Proses Pembuatan Iklan Yanti Trianita, S.I.Kom Pendahuluan Dalam dunai perdagangan maupun komunikasi yang semakin global, dan persaingan usaha semakin ketat, penentuan pemasangan iklan pun harus lebih cermat lagi, harus menggunakan pendekatan-pendekatan persuasuif yang sistematis. Sejalan dengan strategi marketing, penyusunan pariwara hendaknya dilakukan petugas Public Relations melalui tahaptahap kerja: 1) Developing (Perencanaan dan pemekaran) 2) Executing (Pelaksanaan), dan 3) Evaluating (Penilaian) Lanjutan • Agar iklan dimaksud tepat mengenai sasarannya dan berhasil • • • • • • • meraih tujuannya, maka menggunakan rumus 5W+1H +1S What – Apa tujuan pemasangan iklan dimaksud? Who – Siapa khalayak yang akan dijangkaunya? When – Kapan iklan dimaksud akan dipasang? Where – Dimana iklan dimaksud akan dipasang? Why – Mengapa harus demikian? How – Bagaimana tentang: a) Pembiayaannya b) Bentuk naskah atau produk (iklan) yang akan digunakan Security - Keamanan Lanjutan Didasrkan pertimbangan-pertimbangan yang dirumuskan tadi, program perencanaan pun akan meliputi kegiatan: 1. Pengenalan (penelitian) terhadap khalayak sasaran 2. Penetapan tujuan pemasangan iklan 3. Penyusunan naskah iklan 4. Penyediaan anggaran biaya 5. Penentuan jadwal pemasangan iklan 6. Pemilihan media yang akan digunakan Mengenali Khalayak Sasaran Yaitu meneliti kelompok calon pembeli (produk yang ditawarkan) yang langsung akan dikenai iklan tersebut. Khalayak sasaran program periklanan merupakan sasaran bagi pengusaha (barang atau jasa) yang bisa dikenali melalui riset pasar dan studi pemilihan pasar. Melalui penelitian dan pengkajian tersebut, seorang pengusaha akan mengetahui tentang profil khalayak sasarannya yang mencakup gaya hidup, sikap, dan nilai-nilai pemikirannya, sehingga lebih memudahkan pembuatan model iklannya. Cara untuk melakukan penelitian, bisa menggunakan observasi tidak langsung atau bisa juga menggunakan survey. penelitiannya bisa menggunakan wawancara atau angket. Penetapan Tujuan Pemasangan Iklan • Tujuan dapat mengarahkan beberapa fungsi, yaitu: 1) Berfungsi sebagai alat komunikasi 2) Menentukan standar (patokan) bagi para pengambil keputusan, terutama dalam pemilihan salah satu dari sekian banyak alternatif iklan yang ada 3) Menilai hasil yang diperoleh • Fungsi tersebut secara tidak langsung menyatakan bahwa hasil kampanye dimaksud bisa di ukur oleh tujuan dengan cara menghubungkan jenis-jenis kegiatannya dengan tujuan yang telah dtentukan. Diakhir kampanye ukuran tersebut dapat digunakan untuk menilai berhasil tidaknya kampanye. Lanjutan Setelah khalayak sasaran dikenali, langkah selanjutnya yang harus diambil adalah menentukan kegiatan kampanye yang sempurna sehingga konsumen dapat menanggapinya melalui suatu hirarki efek. Hirarki adalah sikap khalayak yang merupakan rangkaian tingkat kesiapan calon pembeli, dari awal mengetahui adanya barang dan jasa yang ditawarkan sampai dengan melakukan tindakan akhir terhadap barang atau jasa tersebut (Lavidge, 1961: 61) Lanjutan Hirarki efek terdiri dari: 1) Awareness (Mengetahui/menyadari), yaitu tahap di mana konsumen bisa mengenal dan mengingat barang atau jasa yang ditawarkan, minimal mereknya; 2) Interest (Perhatian/minat), ialah tahap di mana terjadi peningkatan keinginan konsumen untuk mempelajari beberapa keistimewaan barang atau jasa dari merk yang ditawarkan itu; 3) Evaluation (Penilaian), yaitu tahap penilaian konsumen terhadap barang