Uploaded by ifhanurkhofifah0.ink

makalah 17

advertisement
I. Strategi, Produksi, dan Logistik
Terdapat dua alasan mengapa produksi dan logistik dilakukan secara internasional.
Pertama, untuk menurunkan biaya peciptaan nilai, dan kedua, untuk menambah nilai
dengan melayani kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
Produksi meliputi baik layanan maupun kegiatan manufakturing yang akan
menghasilkan jasa atau produk fisik. Sedangkan logistik adalah kegiatan yang
mengendalikan perpindahan bahan fisik melalui rantai nilai, dari pengadaan ke
produksi dan ke dalam distribusi. Kedua hal ini berkaitan erat karena kemampuan
perusahaan untuk melakukan kegiatan produksi secara efisien bergantung pada pasokan
tepat waktu atas input bahan berkualitas tinggi, dimana yang bertanggung jawab adalah
logistik.
Fungsi produksi dan logistik perusahaan internasional memiliki sejumlah tujuan
strategis. Pertama, untuk menurunkan biaya dengan menyebarkan kegiatan produksi ke
berbagai lokasi di seluruh dunia di mana setiap keguatan dapat dilakukan secara efisien
sehingga dapat menurunkan biaya. Biaya juga dapat dipotong dengan mengurangi
jumlah persediaan dan meningkatkan jumlah perputaran persediaan.
Tujuan kedua ialah untuk meningkatkan mutu produk dengan menghilangkan produk
cacat dari rantai pasok dan proses manufakturing. Tujuan ini dicapai dengan
peningkatan kendai mutu dengan cara:

Meningkatkan produktivitas karena waktu tidak terbuang memproduksi
produk-produk berkualitas rendah yang tidak dapat dijual, sehingga biaya per
unit akan berkurang.

Menurunkan biaya pembuatan ulang dan biaya sisa yang berkaitan dengan
produk cacat.

Mengurangi biaya garansi dan waktu yang terkait dengan memperbaiki produk
cacat.
Alat utama yang saat ini marak digunakan untuk peningkatan mutu produk adalah
metodologi six sigma. Metodologi ini adalah turunan langsung dari falsadah
manajemen kualitas total atau dikenal dengan total quality management (TQM). Dalam
TQM telah diidentifikasi sejumlah langkah yang harus menjadi bagian dari setiap
program. Manajemen harus mengakui falsafah bahwa kesalahan, cacat,dan bahanbahan berkualitas rendah tidak dapat diterima dan harus dihilangkan. Standar kerja
dalam TQM tidak hanya didefinisikan sebagai angka atau kuota, tetapi juga mencakup
standar kualitas untuk meningkatkan output produksi yang bebas cacat.
Adapun hubungan antara kualitas dan biaya digambarkan di bawah ini.
Six Sigma adalah falsafah berbasis statistik yang bertujuan untuk mengurangi cacat,
meningkatkan produktivitas, menghilangkan pemborosan, dan memotong seluruh
biaya perusahaan. Pada six sigma, proses produksi akan 99.99966 persen akurat,
dengan hanya 3.4 unit cacat per 1 juta unit. Standar kesempurnaan kualitas six sigma
adalah tujuan yang berusaha dicapai untuk mencoba meningkatkan kualitas produk dan
produktivitasnya. Selain six sigma terdapat standar lain untuk mendefinisikan mutu.
Salah satunya adalah ISO 9000 yang diterapkan di Uni Eropa.
Selain menurunkan biaya dan meningkatkan kualitas, fungsi produksi dan logistik
memiliki tujuan lain. Tujuan tersebut adalah pertama, untuk memenuhi tuntutan
tanggapan lokal. Yaitu tekanan untuk mendesentralisasikan kegiatan produksi ke pasar
nasional atau regional utama di mana perusahaan melakukan bisnis atau melaksanakan
proses manufakturing yang fleksibel yang memungkinkan perusahaan untuk
meyesuaikan produk yang keluar dari pabrik sesuai dengan pasar di mana barang
tersebut dijual.
Kedua, ialah merespon dengan cepat perubahan permintaan pelanggan. Ketika
permintaan konsumen rentan terhadap pergeseran yang besar dan tak terduga,
perusahaan yang dapat beradaptasi paling cepat menanggapi pergeseran ini akan
mendapat keuntungan.
II. Menentukan Lokasi Produksi
Menentukan lokasi dalam bisnis internasional merupakan salah satu pertimbangan
penting yang harus ditentukan. Lokasi produksi yang tepat dapat meminimalkan biaya
sehingga meningkatkan kualitas produk. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan
dalam menentukan lokas produk: faktor Negara, faktor teknologi, dan faktor produk.
Faktor Negara
Menentukan lokasi produksi yang tepat, perusahaan harus mempertimbangkan
beberapa aspek, seperti ekonomi politik, budaya, dan biaya faktor relatif yang berbeda
setiap negara. Perusahaan harus dapat mempertimbangkan secara detail, dimana
menentukan lokasi produksi yang bersifat kondusif untuk kinerja kegiatan.
Hal yang juga penting pada industri tertentu adalah adanya konsentrasi global dari
kegiatan dari kegiata-kegiatan di lokasi tertentu. Peran eksternalitas lokasi dalam
memengaruhi keputusan investasi asing langung.. Ekesternalitas tersebut dapat
memainkan peran penting dalam menentukan tempat untuk melakukan kegiatan
manufacturing. Misalnya, karena adanya kelompok pabrik semikonduktor di Taiwan,
jumlah tenaga kerja dengan pengalaman dalam bisnis semikonduktor di Taiwan, jumlah
tenaga kerja dengan pengalaman dalam bisnis semikonduktor telah berkembang. Selain
itu, pabrik telah menarik sejumlah industry pendukung, seperti produsen modal
peralatan semikonduktor dan silicon, yang telah mendirikan fasilitas di Taiwan agar
berada dekat dengan pelanggannya.
Perbedaan faktor biaya relatif, ekonomi politik, budaya dan eksternalitas lokasi adalah
hal yang penting, teteapi ada beberapa faktor yang memiliki pengaruh besar dalam
menentukan lokasi produk. Biaya transportasi dan aturan perundang-undagan
mengenai investasi langsung luar negeri dapat memperngaruhi dalam penentuan lokasi.
Selain itu, pergerakan nilai mata uang pada masa depan juga dapat mempengaruhi
dalam penentuan lokasi. Perubahan negative dalam nilai tukar dapat dengan cepat
mengubah daya tarik suatu negara sebagai basis manufacturing. Apresiasi mata uang
dapat mengubah lokasi murah menjadi lokasi berbiaya tinggi. Sebagai contoh, banyak
perusahaan Jepang menghadapi masalah pada tahun 1990an-2000an. Nilai yen yang
relatif rendah di pasar valuta asing pada tahun 1950-1980 memperkuat posisi Jepang
sebagai lokasi produksi yang murah. Tetapi, pada 1980-1990an, apresiasi stabil yen
terhadap dolar AS meningkatkan biaya dolar per produk yang diekspor ke Jepang,
membuat Jepang menjadi kurang menarik sebagai lokasi manufacturing. Oleh karena
itu, banyak perusahaan Jepang memindahkan lokasi manufacturing mereka ke Negaranegara di Asia Timur untuk menurunkan biaya.
Faktor Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor penting dalam memutuskan penetuan suatu
lokasi produk. Misalnya keterbatasan teknologi, perusahaan memiliki keterbatasn
untuk melakukan manufacturing. Atau dengan teknologi, menjadika suatu perusahaan
dapat
meningkatkan
produksi
sehingga
dapat
meminimalkan
biaya
dan
memaksimalkan value dari produknya. Terdapat tiga karakteristik teknologi
manufacturing: tingkat biaya tetap, skala efisien minimum, dan fleksibilitas teknologi.

