MODUL PERKULIAHAN Marketing Public Relations -Consumer Public Relations Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Komunikasi Program Public Relations 02 (42039) Disusun Oleh Hiswanti,S.Sos,M.Ikom Abstract Kompetensi Consumer Public Relations PR vs Marketing, Marketing Communication,The Development of Marketing Public Relations (MPR) Pembahasan A. PR vs Marketing Terkadang terdapat kerancuan, apakah marketing sama dengan public relations ? Terkait dengan hal ini Fraser`P.Seitel dalam buku The Practice of Public Relations (1998 ) menerangkan bahwa marketing merupakan kegiatan menjual jasa atau produk melalui harga, distribusi dan promotion. Public Relations merupakan suatu kegiatan menjual organisasi. Saat ini banyak organisasi dalam praktiknya public relations telah mengambil peran dalam marketing. Beberapa organisasi, perusahaan jasa, rumah sakit dan institusi nirlaba, melakukan penjualan tidak hanya produk yang dimiliki dan perusahaan produsennya tetapi dapat menjalin hubungan dengan penggunanya. Praktisi pemasaran melakukan strategi pemasaran dan menjaga pasar produk dan jasanya, public relations melakukan strategi dan menjaga lingkungan kondusif bagi operasionalisasi perusahaan.Kesuksesan marketing oleh karena kondisi social dan politik menjadi kekuatan public relations dalam mencegah terjadinya konflik dan terbentuk hubungan yang saling berkaitan antara marketing dan public relations. Selanjutnya setelah itu pemasar menggunakan public relations sebagai salah satu unsur bagian dari marketing mix. Mereka fokus dengan meyakinkan bahwa produk mereka dapat ditemui konsumen yang memerlukan dan memastikan konsumen memperoleh harga yang bersaing., distribusi yang baik, dan promosi yang gencar dalam bentuk iklan dan promosi produknya. Secara umum beberapa hal yang kemungkinan dihadapi pemasar di antaranya : Komplain konsumen diantaranya mengenai nilai produk dan keamanan produk,pengawasan pemerintah serta sejarah dari produk itu sendiri. Penarikan produk, mulai industri otomotif hingga ikan tuna yang menjadi pembicaraan umum. Ketentuan /regulasi yang akan berdampak. Tanggapan atas iklan sebuah produk di social media dan respon masyarakat. Isu mengenai perusahaan yang rentan , mulai makanan cepat saji sampai industry musik Masalah citra umum berupa rasa kepastian/keyakinan yang mampu diberikan perusahaan dan industri , mulai minyak hingga perbankan yang mendapat sorotan kritik. 2015 2 Nama Mata Kuliah dari Modul Hiswanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengaruh dari semua tersebut di atas pada suatu ketika terhadap produk sebuah perusahaan akan menjadi penting, konsumen mulai mempertimbangkan, mencari perusahaan yang memiliki kebijakan perusahaan dan praktik yang mendukung penurunan polusi air maupun udara.Sehingga kedepan efektifitas advertising menjadi sebuah pertanyaan. Perbedaan PR dan Marketing diilustrasikan oleh pendapat dari Dennis.L.Wilcox,dkk (2003), yang mengemukakan : Public relations is the management process whose goal is to attain and maintain accord and positive behaviors among social grouping on which an organization depends in order to achieve its mission. Its fundamental responsibility is to build and maintain a hospitable environment for an organization. The group defined marketing’s goal in defferent term : Marketing is the management process whose goal is to attract and satisfy customers (or client) on along term basis order to achieve an organization economic objectives. Its fundamental responsibility is to build and maintain markets for an organization’s product or service. Dalam kata lain, public relations fokus pada membangun hubungan baik dan mencapai goodwill bagi organisasi; sedangkan marketing fokus dengan konsumen dan penjualan produk atau layanan. B. Marketing Communication John E.Kennedy dan R Dermawan (2006), mengemukakan bahwa hubungan antara pemasaran dan komunikasi sangat erat. Komunikasi merupakan proses penyampaian simbol – simbol yang diartikan sama antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok dan kelompok dengan massa. Marketing