1) Perencanaan keuangan jangka pendek

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Entrepreneurship
and Innovation
Management
Financial Plan
Fakultas
Program Studi
Pasca
MM
Tatap Muka
12
Kode MK
Disusun Oleh
35007
Cecep Winata
Abstract
Kompetensi
Financial Plan atau perencanaan
keuangan sebuah usaha mutlak
diperlukan agar terarah
Diharapkan mahasiswa mampu
menyusun sebuah financial plan agar
dapat digunakan saatnya kelak.
Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Keberhasilan sebuah perusahaan dapat terlihat dari kemampuan para pengelola atau
pihak
manajemen
perusahaan
memanfaatkan
peluang
secara
maksimal
sehingga
menghasilkan return (imbal hasil) sesuai yang diharapkan, itulah sebabnya tugas yang utama
dari pengelola atau pihak manajemen perusahaan adalah merencanakan masa depan
perusahaan agar semua peluang atau kemungkinan yang diprediksi dapat diambil dan
direalisasikan.
Proses perencanaan merupakan bagian yang terpadu dari pekerjaan manajer
keuangan.Oleh karena liabilitas liabilitas jangka panjang dan dana modal saham ditarik hanya
sewaktu waktu saja dan dalam jumlah besar,maka penting bagi perusahaan mempunyai
taksiran kebutuhan seluruh dana untuk tahun tahun yang akan datang. Jadi berguna sekali
untuk menyelidiki ramalan seluruh kebutuhan dana dari perusahaan.
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau gagalnya pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan. Perencanaan keuangan yang
dibuat dengan baik dan selaras dengan strategi yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan
perusahaan dalam pencapaian tujuannya secara efektif dan efisien. Perencanaan keuangan
mencakup kegiatan ramalan keuangan dan pengendalian keuangan. Ramalan keuangan dibuat
untuk meramalkan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan perusahaan. Dengan
mengetahui berapa jumlah dana yang akan diperlukan perusahaan untuk operasi periode
mendatang, manajemen keuangan dapat memikirkan cara yang terbaik untuk mendanai
kebutuhan tersebut dan pada akhirnya menjadi dasar pengendalian efektif keuangan.
Umumnya, proses perencanaan secara formal dari suatu perusahaan melibatkan usahausaha para manajer, terutama manajer keuangan. Setelah rencana-rencana itu diserahkan
kepada suatu komite manajemen atau pimpinan operasi, maka rencana-rencana itu diserahkan
kepada suatu komite manajemen atau pimpinan operasi perusahaan itu untuk dibahas dan
disetujui dengan berbagai kemungkinan perubahan-perubahan sedikit atau dikembalikan
2015
2
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kepada unit-unit operasi untuk dianalisis lebih lanjut. Rencana-rencana final, baik jangka
pendek ataupun jangka panjang, menjadi cetak biru dari operasi-operasi perusahaan itu.
Langkah awal dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan perencanaan keuangan adalah
peramalan penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu
perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka
informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka
pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat
maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan Keuangan sangatlah penting, karena rencana merupakan tahap awal yang
mesti kita lalui dalam merealisasikan keinginan kita terhadap manajemen keuangan yang
baik. Kemampuan finansial seseorang atau sebuah perusahaan, tentu akan lebih baik jika dia
mampu menuangkanya ke dalam bentuk perencanaan yang kemudian menjadi pondasi atas
langkah-langkah berikutnya.
Perencanaan Keuangan adalah serangkaian langkah atau tujuan yang digunakan oleh
individu sekelompok orang untuk pencapaian progresif dan kumulatif yang dirancang untuk
mencapai tujuan keuangan yang baik. Perencanan Keuangan merupakan bagian yang
menentukan ide bisnis kita layak atau tidak, dan merupakan komponen kunci dalam
