MODUL PERKULIAHAN Entrepreneurship and Innovation Management Kreativitas dan Inovasi dalam Kewirausahaan Fakultas Program Studi Pasca MM Tatap Muka 05 Kode MK Disusun Oleh 35007 Cecep Winata Abstract Kompetensi Kreativias dan Inovasi yang dilahirkan oleh wirausahawan tidak dating begitu saja, tapi melalui sebuah proses. Diharapkan mahasiswa mampu memahami pentingnya kreativitas dan inovasi, agar kelak mampu menghasilkan sendiri Pembahasan KREATIFITAS DAN INOVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN A. Latar Belakang Menurut Levitt, kewirausahaan adalah “thinking and doing new things or old thinks in new ways”. Kewirausahaan adalah berpikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah Wirausaha yang unggul selalu menghadapi perubahan dengan cepat, berimajinasi terhadap dampak yang akan terjadi, berpikir secara sistematik dan mampu berproses secara logis. Untuk itu berpikir kreatif dan inovatif menjadi keharusan bagi para wirausaha. Atau dengan kata lain kreatifitas dan inovasi menjadi faktor kunci kesuksesan dalam kewirausahaan. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian kreatifititas dan inovasi, pentingnya kreatifitas bagi wirausahawan, inovasi dan kewirausahaan dan metode atau pendekatan yang dapat digunakan dalam menghasilkan ide dalam melakukan inovasi. B. Pengertian Kreatifitas. Kreatif adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thingking new thing). Tingkat kebaharuan sebuah kreatifitas menunjukkan tingkat/kualitas kreativitas yang dimilikinya. Gagasan-gagasan/ide-ide baru itu belum memberikan manfaat nyata, akan tetapi potensial untuk dikembangkan menghasilkan manfaat nyata. Gagasan-gagasan baru dapat berasal dari gagasan-gagsan yang sudah ada, atau yang belum ada sebelumnya, dapat juga berasal dari calon konsumen/pembeli, dari kemajuan-kemajuan teknologi. Kewajiban seorang wirausaha dengan kemampuan berpikirnya yang dinamis dapat menghasilkan gagasan- gagasan/ide-ide baru dari berbagai sumber bagi perusahaan yang akan dikembangkannya. 2015 2 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id C. Kreatifitas dan Wirausahawan Wirausahawan yang sukses dapat kreatif melihat melampaui masa kini dan membayangkan kemungkinan masa depan untuk perusahaan mereka. Wirausahaan yang kreatif didorong untuk mengarahkan bisnis dalam arah yang baru. Pemikir kreatif selalu waspada terhadap perubahan lingkungan bisnis eksternal teknologi baru, pergeseran kebutuhan pelanggan, tren industri, atau tindakan pesaing, terus-menerus mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan baru, merevisi harapan dari masa depan yang dibayangkan, dan merumuskan rencana aksi segar untuk mencapai tujuan. Proses Kreatifitas Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Konsep kreativitas menurut Alan William dimulai dari keinginan yang disengaja oleh seseorang dan di runtun sampai bagaimana karya kreatif tersebut dapat dipasarkan ke masyarakat sebagai komoditi ekonomi. Proses tersebut meliputi 8 tahapan yaitu : 1. Awareness and Interest (Kesadaran dan Minat) Awal proses kreativitas di mulai dari pengamatan atau sesuatu masuk dalam pikiran seseorang. Seorang wirausahawan menyadari akan pentingnya hal tersebut sehingga timbul minat untuk mendalami dan mencari solusi untuk permasalahan tersebut. 2. Preparation and Understanding ( Persiapan dan Pemahaman) Tahapan ini muncul setelah timbulnya minat, seseorang mulai memikirkan semua unsurnya secara rinci. Melalui pemikiran analisis, ia membuat diagnosis atas pengetahuan atas permasalahan yang diamatinya, sehingga timbul pemahaman tentang solusi untuk permasalahan yang diamatinya. 3. Absorbtion and Incubation (Penyerapan ide dan inkubasi) Kegiatan penyerapan dalam proses kreativitas adalah kesadaran untuk menyimpan pengetahuan tentang 2015 3 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id permasalahan yang diamati. Penyimpanan ide tersebut mengendap dalam pikiran selama beberapa waktu untuk dimatangkan sehingga bisa dihadirkan dalam sebuah produk kreatif yang sempurna. 