MODUL PERKULIAHAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI Dampak Media Pada Masyarakat BAHASAN : Dampak Pada Individu Dampak Pada Komunitas Media Dan Perbedaan Sosial Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Komunikasi Pemasaran Tatap Muka 14 Kode MK Disusun Oleh 43020 Krisnomo Wisnu TS.Sos, M.Si Abstract Kompetensi Materi ini Membahas tentang Dampak Media pada Masyarakat Mahasiswa paham tentang Bagaimana Media Berdampak Pada Masyarakat Teknologi Komunikasi Pertemuan 14 Dampak Media pada Masyarakat Teknologi komunikasi atau media khususnya berkembang secara berkesinambungan dari zaman ke zaman. Setiap periode terjadi perubahan - perubahan bahkan penemuan teknologi baru dan inovasi merupakan kegiatan tanpa henti yang selalu berkesinambungan. Secara historis, setiap periode masyarakat memiliki keterkaitan kuat dengan perkembangan teknologi yang muncul di zamannya. Ada kekhasan suatu zaman dengan kemunculan teknologi yang menyertainya sehingga zaman itu identik dengan media tertentu yang muncul dan diadopsi secara besar - besaran dan meluas. Kebersinambungan perkembangan teknologi tanpa henti sepanjang sejarah manusia itu sesungguhnya menunjukkan bahwa selalu terjadi proses perubahan dan perkembangan dalam inovasi teknologi media. Teknologi komunikasi dan media menjadi bagian terpenting dalam perkembangan peradaban manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan nilai - nilai baru sembari mungkin memperkuat atau menghilangkan nilai - nilai lama masyarakat. Termasuk dalam bersikap, bertindak, dan berperilaku antar individu, dalam keluarga dan masyarakat. Semua mengalami pergeseran. Perubahan utama juga ditimbulkan oleh pengaruh teknologi media terhadap masyarakat, sehingga melahirkan nilai - nilai, keyakinan, kebiasaan dan perilaku baru sebagai sebuah budaya. Demikianlah yang disebut kultural teknologi dimana teknologi itu tercipta sebagai hasil budaya manusia dan selanjutnya teknologi menyuburkan budaya baru. Teknologi digital telah menjadikan semua jenis media menyatu ke dalam seluruh perikehidupan manusia. Tidak saja dalam konteks kemajuan teknologi secara fisik, tapi juga media itu telah memengaruhi secara luas cara berkomunikasi, berinteraksi, bertransaksi dan cara bermasyarakat. Konvergensi terjadi secara teknologi dan budaya. Mode membaca, mendengar, menonton tidak lagi dengan media terpisah - pisah tetapi secara teknis semuanya menyatu dan semakin leluasa (technology savvy) dalam genggaman manusia yang senantiasa bergerak (mobile). Selanjutnya, konvergensi dalam konteks teknologi media memiliki makna secara sosial. Masyarakat kini tengah bergerak menuju kepada suatu penyatuan budaya digital yang menjadikan populasi dunia berada dalam sebuah desa sejagat (global village). Tidak ada lagi sekat - sekat tradisional yang memisahkan masyarakat, semuanya berinteraksi secara lintasbudaya, lintasruang dan lintaswaktu. 2016 2 Teknologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id Dampak adopsi teknologi digital terjadi tidak saja pada cara manusia berkomunikasi namun juga telah menuntun kepada cara - cara baru berhubungan secara pribadi, kelompok, dan sosial. Demikian juga dalam konteks keorganisasian seperti urusan bisnis di tempat kerja, aktivitas sosial, partai politik, mengelola negara, dan semua bentuk komunikasi antarpemilik kepentingan. Media digital dalam semua aplikasinya menjadi sangat menentukan bagi komunikasi antarmanusia. Secara spesifik, misalnya, teknologi digital telah mengubah masyarakat pada aktivitas ekonomis bisnis. Konvergensi media dan keberadaan perangkat handheld membuka tataran baru dalam mengoreksi formasi hubungan tradisional produsen dan konsumen. Kedua dikotomi itu kini telah menyatu dan meleburkan produsen