MODUL PERKULIAHAN Entrepreneurship and Innovation Management Konsep, definisi, pola pikir pengusaha dan alasan mengapa pengusaha Fakultas Program Studi Pasca MM Tatap Muka 01 Kode MK Disusun Oleh 35007 Cecep Winata Abstract Kompetensi Disini dijelaskan konsep dan definisi pengusaha, pola pikir seorang pengusaha dan alasan-alasan mengapa menjadi pengusaha Diharapkan mahasiswa mampu memahami secara mendalam tentang konsep dan definisi pengusaha, termasuk alasan mengapa menjadi pengusaha. Pembahasan Konsep dan definisi Pengusaha Kewirausahaan adalah suatu sikap atau kemampuan untuk membuat sesuatu yang unik dan baru yang mempunyai nilai dan bisa bermanfaat bagi orang lain ataupun dirinya sendiri. Kewirausahaan merupakan sikap mental & jiwa yang kreatif, aktif, bercipta, berdaya dalam mengembangkan usahanya agar pendapatannya meningkat dari usaha atau kegiatan yang ditekuninya. Wirausaha berasal dari kata wira & usaha, kata wira artinya pahlawan atau pejuang, sedangkan usaha artinya adalah perbuatan, sikap atau berbuat sesuatu. Seorang wirausahawan menurut Joseph Schumpeter adalah seorang inovator yang melakukan berbagai perubahan didalam pasar lewat penggabungan beberapa hal atau sesuatu yang baru. Adapun sesuatu yang baru tersebut bisa dalam bentuk: Ada produk baru yang dikenalkan Ada metode produksi baru yang dikenalkan Dibukanya pasar yang baru (new market) Diperolehnya sumber pasokan baru dari komponen yang baru Dijalankannya suatu organisasi baru pada sebuah perusahaan. Ada beberapa ahli yang mendefinisikan wirausaha & kewirausahaan itu seperti apa, berikut penjelasannya: 1. Arif F. Hadipranata, wirausaha merupakan sosok yang mengambil resiko yang dibutuhkan untuk mengelola & mengatur segala urusan serta menerima sejumlah keuntungan financial maupun non financial. 2. Thomas W Zimmerer, Kewirausahaan ialah penerapan keinovasian & kreativitas untuk pemecahan masalah & memanfaatkan berbagai peluang yang dihadapi orang lain setiap hari. 3. Andrew J Dubrin, Seseorang yang menjalankan dan mendirikan suatu usaha yang inovatif. 4. Robbin & Coulter, Kewirausahaan merupakan suatu proses dimana seseorang ataupun suatu kelompok individu menggunakan upaya yang terorganisir & sarana untuk mencari sebuah peluang dan menciptakan suatu nilai yang tumbuh dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui sebuah inovasi & keunikan, tidak mempedulikan apapun sumber daya yang digunakan pada saat ini. 5. Jean Baptista Say, Seorang wirausahawan ialah agen yang menggabungkan berbagai alat produksi & menemukan nilai dari yang diproduksinya. 2015 2 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 6. Penrose, Kegiatan kewirausahaan mencakup berbagai peluang yang teridentifikasi didalam suatu sistem ekonomi. Kemampuan atau kapasitas kewirausahaan berbeda dengan kapasitas manajerial. 7. Raymond, Wirausaha ialah seseorang yang inovatif, kreatif dan mampu mewujudkanya kreatifitasnya agar meningkatnya kesejahteraan diri di lingkungan dan masyarakat. 8. Kasmir, Wirausaha ialah seorang yang berjiwa pemberani yang berani mengambil resiko untuk membuka sebuah usaha di berbagai kesempatan yang ada. 9. Harvey Leibenstein, Kewirausahaan mencakup berbagai kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan & menciptakan perusahaan pada saat dimana pasar belum terbentuk / belum teridentifikasi dengan jelas, atau beberapa komponen fungsi produksinya belum teridentifikasi secara penuh. 10. Peter F Drucker, Sebuah kemampuan untuk membuat atau menciptakan sesuatu yang baru & berbeda. 11. Kathleen, Menjelaskan bahwa wirausaha ialah seseorang yang menjalankan, mengatur, dan berani mengambil resiko bagi pekerjaan yang dijalankannya dalam dunia usaha. 12. Acmad Sanusi, Kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diwujudkan didalam perilaku yang menjadi dasar tujuan, kiat, siasat, tenaga penggerak, proses dan hasil bisnis. 