BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita memerlukan makanan atau zat-zat yang diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan, maupun untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Bagaimana zat-zat yang diperlukan oleh tubuh tersebut dapat beredar dan masuk keseluruh tubuh bagian tubuh, misalnya ke otak, tulang, atau jaringan kulit? Untuk dapat masuk ke dalam seluruh jaringan atau sel tubuh, zat-zat yang diperlukan melalui suatu mekanisme sistem transportasi. Pada manusia diperlukan sistem transportasi khusus untuk membawa oksigen, zat-zat buangan, atau hormon. Sistem tersebut disebut sistem sirkulasi. Kita juga sering mendengar tentang penyakit jantung, tekanan darah tinggi, anemia, dan penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan darah. Salah satu latar belakang disusunnya “ Laporan Hasil Praktik Pemeriksaan Golongan Darah” ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi dan juga untuk mengetahui distribusi golongan darah system ABO pada populasi kelas dan mengenal beberapa sifa genetic pada manusia yang ditentukan oleh golongan darah. Selain itu, penyusun mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua orang (siswa). Serta dapat dijadikan suatu acuan atau contoh dalam penyusunan laporan praktikum fisika berikutnya. 1.2 Tujuan Untuk mengetahui distribusi golongan darah system ABO pada populasi kelas, Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi, Untuk mengenal beberapa sifa genetic pada manusia yang ditentukan oleh golongan darah. 1.3 Metode Penelitian Penyusun menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Yaitu, percobaan secara langsung, study pustaka dan browsing melalui internet. Laporan Praktikum BIOLOGI Page 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Landasan Teori Membran eritrosit mengandung dua antigen, yaitu tipe-A dan tipe-B. Antigen ini disebut aglutinogen. Sebaliknya, antibodi yang terdapat dalam plasma akan bereaksi secara spesifik terhadap antigen tipe-A atau antigen tipe-B yang dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) eritrosit. Antibodi plasma yang menyebabkan penggumpalan aglutinogen disebut aglutinin. Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin-a (zat anti-A) dan aglutinin –b (zat anti-B) Aglutinogen-A memiliki enzim glikosil trasferase yang mengandung asetil glukosamin pada rangka glikoproteinnya. Sedangkan, aglutinogen-B mengandung enzim galak tosa pada rangka glikkoproteinnya. Aglutinogen-AB adalah golongan yang memiliki kedua jenis enzim tersebut. Ahli imunologi (ilmu tentang kekebalan tubuh) kebangsaan austria bernama karl landsteiner (1868-1943) mengelompokan golongan darah manusia. Berdasarkan ada atu tidaknya aglutinogen, golongan darah dikelompokan menjadi golongan darah A, B, AB, dan O. Golongan darah system ABO pada manusia dikendalikan oleh tiga alel yaitu lA, lB, dan i. Alel lA dan lB dominan terhadap i, alel lA dan lB tidak dominan sesamanya namun bersifat kedominan. Adanya 3 alel ini menentukan 4 macam golongan darah pada manusia yaitu golongan darah A dengan genotip lA lB, serta golongan darah B dengan lB lB, golongan darah AB dengan genotip lA lB serta golongan darah O dengan genotip ii. Orang yang mempunyai golongan darah A dalam eritrositnyan terdapat anti gen A didalam plasma darahnya terdapat zat anti B. Orang yang