4. Inspiration and illumination (Inspirasi dan iluminasi) Proses inspirasi adalah proses dimana munculnya ide-ide baru secara tiba-tiba. Sedangkan iluminasi adalah proses dimana seseorang telah menemukan titik terang untuk solusi permasalahan yang diamatinya. Proses iluminasi muncul setelah sesorang mendapatkan inspirasi. 5. Testing and Verification (Pengujian dan Pembuktian) Perlu diadakan proses pengujian dan pembuktian apakah langkah yang dipilih oleh seorang wirausahawan itu sesuai dengan tujuan awal pembentukan proses kreativitas yang sedang dijalankan dan apakah langkah tersebut terbukti efektif terhadap kebutuhan pasar terkini. 6. Refinement and Adjustment ( Pencerahan dan Penyesuaian ) Tidak semua produk/pemikiran kreatif yang dihasilkan seseorang langsung berbentuk sempurna. Proses pengujian di dunia nyata adalah proses yang sangat penting untuk membuktikan apakah masih ada kekurangan dari produk/pemikiran kreatif seseorang 7. Acceptance and Commitment ( Penerimaan dan Komitmen ) Proses penerimaan suatu produk/pemikiran kreatif seseorang memerlukan proses yang sangat panjang sebelum dapat diterima oleh masyarakat, dan apabila sudah dapat diterima dengan baik di masyrakat (acceptance) maka dengan sendirinya produk kreatifitas tersebut akan mendapatkan pengakuan dan dukungan dari masyarakat (commitment). 8. Implementation ( Penerapan secara nyata ) Penggunaan produk kreatif adalah tahap akhir dari proses kreatif. Produk kreatif dianggap berhasil apabila dapat menjadi solusu atas suatu masalah dan dapat di implementasikan dengan berhasil Menurut Ted Levitt, kreativitas sering didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggagas ide-ide baru cemerlang, benar-benar dapat merusak bisnis. Dengan tidak memperhitungkan hal-hal praktis dalam pelaksanaan, pemikir besar dapat menginspirasi budaya organisasi yang didedikasikan untuk obrolan abstrak daripada tindakan terarah. Kreativitas" bukanlah jalan ajaib untuk pertumbuhan bisnis dan kemakmuran yang begitu berlimpah. Masalahnya dengan semakin banyak saran bisnis tentang kebutuhan untuk lebih giat kreatif, para pelaku pada umumnya gagal untuk membedakan antara relatif proses yang mudah menjadi kreatif dalam abstrak dan proses jauh lebih sulit menjadi innovationist dalam beton. Terjadi misdefine "kreativitas" itu sendiri. Penekanan mereka adalah hampir semua pada pikiran sendiri. Selain itu, ide-ide sering dinilai lebih oleh 2015 4 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kebaruannya daripada oleh kegunaan potensinya, baik kepada konsumen atau perusahaan. Dalam kebanyakan kasus, memiliki ide baru "kreatif" dalam abstrak namun destruktif dalam operasi yang sebenarnya, dan yang sering bukannya membantu sebuah perusahaan, bahkan akan menghambat itu. Creativity is not enough. Many people who are full of ideas simply do not understand how an organization must operate to get things done – Tedd Levitt. Banyak orang yang penuh ide-ide hanya tidak mengerti bagaimana sebuah organisasi harus beroperasi untuk mendapatkan sesuatu, terutama hal-hal baru secara dramatis. Semua terlalu sering, ada asumsi aneh yang mendasari bahwa kreativitas otomatis mengarah ke inovasi yang sebenarnya. Dalam logika lumpuh dari garis pemikiran ini, ideation (atau kreativitas, jika Anda menekankan aspek ide-memproduksi istilah itu) dan inovasi diperlakukan sebagai sinonim. Dari Kreativitas ke Inovasi Yang sering menyesatkan orang-orang adalah bahwa membuat perubahan operasi atau kebijakan besar membutuhkan juga membuat perubahan organisasi besar. Namun justru salah satu kebajikan besar dari organisasi besar yang, dalam jangka pendek setidaknya, momentum tidak dapat diubah dan struktur organisasi adalah, untuk semua tujuan praktis, hampir tak tertembus. Sebuah mesin besar ada untuk mendapatkan pekerjaan tertentu dilakukan. Pekerjaan yang harus terus mendapatkan jenis terberat perhatian serius, tidak peduli seberapa eksotis revolusioner operasi atau kebijakan perubahan besar mungkin. Perahu dapat dan mungkin harus mengguncang, tapi salah satu kebajikan