Summary Report

advertisement
Summary Report
Nov 14, 2007
REDD NEWS UPDATE
Summary Media Monitoring
Date
:
Nov 14, 2007
Source
:
APCO WorldWide
Language
:
Bahasa
Publication
Kompas
Page
13
Date
14 Nov 07
Issues
Greenpeace
siap
membantu
pemerintah
mendapatkan
kompensasi
atas
karbondioksida
Headline
Summary
Emmy Hafild, Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara
mengatakan sekitar 14,6 miliar ton gas karbon dioksida yang
tersimpan di sekitar 4 juta hektar lahan gambut di Provinsi Riau
harus ditahan dengan cara mengendalikan pembukaan kawasan
hutan gambut. Jika hal ini bisa dilakukan maka Riau berhak
mendapat kompensasi US$ 5-20 /per ton gas karbon dioksida. Ia
menambahkan bahwa Greenpeace siap membantu agar
pemerintah mendapat kompensasi itu.
14,6 Miliar Ton Emisi
Gas Riau Harus Ditahan
Dalam dalam Konferensi Para Pihak ke-13 pada Konferensi
Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC)
nanti Greenpeace akan berupaya memasukkan pengaturan
deforestasi hutan sebagai langkah mengurangi emisi gas rumah
kaca.
Sementara itu Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali
menyatakan kesiapannya menampung 10 pesawat tamu VVIP dari
delegasi konferensi UNFCCC. Jika ini belum cukup maka Bandara
Juanda (Surabaya) dan Halim Perdanakusumah (Jakarta) juga telah
disiapkan.
Kompas
13
14 Nov 07
Pemanasan
global memicu
maraknya
penyakit
Penyakit Meningkat,
Indonesia Perjuangkan
Hutan Tropis
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)
Fachmi Idris berpendapat pemanasan global berpotensi mengubah
lingkungan sehingga berbagai penyakit akan muncul dan
penyebaran penyakit juga akan meningkat. Prof Umar Fahmi
Achmadi dari UI menyebutkan beberapa penyakit yang dipicu
perubahan iklim antara lain asma, kanker kulit,, demam berdarah,
chikungunya, radang otak, dan filariasis. Nyamuk dan tikus pun
akan semakin cepat menyebar. Oleh sebab itu PB IDI akan
membentuk satuan tugas khusus guna mengoptimalkan peranan
dokter meningkatkan kesadaran publik, masalah perubahan iklim
bukan hanya urusan lingkungan, tetapi juga menyangkut masalah
kesehatan.
Sedangkan dalam peresmian Bali Safari and Marine Park dan
Museum Rahmat serta Taman Hewan Pematang Siantar, Medan,
Presiden menegaskan, persoalan lingkungan dihadapi oleh umat
manusia di belahan dunia mana pun. Ia menegaskan akan
memperjuangkan penyelamatan bumi, khususnya dengan
menggunakan hutan tropis saat Konferensi Para Pihak Ke-13 di
Bali. Ia mengajak masyarakat Asia dan Amerika Latin agar bersama
dengan masyarakat global menyelamatkan hutan.
Kompas
8
14 Nov 07
Keprihatinan
negara-negara
di dunia
tentang
pemansan
global
Negara Kepulauan
Terancam Naiknya
Permukaan Laut
Perwakilan dari 26 negara kepulauan kecil yang tergabung dalam
Aliansi Negara-negara Kepulauan Kecil (AOSIS) bertemu di ibu kota
Maladewa, Male, untuk menyusun rancangan resolusi yang
mengidentifikasi perubahan iklim sebagai ancaman bagi hak asasi
manusia. Rencananya resolusi itu akan disampaikan di Konferensi
Perubahan Iklim di Bali.
Di Geneva, Swiss, Ketua Badan Perubahan Iklim dan Cuaca PBB,
menyampaikan pemanasan global dapat mengancam sektor
perikanan dunia, mengancam industri wisata, dan mengakibatkan
banyak pekerja di sektor itu kehilangan pekerjaannya. Sedangkan
Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP) Achim Steiner
mengatakan sejumlah lapangan kerja baru akan tercipta di sektor
teknologi lingkungan, pada saat negara-negara bekerja untuk
menghindarkan dan meringankan dampak dari perubahan iklim.
Rajender
Pachauri,
peraih
Nobel
dan
Ketua
Panel
Antarpemerintahan Mengenai Perubahan Iklim IPCC di Valencia
mengatakan, para ilmuwan tengah mempertimbangkan untuk
"menetapkan standar-standar kualitas" pada laporan keempat
sekaligus akhir, yang akan dikeluarkan tahun ini.