communication atau komunikasi pemasaran adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. Lebih lanjut dikemukakan pula bahwa marketing communication juga dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada konsumen dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan : pengetahuan,perubahan sikap dan perubahan tindakan yang dikehendaki. Definisi lain marketing communication adalah kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik- teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi pada orang banyak agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan. Marketing communication 2015 3 Nama Mata Kuliah dari Modul Hiswanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memperkuat strategi pemasaran, , guna meraih segmentasi yang luas. Berikut diuraikan pula posisi komunikasi dalam bauran pemasaran : Tabel posisi komunikasi dalam bauran pemasaran Four of P’s Four of C’s Product Customer Solutions Price Customer Cost Place Convenience Promotion Communications Adapun ahli pemasaran Kotler (2009) mengemukakan perihal marketing communication atau komunikasi pemasaran,yaitu : sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan , membujuk, dan mengingatkan konsumen-secara langsung maupun tidak langsung – tentang produk dan merek yang dijual. Intinya komunikasi pemasaran merepresentasikan “suara” perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Komunikasi juga melaksanakan banyak fungsi bagi konsumen. Komunikasi pemasaran dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa produk itu digunakan, oleh orang macam apa,serta dimana dan kapan. Konsumen dapat mempelajari tentang siapa yang membuat produk dan apa tujuan perusahaan dan merek;dan mereka mendapatkan insentif atau penghargaan atas usaha percobaan atau penggunaan tersebut. Komunikasi pemasaran memungkinkan perusahaan menghubungkan merek mereka dengan orang, tempat acara, merek, pengalaman, perasaan dan hal lainnya. Mereka dapat berkontribusi pada ekuitas merek, denga menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta mendorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang saham. Selanjutnya dapat dirangkum bahwa analisis yang dibutuhkan untuk membantu perencanaan marketing communications adalah : Analisis peluang pasar, analisis ini mencakup karakteristik dan kebutuhan pasar,strategi produk, tempat, daya beli masyarakat, saluran distribusi,dsb. (terutama produk baru ) 2015 4 Analisis pesaing, terdiri pesaing langsung dan pesaing tidak langsung. Nama Mata Kuliah dari Modul Hiswanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Menetapkan pasar sasaran, dapat dilakukan dengan identifikasi pasar tentang kebutuhan yang belum terpuaskan, menentukan segmentasi pasar, menyeleksi pasar sasaran,dan pemosisian perusahaan melalui strategi pemasaran. Model Komunikasi Pemasaran Sutisna (2003) lebih lanjut memaparkan bahwa konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi ( promotional mix ). Disebut bauran promosi karena biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan terintegrasi dalam suatu rencana promosi produk. Terdapat 5 jenis promosi yang biasa disebut sebagai bauran promosi yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka ( personal selling ), promosi penjualan (sales promotion ), hubungan masyarakat dan publisitas ( publicity and public relation ), serta pemasaran langsung ( direct marketing ) ( Kotler: 2000). Berikut ini flatform komunikasi dari masing-masing elemen bauran promosi: Periklanan Iklan di media cetak dan elektronik. Kemasan gambar bergerak Brosur dan booklet Poster dan leflet Direktori Billboard Display Material Audio visual Logo dan symbol Promosi Penjualan Kontes Permainan Undian, lotre, Hadiah Pameran Eksibisi Demonstrasi Kupon Rabat Pembayaran Bunga rendah hiburan Hubungan masyarakat Press kits Pidato Seminar Laporan Tahunan Donasi Dan amal Sponsorship Publikasi Relasi Komunitas Lobi MediaIdentitas Majalah Perusahaan peristiwa Penjualan Tatap muka Presentasi Penjualan Pertemuan Penjualan Program Insentif Contoh Pameran perdagangan Pemasaran