MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Agama Islam KESEHATAN DAN LINGKUNGAN Fakultas Program Studi FIKOM ARSITEKTUR Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09 Kode MK 90002 ASRORI,MA. Abstract Kesehatan lingkungan dan agama tentunya satu sama lain sangat erat kaitannya. Pembahasan tentang lingkungan tentu bukan hal baru dalam agama Islam. Islam mengajurkan umatnya agar ramah terhadap alam dan lungkungan sekitanya serta memeliharanya agar tidak mengalami kerusakan atau tercemar oleh sampah dan menimbulkan penyakit dan berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. tentunya hal demikian itu akan mempengaruhhi kesehatan. Kompetensi 1. Menyebutkan alasan bagi umat Islam untuk memelihara kesehatan dan lingkungan. 2. Menguraikan cara memelihara fisik dan mental. 3. Menjelaskan upaya-upaya menjaga kesehatan yang meliputi pengetahuan sumber penyakit dan menyembuhkan penyakit 4. Mengetahui konsepsi dasar Islam tentang pemeliharaan lingkungan. 5. Mengetahui perintah Allah SWT dalam memelihara lingkungan, tidak merusak lingkungan dan memelihara serta memanfaatkan alam demi kesejahteraan manusia. Pembahasan KESEHATAN DAN LINGKUNGAN I. PENDAHULUAN Kota merupakan beban dari sumber-sumber alam dan mengotori udara dan air, menimbulkan polusi lingkungan, baik di tingkat daerah, kota, nasional, maupun global. Sanitasi lingkungan merupakan unsur mendasar dalam menjaga kesehatan yang dimaksud sanitasi lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat bebas dari penyakit. Dalam hal ini sebelum kita mempelajari lingkungan, kita harus lebih dahulu mengetahui sejarah perkembangan kota dan lingkungan. Mengingat kota tentu kita juga mengingat lingkungan merupakan masalah yang harus dihadapi manusia dalam melakukan aktivitas, kota juga merupakan pusat kreativitas, budaya, dan perjuangan keras manusia dan kota merupakan mikrokosmil masalah. Kesehatan lingkungan dan agama tentunya satu sama lain sangat erat kaitannya. Pembahasan tentang lingkungan tentu bukan hal baru dalam agama Islam. Islam mengajurkan umatnya agar ramah terhadap alam dan lungkungan sekitanya serta memeliharanya agar tidak mengalami kerusakan atau tercemar oleh sampah dan menimbulkan penyakit dan berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. tentunya hal demikian itu akan mempengaruhhi kesehatan. II. PEMBAHASAN Bagaimana sebetulnya Islam memandang kebersihan dan kesehatan serta lingkungan? Terkait dengan hal ini, Rosulullah SAW bersabda : ِللاَّ ه )ال(رواهَّمسلم ََّجيلََّّ حُِيبََّّاجله هم ه إنََّّ َّه “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan Allah menyukai yang indah.”(HR. Muslim) Dari hadist di atas terlihat bahwa Allah sangat menyukai keindahan dan kebersihan. Apabila Allah sangat menyukai keindahan dan kebersihan, sudah sewajarnya apabila umat Islam menyukai dan menjaga keindahan dan kebersihan. Dalam menjaga keindahan dan kebersihan, Allah juga suka kepada sifat pemurah, maka hal ini sebenarnya petunjuk bagi manusia, bahwa Allah suka kepada orang yang dengan senang hati dan ringan tangan dalam menjaga kebersihan dan keindahan. Bekerja keras dan bergotong royong dalam menjaga kebersihan sangat dianjurkan dimulai dihadapan Allah SWT. 2012 2 Pendidikan Agama Islam Modul 9 Asrori, MA. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Terkait dengan bab kesehatan dan lingkungan, maka pada bab ini akan dibahas mengenai masalah kesehatan yang menyangkut kesehatan jasmani dan mental umat Islam, serta faktor lingkungan yang meliputi bagaimana memelihara kesehatan dan kelestarian lingkungan. 