Setelah bentuk usaha diputuskan, langkah selanjutnya adalah

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Entrepreneurship
and Innovation
Management
Bisnis Keluarga, Franchise dan
Beli Yg Sudah Ada
Fakultas
Program Studi
Pasca
MM
Tatap Muka
03
Kode MK
Disusun Oleh
35007
Cecep Winata
Abstract
Kompetensi
Terdapat tiga kemungkinan berbisnis
bagi pemula, yaitu Bisnis Keluarga,
Melakukan Franchise atau Membeli
Bisnis yang sudah ada.
Diharapkan mahasiswa mampu
memahami kelebihan dan keterbatasan
ketiga macam bentuk usaha tersebut.
Pembahasan
A. Memulai Bisnis Keluarga
Dewasa ini masyarakat kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan income keuangan
sangat tinggi, dimana keberadaan uang sangat menunjang keberlanjutan kehidupan dalam
keluarga. Di era saat ini, dibutuhkan kreativitas dari masyarakat agar mampu bertahan dalam
tekanan kebutuhan sehari-hari yang semakin berat.
Keluarga harus mampu memecahkan permasalahan perekonomian keluarga dengan
cara yang tidak berdampak masalah dikemudian hari. Banyak tawaran menggiurkan
dariberbagai perusahaan keuangan yang pada akhirnya hanya menyebabkan keluarga akan
terlilit masalah yang lebih besar. Bahkan praktik kejahatan banyak didasari oleh besarnya
kebutuhan akan uang dan keinginan masyarakat untuk mendapatkan uang dengan cara praktis
dan cepat.
Usaha-usaha kecil yang berkembang belakangan ini jika diamati memang telah
menerapkan manajemen bisnis yang profesional. Ditandai dengan struktur SDM yang mapan,
sistem penggajian yang telah jelas, serta sistem manajemen keuangan yang akuntabel.
Berbeda halnya dengan bisnis keluarga dimasa lalu, dimana permasalahan selalu muncul
tatkala usaha sudah berkembang menjadi besar. Masalah ketidakadilan maupun
ketidakjelasan dalam pembagian keuntungan menyebabkan bisnis keluarga menjadi lebih
cepat gulung tikar.
Kondisi tersebut diperparah dengan rendahnya kemampuan keluarga dalam mengelola
pekerjaan yang berimbas pada kesimpangsiuran tanggung jawab pekerjaan. Untuk mencapai
kesuksesan, usaha sekecil apapun harus didukung dengan manajemen yang profesional. Hal
ini dilakukan untuk menghindari konflik internal khususnya dalam keluarga yang akan
berakibat pada keberlangsungan usaha. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas serta
sistem pembagian keuntungan yang jelas akan menjamin kelangsungan usaha.
2015
2
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Menentukan Bisnis Keluarga
Sebelum merencanakan untuk melakukan kegiatan bisnis berskala keluarga, terlebih
dahulu keluarga harus mengidentifikasi bentuk usahanya. Bentuk usaha tersebut antara lain
usaha perdagangan, usaha jasa, usaha produksi baik makanan ataupun barang. Bentuk usaha
ini harus ditentukan berdasarkan keahlian yang dimiliki oleh keluarga. Jikapun terpaksa
keluarga belum terlalu memahami bentuk usahanya, tapi ada usaha dari anggota keluarga
untuk mencari pengetahuan baik secara formal maupun nonformal terkait bidang yang
diminati. Kejelasan bentuk usaha akan sangat menentukan arah kegiatan usaha dimasa depan.
Segmentasi pasar, posisioning produk, kegiatan promosi, penentuan tempat usaha, serta
penentuan harga akan sangat ditentukan oleh bentuk usaha ini.
Setelah bentuk usaha diputuskan, langkah selanjutnya adalah menentukan jenis usaha.
Jika keluarga menentukan bentuk usaha jasa maka berbagai pilihan jenis usahanya antara
lain: jasa bimbingan belajar, jasa salon atau potong rambut, jasa reparasi, jasa perbengkelan,
jasa penitipan kendaraan. Usaha perdagangan meliputi: perdagangan produk sembako,
material bangunan, ATK, pakaian, mainan anak-anak, sparepart kendaraan bermotor, dan
sebagainya. Usaha produksi meliputi: produksi makanan ringan, makanan pokok, oleh-oleh
berbasis makanan. Jika produksi barang bisa meliputi: pembuatan alat-alat rumah tangga,
alat-alat perkakas kantor, sparepart kendaraan, dan sebagainya.
Setelah jenis usaha ditentukan, keluarga harus menentukan layak tidaknya usaha
tersebut dilakukan. Kelayakan usaha tidak hanya ditentukan oleh kemungkinan penerimaan
