MODUL PERKULIAHAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION (KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU) Komunikasi Pemasaran Berbasis Data BAHASAN : 1. Pemanfaatan Basis Data Sebagai Identitas Konsumen. 2. Pemanfaatan Basis Data Untuk Mempertahankan Loyalitas. 3. Program CRM Berbasis Data Konsumen. Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Komunikasi Pemasaran 2016 1 Tatap Muka 09 Kode MK Disusun Oleh 43002 Krisnomo Wisnu T S.Sos, M.Si Abstract Kompetensi Materi ini Membahas tentang Komunikasi Pemasaran Berbasis Data Mahasiswa mampu Memahami Tentang Pemanfaatan Basis Data. Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id Diktat Komunikasi Pemasaran Terpadu Oleh : Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Komunikasi Pemasaran Berbasis Data Data Dan Konsumen Basis data pelanggan adalah kumpulan data komprehensif yang ter-organisir tentang pelanggan dan calon pelanggan individual yang terkini, dapat diakses, dan dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran seperti identifikasi calon pelanggan, kualifikasi calon pelanggan, penjualan produk atau jasa, atau pemeliharaan hubungan pelanggan. Pemasaran berbasiskan data pelanggan adalah proses pembentukan, pemeliharaan, serta pema-kaian basis data pelanggan dan basis data lain (produk, pemasok, pedagang kembali/reseller) dengan tujuan untuk berhubungan dan bertransaksi. Basis data pelanggan bukanlah kumpulan daftar alamat pelanggan. Daftar alamat pelanggan hanyalah kumpulan nama, alamat, dan nomor telepon. Basis data pelanggan memuat jauh lebih banyak informasi. Dalam pemasaran bisnis-ke-bisnis, profil pelanggan terdiri dari barang dan jasa yang telah dibeli pelanggan; volume dan harga terdahulu; kontak kunci (usia, ulang tahun, hobi, dan makanan kegemaran mereka); pesaing kompetitif; status kontrak saat ini; perki-raan pengeluaran pelanggan untuk lima tahun mendatang; serta perkiraan kualitatif atas kekuatan dan kelemahan pesaing dalam melayani dan menjual kepada pelanggan. Dalam pemasaran konsumen, basis data pelanggan terdiri dari data demografis (usia, penghasilan, anggota keluarga, tanggal lahir), psikografis (aktivitas, minat, dan opini), pembelian terdahulu, serta informasi individual lain yang relevan. Basis data pelanggan yang dikembangkan dengan baik menjadi aset eksklusif yang dapat memberikan keunggulan bagi perusahaan. Dengan memanfaatkan informasi dalam basis data pelanggannya, perusahaan dapat meraih jauh lebih banyak ketepatan pasar sasaran daripada yang dapat diper-oleh dengan menggunakan pemasaran masal, pemasaran segmen, atau pemasaran relung pasar (niche marketing). Perusahaan dapat mengidentifikasi pelanggan yang akan mendapatkan tawaran dan komunikasi pemasaran yang telah diselaraskan dengan kebutuhan mereka. Pemasaran berbasiskan data pelanggan merupakan salah satu hal yang khas yang membedakan antara pemasaran masal dengan apa dinamakan pemasaran satu-lawan-satu. Perusahaan yang mengenal pelanggan individual mereka dapat menyesuaikan produk, tawaran, pesan, metode pengiriman, dan metode pembayaran mereka supaya dapat memaksimalkan daya tarik bagi pelanggan. 2016 2 Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id MENGOPTIMALKAN PEROLEHAN PELANGGAN LOYAL Posisi Customer Retention Marketing (CRM) dalam loyalty marketing sangat penting, khususnya dalam membantu perusahaan menciptakan produk dan servis yang customized dan personalize. Analisis RFM dan LTV tidak akan bisa bekerja jika tidak didukung oleh sistem CRM yang kuat. Apalagi pada industri B2C yang jumlah pelanggannya mencapai ribuan. Bila perusahaan hanya menggunakan investasi CRM untuk sekadar memberikan sedikit perhatian bagi pelanggan dengan harapan akan muncul simpati adalah tidak salah, tetapi belum