MODUL PERKULIAHAN Agama Islam Modul 13 Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Ekonomi dan Bisnis penerbit UMB Manajemen Tatap Muka 13 Kode MK Disusun Oleh MK90002 Muhammad Zain Abstract Kompetensi Menjelaskan pandangan Islam tentang demokrasi, pluralisme dan kedudukan wanita serta memahami pelaksanaan demokrasi di Negara-negara Islam. Mahasiswa memahami pelaksanaan demokrasi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari menurut pandangan Islam. Pertemuan 12 ISLAM DAN GLOBALISASI Dalam perkuliahan bab terakhir ini kita akan mempelajari masalah Islam dan Globalisasi yang mencakup fenomena globalisasi politik, ekonomi, social dan budaya yang mempengaruhi umat islam. Selanjutnya kita akan mempelajari tentang pandangan agama Islam sebagai agama universal dan rahmat bagi semua manusia, serta peran Islam dalam menciptakan perdamaian dan misi social kemasyarakatan. Dan akhirnya kita akan mempelajari konsepsi Islam dalam globalisasi yang menyangkut masalah gender atau peran wanita dan demokrasi. MUSLIM DAN FENOMENA GLOBALISASI Sebelum membahas secara jauh mari kita pahami apa itu globalisasi? Globalisasi atau globalization (Inggris) atau globe, artinya mendunia atau bola dunia. Berdasarkan asal bahasanya, globalisasi adalah mengupayakan keadaan politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang bersifat lokal menjadi berskala dunia atau internasional. Globalisasi juga diartikan sebagai proses menyatunya masyarakat dunia yang bersifat umum (global), yang batas-batas antarnegara luluh sehingga peralihan aspek-aspek kehidupan antar negara berjalan cepat. Dalam pengertian lain, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Globalisasi menggambarkan, bahwa warga dunia semakin menyatu. Mereka memiliki pola hubungan yang semakin erat. Kehidupan dunia seperti digambarkan sebagai desa yang mengglobal (global village). Dengan globalisasi seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat satu sama lain, mewujudkan suatu tatanan kehidupan baru dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi, dan budaya masyarakat. 2012 2 Mata Kuliah Agama Islam Muhammad Zain,S.Pd.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi. Perkembangan selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia. Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia. Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini. Perkembangan terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar negara pun mulai kabur. Kini komunikasi antar manusia menjadi luas tanpa batas, sehingga dunia ini terasa sangat dekat dan sempit. Semua ini diperoleh dari hasil kemajuan teknologi. Namun umat 2012 3 Mata Kuliah Agama Islam Muhammad Zain,S.Pd.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Islam khususnya, mempunyai tantangan tersendiri karena tanpa analisa dan perencanaan strategis, umat islam tidak akan dapat mencapai tujuan bersama untuk renaissance (lahir kembali). Berkaitan dengan hal tersebut banyak ilmuwan Muslim maupu non-muslim telah menyatakan bahwa Islam adalah agama yang paling cepat berkembang di dunia, walaupun media massa maupun elektronik barat selalu member gambaran buruk tentang Islam. Meskipun mereka selalu menyatakan Muslim sebagai teroris, ekstremis, dan radikalis, tetapi kenyataannya semakin banyak para pemeluk Islam dari barat terutama golongan orang terdidik barat. ISLAM AGAMA UNIVERSAL Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa agama Islam adalah ajaran yang universal, hal ini telah tercatat sejak abad 14 yang lampau karena kebenaran ajaran ini telah menembus semua lapisan masyarakat entah itu batas-batas suku, etnis, bahasa, dan bangsa. Secara sadar bahwa baru abad sekarang ini umat Islam benar-benar menyadari ternyata tantangan umat Islam memasuki massa yang semakin maju dan canggih yakni revolusi teknologi transfortasi dan komunikasi, dimana bumi seakan semakin kecil karena dengan bantuan satelit segala sudut bumi dapat dipotret oleh manusia. Bahkan gambar dan berbagai penjelasan detailnya bisa disebar-luaskan ke seluruh penjuru dunia. Sekarang yang menjadi pertanyaan apa makna dan dampak dari proses globalisasi informasi bagi uamt Islam? Maka dapat dipastikan bahwa umat Islam tidak akan dapat hidup, berpikir dan bertindak