dari perahu besar adalah bahwa dibutuhkan banyak sekali batu itu. Orang-orang tertentu atau departemen di perahu mungkin merasa goyang lebih dari yang lain dan sampai batas yang berusaha untuk menghindari insiden yang memproduksinya. Tapi built-in stabilizer dari ukuran besar dan pengambilan keputusan kelompok dapat digunakan sebagai pengaruh kuat dalam mendorong orang untuk risiko insiden ini. Akhirnya, organisasi besar memiliki alternatif organisasi untuk dugaan "conservatizing" konsekuensi dari ukuran besar. Ada beberapa bukti bahwa organisasi yang relatif kaku dapat membangun ke dalam struktur sendiri fleksibilitas tertentu yang yang akan 2015 5 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id memberikan rumah organisasi bagi individu kreatif tetapi tidak bertanggung jawab. Apa mungkin diperlukan, terutama dalam organisasi besar, tidak begitu banyak sistem sarankotak sebagai kelompok khusus yang berfungsi untuk menerima ide-ide, bekerja mereka keluar, dan mengikuti mereka melalui dengan cara yang diperlukan. Hal ini akan dilakukan setelah kelompok ini telah dievaluasi setiap gagasan dan, sebaiknya, berbicara panjang lebar dengan pencetus. Kemudian ketika ide dan diperlukan tindak lanjut yang disampaikan kepada eksekutif yang tepat, dia akan lebih bersedia untuk mendengarkan D. Pengertian Inovasi Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing) inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter Druckermengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Inovasi adalah sutu proses untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat di pasarkan. Inovasi lebih dari sekedar ide yang baik suatu gagasan murni memegang peranan penting, dan pikiran kreatif mengembangkanya menjadi gagasaan berharga. Meskipun demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang sempurna hal yang lebih penting, Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan. Dengan demikian inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi. 2015 6 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id E. Inovasi dalam Kewirausahaan Joseph Schumpeter (1934) Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahanperubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk : Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru Memperkenalkan metoda produksi baru Membuka pasar yang baru(new market) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru Menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Menurut Schumpeter , Wirausaha erat hubungannya dengan inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya. Peter F. Drucker Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Zimmerer Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan(usaha). Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya 2015 7 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara atau kondisional Proses Inovasi Proses Inovasi secara umum terbagi menjadi 3 tahapan yaitu: 1. Fase pengembangan ide Sebuah inovasi tidak datang secara tiba-tiba, tetapi melalui proses pemikiran yang serius. Ide baru dapat muncul dari mana saja, maka dari itu seorang wirausahawan yang baik harus dapat membebaskan seluruh karyawannya untuk berpikir kreatif karena dari ide-ide tersebut mungkin akan muncul sebuah inovasi yang mampu mendukung kemajuan usahanya. 2. Fase Pemantapan ide. Ide tesebut lalu di tamping untuk dikaji lebih lanjut untuk mengetahui tingkat keseimbangannya dengan teknologi yang dimiliki, kemampuan sdm, biaya produksi, keinginan pasar, dan sebagainya. 3. Fase pembangunan dan penerapan ide Apabila ide baru sudah dipertimbangkan dengan aspek diatas maka langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan langkahlangkah strategis nya dari awal hingga penerapannya secara nyata. Tujuh Faktor Sumber Inovasi Menurut Peter Drucker 1. Peristiwa-peristiwa yang Tak Terduga Menurut Drucker, salah satu sumber inovasi dan kreativitas yang utama adalah keberadaan dari “yang tak terduga” (the unexpected). Pada awal dekade 1930-an, IBM mengembangkan sebuah mesin penghitung uang modern untuk praktek fungsional bank. Akan tetapi, pada dekade itu, bank tidak membeli komputer untuk praktek finansial mereka. Pada saat yang sama, perpustakaan umum New York menyatakan, bahwa mereka membutuhkan mesin itu. Tidak seperti sekarang, pada masa itu, perpustakaan memiliki dana yang besar untuk pengembangan. Thomas Watson, Sr, CEO IBM pada masa itu, pun menjual ribuan mesin penghitung uang kepada banyak perpustakaan di Amerika. 