MODUL PERKULIAHAN Teknologi Komunikasi Pengantar Teknologi Komunikasi Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Periklanan & Komunikasi Pemasaran Tatap Muka 01 Kode MK Disusun Oleh MK43020 Yani Pratomo, S.S, M.Si. Abstrak Kompetensi Pada pertemuan ini, pengajar akan Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa menjelaskan secara umum keseluruhan diharapkan isi perkuliahan selama satu semester. umum Pada pertemuan ini juga pengajar akan Perkuliahan berdiskusi selama dengan mahasiswa memperoleh gambaran menyeluruh mengenai dan Teknologi satu Komunikasi semester. Pada mengenai definisi Teknologi dan kaitan pertemuan ini pula pengajar membuka antara teknologi dengan peradaban dan perkuliahan kebudayaan. pemahaman kaitan dengan tentang antara memberi Teknologi dan teknologi dengan perdaban dan kebudayaan. Diskusi kelas (tanya-jawab) secara lisan antara pengajar dan mahasiswa dalam pertemuan ini. dilakukan Pengantar Perkuliahan Ilmu Komunikasi dalam ruang lingkup ilmu-ilmu sosial tergolong “berusia muda”. Ilmu Komunikasi muncul sebagai salah satu disiplin ilmu setelah disiplin-disiplin lain berkembang lebih dulu, seperti sosiologi, antropologi, ilmu politik, dan ilmu administrasi. Ilmu jurnalistik/publisistik --yang sekarang justru menjadi bagian dari Ilmu Komunikasi— bahkan berkembang jauh lebih dulu daripada Ilmu Komunikasi itu sendiri. Di Indonesia, Ilmu Publisistik bahkan sudah ada sebelum kemerdekaan negara ini. Pers telah cukup berkembang, hingga tingkat-tingkat daerah, jauh sebelum kemerdekaan. Di Eropa dan Amerika pun pers telah ada sejak awal-awal abad ke-18 seiring dengan semakin berkembangnya teknologi percetakan. Seiring berkembang-pesatnya teknologi cetak dan kemudian juga teknologi elektronika dan informatika, maka pers semakin maju berkembang. Ilmu tentang Publisistik ini kemudian dipahami sebagai Ilmu Komunikasi Massa, yang hingga saat ini juga dianggap sebagai bagian dari Ilmu Komunikasi. Ilmu Komunikasi cukup “beruntung”, karena pertumbuhannya sangat pesat dan diminati banyak orang. Ilmu Komunikasi, yang sebenarnya merupakan cabang dari Ilmuilmu Sosial, saat ini seolah-olah berdiri sendiri tanpa ter-dependensi dalam Sekolah atau Fakultas Ilmu Sosial. Di beberapa perguruan tinggi, seperti di Universitas Padjajaran dan Universitas Mercubuana, Ilmu Komunikasi berdiri sebagai sebuah fakultas (Fakultas Ilmu Komunikasi), sejajar dengan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik. Ini menandakan bahwa Ilmu Komunikasi sangat diminati oleh masyarakat. Kemajuan industri dalam bidang komunikasi memungkinkan terbuka-lebarnya peluang kerja dan usaha. Seiring tumbuh- pesatnya teknologi elektronika dan informatika, bidang komunikasi semakin mengkokohkan posisinya di dunia kerja dan dunia usaha. Bukan saja dalam industri pers, tetapi peluang kerja dan peluang usaha sangat terbuka dalam industri kehumasan (public relation), komunikasi pemasaran (marketing communication), penyiaran (broadcasting), komunikasi visual/desain, hingga periklanan (advertising). Semua bidang yang disebutkan di atas dipelajari di Fakultas Ilmu Komunikasi atau Jurusan Ilmu Komunikasi di berbagai universitas, sekolah tinggi, hingga pusat-pusat pelatihan/kursus. Teknologi Komunikasi adalah salah satu mata kuliah yang diberikan di Fakultas/Jurusan Ilmu Komunikasi. Mata kuliah ini tergolong mata kuliah umum keahlian, karena diikuti oleh semua mahasiswa Fakultas/Jurusan Ilmu Komunikasi, baik itu dari subjurusan/pengkhususan komunikasi pemasaran, kehumasan, penyiaran, maupun komunikasi visual. Yang dibahas dalam mata kuliah ini adalah pemahaman atas konsep-konsep teknologi serta perkembangan teknologi, khususnya teknologi yang digunakan untuk ‘16 2 Teknologi Komunikasi (Modul 01) Yani