MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Hakekat Komunikasi Fakultas Program Studi FIKOM Marcomm Tatap Muka 01 Kode MK Disusun Oleh 85001 Reddy Anggara, S. IKom., M. IKom Deskripsi Kompetensi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas mengenai pengertian komunikasi dilihat dari beberapa sudut yaitu bagaimana komunikasi sebagai proses, komunikasi sebagai peristiwa sosial, komunikasi sebagai ilmu dan komunikasi sebagai ketrampilan. Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan pengertian komunikasi yaitu komunikasi sebagai proses, komunikasi sebagai peristiwa sosial, komunikasi sebagai ilmu dan komunikasi sebagai ketrampilan. Hakikat Komunikasi Komunikasi memiliki pemahaman tersendiri bagi setiap individu. Terlebih setiap individu tidak menyadari makna komunikasi bagi diri dan kehidupannya. Komunikasi menjadi seperti sebuah aktivitas yang tidak disadari kepentingannya. Komunikasi seringkali dianggap sebagai hal yang lumrah setiap saat. Pada kenyataanya manusia selalu melakukan komunikasi dalam kehidupannya. Bahkan manusia setiap saat manusia melakukan kegiatan komunikasi antarpribadi seperti berbicara dengan anggota keluarga, tetangga, dan rekan sejawat, bahkan dengan dirinya sendiri. Manusia melakukan komunikasi intrapribadi pada saat berbicara dengan diri sendiri dan meyakinkan diri dalam memutuskan sesuatu. Bukan hanya dalam komunikasi antarpribadi dan intrapribadi, komunikasi juga terjadi dalam sebuah organisasi dan kelompok. Pada sebuah organisasi manusia memecahkan masalah atau mengembangkan ide-ide atau inovasi, saling berinteraksi dalam komunikasi kelompok atau organisasi. Selain keempat konteks komunikasi yang sebelumnya disebutkan tadi, manusia juga melakukan komunikasi antarbudaya. Komunikasi ini tercipta saat manusia berinteraksi dengan orang yang mempunyai latar belakang budaya berbeda. Untuk memperkaya informasi maka manusia banyak membaca surat kabar, menyaksikan media massa elektronik seperti televisi dan juga mendengarkan radio. Dan kegiatan tersebut dikatakan sebagai komunikasi massa. Belajar mengenai komunikasi berarti belajar memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, manfaat apa yang dirasakan, akibat-akibat apa yang ditimbulkannya, apakah tujuan dari aktivitas berkomunikasi sesuai dengan apa yang diinginkan, memahami hal-hal yang dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasilhasil dari kejadian tersebut. Komunikasi pada intinya dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia. Fenomena komunikasi dapat berlangsung tidak saja dalam kehidupan manusia. Namun demikian, obyek pengamatan dalam ilmu komunikasi difokuskan pada fenomenafenomena komunikasi dalam konteks hubungan antar manusia. Manusia tidak bisa tidak berkomunikasi, itu merupakan sebuah pernyataan yang menjelaskan bahwa komunikasi adalah sesuatu yang urgent dalam kehidupan manusia. 2015 2 Pengantar Ilmu Komunikasi Reddy Anggara, S. IKom., M. IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Suatu kehidupan akan terlihat hampa dan sepi apabila tidak ada komunikasi. Komunikasi diluar urgensinya bahkan dapat membantu seseorang yang sedang dalam keadaaan sakit karena dari komunikasinya bisa menghasilkan energi dalam bentuk motivasi untuk sehat pada orang yang sakit tersebut. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai macam cara, baik secara verbal (dalam bentuk kata-kata secara lisan ataupun tertulis) maupun non verbal (tidak dalam bentuk kata-kata, misalnya gestura, sikap, tingkah laku, gambar-gambar dan bentukbentuk lainnya yang mengandung arti). Kegiatan komunikasi juga dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Berbicara secara tatap muka, berbicara melalui telepon, menulis surat kepada seseorang. Sementara yang termasuk tindakan komunikasi tidak langsung adalah tindakan komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan medium atau alat perantara seperti penyampaian