MODUL PERKULIAHAN Teori Komunikasi Teori Komunikasi Antar Pribadi Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing Communication Tatap Muka 03 Kode MK Disusun Oleh MK85004 Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Abstract Kompetensi Secara umum komunikasi antar pribadi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi. Mahasiswa mampu memahami konsep dan teori komunikasi antar pribadi Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan suatu pertukran, yaitu tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbale balik. Judy C. Pearson (1983) menyebutkan enam karakteristik komunikasi antar pribadi. 1. KAP dumulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi komunikai yang menyangkur pengamatan dan pemahaman berangkat dari dalam diri kita, artinya dibatasi oleh siapa diri kita dan pengalaman kita 2. KAP bersifat transaksional. Mengacu pada tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak menyampaikan dan menerima pesan. 3. KAP mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi. Maksudnya KAP tidak hanya berkenaan dengan isi pesan yang dipertukarkan, tetapi juga melibatkan siapa partner komunikasi dan bagaimana hubungan dengan partner komunikasi. 4. KAP mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi 5. KAP melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan lainnya dalam proses komunikasi 6. KAP tidak dapat diubah maupun diulang. Mungkin kita dapat meminta maaf dan diberi maaf, tapi tidak akan menghapus apa yang pernah kita ucapkan. Individu dalam Komunikasi Antar Pribadi Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat didalamnya. Karena pemahaman ini bersifat sangat pribadi dan sangat bermakna bagi individu, maka pemahaman psikologis acapkali dianggap sebagai makna yang sesungguhnya dari suatu hubungan antar pribadi. Letak Psikologis Suatu pemahaman psikologis terhadap komunikasi pribadi merupakan bagian penting dari pemahaman yang menyeluruh terhadap komunikasi antarpribadi. Karenanya beberapa persoalan dapat muncul dalam proses pemahaman oleh individu yang disebut juga proses antarpribadi ini. ‘13 2 Teori Komunikasi Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dalam komunikasi antarpribadi merupakan kegiatan yang melibatkan dua orang atau lebih yang memiliki tingkat kesamaan diri atau proses psikologis tertentu. Komunikasi akan semakin efektif bila tingkat kesamaan semakin besar. Kelanjutan dari proses komunikasi adalah adanya saling berbagi pemahaman. Saling berbagi pemahaman tidaklah berarti memiliki kesamaan pemahaman atau kesamaan diri, namun terdapat dua pemahaman individual yang berbeda yang mempunyai kesamaan karakteristik tertentu. Kesamaan karakteristik merupakan suatu persinggungan dari dua atau lebih pemahaman yang berbeda. jadi, komunikasi psikologis merupkana suatu persinggungan dari proses psikologis yang berbeda dan tidak dipandang sebagai suatu proses psikologis tunggal. Fisher (1987) mengemukakan bahwa ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, proses intra pribadi memiliki paling sedikit tiga tataran yang berbeda, yaitu diri, yaitu pandangan mengenai diri kita sendiri, orang lain, yaitu pandangan kita mengenai orang lain, dan pandangan orang lain terhadap diri kita. Seringkali hal ini disebut dnegan persepsi, metapersepsi, dan metametapersepsi. Ketiga tataran psikologis ini berfungsi secara simultan ketika kita sedang berkomunikasi, dan tiap tataran dapat dipengaruhi atau mempengaruhi tataran lainnya. Komunikais antar pribadi adalah komunikasi antara dua orang atau lebih, karenanya lawan komunikasi kita juga akan memiliki tataran psikologis yang sama yang akan bersinggungan dengan tataran psikologis yang kita lakukan. Proses psikoloogis yang terjadi pada dua individu tidaklah sama persis, tetapi masing-masing pihak berusaha untuk menghasilkan adanya tingkat persinggungan tertentu yang overlap pada tiap tataran. Arti penting komunikasi bukanlah pada kesamaan yang sempurna antara dua proses psikologis tetapi bahwa mereka berkomunikasi seolah-olah