka.
Perusahaan ini telah sepakat untuk
menerapkan langkah-langkah konservasi yang
kita tuntut.
Teguh Surya,
Juru Kampanye Hutan
Apa berikutnya
Meskipun menang pada 2015,
tantangan di depan masih besar.
Walaupun perusahaan bubur
kertas dan kelapa sawit terbesar di
Indonesia bergerak menjauh dari
deforestasi, kerusakan di lapangan
terus berlangsung. Greenpeace
akan terus menyerukan reformasi
di sektor kehutanan sehingga
berguna untuk masyarakat dan
lingkungan. Kami tidak akan
mengendorkan kampanye kami,
kami akan menuntut perlindungan
penuh dari hutan dan lahan gambut
di Indonesia - sebuah komitmen
yang masih belum terlihat dari
pemerintahan sekarang.
[ 17 ]
Pekerjaan Kita
[ Membela Lautan Kita ]
Kebenaran
Di Balik
Perdagangan
Tuna
[ 18 ]
“Mengambil pilihan
pribadi dapat menjadi
hal yang paling
kuat yang dapat
Anda lakukan untuk
membantu menjaga
lautan, agar cukup
sehat untuk bisa
mempertahankan
kehidupan di planet
biru kita.”
Mark Dia,
Manajer Kampanye Lautan Asia Tenggara
Tahun lalu merupakan tahun terobosan untuk
pekerjaan Greenpeace di isu lautan global.
Bekerja sama dengan kelompok-kelompok
gerakan masyarakat sipil, kita mengungkap
hubungan antara kerusakan lingkungan,
penangkapan ikan berlebih dan pelanggaran
hak asasi manusia. Kami telah menempatkan
hak asasi manusia dan keadilan bagi buruh
sebagai inti dalam tuntutan kami untuk
keberlanjutan industri perikanan, serta juga
kepada pemerintah. Kerja kampanye ini telah
membuka dialog besar pada isu perikanan
berkelanjutan, dengan kelompok yang lebih
luas dari berbagai pemangku kepentingan
termasuk lembaga-lembaga hak asasi manusia
dan organisasi buruh, perikanan komersial
dan pesisir, pemerintah dan juga perusahaan.
Asia Tenggara telah menjadi titik pusat untuk
kampanye demi perikanan berkelanjutan.
Wilayah ini adalah rumah bagi beberapa
armada penangkapan ikan dan perusahaan
tuna terbesar di dunia sehingga memastikan
kesehatan lautan adalah hal yang sangat
penting.
Pekerjaan kami di lautan ditandai dengan
kolaborasi yang kuat dengan lembaga
pemerintah, LSM dan konsumen yang
mendukung penerapan beberapa kebijakan
terobosan di Indonesia, Filipina dan Thailand.
Di Indonesia, lebih dari seribu izin kapal
penangkapan ikan komersial asing dicabut,
banyak diantaranya terlibat perdagangan
manusia. Di Filipina, undang-undang
perikanan yang telah berusia 17 tahun itu
akhirnya direvisi, setelah tiga tahun lobi-lobi
intensif oleh Greenpeace dan para pemangku
kepentingan lainnya, untuk memasukkan
aturan kuat terhadap praktik-praktik perikanan
yang merusak dan dukungan kepada
manajemen perikanan yang lebih kuat.
Sementara di Thailand, beberapa perubahan
regulasi yang kuat diterapkan, berfokus
terutama pada penangkapan ikan ilegal, kerja
paksa dan perdagangan manusia dalam rantai
pasokan makanan laut.
Kami menerbitkan sebuah laporan peringkat
perusahaan pengalengan tuna di Thailand,
Indonesia dan Filipina.
Laporan ini mencermati merek-merek
terkenal yang diekspor secara global dan
menyimpulkan bahwa sebagian besar tidak
memiliki langkah-langkah yang memadai
untuk menangani isu-isu keberlanjutan, isu-isu
kesejahteraan dan tenaga kerja yang menjadi
penyakit dari industri perikanan.
Pada Oktober 2015, Greenpeace
meluncurkan kampanye global menuntut
pemasok terbesar di dunia tuna kaleng,
Thai Union Group, mengambil langkahlangkah mendesak dan menyeluruh untuk
menghilangkan penyalahgunaan tenaga kerja,
dan praktik penangkapan ikan berlebihan
yang merusak dari rantai pasokan mereka.
