DIAGNOSIS DINI UNTUK PENATALAKSANAAN DMT2 : MENCEGAH KOMPLIKASI Jazil Karimi 2017 KASUS 1 Laki-laki, 30 thn BB 69 kg TB 171 cm KGD Puasa 373 mg/dl KGD 2jpp 525 mg/dl Hb A1c 12.7 % Mengeluh BB turun selama 6 bulan terakhir, dari 8370 kg Bekerja di perusahaan swasta, sering keluar kota. Jarang olah raga karena sibuk, Dalam 2 bulan merasa kecapekan dan mengganggu konsentrasi, Kebiasaan makan biasa Mempunyai riwayat nenek penyandang diabetes. TG 338 LDL-Kol 200 HDL-Kol 44 Pertanyaan : Apa tambahan data yang anda perlukan ? Apa Problema pada pasien ini ? Bagaimana terapi ? Diperkirakan pada tahun 2013 sebanyak 60% dari 382 juta penderita diabetes hidup di Asia, separoh jumlah tersebut hidup di Cina dan di India. Sebanyak 138.2 juta penderita diabetes tinggal di kawasan Pasifik barat, dimana Indonesia termasuk dalam kawasan ini (IDF,2013). Di Indonesia diperkirakan akan meningkat hampir tiga kali lipat menjadi 21.3 juta pada tahun 2030, menempatkan posisi Indonesia pada peringkat ke-4 di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat (IDF,2012). Karakteristik DMT2 di Asia adalah angka prevalensi meningkat cepat, relatif kelompok usia muda dengan indeks massa tubuh (IMT) rendah (Chan Juliana et al., 2009), kadar HOMA-B rendah terkait fungsi sel beta yang kurang mampu mengkompensasi secara adekuat KGD yang meningkat akibat resistensi insulin (Kanaya AM et al.,2014). Berdampak terhadap peningkatan hiperglikemi akut postprandial (HAP) secara dini karena kegagalan respons sekresi insulin fase-1, meningkatkan produksi radikal bebas dan pada gilirannya penyebab terjadinya komplikasi kronik pada DMT2. Di Indonesia diperkirakan akan meningkat hampir tiga kali lipat menjadi 21.3 juta pada tahun 2030, menempatkan posisi Indonesia pada peringkat ke-4 di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat (IDF,2012). Hasil riset kesehatan dasar Departemen Kesehatan menunujukkan bahwa prevalensi DM di Indonesia sebesar 5.7%. Provinsi Riau menduduki peringkat ketiga setelah Kalimantan Barat dan Maluku Utara sebesar 10.4 % (Riskesdas DepKes,2008). PROBLEM 2 1.Growing of diseses 2.Rendahnya cakupan pelayanan yg mampu dijangkau 2.Pertimbangan Dokter: • Rendahnya angka capaian target terapi karena dokter kurang agresif • Terapi kombinasi terlambat dimulai • Modalitas terapi yang sesuai patofisiologi masih kurang dipahami • Cost terapi tidak terjangkau • Komunikasi dokter-pasien kurang PARADIGMA TERBARU Motto : “ katakan apa yang telah dikerjakan, bukan hanya yang diketahui saja ( pentingnya aksi bukan hanya posisi ) “ 1.Capai Target Terapi dalam 6 bulan sejak diagnosis ditegakkan 2.Berikan terapi Kombinasi sedini mungkin, bila kadar Hb A1c > 8% ( setara dgn KGD Puasa 180 mg/dl) 3. Lakukan edukasi intensif setiap datang kontrol, - Diet , aktivitas fisik dan olah raga ditingkatkan - Pola makan obat antindiabetes dan suntik Insulin - Mendorong Mengontrol KGD secara Mandiri 4. Mencegah terjadi Hipoglikemia 5. Libatkan peranan Keluarga Algoritm Pengelolaan DM Tipe 2 di Indonesia KONSENSUS PERKENI 2015 Modifikasi pola hidup sehat HbA1c < 7.5% HbA1c ≥ 7.5% Monoterapi* dengan salah satu obat di bawah ini Kombinasi 2 obat* dengan mekanisme kerja yang berbeda HbA1c ≥ 9.0% Gejala (-) Gejala (+) Kombinasi 2 obat Kombinasi 3 obat • Metformin • Penghambat Glukosidase Alfa • Penghambat SGLT-2** • Tiazolidindio n • Sulfonilurea • Glinid t DPP-IV • Tiazolidindi on • Penghamba t SGLT-2 • Insulin Basal • SU/Glinid • Kolsevelam ** • Bromokripti n-QR • Penghamba Jika HbAc1 > 6.4 t Glukosidas e Alfa Konsensus Pengelolaan % dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. 