Modul Integrated Marketing Communications II [TM4]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
INTEGRATED
MARKETING
COMMUNICATION
II
Modul
Standar
untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program Studi
Fakultas
Komunikasi
Ilmu
Tatap Muka
04
Advertising
dan
Marketing
Communication
Kode MK
Disusun Oleh
MK
(B41437BA)
Berliani Ardha, SE, M.Si
Abstract
Pemahaman
dan
Kompetensi
mengenai
menemukan
mengidentifikasi
masalah
Setelah
diharapkan
menemukan
solusinya:
masalah pemasaran.
konteks
Pengembangan
1
IMC 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Berliani Ardha, SE, M.Si
http://www.mercubuana.ac.id
modul
mahasiswa
pemasaran yang dihadapi dan mencari
pasaar dan klasifikasi (product portfolio)
2012
mempelajari
dan
ini,
mampu
mmenngidentifikasi
ISI
Pengembangan Pasar dan Klasifikasinya (Product Portfolio)
IDENTIFIKASI MASALAH PEMASARAN
Masalah Pemasaran atau masalah marketing adalah salah satu dari sekian banyak
masalah yang dihadapi perusahaan sehari-hari. Di bidang teknologi para ahli telah banyak
menemukan hal-hal yang baru yang kemudian dijelmakan menjadi mesin-mesin dan metoda
baru yang mengakibatkan para produsen mampu bekerja secara lebih efisien. Penemuan
baru ini mendorong timbulnya usaha-usaha baru di berbagai bidang, dengan menghasilkan
produk-produk baru pula. Demikianlah dunia industri makin berkembang dari waktu ke
waktu. Para produsen kemudian dihadapkan pada masalah lain, yakni bagai mana menjual
hasil produk tersebut agar uang yang telah diinvestasikan dapat segera kembali dengan
membawa sejumlah keuntungan.
Disinilah masalah pemasaran mulai timbul. Akan sia-sialah segala daya upaya
produsen mencari menemukan dan kemudian menerapkan metoda-metoda baru dalam
proses produksi apabila tidak disertai dengan kemampuan menjual atau marketing yang
memadai. Bukanlah produk yang dihasilkan akan dijual.
Tidak ada pilihan lain bagi
pengusaha kecuali mencari dan menemukan pembeli bagi produk yang dihasilkan atau
dijualnya, yang bersedia membeli dengan harga yang layak. Dalam perekonomian bebas,
tentu akan menjadi perebutan yang seru. Masing-masing penjual berusaha untuk
mendapatkan tempat di pasar atau kalau mungkin menguasai bagian pasar yang besar.
Di lain pihak, pembeli (tepatnya calon pembeli) mempunyai kebebasan untuk
memutuskan alokasi uang yang dimilikinya. Makin banyak penjual yang menawarkan produk
yang serupa, makin terbuka pula kesempatan mereka untuk memilih. Tentu banyak hal yang
mereka pakai sebagai bahan pertimbangan sebelum menentukan produk apa yang dibeli,
kapan pembelian dilakukan, di mana tempat membeli, dan berbagai keputusan pembelian
yang lain. Ada yang membeli produk karena harga yang murah, mutu yang tinggi,
pemeliharaannya mudah, pemakaiannya sederhana, wama yang menarik, ukuran yang
sesuai, bentuk yang tepat dan pertimbangan lain. Begitu pula dalam memutuskan tempat
membeli, seseorang mungkin mempertimbangkan jarak yang dekat, toko yang lengkap,
susunan barang-barang yang menarik, pelayanan yang memuaskan dan sebagainya.
Pendek kata, pasar yang ada sekarang lebih merupakan Pasar Pembeli. Artinya,
“kekuasaan” untuk menentukan terjadinya sesuatu transaksi lebih banyakberada di tangan
pembeli.