Laporan-laporan ini, hasil dari berbulan-bulan
penelitian dan investigasi, juga bertujuan
untuk melibatkan masyarakat. Kami membantu
memberdayakan konsumen dengan
informasi yang tepat melalui kegiatan yang
mendukung makanan laut yang berkelanjutan,
sehingga orang bisa membuat pilihan yang
bertanggung jawab ketika membeli tuna dan
produk makanan laut lainnya. Laporan itu
diterjemahkan ke dalam bahasa Khmer dan
Myanmar.
Apa berikutnya
Dalam beberapa tahun ke depan
Greenpeace berencana untuk
membangun dari terobosan tahun
lalu dan melanjutkan pekerjaan
untuk mengubah industri perikanan,
kebijakan pemerintah dan perilaku
konsumen. Kami ingin memastikan
bahwa hanya tuna kaleng yang
berkelanjutan, dan memenuhi etika
yang dijual kepada masyarakat, dan
industri tuna menjamin kesehatan
kehidupan laut dan perlakuan yang
adil terhadap para pekerja di seluruh
rantai pasokan - dari kapal penangkap
ikan di laut, ke pabrik-pabrik di darat,
sampai ke rak-rak supermarket
di seluruh dunia. Pekerjaan kami
melampaui perlindungan tuna , tujuan
kami adalah untuk memastikan
bahwa apa yang kita ambil dari
laut diambil secara adil dan tidak
membahayakan kebutuhan generasi
mendatang.
[ 19 ]
Pekerjaan Kita
[ Membuat Masa Depan Bebas Racun ]
Perancang
Detox
[ 20 ]
“Kebanyakan orang
tidak memahami
dampak penuh akan
bahan kimia beracun
yang dibuang di
lingkungan mereka
dan siapa yang
bertanggung jawab
di balik itu. Informasi
ini harus dibuka
untuk publik dan
masyarakat perlu
diberdayakan untuk
mengambil tindakan.”
Ashov Birry,
Detox Campaigner
Pada 2015, Greenpeace Asia Tenggara sekali
lagi menyoroti dampak dari pencemaran air
di Asia Tenggara dan kebutuhan mendesak
untuk mengatasi masalah ini. Pekerjaan kami
fokus pada dua bidang: bergabung dengan
kampanye global untuk mendesak merek
pakaian global agar menghilangkan bahan
kimia berbahaya dari rantai produksi mereka,
dan menyerukan transparansi perusahaan dan
pengawasan ketat pemerintah. Industri tekstil
adalah pengguna berat bahan kimia.
Kampanye Detox kami di Indonesia dan
Filipina turut ambil bagian dalam kampanye
global Detox Catwalk, sebuah platform
daring yang menilai seberapa efektif merek
pakaian global dalam menghilangkan bahan
kimia berbahaya dari rantai pasokan mereka
dan menyelesaikan masalah pencemaran
air. Sejak 2011, Greenpeace telah bekerja
secara global mendorong merek pakaian
bergerak menuju alternatif yang lebih ramah
lingkungan. Hingga hari ini, kampanye Detox
sukses mendorong lebih dari 10% bisnis ritel
pakaian dan merek pakaian global termasuk
Adidas, H&M, Zara, dan Levi’s untuk Detox
dan berkomitmen pada produksi bersih.
Di Indonesia, di mana Sungai Citarum adalah
pusat dari industri tekstil nasional, kami
meluncurkan sebuah kampanye di mana para
model mengenakan masker dalam balutan
pakaian rancangan desainer terkemuka, di
sebuah pagelaran busana, yang digelar di
area paling terpolusi. Kampanye ini sukses
menarik perhatian pada peran industri pakaian
yang glamour dalam menyebabkan polusi.
Bersama dengan LSM lain dan komunitas
masyarakat lokal, kami membentuk Melawan
Limbah, sebuah koalisi untuk melawan limbah
industri, dan bersama kita mengajukan
gugatan ke pengadilan untuk membatalkan
izin pembuangan limbah cair industri milik tiga
pabrik tekstil terbesar di Indonesia.
Di Filipina, kami meluncurkan halaman
web Detox Filipina, sebuah platform daring
pertama yang didedikasikan untuk melibatkan
masyarakat dalam permasalahan ini. Halaman
web yang diluncurkan pada Hari Internasional
Hak Untuk Tahu pada September 2015,
adalah sebuah platform interaktif di mana
masyarakat yang peduli dapat mengungkap
dan melaporkan kasus pencemaran
air. Halaman situs ini juga bertujuan
menghubungkan komunitas masyarakat,
industri dan pemerintah agar dapat bekerja
bersama mewujudkan masa depan Filipina
yang sehat, bebas bahan kimia beracun.