langsung Katalog Surat Telemarketing Electronic Shopping TV shopping Fax mail E-mail Voice Mail Video tape Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran juga menyedot anggaran yang sangat besar, oleh karena itu pemasar harus secara hati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran. Penentuan siapa saja yang menjadi 2015 5 Nama Mata Kuliah dari Modul Hiswanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sasaran komunikasi akan sangat menentukan keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat, proses komunikasi akan berjalan efektif dan efisien. Model komunikasi pemasaran yang biasa dikembangkan pada umumnya tidak jauh berbeda. Model komunikasi pemasaran meliputi sender atau juga disebut sumber (source). Pertama kali pesan komunikasi datang dari sumber. Dalam pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada konsumen. Pihak yang mengirim pesan tentu saja pemasar. Proses selanjutnya yaitu pemasar menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspons secara positif oleh penerima dalam hal ini konsumen. Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi apa yang akan digunakan. Apakah pesan akan disampaikan melalui iklan, personal selling, promosi penjualan, public relation atau dengan direct marketing. Keseluruhan proses dari perancangan pesan sampai penentuan jenis promosi yang akan dipakai disebut proses encoding. Proses encoding ini juga disebut sebagai proses menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima. Prosses selanjutnya yaitu menyampaikan pesan melalui media. Jika pesan dirancang dalam bentuk iklan, maka pesan harus disampaikan dalam bentuk media cetak atau media elektronik. Pesan yang disampaikan dalam media cetak akan berbeda bentuk dan strukturnya dengan pesan yang disampaikan dalam media elektronik. Pesan dalam media cetak biasanya bersifat detail dan menjelaskan karakteristik produk secara lengkap. Sedangkan pesan yang akan disampaikan dalam media elektronik seperti radio dan televisi tidak boleh secara detail menerangkan produk karena akan sangat memakan biaya. Proses penyampaian pesan melalui media ini disebut sebagai proses transmisi. Pesan yang disampaikan melalui media akan ditangkap oleh penerima. Ketika pesan diterima, penerima akan memberikan respons terhadap pesan yang disampaikan. Respons yang diberikan bisa positif, negatif atau netral. Respons postif tentu saja adalah respons yang diharapkan oleh pengirim pesan. Respons positif identik dengan terjadinya keserasian antara harapan pengirim pesan dengan tanggapan penerima pesan. Dengan perkataan lain, pesan yang dirancang direspons sesuai dengan keinginan perancang pesan. Kesesuaian antara harapan pengirim dengan tanggapan penerima inilah yang diharapkan terjadi, karena hal ini akan mempengaruhi perilaku konsumen secara positif. Hal yang tidak diharapkan terjadi adalah respons negatif atau netral dari konsumen (penerima pesan ). Respons negatif ini terjadi karena tidak terjadi keserasian antara harapan pengirim pesan dengan respons yang dilakukan oleh penerima. Pengirim mengharapkan A, konsumen mengharapkan B. jadi, ada ketidaksesuaian antara harapan pengirim pesan dengan tanggapan konsumen. Proses memberikan respons dan menginterpretasikan pesan yang diterima disebut sebagai prosess decoding. Proses decoding berarti penerima pesan memberi interpretasi atas pesan yang diterima. 2015 6 Nama Mata Kuliah dari Modul Hiswanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Proses decoding ini akan dilanjutkan dengan tindakan konsumen sebagai penerima pesan. Jika pesan yang disampai diterima secara positif, maka hal ini akan memberikan pengaruh positif pada sikap dan perilaku konsumen. Sikap positif konsumen terhadap suatu produk akan mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Tentu saja tidak semua sikap positif diakhiri dengan pembelian, karena dibatasi oleh kemampuan daya beli. Misalnya seseorang bersikap positif dan sangat menyukai mobil VW New Battle. Namun demikian, karena dibatasi oleh kemampuan daya beli, sikap positif tersebut tidak diakhiri