Pratomo, S.S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id memudahkan proses komunikasi. Penekanan mata kuliah ini bukanlah pada sisi teknis terhadap teknologi perekayasaan, melainkan pada fenomena-fenomena sosial dari teknologi. Kita patut menyadari bahwa perkuliahan ini masih berada dalam koridor ilmu-ilmu sosial, bukan ilmu-ilmu teknik. Dengan demikian, konsep-konsep ilmu sosial dan pembahasan tentang dampak media dan teknologi akan mendominasi pembahasan dan diskusi dalam perkuliahan ini. Meskipun demikian, sedikit persinggungan terhadap istilahistilah teknis tidak dapat dihindari, terutama pada saat kita memasuki pembahasan tentang media-media transmisi, telekomunikasi, dan komputer. Sebagai bagian dari mata kuliah ilmu-ilmu sosial, perkuliahaan ini juga akan menyinggung sisi filosofis teknologi, yaitu terkait mengapa manusia memunculkan teknologi, bagaimana manusia menghasilkan teknologi, bagaimana teknologi disebarkan (di-difusikan) kepada segenap masyarakat untuk diterapkan bersama. Mengapa ada teknologi yang diterima dengan baik oleh masyarakat, tetapi di lain pihak ada juga yang kurang berhasil "dipasarkan". Mengapa kemudian ada teknologi yang usang (phase out/obsolete), lalu muncul teknologi berikutnya sebagai hasil inovasi baru. Juga kita akan bahas, apa kaitan teknologi dengan peradaban manusia. Teknologi apa saja yang dihasilkan manusia di tiaptiap peradaban terkait dengan jenis-jenis komunikasi yang dipelajari dalam Dasar-dasar Ilmu Komunikasi. Lalu apakah teknologi merupakan bagian dari budaya manusia? Apakah teknologi sejajar dengan hasil budaya lain dari manusia, seperti bahasa, hukum, seni, dan ilmu pengetahuan? Hal itu akan kita coba pahami bersama dalam pertemuan-pertemuan selanjutnya. Di bidang komunikasi massa, kita juga akan bicarakan tentang hadirnya media massa modern (media masa kini dan masa depan) yang perlahan menggeser media massa konvensional atau tradisional. Pembicaraan tentang hal ini bahkan akan cenderung dominan, karena memang isu ini cukup menarik untuk dibahas. Apalagi isu ini juga akan bersinggungan kuat dengan pembahasan tentang infrastruktur komunikasi yang merupakan prasarana dasar terlaksananya komunikasi massa modern. Gambar 1.1 Ilustrasi berkomunikasi dengan alat bantu sekunder ‘16 3 Teknologi Komunikasi (Modul 01) Yani Pratomo, S.S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pokok-pokok Bahasan Dalam perkuliahan ini dijadualkan akan ada 16 kali pertemuan, termasuk di dalamnya Ujian Tengah Semester (UTS) pada pertemuan kedelapan dan Ujian Akhir Semester (UAS) pada pertemuan keenambelas. Pemaparan materi perkuliahan oleh dosen akan dilakukan pada pertemuan ke-1 hingga ke-7 dan dilanjutkan ke pertemuan ke-9 hingga ke-15. Hanya saja di pertemuan ke-9 hingga ke-15, para mahasiswa diharapkan sudah bisa maju ke depan kelas secara berkelompok untuk melakukan presentasi dengan topik-topik yang disepakati. Untuk perkuliahan dengan metode e-learning, maka diskusi dapat dilakukan secara on-line melalui Forum ataupun pada saat pertemuan tatap muka bila, waktunya memungkinkan. Pada perkuliahaan e-learning, pengampu mata kuliah (dosen) juga akan memberikan sejumlah pertanyaan dalam bentuk Kuis. Sejumlah topik pembahasan dalam perkuliahan ini adalah: 1. Pemahaman atas konsep teknologi serta kaitan teknologi dengan peradaban dan kebudayaan 2. Pemahaman atas konsep teknologi dikaitkan dengan konsep-konsep dalam ilmu komonukasi untuk mendapatkan pengertian tentang teknologi komunikasi 3. Penjelasan tentang konsep peradaban, kebudayaan, teknologi, sistem media, dan evolusi media 4. Penjelasan tentang Masyarakat Informasi dan Ciri-ciri Masyarakat Informasi (information society) 5. Dampak teknologi secara umum dan khususnya teknologi komunikasi 6. Pemahaman tentang infrastruktur komunikasi 