Summary Report Nov 16, 2007 REDD NEWS UPDATE Summary Media Monitoring Date : Nov 16, 2007 Source : APCOWorldWide Language : Bahasa Publication Kompas Page 13 Date 16 Nov 07 Issues Program penghijauan Headline Indonesia Lakukan Penghijauan Summary Menjelang Konferensi Para Pihak Ke-13 pada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Ikilm, Indonesia menggelar berbagai acara bernuansa lingkungan. Menurut Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Kota Tegal, Agus Santoso seusai diskusi kampanye perubahan iklim di Tegal kemarin. Penanaman dilakukan di pantai Kelurahan Pangggung dan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur. Direncanakan penanaman bakau akan dilakukan di pinggir pantai, menyusul penanaman cemara bulan Juli lalu. Sementara itu, pemerintah penanaman pohon bakau. Bali sedang mempersiapkan Ketua Kajian Kesehatan Lingkungan Ikatan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia Budi Haryanto pada acara diskusi Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Masyarakat mengatakan bahwa lingkungan (seperti fenomena El Nino, banjir, musim kemarau berkepanjangan) berpengaruh langsung terhadap penyebaran penyakit di negara berkembang dan negara maju. Kawasan mangrove/pohon bakau di pesisir pantai harus dipertahankan dari rencana konversi lahan. Hal ini dikemukakan mantan Dekan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Cecep Kusmana dalam Lokakarya Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove yang diadakan Departemen Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Kamis lalu. Kompas 13 16 Nov 2007 Pengelolaan ekosistem pohon bakau di pesisir Ekosistem Pesisir: Kawasan Mangrove Harus Dipertahankan Hutan mangrove dibabat habis untuk industri kayu, pertambakan, dan pembangunan infrastruktur. Padahal fungsi hutan ini sebagai penahan abrasi, instrusi air laut, penahan laju gelombang, dan penyerap berbagai polutan. Pakar klimatologi IPB, Rizaldi Boer mengatakan upaya menjaga keutuhan kawasan hutan mangrove dapat memperoleh insentif pendanaan global dalam skema pembangunan bersih (CDM) dan reduksi emisi dari pencegahan deforestasi dan degradasi lahan yang akan dibahas dalam pertemuan di Bali. Melestarikan mangrove juga potensial menerima dana bantuan melalui skema Mangrove For the Future. Dana sekitar 60 juta dolar AS disediakan untuk di enam negara, termasuk Indonesia. Menurut laporan Panel Antarpemerintah PBB mengenai perubahan iklim (IPCC), telah terjadi kenaikan suhu minimum dan maksimum bumi antara 0,5-1,5 derajat Celcius. Kompas 50 16 Nov 2007 Pemanasan global Pemanasan Global dan Peradaban Penolakan AS dan Australia untuk meratifikasi Protokol Kyoto akan mempercepat kenaikan suhu udara. Kenaikan suhu mencemaskan semua orang karena (1) Kenaikan suhu tidak bergantung musim dan bersifat lintas batas, (2) durasi lama dan kontinu, (3) adaptasi kenaikan suhu harus dilakukan sesaat melalui penggunaan energi sehingga kontra terhadap mitigasi perubahan iklim. Lonjakan permintaan dan konsumsi minyak berbahan bakar fosil dan biofuel merupakan peringatan bahwa pemanasan global terus meningkat. Indonesia dapat memperoleh danan segar non-loan melalui program adaptasi dan mitigasi melalui program Under Kyoto Protocol dan Convention. Mitigasi gas metana dari kotoran ternak, pengembangan kelapa sawit, karet, kakao dapat diperjualbelikan untuk menambat karbon, sehingga devisa non-loan dapat dihasilkan. Dalam seminar sehari tentang dampak pemanasan global terhadap lingkungan dan kesehatan Prof. Dr. Emil Salim, pakar lingkungan hidup mengatakan sedikitnya 23 pulau tak berpenghuni di Aceh akan tenggelam akibat pemanasan global dalam 10 tahun terakhir akibat pemanasan global. Bahkan permukaan laut yang