dan konsumen (prosumer) untuk secara bersama - sama menjelma sebagai partisipan yang interdependensi dalam proses produksi, distribusi, presentasi serta pengguna. Pada masa transisi, bentuk - bentuk media lama sebagian masih eksis melayani konsumen (masyarakat) seperti media cetak, media siar radio dan televisi. Namun seiring gelombang perubahan pada proses digitalisasi itu, kebiasaan - kebiasaan lama penggunaan media konvensional juga tengah bergeser. Orang - orang atau konsumen cenderung lebih memilih mode penggunaan media yang baru secara lebih efisien dan efektif. Hingga dekade pertama abad Millenium, telah terjadi pergeseran perilaku penggunaan media. Sebagian media lama seperti cetak dan siaran, telah mengadopsi teknologi digital online untuk mengikuti perubahan, namun sebagian lainnya harus ditutup karena ditinggalkan konsumennya. Ada kecenderungan bahwa tiras atau sirkulasi media cetak terus menurun di Indonesia, demikian juga yang terjadi di berbagai negara. Suratkabar dan majalah cetak merupakan media lama yang pembacanya kian terkikis. Sebagian di antaranya memberikan layanan secara online dalam bentuk e-paper dan e-magz. Konsumen tetap melakukan mode komunikasi membaca walaupun kini mediumnya bukan kertas cetak melainkan handheld digital online. Jumlah konsumen baru dengan perilaku baru kian meluas, mulai dari skala individu, keluarga, dan social (Hidayat, 2014). Media digital bergerak mengalami perkembangan seiring meningkatnya adopsi perangkat komunikasi. Verbeek & Slob (2006) berupaya memahami hubungan kompleks antara teknologi dan perilaku manusia. Tidak cukup dengan cara sederhana mengeksplorasikan pengaruh mutual antara teknologi dan tindak manusia — sebagaimana praktik - praktik konsumen, kebiasaan dan pola kesadaran penggunaan, dan keputusan untuk mengadopsi produk atau tidak. Tapi lebih jauh adalah memahami cara pengguna ―menginterpretasikan‖ dan ―menerima‖ produk yang berimplikasi pada kemungkinan pengaruh produk - produk teknologi terhadap perilaku manusia. 2016 3 Teknologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id Kajian adopsi sosial dan pembudayaan media baru ini juga menjadi fokus perhatian peneliti seperti Rudolf Stöber (2004:483 - 505). Menurutnya, Konsekuensi perkembangan teknologi media tidak hanya dari sisi penemuan teknis, namun melampaui proses dua tahap, penciptaan Dan pelembagaan sosial'. Penemuan teknis hanyalah peningkatan teknologi media lama. Perilaku proguna media baru ini juga dianalisis Quortrup (2006) dengan mengidentifikasi lima kategori utama dari 'media baru' yakni sebagai: 1) media komunikasi interpersonal, 2) media bermain Interaktif, 3) media pencarian Informasi, 4) media partisipatif kolektif, dan 5) pergantian media penyiaran. Sebuah lembaga riset global yakni Forrester Research, Inc. yang menurunkan laporan berjudul ― Social Computing‖ pada 2006 lantas menginspirasi Charlene Li dan Josh Bernoff (2011) untuk mengidentifikasi kohort kontemporer yang disebut Teknografis Sosial. Pengguna media sebagai yang membawa suatu gelombang perubahan dan disebut sebagai Groundswell. Groundswell adalah suatu kecenderungan sosial di mana orang - orang menggunakan teknologi untuk mendapatkan segala sesuatu dari pihak lain, bukan dari suatu institusi seperti perusahaan. Groundswell ini merupakan kategorisasi kelompok yang berbeda dari pengguna Internet atau media sosial biasa dengan basis data dari Forrester Inc. Li dan Bernoff menyebut Tujuh kategori para Groundswell yaitu: 1) sebagai pencipta (creators), 2) sebagai pewicara (conversationalists), 3) sebagai pengeritik (critics), 4) sebagai kolektor (collectors), 5) sebagai pengikut (joiners), 6) sebagai penonton (Spectators), dan 7) tidak aktif (Inactive). Pencipta (Creators) adalah