Bagaimana bentuk syukur manusia kepada Allah atas rahmat alam

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Pendidikan
Agama Islam
KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
Fakultas
Program Studi
FIKOM
ARSITEKTUR
Tatap Muka
Kode MK
Disusun Oleh
09
Kode MK
90002
ASRORI,MA.
Abstract
Kesehatan lingkungan dan agama
tentunya satu sama lain sangat erat
kaitannya.
Pembahasan
tentang
lingkungan tentu bukan hal baru dalam
agama Islam. Islam mengajurkan umatnya
agar ramah terhadap alam dan lungkungan
sekitanya serta memeliharanya agar tidak
mengalami kerusakan atau tercemar oleh
sampah dan menimbulkan penyakit dan
berdampak negatif terhadap kesehatan
manusia. tentunya hal demikian itu akan
mempengaruhhi kesehatan.
Kompetensi
1. Menyebutkan alasan bagi umat Islam
untuk memelihara kesehatan dan
lingkungan.
2. Menguraikan cara memelihara fisik dan
mental.
3. Menjelaskan upaya-upaya menjaga
kesehatan yang meliputi pengetahuan
sumber penyakit dan menyembuhkan
penyakit
4. Mengetahui konsepsi dasar Islam
tentang pemeliharaan lingkungan.
5. Mengetahui perintah Allah SWT dalam
memelihara lingkungan, tidak merusak
lingkungan dan memelihara serta
memanfaatkan alam demi
kesejahteraan manusia.
Pembahasan
KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
I. PENDAHULUAN
Kota merupakan beban dari sumber-sumber alam dan mengotori udara dan air,
menimbulkan polusi lingkungan, baik di tingkat daerah, kota, nasional, maupun global.
Sanitasi lingkungan merupakan unsur mendasar dalam menjaga kesehatan yang dimaksud
sanitasi lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat bebas dari penyakit.
Dalam hal ini sebelum kita mempelajari lingkungan, kita harus lebih dahulu
mengetahui sejarah perkembangan kota dan lingkungan. Mengingat kota tentu kita juga
mengingat lingkungan merupakan masalah yang harus dihadapi manusia dalam melakukan
aktivitas, kota juga merupakan pusat kreativitas, budaya, dan perjuangan keras manusia dan
kota merupakan mikrokosmil masalah.
Kesehatan lingkungan dan agama tentunya satu sama lain sangat erat kaitannya.
Pembahasan tentang lingkungan tentu bukan hal baru dalam agama Islam. Islam mengajurkan
umatnya agar ramah terhadap alam dan lungkungan sekitanya serta memeliharanya agar tidak
mengalami kerusakan atau tercemar oleh sampah dan menimbulkan penyakit dan berdampak
negatif terhadap kesehatan manusia. tentunya hal demikian itu akan mempengaruhhi
kesehatan.
II. PEMBAHASAN
Bagaimana sebetulnya Islam memandang kebersihan dan kesehatan serta lingkungan?
Terkait dengan hal ini, Rosulullah SAW bersabda :
ِ‫للاَّ ه‬
)‫ال(رواهَّمسلم‬
َّ‫َجيلََّّ حُِيبََّّاجله هم ه‬
‫إنََّّ َّه‬
“Sesungguhnya Allah Maha Indah dan Allah menyukai yang indah.”(HR. Muslim)
Dari hadist di atas terlihat bahwa Allah sangat menyukai keindahan dan kebersihan.
Apabila Allah sangat menyukai keindahan dan kebersihan, sudah sewajarnya apabila umat
Islam menyukai dan menjaga keindahan dan kebersihan. Dalam menjaga keindahan dan
kebersihan, Allah juga suka kepada sifat pemurah, maka hal ini sebenarnya petunjuk bagi
manusia, bahwa Allah suka kepada orang yang dengan senang hati dan ringan tangan dalam
menjaga kebersihan dan keindahan. Bekerja keras dan bergotong royong dalam menjaga
kebersihan sangat dianjurkan dimulai dihadapan Allah SWT.