13. Soeharto Prawiro, Kewirausahaan merupakan suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha & perkembangan usaha. 14. Frank Knight, Seorang wirausahawan mencoba untuk menyikapi & memprediksi perubahan pasar. Penjelasan ini menekankan peranan seorang wirausahawan dalam menghadapi ketidakstabilan pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan disyaratkan untuk melakukan semua fungsi manajerial mendasar seperti pengawasan & pengarahan. 15. Mas’ud Machfoedz & Mahmud Machfoedz , Wirausaha ialah seorang yang mempunyai inovasi untuk mengubah kesempatan menjadi suatu ide yang bisa di jual, mampu memberikan nilai plus lewat usaya, biaya, waktu dan kecakapan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. 16. Joseph Schumpeter, Wirausaha ialah seseorang yang mendapat peluang & menciptakan suatu organisasi untuk mengejar sebuah peluang tersebut. 17. Dan Stein dan Jhon F.Burgess, Wirausaha ialah seseorang yang mengorganisasikan, mengelola dan berani mengambil resiko untuk menciptakan sebuah peluang usaha & usaha baru. 18. Menurut J.B Say, Wirausaha ialah pengusaha yang dapat mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki secara ekonomis & meningkatkan produktivitas yang rendah menjadi tinggi. 2015 3 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id POLA PIKIR ENTREPRENEURSHIP 1. Pengertian Pola Pikir Entrepreneurship Pola Pikir atau mindset adalah sekumpulan kepercayaan (belief) atau cara berpikir yang mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang, yang akhirnya akan menentukan level keberhasilan hidupnya. (Adi W. Gunawan dalam Yoga, 2008). Adi meyakini bahwa belief menentukan cara berpikir, berkomunikasi dan bertindak seseorang. Dengan demikian jika ingin mengubah pola pikir, yang harus diubah adalah belief atau kumpulan belief. Dweck, 2008, mengatakan bahwa “Pandangan yang orang adopsi untuk dirinya sangat mempengaruhi cara orang tersebut mengarahkan kehidupan”. Artinya kepercayaan atau keyakinan seseorang memiliki kekuatan yang dapat mengubah pikiran, kesadaran, perasaan, sikap, dan lain-lain, yang pada akhirnya membentuk kehidupannya saat ini. Sedangkan pengertian entrepreneurship (kewirausahaan) menurut Edvarson (1994) (dalam makalah Wahid Cipto,1999) adalah perilaku-perilaku pemikiran strategis dan berani untuk mengambil resiko yang akan memberikan hasil peluang bagi individu dan organisasi. Dalam pengertian lain kewirausahaan dijelaskan menurut hasil simposium Nasional Kewirausahaan yang dimantapkan dalam Inpres No.4 Tahun 1995 bahwa kewirausahaan adalah semangat,sikap,perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari,menciptakan, menerapkan cara kerja,teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Jadi, dari dua pengertian diatas dapat saya simpulkan bahwa entrepreneur sebagai pola pikir (mainset) adalah sebuah cara berpikir yang dapat menumbuhkan keyakinan akan kemamtapan berperilaku dalam menemukan,menciptakan peluang usaha dan menjadikan peluang usaha tersebut sebagai kegiatan yang dapat menyerap tenaga kerja dan memperoleh keuntungan dan manfaat yang besar bagi lingkungan sekitar. Pola pikir seorang entrepreneur itu adalah pola pikir yang produktif, kreatif, inovatif karena polapikir seperti inilah yang dibutuhkan oleh semua entrepreneur untuk menjalankan suatu usaha. wirausahawan tidak selamanya mulus dalam menjalankan usahanya. ada beberapa hambatan yg mungkin saja dialami oleh wirausahawan saat akan membangun suatu usaha. masalah paling utama yang dihadapi adalah MODAL, merasa dirinya tidak berbakat 2015 4 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dalam berwirausaha, merasa dirinya terlalu tua untuk memulai usaha. mungkin hal-hal di bawah ini bisa dilakukan dalam memulai suatu usaha. 