2012
2
Integrated Marketing Communication 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Berliani Ardha, SE, M.Si
http://www.mercubuana.ac.id
Secara ringkas perlu ditekankan disini bahwa pasar yang dihadapi oleh sebagian besar
pengusaha adalah pasar yang rasional. Tampaknya calon pembeli tidak dapat dijadikan
obyek yang pasif, yang secara spontan akan menerima dan mempercayai penjual dan
produk-produk yang ditawarkannya. Pepatah “Kalau tidak dapat menipu jangan berdagang”
tampaknya sekarang ini sudah tidak berlaku lagi. Pembeli masa kini adalah pembeli yang
kritis, yang masing-masing mempunyai prioritas barang-barang mana yang dibutuhkannya,
barang-barang apa yang disukainya dan sebagainya.
Dengan demikian, di dalam suatu sistem perekonomian di mana pasar digunakan
sebagai tempat untuk memperoleh dan menyampaikan barang atau jasa, dan bukan dengan
sistem jatah, maka peranan pemasaran tidak boleh diabaikan.
PERENCANAAN PRODUK BARU (NEW PRODUCT DEVELOPMENT)
Produk baru diartikan sebagai produk baru bagi perusahaan, modifikasi dari produk
yang sudah ada, duplikat dari produk pesaing, produk yang diakuisisi dan produk asli
innovatif. Produk baru diperkirakan bisa memberi sebuah proporsi yang tinggi bagi
pertumbuhan perusahaan dan kadang-kadang memberikan kontribusi utama terhadap laba
bisnis keseluruhan.
Dalam perencanaan produk, produk harus dipandang sebagai pemecahan masalah
bagi konsumen, dimana jika seorang konsumen membeli sebuah produk mereka dapat
memperoleh manfaat dari penggunaan produk tersebut. Dan yang terpenting disini adalah
bagaimana konsumen percaya bahwa suatu produk dapat memenuhi kebutuhannya, bukan
bagaimana penjual memandang produk tersebut. Jika kebutuhan konsumen sudah
terpenuhi, diharapkan timbul kepuasan dalam diri mereka sehingga dimasa yang akan
datang mereka akan melakukan pembelian berikutnya terhadap produk yang sama.
Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan produk baru,
yaitu :
a) Pengetahuan tentang kebutuhan dan keinginan konsumen lengkap.
b) Sumber daya yang mendukung terhadap pengembangan produk baru.
c) Perkiraan penyimpangan produk baru dalam memenuhi pasar sasaran
d) Perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan dan produksi produk baru.
e) Antisipasi terhadap reaksi para pesaing.
f)
Kapan waktu yang paling tepat untuk meluncurkan produk baru.
g) Jasa terkait sebagai pendukung produk baru
2012
3
Integrated Marketing Communication 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Berliani Ardha, SE, M.Si
http://www.mercubuana.ac.id
Terdapat empat tipe dasar dalam program pengembangan produk, yaitu :
1. Modifikasi produk lini.
2. Diluar produk lini/ produk substitusi.
3. Produk komplemen
4. Produk Innovasi
Produk baru berpeluang menawarkan nilai superior ke customer dan secara total produk
baru dapat meningkatkan keberadaan produk.
Jenis-jenis produk baru :
Perkenalan barang atau jasa baru bisa diklasifikasikan menjadi : Benar-benar baru
bagi pasar dan luasnya nilai yang disiptakan, menghasilkan jenis-jenis produk baru berikut
ini :
a) Innovasi transformasional, produk yang secara radikal baru dan penciptaan nilai
yang substansial.
b) Innovasi substansial, produk yang secara significan baru dan menciptakan nilai
penting untuk customer.
c) Innovasi incremental, innovasi, produk baru yang menyediakan peningkatan
performans atau nilai yang diterima lebih baik (atau biaya lebih rendah).
d) Sebuah perusahaan yang berinisiatif mengembangkan produk baru dapat melakukan
innovasi dalam satu atau lebih dari ketiga kategori diatas. Kenyataannya, banyak
produk baru merupakan perluasan dari jalur produk yang ada dari total produk baru
yang dihasilkan.
2. Menemukan peluang nilai customer
Kebutuhan customer menjadi informasi penting yang menentukan nilai peluang yang ada
dalam pengembangan produk baru. Identifikasi dan analisis segmen pasar membantu untuk
mengetahui segmen yang menawarkan peluang produk baru ke organisasi.
Kepuasan
customer mengindikasikan seberapa baik pengalaman menggunakan produk dibandingkan
dengan nilai yang diharapkanoleh pembeli.