dengan pembelian. Sedangkan sikap negatif terhadap produk akan menghalangi konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Jangankan sikap negatif, sikap positif pun tidak semuanya diakhiri dengan pembelian, apalagi jika seseorang mempunyai sikap negatif, pasti akan sangat menghalangi tindakan pembelian. Oleh karena itu, pembetukkan sikap positif terhadap produk sangat penting dilakukan oleh pemasar. Proses terakhir yaitu umpan balik (feedback) atas pesan yang dikirimkan. Pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan, artinya mendapat respons dan tindakan yang positif dari konsumen, atau justru pesan tidak sampai secara efektif. Pengukuran efektifitas pesan tentu saja harus melalui proses penelitian. Namun indikator yang dengan mudah bisa dipakai sebagai ukuran efektifitas pesan adalah tingkat penjualan produk yang ditawarkan ke pasar. Pesan (iklan, brosur, hubungan masyarakat, direct mail, dan lain-lain) disebut efektif (berhasil mencapai tujuan ) jika tingkat penjualan produk setelah proses penyampaian pesan meningkat secara signifikan. Sebaliknya, pesan yang disampaikan tidak efektif jika setelah pesan disampaikan penjualan produk tidak meningkat, atau bahkan justru turun. Indikator penjualan ini seharusnya menjadi sinyal awal bagi pemasar untuk melakukan penelitian atas pesan yang disampaikan ke konsumen. Secara keseluruhan tahapan proses komunikasi pemasaran diatas digambarkan dalam gambar berikut ini : 2015 7 Nama Mata Kuliah dari Modul Hiswanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Model Komunikasi Pemasaran Umpan balik sumber Encoding Transmisi decoding Tindakan Agency iklan, tenaga penjualan iklan, personal selling, sales promitions public relation direct marketing Radio, Tv surat kabar majalah brosur Respons dan interpretasi oleh penerima Perilaku konsume nnn rer Pemasaran Komunikasi kemampuan mengirim pesan secara pribadi kemampuan mengjangkau audiens yang luas Tingkat interaksi kredibilitas bagi audiens Biaya Biaya Absolut Biaya per kontak Penghamburan Ukuran investsi Pengendalian Kemampuan Mencapai target Audiens tertentu Kemampuan manajemen 2015 8 Ad SP PR PS DM Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Rendah Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Rendah Tinggi Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Rendah Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Nama Mata Kuliah dari Modul Hiswanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id untuk menyesuaikan alat promosi karena kondisi berubah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Keterangan : PRK = Periklanan; PP = Promosi Penjualan; HUMAS = Hubungan Masyarakat PPR = Penjualan Pribadi; PL = Pemasaran Langsung. C. The Development of Marketing Public Relations Mengutip pendapat Thomas L.Harris (Wahidin,2011) bahwa Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan – kesan yang dapat menghubungkan perusahaan,produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan. Pengertian konsep MPR tersebut secara garis besarnya terdapat tiga taktik (There Ways Strategy ) untuk melaksanakan program dalam mencapai tujuan (goals), yaitu : pertama bahwa public relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull strategy (menarik), sedangkan kedua adalah power (kekuatan ) sebagai penyandang,push strategy (untuk mendorong) dalam hal pemasaran. Dan taktik ketiga, pass strategy sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini public yang menguntungkan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa program marketing public relations tersebut di satu sisi, merupakan upaya untuk merangsang (push) pembeli dan sekaligus dapat memberikan nilai – nilai (added value) atau kepuasan bagi pelanggan (satisfied customer ) yang telah menggunakan produknya. Berikut contoh MPR pada bisnis jasa perbankan. Marketing Public Relations Bisnis Jasa Perbankan (marketing) Upaya meningkatkan mutu,kuantitas dan kualitas produk dan jasa pelayanan bank. (marketing strategy ) Meningkatkan jumlah para nasabah bank melalui kiat promosi dan publikasi serta pelayanan prima