2015 8 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Lima belas tahun setelah peristiwa ini, dunia bisnis mulai tertarik pada mesin penghitung uang. Komputer bukan hanya berurusan dengan dunia akademik saja, tetapi juga dengan dunia bisnis. Komputer penghitung uang digunakan sebagai penghitung gaji di perusahaan-perusahaan. UNIVAC, perusahaan komputer yang punya teknologi paling canggih pada masa itu, hendak mendominasi pasar. Akan tetapi, IBM segera memanfaatkan situasi, dan menginvestasikan dana untuk mengembangkan mesin penghitung uang mereka. Dalam lima tahun, IBM menjadi penguasa pasar penyedia komputer penghitung gaji. Kondisi ini bertahan sampai sekarang. “Kegagalan yang tak terduga”, demikian Drucker, “mungkin sama pentingnya jika dianggap sebagai kesempatan yang bagus untuk melakukan inovasi.”[10] Kasus FordEdsel bisa dijadikan bahan pelajaran berharga. Banyak orang beranggapan, bahwa Ford-Edsel merupakan kasus kegagalan industri otomotif terbesar dalam sejarah. Akan tetapi, menurut Drucker, hanya beberapa orang yang sadar, bahwa kegagalan industri itu sebenarnya juga merupakan kunci keberhasilannya.[11] Edsel adalah tipe mobil yang diciptakan oleh Ford untuk menyaingi dominasi General Motors pada masa itu. Akan tetapi, secara tiba-tiba, Ford menyadari terjadinya perubahan paradigma di masyarakat Amerika. Masyarakat Amerika tidak lagi hanya berfokus pada harga mobil saja, tetapi pada “gaya hidup” (life styles) yang ditawarkan mobil tersebut. Ford menanggapi itu dengan menawarkan Mustang, yang pada akhirnya memang menjadi simbol gaya hidup modern Amerika. Pasar mobil pun kembali dikuasai oleh Ford. “Keberhasilan dan kegagalan yang tak terduga adalah sebuah kekuatan produktif inovasi bisnis”, demikian Drucker ,”karena banyak orang mengabaikannya.. dan bahkan membencinya.”[12] Banyak orang takut dengan “yang tak terduga”. Hal yang sama terjadi pada para manajer-manajer bisnis yang tangguh. Mereka takut pada “yang tak terduga”. Mereka memalingkan perhatian mereka pada kesempatan yang muncul dari “peristiwa-peristiwa yang tak terduga” (unexpected occurences). Seorang ilmuwan Jerman menemukan novocaine pada 1905. Novocaine adalah narkotik pertama yang tidak menimbulkan kecanduan, dan dapat digunakan di dalam praktek operasi bedah, seperti pada amputasi misalnya. Akan tetapi, banyak ahli 2015 9 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bedah lebih memilih melakukan anesthesia penuh pada prosedur semacam itu. Hal ini masih terjadi sampai sekarang. Diam-diam, banyak dokter gigi tertarik dengan novocaine. Mereka menggunakannya di dalam praktek medis. Sang pencipta novocaine kaget dengan fakta itu. Ia pun berkeliling untuk menghimbau kepada para dokter gigi, supaya tidak menggunakan novocaine di dalam praktek mereka, karena memang novocaine tidak ditujukan untuk para dokter gigi. Jelas, sang pencipta novocaine tidak siap menghadapi fakta yang tidak terduga. Ia bersikap defensif dan reaksioner, sehingga tidak berhasil menjadikan produknya kompetitif. Banyak perusahaan melaporkan kegagalan mereka mengantisipasi peristiwa yang tak terduga di dalam laporan bulanan mereka. Mereka menganggap peristiwa yang tak terduga sebagai kerugian. Tentu saja, informasi tersebut penting, supaya tidak terjadi kerugian dalam jumlah besar yang mengancam eksistensi perusahaan. Akan tetapi, stigma bahwa peristiwa tak terduga merupakan simbol kerugian, pada akhirnya, bisa menutup kemungkinan perusahaan untuk mengembangkan bisnis mereka secara kreatif. Manajer yang tangguh haruslah mampu melihat “yang tak terduga” sebagai peluang, dan bukan sebagai masalah. 