2012 - WordPress.com

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita memerlukan makanan atau zat-zat yang diperlukan oleh tubuh untuk
pertumbuhan, maupun untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Bagaimana zat-zat yang
diperlukan oleh tubuh tersebut dapat beredar dan masuk keseluruh tubuh bagian tubuh,
misalnya ke otak, tulang, atau jaringan kulit? Untuk dapat masuk ke dalam seluruh jaringan
atau sel tubuh, zat-zat yang diperlukan melalui suatu mekanisme sistem transportasi. Pada
manusia diperlukan sistem transportasi khusus untuk membawa oksigen, zat-zat buangan,
atau hormon. Sistem tersebut disebut sistem sirkulasi. Kita juga sering mendengar tentang
penyakit jantung, tekanan darah tinggi, anemia, dan penyakit-penyakit lain yang berhubungan
dengan darah.
Salah satu latar belakang disusunnya “ Laporan Hasil Praktik Pemeriksaan
Golongan Darah” ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi dan juga untuk
mengetahui distribusi golongan darah system ABO pada populasi kelas dan mengenal
beberapa sifa genetic pada manusia yang ditentukan oleh golongan darah.
Selain itu, penyusun mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua orang
(siswa). Serta dapat dijadikan suatu acuan atau contoh dalam penyusunan laporan praktikum
fisika berikutnya.
1.2 Tujuan
 Untuk mengetahui distribusi golongan darah system ABO pada populasi kelas,
 Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi,
 Untuk mengenal beberapa sifa genetic pada manusia yang ditentukan oleh golongan
darah.
1.3 Metode Penelitian
Penyusun menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Yaitu, percobaan secara
langsung, study pustaka dan browsing melalui internet.
Laporan Praktikum BIOLOGI
Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Membran eritrosit mengandung dua antigen, yaitu tipe-A dan tipe-B. Antigen ini
disebut aglutinogen. Sebaliknya, antibodi yang terdapat dalam plasma akan bereaksi secara
spesifik terhadap antigen tipe-A atau antigen tipe-B yang dapat menyebabkan aglutinasi
(penggumpalan) eritrosit. Antibodi plasma yang menyebabkan penggumpalan aglutinogen
disebut aglutinin. Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin-a (zat anti-A) dan aglutinin –b
(zat anti-B)
Aglutinogen-A memiliki enzim glikosil trasferase yang mengandung asetil
glukosamin pada rangka glikoproteinnya. Sedangkan, aglutinogen-B mengandung enzim
galak tosa pada rangka glikkoproteinnya. Aglutinogen-AB adalah golongan yang memiliki
kedua jenis enzim tersebut.
Ahli imunologi (ilmu tentang kekebalan tubuh) kebangsaan austria bernama karl landsteiner
(1868-1943) mengelompokan golongan darah manusia. Berdasarkan ada atu tidaknya
aglutinogen, golongan darah dikelompokan menjadi golongan darah A, B, AB, dan O.
Golongan darah system ABO pada manusia dikendalikan oleh tiga alel yaitu lA, lB,
dan i. Alel lA dan lB dominan terhadap i, alel lA dan lB tidak dominan sesamanya namun
bersifat kedominan. Adanya 3 alel ini menentukan 4 macam golongan darah pada manusia
yaitu golongan darah A dengan genotip lA lB, serta golongan darah B dengan lB lB, golongan
darah AB dengan genotip lA lB serta golongan darah O dengan genotip ii.
Orang yang mempunyai golongan darah A dalam eritrositnyan terdapat anti gen A
didalam plasma darahnya terdapat zat anti B. Orang yang bergolongan darah B memiliki
antigen B di dalam eritrositnya dan zat anti A di dalam plasma darahnya. Orang yang
bergolongan darah AB memiliki antigen A dan antigeb B didalam eritrositnya, namun tidak
memiliki zat anti A dan zat anti B di dalam plasma darahnya. Sedangkan orang yang
bergolongan darah O tidak memiliki antigen A dan B didalam eritrositnya dan hanya
memiliki zat anti A dan zat anti B di dalam plasmanya.
Dalam suatu populasi golongan darah terbanay adalah golongan darah O, diikuti
golongan darah B, selanjutnya golongan darah A dan paling sedikit adalah golongan darah
AB. Frekuensi golongan darah ini berbeda-beda pada setiap bangsa. Penelitian yang pernah
dilakukan di Jawa pada daerah Ampelgading dari 450 orang, 30,4% bergolongan darah O,
kemudian 24,7% bergolongan darah A, golongan darah B sebesar 37,4% dan hanya 7,6%
bergolongan darah AB.
Laporan Praktikum BIOLOGI
Page 2
2.2 Alat dan Bahan
1) Kegitan 1
 Darah
 Serum anti A anti B dan anti AB
 Kaca Objek
 Blood lancet
 Kapas
 Alcohol
 Pengaduk / Tusuk Gigi
Laporan Praktikum BIOLOGI
Page 3
2) Kegiatan 2
 Jari Tangan
 Loup
 Alat Tulis
2.3 Cara kerja
1) Memijat ujung jari tengah/manis tangan kiri, kemudian dibersihkan ujung jari tersebut denga
kapas yang telah diberi alcohol 70%.
2) Menusuk ujung jari yang telah dibersihkan tadi dengan jarum lancet yang steril hingga keluar
darah. Kemudian teteskan drah drah yang keluar pada objek glass di tiga tempat seperti:
2
1
3
3) Menambahkan pada tetes
No 1 : satu tetes serum anti A
No 2 : satu tetes serum anti B
No 3 : satu tetes serum anti AB
4) Mengaduk masinh-masing tetes dengan tusuk gigi yang berbeda untuk menghindari
kontaminasi.
5) Mengamati apa yang terjadi pada setiap tetes darah setelah masing-masing ditambah dengan
zat anti.
6) Memperhatikan bila:
a. Darah + zat anti A menggumpal, darah + zat anti B tidak menggumpal maka golongan
darah A.
b. Darah + zat anti A tidak menggumpal, darah + zat anti B menggumpal maka golongan
darah B.
c. Darah + zat anti A menggumpal, darah + zat anti B menggumpal maka golongan
darah AB.
d. Darah + zat anti A tidak menggumpal, darah + zat anti B tidak menggumpal maka
golongan darah O.
e. Memasukan hasil pengamatan pada tabel dan megambil kesimpulan.
Laporan Praktikum BIOLOGI
Page 4
2.4 Hasil Pengamatan

