MUSIK FILIPINA Oleh : Dina Hisan N IX-D/08 Raka Ramanda IX-D/19 Windy Oceany A IX-D/25 Musik Filipina Lagu-lagu tradisional Philipina pada masa pra-Hispanik diklasifikasikan secara tegas. Dalam klasifikasi tersebut, terdapat awit yang dinyanyikan dirumah, uyayi (lagu nina bobok), suliranin (lagu bersampan), tigpasin (lagu berperahu), diyuga (nyanyian suka ria selama masa tanam), tulingdao (nyanyian suka ria selama masa panen), kumintang (lagu perang), kundiman (lagu cinta), sambatani (lagu perayaan), dan pananapat (musik-musik yang merayu). Lagu-lagu tersebut didampingi oleh berbagai instrumen musik tradisional, seperti timbol, timbrel, simbal, sebuah gitar yang disebut kudyapi, bangsi (sama dengan seruling), uleleng (sama dengan ukulele, gitar Hawai dengan empat senar), drum, dan gong. Kini satusatunya jenis lagu kuno Philipina yang terdengar adalah kundiman dan uyayi. Diantara instrumen musik tradisional yang masih digunakan saat ini adalah gitar kudyapi. Karakter Musik Filipina Hampir semua lagu Filipina adalah lagu cinta yang sentimental/serenade, lagu-lagu tentang cita tak terbalas atau kehilangan cinta. Biasanya cenderung mulai di sebuah kunci minor dan berpindah ke kunci mayor. Banyak juga lagu Filipina tentang alam. Contoh : Sa kabukiran, ang Maya. Ada juga banyak lagu nina bobok, lagu jenaka, dan lagu kerja. Musik Filipina memiliki melodi yang merupakan perpaduan musik barat dan timur. Biasanya lagu Filipina memiliki 3/4, 4/4, atau 2/4 ketukan. Setiap daerah di Filipina memiliki lagu yang berbeda, tentunya masing-masing dialek/logat. Perpaduan Timur dan Barat Seperti budaya dari negara itu sendiri, musik tradisional Filipina adalah tempat bercampur masa lalu sejarah negara itu. Musik tradisional Filipina dipengaruhi oleh semua musik yang datang ke dalam kontak dengan, sehingga tidak mengherankan bahwa kadangkadang terdengar seperti musik-musik Cina, India atau bahkan Eropa. Seperti orang yang menggunakannya, Musik Tradisional di Filipina baik Barat atau non-Barat. Dan sementara memiliki subdivisi lebih, masing-masing bentuk pasti akan mencerminkan budaya kelompok tertentu. Melalui Musik Tradisional, salah satu jelas dapat melihat bagaimana Filipina memiliki rasa hormat yang mendalam kepada Allah, hubungan keluarga dekat, dan memperhatikan alam. Contoh musik tradisional Filipina Nyanyian Hudhud suku Ifugao Suku Ifugao terkenal nyanyian Hudhud yang dinyanyikan di musim tanam, musim panen, dan upacara pemakaman. Hudhud sudah ada paling tidak sejak abad ke-7. Nyanyian Hudhud berjumlah lebih dari 200 repertoir dan masing-masing terdiri dari 40 episode, tapi semua lagu hanya memiliki satu melodi. Bila Hudhud dinyanyikan seluruhnya bisa memakan waktu 3-4 hari. Hudhud dinyanyikan oleh wanita yang memegang posisi senior, sekaligus bertugas sebagai sejarawan dan pengkotbah. Lirik lagu berupa syair yang berisi onomatopoeia, metafora dan metonimi. Harana dan Kundiman The Harana atau Kundiman adalah lirik lagu dipopulerkan di Kepulauan Filipina, yang tanggal kembali ke masa Spanyol. Disusun dalam tradisi Meksiko-Spanyol, musik ditandai dengan kunci kecil di awal dan bergeser ke tombol besar di babak kedua. Liriknya menggambarkan tema romantis, biasanya menggambarkan cinta, gairah, atau kesedihan. Dalam arti lain Harana dan Kundiman didasarkan pada kisah cinta. Hampir semua lagu-lagu cinta tradisional Filipina dalam genre ini digambarkan dengan emosi puitis.