MODUL PERKULIAHAN Integrated Marketing Communication 1 Perspektif Perilaku Konsumen Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing Communication Tatap Muka 06 Kode MK Disusun Oleh MK43002 Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Abstract Kompetensi Mempelajari pelanggan akan memberikan petunjuk bagi pengembangan produk baru, fitur produk, harga, slauran pemasaran, pesan iklan, dan unsure bauran pemasaran lainnya. Mahasiswa mampu memahami bagaimana perilaku konsumen dan dapat bagaimana cara mengenal pelanggan Mengenal Perilaku Konsumen Studi perilaku konsumen adalah studi bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber-sumber yang dimiliki pada konsumsi yang berkaitan dengan sesuatu (barang atau jasa). Schifman dan Kanuk (1991 : 5) mengatakan studi ini meliputi; apa yang dibeli, mengapa ia membelinya, dan berapa sering ia membelinya. Swastha dan Handoko (1987 : 9) mendifinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang dan jasa ekonomi, termasuk kegiatan pengambilan keputusan. Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran kita harus memahami apa yang dipikirkan (kognisi) apa yang dirasakan (afeksi) dan apa yang mereka lakukan serta kejadian sekitar yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen. Konsumen dapat dibedakan menjadi dua yaitu konsumen individu dan konsumen industri. Konsumen individu atau konsumen akhir adalah individuindividu yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadi/konsumsi rumah tangganya. Sedangkan konsumen bisnis atau lembaga adalah individu atau sekelompok individu yang melakukan pembelian atas nama dan untuk digunakan lembaga. Dalam hal ini lembaga bisa berarti perusahaan, lembaga pemerintah, dan lembaga lainya. Analisis konsumen merupakan dasar dari managemen pemasaran. Perencanaan dan strategi pemasaran harus disusun berdasarkan pemahaman akan konsumen yang menjadi target pasar bagi perusahaan. Pentingnya pemahaman mengenai konsumen dapat dijumpai dalam definisi pemasaran. Pemasaran adalah aktivitas manusia yang diarahkan untuk memeuni kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Dari definisi tersebut ada dua hal penting. Pertama pemasar berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan orang lain. Kedua, pemasaran melibatkan studi tentang pertukaran dalam mana orang saling menyerahakn sumber daya. Agar menjadi pemasar yang berhasil mereka harus memahami factor-factor yang mempengaruhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Alasan mempelajari perilaku konsumen, sebagai berikut: 1. Analisis konsumen menjadi dasar bagi manager pemasaran. Hal ini membantu menajer dalam: ‘13 2 menyusun bauran pemasaran. Integrated Marketing Communication I Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id segmentasi diferensiasi dan product positioning. menyediakan dasar analisisi lingkungan mengembangkan riset pemasaran. 2. Analisis konsumen memainkan peranan kritis dalam pengembangan kebijakan publik. 3. Pengetahuan mengenai perilakuk konsumen mengembangkan kemampuan konsumen untuk menjadi konsumen yang lebih efektif. 4. Analisis konsumen memberikan pengetahuan tentang perilaku manusia. 5. Studi perilaku konsumen memberikan 3 jenis informasi, yaitu: Orientasi konsumen. Fakta mengenai perilaku pembelian. Teori yang membimbing dalam proses berfikir. Titik tolak untuk memahami perilaku pembeli adalah model rangsangan-tanggapan (stimulus-respond model). Rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk ke kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli dan pemasaran dan lingkungan masuk ke kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi pada kesadaran pembeli sejak masuknya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Faktor budaya mempunyai pengaruh paling luas dan paling dalam. ‘13 3 Integrated Marketing Communication I Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Faktor Budaya Budaya, Sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis. Pada dasarnya semua masyarakat memiliki stratifikasi sosial. stratifikasi sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pembagian kelas masyarakat yang relative homogeny dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan para anggotanya menganut nilai, minat dna perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan dan wilayah tempat tinggal. Kelas sosial memiliki beberapa ciri 1. Orang didalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku lebih seragam 2. Orang merasa dirinya menenmpati posisi yang inferior atau superior di kelas sosial mereka 3. Kelas sosial ditandai oleh sekumpulan variabel seperti pekerjaan, penghasilan, kesejahteraan pendidikan dan orientasi nilai (bukan satu variabel saja) 4. Individu dapat pindah dari satu tangga ke tangga yang lain pada