2. Inkongruensi Pada 1960, Alcon Laboratories berhasil mencetak sukses yang luar biasa. Bill Conner, salah seorang pendiri perusahaan, berhasil memanfaatkan inkongruensi di dalam praktek medis. Operasi katarak adalah salah satu operasi yang paling sering dilakukan di dunia. Para ahli biasanya lebih memilih menggunakan metode konvensional. Namun dalam perkembangan, banyak ahli yang lebih muda menemukan metode yang berbeda, namun dengan hasil yang sama. Metode baru ini dianggap inkongruen; tidak sesuai, dan tidak pantas. Alcon memilih untuk bersikap progresif. Mereka memperhatikan metode baru ini, dan bersedia menyediakan peralatan medis yang diperlukan. Dalam waktu singkat, Alcon mendominasi pasar penyediaan peralatan medis untuk operasi katarak. Lima belas tahun kemudian, Nestle membeli Alcon dengan harga yang luar biasa besar. Pada awalnya, inkongruensi semacam itu tampak tidak logis, maka tidak bisa dijadikan patokan. Akan tetapi, jika anda mau lebih teliti, inkongruensi semacam itu sebenarnya adalah kesempatan untuk menjadi kreatif. Realitas yang inkongruen bisa 2015 10 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menjadi sumber kreativitas yang besar. Paling jelas adalah inkongruensi antara harapan (expectations) dan hasil (results) di dalam praktek bisnis. Pada lima puluh tahun pertama abad kedua puluh, banyak pengusaha kapal berusaha menciptakan kapal yang memiliki kecepatan tinggi, namun irit dalam konsumsi bahan bakar. Akan tetapi, yang terjadi adalah: semakin berhasil mereka menciptakan kapal berkecepatan tinggi dengan konsumsi bahan bakar rendah, penjualan mereka justru semakin rendah. Pasar perkapalan menunjukkan penurunan yang drastis. Inilah yang disebut sebagai inkongruensi antara asumsi-asumsi pelaku bisnis dengan realitas yang terjadi. Pengeluaran terbesar para praktisi bisnis dalam penggunaan kapal bukanlah pada saat kapal berada di laut, tetapi pada saat kapal tersebut berlabuh. Setelah para pengusaha kapal memahami fakta ini, mereka mengubah arah produksi mereka. Solusi terhadap inkongruensi ini tidak membutuhkan teknologi baru, tetapi cara berpikir yang baru! Hasilnya, industri kapal mengalami kemajuan pesat selama hampir 30 tahun setelahnya. 3. Proses-proses Pemenuhan Kebutuhan Sampai 2002, Jepang belum memiliki sistem transportasi jalan tol modern. Jalan raya di Jepang masih mengikuti pola jalan yang sama, yang sudah diterapkan sejak abad ke sepuluh. Mobil bisa tetap berjalan tanpa banyak terjadi kecelakaan, karena pemerintah Jepang berhasil mengintegrasikan sistem reflektor kaca mobil. Akibatnya, para pengendara mobil bisa melihat arah mobil dari enam arah berlawanan. Teknologi reflektor ini sangatlah sederhana. Akan tetapi, kinerjanya sangatlah efektif. Pemerintah Jepang berhasil melangsungkan proses-proses pemenuhan kebutuhan para pengendara mobil di Jepang. Apa yang disebut media massa sekarang ini, menurut Drucker, sebenarnya adalah suatu proses-proses pemenuhan kebutuhan juga. Kebutuhannya ada dua. Yang pertama adalah kebutuhan untuk mencetak ribuan koran untuk memenuhi kebutuhan berita masyarakat. Yang kedua adalah kebutuhan banyak perusahaan untuk memasarkan produknya melalui surat kabar. Ide yang kedua muncul dari Adolph Ochs dari New York Times, William Randolph Hearst, dan Joseph Pulitzer dari New 2015 11 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id York World. Pemasaran melalui surat kabar memungkinkan surat kabar tersebut dapat disebarkan secara gratis, karena pemasukan utama surat kabar adalah dari iklan. 4. Perubahan Pasar Menurut Drucker, “strategi bisnis dapat berubah hanya dalam semalam”. Perubahan itu bisa ditafsirkan dengan dua cara, yakni sebagai masalah, atau sebagai kemungkinan untuk melakukan proses produksi yang kreatif. Banyak perusahaan besar hanya terpaku pada bisnis utama mereka. Mereka tidak memperhatikan perubahan dan perkembangan pasar. Mereka menutup mata dari segmen pasar yang mengalami perkembangan paling pesat. Jika bersikap seperti itu, maka pendatang baru akan merebut pasar yang sedang berkembang itu. Kemungkinannya ada dua, sang pendatang baru akan menjadi penguasa pasar di masa depan, atau perusahaan besar membuka peluang di segmen yang sedang berkembang, serta memperluas usaha mereka. 