MODUL PERKULIAHAN Customer Retention Marketing CUSTOMER KNOWLEDGE Fakultas Program Studi Tatap Muka Ilmu Komunikasi Advertising dan Marketing Communication 03 Abstract Kode MK Disusun Oleh MK43015 Berliani Ardha, SE, M.Si Kompetensi Memahami kepedulian pada pelanggan Definisi Pelanggan sangat penting bagi perusahaan. Harapan pelanggan Pelanggan yang menjadi prioritas utama Pareto Law dalam menjalankan relationship Piramida Konsumen marketing adalah pelanggan lama yang telah menjalin hubungan dengan perusahaan atau dapat dikatakan pelanggan yang loyal. ISI CUSTOMER KNOWLEDGE Pelanggan atau customer berasal dari kata custom, yang didefinisikan sebagai ”membuat sesuatu menjadi kebiasaan atau biasa” dan ”mempraktikkan kebiasaan.” Menurut kamus bahasa Inggris pelanggan (customer) artinya adalah seseorang yang berulang kali atau teratur melakukan pembelian kepada seorang pedagang. Pelanggan adalah seseorang yang menjadi terbiasa untuk membeli dari suatu perusahaan. Kebiasaan itu terbentuk melalui pembelian dan interaksi yang sering selama periode waktu tertentu. Tanpa adanya track.record hubungan yang kuat dan pembelian yang berulang, orang tersebut bukanlah pelanggan. Pelanggan yang sejati tumbuh seiring dengan waktu. Keuntungan dalam segi laba akan diperoleh oleh perusahaan apabila perusahaan itu menjaga dengan baik pelanggan mereka yang merasa puas dengan perusahaan tersebut. Laba bagi suatu perusahaan diperoleh dari para pelanggan mereka yang puas, hal itu dikarenakan oleh hal-hal berikut ini : 1. Pelanggan yang puas akan siap membayar dengan harga premium. 2. Perusahaan yang mempunyai pelanggan yang puas, biaya pemasaran atau marketingnya akan jauh lebih efektif. 3. Pelanggan yang puas adalah penyebar promosi dari mulut ke mulut yang baik. 4. Perusahaan yang memiliki banyak pelanggan, umumnya lebih efisien biaya operasionalnya. 5. Pelanggan yang puas akan membeli lebih banyak lagi untuk produk yang memuaskan atau cross selling, yaitu menjual produk lain yang mungkin dibutuhkan pelanggan berdasarkan Pembeliannya. Dengan menjaga para pelanggan tersebut, maka keuntungan pun akan diperoleh oleh perusahaan. Karena pelanggan tersebut merupakan asset perusahaan yang berharga, karena keuntungan yang didapatkan dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan adalah keuntungan yang berkelanjutan dan bersifat jangka panjang. ‘13 2 Customer Retention Marketing 2013 Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pelanggan yang menjadi prioritas utama dalam menjalankan relationship marketing adalah pelanggan lama yang telah menjalin hubungan dengan perusahaan atau dapat dikatakan pelanggan yang loyal. Hal ini kembali pada efisiensi biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan dengan mempertahankan dan memperbaiki hubungan dengan pelanggan yang sudah ada dibandingkan dengan mendapatkan pelanggan baru. Sejumlah ahli mengatakan biaya menarik pelanggan atau konsumen baru adalah lima kali lebih besar daripada biaya yang diperlukan untuk mempertahankan pelanggan atau konsumen yang sudah ada. Harapan Pelanggan Mengenal harapan pelanggan adalah kunci pokok bagi setiap pelaku bisnis yang terlibat dalam kepuasan pelanggan. Tanpa mengenal harapan pelanggan sebaik-baiknya, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk mampu memberikan kepuasan yang optimal kepada para pelanggannya. Ada dua tingkat harapan pelanggan. 1. Yang pertama adalah desired expectation. Harapan ini mencerminkan, apa yang harus dilakukan perusahaan atau produk kepada pelanggannya. Ini merupakan kombinasi dari apa yang dapat perusahaan lakukan dan harus dilakukan kepada pelanggan. 