MODUL PERKULIAHAN Entrepreneurship and Innovation Management Diskusi Kelompok Business Plan Fakultas Program Studi Pasca MM Tatap Muka 15 Kode MK Disusun Oleh 35007 Cecep Winata Abstract Kompetensi Perencanaan usaha atau Business Plant begitu penting untuk dipahami sehingga perlu ada diskusi lanjutan Diharapkan mahasiswa memahami betul maksud business plan, sehingga perlu adanya diskusi lebih lanjut Pembahasan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, disajikan kondisi umum Kementerian Keuangan yang merupakan penggambaran atas pencapaian-pencapaian tema dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Keuangan periode sebelumnya (2010-2014). Dalam Renstra periode sebelumnya, terdapat enam tema utama yaitu: Pendapatan Negara, Belanja Negara, Perbendaharaan Negara, Pembiayaan APBN, Kekayaan Negara, Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank1. Selain capaian-capaian yang diraih Kementerian Keuangan, disadari bahwa dalam upaya mencapai misi dan visi Kementerian Keuangan terdapat aspirasi masyarakat yang semakin dinamis. Beberapa aspirasi masyarakat yang merupakan harapan stakeholders kepada Kementerian Keuangan akan dijabarkan sebagai masukan penyusunan renstra ini. Aspirasi masyarakat tersebut didapatkan dalam serangkaian survei kepuasan stakeholders atas pelayanan yang diberikan oleh Kementerian Keuangan dalam empat tahun terakhir. Salah satu masukan terpenting adalah dimensi-dimensi pelayanan yang harus ditingkatkan oleh Kementerian Keuangan di masa yang akan datang. Dalam rangka melayani stakeholders serta dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya sebagai regulator di bidang kebijakan fiskal, terdapat potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh Kementerian Keuangan. Potensi dan permasalahan Kementerian Keuangan yang dipaparkan lebih lanjut dalam bagian akhir BAB I ini merupakan sisi yang harus dipertimbangkan dalam proses penyusunan rencana strategis. 1.1. Kondisi Umum Dalam Renstra Kementerian Keuangan Tahun 2010-2014, Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Keuangan dikelompokkan dalam enam tema yaitu Pendapatan Negara, Belanja Negara, Perbendaharaan Negara, Pembiayaan APBN, Kekayaan Negara, Pasar Modal dan Lembaga Keuangan non Bank. 1.1.1. Bidang Pengelolaan Keuangan Negara a. Pendapatan Negara Kondisi perekonomian global yang belum membaik sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional, namun demikian dengan penerapan 2015 2 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kebijakan secara konsisten dan berkelanjutan mampu mendorong peningkatan pendapatan negara. b. Belanja Negara Dalam rangka mewujudkan kebijakan pemerintah yang ekspansif dengan menetapkan anggaran belanja negara yang lebih besar dari pendapatan negara, anggaran belanja negara terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan baik dalam belanja pemerintah pusat maupun belanja transfer ke daerah. Di bidang belanja pemerintah pusat, telah ditempuh berbagai kebijakan beserta penyediaan anggarannya dalam APBN. Kementerian Keuangan telah melakukan beberapa kebijakan dalam bidang belanja negara, yaitu: (1) peningkatan produktivitas belanja melalui pengurangan belanja yang bersifat konsumtif dengan penerapan flat policy belanja operasional dan mempertajam alokasi belanja untuk mendukung pembangunan infrastruktur untuk mendukung upaya debottlenecking, domestic connectivity, ketahanan pangan, ketahanan energi, dan kesejahteraan masyarakat; (2) peningkatan alokasi anggaran dan cakupan program perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan penanggulangan bencana; (3) penyempurnaan penyaluran subsidi yang lebih tepat sasaran dan pengendalian subsidi energi; 4) penghematan berbagai kegiatan yang kurang produktif seperti pelaksanaan seminar, rapat kerja, dan workshop, salah satunya melalui penyempurnaan pengaturan tentang perjalanan dinas luar negeri; (5) perluasan sumber-sumber pendanaan pembangunan. Langkah administratif lainnya yang ditempuh Pemerintah adalah penerapan kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan anggaran, yakni kebijakan reward and punishment; (6) memberikan pedoman pembahasan RAPBN dengan DPR sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi kepada Kementerian/Lembaga (K/L) lain; (7) melakukan reformasi di bidang penganggaran; dan (8) mendukung implementasi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Penerapan kebijakan ini ditujukan agar K/L dapat lebih disiplin dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran. c. Perbendaharaan Negara Kebijakan perbendaharaan negara ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan dan pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta kualitas layanan perbendaharaan kepada stakeholders. Peran strategis dalam rangka pelaksanaan APBN adalah 2015 3 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id memberikan jaminan ketersediaan dana untuk belanja negara yang anggarannya telah ditetapkan dalam APBN. Jaminan likuiditas ini terkait erat dengan kredibilitas pemerintah. d. Pembiayaan Negara Sesuai dengan arah kebijakan di bidang pembiayaan yaitu penurunan stok utang terhadap PDB secara bertahap dan berkelanjutan, Kementerian Keuangan telah berhasil menjaga nilai defisit APBN serta menurunkan rasio defisit terhadap PDB. Dalam periode tahun 2010-2014, kebutuhan pembiayaan defisit anggaran, baik secara nominal maupun relatif terhadap PDB semakin meningkat. Kebijakan penetapan besaran defisit tersebut terutama dimaksudkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui pemberian stimulus fiskal secara terukur dengan tetap menjaga kesinambungan fiskal. Namun demikian, penetapan besaran defisit APBN setiap tahun disesuaikan dengan optimalisasi pendapatan negara, efisiensi belanja negara, ketersediaan sumber-sumber pembiayaan, dan kebutuhan belanja prioritas, dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi perekonomian pada tahun bersangkutan dan prospeknya ke depan. e. Kekayaan Negara Dalam rangka mewujudkan pengelolaan kekayaan negara yang profesional dan akuntabel, kebijakan yang dilaksanakan pada tahun 2010-2014 meliputi: (1) penguatan dan penyempurnaan regulasi pengelolaan kekayaan negara; (2) pengamanan kekayaan negara melalui 3T (Tertib administrasi, Tertib hukum, dan Tertib fisik); (3) utilisasi kekayaan negara melalui pemanfaatan, penetapan status penggunaan, tukar-menukar, hibah, penyertaan modal pemerintah pusat, dan underlying asset dalam rangka penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN); (4) pengelolaan aset eks BPPN, BDL, dan PPA dalam rangka pengembalian penatausahaan (recovery) investasi APBN; pemerintah; (6) (5) perencanaan restrukturisasi dan dan/atau revitalisasi BUMN serta pengkajian privatisasi BUMN; (7) pengurusan piutang negara dengan prinsip good governance yang meliputi 5 (lima) unsur yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independen, dan fairness; (8) kebijakan intensifikasi lelang melalui penyederhanaan (simplifying) akta lelang dan pengamanan (securing) dalam bentuk 2015 4 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pencetakan akta lelang di atas security paper serta kebijakan ekstensifikasi lelang melalui penggalian potensi lelang. f. Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank Sesuai arah kebijakan bidang pasar modal dan lembaga keuangan non bank telah dibentuk regulator bidang pasar modal dan lembaga berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU OJK). Pada tahun 2012 telah dibentuk Tim Transisi Otoritas Jasa Keuangan untuk mempersiapkan dan melaksanakan pendirian OJK dan pada tahun 2013 OJK telah beroperasi penuh sebagai lembaga pengatur dan pengawas terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, sektor pasar modal, dan kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya. 1.1.2. Bidang Reformasi Birokrasi Dalam perjalanannya, reformasi birokrasi yang dilakukan Kementerian Keuangan telah memberikan dampak positif yang signifikan baik di internal Kementerian Keuangan maupun pada masyarakat dan stakeholders, dan telah mendorong serta menginspirasi Kementerian/Lembaga lainnya untuk melakukan hal yang sama. Selanjutnya dalam rangka melaksanakan program nasional "Audit Organisasi" dan sebagai kelanjutan Program Reformasi Birokrasi dalam rangka meningkatkan efektivitas organisasi, kinerja pelaksanaan tugas, dan pelayanan kepada stakeholders, serta sebagai upaya perwujudan good governance, Kementerian Keuangan melakukan program Transformasi Kelembagaan yang didahului dengan penyusunan Cetak Biru Transformasi Kelembagaan dengan dibantu oleh konsultan bertaraf internasional yang independen dan berkompeten dengan instrumen yang valid dan handal. 