partisipan yang paling aktif di Internet. Mereka terus - menerus menciptakan blog (posting) website, video, audio dan/atau konten lainnya. Pewicara (Conversationalists) ditambahkan kemodel setelah Li dan Bernoff memublikasikan bukunya, Groundswell (2011). Kelompok pewicara juga menciptakan, tetapi hanya untuk memfasilitasi komunikasi dan dialog. Mereka ingin mengekspresikan diri melalui update status. Hal ini berkaitan dengan pengakuan atau Mencoba untuk memulai percakapan atau diskusi mengenai topik yang dipilih. Kritikus (Critics) adalah kebalikan dari para pewicara. Kelompok ini menanggapi status update, blog, website, berita, forum, produk dan jasa. Bagi pengguna yang termasuk kategori pencipta dan pewicara, kelompok kritikus adalah salah satu yang penting untuk menjaga interaksi daring. Terjadi tumpang tindih dalam tiga segmen (pencipta, kritikus dan pembicara). 2016 4 Teknologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id Selanjutnya bagi para kolektor (Collectors), kelompok pengguna ini menggunakan sumber daya online untuk menyerap banyak informasi, atau untuk mengekspresikan preferensi mereka tanpa menanggapi materi terkait — Sebagai mana dilakukan para kritikus. Selanjutnya pengguna dengan kategori pengikut (Joiners), yakni mereka hadir dilaman Media social untuk mempertahankan profil sendiri dan lingkaran relasinya. Joiners juga Menyerap informasi untuk meningkatkan pengetahuan, tetapi pada tingkat lebih rendah daripada yang dilakukan kolektor. Berikutnya kategori Penonton (Spectators), yakni pengguna yang hanya Melihat dari kejauhan. Spectators mendapatkan informasi Tetapi menggunakannya hanya untuk meningkatkan pengetahuan tentang topik, teman, selebriti, dan lain - lain. Tidak ada partisipasi aktif. Kelompok Spectators merasa tidak perlu untuk mendapatkan aktif terlibat dalam menciptakan atau bercakap - cakap.Terakhir, kelompok yang tidak aktif (Inactives) yakni mereka yang tidak hadir pada media social atau mungkin mereka ada tetapi tidak melakukan apa – apa sama sekali. Dampak Media Baru Menurut Mc Quail (1994: 20-6), karakteristik media baru pada umumnya melibatkan desentralisasi chanel untuk distribusi pesan, dan penambahan kapasitas untuk penyampaian pesan, serta pelibatan audiens secara langsung kedalam proses penyampaian pesan yang berujung pada munculnya bentuk komunikasi interaktif. Proses komunikasi yang serba digital ini membuat manusia lebih fleksibel menentukan isi pesan. Sedangkan menurut Negroponte (1995) perkembangan teknologi yang dihubungkan dengan media antara lain adalah DVD, CD Room, TV Kabel dan Internet. Dari dua pendapat ahli tersebut dapat diambil garis besar bahwa perkembangan Teknologi Komunikasi memiliki tujuan untuk mempermudah proses komunikasi yang dilakukan oleh manusia dari waktu ke waktu yang melibatkan audiens secara langsung dan luas dimana dalam proses pertukaran pesan yang dilakukan berujung pada munculnya komunikasi yang interaktif. Perkembangan media baru ini akan berpengaruh terhadap regenerasi dan perkembangan masyarakat yang dulunya menggunakan media lama dalam proses interaksinya dan kemudian beralih menuju penggunaan media baru yang akan berdampak langsung pada perilaku komunikasi masyarakat dalam komunitas. Dari perkembangan media baru tersebut tentunya akan terdapat berbagai dampak yang terjadi pada masyarakat baik itu dampak positif maupun dampak negatifnya. 2016 5 Teknologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id Beberapa dampak positif dari kehadiran media baru tersebut antara lain, yaitu : 1. Sebagai Pembawa Kebudayaan Lewat kemampuannya untuk menyampaikan informasi secara serentak dengan audiens yang sangat luas, kehadiran media baru ini mampu dengan leluasa mengenalkan atau membawa sebuah kebudayaan yang baru atau yang sudah lama tenggelam untuk kembali muncul dan menjadi sesuatu yang baru yang patut untuk diketahui oleh masyarkat. 