Biaya Tetap
Biaya tetap mendirikan pabrik yang tinggi menjadikan suatu perusahaan harus
melayani pasar dunia yang hanya dari satu lokasi atau sedikit lokasi. Sebaliknya,
tingkay biaya tetap yang relative rendah dapat membuat aktivitas produksi di beberapa
lokasi sekaligus menjadi ekonomis untuk dilakukan. Hal ini memungkinkan
perusahaan untuk lebih mengakomodasi tuntutan untuk tanggapan lokal. Berproduksi
di beberapa lokasi juga dapat membantu perusahaan terhindar dari terlalu bergantung
pada satu lokasi. Menjadi terlalu bergantung pada satu lokasi sangat berisiko dalam
dunia dengan kurs mengambang. Banyak perusahaan menyebarkan pabrik mereka ke
lokasi yang berbeda sebagai “lindung nilai nyata” terhadap gerakan mata uang yang
berpotensi merugikan.

Skala Efisien Minimum
Skala efisien minimum (minimum efficient scale) adalah tingkat skala output dimana
suatu pabrik harus beroperasi untuk mewujudkan seluruh ekonomi skala utama tingkat
pabrik.
Implikasi dari konsep ini: Semakin besar skala efisien minimum suatu pabrik relatif
terhadap total permintaan global, semakin besar alasan untuk melakukan sentralisasi
produksi dalam satu lokasi atau sedikit lokasi. Atau ketika skala efisien minimum
produksi relative rendah terhadap perminaan global, akan lebih ekonomis jika
berproduksi di beberapa lokasi. Misalnya, skala efisien minimum suatu pabrik untuk
memproduksi computer pribadi adalah sekitar 250.000 unit per tahun, sedangkan total
permintaan global melebihi 35 juta unit per tahun. Rendahnya tingkat skala efisien
minimum dalam kaitannya dengan total permintaan global membuatnya layak secara
ekonomis bagi perusahaan seperti perusahaan Dell untuk memproduksi PC di berbagai
lokasi.