Tabel pengamatan golongan darah (data kelompok)
Nomor Nama Praktikan
1
Dede Nuerlaela
2
Feri Firman A
3
Galih Ramdani P
4
Iman Maulana Y
5
Neri Sundari
6
Nopi Wulansari
7
Rosa Rosdiana
Perlakuan
pengamatn
Serum anti A
Serum anti B
Serum anti A
Serum anti B
Serum anti A
Serum anti B
Serum anti A
Serum anti B
Serum anti A
Serum anti B
Serum anti A
Serum anti B
Serum anti A
Serum anti B
Tidak menggumpal
Menggumpal
Tidak menggumpal
Tidak menggumpal
Tidak menggumpal
Tidak menggumpal
Tidak menggumpal
Menggumpal
Menggumpal
Tidak menggumpal
Tidak menggumpal
Menggumpal
Tidak menggumpal
Menggumpal
Goloagan
Darah
B
O
O
B
A
B
B
Contoh gambar penggumpalan darah yang menunjukan golongan darah

Tabel pengamatan golongan darah (data kelas)
NO Nama Kelompok
1
Kelompok 1
2
Kelompok 2
3
Kelompok 3
4
Kelompok 4
5
Kelompok 5
6
Kelompok 6
Jumlah
Laporan Praktikum BIOLOGI
Golongan Darah
A
B
1
4
3
2
4
2
1
1
3
3
2
9
17
AB
1
1
2
O
2
2
1
3
3
1
12
Page 5

