MODUL PERKULIAHAN Pengantar Periklanan & Marcomm Aspek Komunikasi dalam Proses Pemasaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Ilmu Komunikasi Advertising & Marketing Communications 01 Kode MK Disusun Oleh MK10230 Nindyta Aisyah, M.Si Abstract Kompetensi Modul ini dipergunakan dalam perkuliahan Pengantar Periklanan & Marcomm, pertemuan 1, semester ganjil 2013-2014. Pokok bahasan dalam Modul ini mencakup mengenai: posisi komunikasi pemasaran dalam konsep pemasaran. Mahasiswa dapat memahami posisi komunikasi pemasaran dalam konsep pemasaran. Aspek Komunikasi dalam Proses Pemasaran Sekilas Mengenai Pemasaran dan Perkembangannya Dari awal kemunculannya hingga saat ini konsep pemasaran telah mengalami berbagai perkembangan. Beberapa ahli mengklaim bahwa peran pemasaran bagi perusahaan saat ini bukan hanya berperan sebagai sebuah strategi, namun sebagai sebuah kebutuhan utama untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Perdebatan mengenai pemasaran dalam perkembangannya secara umum berfokus pada pendefinisian konsep pemasaran tersebut baik dari sudut pandang perubahan (change) maupun pertukaran (exchange). Sudut pandang tradisional melihat bahwa tujuan utama program pemasaran selalu berkisar seputar penjualan produk, baik barang, jasa hingga gagasan. Sudut pandang ini telah coba dipenuhi dengan penekanan konsep pemasaran pada perancangan produk yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen terhadap produk tersebut. Saat ini pergeseran makna mengenai konsep pemasaran ditandai dengan pemberian perhatian dengan porsi yang lebih besar pada hubungan dengan pelanggan. Moriarty, Mitchell, dan Wells (2012) mengungkapkan bahwa “pemasaran dibangun untuk membangun merek dan hubungan dengan pelanggan untuk tujuan profit maupun non-profit, tujuan profit berkisar seputar penjualan, sedangkan tujuan non-profit dapat melekat pada pencariaan keanggotaan, penggalangan dana, maupun dukungan-dukungan imateri lainnya” (Moriarty, Mitchell, dan Wells, 2012, hal. 34). Jika melihat ungkapan tersebut, kita dapat menggarisbawahi beberapa fokus penting. Pertama mengenai merek, pemasaran saat ini tidak dapat hanya memfokuskan diri pada produk secara fisik maupun fungsional, namun berfokus pada nilai (value) produk yang dapat membangun reputasi sebuah brand (merek) sehingga dalam persaingan, sebuah produk dapat memiliki diferensiasi dengan produk lainnya dan menjadi alasan mengapa konsumen memilih produk tersebut dibandingkan dengan produk-produk lain yang sejenis. Kedua, fokus pemasaran saat ini tidak hanya bertujuan untuk menjual produk dalam satu periode penjualan saja, namun lebih kepada hubungan berkelanjutan yang mendasari loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Disini kita juga dapat melihat bahwa konsep mengenai konsumen dapat digantikan dengan “pelanggan”. Dua istilah tersebut tentunya memiliki nilai filosofis yang berbeda. Pelanggan, adalah konsumen yang kembali setelah ‘13 2 Pengantar Periklanan & Marcomm Nindyta Aisyah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id satu periode pembelian, mereka adalah orang-orang loyal yang menjadi alasan mengapa beberapa merek tetap bertahan di pasaran. Mereka adalah “nyawa” dari proses bisnis dan pemasaran yang dilakukan perusahaan. Konsep pemasaran yang berfokus pada hubungan dengan pelanggan sering disebut dengan “relational marketing”. Belch dan Belch (2003) menulis bahwa perkembangan relational marketing dipicu oleh beberapa faktor. Pertama, perusahaan yang menyadari bahwa konsumen saat ini memiliki lebih banyak keinginan dan harapan terhadap apa yang hendak mereka konsumsi, termasuk harapan terkait dengan kualitas barang dan jasa, harapan dengan harga yang kompetitif, kenyamanan dalam pembelian, serta layanan customer service yang baik. Kedua, perkembangan teknologi komunikasi seiring dengan proses manufaktur yang semakin fleksibel memicu produk massal yang didisain secara custom untuk masing-masing konsumen. Dan faktor ketiga adalah fokus pemasar terhadap proses pemasaran yang efisien secara biaya, hasil penelitian mengungkapkan bahwa perusahaan yang berhasil menurunkan tingkat peralihan konsumen pada merek lain hanya sebesar 5% dapat meningkatkan profit perusahaan sebesar 30% hingga 90%. Data ini mengungkapkan bahwa mengelola merek dengan konsumen yang loyal akan jauh lebih efisien dan mendatangkan profit yang tinggi dibandingkan dengan merek yang secara terus menerus harus mencari konsumen-konsumen baru (Belch dan Belch, 2003, hal. 7-8) Praktek relational marketing ini berfokus tidak hanya untuk membangun hubungan dengan pelanggan, namun juga hubungan dengan pemangku