isolative, tanpa mempertimbangkan situasi bangsa dan umat beragama lainnya. Kesadaran akan lingkungan fisik maupu social dari planet bumi semakin merata. Dan bumi tidak dapat diakui sebagai milik oleh suatu bangsa ataupun golongan umat tertentu, melainkan milik dan tanggung jawab bersama. Mengantisipasi era globalisasi bagi umat Islam merupakan bukan hal baru yang harus disadari akan tetapi telah jauh-jauh hari telah dingatkan oleh Rasulullah sejak berabad-abad yang lampau. Sejak masa Rasulullah Muhammad SAW sampai abad pertengahan bukti kepemimpinan umat Islam yang dalam peradaban umat Islam tidak dapat diingkari oleh sejarah. Dimana pada saat yang sama, bangsa Eropa masih jauh tertinggal oleh peradaban Umat Islam. Namun seeiring berjalannya waktu dan sudah menjadi sunnatullah, perubahan terjadi. Terdapat factor-faktor obyektif yang dapat dijadikan alasan dan dasar perubahan 2012 4 Mata Kuliah Agama Islam Muhammad Zain,S.Pd.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id serta bahan kajian mengapa dunia islam merosot perannya dalam kepemimpinan dunia dan kemudian diambil alih oleh Bangsa Barat. Factor-faktor inilah yang menjadi agenda umat Islam untuk dikaji dalam rangka mengangkat kembali citra dan peran Islam dalam percaturan global, karena peran sejarah ini oleh Allah telah diamanatkan kepada kaum muslim sebagaiman aterkandung dalam konsep “Kholifah Allah di muka bumi”. Maka disadari atau tidak bahwa umat Islam berada pada percaturan dan pertarungan global, baik dalam kontek teologi, filsafat, ekonomi, pilitik dan budaya. Dalam semua itu, semua ajaran agama yang bersifat doctrinal di satu sisi dan kualitas pendukungnya disisi lainnya , akan diuji oleh sejarah dan oleh standarstandar kemanusiaan. Oleh karenanya tidaklah mengherankan sudah menjadi sunnatullah bahwa berbagai falsafah, ideology, budaya dan agama yang akan mengalami pasang surut bahkan kebangkrutan atau kehancuran. Sebagai contoh yang masih hangat adalah keruntuhan ideology komunisme yang dianut oleh bangsa Uni Soviet yang secara tidak langsung membawa pengaruh kepada Negara-negara lain baik pada iklim politik maupun ekonomi, terutama oleh Negara-negara Islam. Mengapa demikian karena semenjak perang dingin usai antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet, kini perhatian bangsa barat terhadap Negara-negara Islam lebih meningkat. Hal ini bisa disebabkan akan kekhawatiran mereka terhadap dunia Islam dapat menjadi saingannya bahkan bisa menjadi musuh yang dapat menghancurkan mereka. Kesinisan mereka terhadap Negara-negara Islam kini makin kuat, terbukti ketika mereka melakukan ekspansi terhadap Negara-negara Timur Tengah seperti Irak, Iran, Mesir dan Negara-negara Timur Tengah lainnya dengan alasan bahwa Negara muslim tersebut adalah Negara radikal dan sarang teroris. Ketakutan Negara Barat terhadap Negara-negara Islam adalah sama seperti takutnya mereka terhadap Negara-negara Komunis. Namun yang sekarang menjadi fakta adalah mereka menjadikan Negara Islam sebagai musuh sehingga Negara-negara Islam seolah Negara yang selalu salah dihadapan mereka dan dapat dihancurkan kapan saja. Sehingga Negara-negara Islam sulit melakukan renaissance, karena adanya sekat dan diskriminasi oleh bangsa barat. Atas kenyataan yang tidak menyenangkan tersebut walaupun citra negative tentang Islam itu tidak benar, masyarat muslim tidak boleh meratapi dan takut akan kenyataan ini, melainkan kita harus bangkit dan berjuang untuk melakukan perubahan dan dapat berperan dalam percaturan dunia dan umat Islam harus sadar bahwa masa ini sebagai episode yang harus dilalui dengan harapan suatu saat kita dapat meraihnya kembali. 2012 5 Mata Kuliah Agama Islam Muhammad Zain,S.Pd.