pasar terhadap produk yang dihasilkan, tapi juga harus mendasarkan pada SDM dan SDA
yang dimiliki oleh keluarga. Jikapun SDM atau SDA tidak bisa terpenuhi dalam keluarga,
apakah lingkungan sekitar dapat memenuhinya atau tidak. Penilaian akan kelayakan usaha ini
sangat penting untuk keberlanjutan usaha.
2015
3
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Setelah jenis usaha yang ditentukan dinilai layak, langkah berikutnya mengumpulkan
anggota keluarga untuk mendiskusikan kelanjutan dari keputusan tersebut, apakah akan
dilanjutan atau tidak. Jika telah disepakati untuk melanjutkan keputusan tersebut sebagai
sebuah usaha, langkah berikutnya adalah mendistribusikan tugas dan kewajiban masingmasing anggota keluarga. Pendistribusian ini sangat penting dan sedapat mungkin disepakati
oleh seluruh anggota keluarga yang akan dilibatkan dalam kegiatan bisnis, agar dikemudian
hari tidak terjadi kesalah pahaman dan atau pelemparan tanggung jawab antara anggota
kelompok yang satu dengan yang lainnya.
b. Merencanakan Bisnis Keluarga
Setelah anggota keluarga sepakat untuk menentukan jenis usaha yang akan dilakukan,
tahap berikutnya adalah melakukan perencanaan bisnis. Tahap awal yang dilakukan adalah
menentukan siapa yang menjadi pemimpin bisnis tersebut. Pimpinan adalah orang yang
dipercaya oleh seluruh anggota keluarga dan diharapkan mampu membuat keputusan untuk
kepentingan bersama. Selain itu pimpinan juga harus memiliki pandangan jangka panjang
terkait bisnis yang akan dilakukan. Pandangan ini akan sangat menentukan arah dan tujuan
serta pengembangan bisnis di masa depan.
Pandangan dari pimpinan kemudian dituangkan dalam visi dan misi bisnis.
Mekanisme untuk mengembangkan visi dan misi ini merupakan kewenangan dari pimpinan,
akan tetapi alangkah baiknya jika pengembangan visi dan misi inidilakukan dengan cara
musyawarah mufakat oleh seluruh anggota keluarga yang akan dilibatkan dalam bisnis. Jika
musyawarah ini dapat dilakukan maka kemungkinan penyimpangan oleh anggota keluarga
terhadap visi dan misi usahaakan terhindarkan, karena mereka terlibat langsung dalam
pembuatan keputusan. Visi dan misi dalam kegiatan bisnis merupakan cara pandang pemilik
usaha melihat prospek bisnisnya dimasa yang akan datang, visi merupakan cita-cita dan
harapan pemilik usaha untuk mengembangkan unit usahanya. Dalam mencapai visi
2015
4
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
diperlukan misi jangka pendek yang dapat menunjang ketercapaian visi tersebut. Setelah visi
dan misi dirumuskan, tahapan berikutnya adalah membuat deskripsi kerja serta tanggung
jawab anggota keluarga yang terlibat dalam bisnis keluarga.
Deskripsi kerja dan deskripsi tanggung jawab sangat diperlukan untuk mengarahkan
anggota keluarga pada tanggung jawabnya masing-masing, sehingga dengan tanggung jawab
itu yang bersangkutan akan fokus pada kewajibanya. Penuangan deskripsi kerja harus jelas
dan rinci, tidak bermakna ganda serta mudah dipahami oleh anggota keluarga yang dituju.
Langkah selanjutnya adalah menentukan sumber modal usaha. Dewasa ini sumber modal
usaha sangat bervariasi.
Lembaga-lembaga keuangan banyak yang menawarkan jasa peminjaman uang dengan
berbagai persyaratan yang mudah. Namun sebagai penguasaha awal tidak boleh dengan serta
merta memanfaatkan satu sumber modal saja. Jika masih dimungkinkan alternatif lainnya
tentu akan lebih baik. Menjual aset atau menggadaikan aset merupakan salah satu alternative
yang bisa dicoba untuk mencari modal awal, atau cara lainnya adalah dengan menggandeng
investor untuk mau berinvestasi pada usaha yang dikembangkan. Jika usaha yang akan
dijalankan memiliki prospek kedepan yang cerah, bukan tidak mungkin banyak investor yang
akan menginvestasikan uangnya untuk modal usaha.
c. Menilai Kelayakan Usaha
Penilaian terhadap kelayakan usaha sangat penting dilakukan terutama pada fase
perencanaan usaha. Penilaian kelayakan ini dapat dilakukan melalui analisis perkiraan untung