kepentingan lainnya. Dan dalam jangka panjang hubungan yang telah dibangun harus terus dikelola dan ditingkatkan. “Key Player” dalam Pemasaran Industri pemasaran terdiri dari jaringan yang kompleks dari para profesional yang terlibat dalam penciptaan, produksi, pendistribusian, dan penjualan produk kepada konsumen. Para profesional tersebut secara umum terdiri dari (1) pemasar (marketers), (2) supplier dan vendor, (3) distributor dan retailer, serta 4) Rekanan (marketing partners), seperti agency dan lain-lain. ‘13 3 Pengantar Periklanan & Marcomm Nindyta Aisyah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Marketing Key Players Moriarty, Mitchell, & Wells (2012) 1. Pemasar (marketer), dari sudut pandang agency para pemasar merupakan klien. Juga dapat ditujukan untuk menyebut perusahaan, pabrik, atau organisasi yang berada dibelakang sebuah merek. 2. Supplier dan Vendor, yaitu perusahaan yang memproduksi material atau bahan baku yang akan digunakan untuk produksi sebuah produk. Supply chain atau rangkaian penyedia juga sering digunakan untuk menyebut jaringan para supplier ini 3. Distributor dan retailer merupakan berbagai perusahaan yang terlibat dalam proses penyebaran produk dan bertanggung jawab pada penyediaan produk bagi konsumen, baik melalui toko, supermarket, dsb. 4. Rekanan (marketing partner) seringkali mengacu pada agency atau biro yang memberikan jasa pemasaran bagi sebuah perusahaan. Tugas utama agency ini adalah untuk menyeenggarakan keseluruhan atau sebagian proses pemasaran yang dibutuhkan oleh suatu produk. Jasa agency pemasaran seringkali dibutuhkan saat perusahaan yang memproduksi suatu barang/jasa tidak memiliki sarana, prasarana, maupun expertise yang memadai untuk penyelenggaraan proses pemasaran tersebut. Konsep-konsep Utama dalam Pemasaran Dalam proses pemasaran terdapat dua konsep utama yang menjadi landasan bagi keseluruhan perencanaan dan implementasi program-program pemasaran perusahaan. Konsep yang pertama adalah fokus pada pelanggan, dan yang kedua adalah fokus pada diferensiasi, daya saing, dan positioning merek. 1. Fokus pada pelanggan. Proses pemasaran selalu harus diawali dengan identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen, bukan pada kemampuan perusahaan. Karena tujuan utama pemasaran selalu bermuara pada pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Untuk memenuhi hal ini maka proses pemasaran harus juga terdiri dari dua langkah: (1) menetapkan melalui riset mengenai kebutuhan dan keinginan ‘13 4 Pengantar Periklanan & Marcomm Nindyta Aisyah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id konsumen, dan (2) membangun, memproduksi, barang dan jasa yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut. Dalam sudut pandang ini secara sederhana tujuan pemasaran dapat dikatakan adalah untuk mengajukan solusi bagi permasalahan konsumen. 2. Fokus pada diferensiasi, daya saing, dan positioning merek. Agar suatu produk mampu bersaing dalam persaingan bisnis, maka pembedaan sangat dibutuhkan. Pembedaan disini mengacu pada strategi yang dibangun pemasar untuk memberikan diferensiasi bagi produknya dengan produk lain yang sejenis (pesaing). Diferensiasi dapat berupa keunggulan produk, harga, hingga aspek-aspek psikologis suatu produk. Diferensiasi ini sangat dibutuhkan terutama bagi produk-produk yang memiliki berbagai substitusi atau mudah digantikan keberadaannya dengan produk lain. Proses Pemasaran Langkah-langkah dalam menyusun rencana pemasaran menurut Moriarty, Mitchell, dan Wells (2012) , yaitu: 1. Melakukan riset terhadap konsumen, pasar, dan merek dengan menggunakan analisis situasi atau analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) 2. Menentapkan tujuan pemasaran 3. Memastikan kebutuhan dan keinginan konsumen terkait dengan produk, tahapan ini dapat dilakukan dengan melakukan segmentasi yaitu mengelompokkan pasar sasaran dan kemudian menentukan kelompok konsumen yang akan dituju (targeting) 4. Membangun diferensiasi dan menetapkan posisi produk dalam kompetisi/persaingan terutama dengan produk sejenis. 5. Membangun strategi bauran pemasaran (marketing mix): strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi komunikasi/promosi 6. Eksekusi strategi 7. Evaluasi efektifitas strategi Setiap proses pemasaran membutuhkan kegiatan riset. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan terkait dengan keseluruhan program pemasaran yang akan dilakukan. Fokus utama dalam riset ini adalah mengenai konsumen. Berbagai hal digali dari sudut pandang konsumen. Data-data yang dibutuhkan terkait dengan konsumen antara lain karakterisitik-karakterisitik geografis (lokasi/tempat tinggal konsumen), demografis (usia, pekerjaa, pendapatan, gender, dsb), psikografis , hingga gaya hidup. ‘13 5 Pengantar Periklanan & Marcomm Nindyta Aisyah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Selain data mengenai konsumen pemasar juga membutuhkan data terkait kondisi pasar dan posisi mereknya. Hal ini termasuk kondisi persaingan, perkembangan ekonomi, daya beli masyarakat, market share dan lain-lain. Dari berbagai data tersebut barulah pemasar dapat menentukan tujuan pemasaran, menetapkan kelompok konsumen sasaran, menetapkan posisi merek, hingga menetukan strategi untuk masing-masing bauran pemasaran. Dari keseluruhan langkah-langkah proses pemasaran, diatas, bauran pemasaran (marketing mix) menjadi pusat perhatian para praktisi dan ahli terutama yang menggunakan pendekatan tradisional, mereka mengemukakan bahwa bauran pemasaran inilah menjadi inti kegiatan bisnis yang mereka lakukan. Bauran pemasaran sering disebut dengan 4P, karena elemen dalam bauran pemasaran ini terdiri dari aspek produk (product), price (harga), place (ditribusi), promotion (promosi). Produk merupakan segala hal yang dapat dijual oleh perusahaan, inilah inti dari proses bisnis. Produk dapat berupa barang, jasa maupun gagasan. Namun tidak hanya pada aspek fisik produk semata, fungsi atau fitur, desain, kinerja, kehandalan, merek, hingga kemasan termasuk dalam aspek produk, sehingga dalam menentukan strategi produk pemasar harus mampu memperhatikan dan merencanakan dengan baik setiap elemen yang terkandung dalam sebuah produk. Price (harga) mengacu pada semua harga yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk memperoleh suatu barang atau jasa. Saat ini, harga seringkali diidentikan dengan uang, karena dengan uang konsumen dapat memperoleh dan mengkonsumsi produk-produk yang dibutuhkan. Aspek harga dalam pemasaran melekat pada esensi pertukaran yaitu kegiatan yang telah dikenal oleh manusia sejak dahulu kala bahkan sebelum uang ditemukan. Pada masa itu jual-beli atau perdagangan dilakukan dnegan mempertukarkan suatu barang dengan barang lain sesuai dengan kebutuhan penjual dan pembeli. Sebenarnya harga yang dimaksudkan disini tidak selalu mengacu pada uang semata. Harga yang dikeluarkan oleh konsumen juga termasuk waktu (time), dan usaha (energy). Untuk itulah saat menentukan strategi harga pemasar tidak dapat hanya berfokus pada currency atau uang, namun harus mempertimbangkan waktu dan usaha yang harus dikeluarkan oleh konsumen, baik untuk mencari produk, mengkonsumsi hingga mengevaluasi produk tersebut. Place (distribusi) mencakup semua saluran yang digunakan dalam usaha untuk membuat suatu produk dapat diakses oleh konsumen. Saluran dapat mengacu pada setiap bentuk distributor atau perantara. Misalnya toko, supermarket, pasar tradisional, Mall, dan lain sebagainya. Penentuan saluran distribusi suatu produk harus mengacu pada karakteristik ‘13 6 Pengantar Periklanan & Marcomm Nindyta Aisyah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id produk dan konsumen secara tepat. Misalnya sebuah produk laptop akan tidak efisien dan efektif penjualannya jika ditempatkan atau dijual di pasar tradisional. Menentukan saluran distribusi merupakan hal yang tidak sederhana, pemahaman akan karakteristik konsumen perlu dimiliki. Sehingga peranan data riset juga sangat bermanfaat disini. Promotion (promosi) dari keseluruhan bauran dan aktifitas pemasaran, pada elemen inilah aspek komunikasi memaikan peranan utama. Promosi adalah keseluruhan kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk mendukung penjualan. Aspek komunikasi tidak hanya berfokus pada pesan apa yang disampaikan pada konsumen terkait produk, namun juga bagaimana cara penyampaiannya dan dimana harus disampaikan merupakan pertanyaanpertanyaan yang harus terjawab dalam suatu rancangan program promosi merek. Kegiatan promosi merupakan inti dari konsep komunikasi communications. ‘13 7 Pengantar Periklanan & Marcomm Nindyta Aisyah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pemasaran atau marketing Daftar Pustaka • Shrimp, TA., 2003. Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid 1 & 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. • Duncan, T., 2005. Principles of Advertising & IMC, Second Edition. New York: McGraw-Hill • Belch, GE., & Belch, MA. 2003. Advertising & Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective, 6th Edition. New York: McGraw-Hill • Khan, M., 2006. Consumer Behavior and Advertising Management. New Delhi: New Age International ‘13 8 Pengantar Periklanan & Marcomm Nindyta Aisyah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id