optimal. Mengapa? Karena investasi CRM yang bernilai besar bisa dipergunakan jauh melebihi fungsi sebagai alat bantu untuk memberikan perhatian kecil kepada pelanggan. CRM bisa dipakai untuk menjalin “hubungan intim” dengan pelanggan, dan kemudian mengantarkan produk yang memiliki diferensiasi selaras dengan kebutuhan dan keinginannya. Untuk bisa mencapai tujuan tersebut, CRM harus bisa dipakai untuk mendukung proses IDIC – Identify, Differentiate, Interact, dan Customized. Konsep ini diperkenalkan oleh Don Peppers dan Martha Rogers dalam bukunya One to One Marketing. Model IDIC menyajikan arahan tentang cara menganekaragamkan tawaran produk kepada pelanggan secara personal dengan titik awal dari pemahaman kuat akan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Identifikasi Pelanggan (Identify) Langkah ini dimulai dengan mengumpulkan contact list yang berisi nama, alamat, nomor telepon, alamat e-mail, dan jabatan. Praktik ini dalam bentuk manual sudah lazim dipakai di industri B2B. Tujuannya: memetakan interaksi hubungan yang harus dilakukan perusahaan dengan perusahaan prospek. Dari peta hubungan ini, akan terlihat siapa saja orang yang harus didekati atau departemen apa yang harus dilobi terlebih dahulu, dan produk pendahulu apa yang harus ditawarkan sebelum menuju produk utama. Dalam industri B2C, identifikasi pelanggan harus dibantu CRM dan tidak semua informasi pelanggan dimasukkan. Hanya pelanggan yang termasuk sangat menguntungkan atau sekadar mewakili segmen pasarnya yang disimpan untuk suatu saat dipakai sebagai sampel riset perilaku di tiap segmen, sehingga perusahaan bisa menyusun program dan loyalitas pelanggan yang bersifat personal. Misalnya sistem point reward dan sistem cash back. 2016 3 Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id Diferensiasi Pelanggan (Differentiate) Setelah alamatnya dikelola secara rapi dan diketahui peta interaksinya, langkah selanjutnya adalah membedakan/mengategorikan pelanggan menurut nilai dan kebutuhannya. Membedakan pelanggan menurut nilainya bertujuan untuk mengukur sejauh mana keuntungan total yang didapat perusahaan apabila melanjutkan transaksi dengan pelanggan pada masa yang akan datang. Alat ukurnya adalah interaksi dan transaksi. Transaksi mengukur sejauh mana track record hubungan bisnis perusahaan dengan pelanggan. Apakah selama ini dia termasuk pelanggan yang merepotkan ataukah dia termasuk pelanggan yang menyenangkan? Hal ini harus diperhitungkan karena akan memengaruhi biaya total yang harus perusahaan keluarkan untuk mempertahankannya menjadi pelanggan yang loyal. Sedangkan interaksi dipakai untuk mengukur sejauh mana kedekatan hubungan emosi yang terjalin selama ini dan sejauh mana tingkat komitmen pelanggan untuk melanjutkan kembali hubungan bisnis yang sudah terjalin pada masa yang akan datang. Jika interaksinya baik dan pelanggan berkomitmen dalam jangka panjang akan menjalin hubungan dengan perusahaan, dia termasuk pelanggan yang layak untuk dipertahankan, asalkan secara transaksi juga menguntungkan. Pada implementasi CRM tingkat lanjut, sistem CRM bisa dipakai untuk mengenal karakter pelanggan ketika berbisnis dengan perusahaan, juga bisa membantu perusahaan mengenal pelanggan sebagai individu. Inilah esensi One to One (1-2-1) Marketing dari Don Peppers dan Martha Rogers. Menurut mereka, CRM di berbagai perusahaan kelas dunia yang telah mengimplementasikan konsep one to one marketing untuk B2B, ada tiga macam data yang bisa diberikan sistem kepada para analisisnya, yakni firmagraphics, demographicspsychographics, dan infographics. Firmagraphics adalah data pelanggan yang menerangkan bisnisnya secara umum, misalnya tentang jenis industri, jumlah karyawan, penjualan per tahun, dan lain sebagainya. Demographics-Psychographics tentu melibatkan umur, pendidikan, produk yang paling disukai pelanggan, media apa yang dibaca pelanggan, dan sebagainya. Intinya: kedua data ini bisa menjawab pertanyaan perusahaan tentang siapa pelanggannya, apa kebutuhannya, dan bagaimana cara dia memenuhi kebutuhannya itu (perilaku). 