2012
2
Pendidikan Agama Islam Modul 9
Asrori, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Terkait dengan bab kesehatan dan lingkungan, maka pada bab ini akan dibahas
mengenai masalah kesehatan yang menyangkut kesehatan jasmani dan mental umat Islam,
serta faktor lingkungan yang meliputi bagaimana memelihara kesehatan dan kelestarian
lingkungan.
1. Memelihara Kesehatan Fisik Dan Mental
a. Perintah Menjaga Kebersihan dan Kesehatan
Allah menyukai hal-hal yang bersih, sehingga manusia tampak bersih dan harum dan
dapat beribadah dengan tenang dan khusus. Menjaga kesehatan ini penting, karena kalau sakit
maka akan menghambat ibadah dengan sempurna. Orang yang sakit baik yang ringan seperti
flu, batuk maupun yang berat seperti kanker dan hati, sedikit banyak akan mengganggu
aktivitas baik untuk ibadah, muamalah atau kegiatan lainnya. Begitupula dengan kebersihan,
orang yang berpakaian bersih dan harum akan tenang ibadahnya. Coba anda bandingkan,
apabila anda sholat dengan orang yang bajunya kotor dan bau, tentu akan mengganggu
konsentrasi dalam ibadah. Kebersihan dan kesehatan merupakan kunci mencapai badan yang
sehat, dan dengan badan yang sehat maka manusia dapat optimal dalam menjalankan fungsi
sebagai pemimpin baik bagi dirinya, keluarga dan masyarakatnya.
Terkait dengan kebersihan, Allah berfirman :
)5-4َّ:74/‫)(املدثر‬5(ََّّ‫)َّ هوالرجهَّزَّفهاه حجر‬4(ََّّ‫كَّفهطه ِهر‬
َّ‫هوثِيهابه ه‬
“dan
pakaianmu
bersihkanlah,
dan
perbuatan
dosa
tinggalkanlah”
(QS
Al-
Muddatstsir(74):4-5)
Salah satu ayat diatas menunjukan benar-benar Allah sangat menyukai kebersihan bagi
pribadi umat Islam. Dari penampilan, Allah memerintahkan kita membersihkan pakaian.
Memang pakaian tidak harus baru, tetapi pakaian itu bersih sehingga terbebas dari penyakit
yang dibawa seperti kuman, lalat, dan lain-lain.
Selain Allah senang pada penampilan, Allah juga menyukai kebersihan fisik badan. QS
Al-Maidah ayat 6, menunjukan bahwa apabila kita akan sholat, diminta untuk wudhu. Dalam
wudhu kita persyaratkan membasuh dengan air bersih untuk muka, tangan, kaki dan kepala.
Dapat kita bayangkan, setiap umat Islam badannya dibasuh dengan air, paling tidak 5 kali
dalam sehari. Dan apabila ditambahkan dengan mandi yang paling tidak 2 kali sehari, maka
tubuh kita dibasuh air sebanyak 7 kali sehari.
Kebersihan badan, dan pakaian sudah dilakukan, dan tertinggal satu hal yaitu
kebersihan mulut. Mulut yang tidak bersih menimbulkan penyakit gigi, dan bau yang tidak
mengenakan, karena dimulut terjadi proses pengolahan makanan, dan apabila ada makanan
2012
3
Pendidikan Agama Islam Modul 9
Asrori, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang tertinggal akan menyebabkan bau. Oleh sebab itu, kebersihan mulut sangat diutamakan.