Apa berikutnya
Pada 2016, pekerjaan untuk
men-detox merek pakaian akan
terus berlanjut. Kita perlu menjaga
tekanan pada merek fashion utama
agar menjalankan komitmen
mereka. Kami juga berencana untuk
meluncurkan kampanye baru: untuk
memberdayakan publik dalam
mendorong perusahaan IT menjadi
bersih. Dibangun pada prinsip yang
ada di balik situs Detox Pilipinas,
kami ingin memberdayakan
masyarakat untuk terus menyerukan
kepada industri untuk menjadi
juara global dan agen perubahan
yang bekerja pada praktik-praktik
berkelanjutan seperti transparansi,
membersihkan praktik bisnis, dan
meminimalkan penggunaan sumber
daya dan limbah.
[ 21 ]
Pekerjaan Kita
[ Makanan untuk Kehidupan ]
Menumbuhkan
Sebuah Gerakan
Pertanian
Ekologis
[ 22 ]
“Kami menghadapi
banyak tantangan
dari perubahan
iklim terhadap
keamanan gizi,
penanggulangan
bencana,
perlindungan
lingkungan dan
populasi petani
yang menua. Kita
perlu kebijakan
komprehensif untuk
mengatasi masalahmasalah ini”
Salah satu kekuatan kunci dari pekerjaan
kami dalam mempromosikan pertanian
ekologis adalah basis jaringan kami yang kuat.
Mengubah sistem pangan berarti mengubah
cara orang dalam melihat makanan dan
pertanian.
Keberhasilan proyek ini adalah ketika petani
dan pemerintah daerah mampu menyediakan
bibit dan pupuk organik untuk sesama petani
yang menjadi korban dari Topan Koppu (Lando)
yang menghancurkan lahan mereka pada bulan
Oktober.
Makanan dan pertanian umumnya tidak
menjadi hal yang mendapat peringkat tinggi
dalam kesadaran orang muda, khususnya di
Filipina. Tapi pekerjaan yang kita mulai tahun
2015 mengubah semua itu. Tahun lalu, kami
mulai membawa anak muda di seluruh Filipina
dalam memimpin seruan untuk menempatkan
isu pertanian dan makanan ekologi dalam
agenda politik utama, sebuah strategi kunci
untuk terlibat langsung dengan para pemilih
dan para calon presiden untuk pemilu nasional
Filipina tahun 2016. Bersama-sama dengan
sekitar 2.000 tokoh pemuda, Greenpeace
adalah yang pertama menantang para kandidat
untuk memerhatikan persoalan ketahanan
pangan bangsa dan meletakkan pertanian dan
makanan ekologis di dalam agenda mereka.
Pencapaian terbesar untuk tahun ini, yang
memperkuat pesan bahwa Pemerintah Filipina
perlu mengubah pola pertaniannya, serta
meninjau kebijakan dan program-programnya,
adalah keputusan Mahkamah Agung untuk
menghentikan percobaan lapangan terong Bt
secara permanen di dalam negeri. Terong Bt
adalah tanaman transgenik (GMO) yang diuji di
lapangan pada 2011. Greenpeace mengajukan
upaya banding untuk menghentikan percobaan
terbuka terong Bt yang dapat mencemari
tanaman terong alami dan putusan diberikan
pada 2013 oleh Pengadilan Banding. Pada
2015, Mahkamah Agung memperkuat putusan
tersebut. Ini adalah putusan hukum pertama
tentang tanaman transgenik yang berdasar
pada prinsip kehati-hatian.
Kami juga membuat langkah besar dalam
bekerja dengan pemerintah-pemerintah
daerah dan organisasi-organisasi mitra dalam
mempromosikan pertanian ekologis sebagai
langkah adaptasi terhadap dampak El Niño
yang terus berlangsung. Kami bekerja dengan
petani, unit-unit pemerintah daerah, kelompok
pertanian, Rice Watch Action Network, dan
biro cuaca dalam mengembangkan pertanian
yang tahan perubahan iklim melalui proyek
percobaan sekolah-sekolah lapang untuk
ketahanan iklim. Sekolah-sekolah lapangan
tersebut berhasil mendirikan stasiun cuaca
otomatis untuk mengumpulkan informasi
iklim, menyediakan prakiraan cuaca berjangka
sepuluh hari yang juga digunakan pemerintah
daerah dalam panduan pertanian mereka.