2016 4 Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id Sedangkan data infographics adalah data yang mencatat perilaku pelanggan lebih detail, misalnya, pendekatan komunikasi yang paling disukai pelanggan, tingkat sensitivitas terhadap harga, atau besar volume dan frekuensi pembelian dalam periode tertentu. Data ini sepintas mirip data psychographics, hanya saja lebih detail dan merangkum area informasi yang tidak terekam oleh data psychographics. Dengan membedakan pelanggan berdasarkan transaksi dan interaksi, perusahaan baru melihat pelanggan dari sisi perusahaan saja. Hal tersebut hanya menjawab pertanyaan: Apa untungnya perusahaan mempertahankan pelanggan ini? Apabila jawabannya untung, tentu saja perusahaan harus melanjutkan hubungan transaksi bisnisnya. Sebaliknya, jika tidak menguntungkan, perusahaan akan mengakhiri hubungan atau mengurangi komitmennya. Interaksi Pelanggan (Interact) Tujuan akhir dari mendefinisikan pelanggan dan membedakan pelanggan adalah mengetahui pelanggan yang bernilai dan pelanggan yang tidak bernilai. Pelanggan utama ini tidak boleh dibiarkan, tetapi harus dikelola dan diperhatikan dengan cara meningkatkan interaksi dengan mereka. Metode yang lazim dipakai adalah pertemuan konvensional (tatap muka). Selanjutnya dengan ditemukannya internet, interaksi menjadi semakin mudah dan murah. Kustomisasi Produk dan Servis (Customized) Puncak dari CRM adalah mengantarkan produk dan servis yang beragam atau bahkan personal. Kemampuan yang diperlukan untuk bisa menciptakan produk yang unik dan cocok dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan secara individu adalah kemampuan untuk “mendengar” kemauan pelanggan. Memberikan tingkat servis yang berbeda pada segmen yang berbeda merupakan bagian dari kustomisasi produk. Jika ternyata produk perusahaan tingkat kustomisasinya telah jenuh sehingga perusahan tidak bisa melakukan inovasi dalam kandungan produk, perusahaan masih bisa tetap tampil unik dengan mendiferensiasikan servis. MEMBANGUN HUBUNGAN SEJATI 2016 5 Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id Pandangan tentang hubungan secara konseptual dibangun berdasarkan sifat dari hubungan antar pribadi (suatu hubungan dibangun dalam konteks antar pribadi). Hubungan dengan pelanggan dapat dibangun jika perusahaan menerapkan strategi untuk menciptakan hubungan jangka panjang sejati dengan para pelanggannya. Hubungan sejati dengan pelanggan tidak dapat diciptakan hanya dengan membuat database pelanggan atau mengadakan program loyalitas pelanggan. Perlu dibedakan antara hubungan sejati dengan hubungan yang semu atau palsu. Hubungan sejati bercirikan kedekatan emosional, atau adanya komitmen terhadap pihak lain (dalam hal ini adalah sebuah perusahaan) dan memiliki tujuan dan nilai yang sama. Hubungan pelanggan sejati mendemonstrasikan dimensi hubungan yang mendalam dan bertahan lama. DIMENSI HUBUNGAN PELANGGAN Sejumlah dimensi hubungan biasanya dikaitkan dengan hubungan antar pribadi. Dibutuhkan karakteristik tertentu agar pelanggan merasa bahwa telah terjadi suatu hubungan. Hal tersebut berlaku juga bagi hubungan dengan individu lain, dengan suatu bisnis atau perusahaan atau organisasi. Walaupun hanya beberapa karakteristik yang diperlukan untuk berhubungan, jika diterapkan dan dipertahankan dengan kuat, maka pelanggan akan merasa semakin dekat dengan penyedia jasa atau perusahaan. Dapat dipercaya Perusahaan yang mampu menunjukkan bahwa mereka dapat dipercaya akan dapat