rugi usaha pada periode tertentu, analisis kelayakan pasar, analisis pengembangan masa
depan. Analisis keuangan dapat dilakukan dengan memperkirakan jumlah pasar potensial
yang dapat dijadikan sebagai konsumendari produk yang dihasilkan. Studi tentang analisis
2015
5
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pasar produk bisa dilakukan dengan melihat perkembangan bisnis serupa ditempat lain
melalui studi internet ataupun surat kabar.
Analisis kelayakan pasar merupakan perkiraan pasar potensial konsumen. Perkiraan
pasar potensial dilakukan melalui pengelompokkan pasar berdasarkan usia, jenis kelamin,
tingkat ekonomi, jenis pekerjaan dan lainnya yang kemudian disesuaikan dengan
karakteristik produk yang dihasilkan. Produk yang baik adalah produk dengan segmentasi
pasar yang jelas, sehingga produsen mampu dengan tepat memperkiraan jumlah pasar
potensial produknya. Penentuan harga jual juga sangat ditentukan oleh perkiraan pasar ini.
Setelah pasar potensial diketahui kemudian dilakukan analisis lanjutan apakah pasar tersebut
cukup layak dimasuki atau tidak. Karakteristik lainnya seperti tingkat ekonomi, pekerjaan,
usia dan lainnya cukup mempengaruhi kelayakan pasar ini. Dengan segmentasi pasar yang
sama di satu wilayah dengan wilayah lainnya akan berdampak pada keputusan yang berbeda.
Analisis selanjutnya adalah perkiraan pengembangan masa depan. Produsen harus
memperkirakan berapa lama produk tersebut bertahan tanpa inovasi. Kemudian apakah
produk tersebut sangat dimungkinkan untuk dikembangkan atau tidak sehingga konsumen
tidak menjadi bosan. Analisis berikutnya adalah menghitung perkiraan titik impas usaha.Titik
impas merupakan titik pertemuan antara jumlah modal dengan pendapatan yang dihitung
berdasarkan jumlah produk yang terjual. Analisis titik impas dilakukan dengan cara
menghitung biaya tetap dibagi dengan harga jual ditambah dengan biasa variabel.
Penentuan harga jual dilakukan dengan cara menghitung biaya variabel untuk
menghasilkan produk ditambah dengan jumlah keuntungan yang diharapkan dari produk
tersebut. Dengan analisis ini produsen dapat memperkirakan pada kapasita produksi berapa
perusahaan akan mencapai titik impas. Hasil capai tersebut kemudian diperkirakan dengan
jumlah produksi dan atau penjualan perhari sehingga pada akhirnyaakan dapat diperkirakan
satuan waktu perkiraan untuk mencapai titik impas tersebut
2015
6
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d. Mengelola Bisnis Keluarga
Faktor yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan usaha adalah mengelola
bisnis keluarga menjadi sebuah bisnis profesional. Profesionalisme dalam menjalankan bisnis
dalam tataran keluarga memang tidak semudah ketika menjalankan bisnis bersama orang lain.
Penilaian subjektif anggota keluarga menjadi salah satu akar masalah ketidak profesionalan
dalam pengelolaannya. Langkah awal yang harus dilakukan oleh pemimpin usaha adalah
menyelaraskan harapan maupun visi bisnis diantara anggota keluarga. Masing-masing
anggota keluarga harus memiliki pandangan yang sama dan cita-cita yang sama terhadap
bisnis yang sedang dilakukannya.
Salah satu cara agar anggota keluarga yang terlibat dalam aktivitas bisnis,
-
memahami visi usaha adalah selalu melakukan komunikasi.
-
Keterbukaan informasi akan meminimalisasi kecurigaan antar anggota keluarga.
-
Visi yang dibangun akan menjadi percuma ketika sesama anggota keluarga menaruh
curiga.
Bisnis keluarga bukan tanpa masalah, akan banyak tantangan yang dihadapi oleh keluarga
ketika bisnis telah berjalan. Meskipun bisnis merupakan satu-satunya cara bagi keluarga
untuk mencukupi kebutuhan ekonmi, akan tetapi keutuhan keluarga harus tetap menjadi
prioritas utama. Jangan sampai hanya karena mengejar materi, keutuhan keluarga
dikorbankan. Dalam melaksanakan bisnis pengelola harus pandai dalam memisahkan
masalah keluarga dan masalah bisnis, sehingga tidak ada campur aduk masalah yang akan
menghancurkan usaha itu sendiri. Setelah komunikasi dalam keluarga dapat terjalin dengan