informasi melalui surat kabar, majalah, radio, TV, film, atau internet. Fenomena komunikasi dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia, mulai dari kegiatan yang bersifat individual diantara dua orang atau lebih, kelompok, keluarga, organisasi, melalui media atau dalam konteks publik secara lokal, nasional, regional dan global. Anwar Arifin (1988:17), menjelaskan komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan: A. Komunikasi sebagai proses sosial Fenomena – fenomena komunikasi selalu berkaitan erat dengan berbagai aspek. Seperti sosial, budaya, ekonomi dan politik dari kehidupan manusia. Ilmu komunikasi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Artinya pendekatan – pendekatan yang digunakan dalam ilmu komunikasi memiliki eklektivitas dengan berbagai disiplin ilmu lainnya seperti psikologi, politik, sosiologi, antropologi, linguistic dan ekonomi. Anda dapat pikirkan sejenak, apa makna komunikasi yang anda pahami selama ini. Atau apa ada yang dalam benak anda saat mendengar kata komunikasi. Mungkin ada yang berpikir komunikasi adalah segala hal yang menyangkut bicara dan percakapan, lalu bagaimana dengan seseorang yang tidak bisa berbicara (tuna wicara). Pernahkah terpikirkan oleh anda bahwa John F Kennedy memenangkan 2015 3 Pengantar Ilmu Komunikasi Reddy Anggara, S. IKom., M. IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pemilu amerika serikat, karena masyarakat memilihnya banyak melakukan komunikasi antar pribadi yang intens dengan tokoh tersebut. Saya yakin banyak varian pemahaman mengenai komunikasi. Menurut Anwar Arifin (1988:17), komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Kita bisa mulai dari pemahaman bahwa komunikasi adalah sebuah proses sosial. Pertanyaan ini tidak bisa terlepas dari pemahaman alinea pertama yang menyebiutkan kommunikasi adalah ilmu pengetahuan yang bersifat multidisipliner. Berkaitan denagn para ahli dibidang ilmu lain utamanya psikologi, sosiologi dan politik yang melakukan penelitian dengan melakukan pendekatan komunikasi. Makna komunikasi sebagai proses sosial, berada dalam konteks ilmu sosial. Penelitian – penelitian yang dilakukan para pakar ilmu sosial dibidang sosiologi, psikologi dan ilmu politik yang dilakukan pada priode perang dunia II s/d tahun 1960-an menghasilkan pemikiran yang melandasi perkembangan teori – teori komunikasi. Adapun para tokoh yang melakukan pengembangan teori komunikasi dalam penelitiannya adalah: Pertama, Harold Dwight Lasswell adalah seorang yang menemukan formula Who (says) What (to) whom (in) What Channel (with) What effect. Lasswell merupakan seorang doktor ahli politik dari amerika yang mengabdikan hidupnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu bukti pengabdian yang dilakukannya adalah menerapkan aspek psikologi kedalam ilmu politik. Dia berpendapat bahwa masalah yang timbul didalam politik bisa diselesaikan melalui diskusi dan terapi psikologi. Harold D. Lasswell dikenal sebagai pendiri ilmu komunikasi melalui teori dan analisisnya tentang propaganda dan komunikasi secara umum yang dilakukan pada saat perang. Lasswell tidak pernah mengatakan sebagai ilmuwan komunikasi, hanya ilmu komunikasi berterima kasih pada Lasswell karena pemikiran dan tulisantulisannya banyak dijadikan rujukan dalam kajian ilmu komunikasi. Kedua, Kurt Lewin merupakan seorang salah satu pendiri ilmu komunikasi, juga dikenal sebagi The Father of Social Psychology. Dia melakukan riset tentang demokrasi dan berpendapat bahwa pemimpin yang demokrasi tidak kalah dari 2015 4 Pengantar Ilmu Komunikasi Reddy Anggara, S. IKom., M. IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pemimpin yang memiliki kekuasaan mutlak (otoriter) bahkan mungkin lebijh besar pengaruhnya dimasyarakat, Lewin juga percaya bahwa seorang ilmuan sosial mempunyai kewajiban untuk mempergunakan sumber penghasilannya guna memecahkan masalah sosial. Ketiga, Paul Felix Lazarsfeld