Nilai customer.
Tujuan analisis nilai customer adalah mengidentifikasi kebutuhan :
Produk baru
Peningkatan produk yang ada.
Peningkatan dalam proses produksi
2012
4
Integrated Marketing Communication 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Berliani Ardha, SE, M.Si
http://www.mercubuana.ac.id
Peningkatan layanan pendukung
Kapabilitas yang cocok untuk peluang nilai,
Setiap peluang nilai harus dipertimbangkan pada saat organisasi mempunyai kapabilitas
untuk membawa nilai customer yang superior. Organisasi secara normal akan mempunyai
kapabilitas
yang
dibutuhkan
perluasan
lini
produk
dan
tambahan
peningkatan.
Pengembangan produk untuk sebuah kategori produk baru membutuhkan penilaian pada
kapabilitas organisasi mengenai kategori baru.
Innovasi transformasional
Customer barangkali bukan penuntun yang baik untuk idea produk baru yang secara total
mungkin disebut radikal atau penerobosan innovasi sejak mereka membentuk keluarga
produk baru atau bisnis baru. Ketika setiap ide dibawah pertimbangan, pelanggan potensial
mungkin tidak mengerti bagaimana produk baru akan mengganti produk yang ada.
Masalahnya adalah customer tidak mungkin mengantisipasi sebuah preferensi untuk sebuah
produk baru yang revolusioner.
Tahap-Tahap Dalam Perencanaan Produk Baru
Perencanaan produk baru mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan
penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar dan menentukan
susunan produk lininya. Adanya perencanaan produk baru ini akan mendorong perusahaan
meningkatkan perolehan labanya atau paling tidak membuat laba menjadi stabil.
Tahap-tahap dalam perencanaan produk baru terdiri dari :
1. Tujuan perencanaan produk baru.
Tujuan dari perencanaan produk baru adalah supaya peluang produk baru dapat
sukses dipasar pada tahap komersialisasi menjadi lebih besar. Perusahaan harus
menetapkan tujuan dari perencanaan produk baru yang meliputi kesesuaian dengan
sumber daya perusahaan, penerimaan penjualan minimum dan pangsa pasar
(market share).
2. Pembangkitan ide
Ide produk baru dapat berasal dari berbagai macam sumber, seperti
dealer,
kompetitor, tenaga penjualan dan karyawan lainnya pada perusahaan. Salah satu
sumber ide paling potensial berasal dari pelanggan yang merefleksikan masalah
mereka terhadap produk yang ada sekarang. Sumber-sumber ide kreatif yang
dipertimbangkan secara umum membutuhkan sebuah pendekatan formal untuk
menentukan produk baru alternatif. Elemen kritis pada proses pembangkitan ide-ide
2012
5
Integrated Marketing Communication 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Berliani Ardha, SE, M.Si
http://www.mercubuana.ac.id
adalah pengembangan konsep produk baru, salah satu diantaranya adalah
menjelaskan tentang analisis struktur keuntungan dari produk baru.
3. Penyaringan
Tahap penyaringan ini merupakan keputusan yang paling sulit karena hanya sedikit
informasi yang dapat diandalkan tersedia pada pasar produk yang diajukan, biaya
dan sifat investasi yang dibutuhkan. Pada tahap penyaringan ide dilakukan melalui
proses eliminasi terhadap ide-ide yang terkumpul dengan berbagai pertimbangan
untuk memilih sejumlah ide terbaik dan konsisten dengan tujuan pengembangan
produk sekarang. Dengan demikian diharapkan ide-ide produk baru yang terpilih
dapat sukses dipasar dan dapat mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
4. Pengevaluasian
Ide-ide yang telah disaring lalu dievaluasi. Pengevaluasian terhadap perencanaan
produk baru merupakan aspek keamanan apabila produk ditarik, hutang produk yang
cukup tinggi dan menghindari biaya modifikasi yang besar.
5. Analisis bisnis
Analisis bisnis meliputi kegiatan untuk memastikan produk akan dibeli oleh
konsumen dan berapa perolehan keuntungan yang mampu dihasilkan oleh produk
baru. Yang menjadi pertimbangan adalah :
a. Perkiraan penjualan.
b. Pola penjualan dan biaya
c. Produk baru berpotensi sebagai produk substitusi untuk pengganti produk
yang ada sekarang.
d. Persyaratan fasilitas produksi untuk produk baru.