ada kesamaan diantara mereka. Orang yang terlibat dalam komunikasi saling membagi diri mereka maka proses psikologis dapat mempengaruhi komunikasi antarpribadi dan hubungan sosial yang terjadi. Proses psikologis hendaknya dipahami secara hati-hati. Apa yang terjadi didalam individu bukanlah komunikasi antar pribadi melainkan proses psikologis. Meskipun proses psikologis pada individu pasti mempengaruhi komunikasi antar pribadi yang akhirnya akan mempengaruhi hubungan antar pribadi. Memahami diri Pribadi dalam Komunikasi ‘13 3 Teori Komunikasi Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengalaman dalam kehidupan akan membentuk diri pribadi setiap manusia, tetapi setiap ornag juga harus menyadari apa yang sedang terjadi dan apa yang telah terjadi pada diri pribadinya. Kesadaran terhadap diri pribadi ini pada dasarnya adalah suatu proses persepsi yang ditujukan pada dirinya sendiri. Kesadaran pribadi (Self Awareness) Langkah pertama dalam persepsi adalah mengetahui/menyadari diri kita sendiri, yaitu mengungkapkan siapa dan apa kita ini. untuk dapat menyadari diri kita, pertama kali harus memahami apakah diri/self tersebut. Teori modern mengenai self yang berpendapat bahwa ada aspek kejiwaan sebagai sesuatu yang ada didalam (sebagai isi) yang mengatur perbuatan-perbuatan manusia. Self, baik itu dimaksudkan sebagai obyek maupun sebagai proses, ataupun kedua-duanya bukanlah suatu homunculus atau “manusia didalam dada” atau jiwa; tetapi pengertian tersebut terutama dimaksukan untuk menunjuk kepada obyek proses-proses psikologis itu sendiri, dan proses-proses tersebut dianggap dikuasai oleh hukum sebab akibat. Dengan kata lain, pengertian self itu tidak dipakai dalam arti metafisis atau keagamaan, tetapi dipakai dalam arti psikologis ilmiah (positif). Teori self menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh untuk menyelidiki gejalagejala dan membuat konsepsi dari hasil penyilidikan mengenai tingkah laku itu. Jadi, didalam menunjukkan self sebagai proses, itu yang dimaksud tidak lain dari pada nama bagi sekelompok proses. Sedangkan Awareness adalah kesadaran, keadaan, kesiagaan, kesediaan, atau mengetahui sesuatu kedalam pengenalan atau pemahaman peristiwa-peristiwa lingkungan atau kejadian-kejadian internal. Secara istilah kesadaran mencakup pengertian persepsi, pemikiran atau perasaan, dan ingatan seseorang yang aktif pada saat tertentu. Dalam pengertian ini Awareness (kesadaran) sama artinya dengan mawas diri. Namun seperti apa yang kita lihat, kesadaran juga mencakup persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu hingga akhirnya perhatian terpusat. Oleh sebab itu, ada tingkatan mawas diri (Awareness) dalam kesadaran. Jika digabungkan, Self Awareness (kesadaran diri) adalah wawasan kedalam atau wawasan mengenai alasan-alasan dari tingkah laku sendiri, pemahaman diri sendiri. Self Awareness pada umumnya dimaknai sebagai kondisi tahu atau sadar pada diri sendiri dalam pengertian yang mempunyai obyek secara relatif tetapi membuka dan menerima penilaian dari kebenaran sifat individu. ‘13 4 Teori Komunikasi Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dalam memahami Self Awareness, individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menghargai masalah-masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualsasi diri. Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves). Konsep diri Adalah bagaimana kita memandang diri kita pribadi. Pada umumnya orang cenderng menggolong dirinya sendiri dalam tiga kategori, yaitu karakteristik atau sifat pribadi, sifat sosial dan peran sosial. dengan kata lain kita cenderung untuk memandang diri kita memiliki sifat-sifat tertentu yang kita gunakan untuk menjelaskan bagaimana kita berperan dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diri dapat berubah seiring dnegan waktu, karenanya stabilitas dari konsep diri sulit untuk diperkirakan. Karakteristik pribadi adalah sifat yang kita miliki, persepsi mengenai diri seperti bersifat fisik (laki, perempuan, tinggi, pendek, cantik, tampan, gemuk, kurus