Dalam hal ini, Rosul bersabda :
ِ َِّ ‫لسو‬
ِ ِ
)‫ص هَلةََّّ(رواهَّالبخاريَّومسلم‬
َّ ِ ‫هشقََّّ هعلهىَّأحم‬
‫لهو َّلهَّأهنََّّأ ح‬
‫اكَّعن هَّدََّّ حك َِّلَّ ه‬
‫تَّأل ههمرتح حهمََِّّب ه‬
“Apabila aku tidak membuat kesukaran terhadap umatku, mereka akan aku perintahkan
untuk membersihkan giginya dengan siwak setiap hendak sholat” (Al hadist).(HR. Bukhari
Muslim)
b. Mengetahui Sumber Penyakit
Sumber penyakit yang pertama menurut Allah adalah dari makan dan minuman yang
berlebih-lebihan. Firman Allah sebagai berikut :
ِ
ِ
ِ
ِ
)31َّ:َّ7/‫ني(األعراف‬
َّ ِ‫هَّيَّبه‬
‫نَّ ه‬
‫آد هَّمَّ حخ حذواَّ ِزينه ته حكمََّّعن هدََّّ حك َِّلَّ همسجدََّّ هوحكلحواَّ هواشهربحواَّ هوهَّلَّتحس ِرفحواَّإِن َّهحَّهَّلَّ حُيبََّّال حمس ِرف ه‬
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap memasuki masjid, makan dan
minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan”(QS. Al-A’raf(7): 31)
Allah sudah ribuan tahun yang lalu menyadarkan kita untuk tidak makan yang
berlebih-lebihan, karena ini merupakan sumber utama panyakit. Makan yang berlebihan
dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan. Akibat dari kegemukan akan berdampak
banyak ke penyakit turunannya seperti, penyakit jantung, diabetes yang menyebabkan
tubuhnya kalau luka sukar disembuhkan bahkan dapat diamputasi dan dapat mengakibatkan
kebutaan. Penyakit diabetes bagi laki-laki juga dapat berakibat impotensi yang dapat
berganggu hubungan suami istri. Penyakit asam urat juga berasal dari makanan yaitu apabila
seseorang banyak makanan kacang-kacang secara berlebihan. Penyakit kanker diantaranya
disebabkan oleh faktor makanan seperti makanan junk food, dan makanan yang digoreng
dengan minyak bekas. Sedangkan minum-minuman keras dapat mengakibatkan turunnya
daya kesadaran otak dan gangguan fungsi hati. Demikian banyaknya penyakit yang dapat
berasal dari makanan dan minuman. Tidak ada makanan yang jahat dan menimbulkan
penyakit, sepanjang makanan tersebut dimakan tidak berlebihan dan berhenti makan seelum
kenyang. Dan untuk kondisi badan yang sehat, usahakan dalam perut terdiri dari ½ dari
bagian perut adalah air, ¼ bagian makanan dan ¼ bagian ruang kosong. Dengan komposisi
tersebut diharapkan kondisi badan kita akan sehat.
Sumber penyakit lain adalah penyakit jiwa. Penyakit yang berasal dari ketidaktenangan
hati, hati yang gelisah, hati yang sombong dan lain-lain. Penyakit yang demikian berasal dari
perilaku seperti pemabok sehingga otaknya tidak berfikir dengan kesadaran penuh, berjudi
yang disebabkan angan-angan kosong, menyembah berhala yang disebabkan kekafiran dan
2012
4
Pendidikan Agama Islam Modul 9
Asrori, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
musyrik dan segala macam bentuk peraturan lainnya. Penyakit yang demikian dinamakan
Qolbun Mayyiti atau hati yang mati. Ciri dari penyakit ini adalah menolak kebenaran dari
Allah dan sealu gemar berlaku zhalim terhadap sesama.
c. Menyembuhkan Penyakit
Firman Allah dalam Asy-syu’ara ayat 80, menyatakan bahwa apabila kita sakit, maka
kita minta kepada Allah untuk menyembuhkan. Kenapa demikian? Karena pada dasarnya
Allah yang menciptakan, memelihara dan mematikan kita. Apabila kita mengalami sakit
maka yang pertama kita akukan adalah berdoa dan meminta kesembuhan kepada Allah.
)80َّ:26/‫نيَّ(الشعراء‬
َِّ ‫تَّفه حه هَّوَّيهش ِف‬
َّ‫هوإِذهاَّ هم ِرض ح‬
“dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku” (QS Asy-syu’ara:80)
Setelah kita berdoa memohon kesembuhan kepada Allah, maka selanjutnya kita
berusaha untuk mendapatkan pengobatan sebagai usaha fisik.