merupakan seorang ahli ilmu sosial. Lazarsfeld memperoleh gelar doktor dalam matematika terapan dari Universitas Wina. Lazarfeld merupakan salah seorang pemikir dan ahli ilmu sosial Eropa yang muncul pada awal PD I. Dia menyebutnya dirinya sebagai positivis Eropa. Lazarsfeld dikenal banyak melakukan penelitian tentang radio dan surat kabar. Ternyata efek media juga dipengaruhi oleh komunikasi interpersonal. Efeknya yang sudah kita kenal adalah two-step folw hypotheses, di kita sering disebut sebagai two-step-flow communication, atau komunikasi dua tahap. Pada awalnya para ilmuan berpendapat bahwa efek yang diberikan media massa berlaku secara langsung seperti yang dikatakan komunikasi satu tahap. Akan tetapi Lazarsfeld mempertanyakan kebenarannya. Pada saat itu, mungkin saja dia mempertanyakan apa hubungan antara media massa dan masyarakat pengguna media massa saat kampanye pemilihan presiden berlangsung. Selain itu keingintahuan Lazarsfeld terhadap apa saja efek yang diberikan media massa pada masyarakat pengguna media massa pada saat itu serta cara media massa menyampaikan pengaruhnya terhadap masyarakat. Untuk itu Lazarsfeld memanfaatkan pemilihan umum presiden Amerika pada tahun 1940. Lazarsfeld mencari tahu cara kerja media dalam mempengaruhi opini publik mengenai calon presiden Amerika yang berkampanye melalui media massa. Lazarsfeld dan beberapa rekannya memilih daerah Erie County di Ohio serta Elmira di New York sebagai tempat penelitian. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif pada bulan Mei hingga November 1940. Fokusnya terhadap pengaruh interpersonal dalam penyampaian pesan. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya keputusan media dibuat. Ternyata ditemukan hal yang sangat menarik bahwa hanya 5% responden yang mengaku bahwa mereka menglami perubahan sikap setelah melihat pesan media secara langsung. Selebihnya pemilih mengatakan bahwa hal yang sedikit banyak berpengaruh dalam pembuatan opini mereka adalah interaksi dengan orang terdekat seperti keluarga atau teman. 2015 5 Pengantar Ilmu Komunikasi Reddy Anggara, S. IKom., M. IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Keempat, Carl Iver Hovland berasal dari Amerika yang pada awalnya adalah seorang psikolog dan sempat menjadi tentara pada saat terjadi perang dunia ke II yang pada akhirnya menjadi pelopor dalam penelitian mengenai efek komunikasi sosial terhadap sikap, kepercayaan dan konsep komunikasi pada zamannya. Komunikasi menurut Hovland adalah proses upaya seseorang sebagi komunikator menyampaikan pesan stimulus dalam bentuk kata – kata dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku atau kebiasaan orang/kelompok/khalayak. Teori yang mendukung terjadinya perubahan efek media pada masyarakat pada saat itu adalah Teori Perubahan Sikap atau Attitude Change Theory, yang dikenalkan oleh Carl Iver Hovland, pada awal tahun 1950-an. Carl Hovland adalah pendiri atau penggagas awal penelitian eksperimental efek-efek komunikasi. Ia bekerja dengan tujuan untuk membangun suatu dasar pemikiran mengenai hubungan antara stimuli komunikasi, kecenderungan diri audien, dan perubahan pendapat. Pemikiran ini diharapkan dapat digunakan dalam pengembangan teori-teori selanjutnya. B. Komunikasi sebagai Peristiwa Dalam hal ini komunikasi mempunyai pengertian, bahwa komunikasi merupakan gejala yang dipahami dari sudut bagaimana bentuk dan sifat terjadinya. Peristiwa komunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Ada yang membedakan komunikasi massa dengan komunikasi tatap muka, komunikasi verbal dan non verbal, komunikasi yang menggunakan media dan tanpa media. Ada juga komunikasi transendental yang wujudnya dapat kita lihat dalam ibadah dari setiap agama bahkan komunikasi yang sulit kita lihat yaitu dinamakan komunikasi intrapersonal atau yang sering dikatakan komunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi juga dapat dibedakan berdasarkan lokasi atau kawasan seperti komunikasi internasional, komunikasi nasional dan komunikasi regional. Tercakup didalamnya komunikasi lintas budaya yakni komunikasi yang berlangsung antara masyarakat yang mempunyai kebudayaan berbeda. 