BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Metode pembuatan konsentrat protein ikan terbaik dari bahan baku ikan mujair (Oreochromis mossambicus) adalah tanpa penambahan garam NaCl 1% dan NaHCO3 1.3% dengan empat kali pengulangan ekstraksi dengan etanol 96%. Hasil KPI mujair terbaik tergolong dalam KPI tipe A yang memenuhi persyaratan kadar air, protein, lemak, profil asam amino lisin, daya cerna protein in vitro, serta organoleptik aroma. KPI mujair terbaik memiliki densitas kamba 0.43 g/ml , daya serap air 300.40%, dan daya serap minyak 102.37%. Daya cerna protein in vitro KPI mujair adalah 98.13% dengan asam amino histidin sebagai pembatas. Konsentrasi KPI mujair terbaik sebagai substitusi susu skim dalam formulasi produk biskuit bayi adalah penambahan KPI 75%. Penambahan KPI mujair menghasilkan biskuit bayi dengan kadar protein lebih tinggi. Biskuit bayi komersial memiliki densitas kamba lebih rendah, namun memiliki daya serap air dan minyak lebih tinggi dibandingkan kontrol dan formulasi terbaik. Biskuit bayi terbaik dengan penambahan KPI mujair juga telah memenuhi persyaratan makanan tambahan bayi menurut SNI 01-4445-1998. Biskuit terbaik memiliki daya cerna protein in vitro 85.92%, dengan asam amino metionin sebagai pembatas, namun biskuit bayi belum dapat memenuhi seluruh persyaratan asamasam amino yang dibutuhkan bayi 2 tahun yang ditetapkan RDA. 1 5.2 Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kadar penambahan garam yang optimum untuk pembuatan KPI mujair. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam pembuatan biskuit bayi dengan substitusi KPI agar dapat memenuhi seluruh kebutuhan asam amino essensial bayi berdasarkan standar RDA. 2