Terhadap penyakit yang mungkin kita derita, kita harus mendapatkan obat. Dalam AlQur’an, madu yang dihasilkan oleh lebah dapat menjadi penawar bagi penyakit. Namun
dalam ayat ini, Allah juga menyerukan agar manusia memikirkan proses penyembuhan,
dimana madu sebagai sarana obat. Obat inilah sebagai sarana penyembuhan. Dan dalam
konteks modern sudah banyak obat yang dihasilkan dari laboratorium, dan madu merupakan
salah satu sumber obat. Dan dalam konteks modern pula, penyembuhan dengan
menggunakan obat harus dilakukan orang yang ahli yaitu dokter. Oleh sebab itu apabila kita
sakit, maka kita perlu pergi ke dokter untuk berobat dan berdoa kepada Allah untuk
mendapatkan kesembuhan.
2. Memelihara Lingkungan
Banyak kejadian yang harus umat Islam perhatikan terhadap lingkungan dimana
mereka tinggal. Manusia harus berhubungan baik dengan lingkungan alam, karena kehidupan
manusia banyak tergantung pada alam. Manusia setiap hari harus makan, dan makanan
tersebut berasal dari tumbuh-tumbuhan baik berupa tanaman pangan seperti padi, buahbuahan dan sayuran.
Kebanyakan memang manusia seringkali lupa, atau sediit serakah dalam rangka
mencari nafkah. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta meningkatnya kebutunan
hidup seringkali membuat manusia berpikir pendek. Sebagai contoh, untuk meningkatkan
produksi pangan, banyak petani menggunakan pupuk kimia dan pestisida yang pada akhirnya
banyak merusak tanah. Kebutuhan kayu untuk perumahan dan kertas, telah mendorong
2012
5
Pendidikan Agama Islam Modul 9
Asrori, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
manusia untuk menebang hutan. Dan banyak comtoh lain, dari perbuatan manusia yang
merusak alam, padahal kehidupan manusia sangat tergantung pada kelestarian alam.
a. Manusia Membutuhkan Kesenangan dan Keindahan
Pada dasarnya manusia sangat menyenangi akan kesenangan dalam hidup dan
keindahan. Pada saat liburan, banyak sekali manusia pergi ketempat-tempat yang indah untuk
memberi kesenangan. Alam-alam yang indah dan sering didatangi saat liburan seperti Puncak
di Bogor, Tangkuban Prahu di Jawa Barat, Dieng di Jawa Tengah, Bromo di Jawa Timur,
Malino dan Bunaken di Sulawesi dan banyak lagi tempat lainnya di Indonesia. Memang salah
satu tujuan dari penciptaan alam oleh Allah adalah untuk memberikan keindahan alam. Allah
berfirman tentang keindahan alam :
َّ‫)َّ هو هج هعلنها َّاللي هَّل‬9(َّ ‫اَت‬
ًَّ ‫)َّ هو هج هعلنها َّنهوهم حكمَّ َّ حسبه‬8(َّ ‫اجا‬
َّ‫)َّ هواجلِبه ه‬6(َّ ‫ض َّ ِم هه ًادا‬
َّ‫أههَّل َّ هَن هع َِّل َّاألهر ه‬
ً ‫)َّ هو هخلهقنها حكمَّ َّأهزهو‬7(َّ ‫ال َّأهو هَت ًدا‬
ِ
ِ
ِ
َّ‫)َّ هوأهن هزلنها‬13(َّ ‫اجا‬
َّ‫)َّ هو هج هعلنها َّالن هه ه‬10(َّ ‫اسا‬
ً ‫ار َّ هم هع‬
ً ‫اجا َّ هوه‬
ً ‫)َّ هو هج هعلنها َّسهر‬12(َّ ‫)َّ هوبهنه ي نها َّفهوقه حكمَّ َّ هسب ًعا َّش هد ًادا‬11(َّ ‫اشا‬
ً ‫لبه‬
ِ ‫ِم َّنَّالمع‬
)16-6َّ:78/‫)(النبأ‬16(َّ‫)َّ هو هجناتََّّأهل هفافًا‬15(َّ‫اَت‬
ًَّ ‫ِجَّبَِِّهَّ هحبًّاَّ هونهبه‬
َّ‫)َّلِنحخر ه‬14(َّ‫اجا‬
َّ ‫اتَّ هم‬
َِّ ‫صهر‬
ً ‫اءًَّثهج‬
‫ه ح‬
“Bukanlah kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan, dan kami jadikan gunung
sebagai pasak, dan kami jadikan kamu berpasang-pasangan, dan kami jadikan tidurmu untuk
istirahat, dan kami jadikan malam sebagai pakaian, dan kami jadikan siang untuk mencari
penghidupan, dan kami bangun di atas kamu tujuh buah langit yang kokoh, dan kami jadikan
matahari pelita yang amat terang, dan kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah,
supaya kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan dan kebun-kebun
yang lebat” (QS An-Naba:6-16).