2015. 1 • Penghamba Obat lini kedua + DPP-IV • Penghamba Insulin ± obat jenis lain • Agonis GLP- 1 Metformin atau obat lini pertama yang lain + • Penghambat Metformin atau obat lini pertama yang lain + • Agonis GLP-1 • Agonis GLP- Kombinasi 3 obat t DPP-IV • Tiazolidindi Mulai atau intensifikasi Insulin on • Penghamba Keterangan *Obat yang terdaftar, pemilihan dan penggunaannya disarankan t SGLT-2 mempertimbangkan faktor keuntungan, • Insulin Basal kerugian biaya, dan ketersediaan sesuai • Kolsevelam ** Kolsevelam belum tersedia di ** • Bromokripti n-QR • Penghamba t Glukosidas e Alfa tabel 11 Indonesia Bromokriptin QR umumnya digunakan pada terapi tumor hipofisis Earlier and Appropriate Intervention May Improve Patients’ Chances of Reaching Goal Published Conceptual Approach Diet and OAD exercise monotherapy OAD up-titration OAD combination OAD + basal insulin HbA1c Goal 10 Mean HbA1c of patients OAD=oral antidiabetic agent. 9 8 7 6 Duration of Diabetes Conventional stepwise treatment approach Earlier and more aggressive intervention approach 1. Adapted with permission of Blackwell Publishing Ltd from Del Prato S et al. Int J Clin Pract. 2005;59(11):1345–1355. Copyright © 2005. OAD + multiple daily insulin injections A number of treatments are now available to target the different pathways Glucose reabsorption Inadequate glucagon suppression Insulin resistance DPP4 inhibitors1,4 SGLT2 inhibitors1 α-Glucosidase inhibitors2 Acute β-cell dysfunction Chronic β-cell insufficiency DPP4 inhibitors5 GLP-1 RAs1 TZDs2,3 SU2 Metformin2,3 Glinide2 GLP-1 RAs1 Blood glucose DPP4, dipeptidyl peptidase-4; GLP-1 RA, glucagon-like peptide-1 receptor agonist; SGLT2, sodium-glucose co-transporter-2; SU, sulphonylurea; TZD, thiazolidinedione. 1. Inzucchi SE, et al. Diabetes Care 2015;38:140–9; 2. Inzucchi SE. JAMA 2002;287:360–72; 3. DeFronzo RA. Br J Diabetes Vasc Dis 2003;3(Suppl. 1):S24–40; 4. Nauck MA. Am J Med 2011;124(Suppl.):S3–18; 5. Garber AJ. Diabetes Care 2011;34(Suppl. 2):S258–63. Kasus 2 Laki-laki 53 thn 15 thn DMT2 BB 54 kg TB 158 cm KGD puasa 160 mg/dl KGD 2 jpp 290 Terapi : Metformin 500 1-0-1 Glimepirid 2 mg 1-0-0 Simvast 20 mg 0-0-1 • Seorang pegawai swasta, • Berolahraga teratur 5x seminggu, 30 menit • Belum pernah konsultasi gizi • Apa sikap dokter ? • Perlukah ditambah insulin basal ? The Importance of treating Type 2 Diabetes Type 2 diabetes is a progressive disease Adapted from Type 2 Diabetes BASICS. International Diabetes Center 2000 Pemeriksaan Penyaring • Sasaran : kelompok berisiko DM tetapi tidak menunjukkan gejala • Tujuan :1. Menemukan secara dini pasien DM 2. Pengelola prediabetes (GDPT, TGT) untuk mencegah konversi menjadi DM Kelompok beresiko DM 1. 2. Usia > 45 tahun Usia < 45 tahun tetapi gemuk (IMT > 23 kg/m2), disertai faktor resiko : - Kebiasaan tidak aktif - Turunan pertama dari orang tua DM - Riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir > 4000 g atau riwayat DM – gestasional - Hipertensi (> 140 mmHg) - Kolesterol HDL < 35 mg/dl atau trigliserida > 250 mg/dl - Menderita polycyctic ovarial syndrom (PCOS) - Ada riwayat TTG atau GDPT sebelumnya - Memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler Diabetes type 2 in Children Metformin Approved Use Single Therapy Combined with Insulin Children > 10 years Metformin dose < 2000mg POM Indonesia ; monotherapi or combination with insulin ; - can be used in children from 10 years of age and adolescents. - The maximum recommended dose of metformin hydrochloride is 2 g daily, taken as 2 or 3 divided doses. 