2. Mengubah Pendidikan Perkembangan Teknologi Komunikasi khususnya Internet telah membawa perubahan yang cukup signifikan dalam bidang pendidikan. Saat ini kita selaku masyarakat yang masih bergelut pada dunia pendidikan sangat diberi kemudahan dalam mendapatkan informasi apapun itu yang berkaitan dengan bidang pendidikan yang kita pelajari. 3. Menemukan Kembali Nilai Tradisional yang Hilang Hampir sama dengan point nomer 1, dengan kemampuannya dalam menyampaikan informasi yang begitu hebatnya, kemunculan media baru ini akan dengan sangat mudah menginformasikan kepada audiens yang luas tentang budaya atau nilai tradisional yang mungkin sudah lama hilang karena tertelan arus globalisasi. Namun dalam hal untuk membawa kembali nilai tradisional yang telah hilang itu bukan merupakan perkara yang mudah, dalam upaya melakukan hal tersebut pelaku komunikasi harus benar-benar bisa mengemas informasi tentang budaya yang telah hilang itu menjadi sesuatu yang lebih menarik saat ini. Selanjutnya dampak negatif dari kehadiran media baru ini menurut Gunter and Harrison (1998) antara lain, yaitu : 1. Merusak Tatanan Masyarakat Tatanan masyarakat akan rusak ketika pengaruh kehadiran media baru ini sudah mengubah pola perilaku masyarakat dalam komunikasi sehari-harinya. 2. Merendahkan Warisan Budaya Selain dapat membawa kembali nilai tradisional yang telah hilang, kehadiran media baru juga akan dapat merendahkan warisan budaya yang telah ada ketika pengaruhnya telah mendarah daging dalam diri masing-masing individu dimana pengaruh yang berupa informasi itu datang 2016 6 Teknologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id dari budaya lain yang tidak sesuai dengan budaya yang seharusnya ada dalam audiens yang bersangkutan. 3. Deformasi Pikiran Kaum Muda Kehadiran media baru ini dapat merubah bentuk pikiran-pikiran muda menjadi lebih berorientasi kepada sifat kapitalisme akibat dari konten-konten yang terdapat dalam media baru ini. 4. Modernisasi, Industrialisasi, Urbanisasi dan Transportasi Merusak Modernisasi ketika pengaruh media baru ini hanya membawa masyarakatnya ke kehidupan Hedonisme dan melupakan sifat asli budayanya. Merusak Industrialisasi ketika pengaruh media ini hanya berorientasi kepada kemajuan dibidang industri tanpa memperhatikan efeknya pada lingkungan. Proses Urbanisasi menjadi hal yang buruk ketika media baru menyampaikan informasi yang terlalu melebih-lebihkan keadaan di sebuah kota yang mengakibatkan para penduduk desa tertarik untuk mengadu nasib di kota besar namun mereka tidak mempunyai kemampuan yang harus dimiliki ketika harus berpindah ke kota. Transportasi akan semakin buruk ketika sebuah kota semakin penuh dengan manusia akibat dari Urbanisasi yang buruk. 5. Kualitas Perbincangan Kualitas Perbincangan secara tatap muka akan menurun ketika masyarakat sudah terbiasa berkomunikasi secara virtual dengan orang lain sehingga saat bertatap muka masyarakat akan lupa dengan aspek-aspek komunikasi antarpersonal yang semestinya. 6. Propaganda dan Mobilisasi Media ini seiring berjalannya wakti ditakuti akan dijadikan sebagai alat potensial untuk propaganda politik dan mobilisasi kepentingan-kepentingan dari para penguasa. Berbicara tentang pengaruh kemunculan media baru terhadap perilaku manusia tentunya akan tidak lengkap jika kita melupakan aspek Komunitas yang terbentuk akibat munculnya media baru ini. Perkembangan Teknologi Komunikasi terutama internet memiliki pengaruh besar dalam terbentuknya sebuah komunitas yang kita kenal sebagai Komunitas Virtual yang pertama kali oleh Rheingold dalam bukunya The Virtual