Tabel persentase golongan darah di kelas XI IPA 1
Golongan Darah
A
B
AB
O
Jumlah
Jumlah
9
17
2
12
40
Perentase
22,5%
42,5%
5%
30%
100%
2.5 Pembahasan
Pada praktikum uji Golongan darah diperolehgolongan darah B lebih besar yaitu sebesar
42,5%, kemudian golongan darah O sebesar 30%, golongan darah A sebesar 22,5% dan terakhir
golongan drah AB sebanyak 5%.
Hukum Hardy-Weinberg menunjukan persentase golongan darah berdasarkan genotipnya.
Penentuan alel ganda ditentukan oleh alel ganda. Jika persentase hasil semua genotip sejumlah
probandus, maka perhitungan ini benar.
Golongan darah manusia sistem ABO ditentukan oleh alel lA, lB dan i pada ketiga alel tersebut
terbentuk enam kombinasi golongan darah yaitu lA lA. lA i, lB lB lB, lA lB dan ii. Meski ada 6 kombinasi
yang mungkin terjadi namun manusia hanya mempunyai 4 golongan darah menurut system ABO,
yaitu A,B,AB dan O. Hal ini terjadi karena alel lA dan lB dominan penuh terhadap l, sedangkan lA
kodominan dengan lB dan disimbolkan (lA = lB).
Gen i menghasilkan suatu molekul protein yang disebut isoglutanin yang terdapat pada
permukaan sel darah merah. Orang dengan alel lA dapat memebentuk aglutinogen atau antigen yang
disebut antigen A dalam eritrosit yang kemudian dapat bereaksi dengan anti bodi atau agglitinin atau
zat anti B yang terdapat didalam serum atau plasma darah.
Untuk memngetahui golongan darah seseorang, dilakukan dengan cara meneteskan serum anti
A, serum anti B dan serum anti AB. Karena jika antigen A bertemu dengan zat anti A maka terjadi
penggumpalan darah. Begitu pula jika anti gen B pada eritrosit bertemu dengan zat anti B dari serum
akan terjadi penggumpalan darah.
Laporan Praktikum BIOLOGI
Page 6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a) Golongan darah manusia merupakan suatu fenotip yang di pengaruhi oleh alel ganda .
b) Seseorang dikatakan bergolongan darah A apabila saat darah di tetesi serum anti A
menggumpal, serum anti B tidak menggumpal dan serum anti AB menggumpal.
c) Seseorang dikatakan bergolongan darah B apabila setelah darah di tetesi serum anti A tidak
menggumpal, serum anti B menggumpal dan serum anti AB menggumpal.
d) Golongan darah AB apabila darah setelah ditetesi serum anti A, B dan AB menggumpal.
e) Orang dengan golongan darah O apabiala darah setelah ditetesi serum anti A, B dan AB tidak
menggumpal.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan.
Maka dari itu, kami selaku penyususn meminta maaf yang sebesar-besarnya dan kami juga
mengharapkan masukan-masukan atau kritik serta saran yang sifatnya membangun demi
penyusunan laporan yang lebih baik dan berkualitas.
Laporan Praktikum BIOLOGI
Page 7
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU:
D.A Pratiwi, dkk. 2000, BIOLOGI untuk SMU kelas 2, Jakarta, Erlangga.
Arif Priadi, 2010, BIOLOGI SMA kelas XI, Tawang Mangu Jawa Timur, Yudhistira.
Aryulina Diah, dkk. 2007, BIOLOGI 2 SMA dan MA untuk kelas XI, Jakarta, Erlangga

SUMBER INTERNET:
http://1.bp.blogspot.com/ECmqt6QF1nw/T4_OS_xT0vI/AAAAAAAAABc/x2JGd1iNz4U/s1600/Anti%252BGolongan%252B
Darah.jpg&w=310&h=320&ei=HTq0UMy-JcO8rAfenIH4Bw&zoom=1
http://2.bp.blogspot.com/OpGx5yMthIg/TcBsWMxxUCI/AAAAAAAAAA8/idQ0brQRg7o/s400/Blood.jpg&w=400&h=294&
ei=HTq0UMy-JcO8rAfenIH4Bw&zoom=1
http://ammay26.files.wordpress.com/2011/12/toothpick_s.jpg&w=1585&h=968&ei=aTi0UNe3NsiHr
AeNsoHICA&zoom=1&iact=rc&dur=2&sig=107417996185218675270&page=1&tbnh=145&tbnw=205
&start=0&ndsp=19&ved=1t:429,r:1,s:0,i:87&tx=302&ty=298
Laporan Praktikum BIOLOGI
Page 8
Download