1. motivasi yang kuat. 2. mindset yang tepat(prouktif,kreatif,inovatif,positif) 3. lakukan saja(just do it). seorang wirausaha akan sulit berkembang bila tidak memiliki mindset kreatif dan inovativ dalam dirinya. kreatif dan inovatif sangan dibutuhkan oleh seorang wirausaha untuk bisa mengembangkan usahanya agar lebih sukses. etika adalah tatacara berhubungan dengan manusia lainnya, karena masing-masing masyarakat beragam adat dan budaya. etika dan norma yang harus ada di setiap pengusaha : kejujuran bertanggung jawab menepati janji disiplin taat hukum suka membantu komitmen dan menghormati mengejar prestasi jika setiap pengusaha bisa melakukan etika dan norma itu dengan baik, ini akan berdampak positif untuk usaha yang ia jalankan. Apabila entrepreneurship telh menjadi pola pikir maka langkah selanjutkan adalah menumbuhkan semangat entrepreneurship ke dalam jiwa seseorang yang pada akhirnya dapat menjadi karakter yang mengakar dalam diri seserang. Karakteristik wirausahawan menurut Lelan F.Hendie dan Jacob Satzky dalam Mardiyatmo (2012) adalah the pattern of behavior characteristic for given individual. Sedangkan menurut Bygrave dalam Mardiyatmo (2012) menjelaskan tentang 10 karakteristik wirausahawan yang dikenal dengan istilah 10 D, yaitu sebagai berikut : 2015 5 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Dream (Mimpi) Seorang wirausaha mempunyai visi keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya 2. Decisiveness (ketegasan) Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan adala faktor kunci dalam kesuksesan bisnis 3. Doing (Bertindak) Seorang wirausaha akan langsung menindak lanjuti keputusan yang diambilnya. Mereka melaksanakan kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausaha tidak mau menundanunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya. 4. Determination (Kebulatan tekad) Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau nyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi 5. Dedication (Pengabdian) Seorang wirausaha memiliki dedikasi terhadap bisnis yang sangat tinggi, kadang-kadang mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara 6. Devotion (Kesetiaan) Wirausahawan tidak mengenal lelah di dalam melaksanakan pekerjaannya. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya 7. Details (terperinci) Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya. 8. Destiny (Nasib) Seorang wirausaha bertanggungjawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan irang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain 9. Dollars (Materi/uang) Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan karena uang. Uang dianggap sebagi ekuran kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas mendapat laba ,bonus atau hadiah 10. Distribute (menyalurkan) 2015 6 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya,yaitu orang-orang yang kritis dan mau di ajak untuk sukses dalam bidang bisnis. Dari pendapat di atas karakteristik wirausahawan yang harus di miliki adalah sebagai berikut: 1. Berwatak luhur; 2. Kerja keras dan disiplin; 3. Mandiri dan realistis; 4. Prestatif dan komitmen tinggi; 5. Berfikir positif dan bertanggung jawab; 6. Dapat mengendalikan emosi; 7. Tidak ingkar janji (menempati janji dan waktu); 8. Belajar dari pengalaman; 9. Memperhitungkan risiko; 10. Merasakan kebutuhan orang lain; 11. Bekerja sama dengan orang lain; 12. Menghasilkan sesuatu untuk orang lain; 13. Memberi semangat untuk orang lain; 14. Mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan; Merencanakan sesuatu sebelum bertindak; Mengapa menjadi pengusaha (become an entrepreneur) Banyak diantara kita yang mendambakan ingin mempunyai usaha sendiri, karena walau bagaimanapun setiap orang selalu menginginkan sesuatu yang lebih. Namun masalah yang dihadapi sekarang ini adalah peluang untuk bisa membangun bisnis sendiri memang tidaklah mudah. Menjadi seorang pengusaha sangat ditentukan oleh pola berpikir (mindset). Secara umum, mindset kita sudah terbiasa dengan bercita-cita untuk menjadi dokter, pilot, PNS, insinyur, dan profesi lainnya. Bahkan dulu hampir tidak ada pendidikan yang mengarahkan kita untuk menjadi pengusaha. Seringkali kita diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja. Tapi di sisi lain kita tidak pernah dibimbing untuk tahu bagaimana caranya menciptakan lapangan kerja. 