7. Pemahaman tentang media transmisi, media transmisi dengan kabel, dan media transmisi tanpa kabel (nirkabel / wireless transmission) 8. Pemahaman tentang komputer sebagai alat/sarana komunikasi 9. Pemahaman tentang jaringan (networking) 10. Pemahaman Internet sebagai alat/sarana komunikasi 11. Penjelasan tentang perkembangan media komunikasi konvensional, seperti buku, surat kabar, majalah, radio, film, dan televisi 12. Penjelasan tentang perkembangan media komunikasi modern terpadu (convergence) yang bersifat interaktif, namun mengedepankan juga sisi personal (customized) 13. Penjelasan tentang jaringan seluler dan evolusi telekomunikasi seluler 14. Penjelasan tentang konsep konvergensi media dan bentuk-bentuknya. ‘16 4 Teknologi Komunikasi (Modul 01) Yani Pratomo, S.S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pokok-pokok bahasan di atas belum tentu harus dibahas seperti pada urutan di atas. Satu pokok bahasan bisa dibahas dalam lebih dari satu pertemuan dan sebaliknya bisa saja dua bahasan digabungkan dalam satu pertemuan. Setiap pokok bahasan pada dasarnya bisa memiliki kaitan satu dengan lainnya, sehingga saat dilakukan pembahasan terhadap satu pokok bahasan, bisa saja kita juga memasuki pokok-pokok bahasan lainnya. Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep-konsep yang diberikan dan memberi penjelasan ulang dengan contoh-contoh yang diusahakan sendiri. Hal tersebut akan diuji dalam bentuk esai dan pilihan berganda pada saat dilakukan UTS dan UAS. Pada saat perkuliahan berlangsung, bisa juga pengajar memberikan soal-soal kuis. Setiap mahasiswa juga dituntut bisa menuliskan dan mempresentasikan makalah secara berkelompok. Frekuensi kehadiran dan aktivitas mahasiswa dalam kelas juga akan dijadikan catatan oleh pengajar. Dalam perkuliahan on-line, aktivitas dalam Forum dan Kuis akan diperhitungkan juga sebagai kehadiran. Komponen-komponen tersebut dijadikan acuan penilaian akhir. Pengertian tentang Konsep Teknologi Beraneka-ragam definisi tentang teknologi disampaikan oleh para peneliti maupun praktisi. Cara pandang dan latar-belakang masing-masing orang dapat mempengaruhi definisi yang dihasilkan. Prof. Ir. Kusmayanto Kadiman, Ph.D (mantan Rektor Institut Teknologi Bandung dan Menteri Riset dan Teknologi RI pada era Kabinet Indonesia Bersatu jilid 1 di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ) dalam suatu kesempatan wawancara (2005) menyebut teknologi sebagai hasil budaya manusia dengan memperhatikan unsur-unsur sains (science), rekayasa (engineering), seni (art), dan nilai-nilai ekonomis (economic). Prof. Kadiman merinci keempat unsur tersebut mengingat setiap produk teknologi perlu terkait dengan keempat unsur tersebut. Sebuah alat komunikasi, seperti halnya telepon genggam (handphone) dibuat atas dasar keempat unsur tadi. Telepon genggam bisa terhubung dengan jaringan berkat penemuan akan adanya media gelombang pendek. Inilah yang dimaksud dengan unsur sains. Microchip dan baterai dalam telepon genggam membuat telepon hidup dan dapat digunakan. Itulah yang dimaksud dengan unsur perekayasaan. Telepon genggam bentuknya cantik dan menarik, sehingga diminati masyarakat. Demikian yang dimaksud dengan unsur seni. Harga sebuah telepon pun bisa semakin terjangkau konsumen berkat perhitungan ekonomi. Institut Teknologi Bandung (ITB) berdiri atas dasar ‘16 5 Teknologi Komunikasi (Modul 01) Yani Pratomo, S.S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id empat unsum tersebut, yaitu Ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam (sains), ilmu perekayasaan (teknik/engineering), seni dan desain, serta ekonomi. Ensiklopedi on-line di internet, Wikipedia, memberi definisi teknologi secara umum, yaitu segala yang berkaitan dengan pertukangan. Yang dimaksud dengan