bergolongan darah B memiliki antigen B di dalam eritrositnya dan zat anti A di dalam plasma darahnya. Orang yang bergolongan darah AB memiliki antigen A dan antigeb B didalam eritrositnya, namun tidak memiliki zat anti A dan zat anti B di dalam plasma darahnya. Sedangkan orang yang bergolongan darah O tidak memiliki antigen A dan B didalam eritrositnya dan hanya memiliki zat anti A dan zat anti B di dalam plasmanya. Dalam suatu populasi golongan darah terbanay adalah golongan darah O, diikuti golongan darah B, selanjutnya golongan darah A dan paling sedikit adalah golongan darah AB. Frekuensi golongan darah ini berbeda-beda pada setiap bangsa. Penelitian yang pernah dilakukan di Jawa pada daerah Ampelgading dari 450 orang, 30,4% bergolongan darah O, kemudian 24,7% bergolongan darah A, golongan darah B sebesar 37,4% dan hanya 7,6% bergolongan darah AB. Laporan Praktikum BIOLOGI Page 2 2.2 Alat dan Bahan 1) Kegitan 1 Darah Serum anti A anti B dan anti AB Kaca Objek Blood lancet Kapas Alcohol Pengaduk / Tusuk Gigi Laporan Praktikum BIOLOGI Page 3 2) Kegiatan 2 Jari Tangan Loup Alat Tulis 2.3 Cara kerja 1) Memijat ujung jari tengah/manis tangan kiri, kemudian dibersihkan ujung jari tersebut denga kapas yang telah diberi alcohol 70%. 2) Menusuk ujung jari yang telah dibersihkan tadi dengan jarum lancet yang steril hingga keluar darah. Kemudian teteskan drah drah yang keluar pada objek glass di tiga tempat seperti: 2 1 3 3) Menambahkan pada tetes No 1 : satu tetes serum anti A No 2 : satu tetes serum anti B No 3 : satu tetes serum anti AB 4) Mengaduk masinh-masing tetes dengan tusuk gigi yang berbeda untuk menghindari kontaminasi. 5) Mengamati apa yang terjadi pada setiap tetes darah setelah masing-masing ditambah dengan zat anti. 6) Memperhatikan bila: a. Darah + zat anti A menggumpal, darah + zat anti B tidak menggumpal maka golongan darah A. b. Darah + zat anti A tidak menggumpal, darah + zat anti B menggumpal maka golongan darah B. c. Darah + zat anti A menggumpal, darah + zat anti B menggumpal maka golongan darah AB. d. Darah + zat anti A tidak menggumpal, darah + zat anti B tidak menggumpal maka golongan darah O. e. Memasukan hasil pengamatan pada tabel dan megambil kesimpulan. Laporan Praktikum BIOLOGI Page 4 2.4 Hasil Pengamatan Tabel pengamatan golongan darah (data kelompok) Nomor Nama Praktikan 1 Dede Nuerlaela 2 Feri Firman A 3 Galih Ramdani P 4 Iman Maulana Y 5 Neri Sundari 6 Nopi Wulansari 7 Rosa Rosdiana Perlakuan pengamatn Serum anti A Serum anti B Serum anti A Serum anti B Serum anti A Serum anti B Serum anti A Serum anti B Serum anti A Serum anti B Serum anti A Serum anti B Serum anti A Serum anti B Tidak menggumpal Menggumpal Tidak menggumpal Tidak menggumpal Tidak menggumpal Tidak menggumpal Tidak menggumpal Menggumpal Menggumpal Tidak menggumpal Tidak menggumpal Menggumpal Tidak menggumpal Menggumpal Goloagan Darah B O O B A B B Contoh gambar penggumpalan darah yang menunjukan golongan darah Tabel pengamatan golongan darah (data kelas) NO Nama Kelompok 1 Kelompok 1 2 Kelompok 2 3 Kelompok 3 4 Kelompok 4 5 Kelompok 5 6 Kelompok 6 Jumlah Laporan Praktikum BIOLOGI Golongan Darah A B 1 4 3 2 4 2 1 1 3 3 2 9 17 AB 1 1 2 O 2 2 1 3 3 1 12 Page 5 Tabel persentase golongan darah di kelas XI IPA 1 Golongan Darah A B AB O Jumlah Jumlah 9 17 2 12 40 Perentase 22,5% 42,5% 5% 30% 