2. Sedangkan adequate expectation adalah harapan pelanggan yang lebih rendah. Pelanggan dapat memaklumi faktor-faktor lain yang mungkin menyebabkan perusahaan atau produk tidak dapat melakukan pelayanan yang maksimal. Namun pelanggan dalam tahap harapan ini pun memiliki batasan pelayanan yang harus mereka dapatkan. Dengan demikian, harapan pelanggan sebenarnya mempunyai zona yang terbentuk antara desired dan adequate expectation. Pelanggan akan sangat puas apabila desired expectation-nya terpenuhi. Kepuasan pelanggan masih akan terpenuhi walau tidak maksimal, apabila adequate expectationnya terpenuhi. Faktor yang mempengaruhi desired expectation adalah sebagai berikut: 1. Pengalaman masa lalu pelanggan terhadap produk atau jasa yang pernah digunakan. ‘13 3 Customer Retention Marketing 2013 Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Komunikasi yang disampaikan oleh perusahaan dalam bentuk iklan ataupun komunikasi dari mulut ke mulut. 3. Personal needs, yaitu harapan yang terbentuk karena faktor internal seperti selfpersonality dari pelanggan Hukum Pareto 20/80 (Pareto Law) Banyak perusahaan yang menggebu-gebu meningkatkan pelayanannya sama rata kepada semua pelanggannya harus mulai menyadari kekeliruannya, karena tenyata tidak semua pelanggan cukup bernilai bagi pelanggan. Pada satu sisi, ada pelanggan yang benar-benar memberi konstribusi profit yang besar, tetapi pada sisi lain, ada juga pelanggan yang tidak memberikan keuntungan apa-apa bagi perusahaan. Memberikan kualitas pelayanan prima untuk pelanggan jenis keduanya akan membuang-buang energi dan waktu, disamping akan menggerogoti profit perusahaan yang didapat dari pelanggan jenis pertama. Sesuai dengan hukum pareto 20/80, dimana 80% keuntungan perusahaan disumbangkan oleh oleh hanya 20% pelanggan, maka kelompok pelanggan 20% inilah yang harus diberikan pelayanan yang maksimal. Sedangkan 20% keuntungan perusahaan disumbangkan oleh pelanggan yang tidak terlalu berhargayang jumlahnya mencapai 80%. Diferensiasi pelayanan merupakan satu kebijakan yang dapat dijalani untuk dapat memisahkan antara beberapa kelompok pelanggan tertentu. Untuk mempertahankan valuable consumer, sudah selayaknya perusahaan memberikan perhatian lebih kepada mereka. Bentuk perhatian ini adalah terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan. Salah satu cara untuk dapat secara efektif dan efisien dalam mempertahankan pelanggan adalah dengan menghitung tingkat retensi (retention rate) dari para pelanggan tersebut. Retention rate adalah tingkat yang menunjukkan seberapa banyak pelanggan yang bisa ditahan pada tahun tertentu dibandingkan pelanggan yang berhasil diakuisisi pada tahun sebelumnya. ‘13 4 Customer Retention Marketing 2013 Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Piramida Pelanggan 20/80 20% 80% Hampir semua perusahaan sadar bahwa sebagian pelanggan mereka adalah pelanggan yang sangat berharga karena menyumbangkan penjualan dan profit yang tinggi. Kelompok 20% di atas biasa disebut the most valuable customer (MVC). Selain merupakan asset berharga karena kontribusinya yang tinggi terhadap penjualan dan profit, segmen ini juga merupakan duta yang baik bagi perusahaan dalam mengakuisisi pelanggan baru melalui word of mouth yang dia sebarkan baik di kalangan teman-teman, rekan sekerja, atau bahkan keluarganya. ‘13 5 Customer Retention Marketing 2013 Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Mengelola Piramida Pelanggan Piramida pelanggan telah digunakan secara efektif di berbagai perusahaan dan berbagai industri, termasuk industri perbankan dan perusahaan retail. Hal ini mungkin disebabkan sejumlah besar marketing database telah mereka miliki sebelumnya. Sekarang kita sudah memahami