Di Thailand, pemerintah hendak menerbitkan
undang-undang Biosafety yang kontroversial
yang, pada kenyataannya, akan membantu
perusahaan-perusahaan agrokimia besar
mengembangkan tanaman transgenik ke
lahan-lahan pertanian. Greenpeace, bersama
dengan 125 jaringan yang peduli mengajukan
surat ke Pemerintah Pusat dan 46 pemerintah
daerah secara serentak. Gerakan itu cukup
kuat untuk menekan pemerintah militer Thailand
untuk membatalkan rancangan undang-undang
dalam waktu seminggu. Setelah sukses
tersebut, kita meluncurkan laporan GMO “20
Tahun Kegagalan” pada Februari 2016, untuk
memperluas kesadaran tentang masalah ini ke
khalayak yang lebih luas.
Virginia Benosa-Llorin,
Juru Kampanye Makanan dan Ekologi
Pertanian
Apa berikutnya
Kaum muda adalah 45% dari
populasi pemilih Filipina, dan
kami akan memastikan suara
mereka akan didengar dalam
pemilihan umum nasional sehingga
para calon presiden berbicara
tentang pertanian ekologis. Di
Thailand, kami berencana untuk
mempromosikan pertanian ekologis
sebagai solusi untuk degradasi
lingkungan, terutama akibat praktik
membuka hutan dan membakar
lahan. Greenpeace akan bekerja
dengan sekolah-sekolah dan petani
lokal untuk mengembangkan
praktik-praktik terbaik dan
mengembangkannya ke tingkat
nasional.
[ 23 ]
Keuangan
Pekerjaan kami di Greenpeace dimungkinkan
berkat jutaan orang yang mendanai kami di
seluruh dunia. Pada tahun 2015, Greenpeace
Asia Tenggara memiliki 55.179 donor finansial
dari semua lapisan masyarakat. Karena
mereka, kami dapat berkampanye untuk masa
depan yang lebih hijau dengan menyelidiki,
mendokumentasikan dan melakukan lobi-lobi
untuk perlindungan iklim, hutan, lautan, air
bersih, dan makanan kita.
Greenpeace adalah satu-satunya organisasi
nirlaba lingkungan global yang tidak menerima
dana dari perusahaan atau pemerintah.
Kemandirian finansial kami memungkinkan
kami untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
secara kredibel dalam mengekspos kejahatan
lingkungan dan menuntut akuntabilitas dan
pemulihan.
Ke depan, dengan pertumbuhan basis
pendukung dan aktivis berdedikasi, seperti
Anda dan orang lain seperti Anda di Asia
Tenggara, keberhasilan kecil dan kemenangan
besar bahkan lebih mungkin kita raih.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan
menghubungi tim perawatan pendukung kami
di: [email protected]
Pada 2015, kami meningkatkan investasi
kami dalam penggalangan dana untuk
memungkinkan pertumbuhan yang
berkelanjutan yang kuat di tahun-tahun
mendatang dan mampu menggalang dana
sebesar THB 181.031.857 di kawasan ini. Alokasi sumber daya 2015
Detox
4.5%
Laporan Keuangan Catatan Penjelasan:
Isu lainnya
.5%
[ 1 ] Laporan Keuangan Greenpeace Asia Tenggara disusun
berdasarkan International Financial Reporting Standard for
Small and Medium-Sized Entities (IFRS-SME). Laporan
keuangan berdasarkan IFRS-SME disusun dengan
menggunakan sistem akuntansi berbasis akrual di mana
pendapatan dan biaya dicatat pada saat terjadi transaksi
yang dapat diukur dan dapat diandalkan.
Makanan
untuk Hidup
18.5%
[ 2 ] Bagian terbesar dari pendapatan Greenpeace
Asia Tenggara berasal dari hibah dari Dewan Stichting
Greenpeace sebagai bagian dari komitmen mereka
untuk mendukung Greenpeace Asia Tenggara sebagai
Kantor Prioritas, sebagai bagian dari lini terdepan dalam
pertarungan isu lingkungan yang paling serius di dunia.
Hutan
41%
Lautan
17%
[ 3 ] Sebagai bagian dari Rencana Tiga Tahun Greenpeace
Asia Tenggara 2014-2016 untuk mencapai pertumbuhan,
Greenpeace Asia Tenggara secara signifikan berinvestasi
dalam operasi penggalangan dana dalam rangka
untuk pertumbuhan pendapatan masa depan dan
untuk meningkatkan kapasitas. Hasil dari investasi ini
akan terealisasi di tahun-tahun mendatang, yang akan
menurunkan biaya keseluruhan penggalangan dana.