1.2. Aspirasi Masyarakat Kementerian Keuangan memiliki posisi krusial dalam pemerintahan Republik Indonesia karena memiliki rentang tugas dan fungsi yang luas dan strategis. Hampir seluruh aspek perekonomian negara berhubungan langsung dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan. Kebijakan dimaksud meliputi perencanaan, penyusunan, dan pengelolaan APBN, perpajakan, kepabeanan dan 2015 5 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id cukai, pengelolaan kekayaan negara, perimbangan keuangan pusat dan daerah, pengelolaan utang. Dengan kedudukannya yang strategis, maka penataan kelembagaan yang baik merupakan prasyarat agar Kementerian Keuangan dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara optimal. 1.3. Potensi dan Permasalahan Dalam upaya menjalankan amanah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat serta perannya sebagai regulator dalam bidang fiskal, Kementerian Keuangan mempunyai beberapa potensi yang dapat menjadi salah satu unsur pendorong peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan perumusan kebijakan fiskal. Selain itu, terdapat beberapa permasalahan yang harus diwaspadai agar tidak mengganggu proses pelayanan serta dalam proses perumusan kebijakan fiskal. Beberapa potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh Kementerian Keuangan dapat berasal dari internal maupun eksternal Kementerian. Potensi dan permasalahan Kementerian Keuangan akan dikelompokkan dalam 6 (enam) tema besar Kementerian Keuangan yaitu: 2015 a. Tema Kebijakan Fiskal; b. Tema Pendapatan; c. Tema Belanja; d. Tema Pembiayaan; e. Tema Kekayaan Negara; dan f. Tema Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan. 6 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN KEUANGAN 2.1. Visi Kementerian Keuangan Dengan mempertimbangkan capaian kinerja, potensi dan permasalahan, serta memperhatikan aspirasi masyarakat maka visi Kementerian Keuangan untuk tahun 2015-2019 adalah 'Kami akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif di abad ke-21. Dalam visi yang baru, penggerak utama berarti bahwa Kementerian Keuangan, dalam perannya sebagai pengatur dan pengelola keuangan negara, berperan sebagai prime mover dalam mendorong pembangunan nasional di masa depan. Melalui manajemen pendapatan dan belanja negara yang proaktif, Kementerian Keuangan menggerakkan dan mengarahkan perekonomian negara menyongsong masa depan. Dengan visi baru ini, Kementerian Keuangan dengan sepenuh hati memegang peranan pentingnya dalam menentukan perkembangan negara. Kementerian Keuangan juga memperbarui misinya agar mencerminkan kegiatan inti dan mandatnya dengan lebih baik. 2.2. Misi Kementerian Keuangan a. Mencapai tingkat kepatuhan pajak, bea dan cukai yang tinggi melalui pelayanan prima dan penegakan hukum yang ketat; b.Menerapkan kebijakan fiskal yang prudent, c. Mengelola neraca keuangan pusat dengan risiko minimum; d.Memastikan dana pendapatan didistribusikan secara efisien dan efektif; e. Menarik dan mempertahankan talent terbaik di kelasnya dengan menawarkan proposisi nilai pegawai yang kompetitif. 2.3. Nilai-Nilai Kementerian Keuangan Dalam mewujudkan Kementerian Keuangan sebagai institusi pemerintahan terbaik, berkualitas, bermartabat, terpercaya, dihormati, dan mendukung peningkatan kinerja institusi Kementerian Keuangan yang akan menjadi dasar dan 2015 7 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pondasi bagi institusi Kementerian Keuangan, pimpinan dan seluruh pegawai dalam mengabdi, bekerja, dan bersikap. Menteri Keuangan telah menerbitkan Keputusan Kementerian Keuangan Nomor 312/KMK.01/2011 tanggal 12 September 2011 tentang Nilai-Nilai Kementerian Keuangan yang meliputi: a. Integritas; b. Profesionalisme; c. Sinergi; d. Pelayanan; e. Kesempurnaan. 