menentukan apakah rencana bisnis kita akan mampu menarik investasi atau tidak.
BAB 2
2015
3
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PEMBAHASAN
2.1.
PENGERTIAN PERENCANAAN KEUANGAN
Perencanaan keuangan adalah proses untuk mencapai tujuan hidup melalui pengaturan
keuangan yang sesuai dan yang dapat memberikan solusi masalah keuangan, pengelolaan
kekayaan atau investasi. Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan
asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam
mencapai tujuan yang diinginkan.
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan
perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan
mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses
perencanaan keuangan :
(1) Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas perusahaan.
(2) Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan
keuangan proforma.
Kedua hal tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga
dibutuhkan bagi pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan datang.(Sundjaja dan
Barlian, 2003:162)
Perencanaan laba berpusat pada pembuatan laporan proforma. Laporan proforma,
merupakan proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba suatu
perusahaan. Dua input yang diperlukan untuk menyusun laporan proforma dengan
menggunakan pendekatan yang sederhana yaitu :
a) laporan keuangan untuk tahun sebelumnya dan
b) ramalan penjualan tahun yang akan datang.
Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh dengan
ketidakpastian. Kepala bagian finansial harus selalu mengadakan forecasting (peramalan dan
pengiraan) terhadap masa yang akan datang tersebut dengan tepat, yang meliputi perencanaan
finansial jangka panjang (long range financial planning) dan perencanaan-perencanaan
jangka pendek (short range financial planning).
2015
4
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2.1.1 Jenis Perencanaan Keuangan
1) Perencanaan keuangan jangka pendek
Perencanan keuangan umumnya berdimensi satu tahun. Tujuan utama
seringkali untuk menjaga likuiditas perusahaan. Alat yang sering digunakan
adalah dengan menyususun angaran kas.
2) Perencanaan keuangan jangka panjang
Perusahaan perlu mengetahui bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa
yang akan datang, kalau melakukan keputusan strategis tertentu (misal
melakukan investasi modal dalam jumlah besar disertai dengan keputusan
pendanaan tertentu).
2.2
KEGUNAAN PERENCANAAN KEUANGAN
Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya perencanaan finansial adalah
dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat
kompleks. (Gitosudarmo dan Basri, 1999:265).
Perencanaan keuangan adalah proses untuk mencapai tujuan hidup
melalui
pengaturan keuangan yang sesuai dan yang dapat memberikan solusi masalah keuangan,
pengelolaan kekayaan atau investasi.
Tujuan utama Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai yang
dimiliki perusahaan atau memberikan nilai tambah terhadap asset yang dimiliki oleh
pemegang saham.
Perencanaan keuangan ada bermacam macam, perencanaan keuangan pribadi,
perencanaan keuangan keluarga, perencanaan keuangan perusahaan, perencanaan keuangan
yayasan, tujuan perencanaan keuangan sekolah, perencanaan keuangan koperasi, dlsbnya.
Contoh perencanaan keuangan pribadi, misalnya membeli rumah atau mobil, tabungan
pendidikan anak, perencanaan dana untuk pensiun dengan layak dan mapan, beribadah ke
tanah suci, dlsbnya.
Perencanaan keuangan mengalokasikan sumber daya perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan investasi. Perencanaan keuangan mempunyai arti penting dikarenakan
beberapa alasan yaitu:
2015
5
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1) Perencanaan keuangan membantu manajemen mengetahui dampak dari berbagai strategi
terhadap posisi keuangan perusahaan, arus kas perusahaan, pendapatan, dan tingkat kebutuhan
dana eksternal.
