MODUL PERKULIAHAN Integrated Marketing Communication II Memilih Media Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing Communication Abstract Tatap Muka 11 Kode MK Disusun Oleh MK43009 Martina Shalaty Putri S.Sos, M.Si Kompetensi Dalam menentukan di mana menempatkan iklannya, suatu Mahasiswa mampu perusahaan harus memilih beberapa media yang bisa digunakan merumuskan tujuan media dan strategi yang relevan secara tunggal atau bersama-sama (dipadukan) untuk memperoleh hasil (pengaruh) yang maksimal. Dalam hal ini para pemasang iklan ataupun pengusaha harus bisa memilih media yang efektif bagi pencapaian tujuan iklannya Pemilihan Media Strategi media sebenarnya dikembangkan dari strategi periklanan yang lebih umum. Terdapat empat kegiatan strategi media: 1. Memilih audiens sasaran. 2. Menspesifikasi tujuan media. 3. Memilih kategori media dan sarana. 4. Membeli media. Pemilihan media adalah mencari media yang paling berbiaya efektif untuk menyampaikan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan audiens sasaran. Jumlah paparan yang diinginkan seperti tingkat pengujian produk sasaran. Tingkat pengujian produk tersebut akan bergantung pada tingkat kesadaran merek. Perencanaan media harus memikirkan kombinasi jangkauan, frekuensi dan dampak yang paling berbiaya eefektif. Jangkauan paling berperan penting ketika meluncurkan produk baru, merek diantara dua merek lain, perluasan merek terkenal atau merek yang jarang dibeli, atau memburu pasar sasaran yang belum didefinisikan. Frekeuensi paling berperan penting jika terdapat persaingan yang kuat, sesuatu yang rumit yang harus diceritakan, penolakan konsumen yang tinggi, atau siklus pembelian yang sering Perencana media menentukan pilihan mereka diantara kategori media dengan mempertimbangan variabel berikut: 1. Kebiasaan media audiens sasaran Misalnya, radio, dan televise adalah media yang paling efektif untuk menjangkau remaja 2. Cirri-ciri produk Jenis-jenis media memiliki kemampuan yang berbeda untuk menghasilkan peragaan, visualisasi, penjelasan, tingkat kepercayaan, dan warna. Gaun wanita paling baik ditampilkan dalam majalah berwarna, dan kamera Polaroid paling baik diperagakan di TV. 3. Cirri-ciri pesan ‘13 2 Integrated Marketing Communication II Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ketepatan waktu dan isi informasi akan mempengaruhi pilihan media. Pesan yang mengumumkan obral besar-besaran besok akan membutuhkan radio, TV, atau Koran. Pesan yang berisi sangat banyak data teknis mungkin membutuhkan majalah atau surat khusus. 4. Biaya Televisi sangat mahal, sedangkan iklan Koran relative murah. Menentukan Tujuan Media, Dasar perencanaan media: 1. Jangkauan a. Persentase audiens sasaran yang diekspos sekurang-kurangnya satu kali dengan pesan pemasang iklan selama jangka waktu tertentu. b. Beberapa faktor yang menentukan jangkauan kampanye pemasangan iklan: i. Banyaknya media yang digunakan. ii. Jumlah dan keragaman sarana media yang digunakan. iii. Pembedaan bagian-bagian hari saat iklan ditayangkan. 2. Frekuensi a. Jumlah waktu rata-rata, dalam periode empat minggu di mana para anggota audiens sasaran diekspos kepada sarana media yang termasuk dalam jadwal media tertentu. 3. Bobot a. Gross Rating Points (GRPs) merupakan indikator jumlah bobot kotor yang dapat disampaikan jadwal periklanan tertentu. b. Secara aritmatika, GRPs merupakan hasil dari jangkauan dikalikan dengan frekuensi. GRPs = Jangkauan (J) x Frekuensi (F) 4. Kontinuitas Bagaimana iklan dialokasikan selama ditayangkannya suatu kampanye periklanan. a. Jadwal yang kontinu Jumlah uang yang sama diinvestasikan sepanjang kampanye. b. Pulsing ‘13 3 Integrated Marketing Communication II Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Digunakan beberapa iklan selama setiap periode kampanye, tetapi jumlahnya sangat bervariasi dari periode ke periode. c. Flighting Pemasang iklan mengeluarkan biaya yang bervariasi selama kampanye dan tidak mengalokasikan biaya pada beberapa bulan. Media primer dan Media Sekunder Dalam perencanaan media, tahap awal pembuatan strategi media dimulai dari penentuan media primer dan sekunder. Media Primer: media utama yang digunakan dalam suatu kampanye periklanan Media Sekunder: media yang digunakan sebagai pendukung dalam kegiatan kampanye Langkah penentuan merupakan titik tolak pemilihan/seleksi media yang kemudian dilanjutkan dengan merancang komposisi penggunaan media guna mencapai tujuan komunikasi melalui penyampai pesan. Dalam menentukan di mana menempatkan