6. Pengembangan
Pada tahap pengembangan, produk yang telah dianalisis secara bisnis diproduksi
secara besar-besaran dan mengembangkan lini produk. Produk baru akan lebih
diperhitungkan jika dalam memproduksinya didukung dengan penggunaan fasiltas
produksi, tenaga kerja dan manajemen yang baik.
7. Komersialisasi
Produk yang telah diproduksi kemudian siap untuk dipasarkan kepada konsumen
yang membutuhkan.
Membentuk sebuah budaya innovative adalah sebuah fondasi penting untuk innovasi.
Menetapkan beberapa batasan tipe-tipe produk baru yang
2012
6
Integrated Marketing Communication 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Berliani Ardha, SE, M.Si
http://www.mercubuana.ac.id
dipertimbangkan untuk
pengembangan yang mungkin. Tahapan dalam proses pengembangan produk baru terdiri
dari :
1. Pengembangan sebuah budaya dan strategi untuk innovasi.
Komunikasi terbuka diseluruh organisasi dan termasuk tingkat tertinggi dari pekerja dan
minat adalah karakteristik budaya innovative.
Strategi innovasi organisasi menguraikan
pilihan manajemen untuk peluang produk baru. Penciptaan atau kekuatan sebuah budaya
innovasi bisa didorong oleh beberapa inisiatif manajemen yang saling berhubungan, seperti:
:
a) Perencanaan dan implementasi workshop dua hari untuk eksekutif puncak untuk
mengembangkan sebuah rencana innovasi. Disini terdiri dari tim lintas fungsi, alokasi
sumber daya, rewards, metriik perfomans innovasi.
b) Mengembangkan sebuah deklarasi acara innovasi yang penting mengenai tujuan
perusahaan dan peran dan tanggungjawab senior manajer.
c) Mengadakan
program
training
innovasi
bagi
pekerja
dan
manajer
untuk
meningkatkan komitmen dan keterlibatan.
d) Mengkomunikasikan innovasi prioritas melalui artikel, newsletters dan presentasi ke
pekerja, pemegang saham dan customers.
e) Skedul pembicara innovasi pada sebuah basis regular untuk menyingkap wewenang
innovasi pekerja.
Sebuah strategi produk baru yang berhasil meliputi empat aspek berikut :
a) Menetapkan yang spesifik, menulis tujuan produk baru (penjualan, konstribusi profit,
pasar dan bagian pasar dan lain-lain)
b) Komunikasi ke seluruh bagian organisasi mengenai peran produk baru dalam
menyumbang terhadap sasaran bisnis.
c) Mendefenisikan area focus strategis perusahaan yang berkenaan dengan scope
produk, pasar dan teknologi.
d) Termasuk jangka panjang, transformasi proyek pada portfolio bersama-sama dengan
peningkatan proyek.
2. Pengembangan proses perencanaan produk baru yang efektif
Innovasi
harus
dicapai
melalui
proses
memasukan
pada tempat
di
organisasi.
Pengembangan yang berhasil dari sebuah produk baru membutuhkan perencanaan
sistematis, untuk mengkoordinasikan banyak keputusan,
2012
7
Integrated Marketing Communication 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Berliani Ardha, SE, M.Si
http://www.mercubuana.ac.id
kegiatan-kegiatan dan fungsi-
fungsi penting untuk menggerakkan idea produk baru ke keberhasilan komersial. Berikut ini
dapat digambarkan sebuah proses perencanaan produk baru :
Keberhasilan perencanaan produk baru membutuhkan :
a) Membangkitkan sebuah aliran ide produk baru berkelanjutan yang akan memuaskan
kebutuhan organisasi untuk produk baru
b) Meletakkan proses dan metode penempatan untuk mengevaluasi ide produk baru
seperti pergerakan melalui setiap tahapan perencanaan.