2) Dengan merumuskan perencanaan keuangan, manajemen perusahaan berada pada posisi lebih
baik untuk bereaksi terhadap segala perubahan yang terjadi di pasar, seperti penjualan yang
lebih rendah dibandingkan proyeksi penjualan, atau masalah yang tidak terduga seperti
pengurangan pasokan bahan baku. Dengan merancang sebuah rencana keuangan, manajer
menjadi lebih terbiasa dengan perubahan sekecil apapun terhadap arus kas perusahaan dan
tingkat dana yang dibutuhkan untuk merubah tingkat penjualan atau faktor faktor lain.
3) Membuat rencana keuangan membantu manajer dalam memahami pertukaran yang melekat
antara rencana investasi dan rencana pendanaan. Contoh, dengan merancang sebuah rencana
keuangan, manajer keuangan akan lebih mampu memahami pertukaran yang timbul antara
mempunyai persediaan yang cukup untuk memuaskan permintaan konsumen dengan
kebutuhan keuangan untuk berinvestasi pada persediaan.
Berikut ini alasan mengapa kita membutuhkan sebuah Perencanaan Keuangan:
1) Melindungi diri dan keluarga dari risiko keuangan.
Di kehidupan ini pasti ada masa-masa naik dan turunnya tingkat kehidupan, dan tidak
dapat dipungkiri, dimanapun situasi kehidupan kita, pastinya berhubungan dengan uang.
Naik turunnya situasi keuangan masih dapat diatasi dengan bantuan seorang profesional.
Risiko keuangan itu seperti kehilangan pekerjaan, sakit keras, kecelakaan yang
menyebabkan cacat, dan kematian kepala keluarga sebagai sumber pendapatan.
2) Melunasi utang
Menyelesaikan utang adalah hal yang paling penting didalam sebuah perencanaan
keuangan. Sangatlah tidak tepat jika setiap bulan berinvestasi dengan tujuan untuk
mengumpulkan aset namun juga menumpuk utang yang bunganya lebih tinggi dari hasil
investasi kita. Untuk itu Anda membutuhkan perencanaan keuangan untuk mengelola itu
semua.
3) Biaya membesarkan anak-anak.
2015
6
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Setiap orangtua tentunya ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Oleh karena
itu porsi yang cukup besar didalam anggaran rumah tangga adalah biaya untuk
membesarkan anak-anak yang dapat berlangsung sekitar 20-25 tahun. Biaya ini meliputi
sejak anak lahir, hingga biaya pernikahan, akan tetapi biaya yang paling besar adalah
biaya pendidikan sejak taman kanan hingga perguruan tinggi. Dengan biaya pendidikan
yang terus naik tiap tahunnya tentu Anda memerlukan perencanaan keuangan yang baik.
4) Pembelian asset
Rumah adalah aset utama yang harus dimiliki oleh seseorang, selain untuk digunakan
sebagai tempat untuk tinggal, rumah juga menjadi sebuah aset yang nilainya bertambah
dari waktu ke-waktu. Aset kedua yang harus dimiliki adalah kendaraan. Oleh karena itu
diperlukan suatu solusi agar keinginan untuk membeli aset-aset dapat tercapai.
5) Menikmati pensiun
Pensiun adalah saatnya kita menikmati masa istirahat dari pekerjaan. Tentunya kita ingin
menikmati dengan taraf hidup yang nyaman. Untuk itu diperlukan perencanaan keuangan
agar kita bisa mempersiapkan dana untuk pensiun.
6) Dapat mewaariskan kekayaan
Apabila kita sudah memiliki perencanaan keuangan maka segala aset dan kekayaan kita
sudah tertata untuk setiap tujuan. Yang nantinya, ketika kita berumur panjang dan
memasuki usia pensiun, segala kekayaan yang kita miliki dapat kita wariskan kepada
anak-anak. Oleh sebab itu menyiapkan wasiat juga menjadi bagian dari sebuah
perencanaan, agar generasi berikutnya dapat menikmati dan memelihara kekayaan yang
kita wariskan.
Perencanaan keuangan memberikan arah dan arti atas keputusan keuangan Anda. Hal
tersebut memberikan Anda pengertian atas bagaimana setiap keputusan keuangan yang Anda
buat berpengaruh ke area lain dari keuangan Anda. Dengan melihat setiap keputusan
keuangan sebagai bagian dari suatu keseluruhan, Anda dapat mempertimbangkan efek jangka
pendek dan panjang atas tujuan-tujuan hidup Anda. Anda juga dapat lebih mudah