Community : Homesteading pada Electronic Frontier (2000). Dalam bukunya, Rheinhold menyebutkan bahwa Komunitas virtual adalah 2016 7 Teknologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id kumpulan atau sekelompok orang yang muncul berdasarkan adanya kepentingan yang sama oleh berbagai pihak dan timbulnya interaksi secara berkesinambungan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunitas tersebut. Komunitas ini terbentuk bukan lewat dunia nyata melainkan lewat dunia maya karena interaksi antar anggotanya yang intens di dunia maya sehingga menjadikan mereka memiliki kesenangan yang sama. Namun dengan adanya Komunitas Virtual ini bagaimana eksistensi Komunitas Organik yang lebih menggambarkan suatu kelompok yang benar-benar nampak dalam kehidupan nyata ? Kelompok yang dapat dilihat dan dirasakan secara langsung baik oleh anggotanya maupun orang ini. Kelompok Organik lebih menginginkan sosialisasi secara langsung / nyata guna menentukan tujuan kelompok dan membahas isu yang beredar. Namun seperti yang kita sebutkan di awal, apakah dengan kehadiran media baru ini sebagai pelopor munculnya Komunitas Virtual masyarakat akan tetap merindukan adanya Komunitas Organik ? Menurut Van Dijk (1998:45) secara lebih detail terdapat perbedaan karakteristik antara Komunitas Virtual dan Komunitas Organik, yang mana pada Chapter ini dijelaskan sebagai berikut : Komunitas Virtual memiliki karakteristik, yaitu : a. Orang-orang di komunitas virtual melakukan hampir segala sesuatu yang orang lakukan dalam kehidupan nyata. b. Tidak peduli dengan pertimbangan-pertimbangan waktu dan tempat.. c. Parabahasa berkembang dengan baik d. Pluralistik dan heterogen dalam komposisi. Sementara itu Komunitas Organik memiliki karakteristik, yaitu : a. Komunitas organik dapat dicirikan oleh ikatan yang kuat di antara anggota mereka. b. Didasarkan pada waktu dan tempat c. Adanya perkembangan verbal dan nonverbal d. Merefleksikan keanggotaan yang homogeny. Media dan Perubahan Sosial Perubahan sosial adalah proses yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsurunsur budaya dan sistem-sistem sosial, dimana semua tingkat kehidupan masyarakat secara 2016 8 Teknologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial yang baru Definisi dan pengertian tentang perubahan sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut : Gillin ‘Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.’ Emile Durkheim ‘Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik. William F. Ogburn ‘Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial’ Raja ‘Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial.’ Tidak semua gejala-gejala sosial yang mengakibatkan perubahan dapat dikatakan sebagai perubahan sosial, gejala yang dapat mengakibatkan perubahan sosial memiliki ciri-ciri antara lain : 1. Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka mengalami perubahan baik lambat maupun cepat. 2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. 3. Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri. 4. Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat. Perubahan sosial terjadi ketika ada kesediaan anggota masyarakat untuk meninggalkan unsurunsur budaya dan sistem sosial lama dan mulai beralih menggunakan unsur-unsur budaya dan sistem sosial yang baru. Perubahan sosial dipandang sebagai konsep yang serba mencakup seluruh kehidupan masyarakat baik pada tingkat individual, kelompok, masyarakat, negara, dan dunia yang mengalami perubahan. Hal-hal penting dalam perubahan sosial menyangkut aspekaspek perubahan pola piker masyarakat, perubahan budaya materi 2016 9 Teknologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti media massa, menyebabkan terjadi perubahan secara cepat dimana-mana. Media