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ISLAM DAN PERDAMAIAN Tantangan umat Islam sekarang sepertinya semakin banyak dan kompleks, terbukti dengan banyaknya problem yang menerpa umat Islam seperti belum selesainya penjajahan dan kemiskinan, juga terpojoknya umat islam dengan isu terorisme. Image tersebut selalu melekat dikalangan kaum muslimin, tetapi jika kita boleh untuk membela diri atas tudingan tersebut sebenarnya reaksi dari sakit hati sekelompok kaum muslimin terhadap perlakuan kaum kapitalis bangsa barat, dimana kaum muslim selalu terintimidasi dan terpojokkan sehingga sulit kaum muslim untuk melakukan renaissance. Kesalahpahaman yang selalu terjadi antara kaum muslim dan bangsa barat mestinya sudah selesai mengingat bahwa sebenarnya agama islam adalah sebagai rahmat bagi seluruh umat, baik nasrani, yahudi, majusi serta agama lainnya, atupun Islam itu sendiri. Karena nabi Muhammad SAW Allah diutus untuk menyebarkan agama yang benar yang ajarannya mengajarkan kepada akhlak dan tauhid serta perdamaian, bukan ajaran yang saling menghancurkan dan membinasakan. Karena Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk saling kenal agar tercipta kasih sayang, sebagaimana terdapat dalam surat Al-Hujarat ayat 13: ُ اس ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن ذَ َك ٍر َوأ ُ ْنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم اَُُوا ُ َّيَا أَيُّ َها الن َ شعُوبًا َوقَبَائِ َل ِلََ َع َّ اَّللِ أَتْقَا ُك ْم إِ َّن َّ َإِ َّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْند ير ٌ ِع ِلي ٌم َخب َ َاَّلل Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al-hujarat:13) Jelaslah berdasarkan penjelasan ayat diatas bahwa manusia yang bersuku-suku, berbangsa-bangsa dan perbedaan lainnya tidak lain dan tidak bukan Allah ciptakan untuk saling kenal mengenal, dan manusia yang paling mulia disisi Allah adalah manusia yang paling bertakwa. Dan Islam adalah agama perdamaian, dimana Islam telah memberikan kontribusi terhadap perdamaian dunia dalam bentuk ikut serta dalam pelaksanaan ketertiban dunia. Perbedaan suku dan bangsa menimbulkan konsekuensi munculnya tradisi, kebudayaan, cara pandang, dan nilai-nilai. Karena itu perbedaan adalah suatu kekayaan yang tidak ternilai harganya. 2012 6 Mata Kuliah Agama Islam Muhammad Zain,S.Pd.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dalam keyakinan ajaran Islam, bahwa Islam tidak mengizinkan untuk berperang melainkan dibenarkan untuk membela diri dan jika diusir dari rumah mereka karena masalah agama. Hal ini termuat dalam Al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 39-40: “Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. Dalam surat lain yang maknanya juga sama, Allah menjelaskan: Artinya: “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orangorang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adi”,” Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”. (QS. Al-Mumtahannah:8-9) Sangatlah disayangkan atas pandangan kaum barat yang menuduh Islam adalah agama pedang, semua ini adalah keliru, kaum muslim berperang karena membela diri dan mempertahankan hidup atau dengan kata lain jihad demi kebenaran, karena kaum muslim tahu benar bahwa umat islam dilarang untuk berperang jika tidak mempunyai alasan yang 2012 7 Mata Kuliah Agama Islam Muhammad Zain,S.Pd.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id benar. Karena Islam tersebar tidak didukung dengan kekuatan militer melainkan dengan dasar nilai-nilai pembebasan dan perdamaian. Islam juga mengajarkan kesetaraan dikalangan masyarakat, dengan pandangan semua manusia sama sementara manusia yang paling mulia adalah mereka yang paling takwa. Jadi bukan alasan yang tepat jika ada bangsa lain yang menjajah ataupun mengintimidasi bangsa lainya lantaran Negara tersebut bukan Negara super power. Tindakkan yang menghancurkan Negara lain karena merasa Negara hebat dan kuat adalah tindakan terkutuk karena Allah tuhan Yang Maha Perkasa tidak membenarkan hal tersebut. Namun sekali lagi islam adalah agama yang selalu membawa perdamaian dan keadilan. MISI KEMANUSIAAN DAN ISLAM Pada prinsipnya Islam membawa misi kemanusiaan dan memberi penghargaaan yang tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan, namun terkadang berbenturan dengan kenyataan hidup dengan berbagai konplik yang terjadi. Hal ini disebabkan karena adanya ketidakadilan dari sikap segolongan manusia. Berbagai tindak kekerasan dan kerusuhan sering muncul dan terjadi baik itu yang melibatkakan kaum muslim ataupun etnis agama lain, dan yang paling dirugikan adalah kaum muslim karena mereka berpandangan Islam-lah yang salah. Berdasarkan factor inilah misi Islam sebenarnya tidak dilihat oleh kaum etnis agama lain, sikap sinisme terhadap Islam sudah melekat kuat sehingga tidak ada nilai positif dipandangan