2.4. Tujuan Kementerian Keuangan Kebijakan fiskal yang tercermin dalam alokasi pendapatan dan belanja pemerintah dalam APBN memiliki pengaruh yang besar terhadap alokasi sumber daya dalam perekonomian yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, redistribusi pendapatan dan stabilitas perekonomian. Dengan pengelolaan fiskal yang baik maka diharapkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan yang menjadi cita-cita bangsa dapat terwujud. Tujuan Kementerian Keuangan pada tahun 2015-2019 adalah: a. Terjaganya kesinambungan fiskal; b. Optimalisasi penerimaan negara dan reformasi administrasi perpajakan serta reformasi kepabeanan dan cukai; c. Pembangunan sistem Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang handal untuk optimalisasi penerimaan negara; d. Peningkatan kualitas perencanaan penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan transfer ke daerah; e. Peningkatan kualitas pengelolaan kekayaan negara dan pembiayan anggaran; f. Peningkatan pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai serta perbatasan; g. Kesinambungan reformasi birokrasi, perbaikan governance, dan penguatan kelembagaan. 2.5. Sasaran Strategis Kementerian Keuangan Dalam rangka mendukung pencapaian 7 tujuan sebagaimana disebutkan di atas, Kementerian Keuangan telah menetapkan 16 sasaran strategis yang merupakan kondisi yang diinginkan untuk dicapai oleh Kementerian Keuangan pada tahun 2019: 2015 8 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id a . Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan terjaganya kesinambungan fiskal adalah : 1) Meningkatnya tax ratio; 2) Terjaganya rasio utang pemerintah; 3) Terjaganya defisit anggaran. b . Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan optimalisasi penerimaan negara dan reformasi administrasi perpajakan serta reformasi kepabeanan dan cukai adalah: 1) Penerimaan pajak negara yang optimal; 2) Penerimaan negara di sektor kepabeanan dan cukai yang optimal; Percepatan waktu penyelesaian proses kepabeanan (customs clearance) untuk mendukung upaya penurunan rata-rata dwelling time. c . Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan pembangunan sistem Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang handal untuk optimalisasi penerimaan negara adalah Sistem pelayanan PNBP yang optimal. d . Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan peningkatan kualitas perencanaan penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan transfer ke daerah adalah: 1) Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran yang berkualitas; 2) Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah yang Adil dan Transparan e . Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan peningkatan kualitas pengelolaan kekayaan negara dan pembiayan anggaran adalah: 1) Pengelolaan kekayaan negara yang optimal; 2) Pembiayaan yang aman untuk mendukung kesinambungan fiskal. f . Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan peningkatan pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai serta perbatasan adalah optimalisasi pengawasan dalam rangka mendukung fungsi community protection serta melaksanakan fungsi sebagai border management. g . Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan kesinambungan reformasi birokrasi, perbaikan governance, dan penguatan kelembagaan adalah: 1) Organisasi yang fit for purpose; 2) SDM yang kompetitif; 3) Sistem informasi manajemen yang terintegrasi; 4) Peningkatan kepercayaan publik terhadap kementerian. 2015 9 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pengelolaan keuangan BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN KERANGKA KELEMBAGAAN 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Dengan mempertimbangkan masalah pokok bangsa, tantangan pembangunan yang dihadapi dan capaian pembangunan selama ini, maka visi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 adalah 'Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong'. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu: a. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; b. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum; c. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim; d. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera; e. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing; f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; g. 3.2. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Keuangan Untuk kurun waktu 2015-2019, kebijakan fiskal diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong strategi reindustrialisasi dalam transformasi ekonomi dengan tetap mempertahankan keberlanjutan fiskal melalui peningkatan mobilisasi penerimaan negara dan peningkatan kualitas belanja Negara, optimalisasi pengelolaan risiko pembiayan/utang dan peningkatan kualitas pengelolaan kekayaan negara. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Keuangan pada tahun 2015-2019 dalam rangka mendukung Sembilan Agenda Prioritas Pembangunan (Nawa Cita), 2015 10 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id serta mendukung pencapaian tujuan Kementerian Keuangan adalah sebagai berikut: a. b. Terjaganya kesinambungan fiskal; Optimalisasi penerimaan negara dan reformasi administrasi perpajakan serta reformasi kepabeanan dan cukai; c. Pembangunan Sistem Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang Handal Untuk Optimalisasi Penerimaan Negara; d. Peningkatan kualitas perencanaan penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan transfer ke daerah. e. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kekayaan Negara dan Pembiayaan Anggaran f. Peningkatan pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai serta perbatasan. g. Kesinambungan reformasi birokrasi, perbaikan governance, dan penguatan kelembagaan. 3.3. Kerangka Regulasi Rincian Rancangan Undang-Undang bidang tugas Kementerian Keuangan adalah sebagai berikut; 1. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP); 2. RUU tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah sebagai pengganti atas Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah; 3. RUU tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan; 4. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 16 Tahun 2009; 5. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 tahun 1985 tentang Bea Meterai; 6. RUU tentang Lelang; 7. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 36 Tahun 2008; 8. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 12 tahun 1994; 2015 11 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 9. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 42 Tahun 2009; 10. RUU tentang Pengurusan Piutang Negara dan Piutang Daerah; 11. RUU tentang Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia; 12. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 13. RUU tentang Penilai; 14. RUU tentang Pengelolaan Kekayaan Negara; 15. RUU tentang Pelaporan Keuangan; 16. RUU tentang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi); 17. RUU tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia; 18. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun; 19. RUU tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan; 20. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal; 21. RUU tentang Penjaminan Polis. 3.4. Kerangka Kelembagaan Dalam rangka mencapai visi, misi, dan strategi Kementerian Keuangan sebagaimana telah dijabarkan pada bab sebelumnya, Kementerian Keuangan harus didukung oleh perangkat organisasi, proses bisnis/tata laksana, dan sumber daya aparatur yang mampu melaksanakan tugas yang dibebankan kepada Kementerian Keuangan secara efektif dan efisien baik di tingkat Kantor Pusat maupun di tingkat wilayah. Untuk itu kegiatan pengembangan dan penataan kelembagaan yang meliputi organisasi dan proses bisnis/tata laksana, serta pengelolaan sumber daya aparatur mutlak dilaksanakan secara efektif, intensif, dan berkesinambungan. Dalam melakukan penataan kelembagaan dan pengelolaan sumber daya manusia, Kementerian Keuangan berpedoman kepada KMK Nomor 36 / KMK.01 / 2014 Tentang Cetak Biru Program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Tahun 2014-2025 yang merupakan kelanjutan dan perbaikan dari Reformasi Birokrasi yang sudah dimulai sejak tahun 2007. Dalam cetak biru ini dijelaskan visi baru Kementerian Keuangan yang akan diperjuangkan untuk diwujudkan di masa mendatang dan perubahan kelembagaan yang dibutuhkan. 