1. Memelihara Kesehatan Fisik Dan Mental a. Perintah Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Allah menyukai hal-hal yang bersih, sehingga manusia tampak bersih dan harum dan dapat beribadah dengan tenang dan khusus. Menjaga kesehatan ini penting, karena kalau sakit maka akan menghambat ibadah dengan sempurna. Orang yang sakit baik yang ringan seperti flu, batuk maupun yang berat seperti kanker dan hati, sedikit banyak akan mengganggu aktivitas baik untuk ibadah, muamalah atau kegiatan lainnya. Begitupula dengan kebersihan, orang yang berpakaian bersih dan harum akan tenang ibadahnya. Coba anda bandingkan, apabila anda sholat dengan orang yang bajunya kotor dan bau, tentu akan mengganggu konsentrasi dalam ibadah. Kebersihan dan kesehatan merupakan kunci mencapai badan yang sehat, dan dengan badan yang sehat maka manusia dapat optimal dalam menjalankan fungsi sebagai pemimpin baik bagi dirinya, keluarga dan masyarakatnya. Terkait dengan kebersihan, Allah berfirman : )5-4َّ:74/)(املدثر5(ََّّ)َّ هوالرجهَّزَّفهاه حجر4(ََّّكَّفهطه ِهر َّهوثِيهابه ه “dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah” (QS Al- Muddatstsir(74):4-5) Salah satu ayat diatas menunjukan benar-benar Allah sangat menyukai kebersihan bagi pribadi umat Islam. Dari penampilan, Allah memerintahkan kita membersihkan pakaian. Memang pakaian tidak harus baru, tetapi pakaian itu bersih sehingga terbebas dari penyakit yang dibawa seperti kuman, lalat, dan lain-lain. Selain Allah senang pada penampilan, Allah juga menyukai kebersihan fisik badan. QS Al-Maidah ayat 6, menunjukan bahwa apabila kita akan sholat, diminta untuk wudhu. Dalam wudhu kita persyaratkan membasuh dengan air bersih untuk muka, tangan, kaki dan kepala. Dapat kita bayangkan, setiap umat Islam badannya dibasuh dengan air, paling tidak 5 kali dalam sehari. Dan apabila ditambahkan dengan mandi yang paling tidak 2 kali sehari, maka tubuh kita dibasuh air sebanyak 7 kali sehari. Kebersihan badan, dan pakaian sudah dilakukan, dan tertinggal satu hal yaitu kebersihan mulut. Mulut yang tidak bersih menimbulkan penyakit gigi, dan bau yang tidak mengenakan, karena dimulut terjadi proses pengolahan makanan, dan apabila ada makanan 2012 3 Pendidikan Agama Islam Modul 9 Asrori, MA. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang tertinggal akan menyebabkan bau. Oleh sebab itu, kebersihan mulut sangat diutamakan. Dalam hal ini, Rosul bersabda : ِ َِّ لسو ِ ِ )ص هَلةََّّ(رواهَّالبخاريَّومسلم َّ ِ هشقََّّ هعلهىَّأحم لهو َّلهَّأهنََّّأ ح اكَّعن هَّدََّّ حك َِّلَّ ه تَّأل ههمرتح حهمََِّّب ه “Apabila aku tidak membuat kesukaran terhadap umatku, mereka akan aku perintahkan untuk membersihkan giginya dengan siwak setiap hendak sholat” (Al hadist).(HR. Bukhari Muslim) b. Mengetahui Sumber Penyakit Sumber penyakit yang pertama menurut Allah adalah dari makan dan minuman yang berlebih-lebihan. Firman Allah sebagai berikut : ِ ِ ِ ِ )31َّ:َّ7/ني(األعراف َّ ِهَّيَّبه نَّ ه آد هَّمَّ حخ حذواَّ ِزينه ته حكمََّّعن هدََّّ حك َِّلَّ همسجدََّّ هوحكلحواَّ هواشهربحواَّ هوهَّلَّتحس ِرفحواَّإِن َّهحَّهَّلَّ حُيبََّّال حمس ِرف ه “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap memasuki masjid, makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”(QS. Al-A’raf(7): 31) Allah sudah ribuan tahun yang lalu menyadarkan kita untuk tidak makan yang berlebih-lebihan, karena ini merupakan sumber utama panyakit. Makan yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan. Akibat dari kegemukan akan berdampak banyak ke penyakit turunannya seperti, penyakit jantung, diabetes yang menyebabkan tubuhnya kalau luka sukar disembuhkan bahkan dapat diamputasi dan dapat mengakibatkan kebutaan. Penyakit diabetes bagi laki-laki juga dapat berakibat impotensi yang dapat berganggu hubungan suami istri. Penyakit asam urat juga berasal dari makanan yaitu apabila seseorang banyak makanan kacang-kacang secara berlebihan. Penyakit kanker diantaranya disebabkan oleh faktor makanan seperti makanan junk food, dan makanan yang digoreng dengan minyak bekas. Sedangkan minum-minuman keras dapat mengakibatkan turunnya daya kesadaran