dsb). Karakteristik sosial menunjukkan sifat yang kita tampilkan dalam hubungan dengan orang lain. Antara lain ramah atau ketus, ekstrovert atau introvert, banyak bicara atau pendiam, dll. Peran sosial mencakup hubungan dengan orang lain dalam suatu masyarakat tertentu. Peran sosial dapat berafiliasi dengan budayam etnik, agama, dan sebagaimana. Self Esteem Ketika diri kita menjadi objek persepsi, maka kita juga akan mengevaluasi diri kita sendiri. persepsi evaluative terhadap diri sendiri disebut dengan self esteem, yang merupakan suatu bagian yang inheren dari konsep diri. Self esteem adalah bagian dari interpretasi atau penyimpulan dari persepsi diri dan bukan semata-mata reaksi terhadap suatu peristiwa tertentu. Self esteem berpengaruh terhadap perilaku, khususnya prilaku komunikasi. Jika self esteem tinggi, manusia cenderung merasa kompeten sehingga berperilaku percaya diri. Multiple Selves masing-masing individu memiliki identitas diri yang berbeda. Beberapa dari diri kita berkaitan dengan peran yang kita ambil dalam berbagai hubungan sosoal yang berbeda dengan berbagai orang yang berbeda pula. Misalnya ayah-anak, suami-istri, dosen‘13 5 Teori Komunikasi Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mahasiswa. Ini mengacu kepada peran yang dimainkan dalam berbagai komunitas dan merefleksikan berbagai aspek dalam kehidupan. Multiples selves harus dipahami sebagai seorang dengan berbagai aktivitas, kepentingan dan hubungan sosial. multiple selves dapat juga dipahami sebagai sebuah konsep cara diri memandang diri, dan cara diri kita ingin dilihat seperti apa. Dalam komunikasi antar pribadi misalnya, kita memiliki dua konsep diri. Pertama adalah persepsi mengenai diri kita, yang kedua adalah persepsi kita tentang persepsi orang lain terhadap kita. Cara lain untuk melihat multiple selves adalah melalui diri ideal kita. Sebagian dari konsep diri mencakup siapa diri kita sebanrnya, sedangkan sebagian yang lain mencakup kita ingin menjadi apa (semacam bentuk idealisasi diri). Jendela Johari Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita. Model yang diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi. Joseph Luft dan Harrington Ingham, mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. „Jendela‟ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari. adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Area terbuka merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain. Bagi orang yang telah mengenal potensi dan kemampuan dirinya sendiri, kelebihan dan ‘13 6 Teori Komunikasi Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kekurangannya sangatlah mudah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain sehingga orang dengan Type ini pasti selalu menemui kesuksesan setiap langkahnya, karena orang lain tahu kemampuannya begitu juga dirinya sendiri. Ketika memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertikal sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita. Besarnya daerah terbuka juga berbeda-beda dari satu orang ke orang lain. Makin kecil kuadran pertama “kata Luft” (1970) “makin buruk komunikasi”. Komunikasi bergantung pada sejauh mana kita membuka diri kepada kita sendiri. Jika kita tidak membiarkan orang lain mengenal kita, komunikasi menjadi sangat sukar. Kita dapat berkomunikasi secara bermakna hanya bila kita saling mengenal dan juga mengenal diri sendiri. Perubahan pada daerah terbuka akan mengakibatkan perubahan pada kuadran yang lain. Bayangkanlah sebuah jendela yang besarnya tetap. Jika salah satu kotak menjadi lebih kecil, kotak lain akan menjadi lebih besar. Begitu juga, jika salah satu kotak menjadi lebih besar, kotak lain pasti menjadi lebih kecil. Daerah-daerah diri ini, dengan demikian, tidaklah saling terpisah dan berdiri sendiri. Mereka masing-masing bergantung kepada orang lain. berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang. merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri. yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak. Pada daerah ini orang lain tidak mengenal kita sementara kita tahu kemampuan dan potensi kita, bila hal tersebut yang terjadi maka umpan balik dan komunikasi merupakan cara agar kita lebih dikenal orang terutama kemampuan kita, hilangkan rasa tidak percaya diri mulailah terbuka. Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim. merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Komunikasi menuntut keterbukaan pihak-pihak yang terlibat. Bila ada daerah buta, komunikasi menjadi sulit. Tetapi, daerah seperti ini akan selalu ada pada diri kita masing-masing. Walaupun kita mungkin dapat menciutkan daerah ini, menghilangkannya sama sekali tidaklah mungkin. Unknown area Daerah gelap (unknown self) adalah bagian dari diri manusia yang tidak diketahui baik oleh dirinya maupun oleh orang lain. Ini adalah informasi yang tenggelam di alam bawah sadar atau sesuatu yang lupa dari perhatian. Manusia memperoleh gambaran mengenai daerah gelap ini dari sejumlah sumber. Adakalanya daerah ini terungkap melalui perubahan temporer akibat minum obat, melalui kondisi eksperimen khusus seperti hipnotis atau deprivasi sensori, atau melalui berbagai tes proyektif atau mimpi. Eksplorasi daerah ini melalui interaksi yang terbuka, jujur dan empatik dengan rasa percaya dengan orang lain, ‘13 7 Teori Komunikasi Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id orangtua, sahabat, konselor, mendapatkan gambaran anak-anak, kekasih merupakan cara efektif untuk Memahami Orang Lain dalam Komunikasi Dalam komunikasi antar pribadi setiap pastisipan perlu mengenali partisipan lainnya dalam rangka mencapai dua tujuan, yaitu mengurangi ketidakpastian *uncertainty reduction) dan perbandingan sosial (social comparison). Pengurangan Ketidak Pastian (Uncertainty reduction) Teori ini mengarah pada proses dasar dari bagaimana kita meningkatkan pengetahuan tentang orang lain . Ketika kita menghadapi orang asing, kita mungkin mempunyai keinginan yang kuat untuk mengurangi ketidakpastian tentang orang tersebut. Dalam situasi seperti itu, kita cenderung untuk tidak yakin tentang kemampuan orang lain untuk berkomunikasi tentang tujuan atau rencananya. Berger memproses bahwa orang mempunyai waktu yang sulit dengan ketidakpastian, bahwa mereka ingin mampu memperkirakan tingkah laku, dan bahwa mereka termotivasi untuk mencari informasi tentang orang lain. Tentu saja jenis pengurangan ketidakpastian ini adalah satu dari dimensi utama dari pengembangan sebuah hubungan. Asumsi Teori Pengurangan Ketidakpastian Orang mengalami ketidakpastian dalam latar interpersonal Ketidakpastian adalah keadaan yang tidak mengenakkan, menimbulkan stress secara kognitif Ketika orang asing bertemu, perhatian umum mereka adalah untuk mengurangi ketidakpastian mereka atau meningkatkatkan prediktabilitas. Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses perkembangan yang terjadi melalui tahapan-tahapan. Komunikasi interpersonal adalah alat yang utama untuk mengurangi ketidakpastian. Kuantitas dan sifat informasi yang dibagi oleh orang akan berubah seiring berjalannya waktu. Sangat mungkin untuk menduga perilaku orang dengan menggunakan cara seperti hukum. Perbandingan Sosial Menurut Leon Festinger, sebagai pencipta dari teori perbandingan sosial, ketika orang merasa tidak pasti mengenai kemampuan atau pendapatnya, kemudian ketika informasi obyektif tidak ada, maka mereka akan mengevaluasi diri mereka sendiri melalui perbandingan dengan orang lain yang sama. Studi-studi tentang perbandingan sosial ini ‘13 8 Teori Komunikasi Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menekankan bagaimana dan kapan perbandingan dengan orang lain mempengaruhi evaluasi diri dan dengan siapa kita memilih untuk membandingkan diri kita. Para peneliti telah menemukan motif-motif yang melatarbelakangi orang untuk melakukan perbandingan dengan orang lain. Motif-motif itu sangat beragam, diantaranya: 1. Kita membandingkan diri kita dengan orang lain untuk mengevaluasi diri sendiri. 