2015 7 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Maka dari itu, jalan terbaiknya memang dengan berani untuk melakukan terobosan atau membuka usaha sendiri. Karena dengan mempunyai usaha sendiri berarti kita mempunyai peluang untuk bisa meningkatkan pendapatan bulanan kita, walaupun memang dibutuhkan waktu dan usaha serta doa untuk menggapainya. Tetapi dapat dipastikan apabila dengan berusaha sendiri maka, kita akan memperoleh hasil yang sesuai dengan usaha yang kita lakukan. Semua bidang usaha pasti memiliki resiko. Resiko bangkrut adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan masyarakat usia produktif enggan memilih menjadi pengusaha. Sedangkan saat kita menjadi karyawan, ada resiko pemotongan gaji atau di pecat. Resiko usaha bisa diminimalisir dimanage dan diprediksi sebelumnya melalui perencanaan yang matang. Perbedaan pengusaha dan pegawai Ada karyawan yang bilang kalau menjadi pengusaha itu lebih enak. Penghasilan lebih besar, nggak terikat dan diatur-atur sama atasan. Tapi ada juga pengusaha yang berpikir kalau jadi karyawan itu lebih enak. Kalau jadi karyawan tidak perlu pusing memikirkan perusahaan, gaji pekerja, dan lainlain. Lalu apa bedanya kalau begitu? Jadi karyawan memang lebih enak kalau gajinya besar. Penghasilan tetap dan keamanan ekonomi keluarga terjamin. Itu kalau gajinya besar. Kalau gajinya kecil, tentu beda lagi. Jelas karyawan akan pusing juga. Belum lagi ditambah tekanan perusahaan agar bekerja lebih baik. Begitu pun kalau jadi pengusaha. Pengusaha tentunya akan sangat enak kalau usahanya maju dan stabil. Tapi pengusaha yang sering mengalami jatuh bangun dan pailit dalam menjalankan usahanya, tentunya juga sangat merugikan. Dari segi mental sendiri, seorang karyawan selalu penuh dengan perhitungan. Misalnya, karyawan baru akan kerja kalau digaji sesuai. Karyawan juga baru mau menjalani lembur kalau ada uang lembur. Semua perkerjaannya jadi tidak maksimal karena terbebani dengan gaji. Selain itu, karyawan sendiri umumnya kurang kreatif dan berinovasi, karena ruang lingkupnya dibatasi oleh posisi/jabatannya dan pola perusahaan itu sendiri. Sedangkan pengusaha, dari segi mental lebih fleksible. Tidak ada kontrol dan sistem yang bisa mengatur dirinya. Yang mengontrol dan mengatur dirinya, hanya dirinya sendiri. Pengusaha bekerja karena ia merasa memang harus kerja. Dia lembur karena memang dirinya harus lembur. Segala yang dia kerjakan dengan penuh kepuasaan dan kesenangan. Apapun yang dikerjakan orang dengan suka hati, maka hasilnya pun akan lebih maksimal daripada orang bekerja karena tekanan. 2015 8 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dapat disimpulkan, perbandingan antara pengusaha dan pegawai adalah sebagai berikut: Pegawai 1. Gaji tetap tiap bulan, bisa diharapkan 2. Bekerja dengan mengikuti pola perusahaan yang telah ada 3. Bekerja penuh tuntutan dan tekanan 4. Bekerja diawasi atasan 5. Resiko pemotongan gaji, PHK dan pensiun dini Pengusaha 1. Tidak memiliki penghasilan tetap 2. Disamping bekerja ia harus berencana dan berpikir kreatif 3. Bebas menentukan tujuan yang ingin dicapai 4. Dapat berperan atasan dan bawahan 5. Resiko mengalami kerugian atau pailit Bagaimanapun, keputusan untuk menentukan langkah ada di tangan anda sendiri, apakah mau menjadi pengusaha atau