METFORMIN a. Mekanisme kerja Menurunkan produksi glukosa di hepar (akibat efek penurunan glukoneogenesis). Aktivasi kinase sel (AMP activated protein inase) menyebabkan peningkatan sensitivitas jaringan otot dan adiposa terhadap insulin. b. Dosis Dosis awal 2x500 mg, umumnya dosis pemeliharan 3x500 mg, dosis maksimal 2,5 gram. Obat d iminum pada waktu makan c. Hubunngan umur Pengguanaan metformin pada usia >30 tahun dan <50 tahun dapat menyebabkan efek berupa gangguan gastrointestinal. d. Interaksi dengan obat lain Penggunaan kombinasi Metformin dan glimepirid dapat menurunkan glukosa puasa, glukosa darah post prandial, kadar HbA1c, dan kadar Hcy. Juga mampu menurunkan kolesterol total dan trigleserida, menurunkan LDL dan meningkatkan HDL, sehingga dapat mengurangi resiko kardiovaskular. e. Aturan pemakaian obat Metformin di indikasikan pada DM tipe 2, kontraindikasi pada metformin yaitu tidak di berikan pada ibu hamil, penderita penyakit hepar yang berat, penyakit gagal ginjal, penyakit jantung kongestif dan penyakit paru dengan hipoksia kronik. Dan hentikan sementara untuk pasien yang akan di beri zat kontras intravena atau yang akan di operasi. f. Efek samping Mual, muntah, diare, sakit kepala. Pada pasien gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan peningkatan kadar asam laktat dalam darah. g. ADME Metformin akan di absorpsi di intestin, dalam darah tidak terikat denga protein plasma, metformin tidak mengalami metabolisme di hati, dan di eksresikan melalui urin dalam keadaan utuh. Referensi 1. Furdiyanti NH. Luhurningtyas.Dkk. Evaluasi Dosis Dan Interaksi Obat Antidiabetika Oral Pada Pasien Diabetes Militus Tipe 2. Semarang; 2017 2. Saibi Y. Hasan. Dkk. Ptensi Interaksi Obat Pada Pasien Diabetes Militus Tipe 2 Di Rumah Sakit Tangerang Selatan. Jakarta; 2018 3. Gunawan SG.Dkk. Frmakologi Dan Terapi. Edisi 6. Jakarta. FKUI; 2016