semakin tinggi berpotensi menenggelamkan pulau-pulau berpenghuni. Republika 22 16 Nov 07 Dampak pemanasan global Puluhan Pulau Tenggelam Akibat Pemanasan Global Indonesia masih punya waktu untuk menyelematkan hutan untuk mengantisipasi pemanasan global. Penyebab pemanasan global adalah semakin menebalnya lapisan CO2 yang menyelemuti bumi. Torry dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengatakan bahwa saat ini Indonesia dituding sebagai negara penghasil gas kaca ketiga terbesar akibat penggundulan hutan dan pengalihan lahan. Torry menegaskan adanya unsur ketidakadilan. Emisi gas bukan cuma siapa yang menghasilkan berapa, tapi siapa yang menikmati hasil pembakaran itu. Juga harus dilihat siapa yang diuntungkan dari pembakaran dan pembukaan lahan. Koran Tempo A17 16 Nov 07 Negara-negara menyumbang emisi karbon Australia Penyumbang Karbon Terbesar Aksi demonstrasi Greenpeace di Australia terjadi akibat laporan yang dilansir The Center for Global Development (CGD), lembaga nonpartisan pemerhati lingkungan yang berbasis di Washington. Dikatakan Australia adalah penyumbang gas rumah kaca (emisi karbon) terbesar di dunia. Laporan ini membuktikan bahwa Australia menggungguli Amerika yang selama ini dikenal sebagai produsen utama karbon dunia. Dalam penelitiannya, Kevin Ummel, asisten peneliti CGD mengungkapkan bahwa reaktor nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir di dunia menyebabkan pencemaran dunia. Australia dengan populasi 0,32 persen dari populasi global, terbukti telah menyumbang 1,43 persen dari total emisi karbon dunia. Media Indonesia 32 16 Nov 07 Pengamanan di Bali Polda Bali Gelar Pasukan Pengamanan Kepolisian daerah Bali menggelar pasukan kendaraan pengamanan di lapangan Renon, Denpasar kemarin sehubungan dengan konferensi PBB tentang pemanasan global. Persiapan keamanan ini harus selesai tanggal 20 November. Polda Bali bekerja sama dengan Mabes Polri untuk membantu kelancaran operasional. Sedikitnya 23 pulau tak berpenghuni di Aceh akan tenggelam akibat pemanasan global dalam 10 tahun terakhir akibat pemanasan global. Hal ini disampaikan pakar lingkungan hidup Prof. Dr. Emil Salim pada seminar sehari tentang Dampak Pemanasan Global terhadap Lingkungan dan Kesehatan di Banda Aceh kemarin. Emil Salim mengkhawatirkan pulau berpenghuni juga akan tenggelam sebagai dampak pemanasan global pada tahun 2025. Pulau Maladewa di India, Vanwatu dikhawatrikan mengalami nasib yang sama. Media Indonesia 9 16 Nov 07 Dampak pemanasan global 23 Pulau di Indonesia Hilang Sementara itu, kesiapan delegasi Indonesia dalam Konferensi ke13 Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) mulai dipertanyakan beberapa pihak. Berkaitan dengan ketidakterbukaan Emil Salim tentang siapa saja negosiator perubahan iklim dan misi, Tejo Wahyu Jatmiko, Koordinator Sekretariat Bersama Indonesia Bersatu dalam Diskusi Forum Masyarakat Sipil untuk Keadilan Iklim di Jakarta kemarin, mengatakan bahwa seharusnya Indonesia memanfaatkan momentum Bali nanti. Skema dan perundingan perubahan iklim harus berlaku adil bagi Indonesia. Forum ini terdiri dari 31 organisasi lingkungan dan masyarakat sipil seperti Walhi, Yayasan Kehati, Sawit Watch, Yayasan Pelangi Indonesia, Telapak, The Nature Conservacy, Greenpeace Asia Tenggara, Forest Watch Indonesia, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Federasi Serikat Petani Indonesia, dan WWF Indonesia. Media Indonesia The Jakarta Post The Jakarta Post The Jakarta Post 9 11 5 3 16 Nov 07 Dampak kesehatan akibat pemanasan global 16 Nov 07 Kegagalan UNFCCC akan mengakibatkan masalah besar 16 Nov 07 16 Nov 07 Kesadaran untuk mengatasi perubahan iklim Prinsip keadilan dalam transaksi karbon Perubahan Cuaca Memicu