2. Kita juga membuat perbandingan dengan orang lain supaya kita dapat memperbaiki diri, misalnya dengan mempelajari bagaimana orang lain memiliki performance yang baik atau mengatasi situasi yang sulit, kita dapat memiliki kesempatan yang lebih baik untuk melakukan yang lebih baik bagi diri sendiri. 3. Kita membandingkan diri sendiri dengan orang lain sehingga kita dapat meningkatkan diri sendiri atau self-embancing. Dengan kata lain, melalui perbandingan diri dengan orang lain yang performancenya buruk kadang-kadang dapat membuat diri kita Nampak lebih baik. ketika melakukan perbandingan sosial, kita cenderung untuk melakukan dengan orang yang setara, kita jarang membandingkan diri dengan orang lain yang jauh diatas ukuran kita. Perbandingan sosial bukanlah upaya untuk melakukan evaluasi diri secara objektif. Meskipun demikian ini adalah cara sehat untuk menjaga kestabilan konsep diri dan self esteem, karena jika kita membandingkan dengan orang yang tidak setara resikonya adalah merosotnya self esteem dan meningkatnya gangguan psikologis. Proses mengurangi ketidakpastian dan perbandingan sosial terbatas pada tahap “pengenalan awal”, yang merupakan tahap awal pada komunikasi antar pribadi. Interaksi selanjutnya akan semakin mengurangi ketidakpastian dan memperjelas bagaimana harus berinteraksi dan biasanya akan membawa pada penemuan kesamaan. Setelah berhubungan lama biasanya pengurangan ketidakpastian dan perbandingan sosial menjadi tidak terlalu penting. Implicit Personality Theory Memberikan kategori berarti membuat konsep. Konsep “makanan” mengelompokkan donat, pisang, nasi, dan biscuit dalam kategori yang sama. Konsep “bersahabat” meliputi konsep-konsep raman, suka menolong, toleran, tidak mencemooh dan sebagainya. Disini kita mempunya asumsi bahwa orang ramah pasti suka menolong, toleran, dan tidak akan mencemooh kita. Setiap orang mempunyai konsepsi tersendiri tentang sifat-sifat apa yang berkaitan dengan sifat-sifat apa. Konsepsi ini merupakan teori yang dipergunakan orang ketika membuat kesan tentang orang lain. Teori ini tidak pernah dinyatakan, kerena itu disebut implicit personality theory. Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua psikolog, amatir, lengkap dengan berbagi teori kepribadian. Suatu hari anda seorang menggunakan pakaian rapi, memakai kemeja , anda berfikir mungkin dia adalah pekerja yang mau berangkat ke kantor, padahal bisa saja dia adalah maling yang menyamar menjadi orang baik-baik. ‘13 9 Teori Komunikasi Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Menggunakan implicit personality berarti berusaha memahami individu tertentu dengan menempatkan ciri individu kedalam suatu kerangka pemahaman. Ini merupakan kebalikan dari stereotyping. Ketika melakukan stereotype terhadap seseorang, kita mulai dengan suatu klasifikasi sosial secara umum dan menerapkannya pada orang tersebut tanpa tahu lebih jauh tentang dirinya sebagai individu yang spesifik. Atibusi Process Adalah proses intrapribadi yang menempatkan penyebab atau pendali atas suatu peristiwa kepada seorang atau sesuatu, proses persepsi ini menempatkan “locus of control” kepada seseirang atau kepada konteks. Sebagai suatu bentuk proteksi, kita biasanya mamandang diri kita dalam pengertian situasional. Yaitu kita cenderung menimpakan perilaku kita yang tidak disukasi kepada situasi, bukan kepada diri sendiri. sebaliknya kita cenderung mempersepsikan orang lain dalam pengertian disposisional. Ketika memperhatikan seseorang kita cenderung menempatkan pada proses intra pribadi,, yaitu sesuatu yang terjadi dalam orang tersebut. misalnya “dia sedang bingung, sudah dua kali kami berpapasan tapi dia tidak menyapaku”. Response sets Merupkan predisposisi tertentu yang dilakukan untuk menanggapi orang lain. Proses ini mengandung lompatan penyimpulan dari perilaku orang lain kepada perilaku kita ketika menanggapinya. Menyadari bahwa kita tidak akan pernah mendapatkan cukup informasi mengenai orang lain secara utuh, maka response sets sebagai jalan pintas untuk melakukan penyimpulan. Karenanya dalam proses ini kesalahan