menyesuaikan perubahan hidup yang terjadi dan merasa lebih aman bahwa tujuan-tujuan
Anda masih dalam jalurnya. Semakin dini memulai sebuah perencanaan, akan semakin baik,
2015
7
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
terutama pada saat usia masih produktif. Dengan begitu kondisi keuangan akan menjadi lebih
baik dengan jangka waktu investasi yang panjang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
2.3
MEMBUAT PERENCANAAN KEUANGAN
2.3.1 Model Perencanaan Keuangan
Ketika sebuah perencanaan keuangan dibuat maka rencana tersebut juga akan
memasukkan laporan keuangan yakni neraca, laporan laba-rugi sebagai bagian dari
perencanaan yang dibuat, adapun laporan keuangan ini disebut juga laporan keuangan pro
forma ( “dalam bentuk”) . Jadi dalam hal ini laporan keuangan pro forma ini akan
memasukkan serangkaian kemungkinan atau skenario yang terjadi di masa depan, sehingga
laporan keuangan pro forma merupakan output dari model perencanaan keuangan.
Andaikan seseorang memberikan data proyeksi penjualan yang sudah diperkirakan maka
model perencanaan keuangan akan menyediakan laporan keuangan berupa neraca dan laba
rugi yang dihasilkan berdasarkan data proyeksi penjualan tersebut. Disini, data proyeksi
penjualan yang sudah diperkirakan tersebut menjadi “penggerak (driver)” yang artinya data
proyeksi penjualan ini akan diberikan terlebih dahulu, lalu data proyeksi laporan keuanganitu
akan dihitung berdasarkan atas data tersebut.
Bisa saja, angka proyeksi penjualan akan diberikan dalam bentuk tingkat pertumbuhan
dalam penjualan, hal ini tidaklah menjadi persoalan karena perhitungan proyeksi penjualan
akan diketahui setelah diketahui tingkat pertumbuhannya. Sesudah dilakukan serangkaian
skenario, maka yang teRp.enting disini bukanlah proyeksi penjualan harus tepat tetapi
bagaimana hubungan atau keterkaitan antara investasi dan kebutuhan pendanaan pada
berbagai kemungkinan tingkat penjualan dapat diketahui untuk dipelajari agar dapat
dilakukan keputusan-keputusan strategis dan berdampak jangka panjang.
Dalam hal investasi, disini akan diperkirakan proyeksi belanja modal, dan akan terlihat
juga disini proyeksi neraca melalui perubahan dalam total asset tetap dan modal kerja bersih,
sedangkan dalam hal keuangan (financing) akan bagaimana mencari dana yang dibutuhkan
terhadap dana investasi yang dibutuhkan, akan ada persoalan tentang kebijakan deviden dan
kebijakan utang agar perusahaan mendapatkan dana yang “siap” untuk dipakai belanja modal.
Setelah data proyeksi penjualan dan perkiraan belanja modal yang dibutuhkan diketahui
maka akan terjadi ketidak-seimbangan dalam neraca, hal ini dikarenakan proyeksi total asset
pasti lebih besar dari proyeksi sisi total pasiva. Karena itu dibutuhkan pendanaan baru untuk
2015
8
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menutupi seluruh proyeksi belanja modal, variable penyeimbang inilah yang disebut “Plug”
yang harus dipilih, Penyeimbang ini adalah sumber dari pendanaan eksternal khusus yang
dibutuhkan untuk mengatasi kekuranagn (kelebihan) dalam pendanaan sehingga dana dapat
menjadi seimbang lagi seperti sebelumnya.
Tentu saja, yang terakhir dan juga sangat penting adalah dalam perencanaan tersebut
haruslah secara jelas menyatakan kondisi perekonomian suatu negara atau wilayah kekuasaan
politik dimana perusahaan tersebut berada, hal ini dikenal sebagai kondisi makro-ekonomi
suatu negara. Kondisi makro- ekonomian tersebut antara lain tentang inflasi, tingkat suku
bunga dan tarif pajak perusahaan.
2.3.2 Langkah-langkah Perencanaan Keuangan
Langkah-langkah dalam penyusunan rencana (Gitosudarmo dan Basri, 1999:268-269)
meliputi:
1) Langkah pertama dalam merencanakan keuangan adalah merumuskan (formulasi) terhadap
tujuan jangka panjang, dapat berupa tujuan untuk dapat tumbuh menjadi perusahaan yang
bertingkat nasional atau internasional.