3. Tanggung jawab perencanaan produk baru
Pengembangan sebuah produk baru menyangkut fungsi bisnis berbeda seperti : marketing,
keuangan, operasi, sumberdaya manusia dan R&D, jalan yang mendorong interaksi dan
koordinasi menjadi perlu sekali. Interaksi dan koordinasi yang diperlukan dalam
pengembangan produk baru yang berhasil terdiri dari :
a) Koordinasi kegiatan-kegiatan produk baru melalui seorang manajer bisnis tingkat
tinggi.
b) Koordinasi antar fungsi melalui sebuah tim dari representative perencanaan produk
baru. Membentuk proyek lintas fungsi yang bertanggung jawab terhadap
perencanaan produk baru.
c) Perancangan perencanaan koordinasi antar departemen untuk seorang manajer
produk baru.
d) Formasi sebuah struktur organisasi untuk mengintegrasikan perencanaan produk
baru dengan fungsi-fungsi bisnis.
e) Membentuk sebuah pusat desain yang sama dengan konsep untuk sebuah tim
produk baru, kecuali pusat adalah bagian permanen dari sebuah organisasi.
Pengumpulan Ide dalam Sebuah Produk Baru
Sumber-sumber ide, ide produk baru datang dari berbagai sumber. Ide dikumpulkan dari
riset internal dan kegiatan pengembangan dalam berbagai pendekatan yang dilakukan oleh
banyak perusahaan. Sumber ide produk baru meliputi : R&D laboratory, pekerja, customers,
pesaing, penemu diluar perusahaan, akuisisi dan anggota rantai nilai.
Metode pengumpulan ide, dapat dilakukan dengan :
a) Mencari melalui publikasi yang tersedia dari perusahaan yang menjual atau lesinsi
idea dimana mereka yang tidak berharap mengkomersialkan.
b) Marketing riset, surve pengguna produk membantu mengidentifikasi kebutuhan yang
bisa dipuaskan melalui produk baru.
2012
8
Integrated Marketing Communication 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Berliani Ardha, SE, M.Si
http://www.mercubuana.ac.id
c) Pengembangan internal dan eksternal, didalam perusahaan melalui laboratorium dan
diluar perusahaan dari hasil penemuan ahli, pemerintah dan laboratorium swasta.
d) Metode pengumpulan ide lainnya, memberikan insentif yang bisa berguna untuk
mendapatkan ide-ide produk baru dari pekerja, perantara pemasaran dan customer.
Pengembangan Ide dalam Sebuah Produk Baru
Keberhasilan dalam membangkitkan dan memproses ide produk baru dengan berbagai
kendala dan hambatan yang dihadapi tergantung pada kemampuan perusahaan
mengorganisasikan upaya-upaya pencarian ide tersebut dengan baik, sejauh mana kehatihatian strategi produk perusahaan dinyatakan dan sumber daya apa yang digunakan.
Kepentingan relatif dari sumber-sumber gagasan produk baru berbeda-beda, tergantung
pada perusahaan, industri, dan sejauh mana produk tersebut benar-benar dianggap baru.
Selain timbul secara kebetulan sumber-sumber gagasan produk baru timbul dari hal-hal
berikut ini :
a) Pelanggan merupakan sumber penting terutama untuk menghasilkan gagasan
mengenai produk-produk industrial baru. Dibidang instrument ilmiah dan proses
manufaktur sebagian besar inovasi dihasilkan dari masukan para pemakai.
Perusahaan juga bisa mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan menggunakan
riset pemasaran, laporan penjualan, diskusi kelompok pengguna dan dengan
mendengarkan keluhan tentang kinerja produk sekarang.
b) Personnel perusahaan seringkali memberikan saran yang bermanfaat untuk produk
baru terutama tambahan lini produk dan perbaikan produk. Sumber didalam
perusahaan yang paling penting adalah anggota-anggota dari staf litbang atau
kerekayasaan, personel penjualan, manajer produk, personel periklanan dan peneliti
pemasaran.
c) Saluran distribusi, seperti distributor yang bekerja sama dengan pelanggannya bisa
sangat membantu dalam menyarankan modifikasi produk atau perluasan lini produk
bagi produk-produk yang ada. Gagasan ini kemudian dapat dicek dengan pelanggan
pengguna akhir. Pesaing juga merupakan sumber gagasan produk baru. Dalam
banyak kasus perusahaan tidak memiliki banyak pilihan kecuali merespon produk
kompetitif dengan salah satu produk yang diproduksinya.
d) Kantor pemerintah, penemuan-penemuan riset yang diumumkan oleh kantor
pemerintah juga dapat memperbaharui gagasan produk baru.
e) Sumber-sumber lain adalah dari majalah bisnis, asosiasi perdagangan, biro iklan,
perusahaan riset pemasaran, konsultan, laboratorium komersil, serta laboratorium
universitas atau institute.