otak dan gangguan fungsi hati. Demikian banyaknya penyakit yang dapat berasal dari makanan dan minuman. Tidak ada makanan yang jahat dan menimbulkan penyakit, sepanjang makanan tersebut dimakan tidak berlebihan dan berhenti makan seelum kenyang. Dan untuk kondisi badan yang sehat, usahakan dalam perut terdiri dari ½ dari bagian perut adalah air, ¼ bagian makanan dan ¼ bagian ruang kosong. Dengan komposisi tersebut diharapkan kondisi badan kita akan sehat. Sumber penyakit lain adalah penyakit jiwa. Penyakit yang berasal dari ketidaktenangan hati, hati yang gelisah, hati yang sombong dan lain-lain. Penyakit yang demikian berasal dari perilaku seperti pemabok sehingga otaknya tidak berfikir dengan kesadaran penuh, berjudi yang disebabkan angan-angan kosong, menyembah berhala yang disebabkan kekafiran dan 2012 4 Pendidikan Agama Islam Modul 9 Asrori, MA. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id musyrik dan segala macam bentuk peraturan lainnya. Penyakit yang demikian dinamakan Qolbun Mayyiti atau hati yang mati. Ciri dari penyakit ini adalah menolak kebenaran dari Allah dan sealu gemar berlaku zhalim terhadap sesama. c. Menyembuhkan Penyakit Firman Allah dalam Asy-syu’ara ayat 80, menyatakan bahwa apabila kita sakit, maka kita minta kepada Allah untuk menyembuhkan. Kenapa demikian? Karena pada dasarnya Allah yang menciptakan, memelihara dan mematikan kita. Apabila kita mengalami sakit maka yang pertama kita akukan adalah berdoa dan meminta kesembuhan kepada Allah. )80َّ:26/نيَّ(الشعراء َِّ تَّفه حه هَّوَّيهش ِف َّهوإِذهاَّ هم ِرض ح “dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku” (QS Asy-syu’ara:80) Setelah kita berdoa memohon kesembuhan kepada Allah, maka selanjutnya kita berusaha untuk mendapatkan pengobatan sebagai usaha fisik. Terhadap penyakit yang mungkin kita derita, kita harus mendapatkan obat. Dalam AlQur’an, madu yang dihasilkan oleh lebah dapat menjadi penawar bagi penyakit. Namun dalam ayat ini, Allah juga menyerukan agar manusia memikirkan proses penyembuhan, dimana madu sebagai sarana obat. Obat inilah sebagai sarana penyembuhan. Dan dalam konteks modern sudah banyak obat yang dihasilkan dari laboratorium, dan madu merupakan salah satu sumber obat. Dan dalam konteks modern pula, penyembuhan dengan menggunakan obat harus dilakukan orang yang ahli yaitu dokter. Oleh sebab itu apabila kita sakit, maka kita perlu pergi ke dokter untuk berobat dan berdoa kepada Allah untuk mendapatkan kesembuhan. 2. Memelihara Lingkungan Banyak kejadian yang harus umat Islam perhatikan terhadap lingkungan dimana mereka tinggal. Manusia harus berhubungan baik dengan lingkungan alam, karena kehidupan manusia banyak tergantung pada alam. Manusia setiap hari harus makan, dan makanan tersebut berasal dari tumbuh-tumbuhan baik berupa tanaman pangan seperti padi, buahbuahan dan sayuran. Kebanyakan memang manusia seringkali lupa, atau sediit serakah dalam rangka mencari nafkah. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta meningkatnya kebutunan hidup seringkali membuat manusia berpikir pendek. Sebagai contoh, untuk meningkatkan produksi pangan, banyak petani menggunakan pupuk kimia dan pestisida yang pada akhirnya banyak merusak tanah. Kebutuhan kayu untuk perumahan dan kertas, telah mendorong 2012 5 Pendidikan Agama Islam Modul 9 Asrori, MA. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id manusia untuk menebang hutan. Dan banyak comtoh lain, dari perbuatan manusia yang merusak alam, padahal kehidupan manusia sangat tergantung pada kelestarian alam. a. Manusia Membutuhkan Kesenangan dan Keindahan Pada dasarnya manusia sangat menyenangi akan kesenangan dalam hidup dan keindahan. Pada saat liburan, banyak sekali manusia pergi ketempat-tempat yang indah untuk memberi kesenangan. Alam-alam yang indah dan sering didatangi saat liburan seperti Puncak di Bogor, Tangkuban Prahu di Jawa Barat, Dieng di Jawa Tengah, Bromo di Jawa Timur, Malino dan Bunaken di Sulawesi dan banyak lagi tempat lainnya di Indonesia. Memang salah satu tujuan dari penciptaan alam oleh Allah adalah untuk memberikan keindahan alam. Allah berfirman tentang keindahan alam : َّ)َّ هو هج هعلنها َّاللي هَّل9(َّ اَت ًَّ )َّ هو هج هعلنها َّنهوهم حكمَّ َّ حسبه8(َّ اجا َّ)َّ هواجلِبه ه6(َّ ض َّ ِم هه ًادا َّأههَّل َّ هَن هع َِّل َّاألهر ه ً )َّ هو هخلهقنها حكمَّ َّأهزهو7(َّ ال َّأهو هَت ًدا ِ ِ ِ َّ)َّ هوأهن هزلنها13(َّ اجا َّ)َّ هو هج هعلنها َّالن هه ه10(َّ اسا ً ار َّ هم هع ً اجا َّ هوه ً )َّ هو هج هعلنها َّسهر12(َّ )َّ هوبهنه ي نها َّفهوقه حكمَّ َّ هسب ًعا َّش هد ًادا11(َّ اشا ً لبه ِ ِم َّنَّالمع )16-6َّ:78/)(النبأ16(َّ)َّ هو هجناتََّّأهل هفافًا15(َّاَت ًَّ ِجَّبَِِّهَّ هحبًّاَّ هونهبه َّ)َّلِنحخر ه14(َّاجا َّ اتَّ هم َِّ صهر ً اءًَّثهج ه ح “Bukanlah kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan, dan kami jadikan gunung sebagai pasak, dan kami jadikan kamu berpasang-pasangan, dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan kami jadikan malam sebagai pakaian, dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, dan kami bangun di atas kamu tujuh buah langit yang kokoh, dan kami jadikan matahari pelita yang amat terang, dan kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan dan kebun-kebun yang lebat” (QS An-Naba:6-16). b. Tujuan Allah Menciptakan Alam Semesta Allah menciptakan alam seisinya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan menunjukkan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya. Allah menciptakan bumi lengkap dengan isinya, tanah yang terhampar, gunung dan bukit, dihidupkan tumbuh-tumbuhan dan hewan, diciptakan laut dan langit serta alam semesta. Allah menciptakan langit dan bumi sebagai rahmat bagi manusia. Manusia dapat memanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Namun demikian, Allah meminta manusia untuk berpikir atas penciptaan Allah tersebut, betapa besar dan pemurahnya Allah terhadap manusia. Oleh sebab itu, manusia tidak pantas untuk sombong kepada Allah dan sudah semestinya untuk taat dan bersyukur kepada Allah atas rahmatnya itu. Bagaimana bentuk syukur manusia kepada Allah atas rahmat alam semesta? Bentuk syukur itu dapat diwujudkan dengan berpikir bagaimana memanfaatkan alam tanpa harus merusaknnya. Manusia harus belajar keras dari proses penciptan alam, emudian menjadikan 2012 6 Pendidikan Agama Islam Modul 9 Asrori, MA. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ilmu yang bermanfaat bagi pemanfaatan alam. Allah member contoh, menurunkan hujan dan menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan. Apabila kita memikirkan ayat Allah ini, sebenarnya Allah mengajarkan bagaimana proses memanfaatkan alam dengan cara bercocok tanam. Apabila manusia ingin memakan buah-buahan, maka tanamlah biji, siramilah dengan air, sehingga tanaman tersebut besar dan dapat berbuah untuk kepentingan manusia. Pada saat ini ilmu tanaman tesebut berkembang menjadi budi daya pertanian. Proses budidaya ini mengajarkan manusia untuk menanam,membudidaya, dan tidak hanya mengambil atau mengektrasi dari alam. Kemalasan manusia untuk belajar dan keengganan untuk menanam dan hanya senang mengambil untuk kesenangan inilah menjadikan kerusakan alam. Bagi umat Islam Indonesia hal ini harus dipikirkan, karena Indonesia masih sangat jauh tertinggal dalam hal pemanfaatan laut dibandingkan dengan Thailand dan Taiwan. Kita harus bekerja keras menguasai teknologi kelautan, sehingga tujuan Allah memberikan rahmat berupa laut dapat kita peroleh dan untuk kesejahteaan umat. c. Jangan Merusak dan Menghancurkan Alam Allah dalam QS Al-Araaf ayat 56, sangat melarang manusia membuat kerusakan dibumi : )56َّ:7/ني(األعراف َّاّللَِّقه ِريبََّّ ِم هَّنَّال حمح ِسنِ ه َّ َّت َّوهحَّ هخوفًاَّ هوطه