2) Langkah kedua adalah berupa formulasi dari politik keuangan perusahan. Formulasi ini akan
menjadi pedoman bagi segala kegiatan bisnisnya, dan dalam hal perencanaan keuangan ini
sangat diperlukan. Oleh karena dalam hal ini sangat diperlukan adanya forecasting guna
memperkirakan perubahan-perubahan terhadap factor-faktor yang terdapat dalam
formulasi rencana keuangan dari bisnis itu.
3) Langkah ketiga adalah pembentukan prosedur. Dimaksud untuk menciptakan koordinasi
yang baik dari setiap aktivitas yang saling berhubungan, sehingga tidak terjadi bertabrakan,
saling lempar tanggung jawab.
4) Langkah yang terakhir adalah mengusahakan adanya fleksibilitas. Keadaan ekonomi saat ini
berada dalam keadaan dinamis dan selalu meningkat. Oleh karena itu manajemen harus
selalu mempersiapkan adanya flesibilitas (keluwesan) di dalam rencana-rencana, terutama
recana jangka pendeknya. Vareabel budged adalah salah satu bentuk yang tepat untuk
diterapkan.
Menurut Brigham dan Huston, (1999:117) proses perencanaan keuangan dimulai
dengan:
2015
9
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1) Ramalan Penjualan
Ramalan penjualan (sales forecast) umumnya dimulai demgam tinjauan atas
penjualan lima atau sepuluh tahun yang lalu, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk
grafik pertumbuhan penjualan untuk 5 tahun terakhir (Brigham dan Houston,
1999:117). Ramalan penjualan dibuat dengan mencoba mengukur volume penjualan
di masa yang akan dating. Pengukuran tersebut dapat dilakukan secara kuantitatif dan
kualitatif. Pengukuran secara kualitatif biasanya menggunakan metode statistic dan
matematik,
sedangkan
pengukuran
secara
kualitatif
biasanya
menggunkan
judgement/pendapatan.
2) Meramalkan laporan rugi laba
Laporan rugi laba untuk tahun mendatang diramalkan untuk mendapatkan
suatu estimasi atas laba yang dilaporkan dan jumlah laba yang ditahan yang akan
dihasilkan
perusahaan selama tahun trsebut. Hal ini memerlukan asumsi-asumsi
tentang risiko biaya operasi, tarip pajak, beban bunga dan rasio pembayaran dividen.
Dalam kasus yang paling sederhana, dibuat asumsi bahwa biaya akan naik dengan laju
yang sma sejalan dengan kenaikan penjualan dalam situasi yang lebih rumut, biayabiaya tertentu akan diramalkan secara terpisah. Namun, tujuan utana dari peramalan
ini adalah untuk menentukan beberapa banyak laba yang akan diperoleh perusahaan
dan tahun untuk diinvestasikan kembali dlam tahun yang diramalkan.
3) Meramalkan neraca
Jika penjualan dinaikkan, maka aktivitasnya harus tumbuh. Karena perusahan
beroperasi pada kapasitas yang penuh, maka setiap pos aktivitas harus ditambah jika
ingin penjualan yang lebih tinggi untuk dicapai. Lebih banyak kas yang dibutuhkan
untuk transaksi, penjualan yang lebih tinggi akan menyebabkan piutang yang lebih
besar, persediaan tambahan harus disimpan, dan pabrik serta peralatan baru harus
bitambah.
Proses Perencanaan Keuangan juga dapat lakukan dengan 5 langkah berikut:
1) Evaluasi Keadaan Keuangan
Tujuan keuangan yang Anda rencanakan akan tergantung dengan keadaan
keuangan yang Anda miliki. Sebaiknya Anda evaluasi keadaan keuangan Anda
2015
10
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dengan menyusun "Neraca Pribadi" dan "laporan Laba Rugi" Anda. "Neraca Pribadi"
akan menunjukkan kekayaan yang Anda miliki yaitu aset dan hutang Anda.
Sedangkan "Laporan laba Rugi" akan menunjukkan pendapatan dan pengeluaran
Anda, dimana kelebihannya merupakan hasil yang dapat Anda tabung, ataupun Anda
investasikan untuk meningkatkan kekayaan Anda.
2)
Tentukan Tujuan
Setelah Anda melihat kondisi keuangan Anda tahap selanjutnya adalah Anda
tentukan tujuan yang ingin Anda dicapai, misalnya tujuan membeli rumah, membeli
apartemen, berlibur, membiayai pendidikan anak ataupun mempersiapkan pension
Anda.
Dalam menentukan tujuan Anda, acuan berikut ini dapat Anda ikuti:

Bedakan tujuan jangka panjang dan jangka pendek Anda.
Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang ingin Anda capai dalam kurun
waktu 12 bulan, sedangkan tujuan jangka panjang adalah tujuan yang ingin
Anda capai lebih dari satu tahun. Untuk tujuan jangka pendek sebaiknya
pemilihan instrumen investasi yang tidak memiliki resiko harga sehingga
nilai pokok selalu terjaga. Oleh karenanya investor harus berhati-hati dalam
pemilihan produk keuangan untuk pencapaian tujuan jangka pendek. Untuk
tujuan jangka panjang sebaiknya pemilihan instrumen investasi yang
memiliki pertumbuhan melebihi inflasi sehingga pertumbuhan lebih optimal.

Realistis
Tujuan yang telah dicanangkan harus realistis dan dapat dicapai dalam
jangka waktu sesuai target waktu yang ditetapkan.

Tujuan Jelas dan Spesifik
Menetapkan tujuan seperti "dapat hidup dengan nyaman" bukan
merupakan tujuan yang jelas. Contoh tujuan yang spesifik seperti "hidup
dengan nyaman dengan memiliki fasilitas kartu kredit gold, memiliki 2 buah
mobil, kondominium, dan country club dengan fasilitas golf".

Tentukan target waktu pencapaian
Dengan menentukan waktu yang jelas, Anda akan merasakan sense of
urgency untuk mencapai tujuantujuan Anda. Jika tidak ada target waktu
yang jelas, kebanyakan orang akan cenderung menunda-nundanya sehingga
2015
11
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
akibatnya Anda tidak akan pernah tahu kapan Anda akan mencapai target
yang telah ditetapkan.

Lakukan prioritas tujuan
Mempunyai banyak tujuan tanpa prioritas akan membingungkan Anda,
sebaiknya Anda melakukan prioritas tujuan dengan cara mengidentifikasi
mana saja tujuan yang paling utama dan harus segera dicapai.
3) Rencanakan Dengan Realistis dan Sistematis
Rencanakan keuangan Anda dengan realistis dan terperinci sehingga langkah yang Anda
ambil adalah nyata untuk mencapai tujuan Anda.
4) Penerapan Rencana Keuangan
Ketika Anda telah membangun rencana keuangan Anda, penerapannya harus dilakukan.
Tantangannya adalah Anda harus disiplin sesuai dengan kerangka waktu yang teiah
ditetapkan. Cara mempertahankan disiplin adalah dengan memantau setiap kemajuan
yang dicapai dari waktu ke waktu.
5) Monitor dan Revisi
Sangat penting untuk memonitor kemajuan yang telah Anda capai dalam proses
perencanaan keuangan. Jika Anda masih jauh dari target yang Anda tetapkan, segera
lakukan koreksi untuk memastikan bahwa tujuan Anda masih dapat dicapai dalam target
waktu Anda. Atau koreksi tujuan Anda jika ternyata kondisi keuangan Anda berubah
sehingga tujuan keuangan Anda menjadi tidak realistis
2.3.3 Bentuk Perencanaan Keuangan
Bentuk-bentuk rencana keuangan dapat secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut
:
1) Neraca
Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal
dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress dan Warren (1992:25),
neraca adalah: “Suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada
tanggal tertentu yang biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun”.
2015
12
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku ditutup dan
ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kelender, sehingga neraca
sering disebut balance sheet.
2) Laporan Laba Rugi
Laporan rugi laba merupakan suatu laporan sistematis tentang pendapatan/
hasil usaha, beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan
selama periode tertentu. Menurut Keiso dan Waygandt (1995:177), perhitungan laba
rugi adalah: “Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu
periode waktu tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi karena beberapa alasan,
alasan utamanya adalah bahwa laporan yang membantu mereka dalam meramalkan
jumlah, waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan.
3) Peramalan Penjualan
Peramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan khususnya di bidang produksi. Selain itu perusahaan dapat mengetahui
aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dikemudian hari seperti perencanaan dan
penjadwalan produksi dengan mempertimbangkan kapasitas pabrik atau perencanaan
tenaga kerja. Peramalan penjualan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan di
masa yang akan datang melalui pengujian keadaan di masa lalu.
Peramalan (forecasting) penjualan merupakan alat bantu yang penting dalam
perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan
mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada
diluar kendali manajemen” (Yamit, 2000:36)
2.3.4 Contoh Pembuatan Perencanaan Keuangan untuk Memulai Usaha Kecil Menengah
Salah satu bahan pertimbangan seseorang untuk terjun secara penuh memulai usaha
adalah kebutuhan modal usaha. Tidak ada rumusan pasti berapa modal yang di butuhkan
untuk memulai usaha. Banyak di antara pengajar di beberapa kegiatan mentoring usaha
maupun sekolah calon pengusaha mengajarkan bahwa yang penting usaha di buka dulu,
modal dipikir belakangan.
2015
13
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hal ini di satu sisi menguntungkan karena calon pengusaha bukan hanya berwacana
atau sebatas membuat proposal usaha, namun usahanya langsung buka dan terjun dalam
tantangan yang sesungguhnya, namun disisi lain menyisakan potensi bangkrut yang besar
karena tidak punya perhitungan dan tidak dibekali ilmu tentang manajemen keuangan dalam
memulai usaha.
sumber : http://sikapiuangmu.ojk.go.id/public/content/images/siklus-keuangan02.jpg
Sebelum memulai usaha kecil menengah, ada baiknya melihat beberapa aturan main
di bawah ini sebagai bahan tambahan wawasan sehingga usaha nanti bisa berjalan seperti
yang diharapkan