16 Penyakit Degenerative Fase 0 Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Type 2 diabetes can lead to several complication consequences Micro-Vascular Diabetic Retinopathy Macro-Vascular Cerebro-vascular disease Diabetic Nephropathy Diabetic Neuropathy Coronary Disease Other Complications Cognitive Impairment Skin infection Sexual Dysfunction Peripheral Arterial Disease Diabetic Foot 1UK Prospective Diabetes Study Group. Diabetes Res 1990; 13:1–11. 2Fong DS, et al. Diabetes Care 2003; 26 (Suppl. 1):S99–S102. 3The Hypertension in Diabetes Study Group. J Hypertens 1993; 11:309–317. 4Molitch ME, et al. Diabetes Care 2003; 26 (Suppl. 1):S94–S98. 5Kannel WB, et al. Am Heart J 1990; 120:672–676. 6Gray RP & Yudkin JS. Cardiovascular disease in diabetes mellitus. In Textbook of Diabetes 2nd Edition, 1997. Blackwell Sciences. 7King’s Fund. Counting the cost. The real impact of non-insulin dependent diabetes. London: British Diabetic Association, 1996. 8Mayfield JA, et al. Diabetes Care 2003; 26 (Suppl. 1):S78–S79. PENATALAKSANAAN KENALI SIAPA KELOMPOK BERISIKO TINGGI TEGAKKAN DIAGNOSA SECARA DINI TERAPI SECARA ADEKUAT MENCAPAI TARGET DALAM 6 BULAN EDUKASI PERUBAHAN POLA HIDUP TERUTAMA DIET UNTUK MENCEGAH TERJADI HIPOGLIKEMIA PASTIKAN CEK KGD UNTUK TETRASI DOSIS OBAT. BERI PUJIAN BILA TARGET TERCAPAI RUJUK PASIEN BILA : PASIEN BARU UNTUK EDUKASI, PASIEN CENDERUNG MEMBURUK, PASIEN KOMPLIKETIT 5 PILAR Tipe 2 PENATALAKSANAAN DM 4 Obat Teratur Edukasi Berulang Kemauan Perubahan Diet Seimbang 2 Olah Raga Teratur Aktivitas Fisik • Tujuan : meningkatkan kwalitas hidup diabetisi • Jangka pendek : target kendali KGD tercapai (menghilangkan keluhan) • Jangka panjang : menghambat progresifitas untuk mencegah komplikasi - mikroangiopati - makroangiopati - neuropati Langkah-langkah penatalaksanaan 1. Evaluasi medis lengkap pada pertemuan pertama - riwayat penyakit - pemeriksaan fisik - pemeriksaan labor / penunjang - Diagnosis - Penataksanaan - tindakan rujukan 2. Evaluasi berkala : - KGD puasa dan 2 jam PP Bila bisa pemantauan mandiri - A1C setiap 3 bulan - Pemeriksaan tahunan : 1. Pemeriksaan fisik lengkap 2. Albumin urea mikro dan kreatinin darah 3. Albumin/Globulin dan ALT 4. Profil lipid 5. EKG dan foto toraks 6. Punduskopi Piramida Aktifitas Fisik Batasi semaksimal mungkin Nonton Televisi, Main Komputer Games, Duduk lebih dari 30 menit pada satu ketika 2 - 3 KALI SEMINGGU KEGIATAN WAKTU KELENTUKAN & LUANG KEKUATAN Golf, Bowling, Softball, Kerja Peregangan, yoga, Sit up, di halaman rumah Push up, Angkat beban 3 - 5 KALI SEMINGGU REKREASI 30 + MENIT Sepak bola, bola basket, tenis, senam aerobik/SKJ, bela diri, naik gunung LATIHAN AEROBIK 20 + MENIT Jalan cepat, loncat tali, bersepeda, berenang, SETIAP HARI Bila di kantor atau pertokoan gunakanlah tangga lebih banyak daripada elevator atau lift Indonesian Ministry of Health 2012 (SEBANYAK MUNGKIN) Kreatiflah selalu dalam menemukan berbagai cara agar tetap aktif Berjalan kakilah ke toko, bekerja di kebun, parkirlah kendaraan ditempat jauh, buatlah langkah-langkah ekstra tiap hari KRITERIA PENGENDALIAN DM Konsensus PERKENI 2002 BAIK SEDANG BURUK Gula Darah Puasa 80 - 109 110 - 125 > 126 Gula Darah 2 JSM 80 - 144 145 - 179 > 180 HbA1C (%) < 6,5 6.5 - 8 >8 Kolesterol Total < 200 200 - 239 > 240 Kolesterol LDL < 100 100 - 129 > 130 Kolesterol HDL > 45 Trigliserida < 150 150 - 199 > 200 BMI 18,5 - 22,9 23 - 25 > 25 Tekanan Darah < 130 / 80 130-140/ 80-90 > 140 / 90