Manufakturing Fleksibel dan Kustomisasi Massal
Istilah teknologi manufacturing fleksibel (flexible manufacturing technology) atau yang
sering disebut produk ramping (lean production) mencakup berbagai teknologi
manufakturing yang dirancang untuk:
a. Mengurangi waktu persiapan untuk peralatan yang rumit
b. Meningkatkan pemanfaatan tiap-tiap mesin melalui penjadwalan yang lebih
baik
c. Meningkatkan kendali mutu pada semua tahap proses manufacturing
Teknologi manufakturing fleksibel ini memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan
lebih banyak variasi produksi akhir dengan biaya per unit pada satu waktu dapat dicapai
melalui produksi massal output yang terstandarisasi. Adopsi teknologi manufacturing
yang fleksibel sebenernya dapat meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya per unit
disbanding produksi massal output terstandarisasi.
Istilah kustomisasi
menggambarkan
massal
kemampuan
(mass customization) telah diciptakan untuk
perusahaan
untuk
menggunakan
teknologi
manufacturing yang fleksibel untuk merekonsiliasi dua tujuan yang pernah dianggap
tidak kompatibel yakni biaya rendah dan kustomisasi produk
Salah satu contoh teknologi manufacturing yang fleksibel yang paling terkenal, system
produksi Toyota. Sistem ini menjadikan Toyota menjadi perusahaan mobil paling
efisien di dunia. Ohno Taiichi – salah satu insinyur Toyota pengembang system
manufacturing fleksibel – menyatakan bahwa produksi massal yang diterapkan dalam
membuat mobil adalah kurang tepat. Dia melihat banyak masalah dengan produksi
massal yakni,
a. Tahap produksi yang panjang membuat persediaan menjadi melimpah yang
harus disimpang di gudang
b. Jika terjadi kesalahan pengaturan pada mesin pada awal tahapan, proses
produksi yang panjang mengakibatkan cacat produksi dalam jumlah besar
c. Sistem produksi massal tidak dapat mengakomodasi preferensi konsumen untuk
keragaman produk
Toyota dengan menerapkan lean production membuat produksi kecil berjalan
ekonomis, yang memungkinkan Toyota untuk merespon lebih baik terhadap kebutuhan
konsumen untuk keragaman produk. Volume produksi kecil juga menghilangkan
kebutuhan untuk pengadaan persediaan besar sehingga mengurangi biaya pergudangan.
Volume produk kecil dan berkurangnya persediaan berarti bahwa suku cadang yang
cacat produksi hanya terjadi dalam jumlah kecil dan segera memasuki proses perakitan.
Hal ini mengurangi sampah dan membantu menelusuri kembali jejak cacat ke
sumbernya untuk memperbaiki permasalahan yang menyebabkannya.
Sel mesin fleksibel (flexible machine cells) adalah teknologi manufaktur fleksibel lain
yang umum digunakan. Sebuah sel mesin fleksibel adalah pengelompokan berbagai
jenis mesin, penanganan bahan umum, dan pengendali sel terpusat (komputer).
Manfaat utama dari sel mesin fleksibel adalah peningkatan utilitas dan pengurangan
barang setengah jadi (yaitu, stok produk sebagian jadi – work in progress). Peningkatan
utilitas kapasitas timbul daripengurangan waktu persiapan dan dari aliran produksi
terkoordinasi yang dikendalikan computer antarmesin produksi, yang menghilangkan
kemacetan. Ketatnya koordinasi antarmesin juga mengurangi persediaan barang
setengah jadi. Hal ini meningkatkan efisiensi dan menghasilkan biaya yang lebih
rendah.
Sistem teknologi manufacturing fleksibel sangat menguntungkan untuk bisnis
internasional karena mambantu perusahaan untuk menyesuaikan produk untuk pasar di
berbagai Negara yang berbeda. Pentingnya keuntungan ini tidak dapat dilebih-lebihkan.
Ketika teknologi manufacturing fleksibel tersedia, perusahaan dapat memproduksi
produksi yang disesuaikan untuk berbagai pasar nasioanl dengan satu pabrik yang
bertempat di lokasi yang optimal. Dan ini dapat dilakukan tanpa menyerap penalty
biaya yang signifikan. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu lagi membangun
fasilitas manufacturing di setiap pasar Negara yang besar untuk menyediakan produk
yang memenuhi selera dan preferensi konsumen tertentu, bagian dari strategi lokalisasi.
Faktor Produk
Rasio nilai terhadap berat (value to weight) produk memengaruhi terhadap biaya
transportasi. Terdapat dua kategori, pertama, dimana barang tersebut mahal dan tidak
berbobot terlalu banyak - obat-obatan, komponen elektronik – memiliki persentase
biaya transportasi yang relative kecil terhadap biaya total. Kedua, produk yang relative
murah dengan memiliki bobot yang berat – gula halus, bahan kimia tertentu, produk
minyak bumi - sehingga jika ada pengiriman memiliki persentase biaya transportasi
yang relative tinggi terhadap biaya total.
Selain itu, fitur produk yang universal juga memengaruhi dalam penentuan lokasi,
apakah produk melayani kebutuhan yang universal, kebutuhan yang sama di seluruh
dunia. Hal ini meningkatkan daya tarik untuk memusatkan produksi di lokasi yang
optimal.
Menentukan Lokasi Fasilitas Produksi
Terdapat dua strategi dasar untuk mencari fasilitas produksi: memusatkannya di satu
lokasi dan melayani pasar dunia dari sana, atau mendesentralisasikannya di berbagai
lokasi regional atau nasional yang dekat dengan pasar utama.
Konsentrasi produk terjadi ketika:

Perbedaan antarnegara pada biaya faktor, ekonomi politik, dan budaya memiliki
dampak besar pada biaya manufacturing di berbagai Negara

Hambatan perdagangan rendah

Eksternalitas yang muncul dari pemusatan seperti kesukaan perusahaan di
lokasi tertentu

Nilai tukar mata uang yang dianggap penting diharapkan tetap relative stabil

Teknologi produksi memiliki biaya tetap yang tinggi dan skala efisien minimum
yang relative tinggi terhadap permintaan global, atau teknologi manufacturing
fleksibel yang ada

Rasio nilai terhadap berat produk yang cukup tinggi

Produk menyajikan kebutuhan universal
Sebaliknya, desentralisasi produksi akan tepat ketika:

Perbedaan antarnegara pada biaya faktor, ekonomi politik , dan budaya tidak
memiliki dampak besar pada biaya manufacturing di berbagai Negara

Hambatan perdagangan yang tinggi

Lokasi eksternalitas tidak penting

Diperkirakann terjadi volatilitas nilai tukar mata uang yang dianggap penting

Teknologi produksi memiliki biaya tetap rendah dan skal efisien minimum yang
rendah, dan teknologi manufacturing fleksibel tidak tersedia