dalam mempersepsikan orang sangat mungkin terjadi. Response sets sangat umum digunakan adalah halo effect dan leniency effect. Halo effect merupakan persepsi generalisasi perilaku orang dalam situasi tertentu kepada situasi lain yang belum kita ketahui. Misalnya ketika mengetahui seorang itu suka terlambat ke kantor, kita akan cenderung mengganggap bahwa orang tersebut akan bertingkah laku yang sama dalam keseluruhan hidupnya. Persoalan yang muncul dari halo effect adalah bahwa kita mengabaikan situasi yang dapat mempengaruhi tindakan orang, kita melupakan kenyataan bahwa orang akan berperilaku dan menampilkan peran yang berbeda dalam situasi yang berbeda. Leniency Effect adalah response dimana kita membiarkan hubungan kita dengan orang mempengaruhi persepsi kita tentang orang tersebut. kita cenderung mengidealkan orang yang dekat dengan kita seperti sahabat atau teman dan toleran dalam menilainya. Persepsi terhadap orang lain, seperti halnya terhadap diri sendiri terbuka bagi berbagai kesalahan, karenanya persepsi terhadap orang lain (akurat maupun tidak akurat) dapat menguntungkan atau merugikan dalam proses hubungan atau komunikasi antar pribadi. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kita harus selalu terbuka bagi informasi tambahan dan menggyunakannya untuk memperbaiki persepsi kita terhadap orang lain. Impression Management Erfing Goffman (1963) seorang sosiolog mengemukakan bagaimana setiap orang dalam kehidupan sehari-harinya terlibat dalam “memerankan” dirinya kepada orang lain. ‘13 10 Teori Komunikasi Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tindakan ini bukanlah kepura-puraan/manipulative melainkan bagian yang wajar dalam interaksi sosial. impression management memandang komunikais antar pribadi sebagai sebuah drama atau sandiwara. Sebagai partisipan dalam komunikasi, kita bukan hanya sebagai aktoir, tetapi sekaligus penulis scenario. Ketika kita mengarahkan kesan kepada orang lain, kita menghadirkan diri kira dalam dua bentuk perilaku, yaotu depan dan belakang. Depan mangacu pada bagian dari diri kita yang dapat diamati atau tampak oleh orang lain. Bagian belakang mengacu pada perilaku dibalik panggung yang kita lakukan ketika tidak ada orang lain, atau kita tidak menyadari adanya orang lain yang ada disekitar kita. Kedua peran ini adalah wajar dan bukan kepura-puraan, yang satu mengacu pada situasi sosial, yang satu pada situasi pribadi. Dalam impression management sesungguhnya fokus kita bukan pada memanipulasi orang lain, tetapi lebih pada bagaimana perilaku responsive terhadap perilaku ornag lain. Jadi dengan menyadari bahwa setiap perilaku kita adalah respons terhadap perilaku orang lain, maka kita telah berinteraksi secara wajar dan mampu mengendalikan kesan terhadap orang lain Rhetorica Sensitivity Konsep yang dikembangkan Rod Hart dan Don Burks (1979) yang mengacu pada kualitas persepsi yang didasarkan atas kemungkinan-kemungkinan. Menjadi rhetorical sensitivy berarti peka terhadap diri sendiri, peka terhadap situasi, dan terutama peka terhadap orang lain. Tindakan ini mencakup pemilihan perilaku komunikasi yang sesuai bagi kombinasi antara diri kita, orang lain dan situasi tertentu. Dengan kata lain, rhetorical sensitivity merupakan proses adaptasi terhadap kemungkinan. 5 karakteristik rhetorical sensitivity 1. Menerima kompleksitas pribadi, yaitu dapat memahami bahwa setiap individu merupakan kesatuan dari banyak diri (multiple selves) 2. Menghindari sifat kaku dalam berkomunikasi dengan orang lain 3. Menyeimbangkan kepentingan pribadi dengan kepentingan orang lain 4. Menyadari kapan harus mengkomunikasikan sesuatu 5. Menyadari bahwa suatu pesan dapat disampaikan dengan berbagai cara. Memahami Hubungan Antarpribadi Pemahaman mengenai hubungan merupakan suatu aspek penting dari studi komunikais antar pribadi, karena hubungan berkembang dan berakhir melalui komunikasi. Self Disclosure Atau proses pengungkapan diri yang telah lama menjadi fokus penelitian dan teori komunikasi mengenai hubungan, merupakan