Bisnis Indonesia
T7
14 Nov 07
Pemerintah
minta meminta
lebih banyak
lagi korporasi
kembangkan
proyek CDM
Industri Nasional Tekan
Emsisi Karbon 33 Juta
Ton
Sejak Protokol Kyoto diratifikasi 2004, sedikitnya terdapat 24
proyek
milik
perusahaan
manufaktur
nasional
yang
mengembangkan mekanisme pembangunan bersih dengan
kapasitas pengurangan emisi karbon(CO2) mencapai 33,03 juta ton.
Asisten deputi Menteri LH Haneda Sri Mulyanto mengatakan dari 24
proyek itu, sembilan proyek sudah terdaftar di Dewan Eksekutif
CDM di PBB (UNFCC). Namun ia meminta lebih banyak lagi
korporasi yang mengembangkan proyek CDM karena baik bagi
lingkungan dan menguntungkan secara finansial, karena
memperoleh hasil penjualan sertifikat pengurangan emisi yang bisa
di gunakan untuk membiayai investasi proyek.
Menteri LH Rachmat Witoelar mengatakan sebenarnya masih lebih
banyak lagi proyek di Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk
mendapatkan CER, sayangnya , pasar karbon Indonesia masih
dikuasai sektor perbankan dan institusi keuangan internasional.
The Jakarta Post
2
14 Nov 07
Perubahan
iklim dan
mewabahnya
penyakit
Pakar Peringatkan
Perubahan Iklim Akan
Membawa Wabah
Penyakit
Dr. Umar Fahmi Achmadi dari Center of Environment and
Sustainable Development for Indonesia, from Griffith University, in
Australia memperingatkan bahwa penyebaran penyakit akan
semakin marak sebagai akibat dari pemanasan global. Ia berkata
bahwa pemanasan global akan berakibat buruk kepada populasi
manusia dan lingkungan hidup. Umar lantasnya mencontohkan
mewabahnya malaria di Papua, Yogya, Sumut, dan Kalsel serta
demam berdarah yang makin meluas di seluruh Indonesia.
Sedangkan Dr. Charles Suryadi meminta pemerintah mulai
mempersiapkan program adaptasi dan mitigasi baik di tingkat lokal
maupun regional. Ia juga setuju dengan Umar yang melihat Visi
Sehat Indonesia 2010 sangat relevan untuk mengantisipasi
pamanasan global. Hanya saja program ini harus dapat menjelma
menjadi rencana aksi yang nyata dan dapat dilaksanakan di
lapangan.
Perdebatan sengit mewarnai penyusunan laporan akhir
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tentang
perubahan iklim. Hal ini terjadi di tengah kekuatiran naskah 25
halaman itu yang nantinya menjadi pegangan para pengambil
keputusan selama 5 tahuh ke depan itu terlalu lunak dan tidak
aktual.
The Jakarta Post
Bisnis Indonesia
12
T5
14 Nov 07
14 Nov 07
Alotnya
penyusunan
laporan akhir
IPCC
Swasta minta
ada prioritas
dalam cetak
biru energi
nasional 2025
Panel Iklim Berdebat
Sengit Soal Laporan
Akhir
Pemerintah Diminta
Tentukan Skala
Prioritas Energi
Nasional
Banyak sumber perdebatan berkaitan dengan kepentingan nasional
tiap negara peserta. Peru dan Swiss menginginkan disebutkannya
melelehnya sungai es dan AS mempertanyakan metode penafsiran
ramalan meningkatnya topan tropis abad ini. Ada juga negara yang
menginginkan dimasukannya beberapa temuan termuktahir
berkaitan dengan perubahan iklim. Namun berdasarkan aturan
IPCC bahan-bahan baru yang masuk setelah melewati batas waktu
tahun lalu tidak bisa diamasukan dalam laporan akhir.
Peter Snowdow, Senior Advicer Global Business Environment Royal
Dutch Shell Plc meminta pemerintah melakukan evaluasi cetak biru
energi nasional 2025 dengan menetapkan skala prioritas program.
Hal yang sama juga di utarakan Wally Saleh, VP Business
Development and External Affairs Shell Indonesia. Menurutnya
cetak biru tersebut masih terkesan terlalu global dan dangkal
padahal
yang
diperlukan
adalah
program
itu
bisa
diimplementasikan.
Di sisi lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para
pakar teknologi untuk mencari dan mengembangkan teknologi yang
lebih murah sebagai upaya pengembangan bahan bakar alternatif.
Hal itu dikemukakan Presiden saat peresmian penggunaan
biopertamax dan biosolar untuk pertama kalinya di Bali yang
dilakukan di SPBU kawasan Gianyar, Bali , kemarin. Presiden juga
mengungkapkan penggunaan biopertamax dan biosolar di Bali
sengaja diperketat berkaitan dengan UNFCCC mendatang dimana
kendaraan delegasi akan memakai bahan bakar alternatif
Download