Rasio nilai terhadap berat produk cukup rendah

Produk tidak melayani kebutuhan yang universal (yaitu, terdapat perbedaan
yang signifikan dalam selera dan pereferensi konsumen antarnegara)
III.
Peran Strategis Pabrik Asing
Awalnya, banyak pabrik asing didirikan di tempat yang memiliki biaya tenaga kerja
yang rendah. Peran strategis mereka biasanya adalaah untuk menghasilkan produk
padat karya dengan biaya serendah mungkin. Misalnya, pada 1970-an, banyak
perusahaan komputer dan bisnis peralatan telekomunikasi AS mendirikan pabrik di
sepanjang Asia Tenggara untuk memproduksi komponen elektronik, seperti papan
sirkuit dan semikonduktor, dengan biaya serendah mungkin. Mereka meletakkan
pabrik-pabrik mereka di negara-negara, dseperti Malaysia, Thailand, dan Singapura
justru karena masig-masing negara menawarkn kombinasi menarik dari biaya tenaga
kerja rendah, infrastruktur yang memadai, dan rezim pajak serta perdagangan yang
menguntungkan. Awalnya, komponen yang diproduksi oleh pabrik-pabrik ini
dirancang di tempat lain dan produk akhir dirakit ditempat lain. Akan tetapi, seiring
waktu berjalan, peran strategis dari beberapa pabrik ini telah berkembang mereka telah
menajdi pusat penting untuk desain dan perakitan akhir dari suatu produk pasar global.
Berikut adalah salah satu contoh masalah dari peran strategis pabrik asing yang
dilakukan oleh perusahaan Hewlett-Packard Amerika Serikat.
Pada akhir tahun 1960-an, HP sedang mencari lokasi berbiaya murah di sekitar Asia
untuk memprodukasi komponen elektronik menggunakan proses padat karya.
Perusahaan melihat beberapa lokasi di Asia dan akirnya memilih Singapura srebagai
lokasi pabrik pertamanya pada 1970. Meskipun Singapura tidak memiliki biaya tenaga
kerja terendah di kawasan ini, biaya tersebut relatif rendah dibandingkan Amerika
Utara. Ditambah lagi, lokasinya Singapura memiliki beberapa manfaat lagiyang tidak
dapat ditemukan di banyak lokasi lain di Asia, tingkat oendidikan tenaga kerja lokalnya
tinggim bahasa inggris digunakan secara luas, pemerintah Singapura tamoat stabil dan
berkomitmen untuk pembangunan ekonomi serta negara-kota tersebut memiliki salah
satu infrastruktur yang lebih baik di wilayah Asia, termasuk jaringan komunikasi dan
transportasi yang baik dan perkembangan yang pesat pada industri dan perdagangan.
HP juga mengambil keuntungan dari pemerintah Singapura mengenai paja, tarif, dan
subsidi. Pada awal 1973, HP mengalihkan salah satu basis, pembuatan kalkulator
genggamnya dari Amerika Serikat ke Singapura. Tujuannya adalah untuk mengurangi
biaya produksi, yang dapat dilakukan oleh pabrik Singapura dengan cepat. Pada tahun
1980-an HP mengalihkan produksi kalkulator genggam HP41C ke Singapura. Para
manajer di pabrik Singapura diberi tujuan substansial, yaitu mengurangi biaya
produksi. Mereka berargumen bahwa pengurangan biaya dapat dicapai hanya jika
mereka diizinkan untuk mendesain ulang produk sehingga dapat diproduksi dengan
biaya yang lebih rendah secara keseluruha. Manajemen pusat HP setuju, dan 20
insinyur dari fasilitas Singapura dipindahkan ke Amerika Serikat selama satu tahun
untuk belajar bagaimana merancang aplikadi-spesifik sirkuit terpadu. Mereka
kemudian membawa keahlian ini kembali ke Singapura dan mulai mendesain ulang
HP41C. Hasilnya sukses besar, dengan mendesain ulang produk, insinyur Singapura
mengurangi biaya manufakturing untuk HP41Csebesar 50%. Sehingga manajer
perusahaan HP sangat terkesan dengan kemajuan yang dibuat pabrik mereka sehingga
seluruh lini produksi kalkulator dialihkan ke Singapura pada tahun 1983. Dalam semua
kasus, pabrik tersebut mendesain ulang produk dan sering kali dapat mengurangi biaya
per unit produksi lebih dari 30%. Bagaimanapun juga, pengembangan dan desain awal
dari semua produk ini masih terjadi di Amerika Serikat. Sekarang, pabrok tersebut
dipandang sebagai “pabrik utama” dalam jaringan global HP, dengan tanggung jawab
utama tidak hanya untuk manufakturing,tetapi juga untuk pengembangan dan desain
dari keluarga ink-jet printer kecil yang ditargetkan untuk pasar Asia.
Migrasi naik seperti ini terjadi pada peran strategis pabrik-pabrik asing mecuat karena
banyak pabrik asing yang meningkatkan kemamouan mereka sendiri. Peningkatan ini
berasal dari dua sumber. Pertama, tekanan dari pusat untuk memperbaiki struktur biaya
pabrik dan/ atau menyesuaikan produk dengan tuntutan konsumen di negara tertentu
bisa memulai rantai peristiwa yang akhirnya mengarah pada pengenmabangan
kemampuan tambahan di pabrik itu. Sumber kedua dari peningkatan kemampuan
pabrik asing adalah meningkatnya faktor yang mendorong kemauan produksi di negara
di mana pabrik berada. Banyak negara yang dianggap terbelakang dalam bidang
ekonomi satu generasi yang lalau telah mengalami perkembangan ekonomi yang pesat
selama 20 tahun terakhir. Infrastruktur komunikasi dan transportasi serta tingkat
pendidikan penduduk meningkat. Ketika negara-negara tersebut tidak memiliki