mengembangkan sebuah hubungan yang tahan lama dengan para pelanggannya. Perasaan menjadi bagian dari Komunitas Nilai berbasis komunitas adalah manfaat yang dialami perusahaan dengan menguatnya hubungan mereka dengan pelanggan sebagai hasil dari kontribusi mereka pada komunitas di tempat mereka beroperasi. Kesamaan Tujuan yang sama – ”Kami mempercayai hal yang sama dengan apa yang Anda percayai” – dan nilai yang sama adalah ”Hal yang sama penting bagi kami” – terkait dengan konsep nilai berbasis komunitas. Rasa hormat Rasa hormat lebih dari sekadar ”memperlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan”. 2016 Ketergantungan 6 Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id Adanya rasa ketergantungan antara perusahaan dengan konsumen. Perusahaan tanpa konsumen tidak akan ada artinya, demikian juga sebaliknya konsumen juga tergantung kepada perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya. Komunikasi Adanya komunikasi dua arah melalui media komunikasi (misalnya telepon, surat pembaca baik melalui pos maupun email, dan kantor layanan pelanggan). Pengetahuan perusahaan terhadap pelanggannya MARKETING DATABASE? Istilah tersebut bermakna sebagai kumpulan data dan informasi terutama data pelanggan, yang digunakan untuk keperluan pemasaran produk atau jasa perusahaan. Marketing database berfungsi sebagai backbone (tulang punggung) bagi suksesnya program relationship marketing. Kegunaan database dalam konteks relationship marketing adalah untuk menjamin bahwa pelanggan tersebut: a) Dikenali, oleh sebab itu dapat dilibatkan dalam kegiatan relationship marketing b) Diberi apresiasi dan reward c) Dipuaskan dengan cara memenuhi ekspektasinya. Membahas database, kita juga harus bicara teknologi yang ada di belakangnya. Komponen perangkat keras utama untuk mendukung terciptanya marketing database ini adalah mainframe, server, dan individual workstation atau juga dikenal sebagai personal computer (PC). Ketiga komponen ini punya media atau memori untuk menyimpan data. Mereka juga mempunyai application atau software (perangkat lunak) untuk memroses data. Agar fungsi database maksimal, dan recognition dari masing-masing pelanggan bisa terdeteksi, paling tidak beberapa komponen harus ada, yaitu: Marketing database, menyimpan informasi nama pelanggan, alamat, nomor telepon, dan sejarah pembelian (purchase history). Database ini juga harus mempunyai data spesifik lain dari pelanggan seperti hobi, personal preferences, dan even yang dapat menimbulkan motivasi tambahan pada setiap pembelian seperti ulang tahun, dll. Database ini bisa ditampilkan dengan pilihan format atau query yang diinginkan oleh pemakainya. Untuk program loyalty marketing, aplikasi yang digunakan harus bisa mendukung aktivitas program yang dijalankan, baik on-line maupun offline. Untuk versi on-line, aplikasi tersebut harus bisa berfungsi interaktif, yang membuat pelanggan bisa 2016 7 Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id mengakses data mereka masing-masing baik untuk tujuan checking account, melakukan transaksi, maupun untuk memperbarui data mereka sendiri. Automatic Call Director (ACD), mengarahkan setiap incoming call ke Customer Service Representative (CSR) tertentu, atau menggantikannya bila yang bersangkutan berhalangan. Personal CSR, yang khusus ditugaskan untuk melayani pelanggan tertentu, agar keintiman/keakraban dapat lebih terjalin. CSR software, yang memungkinkan segala informasi yang berkenaan dengan pelanggan tertentu, yang dibutuhkan oleh CSR, bisa langsung tersaji di layar monitor. Hal ini perlu untuk mendukung recognition, yang pada gilirannya akan meningkatkan kepuasan pelanggan. PEMASARAN BERDASARKAN DATABASE Akhirnya, kita perlu memperkenalkan praktek pemasaran berdasarkan database. Pemasaran