2012
9
Integrated Marketing Communication 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Berliani Ardha, SE, M.Si
http://www.mercubuana.ac.id
Teknik menghasilkan ide dalam Sebuah Produk Baru
Ide cemerlang merupakan hasil perpaduan dari ilham, keringat dan teknik. Berikut ini
terdapat sejumlah teknik “kreatifitas” yang bisa membantu menghasilkan gagasan yang lebih
baik.

Membuat daftar rincian attribute

Menentukan hubungan masing-masing barang dengan barang lainnya.

Analisis struktur terkait dengan produk yang dihasilkan, misalnya dimensi-dimensi
yang terkait dengan produk baru.

Identifikasi masalah dan kebutuhan, dari ketiga teknik diatas sama sekali tidak
melibatkan masukan dari konsumen untuk menghasilkan ide. Sebaliknya identifikasi
masalah dan kebutuhan diawali dari konsumen.
Konsumen ditanya mengenai persoalan atau kesulitan yang mereka hadapi dalam
mengkonsumsi produk atau kelompok produk tertentu. Teknik ini bisa juga dilakukan dengan
cara sebaliknya yaitu konsumen diberi kesulitan dan diminta untuk menunjukkan jenis
barang mana yang masing-masing membawa kesulitan.
PERSAINGAN PASAR (MARKET COMPETITIONS)
Dalam persaingan sendiri terdapat persaingan langsung atau persaingan primer dan
persaingan tidak langsung atau sekunder. Persaingan langsung (primer) adalah persaingan
sesama produk yang memiliki karakteristik hampir sama. Sedangkan persaingan tidak
langsung (sekunder) lebih kepada kompetisi dengan barang subtitusi.
Dalam analisa
kompetitif yang ingin diketahui adalah keuntungan kompetitif, yakni apa yang bisa diberikan
suatu perusahaan dibanding kompetitor. Selain itu situasi kompetisi harus diperhatikan
karena reaksi kompetitor dapat berubah-ubah.
Untuk mempersiapkan strategi pemasaran yang efektif, perusahaan harus
mempelajari pesaing serta pelanggan aktual dan potensial. Pesaing-pesaing terdekat
adalah mereka yang berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan yang sama serta
mengajukan tawaran yang sama. Perusahaan juga harus memperhatikan pesaing latennya,
yang mungkin menawarkan cara yang baru atau cara yang lain untuk memuaskan
kebutuhan yang sama. Perusahaan harus mengidentifikasi dengan menggunakan analisis
industri dan analisis berdasarkan pasar.
2012
10
Integrated Marketing Communication 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Berliani Ardha, SE, M.Si
http://www.mercubuana.ac.id
Jenis-jenis persaingan pasar yang ada adalah sebagai berikut:
1. Persaingan Pasar Sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri
dimana ada banyak penjual dan pembeli,dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat
mempengaruhi pasar.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna antara lain :
a) Perusahaan adalah price taker Price taker atau
Pengambil harga artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat
menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan di dalam
pasar tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga
pasar ditentukan oleh interaksi antara keseluruhan pembeli dan keseluruhan penjual.
b) Tiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan rugi,dan ingin meninggalkan industri tersebut,maka langkah
ini dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada perusahaan yang ingin
melakukan kegiatan di industri itu,produsen dengan mudah melakukan kegiatan
yang diinginkannya.
c) Menghasilkan barang homogen
Maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang-barang
yang dihasilkan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sehingga barangbarang
ini
tidak
mudah
dibeda-bedakan.