5. Perubahan Demografis Perubahan demografis adalah data eksternal yang, bila digunakan, akan mendorong perusahaan ke arah perkembangan yang kreatif. Banyak orang tidak menyadari, bahwa angkatan kerja 2020 sudah dilahirkan pada masa sekarang. Data mengenai angkatan kerja masa depan itu bisa menjadi sumber kreativitas dan inovasi yang besar, jika digunakan semestinya. Banyak perusahaan Jepang mengembangkan bisnis mereka dengan berbasis pada data perubahan demografis. Sekarang ini, Jepang sudah menjadi negara maju. Tingkat warga yang memiliki pendidikan tinggi terus meningkat dari tahun ke tahun. Akibatnya di masa depan nanti, banyak pekerjaan-pekerjaan kasar kerah biru akan kekurangan suplai tenaga kerja. Bagaimana mengisi kekosongan ini? Industri-industri di Jepang menanggapi dengan mengembangkan teknologi robot. Jadi, manusia akan berfokus pada pekerjaan-pekerjaan kerah putih yang memang membutuhkan daya analisis serta kemampuan membuat keputusan yang tinggi. Sementara, pekerjaanpekerjaan kasar khas kerah biru akan diserahkan pada robot. Jepang menggunakan data perubahan demografis dengan tepat. Akibatnya, mereka kini memimpin pengembangan teknologi robot. 2015 12 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Di Eropa sejak dekade 1970-an, banyak perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata sudah menyadari, bahwa tingkat pendidikan pelanggan mereka sudah berkembang. Konsekuensinya, pola hiburan dan pariwisata yang lama tidak lagi bisa menyentuh hati dan selera mereka. Oleh karena itu, para pimpinan perusahaan pariwisata mulai mengembangkan paradigma industri hiburan dan pariwisata yang baru dengan menggabungkan berbagai kultur yang ada, sehingga tercipta industri hiburan yang eksotis dan memikat. Menurut Drucker, banyak manajer sudah mengetahui arti penting dari data demografis. Akan tetapi, mereka masih berpendapat, bahwa perubahan demografis sangatlah lambat, sehingga hampir tidak memberikan pengaruh apapun. Hal ini tidak lagi berlaku. Perubahan data demografis pada abad ke-21 sangatlah cepat. Perubahan tingkat pendidikan, pekerjaan, dan selera masyarakat sangat mempengaruhi perkembangan pasar secara sangat signifikan. Perubahan semacam itu juga merupakan peluang untuk mengembangkan bisnis secara kreatif.[17] 6. Perubahan Persepsi Ingatkah anda akan perumpamaan “gelas setengah penuh” dan “gelas setengah kosong”? Menurut Drucker, perumpamaan ini menggambarkan dengan tepat pentingnya persepsi terhadap suatu fenomena. “Mengubah persepsi manajer dari setengah gelas penuh menjadi setengah gelas kosong”, demikian Drucker, “membuka kesempatan bagi perkembangan yang besar.” Drucker memberi contoh tentang kasus Amerika. Tiga atau empat dekade belakangan ini, dunia kesehatan Amerika Serikat mengalami kemajuan pesat. Angkat kematian bayi menurun tajam. Umur hidup rata-rata orang meningkat setiap tahunnya. Banyak penyakit kanker yang berhasil disembuhkan. Walaupun begitu, masyarakat Amerika mengalami paranoia kolektif tentang kesehatan mereka. Tiba-tiba, semua orang jadi sangat khawatir dengan kondisi kesehatan mereka. Mereka khawatir terkena kanker. Semua penyakit secara langsung dikaitkan dengan kanker. Jelaslah dalam hal ini, gelas dilihat setengah kosong. Masyarakat Amerika tidak menikmati perkembangan teknologi kesehatan mereka. Mereka justru berpendapat, bahwa penyakit masih merupakan penyebab utama 2015 13 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kematian. Menurut Drucker, situasi ini sangatlah tepat untuk memasarkan produkproduk kesehatan, seperti obat-obatan, alat-alat olahraga, dan program-program diet sehat. Pada 1983, perusahaan yang paling berkembang adalah perusahaan penjual alat-alat olahraga dalam ruangan. Perubahan persepsi tidak mengubah fakta, melainkan mengubah bagaimana fakta itu dimaknai. Perubahan makna atas fakta-fakta yang ada tersebut bisa berlangsung sangat cepat. Dulu, komputer dipandang sebagai ancaman bagi praktek bisnis. Tak sampai dua tahun, pandangan itu berubah. Komputer pun dipandang sebagai bagian tak terpisahkan dari praktek bisnis. Jelaslah, bahwa perubahan persepsi ini seringkali tidak bisa diukur dan ditebak. Inilah yang disebut sebagai mood pasar. “Akan tetapi”, tulis Drucker, “mood pasar bukanlah sesuatu yang misterius. Itu adalah sesuatu yang konkret, dapat dirasakan, dan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan kemajuan.” 