Lihat ke sekeliling untuk mencari contoh model bisnis yang diinginkan dimana model
bisnis tersebut harus sudah sukses menurut ukuran anda

Carilah partner atau rekan bisnis untuk meminimalkan resiko bangkrut total sekaligus
berbagi pengalaman dan saling mendukung dengan teman bisnis tersebut

Hargai waktu dengan uang. Hal ini penting untuk membuat keputusan kapan butuh
karyawan/jasa pihak lain dan berapa gaji yang akan diberikan secara efektif..

Sebelum memutuskan untuk melakukan proses rekrutmen karyawan, buat dahulu
tingkat produktifitas yang akan dibebankan ke karyawan tersebut. Caranya gampang,
bisa membuat target jumlah pelanggan atau jumlah pendapatan dibagi dengan jumlah
karyawan. Semakin besar hasilnya maka semakin baik produktifitas karyawan.

Fokus pada sektor penjualan setidaknya untuk 5 tahun awal usaha dibuka. Masa 5
tahun awal usaha di buka adalah masa kritis untuk mengenalkan usaha kepada
pelanggan. Segala usaha harus di fokuskan pada aspek pemasaran demi mencapai
2015
14
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
target penjualan. Setelah masa kritis ini dilewati, baru bisa beralih ke fokus perbaikan
yang lainnya.
Salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh calon pengusaha UKM adalah
kemampuan mengatur keuangan. Hal ini penting dikuasai, jika tidak ingin terjebak hutang,
atau bahkan gagal untuk memulai usaha. Berikut ini diuraikan beberapa hal yang bisa
menjadi acuan dalam memulai UKM:

Mulai dari awal untuk disiplin dalam memisahkan uang untuk kebutuhan pribadi dan
tabungan yang nanti akan digunakan untuk memulai UKM. Buat 2 rekening yang
terpisah, jika membuka usaha dengan cari menjalin partner dengan orang lain, maka
bisa menggunakan rekening bersama atas nama sendiri dan rekan bisnis .