infrastruktur canggih dibutuhkan untuk mendukung desain canggih, pengembangan,
dan operasi manufakturing, sering kali hal ini tidak terjadi. Hal tersebut telah
mempermudah pabrik-pabrik yang berbasis di negara-negara ini untuk mengambil
peran strategis yang lebih besar. Karena perkembangan tersebut, banyak perusahaan
internasional yang bergerak menjauhi sistem yang memandang pabrik-pabrik asing
mereka tidak lebih dari fasilitas manufakturing murah dan menuju sistem yang
memandang pabrik-pabrik asing sebagai pusat keunggulan peran utama untuk
mendesain dan membuat produk untuk melayani pasar nasional atau regional yang
penting atau bahkan pasar global. Pabrik-pabrik asing yang meningkatkan kemampuan
mereka dari waktu ke waktu membuat pengetahuan mereka berharga yang mungkin
bermanfaat bagi seluruh perusahaan. Manajer bisnis internasional perlu mengingat
bahwa pabrik-pabrik asing dapat memperbaiki kemampuan mereka dari waktu ke
waktu; dan ini dapat menjadi manfaat strategis yang besar bagi perusahaan. Daripada
melihat pabrik-pabrik asing hanya sebagai sweatshop di mana tenaga kerja tidak
terampil memproduksi barang murah, manajer perlu melihat sebagai pusat potensi
keunggulan dan untuk mendorong dan menumbuhkan upaya manajer lokal untuk
memutakhirkan kemampuan pabrik mereka, dan dengan demikian dapat meningkatkan
posisi strategis mereka dalam korporasi. Dengan demikian, ketika meninjau lokasi
fasilitas produksi, manajer internasional harus mempertimbangkan keterampilan
berharga yang mungkin telah terakumulasi diberbagai lokasi, dan dampak keterampilan
pada faktor-faktor seperti produktivitas dan desain produk.
IV. Produksi Pengalihdayaan: Keputusan Membuat-atau-Membeli
Bisnis internasipnal sering menghadapi keputusan membuat atau membeli (make or
buy decisions), keputusan tentang apakan mereka harus melakukan aktivitas
pencipataan nilai tertentu sendiri atau melakukan pengalihdayaan ke entitas lain. Secara
historis, kebanyakan keputusan pengalihdayaan telah melibatkan pembuatan produksi
fisik.Dalam beberapa tahun terakhir, keputusan penngalihdayaan telah melampaui
pembuatan produk fisik dan merangkul kegiatan produksi jasa. Keputusan
pengalihdayaan menimbulkan banyak masalah untuk bisnis yang murni domestik dan
lebih banyak lagi bagi bisnis internasional. Keputusan ini di arena internasional
diperumit oleh volatilitas ekonomi politik negara tersebut, pergerakkan nilai tukar,
perubahan biaya faktor relatif, dan lain-lain. Pada bagian ini, kita akan menganalisis
mana yang lebih baik membuat atau membeli dengan mempertimbangkan trade-off
yang terlibat dalam keputuwan tersebut.
Keuntungan Membuat
Argumen yang mendukung membuat sendiri semua atau sebagian suatu produk –
integrasi vertikal – ada empat hal. Integrasi vertikal dapat dikaikan dengan biaya yang
lebih rendah, memfasilitasi investasi pada aset yang sangat khusus, melindungi
keeksklusifan teknologi produk, dan kemudahan penjadwalan atas proses yang
berdekatan.Mari kita bahas satu-satu empat argumen yang mendukung membuat.
1. Menurunkan biaya
Perusahaan akan menuai hasil jika terus memprodukasi kesesluruhan produk
atau komponen bagiannya sendiri jika perusahaan lebih efisien dalam kegiatan
produksi daripada perusahaan lainnya. Contoh kasusnya adalah perusahaan
Boeing, mereka memutuskan untuk melakukan alih daya produksi beberapa
bagian komponen, tetapi tetap mendesin dan menyusun integrasi akhir pesawat.
Alasan Boeing adalah bahwa ia memiliki kompetensi inti dalam integrasi yang
besar, dan lebih efisien dalam kegiatan ini dariapada perusahaan sebangding
lain di dunia. Oleh karena itu, masuk akal bagi Boeing hanya melakukan
pengalihdayaan pada sebagian kegiatan produksi.
2. Memfasilitasi Investasi Khusus
Terkadangan perusahaan harus berinvestasi dalam aset khusus untuk
melakukan bisnis dengan perusahaan lain. Aset khusus (Specialized asset)
merupakan aset yang nilai nya bergantung pada keberlanjutan hubungan
tertentu. Sebagai contoh, Ford Eropa telah mengembangkan rancangan sistem
injeksi bahan bakar yang baru, performa tinggi, berkualitas tinggi, dan unik.
Peningkatan efisiensi bahan bakar akan membuat mobil Ford mudah terjual.
Ford harus memutuskan apaka akan membuat sistem produksi mandiri atau
mengontrak perusahaan menufakturing lain sebagai pemasok independen.
Merakit sistem yang dirancang unik in membutuhkan investasi dalam peralatan
khusus yang dapat digunakan hanya untuk tujuan ini, tetapi tidak dapat
digunakana untuk membuat sistem injeksi bahan bakar untuk setiap mobil di
perusahaan lain. Dalam situasi ini, ketika perusahaan harus berinvestasi dalam
aset khusus untuk memasok perusahaa lain, terciptalah kebergantungan timbal
balik. Dalam keadaan seperti itu, masing-masing pihak mungkin takut yang lain
akan menyalahgunakan hubungan dengan mencari kontrak yang lebih
menguntungkan. Dilihat dari sisi perusahaan pemasok injeksi bahan bakar yang
telah diminta Ford untuk membuat investasi ini, akan terjadi ketakutan yaitu