100% 2.5 Pembahasan Pada praktikum uji Golongan darah diperolehgolongan darah B lebih besar yaitu sebesar 42,5%, kemudian golongan darah O sebesar 30%, golongan darah A sebesar 22,5% dan terakhir golongan drah AB sebanyak 5%. Hukum Hardy-Weinberg menunjukan persentase golongan darah berdasarkan genotipnya. Penentuan alel ganda ditentukan oleh alel ganda. Jika persentase hasil semua genotip sejumlah probandus, maka perhitungan ini benar. Golongan darah manusia sistem ABO ditentukan oleh alel lA, lB dan i pada ketiga alel tersebut terbentuk enam kombinasi golongan darah yaitu lA lA. lA i, lB lB lB, lA lB dan ii. Meski ada 6 kombinasi yang mungkin terjadi namun manusia hanya mempunyai 4 golongan darah menurut system ABO, yaitu A,B,AB dan O. Hal ini terjadi karena alel lA dan lB dominan penuh terhadap l, sedangkan lA kodominan dengan lB dan disimbolkan (lA = lB). Gen i menghasilkan suatu molekul protein yang disebut isoglutanin yang terdapat pada permukaan sel darah merah. Orang dengan alel lA dapat memebentuk aglutinogen atau antigen yang disebut antigen A dalam eritrosit yang kemudian dapat bereaksi dengan anti bodi atau agglitinin atau zat anti B yang terdapat didalam serum atau plasma darah. Untuk memngetahui golongan darah seseorang, dilakukan dengan cara meneteskan serum anti A, serum anti B dan serum anti AB. Karena jika antigen A bertemu dengan zat anti A maka terjadi penggumpalan darah. Begitu pula jika anti gen B pada eritrosit bertemu dengan zat anti B dari serum akan terjadi penggumpalan darah. Laporan Praktikum BIOLOGI Page 6 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan a) Golongan darah manusia merupakan suatu fenotip yang di pengaruhi oleh alel ganda . b) Seseorang dikatakan bergolongan darah A apabila saat darah di tetesi serum anti A menggumpal, serum anti B tidak menggumpal dan serum anti AB menggumpal. c) Seseorang dikatakan bergolongan darah B apabila setelah darah di tetesi serum anti A tidak menggumpal, serum anti B menggumpal dan serum anti AB menggumpal. d) Golongan darah AB apabila darah setelah ditetesi serum anti A, B dan AB menggumpal. e) Orang dengan golongan darah O apabiala darah setelah ditetesi serum anti A, B dan AB tidak menggumpal. 3.2 Saran Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami selaku penyususn meminta maaf yang sebesar-besarnya dan kami juga mengharapkan masukan-masukan atau kritik serta saran yang sifatnya membangun demi penyusunan laporan yang lebih baik dan berkualitas. Laporan Praktikum BIOLOGI Page 7 BAB IV DAFTAR PUSTAKA SUMBER BUKU: D.A Pratiwi, dkk. 2000, BIOLOGI untuk SMU kelas 2, Jakarta, Erlangga. Arif Priadi, 2010, BIOLOGI SMA kelas XI, Tawang Mangu Jawa Timur, Yudhistira. Aryulina Diah, dkk. 2007, BIOLOGI 2 SMA dan MA untuk kelas XI, Jakarta, Erlangga SUMBER INTERNET: http://1.bp.blogspot.com/ECmqt6QF1nw/T4_OS_xT0vI/AAAAAAAAABc/x2JGd1iNz4U/s1600/Anti%252BGolongan%252B Darah.jpg&w=310&h=320&ei=HTq0UMy-JcO8rAfenIH4Bw&zoom=1 http://2.bp.blogspot.com/OpGx5yMthIg/TcBsWMxxUCI/AAAAAAAAAA8/idQ0brQRg7o/s400/Blood.jpg&w=400&h=294& ei=HTq0UMy-JcO8rAfenIH4Bw&zoom=1 http://ammay26.files.wordpress.com/2011/12/toothpick_s.jpg&w=1585&h=968&ei=aTi0UNe3NsiHr AeNsoHICA&zoom=1&iact=rc&dur=2&sig=107417996185218675270&page=1&tbnh=145&tbnw=205 &start=0&ndsp=19&ved=1t:429,r:1,s:0,i:87&tx=302&ty=298 Laporan Praktikum BIOLOGI Page 8