هم ًعاَّإِنََّّ هرْحه ه َّ ضَّبهع هَّدَّإِص هَل ِح ههاَّ هوادعح َِّ فَّاألهر َّ َِّهوهَّلَّتحف ِس حدوا “dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik” (QS Al-Araaf:56) Ayat di atas dengan tegas melarang manusia membuat kerusakan dimuka bumi, dan Allah sangat menyukai orang yang berbuat baik. Seringkali kita melihat di tama nada Tulsan “dilarang menginjak rumput”, rumput-rumput tersebut kalau diinjak-injak tentu akan mati. Namun demikian Allah dengan mekanisme alam, menghidupkan kembali rumput tersebut dengan menurunkan hujan dan menyemai. Namun kenapa manusia merusak kembali. Manusia diperbolehkan menebang pohon untuk kehidupan hidupnya. Dan secara alamiah, Allah menumbuhkan kembali hutan dalam bentuk hutan skunder, sehingga hutan yang sudah ditebang akan tumbuh hutan kembali. d. Memelihara Alam Umat Islam mulai saat ini dan seterusnya sudah mencukupkan kerusakan yang terjadi. Cukup sudah kerusakan yang ada. Kedepan kita harus mulai memelihara alam, dan memanfaatkan dengan benar, sehingga bencana dapat dihindari dan geneasi mendatang masih dapat 2012 7 Pendidikan Agama Islam Modul 9 Asrori, MA. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menikmati keindahan alam yang diciptakan Allah SWT. Allah memerintahkan kita umat Islam untuk memelihara alam. Perbaiki dengan cara menanam biji-bijian dan tumbuhan. Pada saat ini dapat kita lakukan dengan reboisasi atau penanaman hutan kembali pada hutan yang rusak, menanam tanaman mangroe untuk menahan abrasi laut. Dan pada lahan subur, kita belaku adil terhadap alam, mulai belajar membudidayakan tanaman, membuat tanaman organik, mengumpulkan sampah dan membuat pupuk organik. Terhadap pegunungan yang indah, mari kita nikmati dan pelihara. َّت َّلِهقومَّ َّيهش حك حرو هن َِّ ف َّاْل هي َّص ِر ح َّج َّإِلَّ َّنه ِك ًدا ََّّ هك هذلِ ه َّث َّهَّل َّ هَي حر ح َّج َّنهبهاتحَّهح َِّبِِذ َِّن َّ هربَِِّه َّ هوال ِذي َّ هخبح ه َّب َّ هَي حر ح َّهوالبه له حَّد َّالطيِ ح ك َّنح ه )58َّ:7/(األعراف “Tanah yang baik akan mengeluarkan tumbuhan-tumbuhannya (yang baik) dengan izin Tuhannya. Dan tanah yang jelek tidak akan mengeluarkan kecuali yang jelek. Seperti itulah kami jelaskan ayat-ayat kami bagi kaum yang bersyukur” (QS. Al-A’raaf(7):58) Allah sangat sayang terhadap umat Islam, Allah tidak hanya mengajarkan tentang bagaimana memelihara alam, tetapi juga bagaimana memanfaatkan hasil alam. Bagaimana seharusnya kita memulai memelihara alam? Prtama, kita mengambil secukupnya, tidak berlebih-lebihan. Kedua, kita memilih tumbuhan dan hewan yang layak dimakan, tidak terlalu muda, tua dan sedang mengandung anak, dan Ketiga, apabila kita mengambil dari alam seharusnya kita juga mengembalikan. Kita mengambil 1 pohon, maka kita menanam 1 pohon. Demikian banyak hal dapat umat Islam lakukan untuk memelihara dan memanfaatkan alam, dan janganlah kita termasuk orang yang zhalim. Mari bersamasama kita menjadi umat Islam yang mencintai alam, memanfaatkan dengan baik untuk kebahagiaan umat dalam ridho Allah SWT. III. PENUTUP Berdasarkan uraian dalam makalah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam sejarah manusia, belum pernah terjadi baik agama Samawi hingga undang-undang karya manusia yang menggunakan kesehatan lingkungan semacam ini, sebagai suatu ajaran yang vital sebagaimana Islam. 2012 8 Pendidikan Agama Islam Modul 9 Asrori, MA. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. Departemen Agama. 1971. Al-Quran dan Terjemahannya. Departemen Agama. Jakarta. 2. Al-Qardhawi, Y. Islam Agama Ramah Lingkungan. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 3. Al-Hufiy, A.M. 2000. Ketaladan Akhlak Nabi Muhammad SAW. Pustaka Setia. Bandung. 4. Chapra, MU. 2000. Islam dan Tantangan Ekonomi. Gema Insani Press. Jakarta. 2012 9 Pendidikan Agama Islam Modul 9 Asrori, MA. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id