memungkinkan Ford menggunakannya untuk menekan harga sistem menjadi
semakin rendah karena Ford merupakan satu-satunya pelanggan yang mungkin
membeli peralatan ini. Dengan risiko seperti ini, makan pemasok menolak
untuk melakukan investasi dalam peralatan khusus. Dilihat dari sisi Ford, Ford
mungkin beralasan bahwa menjalin kontrak produksi sistem ini kepada
pemasok independen, mungkin Ford menjadi terlalu bergantung pada pemasok
untuk suatu input penting. Dengan demikian, kebergantungan timbal balik yang
diciptakan pengalihdayaan membuat Ford gugup dan menakuti pemasok
potensial. Masalahnya, disini kurang kepercayaan. Tidak satu pihak pun benarbenar memercayai pihak lain akan bermain adil. Akibatnya, Ford mungkin
beralasan bahwa satu-satunya cara yang aman untuk mendapatkan sistem
injeksi bahan bakar baru adalah dengan memproduksi mereka sendiri.
Perusahaan mungkin tidak dapat membujuk satu pun pemasok independen
untuk memproduksinya. Dengan demikian, Ford memutuskan untuk membuat
daripada membeli. Secara umum, kita dapat memprediksi bahwa ketika
diperlukan investasi bersar dalam aset khusus untuk membuat suatu komponen,
perusahaan akan memilih untuk membuat komponen internaldaripada
memberikan kontrak itu kepada pemasok.
3. Melindungi Teknologi Produk Eksekutif
Teknologi produk eksekutif adalah unuk bagi suatu perusahaan. Jika hal
tersebut memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan produk yang
mengandung fitur unggulan, teknolohi eksklusif dapat memberikan keunggulan
kompetitif bagi perusahaan. Perusahaan tidak ingin pesaing mendapatkan
teknologi ini. Jadi untuk mempertahankan kendali atas teknologi, perusahaan
mungkin lebi memilih untuk membuat produk atau komponen tersebut secara
mandiri.
4. Meningkatkan Penjadwalan
Argumen lain untuk memproduksi semua atau sebagian dari produk secara
mandiri adalah penghematan biaya produksi karena perencanaan, koordinasi
dan penjadwalan proses yang berdekatan menjadi lebih mudah. Hal ini sangat
penting dalam perusahaan dengan sistem persediaan tepat waktu (just-in-time).
Namun, kepemilikkan fasilitas produksi hulu tidak masala di sini, dengan
menggunakan teknologi informasi, perusahaan dapat mencapai koordinasi yang
erat antara berbagai tahap dalam proses produksi.
Keuntungan Membeli
Membeli komponen, atau seluruh produk, dari pemasok independen dapat memberikan
fleksibilitas yang lebih besar perusahaan, dapat membantu menurunkan struktur biaya
perusahaan, dan dapat membantu menerima pesanan dari pelanggan internasional.
1. Fleksibilitas Startegis
Keuntungan besar membeli satu komponen, atau bahkan seluruh produk, dari
pemasok independen adalah bahwa perusahaan dapat mempertahankan
fleksibilitas dengan mengalihkan pesanan ke pemasok lain apabila keadaan
memaksa. Hal ini sangat penting secara internasional, di mana perubahan nilai
tukar dan hambatan perdagangan dapat mengubah daya tarik sumber pasokan.
Memasok produk dari pemasok independen juga dapa menguntungkan bila
lokasi optimal untuk pembuatan suatu produk dilanda risiko politik, dalam
keadaan seperti itu investasi langsung luar negeri untuk mendirikan operasi
manufakturing komponen di neara itu akan membuat perusahaan dapat terkena
risiko tersebut. Perusahaan dapat menghindari banyak risiko ini dengan
membeli dari pemasok independen di negara itu, dengan ini mempertahankan
fleksibilitas untuk beralih sumber ke negara lain jika terjadi perang, revolusi,
atau perubahan politik lainnya yang mengubah daya tarik negara sumber
pasokan tersebut. Namun, mempertahankan fleksibilitas strategis memiliki sisi
negatif. Jika pemasok meresakan bahwa perusahaan akan berganti pemasok
dalam menanggapi perubahan nilai tukar, hambatan perdagangan, atau politik
umum, pemasok tidak mungkin bersedia melakukan investasi pada pabrik dan
peralatan khusus yang pada akhirnya akan menguntungkan perusahaan.
2. Biaya yang Lebih Rendah
Membuat semua atau sebagian dari produk buatan sendiri meningkatkan
lingkup organisasi, dan hasil peningkatan kompleksitas organisasi dapat
meningkatkan struktur biaya perusahaa. Ada tiga alasan untuk ini:
Pertama, semakin besar jumlah subunit dalam organisasi, semakin banyak
masalah dalam mengoordinasikan dan mengendalikan unit-unit ini. Manajemen
puncak perlu memproses sejumlah besar informasi tentang kegiatan semua
subunit untuk mengoordinasikan dan mengendalikan seluruh subunit, semakin
banyak informasi yang harus di proses manajemen pouncak dan akan semakin
sulit untuk melakukannya dengan baik. Hal ini sangant serius dalam bisnis
internasional, di mana jarak, perbedaan waktu, bahasa, dan budaya
memperburuk masalah pengendalian subunit.
Kedua, perusahaan yang terintegrasi secara vertikal ke pembuatan bagian
komponen produk mungkin menemukan bahwa mereka kekurangan insentif
untuk mengurangi biaya karena pemasok internal memiliki pelanggan pasti di
perusahaan. Fakta bahwa mereka tidak harus bersaing untuk mendapat pesaman
dengan pemasok lain dapat menimbulkan biaya operasi tinggi.