berdasarkan database meliputi pengumpulan dan penyimpanan informasi secara elektronik (di dalam database) mengenai para pelanggan, saat ini, yang lalu dan yang akan datang (calon pelanggan). Database khusus meliputi rincian pembelian masa lalu pelanggan (data ”buyografik”) dan jenis-jenis informasi relevan lainnya (data demografi, geografi, dan psikografi). Informasi tersebut digunakan untuk membuat profil para pelanggan dan untuk mengembangkan program pemasaran yang efektif dan efisien dengan berkomunikasi dengan para pelanggan individual dan mengadakan hubungan komunikasi jangka panjang. Secara sederhana pemasaran database mencakup pengumpulan semua kontak perusahaan dan menyusunnya menjadi suatu database yang berisikan semua informasi yang diperlukan mengenai setiap pelanggan atau calon pelanggan. Kebanyakan perusahaan memiliki jaringan informasi pelanggan, paling tidak pelanggan langsung. Dalam dunia bisnis, kita harus mempunyai rincian tentang apa yang dibeli pelanggan, kapan, dan berapa harganya. Dengan adanya perangkat lunak (software) yang baik dan sesuai, tidaklah sulit untuk membuat preferensi jenis produk, dan untuk mengidentifikasi pola pesanan dari informasi ini. PERAN DATABASE Pengiriman surat langsung yang berhasil mengharuskan adanya database di komputer. Alamatalamat yang terdapat di database tersebut harus masih aktif sehingga dapat dihubungi (addresability). Database memungkinkan kontak dengan para pelanggan yang ada sekarang 2016 8 Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id atau calon pelanggan yang dapat diakses. Dibandingkan dengan periklanan siaran, periklanan database tidak berhubungan dengan para pelanggan sebagai suatu massa tetapi menciptakan hubungan individual dengan masing-masing pelanggan atau calon pelanggan. Database yang mutakhir (up-to-date) merupakan aset dan memberikan keuntungan bagi perusahaanperusahaan dalam hal: 1. Mengupayakan periklanan pemasaran langsung kepada orang-orang yang merupakan prospek terbaik untuk penawaran. 2. Menawarkan berbagai pesan kepada kelompok pelanggan yang berbeda. 3. Menciptakan hubungan jangka panjang dengan para pelanggan. 4. Meningkatkan produktivitas komunikasi pemasaran. 5. Memberikan nilai suatu pelanggan atau calon pelanggan. PENTINGNYA MARKETING DATABASE Era pemasaran “satu untuk semua” telah berakhir. Upaya pemasaran yang hanya mengandalkan pada jangkauan dan distribusi yang luas dengan produk homogen bukan lagi merupakan alternatif yang terbaik. Konsumen sudah menjadi lebih pintar. Konsumen sudah menjadi lebih banyak maunya. Konsumen juga sudah menjadi lebih spesifik dalam mendefinisikan “need-and-want”-nya. Berikutnya, muncullah era pemasaran individu. Komunikasi pemasaran yang didasarkan pada one-to-one interaction. Pemasar dan konsumen menjalin hubungan dan kerja sama yang saling menguntungkan. Untuk itu pemasar harus tahu benar siapa konsumennya satu per satu. Dalam kondisi seperti ini, tidak ada pilihan lain selain membangun suatu marketing database yang menyimpan semua informasi tentang konsumen. Baik data demografisnya, psikografi (lifestyle), hobi, dan historical transaction-nya. MENGUMPULKAN DATA DIRI KONSUMEN DARI PROGRAM KOMUNIKASI PEMASARAN Berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan untuk memperoleh informasi database: Promosi dalam kemasan (in-pack promotion). Jika perusahaan memasukkan penawaran promosi dalam bentuk paket-paket, para pelanggan harus mengidentifikasikan nama dan alamat mereka untuk menerima promosi. Nama-nama tersebut dimasukkan ke dalam database pemasar untuk dihubungi di kemudian hari. Kartu Garansi. Jika seorang pelanggan mengirimkan kartu garansi yang lengkap maka perusahaan akan memperoleh data baru atau tambahan data untuk databasenya. 