mereka, sungguh ini bukan keadilan. Sikap sentiment terhadap agama Islam selalu ada dalam kancah pergaulan dunia, Islam seolah agama yang tidak membawa perdamaian dan kemanusiaan. Di Negara kita sendiri, Islam terpandang sebagai agama yang radikal dank eras. Hal ini dinilai ketika sekelompok kaum muslim yang menganggap tindakan represif dan radikal untuk memberantas kemaksiatan dan dan kejahatan sebagai jihad dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar . untuk itu sebagai kaum muslim dapat melihat dan menilai sebuah tindakan yang berdampak negatif kepada orang banyak hendaknya dihindari karena akan menambah citra buruk terhadap Islam itu sendiri. Berdasarkan sejarah, tindakan radikal sudah mulai ada sejak Rosulullah wafat. Tampilnya gerakan radikal telah memberikan warna negative dalam kehidupan bermasyarakat saat itu, sehingga menimbulkan gangguan social. Akar ketegangan dan intoleransi, baik karena perbedaan paham diantara kaum muslim maupun karena perbedaan 2012 8 Mata Kuliah Agama Islam Muhammad Zain,S.Pd.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id agama. Semua ini disebabkan oleh pola pikir yang terperangkap pada kebenaran dan kebaikan menurut penilaian kelompok sendiri dan versi kelompoknya sendiri. Sementara penafsiran orang lain dianggap salah, palsu, menyesatkan dan menjerumuskan. Persepsi tersebut melahirkan klaim kebenaran dan keselamatan hanya dalam agamanya sendiri. Sementara sikap keberagaman dipandang eksklusif yang kemudian melahirkan suasana saling curiga antar manusia atas nama Tuhan. Sikap ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi keutuhan tatanan social masyarakat. Walaupun ada hak atas keyakinan dan tafsir kebenaran seseorang untuk dipertahankan keteguhannya, namun kita harus berusaha untuk tetap menjaga perdamaian. Perlu kita sadari bahwa jika pemahaman atas suatu kebenaran milik agama tertentu adalah suatu kesalahan tetapi kebenaran adalah milik Allah Sang Maha Pencipta. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Asy-Syura ayat 10: ْ َو َما َّ ٱَّللِ ٰذَ ِل ُك ُم َّ َى ٍۢ ٍء َُ ُح ْك ُم ٓۥهُ إِلَى ُي ُ ِٱَّللُ ََبِى َعلَ ْي ِه ت َ َو َّك ْلتُ َوإِلَ ْي ِه أُن ْ ٱخََلَ ْفَ ُ ْم ُِي ِه ِمن ش Artinya:”Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah) kepada Allah. (Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya lah aku bertawakkal dan kepada-Nyalah aku kembali.” Sikap yang baik dan bijak dalam menyikapi silang pendapat menunjukan tingginya toleransi beragama yang pada akhirnya akan membuahkan perdamaian. Sikap saling menghargai, menghormati, dan saling member kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua orang untuk berekpresi. Jika selalu berselisih dan berkutat dalam masalah-masalah perbedaan penafsiran, maka akan sulit Islam untuk kembali membangun peradaban. Pembebasan manusia dari ketertindasan, penegakan keadilan, persamaan derajat, persamaan hak dalam bernegara adalah agenda besar yang harus dilaksanakan yang merupakan tantangan pada abad sekarang. Kaum muslim harus berperan dalam menciptakan masyarakat yang adil dan berperadaban dengan melakukan kreasi dan inovasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan syarat mutlak untuk mencapai kemajuan peradaban manusia. Namun sekali lagi yang harus kita ingat bahwa kreatifitas dan produktivitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh stabilitas politik, soaial, dan keamanan. Misi damai Islam harus diterapkan dalam kehidupan masyarakat , berbangsa dan bernegara yang majemuk, baik karena berbeda agama, suku, bangsa, ataupun bahasa. Semuanya itu harus kita wujudkan agar tercipta keadilan dan perdamaian dalam rangka membangun serta memakmurkan bumi. Jauhkan permusuhan, konplik, dan kekerasan. 2012 9 Mata Kuliah Agama Islam Muhammad Zain,S.Pd.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. Srijanti, Purwanto S.K., Wahyudi Pramono. Etika Membangun Masyarakat Islam Modern. Graha Ilmu. Universitas Mercu buana. 2013. 2. Al-qur’an dan terjemah. Depag 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi 4. http://www.gaptek.info/pengertian-globalisasi.html 5. http://quran.insanislam.com/surat/ar/asy-syura.htm 2012 10 Mata Kuliah Agama Islam Muhammad Zain,S.Pd.I Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id