baik, langkah selanjutnya adalah mengembangkan relasi bisnis. Relasi bisnis dengan pihak
eksternal sangat diperlukan untuk memperluas pasar. Suatu usaha tanpa adanya peran
2015
7
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pihakeksternal dalam proses pemasaran akan menyebabkan usaha bisnis tidak berkembang
yang menyebabkan kelesuan dalam melaksanakan bisnis.
e. Budaya Bisnis Keluarga
Dari sisi budaya organisasi, semangat keluarga menentukan nilai, norma, dan sikap yang
berlaku dalam perusahaan. Sementara nilai anggota keluarga mengekspresikan penciptaan
suatu tujuan umum bagi karyawan dan membantu terbentuknya rasa identifikasi dan
komitmen. Dalam perusahaan keluarga yang berjalan secara berkesinambungan, karyawan
memiliki perasaan sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya akan menciptakan
atmosfir lebih peduli. Juga karena relatif tidak birokratif, akses kepada manajemen senior
lebih mudah dan pengambilan keputusan lebih cepat dan lebih efektif.
Budaya perusahaan sebuah perusahaan keluarga memang sangat dipengaruhi oleh
nilai-nilai keluarga sang pemilik. Sehingga latarbelakang budaya sang pemilik akan sangat
menentukan. Tak pelak latar belakang etnik juga sering memberi nafas kepada budaya
perusahaan yang diperantarai oleh nilai yang diyakini oleh sang pemilik. Lebih spesifik,
penuturan Sid Lowe dalam menggambarkan Overseas Chinese Family Business (OCFB) di
Hongkong patut disimak. Mereka melakukan "hibridisasi budaya" antara modernis barat dan
tradisionalis timur.
A. Memilih Bisnis Franchise
Bisnis waralaba yang baik adalah usaha yang dibutuhkan sehari-hari yaitu makanan,
minuman, pendidikan, salon, bengkel, bidang ritel. Selain itu, Anang mengatakan ada
beberapa daerah yang berpotensi mengembangkan produknya, untuk waralaba seperti di Jawa
Tengah dan Yogyakarta cocok dengan makanan dan batiknya, dan untuk Bali dengan produk
kerajinan kayu dan pakaian.
2015
8
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Konsep waralaba yang secara legal dan dalam PP No. 42 tahun 2007 dijabarkan bahwa
waralaba harus terbukti benar-benar menguntungkan, selain itu proses aplikasi bisnisnya
mudah diterapkan dan diajarkan kepada pengambil pewaralaba dan lain-lain. “Franchise itu
sudah pasti business opportunity (BO), tetapi BO belum tentu franchise,” kata Anang. Ia juga
mencatat ada dua hal yang penting dalam menentukan waralaba diantaranya masalah
keteraturan zona wilayah persebaran unit waralaba di setiap daerah. Apakah pihak pemberi
waralaba membatasi para pelaku yang bermain di wilayah tertentu atau tidak. Sehingga tidak
terjadi persaingan antar sesama pewaralaba
a. Pengertian Franchise
Franchise atau dalam Bahasa Indonesia disebut WARALABA adalah Suatu
sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan
pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau
perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan
cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi
area tertentu (Asosiasi Franchise Indonesia)
Bagi pengusaha yang memiliki modal besar, membeli franchise/ waralaba yang
harganya mahal bukanlah sebuah masalah. Namun tidak demikian pada calon
pengusaha yang memiliki modal terbatas, mereka biasanya akan berpikir berkalikali sebelum memutuskan menjalankan usaha waralaba. Besar biaya untuk
menjalankan waralabasangat beragam, murah atau mahal itu menurut saya relative
dilihat dari potensi bisnisnya untuk jangka panjang. Harga waralaba biasanya
berkisar mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 1 milliar, tapi untuk waralaba lokal
ternyata ada juga yang menawarkan harga sekitar Rp 5 jutaan.
2015
9
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Permasalahan umum yang terjadi di Indonesia yaitu masalah posisi, sebagian besar
wirausaha hanya berstatus pnerima waralaba dari pada pemberi waralaba. Wirausahawan
yang akan memulai usaha waralaba perlu mengetahui dengan teliti aturan-aturan perjanjian
kerjasama yang akan dibuat. Beberapa kuntungan membeli waralaba yaitu:

daya tarik merk dan mutu produk dan jasa yang baik

adanya dukungan dan pelatihan manajemen

program iklan berskala nasional

mendapat bantuan keuangan

kekuatan membeli terpusat dan ada perlindungan teritorial

peluang berhasil lebih besar
Sedangkan kelemahan membeli waralaba antara lain:

adanya iuran waralaba dan pembagian keuntungan

sepenuhnya mengikuti operasi standart dan kurang kebebasan

batasan dalam pembelian dan lini produk terbatas

program pelatihan yang tidak memuaskan
Berikut ini adalah beberapa tips untuk memilih bisnis waralaba yang akan dijalankan:
1. Pilih waralaba yang mudah dijalankan
Sebaiknya kita tidak memilih waralaba yang dapat menyita waktu dan pikiran kita. Untuk itu,
pastikan bahwa waralaba yang akan kita jalankan dapat dikerjakan dengan mudah dan
praktis. Pilihlah lokasi yang mudah dijangkau dan lingkungannya juga aman. Ini sangat
penting karena kemudahan akses dan juga keamanan lokasi bisnis Anda akan sangat
berpengaruh pada jumlah pelanggan yang datang ke tempat Anda.
2. Pilih waralaba yang punya banyak konsumen
2015
10
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Utamakan untuk menjalankan bisnis waralaba yang memiliki konsumen banyak dan bisa
menjangkau semua kategori umur. Memilih jenis waralaba yang konsumennya sedikit
memiliki resiko kerugian lebih besar. Salah satu contoh jenis waralaba yang banyak
konsumennya adalah waralaba makanan dan minuman.
3. Pilih waralaba yang harga produknya terjangkau
Selain jenis waralabanya punya banyak konsumen, faktor harga juga sangat menentukan
keberhasilan sebuah bisnis waralaba. Jangan memilih waralaba yang mematok harga yang
tinggi untuk produknya dan tidak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat di sekitar bisnis
Anda.
4. Pilih waralaba yang memberikan pelayanan yang baik
Pelayanan dan juga garansi pada produk adalah sesuatu yang sangat penting untuk menjaga
kepercayaan pelanggan. Oleh karena itu, pilihlah waralaba yang memberikan pelayanan dan
juga garansi jaminan mutu pada produknya untuk meningkatkan rasa percaya
pelangganAnda, tentunya ini akan sangat membantu dalam pengembangan bisnis waralaba
Anda ke arah yang lebih baik.
B. Kesempatan Bisnis Yang Sudah Ada
Adakalanya wirausaha menjual usaha kepada wirausaha lain karena suatu hal. Wirausaha
yang akan melakukan pembelian perlu mempertimbangkan resiko-resikonya dan harus
dilakukan dengan hati-hati. Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan
yang sudah ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:

2015
11
resiko lebih rendah
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

lebih mudah dalam memasuki dunia usaha

memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar.
Tahap logis dan metodologis yang dapat dilakukan pembeli usaha untuk mengurangi risiko
kerugian adalah:

analisis kemampuan, keterampilan, dan minat

buat daftar calon potensial, dan membatasi hanya pada satu perusahaan.
Hal tersebut digunakan untuk bahan referensi dalam mengambil segala
keputusan yang berhubungan dengan pembelian usaha tersebut.

periksa dan teliti calon-calon usaha yang akan dibeli

evaluasi keuangan, apakah dana cukup untuuk membeli usaha tersebut

pastikan peralihan kepemilikan dengan benar dan sah.
Untuk menghindari kerugian yang sangat mahal, seorang wirausaha harus
memperhatikan hal-hal kritis dalam analisis pembelian seperti berikut:

alasan pemilik menjual sebuah usaha

bagaimana kondisi fisik perusahaan

potensi produk dan jasa yang dihasilkan

aspek legal yang perlu diperhatikan

kondisi keuangan masa sebelumnya, kini, dan prospek masa depan.
Membeli bisnis yang sudah ada apabila dilakukan dengan pengamatan
sampai implementasi pembelian dengan tepat akan mendatangkan beberapa
keuntungan seperti:

apabila sebelumnya perusahaan sudah berhasil, maka dimungkinkan ke
depan dapat terus berhasil

2015
12
bisnis yang sudah ada mungkin telah berada pada lokasi yang baik
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

sudah memiliki karyawan, peralatan, persediaan, pelanggan, dan
pemasok

pemilik baru dapat langsung menjalankan bisnis

pemilik baru dapat memanfaatkan pengalaman pemilik sebelumnya.
Namun tidak selamanya membeli perusahaan lain mendatangkan
keuntungan. Berikut beberapa kelemahan dari membeli usaha:

ada kecenderungan nilai perusahaan rendah

pemilik lama mungkin sudah menciptakan citra buruk

karyawan lama mungkin tidak sesuai dengan perubahan pemilik baru

lokasi, fasilitas, persediaan mungkin sudah usang

perubahan dan inovasi sulit dijalankan
Alasan Memilih Bisnis Yang Sudah Ada
a.
mengurangi ketidakpastian dan ketidaktahuan apa yang harus dihadapi ketika
memulai bisnis dari awal (nol)
b. memperoleh bisnis dengan operasi yang terus-menerus dan hubungan yang tidak
dapat dipungkiri dengan para konsumen dan pemasok
c. memperoleh bisnis yang telah mapan dengan harga murah/ menekan biaya untuk
memulai suatu bisnis baru
Sebelum membeli suatu bisnis, kita perlu melakukan penilaian terhadap
1. Penilaian berbasis asset
2. Penilaian pasar yang dapat dipertimbangkan
3. Penilaian berdasarkan arus kas
5 cara untuk memulai usaha
1. Memulai usaha dari nol
2015
13
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Memulai usaha dengan mendompleng perkembangan bisnis/ teknologi yang ada
3. Memulai usaha dengan membeli usaha yang sudah bangkrut/ akan mati
4. Memulai usaha dengan cara magang terlebih dahulu
5. Memulai usaha dengan membeli bisnis yang sudah ada dengan format franchising
Berdasarkan penjelasan cara merintis usaha baru di atas, kita dapat mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan dari ketiga cara tersebut ke dalam tabel sebagai berikut:
2015
14
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Almar, Buchori, 2001, kewirausahaan, Bandung, Alfabeta.
(online)pada http://wasimin090.wordpress.com/2011/02/03/wirausaha/
tanggal 20 Oktober 2013).
(diakses
pada
(online)padahttp://www.jtanzilco.com/main/index.php/strategies/984perananpentingdalambis
niskeluarga (diakses pada tanggal 20 Oktober 2013).
(online)pada http://peluangbisniskeluarga.wordpress.com/ diakses pada tanggal 20 Oktober
2013).
2015
15
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download