proses mengungkapkan informasi pribadi kepada orang lain dan sebaliknya. Sidney Jourad (1971) menandai sehat atau tidaknya komunikasi antar pribadi dengan melihat keterbukaan mengenai diri kita kepada orang laiun yang juga bersedia mengungkapkan yang sebenarnyua tentang dirinya. ‘13 11 Teori Komunikasi Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Meskipun self disclosure mendorong adanya keterbukaan, namun keterbukaan itu sendiri ada batasnya. Artinya kita perlu mempertimbangkan informasi apa saja yang bisa memberikan efek positif pada hubungan antarpribadi. Penelitian menunjukkan bahwa keterbukaan yang ekstrim akan memberikan efek negative pada hubungan. Seperti dikemukakan oleh Shirley Gilbert bahwa kepuasan dalam hubungan memiliki hubungan kurvalinier, yaitu tingkat kepuasan mencapai titik tertitinggi pada tingkat disclosure sedang. Social Penetration Dikembangkan oleh Altman dan Taylor (1973) yaitu proses individu mengenal satu sama lain. Model ini selain melibatkan self disclosure juga menjelaskan bilamana harus melakukan self disclosure dalam perkembangan hubunga. Penetrasi sosial merupakan proses bertahap, dimulai dari komunikasi basa-basi yang tidak akrab dan terus berlangsung hingga menyangkjut topic pembicaraan yang lebih akrab. Disini individu akan membiarkan orang lain untuk lebih mengenal diri secara bertahap. Dalam proses ini orang akan menggunakan (cost and rewards). Maksudnya apabila dalam suatu hubungan individu melihat adanya keuntungan atau kesenangan maka mereka secara bertahap akan bergerak ke tingkat hubungan yang lebih akrab. Process View Steve Duck (1985) menganggap bahwa kualitas dan sifat hubungan dapat diperkirakan hanya dengan mengetahui atribut masing-masing sebagai individu dan kombinasi antara atribut-atribut tadi. Mengetahui atribut masing-masing hanyala salah satu aspek yang mempengaruhi hubungan. Untuk mengenali kualitas hubungan dapat melihatnya dari bagaimana masing-masing saling menanggapi. Lebih jauh Duck mengemukakan bahw hubungan tidak selalu berkembang dalam bentuk linie dan berjalan mulus, dan bahwa orang tidak sellau aktif mencari informasi mengenai partnernya, biasanya informasi tersebut didapatkans ecara kebetulan dan bukan sengaja dicari. Bagi Duck tidak semua hubungan akrab, tidak semua hubungan berkembang, dan hubungan dapat stabil dan memuaskan. Social Exchange Teori ini menelaah kontribusi seseorang dalam suatu hubungan mempengaruhi kontribusi orang lainnya. Mengapa kita bertahan atau pergi ketika orang menghitung nilai hubungan mereka dan membuat keputusan apakah akan tetap tinggal dalam hubungan itu, beberapa peritimbangan lain akan muncul. Salah satu bagian yang menarik dari teori Thibaut dan Kelly adalah penjelasan mereka mengenai bagaimana orang mengevaluasi hubungan mereka apakah tetap tinggal atau meninggalkannya. Evaluasi ini didasarkan pada dua perbandingan : level perbandingan dan level perbandingan untuk alternatif. Level perbandingan (Comparison Level) adalah standar yang mewakili perasaan orang mengenai apa yang mereka harus terima dalam hal penghargaaan dan pengorbanan dari sebuah hubungan. Level perbandingan bervariasi di antara individu-individu karena hal inni subjektif. Hal ini lebih banyak didasarkan pada pengalaman masa lalu stiap individu itu. ‘13 12 Teori Komunikasi Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Karena setiap individu memliki pengalaman yang berbeda dalam jenis hubungan yang sama, mereka membangun level hubungan yang berbeda. Level perbandingan untuk alternative (Comparison Level for Alternatives), didasarkan pada hubungan individu yang lebih memilih meninggalkan hubungan yang memuaskan dan tetap tinggal pada hubungan yang tidak memuaskan. Hal ini merujuk pada “level terendah dari penghargaan dari suatu hubungan yang dapat diterima oleh seseorang saat dihadapkan pada penghargaan yang ada dari hubungan alternatif atau sendiri” (Roloff, 1981, hal 48). ‘13 13 Teori Komunikasi Martina Shalaty Putri, S.Sos, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id