massa sedikit demi sedikit membawa masuk masyarakat ke suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta budaya perilaku masyarakat. Tanpa disadari media massa telah ikut mengatur jadwal hidup kita serta menciptakan sejumlah kebutuhan. Keberadaaan media massa dalam menyajikan informasi cenderung memicu perubahan serta banyak membawa pengaruh pada penetapan pola hidup masyarakat. Beragam informasi yang disajikan dinilai dapat memberi pengaruh yang berwujud positif dan negatif. Secara perlahanlahan namun efektif, media membentuk pandangan masyarakat terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari. 1. Pengaruh Positif Media sebagai sebuah system komunikasi manusia telah kian penting di dunia, seperti yang diuangkapkan oleh C. Wright Mills “pengalaman primer telah digantikan oleh komunikasi sekunder, seperti media cetak, radio, televisi, dan film film. Media telah memainkan peran penting dalam merombak tatanan sosial menjadi masyarakat serbamasal. Lebih dari itu, menurut Mills, media juga kian penting sebagai alat kekuasaan kaum elite. Media tidak hanya menyaring pengalaman eksternal manusia, melainkan bahkan ikut membentuk pengalaman itu sendiri. Media memberi tahu kita tentang apa atau siapa diri kita, harus menjadi apa diri kita nanti, apa yang kita inginkan, dan bagaimana kita menampilkan diri kepada orang lain. Media menyajikan aneka informasi tentang dunia. Namun karena media menyajikannya dalam bahasa, stereotype dan harapannya sendiri, media sering membuat manusia frustasi dalam upayanya mengaitkan kehidupan pribadinya dengan kenyataan dunia di sekelilingnya. Manusia kian tergantung pada media untuk memperoleh informasi dan kian rapuh terhadap manipulasi dan eksploitasi kalangan tertentu di masyarakat yang menguasai media. Media memperlihatkan pada masyarakat bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, sehingga secara tidak langsung menyebabkan masyarakat menilai apakah lingkungan mereka sudah layak atau apakah ia telah memenuhi standar tersebut dan gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang di lihat, didengar dan dibaca dari media. Pesan/informasi yang disampaikan oleh media bisa jadi mendukung masyarakat menjadi lebih baik, membuat masyarakat merasa senang akan diri mereka, merasa cukup atau sebaliknya mengempiskan kepercayaan dirinya atau merasa rendah dari yang lain. Selain itu juga terdapat beberapa dampak positif yang dapat diuraikan sebagai berikut : 2016 10 Teknologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id a. Media memiliki cara untuk menunjukkan kepada kita informasi yang tersusun rapi dalam berita. Anak-anak juga mendapat manfaat dari media karena dapat meningkatkan pengetahuan mereka dalam mata pelajaran tertentu b. Kita memiliki rasa atas apa yang terjadi disekitar kita dan juga tentang segala sesuatu di tempat lain. Kita dapat melihat dunia melalui televisi, bahkan jika kita berdiam diri disatu tempat sepanjang waktu. Kita menjadi punya pengetahuan tentang apa yang terjadi disana tanpa kita sendiri berada ditempat itu c. Media dalam segala bentuknya dapat memperkenalkan kita cara berfikir kreatif yang dapat membantu kita memperbaiki diri dengan cara yang berbeda, baik itu dalam kehidupan pribadi atau pekerjaan kita. Hal ini dapat mengubah perspektif dan memotivasi kita untuk melakukan hal yang baru d. Media juga dapat membantu kita berhubungan dengan orang lain diseluruh dunia dan menjadi lebih terbuka serta memahami budaya bangsa lain. 2. Pengaruh Negatif Pergeseran pola tingkah laku yang diakibatkan oleh media massa dapat terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Wujud perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup. Perubahan gaya hidup dalam hal peniruan atau imitasi