7. Penemuan Teknologi-teknologi Baru Kreativitas dan inovasi terbesar di dalam sejarah muncul, karena penemuan teknologiteknologi baru. Penemuan itu bisa berupa penemuan teknis, saintifik, ataupun penemuan sosial, seperti cara memasarkan gaya baru, dan sebagainya. Memang, tidak semua orang menganggap, bahwa inovasi dan kreativitas muncul dari penemuan teknologi baru. Akan tetapi inilah inovasi dan kreativitas yang sesungguhnya berada. Orang yang berhasil melakukan ini akan mendapatkan reputasi baik sekaligus kekayaan atas penemuannya itu. Dalam konteks bisnis, Drucker berpendapat, bahwa kreativitas dan inovasi terpenting muncul dan berbasis pada pengetahuan (knowledge based creativity). Kreativitas semacam ini berbeda dari kreativitas lainnya. Jika suatu pengetahuan yang baru berhasil ditemukan, penemuan itu tidak otomatis bisa menghasilkan suatu teknologi yang siap pakai. Proses menciptakan teknologi yang praktis dari pengetahuan murni membutuhkan waktu yang lama. Bahkan, setelah teknologi praktis sudah ditemukan, proses pemasarannya, sehingga bisa dirasakan masyarakat luas, pun membutuhkan waktu lagi. Menurut Drucker, jarak antara penemuan pertama sampai bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas sekitar 50 sampai 60 tahun.[21]Itu pun mengandaikan teknologi pemasaran dan respons pemerintah yang cepat. Bayangkan, 2015 14 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id betapa lamanya penemuan pengetahuan murni sampai bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas di Indonesia. Penemuan semacam ini membutuhkan pengetahuan yang beragam. Tidak ada satu ahli bidang pengetahuan tertentu yang bisa merumuskan semuanya. Drucker memberi contoh tentang penemuan sistem bank modern (modern banking). Konsep tentang sebuah institusi mandiri, yang tujuannya mengolah modal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dirumuskan secara sistematis oleh Comte de Saint-Simon pada masa pemerintahan Napoleon di Prancis. Akan tetapi baru 30 tahun setelah kematiannyalah dua murdinya, yakni Pereire bersaudara, mendirikan bank mandiri pertama, yakni Credit Mobilier. Mereka adalah pelopor apa yang kita sebut sekarang ini sebagai kapitalisme finansial. Dalam usaha pertamanya tersebut, mereka tidak berhasil. Credit Mobilier pun ambruk. Beberapa tahun kemudian, dua anak muda, yakni J.P Morgan dari Amerika Serikat dan Georg Siemens dari Jerman, menggabungkan teori bank mandiri dan teori bank komersil untuk mendirikan bank modern pertama. Mereka sukses. Hasilnya adalah J.P Morgan & Company di New York, dan Deutsche Bank di Berlin. Sepuluh tahun kemudian, seorang Jepang bernama Shibusawa Eiichi menggukan konsep bank modern yang ada, dan menerapkannya dalam konteks Jepang. Ia meletakkan dasar bagi ekonomi Jepang sekarang ini. “Waktu yang lama dan kebutuhan untuk menggabungkan beragam bentuk pengetahuan yang ada”, demikian Drucker, “menjelaskan ritme yang tidak biasa dari inovasi berbasis pengetahuan, daya tarik, dan bahayanya.”