[ 4 ] Pengeluaran Greenpeace Asia Tenggara mengacu pada
kebijakan, peraturan dan prosedur internal (regional dan
global) dan merupakan bagian dari anggaran tahunan yang
ditinjau dan disetujui oleh Badan Regional Greenpeace Asia
Tenggara.
Iklim dan
Energi
18.5%
[ 24 ]
[ 5 ] Greenpeace Asia Tenggara berfokus pada aksi
langsung non-kekerasan dan kampanye untuk mencapai
tujuan kami, karena itu prioritas kampanye tercermin dalam
pengeluaran Greenpeace Asia Tenggara. Berdasarkan tiap
kampanye: terdapat 41% dari belanja kampanye digunakan
untuk kampanye hutan, 18,5% untuk iklim dan energi,
18,5% untuk kampanye makanan untuk kehidupan, 17%
untuk kampanye laut, dan 5% untuk kampanye lain seperti
kampanye anti bahan kimia beracun, kampanye arktik dan
kegiatan respons cepat. GPSEA Pernyataan Keuangan
2015
2014
dalam Thai Baht
dalam Thai Baht
Kontribusi dari Dewan Stichting Greenpeace
191,978,712
161,813,127
Hasil dari Penggalangan Dana
174,773,476
175,610,805
6,258,381
514,481
373,010,569
337,938,413
Hutan
87,226,671
79,909,875
Iklim
38,849,254
38,907,786
Lautan
35,826,498
19,681,250
Makanan untuk Hidup
Pendapatan
Pendapatan Lainnya
Total pendapatan
Biaya-biaya yang dicatat
Program
38,973,404
9,750,714
Detox
9,823,936
7,089,047
Masalah Lingkungan lainnya
1,039,157
5,482,055
211,738,920
160,820,727
103,034,122
98,327,064
52,066,390
55,042,475
Total Non-Program
155,100,513
153,369,540
Biaya total
366,839,432
314,190,267
Total Program
Non-Program
Penggalangan Dana
Dukungan dari Organisasi
Perubahan Aktiva Bersih
6,171,136
23,748,147
Aktiva Bersih, awal tahun
89,620,147
65,872,000
Aktiva Bersih, akhir tahun
95,791,283
89,620,147
[ 25 ]
Melihat ke Depan
Cerita
Perubahan
“Cerita baru belum
tentu ditulis
dalam kata-kata.
Cerita baru ditulis
oleh tindakan.”
Rex Weyler,
Direktur dari Yayasan Greenpeace
versi awal
Visi Greenpeace adalah masa depan yang
hijau dan damai. Selama 15 tahun terakhir,
kami telah bekerja dengan masyarakat dan
mitra di Asia Tenggara untuk membuat visi itu
mungkin. Kami telah mencapai kemenangan
bersejarah dan kami telah membantu
mengubah lanskap masa depan kita. Karya
ini, bagaimanapun, belum selesai kita lakukan.
Di tahun mendatang, kami berencana untuk
mempercepat pekerjaan di Asia Tenggara,
dan melibatkan lebih banyak orang di seluruh
wilayah ini. Pekerjaan kami di wilayah ini
akan terus melanjutkan dan memimpin upaya
global untuk keadilan iklim. Menyelamatkan
hutan perawan Asia Tenggara akan tetap
menjadi prioritas utama. Kampanye yang
bertumpu pada kekuatan masyarakat akan
terus mendorong pekerjaan kami dengan
beragam komunitas terkait pertanian ekologis,
lautan dan masalah racun.
Setiap tahun, kita menulis cerita baru,
memperkuat pertarungan untuk mencapai
lebih banyak kemenangan bagi lingkungan
dan kemanusiaan. Tapi pahlawan dari cerita
itu tidak pernah berubah, “yaitu: Anda”.
Kisah tentang pembelaan terhadap
lingkungan bukanlah tentang kami. Ini adalah
[ 26 ]
tentang Anda - teman, pendukung, aktivis,
relawan, donor. Anda, berdiri di garis depan,
melindungi dunia yang kita semua sayangi.
Kadang-kadang tantangan mungkin tampak
luar biasa. Dari mana kita harus mulai? Apa
yang harus kita lakukan? Jawabannya tidak
selalu jelas. Tapi seiring dengan waktu,
bersama-sama dengan Anda, kami telah
membuktikan bahwa apa yang tampaknya
tidak dapat diatasi, bisa kita atasi, sering kali
melalui tindakan keberanian yang diambil oleh
kita semua, terlepas dari seberapa besar atau
kecil, yang mengilhami gerakan besar berseru
untuk perubahan.