iklannya, suatu perusahaan harus memilih beberapa media yang bisa digunakan secara tunggal atau bersama-sama (dipadukan) untuk memperoleh hasil (pengaruh) yang maksimal. Dalam hal ini para pemasang iklan ataupun pengusaha harus bisa memilih media yang efektif bagi pencapaian tujuan iklannya Menurut Effendy perbedaan media primer dan sekunder adalah sebagai berikut: Media diklasifikasikan menjadi media primer (primary media) dan media sekunder. (Effendy, 1996: 87) 1. Media primer (primery media) Media primer meliputi bahsa, isyarat dengan menggunakan anggota tubuh misalnya mengangguk, melambaikan tangan, dan dengan bahsa tubuh lain dapat ‘13 4 Integrated Marketing Communication II Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mengandung arti, selain itu dapat juga berupa warna dan gambar yang digunakan untuk mengekspresikan pikiran atau perasaan. “ Pesan terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan berupa pikiran atau perasaan, dan kedua adalah lambing yang berfungsi sebagai media untuk menyalurkannya.” (Effendy, 1996:88) Media utama yang digunakan dalam perancangan media informasi cara bermain suling ini adalah berupa buku ilustrasi. Buku adalah satu media cetak yang memiliki nilai jangkauan sasaran lebih banyak dan mampu menampung informasi yang banyak serta dapat dikembangkan dengan tambahan konten-konten yang bisa membuat penerima informasi ikut berinteraksi dalam mengikuti setiap informasinya. 2. Media Sekunder Media sekkunder merupakan sarana penyampai informasi kepada komunikan yang banyak, daerah yang jauh atau merupakan keduanya. Medianya disini di golongkan menjadi media massa dan media nirmasa. Media massa sering disebut juga komuikasi massa yang mempunyai pengertian komunikasi yang memakai media massa. Yang termasuk media massa adalah pers, siaran radio televisi, film, dan media massa lainnya yang menimbulkan keserempakan. Sedangkan komunikasi nirmassa disebut juga komunikasi ysng bukan memakai media massa. Yang termasuk ke dalam media nirmassa adalah surat, telepon, posterm famflet, spanduk, berkala intern, dan lainnya yang bukan termasuk media massa. Klasifikasi di atas sudah jelas bahwa media elektronik dan cetak termasuk ke dalam media sekunder. Media sekunder ini merupakan saluran komunikasi untuk menyampaikan informasi dengan jumlah massa yang banyak atau jauh atau juga kedua-duanya. Media / sarana komunikasi dalam hal ini media informasi sesuai dengan kemajuan zaman mengalami perkembangan. Tabloid adalah salah satu format media cetak yang berukuran setengah dari surat kabar biasa yang sering digunakan dalam menyebarkan informasi atau melakukan persuasi.Media transmisi informasi yang sering digunakan adalah media cetak dan media non-cetak/elektronik. Contoh-contoh media sekunder: 1. Banner merupakan media yang dapat ditempatkan di luar rungan (outdoor) atau di dalam ruangan (indoor). Banner sendiri mempunyai fungsi sebaga media ‘13 5 Integrated Marketing Communication II Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id penyampaian informasi yang isinya relatif lebih singkat dan mencakup keseluruhan dari pesan atau informasi yang akan disampaikan. 2. Poster merupakan media untuk menarik perhatian anak-anak. Biaya produksi poster cukup rendah dan dapat menampung informasi-informasi secara lengkap. Dalam penyebarannya poster dapat ditempatkan di papan pengumuman sekolah-sekolah dan tempat-tempat yang menyediakan fasilitas papan informasi. 3. Flyer merupakan media yang memiliki ukuran lebih kecil, sehingga lebih cocok untuk dijadikan media kepada perorangan secara langsung agar lebih spesifik penyampaian informasinya. Flyer bisa juga ditempatkan dekat kasir toko-toko yang menjual buku tersebut. 4. Gimmick adalah media-media pendukung atau media sekunder. Media ini sangat membantu untuk menarik perhatian target sasaran melalui objek-objek khusus, seperti membuat item-item unik yang diberikan secara gratis seperti stiker. 5. Merchandise adalah media sekunder yang dijual untuk mendukung proses promosi. Media ini sangat membantu untuk menarik perhatian target sasaran melalui objek-objek khusus, seperti membuat item-item unik diantaranya : a) Mug, b) Pin, c) Gantungan kunci Daftar Pustaka Belch, George E; Belch, Michael A. Advertising and Promotion “an integrated marketing communication perspective (sixth edition). Kottler, Phillip. Manajemen Pemasaran. 2005: PT Indeks Kelompok Gramedia ‘13 6 Integrated Marketing Communication II Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id