Ketiga, perusahaan yang terintegrasi secara vertikal harus menentukan harga
yang sesuai untuk barang yang dikirimkan ke subunit dalam perusahaan. Ini
merupakan tantangan di setiap perusahaan, tetapi bahkan lebih kompleks dalam
bisnis internasional. Rezim pajak yang berbeda, pergerakan nilai tukar, dan
kepedulian kantor pusat tentang kondisi lokal akan meningkatkan kompleksitas
keputusan harga transfer.
Perusahaan yang membeli komponennya dari pemasok independen dapt
menghindari semua masalah dan biaya yang terkait dengan hal tersebut.
Perusahaan yang memasok dari pemasok independen memiliki sedikit subunit
yang perlu dikendalikan. Singkatnya, membeli komponen dari pemasok
independen menghindari inefisiensi birokrasi dan biaya yang dihasilkan yang
dapat timbul ketika perusahaan mengintegrasikan secara vertikal ke belakang
dan memproduksi komponen sendiri.
3. Offset
Alasan lain dari melakukan pengalihdayaan beberapa produk manufakturing
kepada pemasok independen yang berbasis di negara-negara lain adalah bahwa
hal itu dapat membantu perusahaan menangkap lebih banyak pesanan dari
negara itu. Misalnya, sebelum Air India melakukan pemesanan besar kepada
Boeing, pemerintah India mungkin meminta Boeing untuk mengajukan
beberapa pekerjaan kepada subkontrak ke produsen India. Ini bukannya tidak
lazim lagi di dunia bisnis internasional.
4. Aliansi Strategis dengan Pemasok
Beberapa perusahaan internasional telah mencoba untuk memanfaatkan
integrasi vertikal tanpa terkena masalah organisasi dengan melakukan aliansi
strategis dengan pemasok penting. Misalnya, terjadi aliansi antara Kodak dan
Canon, dimana Canon memproduksi mesin fotokopi untuk dijual oleh Kodak;
aliansi antara Apple dan Sony, di mana Sony memproduksi komputer laptop
untuk Apple; dan aliansi antara Microsoft dan Flextronics, di mana Flextronics
memproduksi
Xbox
untuk
Microsoft.
Aliansi
strategis
membangun
kepercayaan antara perusahaan dan pemasoknya. Kepercayaan terjadi ketika
perusahaan membuat komitmen yang kredibel untuk terus membeli dari
pemasok dengan persyaratan yang layak. Sebagai contoh, perusahaan dapat
menginvestasikan sebagian uang kepada pemasok-mungkin dengan pemegang
saham minoritas-untuk menandakan bahwa perusahaan telah berniat untuk
membangun hubungan jangkan panjang yang produktif dan saling
menguntungkan. Secara umum, tren sistem persediaan tepat waktu (JIT), desain
berbantuan komputer (Computer-aided design-CAD),
dan manufaktur
berbantuan komputer (Computer-aided machine-CAM) tampaknya dampak
meningkatkan tekanan bagi perusahaan untuk membangun hubungan jangka
panjang dengan pemasok mereka. Sistem JIT, CAD, dan CAM kesemuanya
bergantung pada kaitan erat antara perusahaan dan pemasok mereka yang
didukutng oleh investasi khusus subtansial dalam peralatan dan perangkat keras
sistem informasi. Untuk menjadikan pemasok setuju mengadopsi suatu sistem,
perusahaan harus membuat komitmen yang kredibel atas hubungan yang abadi
dengan pemasok-harus membangun kepercayaan dengan pemasok. Hal ini
dapat dilakukan dalam kerangka aliansi strategis. Aliansi tidak selalu baik.
Seperti integrasi vertikal formal, sebuah perusahaan yang melakukan aliansi
jangka panjang dapat membatas fleksibilitas strategis akibat membuat
komitmern dengan mitra aliansi.
V. MENGELOLA RANTAI PASOKAN GLOBAL
Logistik merupakan keseluruhan kegiatan dalam rangka memperoleh bahan
mentah dari pemasok (supplier), dilanjutkan dengan kegiatan proses produksi melalui
proses manufacturing, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan
pengiriman kepada konsumen melalui sistem distribusi melalui distributor. Dalam
bisnis internasional, logistik berfungsi untuk mengelola rantai pasokan global dalam
suatu perusahaan dengan biaya yang serendah mungkin dan membantu perusahaan
membangun keunggulan kompetitif melalui layanan pelanggan yang unggul. Fungsi
logistic menjadi rumit dalam bisnis internasional dengan jarak, waktu, nilai, tukar,
hambatan budaya, dan lain-lain. Dalam skala global, maka perluasan rantai pasokan
yang dimiliki menjadi suatu tantangan strategis bagi perusahaan agar dapat mengelola
rantai pasokan dengan baik. Perusahaan dapat mengurangi biaya melalui logistic yang
lebih efisien dan efektif karena pengurangan sekecil apapun akan memiliki dampak
besar pada profitabilitas.
Tujuan dari mengelola rantai pasokan adalah untuk mengontrol dan menjamin
logistic berada pada tempat dan waktu yang tepat agar memberikan keuntungan yang
terbaik dan layanan yang unggul bagi pelanggan. Keuntungan dari mengelola rantai
pasokan yang efektif dan efisien adalah untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal
pada saat proses dan dapat menurunkan biaya, serta meningkatkan nilai tambah untuk
melayani pelanggan. Pada saat ini rantai pasokan didorong oleh proses pada manufaktur
untuk memastikan biaya produksi yang lebih rendah. Selain itu, pengiriman produk
harus lebih cepat untuk menjamin retailer dapat memenuhi permintaan pasar yang