Kami bangga memiliki Anda di perjalanan
ini, dan berkomitmen untuk bekerja bersama
Anda untuk jangka panjang. Sebuah dunia
yang hijau dan damai adalah mungkin, dan
kami sedang membangun itu bersama-sama
dengan individu-individu dan kelompokkelompok yang berpikiran sama yang
mengubah hari ini - mengubah cerita - untuk
menciptakan masa depan yang kita inginkan.
Kami mengucapkan terima kasih atas
dukungan Anda yang terus mengalir.
“Saya benarbenar percaya
bahwa kampanye
Greenpeace dapat
mengubah dunia.
Alasan mengapa
saya menyumbang
untuk Greenpeace
adalah karena saya
percaya pada ideologi
dan visi untuk
menjadi independen,
yang berarti benarbenar bebas dari
kontrol korporasi.”
Maneeratt Sermsagul,
Donor Greenpeace sejak 2004
Thailand
“Saya ingin
melakukan sesuatu
yang positif
untuk anak saya.
Perubahan dapat
mulai dari rumah
dan saya ingin
melakukan lebih
dengan bergabung
bersama Greenpeace
karena setiap
tindakan kecil
yang kita lakukan
memiliki dampak
besar pada bumi
kita tercinta. Ketika
nanti cucu-cucu
saya bertanya apa
yang saya lakukan
untuk bumi, saya
bisa dengan bangga
mengatakan bahwa
saya adalah seorang
aktivis Greenpeace..”
“Saya ingin tahu
apa itu perubahan
iklim? Bagaimana
saya bisa bantu
cegah pemanasan
global? Greenpeace
tak hanya menjawab
pertanyaan saya,
tetapi juga membuat
saya mengerti
apa yang bisa
dilakukan tentang
hal itu. Dengan
menjadi relawan
untuk Greenpeace,
membuat saya
menjadi bagian dari
kampanye global
ini..”
Bon Jobee Angco,
Relawan Pemanjat Greenpeace sejak 2014
Filipina
Eka Noviani,
Relawan Boat sejak 2013
Indonesia
[ 27 ]
Asia Tenggara
Kantor Filipina
Foto kredit
Room 201 JGS Building, #30
Sampul muka
Halaman 19
Scout Tuason Street
© Veejay Villafranca / Greenpeace
Searah jarum jam
1103 Quezon City, the Philippines
Halaman 07
© Ardiles Rante / Greenpeace
Tel +63-2-3321807
© Jimmy Domingo / Greenpeace
© Baramee Temboonkiat
Fax +63-2-332-1806
Halaman 09
© Baramee Temboonkiat
[email protected]
© Peter Caton / Greenpeace
Halaman 20
Halaman 10
© Hati Kecil Visuals / Greenpeace
Kantor Indonesia
© Ardiles Rante / Greenpeace
Halaman 21
Mega Plaza Building 5th Floor
Halaman 12
© Yudhi Mahatma / Greenpeace
Jl. HR. Rasuna Said Kav. C3
© Veejay Villafranca / Greenpeace
Halaman 22
Kuningan Jakarta 12920 Indonesia
Halaman 13
© John Novis / Greenpeace
Tel +62-21-5212552
© Ulet Ifansasti / Greenpeace
Halaman 23
Fax +62-21-5212553
Halaman 14
Searah jarum jam
[email protected]
© Jed Delano / Greenpeace
© Chanklang Kanthong / Greenpeace
Halaman 15
© Vincent Go / Greenpeace
Kantor Thailand
Atas
© Andri Tambunan / Greenpeace
1371 Capital Mansion
© Jed Delano / Greenpeace
© John Novis / Greenpeace
Phaholyothin Rd
Bawah
Halaman 26
Samsennai, Phayathai
© Jed Delano / Greenpeace
© Veejay Villafranca / Greenpeace
Bangkok 10400 Thailand
Halaman 16
Tel +66-23571921
© Ulet Ifansasti / Greenpeace
Fax +66-23571929
Halaman 17
[email protected]
Searah jarum jam
© Greenpeace
Dicetak pada 100% kertas daur ulang
© Ardiles Rante / Greenpeace
menggunakan tinta nabati
© Ulet Ifansasti / Greenpeace
Halaman 18
www.greenpeace.or.id
© Alex Hofford / Greenpeace
Download