2016 9 Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id Program potongan harga. Untuk memperoleh potongan harga, para pelanggan diminta memberi informasi, kemudian dimasukkan/disimpan oleh para penyusun database untuk dihubungi di kemudian hari. Telemarketing. Pemasaran melalui telepon untuk menjual produk-produk. Perusahaan dapat memperoleh nama dan nomor telepon calon pelanggan yang direkomendasikan oleh pelanggan setianya. Nomor telepon bebas pulsa. Perusahaan dapat memperoleh data informasi dari pelanggan yang menyampaikan keluhan-keluhannya melalui nomor telepon bebas pulsa. Keanggotaan (membership) dan Komunitas Pembeli Reguler (Frequent-buyer Club). E-mail dan Situs web. Survei. Relationship management (RM)? “The term relationship management (or Relationship Marketing) communicates the idea that a major goal of a business enterprise is to engage in interactions with customers over the longterm.” (Zikmund, McLeod & Gilbert, Customer Relationship Management , 2003). “RM didefinisikan sebagai pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan.” (Syafruddin Chan, Relationship Marketing, 2003). Tujuan utama Relationship Marketing sebenarnya adalah untuk menemukan Lifetime Value (LTV) dari pelanggan. Setelah LTV diperoleh, tujuan selanjutnya adalah bagaimana agar LTV masing-masing kelompok pelanggan dapat terus diperbesar dari tahun ke tahun. Setelah itu, tujuan berikutnya adalah bagaimana menggunakan profit yang didapat dari tujuan-tujuan tersebut untuk mendapatkan pelanggan baru dengan biaya yang relatif murah. Dengan demikian, tujuan jangka panjangnya adalah menghasilkan keuntungan terus-menerus dari dua kelompok pelanggan: pelanggan sekarang dan pelanggan baru. Tujuan tersebut di atas tidak dapat diraih dalam rentang waktu yang pendek. Dengan kata lain RM mendorong para pemasar untuk selalu berpikir dalam kerangka waktu jangka panjang. Customer Relationship Management (CRM)? “CRM is a business strategy that uses information technology to provide an enterprise with a comprehensive, reliable, and integrated view of its customer base so that all processes and 2016 10 Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id customer interactions help maintain and expand mutually beneficial relationships.” (Zikmund, McLeod & Gilbert, Customer Relationship Management , 2003). CRM merupakan cara atau serangkaian proses yang didesain untuk mengumpulkan data pelanggan dan menyediakan informasi yang berguna bagi perusahaan dalam mengevaluasi berbagai alternatif strategis. CRM dapat pula didefinisikan sebagai konsep pengelolaan dalam upaya menciptakan, mengembangkan dan mewujudkan hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan dalam jangka waktu yang panjang, khususnya dengan pelanggan potensial dalam upaya memaksimalkan nilai pelanggan (customer value) dan kemampulabaan (corporate profitability). Customer Relationship Management (CRM) system? “A CRM system is a process to compile information that increases understanding of how to manage an organization’s relationships with its customers.” (Zikmund, McLeod & Gilbert, Customer Relationship Management , 2003). Pandangan Baru tentang Pemasaran, “4R” Selain sisi teknologi, perusahaan dan para pemasarnya juga berlomba untuk memodifikasi strategi pemasarannya. Mereka semakin mengerti bahwa pelanggan adalah nyawa atau kehidupan perusahaannya. Pelanggan, terutama pelanggan yang loyal, harus tetap dijaga agar tidak berpaling ke perusahaan lain. Dengan dukungan teknologi, dapat diciptakan strategi pemasaran yang mampu memberikan sentuhan pelayanan personal, yang memperlakukan pelanggan benar-benar seperti raja. Semua produk yang ditawarkan, proses penawaran sampai pada cara bertransaksi, disesuaikan dengan keinginan setiap individu pelanggan tersebut. Inilah