secara berlebihan terhadap diri seorang firgur yang sedang diidolakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari media. Biasanya seseorang akan meniru segala sesuatu yang berhubungan dengan idolanya tersebut baik dalam hal berpakaian, berpenampilan, potongan rambutnya ataupun cara berbicara yang mencerminkan diri idolanya (Trimarsanto, 1993:8). Hal tersebut diatas cenderung lebih berpengaruh terhadap generasi muda. Secara sosio-psikologis, arus informasi yang terus menerpa kehidupan kita akan menimbulkan berbagai pengaruh terhadap perkembangan jiwa, khususnya untuk anak-anak dan remaja. Pola perilaku mereka, sedikit demi sedikit dipengaruhi oleh apa yang mereka terima yang mungkin melenceng dari tahap perkembangan jiwa maupun norma-norma yang berlaku. Hal ini dapat terjadi bila tayangan atau informasi yang mestinya di konsumsi oleh orang dewasa sempat ditonton oleh anak-anak (Amini, 1993). Dampak yang ditimbulkan media massa bisa beraneka ragam diantaranya terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma sosial atau nilai-nilai budaya. Di jaman modern ini umumnya masyarakat menganggap hal tersebut bukanlah hal yang melanggar norma, tetapi menganggap bagian dari trend massa kini. Selain itu juga, perkembangan media massa yang teramat pesat dan dapat dinikmati dengan mudah mengakibatkan masyarakat cenderung berpikir praktis. 2016 11 Teknologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id Dampak lainnya yaitu adanya kecenderungan makin meningkatnya pola hidup konsumerisme. Dengan perkembangan media massa apalagi dengan munculnya media massa elektronik (media massa modern) sedikit banyak membuat masyarakat senantiasa diliputi prerasaan tidak puas dan bergaya hidup yang serba instant Gaya hidup seperti ini tanpa sadar akan membunuh kreatifitas yang ada dalam diri kita dikemudian hari. Tayangan dari layar TV dan media lainnya yang menyajikan begitu banyak unsur-unsur kenikmatan dari pagi hingga larut malam membuat menurunnya minat belajar dikalangan generasi muda. Dari hal tersebut terlihat bahwa budaya dan pola tingkah laku yang sudah lama tertanam dalam kehidupan masyarakat mulai pudar dan sedikit demi sedikit mulai diambil perannya oleh media massa dalam menyajikan informasi-informasi yang berasal dari jaringan nasional maupun dari luar negeri yang terkadang kurang pas dengan budaya kita sebagai bangsa timur. Selain itu juga terdapat beberapa dampak negatif yang dapat diuraikan sebagai berikut : a. Kekerasan merupakan faktor utama yang terlihat dan berpotensi menjadi penghasut yang berbahaya pada khalayak muda. Anak-anak mudah dipengaruhi oleh apa yang mereka lihat di televisi atau internet, kemudian menirukan tindakan kekerasan b. Pada saat ini, informasi yang dilaporkan mungkin tidak otentik dari setiap sudut. Oleh karena itu, mungkin ada salah tafsir terhadap situasi c. Berita dapat dimanipulasi untuk mempengaruhi pikiran penonton. Sebagai contoh, partai politik tertentu dapat memanipulasi laporan yang menguntungkan mereka, yang akan menunjukkan kontrol politik di media d. Sebuah peristiwa tertentu yang menyajikan gaya hidup mewah dapat menanamkan citacita yang salah dikalangan anak-anak e. Sensasionalisme yang tidak perlu dari sebuah isu dapat memproyeksikan informasi yang salah kepada publik f. Pesan menyesatkan mengalihkan pikiran menuju jalan yang salah. Dalam pandangan yang lain, Menurut Karl Erik Rosengren pengaruh media cukup kompleks, dampak bisa dilihat dari: 1. skala kecil (individu) dan luas (masyarakat) 2. kecepatannya, yaitu cepat (dalam hitungan jam dan hari) dan lambat (puluhan tahun/ abad) dampak itu terjadi. 2016 12 Teknologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning Krisnomo W.T S.Sos, M.Si http://www.mercubuana.ac.id