b. Tujuan Allah Menciptakan Alam Semesta
Allah menciptakan alam seisinya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan
menunjukkan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya. Allah menciptakan bumi lengkap dengan
isinya, tanah yang terhampar, gunung dan bukit, dihidupkan tumbuh-tumbuhan dan hewan,
diciptakan laut dan langit serta alam semesta. Allah menciptakan langit dan bumi sebagai
rahmat bagi manusia. Manusia dapat memanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan.
Namun demikian, Allah meminta manusia untuk berpikir atas penciptaan Allah tersebut,
betapa besar dan pemurahnya Allah terhadap manusia. Oleh sebab itu, manusia tidak pantas
untuk sombong kepada Allah dan sudah semestinya untuk taat dan bersyukur kepada Allah
atas rahmatnya itu.
Bagaimana bentuk syukur manusia kepada Allah atas rahmat alam semesta? Bentuk
syukur itu dapat diwujudkan dengan berpikir bagaimana memanfaatkan alam tanpa harus
merusaknnya. Manusia harus belajar keras dari proses penciptan alam, emudian menjadikan
2012
6
Pendidikan Agama Islam Modul 9
Asrori, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ilmu yang bermanfaat bagi pemanfaatan alam. Allah member contoh, menurunkan hujan dan
menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan. Apabila kita memikirkan ayat Allah ini, sebenarnya
Allah mengajarkan bagaimana proses memanfaatkan alam dengan cara bercocok tanam.
Apabila manusia ingin memakan buah-buahan, maka tanamlah biji, siramilah dengan air,
sehingga tanaman tersebut besar dan dapat berbuah untuk kepentingan manusia. Pada saat ini
ilmu tanaman tesebut berkembang menjadi budi daya pertanian. Proses budidaya ini
mengajarkan manusia untuk menanam,membudidaya, dan tidak hanya mengambil atau
mengektrasi dari alam. Kemalasan manusia untuk belajar dan keengganan untuk menanam
dan hanya senang mengambil untuk kesenangan inilah menjadikan kerusakan alam.
Bagi umat Islam Indonesia hal ini harus dipikirkan, karena Indonesia masih sangat jauh
tertinggal dalam hal pemanfaatan laut dibandingkan dengan Thailand dan Taiwan. Kita harus
bekerja keras menguasai teknologi kelautan, sehingga tujuan Allah memberikan rahmat
berupa laut dapat kita peroleh dan untuk kesejahteaan umat.
c. Jangan Merusak dan Menghancurkan Alam
Allah dalam QS Al-Araaf ayat 56, sangat melarang manusia membuat kerusakan
dibumi :
)56َّ:7/‫ني(األعراف‬
َّ‫اّللَِّقه ِريبََّّ ِم هَّنَّال حمح ِسنِ ه‬
َّ َّ‫ت‬
َّ‫وهحَّ هخوفًاَّ هوطه هم ًعاَّإِنََّّ هرْحه ه‬
َّ ‫ضَّبهع هَّدَّإِص هَل ِح ههاَّ هوادعح‬
َِّ ‫فَّاألهر‬
َّ َِّ‫هوهَّلَّتحف ِس حدوا‬
“dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan
berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat dengan orang-orang yang berbuat baik” (QS Al-Araaf:56)
Ayat di atas dengan tegas melarang manusia membuat kerusakan dimuka bumi, dan
Allah sangat menyukai orang yang berbuat baik. Seringkali kita melihat di tama nada Tulsan
“dilarang menginjak rumput”, rumput-rumput tersebut kalau diinjak-injak tentu akan mati.
Namun demikian Allah dengan mekanisme alam, menghidupkan kembali rumput tersebut
dengan menurunkan hujan dan menyemai. Namun kenapa manusia merusak kembali.