KLB Berbagai kalangan diminta waspada terhadap dampak negatif pemanasan global, seperti penyebaran penyakit infeksi, gelombang panas, dan cuaca ekstrem. Dalam round table discussion Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Masyarakat, Ketua Pengkajian Kesehatan Lingkungan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAK-MI) Budi Haryanto mengatakan bahwa perubahan iklim menyebabkan memicu Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah dengue, malaria, kolera, encephalitis di negara maju dan negara berkembang. UN: Failure at Bali Climate Talks Means Deep Trouble Yvo de Boer, executive secretary UNFCCC menegaskan bahwa konferensi ini harus berhasil sehingga masalah dunia dapat diselesaikan. Konferensi di Bali nanti akan membahas solusi pencemaran dan penurunan emosi yang harus dilaksanakan paling lambat tahun 2009 atau 2010. Climate Change Campaign Needed NGOs Question Carbon Trading for Indonesia Para ahli kesehatan masyarakat menjelaskan pentingnya kesadaran masyarakat mengenai akibat perubahan iklim. Menurut Sumengen Sutomo, professor bidang kesehatan masyarakat di Universitas Indonesia mengatakan bahwa kampanye harus digalakkan. Dampak perubahan iklim bisa dilihat dari semakin tingginya penyebaran penyakit seperti demam berdarah dan malaria. Koalisi NGO dan kelompok masyarakat sipil menyerukan negara berkembang untuk menurunkan emisi secepatnya. Nur Hidayati dari Greenpeace juga menambahkan bahwa tidaklah adil bagi Negara berkembang untuk membangun negara dengan prinsip ramah lingkungan sementara negara maju terus menjalankan bisnisnya dan menghasilkan emisi. Forum Civil Society Forum (CSF) yang terdiri dari 30 organisasi lingkungan dan masyarakat sipil seperti Walhi, Yayasan Kehati, Sawit Watch, Yayasan Pelangi Indonesia, Telapak, The Nature Conservacy, Greenpeace Asia Tenggara, Forest Watch Indonesia, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Federasi Serikat Petani Indonesia, dan WWF Indonesia, menunjukkan kepedulian mereka terhadap perubahan iklim. Nur menekankan bahwa pertemuan di Bali nanti harus memastikan komitmen Australia dan AS dalam menurunkan emisi. The Jakarta Post The Jakarta Post 2 12 16 Nov 2007 16 Nov 2007 Tindak penurunan emisi akan meningkatkan produksi minyak Dampak pemanasan global Langkah-langkah yang diambil untuk menurunkan kadar karbon tidak akan mengancam kondisi ekonomi negara-negara penghasil minyak bumi, justru akan meningkatkan efisiensi produksi. Yvo de Boer, executive secretary UNFCCC menjelaskan bahwa negaranegara anggota OPEC bisa berpartisipasi dalam mengatasi perubahan iklim dengan menggunakan teknolgi yang ramah lingkungan. Fight’s Against Emissions, not Oil: UN Exec IPCC Debates Major Risks From Global Warming Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengadakan pertemuan di Valensia, Spanyol akan meluncurkan laporan mengenai dampak perubahan iklim sebentar lagi. Menurut IPCC, penggunaan teknologi baru seperti Carbon Dioxide Capture and Storage (CSS) dapat menurunkan emisii. Menurut Adnan ShihabEldin, CCS di industri minyak dapat dilakukan dengan cara memasukkan CO2 ke dalam ladang minyak dan gas yang kosong, sehingga meningkatkan hasil minyak dan gas dari ladang lama. Topik laporan IPCC, dampak negatif pemanasan global akan menjadi pedoman para pembuat kebijakan di Bali nanti. Para peneliti sudah melihat dampak negatif pemanasan global seperti gletser di Greenland, mencairnya es Artic, kemampuan bumi menyerap CO2. IPCC memperkirakan bahwa tahun 2100 nanti temperatur permukaan bumi akan semakin naik. Negara-negara yang berkembang pesat seperti India dan Cina telah berkomitmen untuk tidak menurunkan emisi walaupun kedua negara ini termasuk penghasil emisi tertinggi.