Terapi Efektif untuk Kontrol Gula Darah

advertisement
LAPORAN KHUSUS
KALBE ACADEMIA HIGHLIGHT
Terapi Efektif untuk Kontrol Gula Darah
Metformin terbukti efekttif turunkan gula darah dan
cegah komplikasi. Tiga bulan tidak berhasil, tambahkan
glimepiride, yang sama efektifnya dengan
glibenklamid, tapi lebih aman.
Penyakit Diabetes Melitus menempatkan
penderitanya dalam risiko tinggi menderita
komplikasi makro atau mikrovaskular. Bahkan,
sebagian besar penderita diabetes akan
mengalami kematian akibat penyakit jantung,
sebagai komplikasi diabetes yang dideritanya. Sebab itu, tujuan pengobatan diabetes
adalah mencegah munculnya komplikasi,
yaitu dengan mengendalikan kadar gula
dalam darah.
Metformin telah menjadi primadona di
dalam penglolaan diabetes. Metformin
telah dikenal sejak lama dan dikenal baik.
Dari beberapa penelitian terlihat bahwa
metformin dapat menurunkan kadar gula
darah basal. “Sulfonylurea juga baik, tapi tidak
sebaik metformin,” kata dr. Putu Moda Arsana
Sp.PD-KEMD, dari FK Universitas Brawijaya,
Malang. Kelebihan lainnya, metformin juga
menurunkan glukosa darah setelah makan,
menurunkan konsentrasi insulin, dan
menurunkan berat badan.
“Sebagaimana diketahui bahwa kadar gula
puasa ditentukan oleh produksi gula di hati.
Dan, metformin bekerja di hati, mengurangi
produksi gula di hati,” kata dr. Putu. “Jadi
kalau gula darah puasanya tinggi, metformin
adalah pilihan pengobatan yang tepat,”
tambahnya.
Data-data
meta-analisa
penggunaan
metformin dalam mengendalikan kadar gula
darah lipid menunjukkan, metformin menurunkan LDL secara signifikan, sebanyak -22.
Selain punya efek langsung langsung men-
554
cegah produksi glukosa di hati, metformin
juga punya efek menghambat penyerapan
glukosa di usus.
Di dalam menurunkan risiko komplikasi
penyakit, metformin ternyata sangat baik.
Bahkan, kalau dibandingkan antara teori
dan kenyataannya, metformin lebih baik
dalam kenyataannya. Secara teoretis,
metformin diharapkan dapat menurunkan
13% risiko kematian karena kardiovaskular.
Kenyataannya, dari hasil penelitian UKPDS
(United Kingdom Prospective Diabetes
Study), metformin dapat menurunkan risiko
kematian sampai 42%. Infark miokard yang
diharapkan dapat turun 8%, ternyata mampu
turun sampai 39% dengan metformin.
Sementara, stroke turun 41%.
Sedangkan, jika dalam 3 bulan menggunakan metformin, kadar gula darah tidak turun,
pilihan kombinasi yang murah adalah dengan
Sulfonylurea atau insulin. Tapi, Sulfonylurea
mana yang cocok? Karena, kalau harus
dikombinasikan dengan Sulfonylurea tidak
boleh dengan Sulfonylurea sembarangan.
Penggunaan Sulfonylurea yang tidak tepat
menyebabkan
terjadinya
hipoglikemik.
Bahkan, Sulfonylurea tertentu akan meningkatkan risiko kematian kardiovaskular.
Meski efikasi antara glimepiride dan
glibenklamide hampir serupa dalam
me-nurunkan HbA1c, glimepiride dapat
bekerja lebih cepat, lebih lama dan berisiko
hipoglikemik
lebih
rendah.
Namun,
dibandingkan
dengan
glibenklamide,
Sulfonylurea golongen glimepiride lebih
sedikit daya rangsangnya terhadap sel beta.
Walau daya rangsangannya lebih sedikit
dari glibenklamide, efek menurunkan kadar
gula darah glimepiride setara dengan
glibenklamide. Hal ini karena glimepiride
memiliki efek ekstrapankreas.
Dalam satu penelitian, glimepiride dibandingkan dengan Sulfonylurea lainnya,
seperti glibenklamide dan gliklazid.
Ternyata, walau glimepiride lebih sedikit
menstimulasi pengeluaran insulin, efek
menurunkan gula darahnya lebih besar.
Bagaimana
dengan
keamanannya?
Dibandingkan
dengan
glibenklamide,
glimepiride lebih aman dan lebih sedikit
menyebabkan
hipoglikemia.
Mengenai
perubahan berat badan, satu penelitian
membuktikan bahwa kelompok yang
menggunakan
glimepiride
mengalami
penurunan berat badannya lebih besar,
dibanding kelompok yang menggunakan
glibenklamide.
Untuk keamanan terhadap kardiovaskular,
Glimepiride punya efek pada infark miokard
lebih baik dari Sulfonylurea lainnya. Tapi,
untuk hal ini, metformin masih lebih baik
dibanding glimepiride. Meski demikian,
glimepiride lebih baik dari insulin. Penelitian
lainnya menunjukkan bahwa glimepiride
lebih memiliki efek proteksi terhadap jantung
daripada glibenklamide.
(LVO)
CDK-218/ vol. 41 no. 7, th. 2014
Download