2015 12 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Hal ini tercermin melalui 5 (lima) tema transformasi yang menjadi dasar pembangunan keseluruhan transformasi kelembagaan yaitu: 1. Memperkuat budaya akuntabilitas berorientasi outcome; 2. Merevisi model operasional, merampingkan proses bisnis, dan mempercepat digitalisasi pada skala besar; 3. Membuat struktur organisasi yang lebih "fit-for-purpose" dan efektif; 4. Menghargai kontribusi pegawai berprestasi dengan mengembangkan dan memberdayakan mereka untuk memperoleh dan membangun keahlian fungsional yang vital; 5. Menjadi lebih proaktif dalam memengaruhi stakeholders untuk menghasilkan terobosan nasional. 2015 13 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 4.1. Target Kinerja Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kementerian Keuangan, serta mendukung tercapainya kebijakan pada level nasional, Kementerian Keuangan menetapkan 7 (tujuh) tujuan dan telah dilengkapi dengan 16 (enam belas) sasaran strategis, yang merupakan kondisi yang ingin dicapai secara nyata oleh Kementerian Keuangan dan mencerminkan pengaruh atas ditimbulkannya hasil (outcome) dari satu atau beberapa Program. Adapun untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaiannya, setiap sasaran strategis dan Program diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Program. 2015 14 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2015 15 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2015 16 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4.2. Kerangka Pendanaan Upaya untuk mencapai tujuan Kementerian Keuangan dan sasaran- sasaran strategis yang telah ditetapkan, diperlukan dukungan berbagai macam sumber daya. Dukungan sumber daya dapat berasal dari aparatur Kementerian Keuangan yang kompeten, sarana dan prasarana yang memadai, dukungan regulasi, dan tentunya sumber pendanaan yang cukup. Sehubungan dengan dukungan pendanaan, indikasi kebutuhan pendanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Kementerian Keuangan sampai dengan tahun 2019 adalah sebagai berikut: 2015 17 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id BAB V PENUTUP Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Keuangan tahun 2015-2019 merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Kementerian Keuangan dalam mendukung agenda pembangunan nasional (Nawa Cita). Dokumen ini menjadi pedoman bagi Kementerian Keuangan dalam mewujudkan visi Kementerian Keuangan "menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif di abad ke-21" selama lima tahun ke depan. Dokumen ini juga menjadi acuan di dalam penyusunan Renstra Unit Eselon I dan menjadi pedoman bagi Kementerian Keuangan dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) tahunan. Keberhasilan dalam mewujudkan visi Kementerian Keuangan dilaksanakan melalui 7 (tujuh) tujuan, yaitu: (1) Terjaganya kesinambungan fiskal; (2) Optimalisasi penerimaan negara dan reformasi administrasi perpajakan serta reformasi kepabeanan dan cukai; (3) Pembangunan sistem Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang handal untuk optimalisasi penerimaan negara; (4) Peningkatan kualitas perencanaan penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan transfer ke daerah; (5) Peningkatan kualitas pengelolaan kekayaan negara dan pembiayan anggaran; (6) Peningkatan pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai serta perbatasan; (7) Kesinambungan reformasi birokrasi, perbaikan govemance, dan penguatan kelembagaan. Pencapaian tujuan Kementerian Keuangan dilaksanakan melalui serangkaian arah kebijakan dan strategi dengan menjunjung nilai-nilai Kementerian Keuangan yaitu Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, dan Kesempurnaan. 2015 18 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Alma, Buchari, 2010, Kewirausahaan, edisi revisi, Alfabeta:Bandung http//gunadarma.ac.id (diakses pada 20 September 2015, 19:30) Hisrich, Robert D, Michael P. Peters, dan Dean A. Shepherd. 2008. Kewirausahaan .Salemba empat : Jakarta. Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Erlangga : Jakarta. 2015 19 Entrepreneurship and Innovation Management Cecep Winata Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id