yang disebut relationship marketing (RM). Apakah dengan demikian pemasaran konvensional telah mati? Itulah yang banyak dikatakan oleh para pakar pemasaran belakangan ini. Benarkah demikian? Memudarnya popularitas conventional marketing dan semakin diminatinya relationship marketing-lah yang membuat para pakar dan pemasar yakin bahwa pemasaran konvensional telah mati. Pemasar mulai menyadari bahwa komunikasi pemasaran yang dijalankan satu arah dan ditujukan ke semua orang sudah tidak memadai lagi karena adanya ekspektasi konsumen yang semakin tinggi dari waktu ke waktu. Konsumen ingin diakui sebagai individu yang unik. Konsumen juga ingin 2016 11 Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id dilayani secara personal. Bahkan direct marketing yang sudah berusaha melakukan komunikasi one-to-one belum sepenuhnya dapat memenuhi ekspektasi pelanggan. Jadi ke mana sebenarnya arah kebutuhan pemenuhan kepuasan pelanggan ini menuju? Jawabannya cukup sederhana, ya relationship management (marketing) tadi. Banyak juga orang menyebutkan dengan istilah one-to-one marketing. Ada 4 konsep lain selain “4P Pemasaran” yang harus dipandang sama seriusnya untuk mencapai sukses, keempat konsep ini merupakan konsep yang lebih mutakhir tentang apa yang berperan dalam mencapai sukses pemasaran. 4R dari pemasaran adalah: Retention, Relationship, Referrals dan Recovery (Ketahanan, Hubungan, Perekomendasian dan Pemulihan) adalah penting dalam menciptakan program pemasaran yang sukses. Dari pada memusatkan perhatian manajemen pada alat-alat (tools) pemasaran, pandangan ini mensyaratkan bahwa manajemen memahami apa yang akan mengarah pada sukses jangka panjang dan peningkatan nilai bagi pemegang saham. Ketahanan adalah bagaimana mempertahankan pelanggan yang kita inginkan dengan memenuhi dan memuaskan kebutuhan mereka. Mempertahankan pelanggan jauh lebih murah daripada mencari pelanggan baru. Fokus seharusnya adalah pelanggan bertahan secara sukarela. Jika pelanggan bertahan karena mereka tidak memiliki alternatif atau kita mengunci mereka dengan program berhadiah, maka hal ini sedikit sekali membantu perkembangan hubungan jangka panjang. Seringkali begitu pelanggan dapat membebaskan diri dari situasi yang dirasa membelenggu mereka, pelanggan tersebut akan berpindah berbisnis dengan perusahaan lain. Hubungan mungkin terjadi ketika pelanggan secara sukarela atau bahkan secara antusias melakukan bisnis dengan sebuah perusahaan selama jangka waktu yang lama. Membangun hubungan berarti mendekati pelanggan dan berusaha untuk memahami dan melayani mereka dengan lebih baik. Sifat alamiah suatu hubungan adalah membutuhkan kepercayaan, komitmen, komunikasi dan pemahaman. Perekomendasian merujuk pada efek penyebaran berita dari mulut ke mulut yang merupakan hasil dari kepuasan pelanggan – pesan yang kuat yang memuaskan pelanggan akan dibawa pada orang lain. Ketika pelanggan merasa sangat puas dengan jasa atau produk, mereka cenderung menyebarkan berita tersebut. 2016 12 Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id Pemulihan dari pelayanan yang buruk pada pelanggan haruslah menjadi sebuah komponen penting dalam mengelola hubungan pelanggan. Pulih dari suatu kesalahan dapat menegaskan kepada pelanggan yang loyal dan juga menunjukkan kepada pelanggan baru mengenai kesungguhan perusahaan untuk melayani dan memuaskan pelanggan. Untuk melakukan hal ini, karyawan harus diberi wewenang untuk mengatasi terjadinya kekurangan dalam pelayanan dan kualitas produk. Pelanggan menjadi frustasi ketika harus melewati beberapa lapisan manajemen dan harus menunggu jawaban yang kembali (dari keluhannya) melewati beberapa lapisan sebelum masalah tersebut dapat diperbaiki. 2016 13 Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id