atau jasa dari merk yang ditawarkan itu, sesuai dengan perasaan yang diharapkan Lanjutan 4) Trial (Percobaan), yaitu tahap dimana timbul kesungguhan konsumen untuk mengawali pembelian dalam rangka mencoba memakai barang atau jasa dari merk yang ditawarkan tersebut; 5) Adoption (Pengadopsian), ialah tahap dimana konsumen merasakan perlunya membeli kembali dan menggunakan atau seterusnya memakai barang atau jasa dari merk tersebut, setelah memperoleh pengalaman yang menyenangkan pada awal pembelian. Lanjutan • Langkah-langkah atas komunikasi persuasif tersebut menunjukkan adanya tiga tujuan utama dari pemasangan iklan yaitu: 1) Membentuk kesadaran khalayak untuk mengetahui segala sesuatunya tentang barang atau jasa tertentu (yang ditawarkan); 2) Menciptakan perasaan khalayak sedemikian rupa sehingga menyukai dan memilih barang atau jasa yang ditawarkan tersebut; 3) Mendorong khalayak agar berpikir dan bertindak (membeli) serta menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan itu. Penyusunan naskah Iklan Unsur sentral dalam rencana penyusunan program periklanan adalah naskah iklan, berupa pesan iklan yang diharapkan dapat dilihat atau ditonton khalayak sasaran (majalah, surat kabar,TV, Radio, internet) Menurut Kotler (1976: 516) kiat-kiat dalam membuat naskah iklan: 1) Message generation (Penurunan pesan), 2) Message evaluation and selection (penilaian dan pemilihan pesan), 3) Message execution (pengabsahan pesan) Message Generation Menggunakan metode induktif, yaitu melalui bincang- bincang dengan para konsumen, pedagang, ahli, dan para pesaingnya. Metode deduktif, dalam hal ini Malony (1961) mengusulkan kerangkanya yang mengkombinasikan empat sifat keuntungan yang bisa diraih dari suatu barang atau jasa. Keempat sifat yang dimaksud adalah rasional, indrawi (sensory), sosial, dan kepuasan diri Message Evaluation and Selection • Twedt (dalam Suhandang, 2010:67) menyatakan bahwa naskah pesan iklan dapat dinilai atas: 1) Keperluan (desirability), 2) Exsklusivitas/ lain dari yang lain (exclusiveness) 3) Bisa di Percaya (believability) Message execution Penentuan pesan bisa dilakukan bagi barang-barang yang hampir serupa sifatnya seperti deterjen, rokok, kopi, dan sebagainya. Para pembuat iklan dianjurkan untuk mempersiapkan naskah iklannya (pernyataannya) yang strategis terhadap tujuan, isi, dukungan, dan tekanan (nada) yang diperlukan iklannya. Contoh naskah pernyataan produk biskuit bermerk Pillsbury’s 1869 Tujuan iklannya adalah meyakinkan para penggemar biskuit bahwa kini mereka membeli biskuit kalengan yang sama bagusnya dengan biskuit buatan sendiri di rumahnya; Isi iklannya meliputi penegasan sifat-sifat barangnya yang terdiri dari: 1. tampak seperti biskuit buatan sendiri di rumah 2. Memiliki bahan adonan seperti biskuit buatan sendiri di rumah 3. Rasanya seperti biskuit buatan sendiri di rumah Lanjutan • Dukunngan, barang sendiri di rumah di harapkan dapat meraih dua keuntungan: 1. Pillsbury’s 1869 Brand Biscuit dibuat dari sejenis tepung tertentu (tepung terigu halus) yang digunakan untuk membuat biskuit bikinan sendiri di rumah tetapi sebelumnya tidak pernah digunakan dalam pembuatan biskuit kalengan, dan 2. Penggunaan resep biskuit tradisonal orang Amerika • Tekanan (Nada), iklannya berupa suatu pemberitaan, berwatak aktual serta mencerminkan suasana jiwa yang keluar dari pencarian kembali kualitas tradisi orang Amerika dalam hal cara memanggang adonan biskuit.