selalu berubah cepat.
Peran Persediaan Tepat Waktu (JIT)
Sistem persediaan tepat waktu (just-in-time inventory system) awalnya
dipelopori perusahaan-perusahaan dari Jepang sekitar tahun 1950-an dan 1960-an.
Fungsi menggunakan system JIT dalam mengelola rantai pasokan global adalah untuk
menghemat biaya yang besar dari mengurangi biaya penggudangan dan penyimpanan
persediaan dengan membuat bahan yang tiba di pabrik secara tepat waktu untuk
memasuki proses produksi, sehingga dapat mengurangi kelebihan persediaan.
Penghematan biaya yang besar berasal untuk mempercepat perputaran persediaan.
Sehingga perusahaan dapat mengurangi jumlah modal kerja yang dibutuhkan untuk
persediaan dan pengurangan modal dapat digunakan untuk hal lainnya. Selain itu,
system JIT memiliki fungsi untuk membantu perusahaan meningkatkan kualitas
produk.
Kelemahan dari system JIT adalah membuat perusahaan tidak memiliki
persediaan cadangan. Sehingga perusahaan akan kehilangan kemampuan untuk
merespon dengan cepat terhadap kenaikan permintaan pasar dan akan kesulitan jika
terjadi gejolak perusahaan atas kekurangan yang ditimbulkan oleh gangguan dari
pemasok. Hal ini pernah terjadi setelah adanya serangan 11 September 2001 di World
Trade Center di Amerika Serikat, dengan diiringi oleh berhentinya perjalanan dan
pengiriman udara internasional dan menjadikan perusahaan-perusahaan yang
menggantungkan dan pengelolaan pasokan rantai “tepat waktu” tanpa cadangan
persediaan terhambat.
Adapun cara untuk mengurangi risiko yang terkait dengan kebergantungan pada
satu pemasok untuk input produksi, yaitu perusahaan dapat memasok input produksi
dari beberapa pemasok yang berlokasi di Negara berbeda.
Peran Teknologi Informasi dan Internet
Dalam mengelola rantai pasokan global, teknologi informasi dan internet sangat
dibutuhkan untuk mendukung dalam manajemen material modern. Sistem informasi
memiliki fungsi membantu perusahaan mengoptimalkan penjadwalan produksi yang
bertepatan saat komponen yang diharapkan tiba di lokasi perakitan. Sistem informasi
yang baik dapat membuat perusahaan memiliki peluang mempercepat proses produksi
dengan rantai pasokan yang terintegrasi dengan teratur.
Teknologi yang digunakan dalam mengelola rantai pasokan adalah EDI
(electronic data intercharge). EDI memiliki peran utama dalam manajemen bahan
untuk mengoordinasikan aliran bahan baku ke proses produksi melalui proses
manufacturing, dan keluar untuk dikirim kepada pelanggan. Selain itu, EDI
memfasilitasi untuk pelacakan input dan memungkinkan perusahaan untuk
mengoptimalkan jadwal produksi.
Sistem EDI ini membutuhkan hubungan computer antara perusahaan, pemasok,
dan pengirimnya. Sambungan elektronik ini digunakan untuk mengajukan pemesanan
kepada pemasok, mendaftar komponen yang dikirim pemasok, melacak komponen saat
dalam perjalanan dikirim menuju pabrik, dan mendaftar kedatangan pasokan.
Sambungan EDI biasanya digunakan pemasok untuk mengirim faktur kepada
perusahaan pembeli. Konsekuensi dari penggunaan system EDI adalah para pemasok,
pengirim, dan perusahaan pembeli dapat berkomunikasi tanpa ada halangan waktu,
sehingga dapat meningkatkan fleksibelitas dan respon yang cepat dari seluruh system
pasokan global, dan dapat menghilangkan dokumen diantara mereka. Sistem EDI yang
baik dapat mendesentralisasikan manajemen dalam membantu memberikan informasi
kepada manajer tingkat korporat untuk mengoordinasikan kelompok manajemen
material.
Kesimpulan
Produksi dan fungsi logistik yang efisien dapat meningkatkan posisi kompetitif
sebuah bisnis internasional dengan menurunkan biaya penciptaan nilai dan dengan
melakukan kegiatan penciptaan nilai sehingga dapat meningkatkan layanan pelanggan
dan memaksimalkan nilai tambah. Pemilihan lokasi produksi yang optimal harus
mempertimbangkan faktor negara, faktor teknologi, dan faktor produk.
Pabrik-pabrik asing dapat meningkatkan kemampuan dari waktu ke wakti, dan
ini dapat menjadi manfaat strategis yang besar bagi perusahaan. Manajer perlu untuk
melihat pabrik-pabrik asing sebagai pusat potensi keunggulan dan untuk mendorong
dan menumbuhkan upaya manajer lokal untuk meningkatkan kemampuan pabrik.
Logistik meiputi semua kegiatan yang memindahkan bahan-bahan ke fasilitas
produksi, melalui proses produksi, dan keuar melalui sistem distribusi ke pengguna
akhir, fungsi logistik menjadi rumit dalam bisnis internasional dengan jarak, waktu,
nilai tukar, hambatan budaya, dan hal-hal lain.
Sistem JIT menghasilkan penghematan biaya yang besar dan mengurangi biaya
penggudangan dan biaya penyimpanan persediaan, mengurangi kebutuhan untuk
menghapus kelebihan persediaan, membantu menemukan komponen yang rusak dan
menghilangkan mereka dari proses pembuatan dengan cepat sehingga meningkatkan
kualitas produk. EDI memainkan peran utama dalam manajemen bahan dengan fasilitas
pelacakan input, jadwal produksi optimal, komunikasi dengan pemasok secara real
time, menghilangkan dokumen fisik antara perusahaan dan pemasoknya.
Download