pertukangan di sini adalah pengembangan, proses, dan aplikasi dari alat, mesin, serta material untuk tujuan menolong manusia dalam menyelesaikan masalahKata “teknologi” sering menggambarkan penemuan dan alat yang masalah. menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Meskipun demikian, penemuan yang sangat lama seperti roda juga disebut sebuah teknologi. Tujuan akhir teknologi adalah tercapainya kemudahan urusan bagi manusia. Aspek inilah yang sangat ditekankan oleh Arnold Pacey (2000) dalam bukunya yang terkenal, yaitu the Culture of Technology. Menurut Pacey, teknologi merupakan sarana pengembangan nilai-nilai dan kualitas hidup masyarakat. Teknologi hanya sarana atau alat. Ia mencontohkan kegunaan teknologi snowmobile di Amerika Utara, pompa air di perkampungan di India, hingga teknologi elektronik di Inggris Raya. Masing-masing teknologi tersebut merupakan alat-alat praktis untuk kehidupan masyarakat di sana. Tiga aspek penerapan teknologi, menurut Pacey, adalah: 1. Aspek budaya (cultural aspect) Teknologi bertujuan untuk mengembangkan budaya, bukan malah melenyapkannya. Bila teknologi perang menghasilkan bom yang memusnahkan manusia dan hasil-hasil budaya manusia, maka teknologi semcam ini tidaklah memperhatikan aspek pengembangan budaya. 2. Aspek organisasi (organizational aspect) Perkembangan teknologi akan sangat dipengaruhi oleh sisi kerjasama masyarakat dalam hal kehidupan sosial-masyarakat, kegiatan berekonomi, dan kegiatan berpolitik. 3. Aspek teknis (technical aspect) Teknologi berkembangan dengan adanya pengetahuan (knowledge), kecakapan bekerja (skill), dan perekayaasaan (engineering/technic) yang dikuasai oleh manusia. ‘16 6 Teknologi Komunikasi (Modul 01) Yani Pratomo, S.S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Peradaban, Kebudayaan, dan Teknologi Benarkah teknologi secara eksklusif hanya dihasilkan oleh manusia? Mungkinkah ada makhluk lain yang memiliki teknologi? Para penganut faham saintologi mempercayai bahwa ada makhluk atau kekuatan di luar angkasa yang memiliki teknologi tinggi. Kepercayaan mereka akan adanya makhluk asing dari luar angkasa (alien) dan UFO (unidentified flying object) membuat mereka yakin bahwa manusia bukanlah satu-satunya penghasil teknologi. Bahkan mereka meyakini bahwa teknologi alien jauh lebih maju dari teknologi manusia. Lebih lagi mereka yakin bahwa kehidupan manusia di bumi diawasi atau dikendalikan oleh alien. Pemahaman seperti ini lebih kita pahami sebagai semacam dogma atau bahkan menjurus pada pemahaman semacam agama tersendiri dan tidak cocok untuk dikatakan sebagai sains. Tidak ada bukti atau setidaknya tidak ada bukti kuat yang menunjukkan hal itu hingga saat ini, meskipun kemungkinan adanya makhluk dari tata surya lain bisa saja terjadi. Akan tetapi, bila kita bicara dalam tatanan kehidupan bumi dengan manusia-hewan-tumbuhan sebagai entiti makhluk hidup, maka kita bisa sepakati bahwa hanya manusia yang memiliki teknologi. Bukan hanya teknologi, melainkan peradaban dan kebudayaan juga dianggap sebagai ekslusif milik manusia di bumi. Perdaban (civilization) hanya ada pada kehidupan manusia.. Kebudayaan (culture) sebagai hasil dari peradaban juga eksklusif di bumi ini sebagi milik manusia. Makhluk lain, seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan diyakini tidak memiliki peradaban maupun kebudayaan. Pembicaraan mengenai peradaban dan kebudayaan akan dirinci lagi dalam pembahasan lanjutan. Teknologi adalah produk dari kebudayaan manusia. Kemajuan Teknologi seringkali dijadikan indikator kemajuan budaya suatu bangsa. Negara yang banyak membuat inovasi dalam teknologi komputer dianggap memiliki kebudayaan yang tinggi. Suatu negara saat ini disebut modern bila menghasilkan banyak teknologi. Pada umumnya teknologi lahir