Karenanya,pembeli
tidak
dapat
membedakan manakah produksi dari perusahaan A dan manakah produksi dari
perusahaan B.
d) Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna ini dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah
sangat banyak. Tapi dimisalkan juga kalau mereka memiliki pengetahuan yang sama
mengenai keadaan pasar,yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan
perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Dampaknya,para produsen tidak bisa
menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar.
2. Pasar Monopoli
Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah
adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat
banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan
dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam
pasar. Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh
2012
11
Integrated Marketing Communication 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Berliani Ardha, SE, M.Si
http://www.mercubuana.ac.id
perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk memonopoli pasar. Perusahaan monopolis
akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan
dengan beberapa cara; salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga
serendah mungkin.
Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan monopoli
menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut
tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar,
image produk, dan harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati
dengan sendirinya.
Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif
pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa
kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga
menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.
3. Pasar monopolistis (Monopolistik)
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Ciri-ciri Pasar persaingan monopolistik:
a) Banyak pembeli dan banyak penjual
b) Produk yang terdiferensiasi.
c) Penjual atau pengusaha dari suatu produk banyak, serta jenis produk yang beragam.
d) Ada produk substitusinya. Dapat digantikan penggunaannya secara sempurna oleh
produk lain. Ada produk lain yang serupa yang dapat memberikan kepuasan yang
sama.
e) Free entry, Keluar atau masuk ke industri relative mudah.
f)
Produsen/penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga.
g) Relatif murah keluar masuk pasar.
4. Pasar Oligopoli
Adalah pasar yang antara perusahaannya terdapat ketergantungan. Sehingga masingmasing perusahaan tidak dapat mengubah harga seenaknya. Dapat diartikan juga yaitu
keadaan dimana pasar hanya terdapat beberapa penjual yang saling bersaing dengan
jumlah pembeli yang banyak. Contohnya adalah pasar mobil, motor, dan pembuatan
pesawat terbang.
Ciri-cirinya adalah:
2012
12
Integrated Marketing Communication 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Berliani Ardha, SE, M.Si
http://www.mercubuana.ac.id
a) Hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar.
b) Jenis produk ada yang terdeferensiasi dan ada yang tidak.
c) Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk ke pasar oligopoli karena investasinya
yang tinggi.
d) Persaingan melalui iklan sangat kuat.
Kelebihan pasar oligopoli adalah terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi
yang besar, jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga
dalam tingkat tertentu, dan bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan.
2012
13
Integrated Marketing Communication 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Berliani Ardha, SE, M.Si
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Belch, George E. & Michael A. Belch, Advertising & Promotion ; An Integrated
Marketing Communication Perspectives, Fifth Edition, Irwin/Graw Hill, New York,
2001
Duncan, Tom.(2005) Advertising & IMC, 2nd Ed., McGraw-Hill
Kasali, Rhenaldi, Manajemen Periklanan ; Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,
Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafiti, 2007
Kasali, Rhenaldi, Membidik Pasar Indonesia ; Segmentasi, Targeting dan
Positioning, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001
Kotler, Philip. Marketing Management Millenium Edition, Tenth Edition,New Jersey:
Pearson Education Company, 2000.
Schiffman, Leon G. & Kanuk, Leslie L. Consumer Behavior, 8th Edition. New Jersey:
Pearson Prentice Hall, 2004.
Engel, J. F., Blackwell, R. D. and Miniard, P. W. (1993) Consumer Behavior, New
York: Dreyden Press.
Belch, Michael & Belch, George. (1995) Introduction To Advertising And Promotion.
Irwin Series, United States Of America.
Terence A. Shimp. 2003. Periklanan
Richarrd
J.
Semenik
(2002),
Promotion
and
Integrated
Marketing
Communications, South-Western,5101 Madison Road, Ohio
Shimp, a Terennce (2003) , Advertising and promotion & supplemental aspects
of integrated communications, sixth edition, thomson south-western.Ohio
Shimp, Terence A, Periklanan & Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu, Jilid II Edisi ke 5, University of South Carolina, Erlangga, 2000
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran Edisi III, Yogyakarta : ANDI, 2008
2012
14
Integrated Marketing Communication 2
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Berliani Ardha, SE, M.Si
http://www.mercubuana.ac.id
Download