pegawai. Menjadi pegawai demi mendapatkan pengalaman sah-sah saja. Namun, merintis usaha juga bukan hal yang mustahil asal dilakukan dengan sungguh-sungguh. Berikut adalah mitos-mitos yang salah yang berkembang dalam masyarakat tentang menjadi pengusaha, yaitu: Entrepreneur yang sukses itu karena nasib Entrepreneur itu adalah bersifat keturunan Menjadi entrepreneur setelah ada peluang yang bagus Entrepreneur yang sukses itu karena punya modal besar Menjadi entrepreneur itu karena bakat dan tidak bisa dipelajari Berikut ini yang termasuk karakteristik jiwa kewirausahaan: 1. Mempunyai visi dan misi 2. Kreatif dan inovatif 2015 9 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Berani menanggung resiko 4. Berjiwa kompetisi 5. Mampu melihat peluang 6. Cepat tanggap dan gerak cepat 7. Berjiwa sosial dan menjadi dermawan Pada dasarnya aspek life skill dan entrepreneurship bukan sekedar pengetahuan teknik atau keterampilan, tetapi lebih berorientasi pada sikap mental melalui proses diri dengan praktik dan pengalaman karena dorongan motivasi dari diri sendiri. Untuk itu perlu dibangun jiwa usaha seorang entrepreneur, dengan cara sbb: 1. Sugesti pada diri sendiri. Berkatalah selalu “aku bisa!!” Sugesti ini akan menimbulkan energi positif dalam pribadi dan membuat kita menjadi berpikir positif dan berani menghadapi tantangan. 2. Berkumpulah bersama pengusaha untuk mengatahui seperti apa dunia kewirausahaan itu. Tak kenal maka tak tahu, tak tahu maka tak sayang. Ungkapan ini tepat untuk menggambarkan tips yang dijelaskan di atas. Dengan berkumpul dengan pengusaha, maka kita akan tahu seperti apa dunia usaha yang sebenarnya. 3. Kalau belum berani mengeluarkan modal untuk memulai berwirausaha, kenapa tidak mencoba menghilangkan ketakutan itu? Kebanyakan orang takut berwirausaha karena mereka takut modal mereka tidak kembali. 4. Perbanyak referensi entrepreneurship. Agar kita lebih yakin untuk melangkah, kita butuh banyak referensi sebagai panduan. Dengan banyak referensi, selain kita lebih yakin, kita juga menjadi lebih berani dalam mengambil keputusan dalam dunia usaha. Berikut beberapa alasan mengapa seseorang memilih menjadi pengusaha: 1. Hidup Baik Yang Layak Dicapai Menjadi pengusaha memberikan harapan yang lebih besar kepada setiap pengikutnya untuk berharap memiliki hidup yang lebih bermakna. Di mana mereka bisa bebas secara keuangan dan waktu. Tawaran inilah yang membuat seseorang lebih tertarik untuk menjadi seorang pengusaha daripada menjadi seorang pekerja. 2. Ingin Memiliki Waktu Bersama Keluarga Ini sering terjadi bagi mereka yang telah berumah tangga tetapi tidak memiliki banyak waktu bersama keluarga. Tidak jarang mereka yang menjadi pengusaha adalah orang yang memiliki karier yang cemerlang di perusahaan sebelumnya. Sayangnya apa yang mereka capai dipekerjaan tidak memberikan hasil serupa pada rumah tangga mereka. Tidak jarang mereka melewatkan tumbuh 2015 10 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kembang anak mereka yang membuat mereka lebih memilih pindah profesi agar bisa memiliki banyak waktu bersama keluarga. Mengikuti tumbuh kembang anak mereka. 3. Ingin Memiliki Sumber Penghasilan Yang Lebih Besar Ini sangat banyak terjadi pada pengusaha. Di mana mereka begitu fokusnya menghasilkan profit dan profit. Dengan pemikiran dengan memiliki banyak uang, mereka bisa menikmati hidup yang lebih menyenangkan. Mereka bisa bebas dari lilitan hutang, memiliki hidup yang berkecukupan, mampu berlibur ke luar negri dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebebasan keuangan. 