kelas sosialnya selama masa hidup mereka, seberapa besar mobilitas itu tergantung dari seberapa kaku stratifikasi sosial dalam masyarakat tertentu. Faktor sosial Faktor sosial terdiri dari kelompok acuan, keluarga serta peran dan status sosial Kelompok Acuan Kelompok acuan seorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap/ perilaku seorang tersebut. yang memiliki pengaruh langsung disebut kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan merupakan kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetanngga, rekan kerja, yang berinteraksi secara langsung dan terus menerus. Yang lain adalah kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesi, dan asosiasi perdagangan yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin. Ada dua cara orang dipengaruhi oleh kelompok acuan: 1. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang ‘13 4 Integrated Marketing Communication I Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Kelompok acuan menuntut orang supaya mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek actual Keluarga Merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Para pemasar tertarik pada peran dan pengaruh realtif suami, istri dan anakanak pada pembelian beragam produk dan jasa. Peran sangat beragam untuk Negara dan kelas sosial yang berbeda. Misalnya untuk iklan produkproduk besar dan mahal, biasanya melibatkan pria sesuai tradisi timur. Bahwa keputusan pembelian dilakukan oleh pria. Peran dan Status Seorang berpartisipasi ke dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya. Keluarga, organisasi, dll. Kedudukan orang dimasing-masing kelompok ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Orang memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat. Karenanya direktur perusahaan biasa menggunakan mobil marcedes, makai pakaian mahal, makan direstoran mahal. Para pemasar menyadari potensi symbol status produk dan merek. Faktor Pribadi Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik pribadi meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli Usia dan Tahap Siklus Hidup Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya. Selera orang terhadap pakaian, perabot, dan rekrasi juga berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga. Orang dewasa mengalami perjalanan dan perubahan tertentu sepanjang hidupnya. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat diatas rata-rata atas produk/jasa mereka. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya pada kelompok kerja tertentu, perusahaan ‘13 5 Integrated Marketing Communication I Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id perangkat lunak akan merancang perangkat komputer yang bebeda untuk menejer, insinyur, pengacaram dan dokter. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Para pemasar harus terus menerus memperhatikan kecenderungan penghasilan pribadi., tabungan dan tingkat suku bunga. Jika indikator ekonomi mengalami resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, melakukan penempatan ulang, dan menetapkan kembali harga produk mereka sehingga mereka dapat terus menawarkan nilai pada pelanggan Gaya Hidup Gaya hidup adalah pola hidup seseorang didunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Kepribadian dan konsep-diri Masing-masing orang memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Yang dimaksud dengan kepribadian adalah ciri prikologis manusia yang menghasilkan tanggapan yang relative konsisten dan Kepribadian bertahan biasanya lama terhadap digambarkan rangsangan dengan ciri lingkungannya. bawaan seperti: kepercayaan diri, dominasi, dan kemampuan beradaptasi. Kepribadian dapat menjadi variabel yang snagat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. gagasannya adalah bahwa merek juga memiliki kepribadian, dan konsumen akan memiliki merek yang sesuai dengan kepribadiannya. Kita mendefinisikan kepribadian merek sebagai bauran spesifik atas ciri bawaan manusia yang dimiliki merek tertentu. Jennifer Aaker melakukan riset tentang kepribadian merek dan mengidentifikasi 5 ciri bawaan: 1. Tulus (rendah hati, jujur, sehat moral dan ceria) 2. Gembira (berani, bersemangat, imaginative, dan mutakhir) 3. Kompeten (andal, pintar dan berhasil) 4. Canggih (Kelas atas dan sangat menarik) 5. Kasar (Orang lapangan dan keras) Jennifer juga menganalisis beberapa merek yang memiliki kecenderungan tertentu, Levi’s dengan ciri kasar, MTV dengan ciri gembira, CNN dengan ciri kompeten, implikasinya adalah merek-merek itu akan menarik orang yang memiliki ciri bawaan yang sama. ‘13 6 Integrated Marketing Communication I Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pemasar berusaha mengembangkan kepribadian merek yang akan menarik konsumen yang memiliki konsep diri yang sama, tetapi konsep