dari pattern of behavior (pola perilaku) suatu bangsa atau seseorang yang selalu berharap mencapai kemajuan (memiliki need of achievement). Sedangkan orang atau bangsa yang terbelakang dan berharap pada “uluran tangan” bangsa lain (need for affiliation) dianggap akan sulit menghasilkan teknologi. Demikianlah pandangan dari penganut persfektif modernisasi. Penganut paham ini yakin bahwa suatu bangsa secara perlahan akan bisa menjadi modern bila mampu mengadaptasi dan menghasilkan teknologi. ‘16 7 Teknologi Komunikasi (Modul 01) Yani Pratomo, S.S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Gambar 1.2 Ilustrasi sebuah kehidupan modern Nilai (value) Sikap (attitude) Perilaku (behavior) Teknologi (technology) Need for achievement bangsa-bangsa maju X Need for affiliation bangsa-bangsa terbelakang Gambar 1.3 Diagram Pola Perilaku Manusia ‘16 8 Teknologi Komunikasi (Modul 01) Yani Pratomo, S.S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pandangan di atas memang jelas berasal dari sudut pandang bangsa barat yang saat ini menguasai hegemoni sains dan teknologi. Bahkan negara dunia ketiga disarankan bisa belajar dari negara maju dengan melakukan cultural borrowing dan technology transfer yang berarti meminjam kebudayaan negara-negara maju atau dalam arti lain dipahami sebagai alih-teknologi. Pada kenyataannya sulit bagi negara berkembang untuk melakukan alihteknologi. Yang terjadi kebanyakan bangsa berkembang hanya menjadi operator teknologi dan pasar produk. Meski demikian, kita bisa lihat bahwa umumnya saat ini ‘dunia” menilai kemajuan budaya dengan indikator penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan. Gambar 1.4 Albert Einstein, tokoh yang sering dijadikan ikon teknologi Dalam perfesktif fungsionalisme, bangsa berkembang akan menuju modernisme (baca: menguasai teknologi) asalkan berinteraksi langsung dengan negara-negara maju. Sayangnya yang banyak terjadi, negara-negara maju menjadikan berkembang semakin bergantung (dependen) pada mereka. negara-negara Inilah yang seringkali menimbulkan krisis hubungan antarnegara di dunia. Para pemikir kebudayaan mengkritik hal tersebut dan beranggapan bahwa interaksi tetap perlu terjadi, tetapi dependensi terhadap negara-negara maju seharusnya dihindari atau setidaknya dikurangi. Para pemikir kebudayaan yakin bahwa setiap orang atau tiap bangsa bisa menghasilkan teknologi, karena pada dasarnya setiap manusia diberi potensi yang sama oleh Sang Pencipta, yaitu berupa potensi otak dan hati-nurani. Sama halnya dengan adanya teknologi yang muncul di tiap peradaban manusia yang berbeda-beda, akan tetapi teknologi pasti ada di setiap kehidupan manusia, meskipun tingkat kerumitan teknologi yang dihasilkan akan berbedabeda. ‘16 9 Teknologi Komunikasi (Modul 01) Yani Pratomo, S.S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Hal-ihwal mengenai peradaban adalah hal yang sering dibicarakan oleh para futuris atau sosiolog. Dalam sejarah umat manusia, peradaban telah berevolusi (baca: berubah secara perlahan dalam waktu yang panjang). Di setiap peradaban atau era, manusia menghasilkan teknologi. Seperti telah disebutkan tadi, tingkat kerumitan (kecanggihan) teknologi di tiap peradaban, memang tidak sama. Pembahasan ini akan lebih kita perdalam dalam modul berikutnya.■ Daftar Pustaka Pacey, Arnold (1991). Technology in World Civilization. MIT Press Pacey, Arnold (2000). The Culture of Technology. MIT Press Straubhaar, Joseph & Robert LaRose (2002). Media Now: Communication Media in the Information Age. Belmont, USA: Wadsworth Group Wikipedia.org: On-line Ensyclopedia founded by Jimmy Wales Artikel-artikel bebas di dunia maya (baca: internet) ‘16 10 Teknologi Komunikasi (Modul 01) Yani Pratomo, S.S., M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id