konsep piramida pelanggan, yang di dalamnya terdapat peringkat pelanggan yang berbeda dalam hal karakteristik, sensitivitasnya terhadap layanan, dan yang paling penting terhadap profitabilitas. Berikut ini adalah 5 (lima) kebijakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola piramida pelanggannya dalam rangka mencapai profit maksimum: 1. Diferensiasi Layanan (Service) Untuk mempertahankan valuable customer, sudah selayaknya perusahaan memberikan perhatian lebih kepada mereka. Bentuk perhatian ini, selain terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas layanan, juga bisa dalam bentuk poin reward. Semakin banyak pembelian yang dilakukan, maka akan semakin besar poin yang diperoleh. ‘13 6 Customer Retention Marketing 2013 Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Diferensiasi Harga Perusahaan jasa pengantar barang (kargo) selalu punya rate bervariasi, tergantung jenis layanan dan kecepatan pengantarannya. 3. Alokasi Waktu Salah satu alasan penting kenapa konsep piramida pelanggan ini penting dan perlu adalah untuk menjaga agar konsumen terbaik perusahaan jangan sampai terabaikan karena terlalu banyak waktu yang dialokasikan ke pelanggan yang kurang menguntungkan. 4. Value Fulfillment Definisi value bagi pelanggan bisa bermacam-macam, di antaranya adalah: Value adalah harga murah Value adalah apa pun yang diinginkan konsumen baik produk maupun jasa Value adalah kualitas dibagi dengan harga Value adalah apa yang dia dapat, setelah ia memberikan atau mengorbankan sesuatu. Selain itu, pelanggan juga bisa mendefinisikan value sebagai waktu, upaya, usaha, dan kenyamanan. Ketika sebuah perusahaan mempunyai pelanggan yang mendefinisikan value seperti di atas, peringkat pelayanan bisa didesain untuk memenuhi ekspektasi pelanggan. Mungkin peringkat terbawah akan diisi oleh mereka yang memandang value sebagai harga murah. Segmen ini bersedia menerima sedikit karena mereka juga membayar lebih sedikit. Pelanggan yang mendefinisikan value sebagai apa pun yang saya inginkan baik produk atau jasa, merupakan konsumen yang menempati peringkat tertinggi dalam piramida. Kelompok ini tidak sensitif terhadap harga, bersedia membayar tinggi untuk sesuatu yang ia rasa memang dibutuhkannya. 5. Upgrading Pada kondisi tertentu, adalah hal yang menguntungkan apabila special treatment yang diberikan kepada valuable customer disaksikan oleh peringkat di bawahnya. ‘13 7 Customer Retention Marketing 2013 Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sebagai contoh, penumpang penerbangan kelas ekonomi bisa melihat bahwa pelayanan yang diberikan jasa penerbangan kepada penumpang first class-nya, lebik baik daripada apa yang ia terima. Tetapi perbedaannya itu juga disadari oleh mereka, karena penumpang first class membayar lebih banyak dari pada mereka. Selain itu, penumpang bisa mendapatkan first class, melalui upgrade dari kelas ekonomi sepanjang mereka telah mengumpulkan poin yang cukup dalam program frequent flyer. Kenyataan ini akan memotivasi penumpang kelas ekonomi untuk mendapatkan kesempatan duduk di first class, baik melalui pembayaran lebih banyak (pay more) atau terbang lebih banyak (fly more). Konsep Perilaku Pelanggan • Menjelaskan perilaku pelanggan dengan menghubungkan pengetahuan terhadap alternatif pilihan perilaku dengan pengetahuan tentang diri sendiri. • Menciptakan arah konstruksi perilaku pelanggan. • Memahami perilaku beli merupakan komponen utama dari inteligen pemasaran dan kemampuan untuk meresponnya. • Menjelaskan nilai yang dipersepsikan pelanggan. • Menjelaskan keputusan pembelian pelanggan, mengemukakan persepsinya tentang nilai. • Aplikasi perilaku pembelian dan pengambilan