4. Tidak Ada Pilihan Menjadi pengusaha terkadang menjadi pilihan terakhir yang harus dipilih seseorang. Karena ketatnya persaingan dan sulitnya mendapatkan pekerjaan menuntut seseorang lebih kreatif menghasilkan uang. Terkadang menjadi seorang pengusaha menjadi pilihan terakhir untuk bisa menyambung hidup pribadi atau keluarganya. Saat produk mereka terjual lebih banyak dan mendapatkan untung yang lebih besar membuat mereka memilih menjadi seorang pengusaha daripada harus menggantungkan hidup kepada orang lain. Motivasi inilah yang menguatkan pilihan mereka untuk tetap menjadi pengusaha. 5. Ide Yang Bisa Menjadi Sumber Penghasilan Terkadang ide yang dimiliki seseorang tidak bisa diwujudkan oleh perusahaan dan atau si pemilik ide ingin menjadikan idenya menjadi usaha tersendiri. Motivasi ini menjelaskan banyak karyawan yang berhenti bekerja dan membuka usaha yang tidak jauh berbeda dengan produk perusahaan lamanya. Luar biasanya, ia memiliki ide yang lebih cemerlang untuk dijadikan produk atau pelayanan yang bernilai tinggi yang bisa membantu banyak orang mengatasi masalah mereka. Tidak jarang produk baru ini dimodifikasi sedemikian rupa agar memiliki tampilan yang lebih menarik untuk dicoba. 6. Suka Tantangan Sebagian orang tidak suka melewati hari dengan tindakan yang monoton. Sifat dasar kepribadian ini memicu mereka untuk bertindak melakukan hal berbeda yang membuat mereka lebih tertantang. Rasa tertantang inilah yang mereka tidak bisa dapatkan di pekerjaan yang menuntut rutinitas dan konsisiten dalam waktu lama. Alasan inilah yang membuat seseorang lebih memilih untuk menjadi pengusaha agar bisa memuaskan diri mereka dari energi besar dalam diri mereka. 7. Tidak Suka Diatur Dan Perintah Oleh Orang Lain Sebagian orang tidak suka jika harus diatur dan diperintah oleh orang lain. Mereka lebih suka hidup secara mandiri dalam bekerja dan mengambil keputusan. Inilah yang memicu mereka untuk membuka usaha sendiri tanpa harus terikat dengan orang lain. Dengan memiliki usaha sendiri, mereka memiliki kebebasan untuk bertindak secara pribadi dan mengarahkan orang lain untuk bekerja membantunya. Semua tentunya dengan membayar pekerja tersebut. 2015 11 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 8. Pelayanan Pada tingkat yang lebih tinggi, orang yang mau menjadi pengusaha cenderung ingin membagikan apa yang mereka ketahui dan membantu banyak orang dalam wilayah yang lebih besar. Mereka tergerak karena misi, tujuan hidup yang jelas dalam bertindak. 9. Ingin Membantu Banyak Orang Masih sejalan dengan poin sebelumnya. Bedanya, seorang pengusaha membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalankan dan membesarkan usaha yang telah ia miliki. Secara tidak langsung, ia membuka kesempatan kepada orang lain untuk bekerja, menyediakan lapangan pekerjaan kepada orang lain untuk membantu si pengusaha mencapai tujuanya. 10. Beramal Jika menjadi seorang pengusaha, secara tidak langsung telah beramal. Hal ini karena telah membantu orang lain dalam menyambung hidup mereka. Di mana kita menyediakan lapangan pekerjaan dan telah memberikan mereka kesempatan bekerja dan mendapatkan sumber penghasilan yang halal tanpa mereka harus melakukan tindakan yang melanggar hukum untuk memenuhi kebutuhan mereka. 2015 12 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka “Anonim”. 2012. Pengertian Kewirausahaan. diambil dari http:// www.bisnis- pengertianKewirausahaan.com. Pada tanggal 4 Maret 2012. “Anonim”. 2009. Ciri-ciri Kewirausahaan Unggul/Berhasil. diambil dari http://ciri- cirikewirausahaanunggul_berhasil.com. Pada tanggal 4 Maret 2012. “Anonim”. 2009. Karakteristik Kewirausahaan. diambil dari http://karakteristik-wirausahaan.com. Pada tanggal 4 Maret 2012. “Anonim”. 2009. Kewirausahaan. diambil dari http://kewirausahaan-kang_amin.com. Pada tangaal 4 Maret 2012. “Anonim”.2012. Kewirausahaan. diambil dari http://wikipedia.com. Pada tanggal 4 Maret 2012. Jakarta: Salemba Empat,2001. ZS.Maulana. Sarjana Gerobak. Bandung: lifeplus, 2013 2015 13 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id