diri itu membuat kita agak tergelincir. Konsep diri actual (memandang dirinya seperti apa) berbeda dengan konsep diri ideal (memandang diri ingin seperti apa) dan dengan konsep diri orang lain (menganggap orang lain memandang dirinya seperti apa). Faktor Psikologis Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama, motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap Motivasi Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis, muncul akibat kebutuhan biologis seperti lapar, haus dan rasa nyaman. Kebutuhan lain bersifat psikogenis, kebutuhan yang muncul dari tekanan psikologis, seperti pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak. Ada tiga teori motivasi yang terkenal: 1. Teori Freud Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk prilaku manusia sebagian besar tidak disadari dan bahwa seseorang tidak dapat sepenuhnya memahami motivasi dirinya. Ketika seseorang mengamati merek tertentu, ia akan berekasi tidak hanya pada kemampuan yang terlihat nyata pada merek tersebut, melainkan juga pada pentunjuk yang lebih samar. Wujud, ukuran, berat, warna, dan nama merek dapat memicu asosiasi (arah pemikiran) dan emosi tertentu. 2. Teori Maslow Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Menurut Maslow hal itu dikarenakan kebutuhan manusia tersusun dalam bentuk hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang paling tidak mendesak. Orang akan berusaha memuaskan dulu kebutuhan mereka yang paling penting. Teori Maslow membantu pemasar memahami cara bermacam produk menyesuaikan dengan rencana, sasaran dan kehidupan konsumen. ‘13 7 Integrated Marketing Communication I Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Teori Herzberg Frederick Herzberg mengembangkan teori dua-faktor yang membedakan dissatisfiers (faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dan satisfiers (faktor yang menyebabkan kepuasan). Ketidakaddan dissatisfiers tidak cukup, sebaliknya satisfiers harus ada secara aktif untuk memotivasi pembelian. Contohnya, tidak adanya kartu garansi akan menjadi dissatisfiers, namun kartu garansi bukanlah sumber kepuasaan produk komputer misalnya, tapi kemudahan penggunan merupakan satisfiers. Teori ini memiliki dua implikais. Pertama para penjual harus berusaha sebaik-baiknya untuk menhindari dissatisfiers. Walaupun hal itu tidak menyebabkan lakunya produk, hal-hal tersebut bisa dengan mudah membuat produk tidak terjual. Kedua produsen harus mengidentifikasi satisfiers atau motivator utama pembelian dan menyediakan faktor tersebut. Persepsi Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga rangsangan dari lingkungan sekitar. Poin pentingnya adalah bahwa persepsi dapat sangat beragam antara individu satu dengan yang lain yang mangalami realitas yang sama. seorang mungkin beranggap bahwa sales yang berbicara cepat itu mengganggu dan tidak kompeten, bisa saja orang lain menanggap bahwa sales tersebut itu pintar dan mau membantu. Pembelajaran Ketika orang bertindak, maka ia belajar. Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar. Teori pembelajaran mengajarkan kepada para pemasar, bahwa mereka dapat membangun permintaan atas produk dengan mengaitkannya para pendorong yang kuat, menggunakan isyarat yang memberikan pendorong atau motivasi, dan memberikan penguatan yang positif. Keyakinan dan Sikap Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian . studi tentang keyakinan merek menemukan bahwa konsumen sama sukanya terhadap diet coke dan diet ‘13 8 Integrated Marketing Communication I Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pepsi ketika mencicipinya tanpa tahu merek yang mereka minum. Ketika mencicipi yang diberi merek, mereka akan memiliki diet coke 65% dan diet pepsi 23% (sisanya tidak melihat perbedaan). Pemasar sangat tertarik pada keyakinan yang ada didalam pikiran orang tentang produk dan merek tertentu. Keyakinan merek ada pada memori konsumen. Sikap adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap objek atau gagasan tertentu. Orang memiliki sikap terhadap hampir semua hal, sikap menempatkan semua kedalam kerangka pemikiran yang menyukai atau tidak menyukai objek etrtentu, yang bergerak mendekati atau menjauhi produk tersebut. sikap seseorang membentuk pola yang konsisten, untuk mengubah sikap mungkin mengharuskan penyesuain sikap-sikap lain lain secara besar-besaran. Perusahaan sebaiknya menyesuaikan produk dengan sikap yang sudah ada, bukan dengan mengubah sikap seseorang. Daftar Pustaka Belch, George E; Belch, Michael A. Advertising and Promotion “an integrated marketing communication perspective (sixth edition). Kottler, Phillip. Manajemen Pemasaran. 2005: PT Indeks Kelompok Gramedia ‘13 9 Integrated Marketing Communication I Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id