keputusan manajerial. setelah mereka Konsep perilaku pelanggan dalam kegiatan pemasaran ataupun dalam riset pemasaran banyak digunakan, khususnya ketika marketer ingin mengetahui : 1. Seberapa besar harapan pelanggan terhadap kualitas atau manfaat suatu produk, atau seberapa besar manfaat yang dapat dirasakan oleh pelanggan : digunakan untuk rancangan kualitas; 2. Pengaruh karakteristik pelanggan terhadap respon beli konsumen : digunakan untuk menyusun strategi segmentasi; 3. Sikap konsumen terhadap atribut produk : digunakan menyusun strategi posisioning dan pengembangan produk; 4. Kebutuhan dan motivasi konsumen terhadap atribut produk : digunakan menyusun pengembangan produk; ‘13 8 Customer Retention Marketing 2013 Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5. Kepuasan konsumen terhadap pelayanan distributor dapat digunakan untuk pengembangan distribusi; 6. Tanggapan terhadap iklan dapat digunakan untuk pengembangan strategi periklanan; 7. Persepsi pelanggan terhadap customer delivered value : digunakan untuk strategi mempertahankan pelanggan; 8. Persepsi pelanggan terhadap nilai : dapat digunakan untuk memperbaiki posisi pasar, harga dan pengembalian atas investasi. Kepuasan pelanggan adalah persepsi individu dari performa produk atau jasa dalam hubungannya dengan harapan-harapan. Mempertahankan konsumen adalah bagaimana mempertahankan supaya konsumen tetap loyal dengan satu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, hamper dalam semua situasi bisnis, lebih mahal untuk mencari pelanggan baru dibandingkan mempertahankan yang sudah ada. Jenis-Jenis Pelanggan Pelanggan tidak semuanya sama. Setelah berhasil mengakuisi pelanggan baru, Perusahaan ingin menjual lagi kepada pelanggan tersebut. Tapi untuk dapat melakukan hal itu dengan efektif, Perusaahaan harus menyadari bahwa ada banyak jenis pelanggan. Oleh karena itu, membedakan jenis pelanggan sangatlah diperlukan sehingga kampanye komunikasi pemasaran untuk masing-masing jenis pelanggan dapat ditentukan. a) Pelanggan yang membeli karena merek Memiliki informasi tentang pelanggan dalam program kesetiaan sangat membantu. Penggunaan komputer untuk melacak data produk atau merek yang berulang kali dibeli pelanggan untuk memastikan merek tersebut terjaga ketersediaannya dan barang baru ditambahkan. b) Pelanggan yang datang musiman atau untuk menambah persediaan Pelanggan jenis ini bisa memiliki pengaruh yang besar meskipun ia tidak sering membeli. Identifikasi pelanggan yang menguntungkan dapat ditempuh dengan cara memberinya kartu loyalitas. c) Pelanggan yang berbelanja hanya pada saat diskon ‘13 9 Customer Retention Marketing 2013 Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Cook, Sarah, Customer Care Excellence, Edisi Terjemahan, Lembaga Manajemen PPM, Jakarta, 2004. Tjiptono, Fandy, Service Management mewujudkan layanan prima, andi jogjakarta Edisi 1, Jakarta 2008 Griffin, Jill. Customer Loyalty : Menumbuhkan Dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta : Erlangga, 2003. Kartajaya, Hermawan. Seri 9 Elemen Marketing: On Service. Bandung : Mizan Media Utama (MMU), 2007. Kartajaya, Hermawan. Boosting Loyalty Marketing Perfomance: Menggunakan Teknik Penjualan, Customer Relationship Management, dan Servis Untuk Mendongkrak Laba. Jakarta : MarkPlus, Inc. 2007. Irawan D, Handi. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta : Elex Media Komputindo, 2007. Kennedy, John E dan R. Dermawan Soemanagara. Marketing Communication Taktik Dan Strategi. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer, 2005. ‘13 10 Customer Retention Marketing 2013 Berliani Ardha, SE, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id