MAKALAH FARMAKOLOGI I (STUDY KASUS) DIABETES MELITUS KELOMPOK 2 KELAS D NAMA : CUT RAIHANAH (09126) DESI WARDANI (09127) DIAN PUSPITA SARI (09128) DIMAS DWI DARSA (09129) FAHRURRADHI (09130) AKADEMI FARMASI BANDA ACEH 2010 DIABETES MELITUS A. PENGERTIAN Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh gangguan insulin, sehingga mempengaruhi metabolisme gula di dalam tubuh. Ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula di dalam darah. Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL. B. GEJALA Poliuria Glukosa dalam urin menarik air dari darah sehingga urin yang terbentuk lebih banyak, dan penderita akan sering buang air kecil. Polidipsi Dengan berkurangnya jumlah cairan tubuh, maka penderita akan haus dan sering minum. Polifagi Meskipun ada banyak glukosa dalam darah, namun karena kurangnya insulin, maka glukosa tersebut tidak dapat memasuki sel dan sel-sel tubuh kekurangan sumber energi sehingga penderita akan sering merasa lapar. C. KASUS (HASIL LAB PASIEN) D. DIAGNOSA DOKTER Berdasarkan hasil uji kadar glukosa darah, dapat disimpulkan bahwa pasien: Nama : T. Iskandar Umur : 52 Tahun Jenis kelamin : Laki-laki Mengidap penyakit diabetes melitus E. RIWAYAT PENYAKIT PASIEN Pasien memiliki anggota keluarga yang mengidap penyakit diabetes melitus. F. POLA HIDUP PASIEN Pasien memiliki pola hidup yang kurang baik, diantaranya: Menu makanan yang kurang tepat (banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula) Kurang olahraga Mudah stress G. FARMAKOTERAPI Antidiabetik oral: 1. AMARYL Mengandung Glimepirid yang merupakan salah satu golongan sulfonilurea generasi II, berfungsi sebagai pemicu sekresi insulin. Glimepirid mempunyai waktu mulai kerja yang pendek dan waktu kerja yang lama, dengan cara pemberian dosis tunggal. Untuk pasien yang beresiko tinggi yaitu usia lanjut, gangguan ginjal atau yang melakukan aktivitas berat dapat diberikan obat ini. Dibandingkan dengan glibenklamid, glimepirid lebih jarang menimbulkan efek hipoglikemi pada awal pengobatan. KONTRA INDIKASI: Hipersensitif terhadap glimepirid, sulfonilurea lain, sulfonamida lain, wanita hamil dan menyusui. EFEK SAMPING: gangguan penglihatan. 2. GLUCOPHAGE Mengandung Metformin yang merupakan salah satu golongan biguanida yang berfungsi sebagai penambah sensitivitas terhadap insulin. Metformin menurunkan glukosa darah dengan memperbaiki transport glukosa ke dalam sel otot yang dirangsang oleh insulin. Obat ini dapat memperbaiki ambilan glukosa sebesar 10-40%. Metformin menurunkan produksi glukosa hati dengan jalan mengurangi glikogenolisis dan glukoneogenesis. Metformin berbeda dengan golongan sulfonilurea karena tidak meningkatkan sekresi insulin, jadi tidak dapat menyebabkan hipoglikemia, tidak menaikkan berat badan dan malah kadang-kadang dapat menurunkan berat badan. Metformin menurunkan kadar glukosa puasa sebanyak 60 mg/dl. Metformin dapat meningkatkan jumlah reseptor insulin. KONTRA INDIKASI: Hipersensitif terhadap biguanida, riwayat asidosis. EFEK SAMPING: Muntah-muntah, kadang-kadang diare. Oleh karena itu, lebih baik diberikan kepada pasien yang gemuk, sebab tidak merangsang sekresi insulin. Dapat menyebabkan asidosis laktat. H. NON FARMAKOTERAPI 1. Hindari makan yang manis-manis Beberapa diantaranya: Nasi Kurangi konsumsi nasi putih karena kandungan karbohidratnya sangat tinggi. Anda bisa menggantinya, dengan nasi yang berasal dari beras merah maupun beras coklat. Kentang Kandungan karbohidrat pada kentang yang tinggi, membuat indeks glikemiknya juga tinggi. Untuk itu, kurangi konsumsi kentang, baik yang dipanggang, direbus maupun digoreng. Roti putih Kurangi konsumsi roti yang terbuat dari tepung putih. Lebih baik pilih roti yang terbuat dari tepung gandum. Selain memiliki banyak serat juga baik untuk jantung Anda. Dari sisi makanan penderita diabetes lebih dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat berserat seperti kacang-kacangan, sayuran, buah segar seperti pepaya, kedondong, apel, tomat, salak, semangka dll. Sedangkan buah-buahan yang terlalu manis seperti sawo, jeruk, nanas, rambutan, durian, nangka, anggur, tidak dianjurkan. 2. Olahraga Dengan menggunakan prinsip F I T T : F = Frequency/frekuensi, berapa kali anda perlu berolahraga. Anda perlu melakukan minimal tiga kali seminggu. I = Intensity/intensitas, seberapa berat anda perlu berolahraga. Ringan hingga berat, anda perlu melakukannya sesuai anjuran dokter. T = Time/waktu, berapa lama anda perlu berolahraga. Minimal anda perlu berolahraga selama 30 menit. I = Type/jenis, jenis olahraga apa yang cocok untuk anda Pilihlah olahraga yang bersifat aerobik, misal: jalan Manfaat olahraga bagi diabetesi, antara lain: Mengendalikan kadar gula darah Membantu mengurangi resiko timbulnya komplikasi Menjaga berat badan agar tetap dalam hitungan ideal/seimbang Menambah kebugaran Mengurangi kadar stress 3. Tetap semangat Tetaplah berpikir positif bahwa anda masih bisa melakukan aktivitas layaknya orang lain, asalkan anda mengontrol kadar gula darah tetap normal.