[23] Memang, inovasi berbasis pengetahuan, seperti yang saya contohnya di atas, sangat sulit untuk diatur, tetapi bukannya tidak mungkin. Kesuksesan yang sesungguhnya terletak pada kemampuan seseorang untuk melakukananalisis mendalam tentang jenis-jenis pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi kreatif dan menciptakan kemajuan. J.P Morgan dan Georg Siemens melakukan ini, ketika mereka mendirikan bank modern untuk pertama kalinya. Drucker lebih jauh berpendapat, bahwa inovasi berbasis pengetahuan ini memiliki sifat paradoks. Elemen utamanya adalah pengetahuan, tetapi keberadaan inovasi dan 2015 15 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kreativitas semacam ini sangatlah tergantung pada situasi konsumen. Percuma mengembangkan sebuah produk yang didasarkan pada pengetahuan yang canggih, tetapi buta pada kebutuhan utama konsumen. Bahkan bisa juga dikatakan, bahwa model inovasi berbasiskan pengetahuan adalah model yang paling tergantung terhadap kebutuhan konsumen. Fokus utamanya pengetahuan, tetapi keberadaannya sangat tergantung pada apa yang menjadi keinginan konsumen Peter M. Drucker, lima prinsip kunci sukses inovasi yaitu; 1. Inovasi memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang terbuka, disini artinya bahwa suatu inovasi hanya dapat terjadi jika kita memiliki kemampuan analisis. 2. Inovasi sifatnya konseptual dan perseptual yang bermula dari suatu keinginan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan dapat dimengerti oleh masyarakat. 3. Inovasi harus dimulai dengan yang kecil, artinya tidak semua inovasi dimulai dengan ide-ide yang sangat besar yang tidak terjangkau oleh kehidupan nyata manusia. Keinginan yang kecil untuk memperbaiki suatu kondisi atau suatu kebutuhan hidup, ternyata nantinya mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap kehidupan manusia selanjutnya. 4. Inovasi haruslah bersifat simple dan terfokus, artinya harus sederhana dan terarah. 5. Inovasi diarahkan pada kepemimpinan atau kepeloporan. Inovasi selalu diarahkan bahwa hasilnya akan menjadi suatu pelopor dari suatu perubahan yang diperlukan. F. Metode Menghasilkan Ide. Metode atau pendekatan yang dapat dipergunakan dalam menghasilkan ide beberapa di antaranya adalah : a. Kelompok Fokus (Focus Groups) Seorang moderator memimpin sekelompok orang dalam suatu diskusi yang terfokus (FGD) terbuka dan komprehensif, secara direktif maupun non direktif. FGD ditujukan untuk menyaring ide-ide dan konsep-konsep awal. b. Tukar Pikiran (Brainstorming) Menstimulasi orang-orang untuk mengemukakan kreativitas terbaik nya melalui pertemuan dan tukar pengalaman dalam suatu kelompok terorganisir. 2015 16 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id c. Analisis Kumpulan Permasalahan Mirip dengan cara kelompok-kelompok fokus, pada umumnya terhadap pelanggan yang diminta mengidentifikasikan dan mendiskusikan masalah-masalah dari suatu produk. Dapat juga digunakna untuk menguji sebuah ide produk baru. Hasil-hasil dari anlisis ini harus dievaluasi kembali secara teliti karena mungkin saja hasilnya tidak mencerminkan ataupun tidak dapat diaplikasikan sebagai peluang bisnis baru. G. Kesimpulan Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu, kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi yang baru. Inovasi adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang menambah atau menciptakan nilai-nilai manfaat Entrepeneurship / kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang Entrepreneur yang tangguh / hebat tidak hanya cukup mengandalkan kreativitas dalam menjalankan bisnisnya, karena seringkali kreativitas yang abstrak cenderung merusak sebuah sistem yang sudah berjalan, menjadikannya kesimpang siuran arah perusahaan. Entrepreneur yang tangguh / hebat harus mampu menjadikan kreativititas sebagai alat / perangkat untuk menciptakan inovasi dan menerapkannya untuk menjawab persoalan / kebutuhan pasar. Perusahaan yang tangguh untuk mampu bertahan dan berkelanjutan harus selalu melakukan inovasi, baik melakukan perbaikan proses, produk, sistemnya. Dengan selalu mencipatakan inovasi – inovasi baru melalui mekanisme / sistem inovasi. 2015 17 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. Drucker, Peter F, Innovation and Entrepreneurship, HarperCollins Publishers, 1985 2. Badal ,Sangeeta Bharadwaj, Ph.D, Great Entrepreneurs Are Creative Thinkers, Gallup Press, September 2014 3. Levitt, Theodore, Creativity Is Not Enough, Havard Business Review, 2002 2015 18 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id