bahasa indonesia - Universitas Mercu Buana

advertisement
Modul ke:
BAHASA INDONESIA
KALIMAT EFEKTIF
Fakultas
EKONOMI DAN
BISNIS
Program Studi
MANAJEMEN
www.mercubuana.ac.id
Drs. SUMARDI, M. Pd
PENGERTIAN KALIMAT
EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili
pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga
pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut
dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
CIRI – CIRI KALIMAT EFEKTIF
1. Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah
keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang dipakai.
a. setiap kalimat mayor harus memiliki subyek dan
predikat
contoh:Mereka membicarakan masalah batas
studi.
Kalimat di atas memiliki S, P, O, yaitu fungsi S diisi oleh
kata mereka, fungsi P diisi oleh kata membicarakan, dan
fungsi O diisi oleh frasa masalah batas studi.
b. Ide pokok harus terdapat dalam induk kalimat
contoh:
Ia meninggalkan kelas ketika kuliah sedang
berlangsung.
Ide pokok dari kalimat di atas adalah ia
meninggalkan kelas.
Apabila ide pokok yang dimaksud adalah kuliah
sedang berlangsung maka kalimat di atas
menjadi berikut ini.
Kuliah
sedang
berlangsung,
ketika
ia
meninggalkan kelas.
c. Penggabungan kalimat dengan kata hubung
dan atau kata yang
(kata
dan
untuk
menghasilkan kalimat yang setara,
sedangkan
kata yang untuk menghasilkan kalimat dengan
klausa bertingkat).
contoh:
Ujian berlangsung selama dua minggu.
Ujian dimulai pada 4 Januari 1999.
Kalimat di atas digabung menjadi kalimat berikut
ini.
contoh:
Penghapusan pangkalan asing dan penarikan kembali
pasukan AS dari Filipina akan mempercepat perwujudan
cita-cita segenap bangsa Filipina.
atau
Dihapuskannya pangkalan asing dan ditariknya kembali
pasukan AS dari Filipina akan mempercepat
terwujudnya cita-cita segenap bangsa Filipina.
Kalimat pertama di atas diisi oleh kata benda yang
berupa penghapusan, penarikan, dan perwujudan,
sedangkan kalimat kedua diisi oleh kata kerja yang
berupa dihapuskannya, ditariknya, dan terwujudnya.
2. Kecermatan dalam pemilihan dan penggunaan
kata
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu
tidak menimbulkan tafsiran ganda.
3. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan katakata yang tidak perlu atau kata-kata yang berlebih.
.
Kehematan dapat ditempuh dengan cara
1) Menghindari pengulangan subyek kalimat
contoh:
Mereka naik pentas begitu mereka tiba.
(ada pengulangan S)
Mereka naik pentas begitu tiba.
(tanpa pengulangan)
2) Menghindari kata hari, tanggal, bulan, dan
tahun dalam hubungannya dengan nama hari,
tanggal, bulan, dan tahun.
contoh:
Pemberontakan itu meletus pada tanggal 30
bulan September tahun 1965.
Kalimat di atas diperbaiki sebagai berikut.
Pemberontakan itu meletus pada 30
September 1965.
3) Menghindari pemakaian hipernim
contoh:
Pakaiannya berwarna merah menyala.
Pakaiannya merah menyala.(hemat)
Menghindari pemakaian kata penghubung yang
berlebihan
contoh:
Walaupun sakit, tetapi ia berangkat juga.
Walaupun sakit, ia berangkat juga.
Menghindari pemakaian kata yang berlebihan
(kata-kata yang memiliki makna sama)
contoh:
Kita harus belajar dari Jepang agar supaya
dapat maju dan berkembang.
Kalimat di atas diperbaiki menjadi berikut ini.
Kita harus belajar dari Jepang agar dapat maju
dan berkembang.
atau
Kita harus belajar dari Jepang supaya dapat
maju dan berkembang.
4. Kelogisan
Kalimat efektif harus mudah dipahami.
Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam
kalimat harus memiliki hubungan yang
logis/masuk akal
Contoh :
Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan
acara ini.
Benar : Untuk menghemat waktu, kami teruskan
acara ini.
Ciri-ciri Kalimat Efektif
1. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal
unsur SP.
2. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
3. Menggunakan diksi yang tepat.
4. Menggunakankesepadanan antara struktur
bahasa dan jalan pikiran yang logis dan
sistematis.
5. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang
dipakai.
6. Melakukan penekanan ide pokok.
7. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
8. Menggunakan variasi struktur kalimat.
KESALAHAN DALAM MENYUSUN
KALIMAT EFEKTIF
1. Pleonastis
Pleonastis atau pleonasme adalah
pemakaian kata yang berlebihan, yang
sebenarnya tidak perlu.
Contoh:
a. Banyak tombol-tombol yang dapat Anda
gunakan.
b. Kita harus saling tolong-menolong.
2. Kontaminasi
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan
kontaminasi dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:
Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik
dan bervariasi.
Kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif apabila
akhiran –nya dihilangkan.
3. Salah pemilihan kata
Contoh : Saya mengetahui kalau ia kecewa.
Seharusnya: Saya mengetahui bahwa ia kecewa.
4. Salah nalar
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan
nalar:
Bola gagal masuk gawang.
Seharusnya: Bola tidak masuk gawang.
5. Pengaruh bahasa asing atau daerah
(interferensi)
a. Bahasa Asing
Contoh:
Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya
bekerja.
5. Kata depan yang tidak perlu
Sering kali kita membuat kalimat yang
mengandung kata depan yang tidak perlu seperti
pada kalimat berikut:
Contoh :
Di program ini menyediakan berbagai fitur
terbaru.
Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
I live in Semarang where my mother work
Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat
tersebut menjadi:
Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya
bekerja.
b. Bahasa Daerah
Contoh :
Anak-anak sudah pada datang.
Anak-anak sudah datang. (baik)
6. Kata depan yang tidak perlu
Sering kali kita membuat kalimat yang
mengandung kata depan yang tidak perlu
seperti pada kalimat berikut:
Contoh :
Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Agar menjadi efektif, sebaiknya kita menghilangkan
kata depan di, sehingga kalimatnya menjadi:
Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Terima Kasih
Drs. SUMARDI, M. Pd
Download