dan sebagainya (product oriented) (PR Objective) Membujuk masyarakat berpotensi melalui atau berbagai nasabah macam pelayanan menarik dan benefit, hadiahhadiah lain sebagainya, sebagai perangsang 2015 9 Nama Mata Kuliah dari Modul Hiswanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (mendorong) melalui taktik,Push,Pull,and Pass Strategy of MPR. (PR Strategy) Mengkomunikasikan manfaat dan daya guna jasa perbankan melalui kiat membujuk (persuasive) dan slogan atau kata-kata yang menarik (magic word),seperti “ Bank kami tumbuh bersama usaha Anda” (coustomer need oriented) Kotler (1993 : 268) mengemukakan peranan marketing pulic reations dalam upaya mencapai tujuan utama organisasi atau perusahaan dalam berkompetisi, secara garis besarnya yaitu sebagai berikut : 1.Menumbuhkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang tengah diluncurkan itu. 2.Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat (benefit ) atas produk yang ditawarkan/digunakan. 3.Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor (advertorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk. 4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggan. 5.Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhan – keluhan (complain handling) dan lain sebaginya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggan. 6.Membantu mengkampanyekan peluncuran produk – produk baru dan sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama. 7.Mengkomunikasikan terus – menerus melalui media PR (house PR Journal) tentang aktifitas dan program kerja yang berkaitan dengan social dan lingkungan hidup, agar tercapai publikasi yang positif dimata masyarakat/public. 8.Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa, baik segi kauantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya. 9.Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negative yang mungkin akan muncul di masa mendatang,misalnya terjadinya krisis kepercayaan, menurutnya citra 2015 10 Nama Mata Kuliah dari Modul Hiswanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id perusahaan hingga resiko terjadinya krisis manajemen,krisis moneter, krisis multidimensional dan lain sebagainya. Pihak perusahaan yang akan berorientasi kepada kepentingan konsumen (customer oriented) sebelumnya harus memperoleh nilai kepercayaan pihak konsumennya (customer trust). Target ini dapat dicapai melalui kiat,taktik dan strategi marketing PR,yaitu sebagai berikut : Melibatkan konsumen dalam pelaksanaan rancangan program kerjanya. Cepat tanggap terhadap insformasi dan pelayanan yang memang dibutuhkan konsumennya Proaktif dalam partisipasinya terhadap program yang diselenggarakan oleh pihak lembaga pemerintahan dan berkaitan erat dengan kepentingan masyarakat luas. Kiat – kiat marketing public relations terdiri dari 3 komponen yang saling terkait satu sama lain : Pertama, marketing PR plan yang merupakan inti dasar untuk mencapai tujuannya yang sesuai dengan perencanaannya. Kedua, marketing PR strategy yaitu sebagai sarana untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut. Ketiga, marketing PR tactic, adalah sebagai pelaksanaan program untuk tujuan tersebut. 2015 11 Nama Mata Kuliah dari Modul Hiswanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Kennedy,John E dan R.Dermawan Soemanegara ,(2006 ) Marketing Communications, PT. Bhuana Ilmu Populer,Jakarta Kottler,Philip dan Kevin Keller ( 2009 ) Manajemen Pemasaran, PT.Erlangga,Jakarta Ruslan,Rosady. ( 2006 ). Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. PT. RadjaGrafindo Persada. Jakarta Sutisna.(2003). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remadja Rosdakarya, Bandung. Saputra,Wahidin dan Rulli Nasrullah ,(2011),Public Relations 2.0,Gramata Publishing,Depok Seitel,Fraser P (1998),The Practice of Public Relations,Prentice Hall,USA Wilcox,Dennis,Glen T.Cameron,Philip H.Ault and Warren K.Agee. ( 2003 ). Public Relations Strategies and Tactic, Seventh Editions, Pearson Education,United State 2015 12 Nama Mata Kuliah dari Modul Hiswanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id