Manusia diperbolehkan menebang pohon untuk kehidupan hidupnya. Dan secara alamiah,
Allah menumbuhkan kembali hutan dalam bentuk hutan skunder, sehingga hutan yang sudah
ditebang akan tumbuh hutan kembali.
d. Memelihara Alam
Umat Islam mulai saat ini dan seterusnya sudah mencukupkan kerusakan yang terjadi. Cukup
sudah kerusakan yang ada. Kedepan kita harus mulai memelihara alam, dan memanfaatkan
dengan benar, sehingga bencana dapat dihindari dan geneasi mendatang masih dapat
2012
7
Pendidikan Agama Islam Modul 9
Asrori, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menikmati keindahan alam yang diciptakan Allah SWT. Allah memerintahkan kita umat
Islam untuk memelihara alam.
Perbaiki dengan cara menanam biji-bijian dan tumbuhan. Pada saat ini dapat kita
lakukan dengan reboisasi atau penanaman hutan kembali pada hutan yang rusak, menanam
tanaman mangroe untuk menahan abrasi laut. Dan pada lahan subur, kita belaku adil terhadap
alam, mulai belajar membudidayakan tanaman, membuat tanaman organik, mengumpulkan
sampah dan membuat pupuk organik. Terhadap pegunungan yang indah, mari kita nikmati
dan pelihara.
َّ‫ت َّلِهقومَّ َّيهش حك حرو هن‬
َِّ ‫ف َّاْل هي‬
َّ‫ص ِر ح‬
َّ‫ج َّإِلَّ َّنه ِك ًدا ََّّ هك هذلِ ه‬
َّ‫ث َّهَّل َّ هَي حر ح‬
َّ‫ج َّنهبهاتحَّهح َِّبِِذ َِّن َّ هربَِِّه َّ هوال ِذي َّ هخبح ه‬
َّ‫ب َّ هَي حر ح‬
َّ‫هوالبه له حَّد َّالطيِ ح‬
‫ك َّنح ه‬
)58َّ:7/‫(األعراف‬
“Tanah yang baik akan mengeluarkan tumbuhan-tumbuhannya (yang baik) dengan izin
Tuhannya. Dan tanah yang jelek tidak akan mengeluarkan kecuali yang jelek. Seperti itulah
kami jelaskan ayat-ayat kami bagi kaum yang bersyukur” (QS. Al-A’raaf(7):58)
Allah sangat sayang terhadap umat Islam, Allah tidak hanya mengajarkan tentang
bagaimana memelihara alam, tetapi juga bagaimana memanfaatkan hasil alam.
Bagaimana seharusnya kita memulai memelihara alam? Prtama, kita mengambil
secukupnya, tidak berlebih-lebihan. Kedua, kita memilih tumbuhan dan hewan yang layak
dimakan, tidak terlalu muda, tua dan sedang mengandung anak, dan Ketiga, apabila kita
mengambil dari alam seharusnya kita juga mengembalikan. Kita mengambil 1 pohon, maka
kita menanam 1 pohon. Demikian banyak hal dapat umat Islam lakukan untuk memelihara
dan memanfaatkan alam, dan janganlah kita termasuk orang yang zhalim. Mari bersamasama kita menjadi umat Islam yang mencintai alam, memanfaatkan dengan baik untuk
kebahagiaan umat dalam ridho Allah SWT.
III. PENUTUP
Berdasarkan uraian dalam makalah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam
sejarah manusia, belum pernah terjadi baik agama Samawi hingga undang-undang karya
manusia yang menggunakan kesehatan lingkungan semacam ini, sebagai suatu ajaran yang
vital sebagaimana Islam.
2012
8
Pendidikan Agama Islam Modul 9
Asrori, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Departemen Agama. 1971. Al-Quran dan Terjemahannya. Departemen Agama.
Jakarta.
2. Al-Qardhawi, Y. Islam Agama Ramah Lingkungan. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
3. Al-Hufiy, A.M. 2000. Ketaladan Akhlak Nabi Muhammad SAW. Pustaka Setia.
Bandung.
4. Chapra, MU. 2000. Islam dan Tantangan Ekonomi. Gema Insani Press. Jakarta.
2012
9
Pendidikan Agama Islam Modul 9
Asrori, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download