2015 6 Pengantar Ilmu Komunikasi Reddy Anggara, S. IKom., M. IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pembagian yang lain berdasarkan tujuan dan jenis pesan. Dalam hal ini komunikasi dapat dibedakan dalam banyak jenis antara lain komunikasi politik, komunikasi bisnis, komunikasi kesehatan atau komunikasi pembangunan. C. Komunikasi sebagai Ilmu Struktur ilmu pengetahuan meliputi aspek aksiologi, epistomologi dan ontologi. Aksiologi mempertanyakan dimensi utilitas (faedah, peranan dan kegunaan). Epistomologi menjelaskan norma-norma yang dipergunakan ilmu pengetahuan untuk membenarkan dirinya sendiri. Sedangkan ontologi mengenai struktur material dari ilmu pengetahuan. Dari segi aksiologi, perkembangan ilmu komunikasi di Indonesia telah banyak dimanfaatkan untuk memecahkan persoalan-persoalan sosial. Dari segi Epistomologi, ilmu komunikasi pada umumnya dianggap sebagai sub ordinat ilmu lain. Misalnya, sarjana psikologi mempelajari perilaku individu. Sarjana sosiologi berfokus pada masyarakat dan proses sosial, melihat komunikasi sebagai slah satu aspek dari sebuah tema yang lebih luas. Makin berkembangnya pendidikan tinggi ilmu komunikasi, sifat subordinat tersebut perlahan-lahan berkurang. Sebaliknya, penelitian-penelitian yang mandiri terhadap gejala komunikasi memungkinkan berkembangnya teori-teori komunikasi. Dengan demikian wilayah ontologi semakin luas. D. Komunikasi sebagai kiat atau ketrampilan Komunikasi dipandang sebagai skill yang oleh individu dipergunakan untuk melakukan profesi komunikasi. Perkembangan dunia komunikasi di Indonesia pada masa yang akan datang menunjukkan prospek yang semakin cerah. Dengan demikian, masalah-masalah yang berhubungan dengan profesi komunikasi tetap menjadi agenda penting. Antara komunikasi dan bidang profesional terdapat kaitan yang signifikan. Dalam menunjang suatu profesi atau karir yang menuntut kemampuan pemahaman 2015 7 Pengantar Ilmu Komunikasi Reddy Anggara, S. IKom., M. IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pada sifat dasar komunikasi, berkomunikasi secara kompeten dan efektif diperlukan dalam bidang kemampuan berkomunikasi (speech communication), komunikasi massa, komunikasi organisasi, komunikasi politik, public relations, periklanan, penyiaran (broadcasting) dan pemasaran. Komunikasi sebagai kiat atau keterampilan misalnya menjadi seorang news anchor seperti Jeremy teti di acara liputan 6 malam, presenter seperti Raffi Ahmad dkk, motivator seperti Mario Teguh, comic seperti Raditya Dika. Dari contoh tersebut dapat kita lihat bahwa komunikasi sebagai kiat atau keterampilan merupakan sebagai alat untuk menjalankan profesi profesi professional. Pengetahuan dan kemampuan komunikasi adalah dasar untuk kualitas kepemimpinan. Merupakan hal pokok untuk hubungan interpersonal, mempengaruhi dan perkembangan informasi dalam organisasi. Komunikasi juga memainkan peran penting dalam perencanaan, pengambilan keputusan, memperoleh pengetahuan teknis dan menilai hasil. 2015 8 Pengantar Ilmu Komunikasi Reddy Anggara, S. IKom., M. IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pemikiran strategis, Daftar Pustaka Ahmad A.S, Paradigma Ilmu Komunikasi Dalam Pendidikan Tinggi, jurnal ISKI no.5, Jakarta, 1993. Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi; Sebuah Pengantar Ringkas, Rajawali Press, Jakarta, 1988. Mulyana, Deddy, Komunikasi Suatu Pengantar, Rosdakarya, Bandung, 2013 Nurudin, Komunikasi Massa, Malang: CESPUR, 2003. Sasa Djuarsa Sendjaja,Phd, dkk, Pengantar Komunikasi, Universitas Terbuka. 2015 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Reddy Anggara, S. IKom., M. IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id