Fokus pada laporan arus kas setiap hari dan laporan tersebut harus positif. Yang harus
ingat bahwa untuk memulai usaha, maka harus benar-benar kuat memegang prinsip
laporan arus kas harus positif. Banyak perusahaan yang sudah stabil sekalipun bisa
bangkrut bukan karena tidak bisa melakukan penjualan, namun di sebabkan arus kas
negatif, artinya dana kas perusahaan banyak yang masih tertahan (menjadi piutang)
pada piah ketiga sehingga proses transaksi menjadi terganggu dan berakibat
kepercayaan pelanggan, rekan bisnis, pemasok, dsb. menjadi turun. Laporan ini berisi
transaksi harian antara uang masuk dan uang keluar, sehingga jika terjadi posisi
negatif ( uang keluar lebih banyak dibandingkan uang masuk) maka yang harus
dilakukan adalah menekan biaya produksi/biaya yang lain lebih kecil dari pemasukan
dan pastikan rencana pengeluaran bisa sesuai dengan target-target penjualan dan
penerimaan kas.

Siapkan Dana Darurat. Salah satu hal yang sulit dalam memulai usaha adalah
mendapatkan order penjualan yang stabil setiap bulannya. Untuk itulah maka butuh
menyiapkan dana darurat setidaknya untuk persiapan 1 tahun tidak mendapat order
sama sekali. Hal ini penting untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti
order sedang sepi, ada karyawan yang masuk rumah sakit karena kecelakaan, atau
bahkan ada order yang cukup besar.
Ada beberapa teknik dasar yang bisa membantu untuk mencatat transaksi bisnis
menjadi sebuah laporan keuangan sederhana yang mudah dipahami oleh pemula.

Buat neraca sederhana untuk mengawasi harta, hutang dan modal. Bentuk laporan ini
bisa disederhanakan sesuai pemahaman, dimana isi yang paling utama adalah
2015
15
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pencatatan berapa modal usaha, berapa hutang yang diambil, dan berapa aset saat
laporan tersebut di buat. Pengusaha bisa buat laporan ini setiap triwulan untuk
mengetahui posisi aset naik apa turun dan kemampuan pengusaha untuk menutuh
hutang yang jatuh tempo sehingga tidak terjebak bangkrut karena gagal bayar hutang.

Laporan Arus Kas. Laporan ini untuk mencatat transaksi harian dana yang masuk dan
keluar ke buku bank pengusaha. Pastikan posisinya selalu positif

Laporan Laba Rugi. Pengusaha harus paham bagaimana mencatat transaksi usaha
dalam sebuah laporan keuangan sehingga bisa mengetahui apakah usaha untung atau
rugi. Hal ini untuk menghindari pengusaha membuat kesalahan dalam mengambil
keputusan bisnis karena laba rugi usaha hanya berdasar perkiraan atau asumsi.
Laporan ini mempunyai 2 bagian utama yaitu pendapatan yang masuk dan beban atau
biaya yang di keluarkan. Sebaiknya di buat setiap bulan.
Dengan memahami perencanaan keuangan untuk memulai usaha kecil menengah seperti
uraian di atas, maka diharapkan usaha yang dibuka bisa berjalan dengan baik. Dan dari uraian
dan contoh kasus diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan keuangan sangat
penting bagi setiap perusahaan,untuk menyusun rencana keuangan seberapa besar dana yang
harus dikeluarkan,terutama pihak manajemen apabila perencanaan keuangan disajikan
dengan baik dan benar tentunya peramalan keuangan untuk jangka waktu yang akan datang
akan terlaksana dengan baik pula.
2015
16
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Brigham & Houston, 1999, Manajemen Keuangan, Buku Kedua, Edisi Ketiga, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Gitosudarmo dan Basri, 1992, Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga, Penerbit BPFE
Yogyakarta.
Kieso & Weygandt, 1995, Akuntansi Intermediate, Edisi Ketutuh, Jilid Pertama, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Munawir, S. 1992, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta.
Prof.Dr.dermawan Sjahrial,MM Pengantar Manajemen Keuangan Edisi ke 4. Penerbit
Mitra wacana Media 2012
http://www.kembar.pro/2015/03/pengertian-fungsi-dan-tujuan-manajemen-keuangan.html
http://sikapiuangmu.ojk.go.id/id/article/28/proses-perencanaan-keuangan
http://hot.yukbisnis.com/perencanaan-keuangan/
http://duniasyukron.blogspot.co.id/2009/12/perencanaan-keuangan-dan-manajemen.html
2015
17
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download