Modul Komunikasi Massa [TM3]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Komunikasi
Massa
Pentingnya Media Massa
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
HUMAS
Tatap Muka
03
Kode MK
Disusun Oleh
D21423EL
Aryadillah, S.Sos.I,M.M, M.I.Kom
Abstract
Kompetensi
Komunikasi Massa adalah (ringkasan
dari) komunikasi melalui media massa
(communicating with media), atau
komunikasi kepada banyak orang
(massa) dengan menggunakan sarana
media. Media massa sendiri ringkasan
dari media atau sarana komunikasi
massa.
Dengan demikian, bicara mengenai
komunikasi
massa,
maka
perlu
memahami pentingnya komunikasi
massa
melalui
pemahaman
karakteristik
komunikasi
massa,
karakteristik isi pesannya, serta
karakteristik khalayaknya.




Mahasiswa
diharapkan
dapat
memahami karakteristik komunikasi
massa
Mahasiswa
diharapkan
dapat
memahami karakteristik isi pesan
komunikasi massa
Mahasiswa
diharapkan
dapat
memahami karakteristik khalayak
Mahasiswa
diharapkan
dapat
memahami pentingnya komunikasi
massa
Pembahasan
1. Karakteristik Media Massa
Ada beberapa karakteristik khusus komunikasi massa yang membedakan dengan
bentuk komunikasi lainnya. Beberapa karakteristik yang melekat dalam komunikasi massa,
yaitu:
1. Komunikator terlembaga
Komunikator pada komunikasi massa bukanlah seorang individu, melainkan suatu
kelompok tertentu yang menyebarkan pesan dengan maksud dan tujuan tertentu.
Dengan menggunakan media massa yang berbentuk suatu perangkat yang modern,
proses penyampaian pesan pada komunikasi massa melibatkan banyak pihak
didalamnya sehingga komunikator dalam komunikasi massa bersifat lembaga, yakni
suatu institusi atau organisasi.
2. Pesan komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disampaikan melalui komunikasi massa bersifat terbuka untuk semua
orang. Artinya siapapun boleh mendapatkan pesan yang disampaikan melalui media
massa. Media massa hanya menyebarkan informasi yang sesuai dengan kriteria yaitu
pesan atau informasi yang disampaikan harus penting, menarik dan berguna demi
kepentingan umum.
3. Komunikannya heterogen dan anonim
Karena daya jangkaunya yang sangat luas, maka komunikan pada komunikasi massa
pun meliputi masyarakat yang terdiri dari individu atau kelompok dari suatu komunitas
masyarakat yang anonim (tidak saling mengenal satu sama lain) dan heterogen.
Massa dalam komunikasi massa terjadi dari orang-orang yang heterogen, yang
meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang sangat berbeda,
dengan kebudayaan yang beragam, berasal dari lapisan masyarakat, memiliki
pekerjaan yang berbeda. Maka dari itu mereka berbeda pula dalam kepentingan,
standar hidup dan derajat kehormatan, kekuasaan dan pengaruh (Efendy, 2003: 82).
4. Keserampakan dalam penerimaan pesan
Keserampakan dalam penerimaan pesan, maksudnya adalah bahwa komunikan
menerima informasi atau satu pesan dalam satu waktu yang bersamaan. Walaupun
2016
2
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mereka (komunikan) berada pada tempat yang terpisah, namun pesan atau informasi
yang disampaikan diterima dalam waktu yang bersamaan.
5. Komunikasi massa bersifat satu arah
Dengan menggunakan media massa sebagai saluran komunikasinya, maka
komunikator dan komunikan tidak dapat melakukan kontak langsung. Dengan
demikian, maka komunikasipun bersifat satu arah. Karena sifatnya yang satu arah,
maka dalam komunikasi massa tidak terjadi pengendalian arus informasi.
6. Feedback tertunda (delayed)
Berkaitan dengan sifat pesan komunikasi massa yang satu arah, maka komunikan
pada umumnya tidak dapat langsung memberikan umpan balik (feedback) secara
langsung pada komunikator. Dengan demikian, komunikator harus melakukan
perencanaan dalam persiapan yang optimal sehingga pesan atau informasi yang
disampaikan kepada komunikan menjadi komunikatif dalam arti, pesan atau informasi
tersebut dapat diterima secara indrawi (received) dan rohani (accepted) dalam satu
kali penyiaran.
William R. Rivers mengemukakan karakteristik komunikasi massa menjadi: 1) Satu
arah; 2) Selalu ada proses seleksi –media memilih khalayak; 3) Menjangkau khalayak luas;
4) Membidik sasaran tertentu, segmentasi; 5) Dilakukan oleh institusi sosial (lembaga
media/pers); media dan masyarakat saling memberi pengaruh/interaksi. Sementara McQuail
menyebut ciri utama komunikasi massa dari segi:

Sumber: bukan satu orang, tapi organisasi formal, “sender”-nya seringkali
merupakan komunikator profesional.

Pesan: beragam, dapat diperkirakan, dan diproses, distandarisasi, dan selalu
diperbanyak; merupakan produk dan komoditi yang bernilai tukar.

Hubungan pengirim-penerima bersifat satu arah, impersonal, bahkan mungkin selali
sering bersifat non-moral dan kalkulatif.

Penerima merupakan bagian dari khalayak luas.

Mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dengan banyak penerima.
Denis McQuail mengemukakan tentang Media sebagai a) Industri pencipta lapangan
kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain; b) Sumber kekuatan –alat kontrol,
manajemen, dan inovasi masyarakat; c) Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa
2016
3
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
masyarakat; d) Wahana pengembangan kebudayaan tata cara, mode, gaya hidup, dan
norma; e) Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok, dan masyarakat.
Lengkapnya, Karakteristik Komunikasi Massa menurut para pakar komunikasi:
1) Komunikator Melembaga (Institutionalized Communicator) atau Komunikator Kolektif
(Collective Communicator) karena media massa adalah lembaga sosial, bukan orang
per orang.
2) Pesan bersifat umum, universal, dan ditujukan kepada orang banyak.
3) Menimbulkan keserempakan (simultaneous) dan keserentakan (instantaneos)
penerimaan oleh massa.
4) Komunikan bersifat anonim dan heterogen, tidak saling kenal dan terdiri dari pribadipribadi dengan berbagai karakter, beragam latar belakang sosial, budaya, agama,
usia, dan pendidikan.
5) Berlangsung satu arah (oneway traffic communication).
6) Umpan Balik Tertunda (Delayed Feedback) atau Tidak Langsung (Indirect
Feedback); respon audience atau pembaca tidak langsung diketahui seperti pada
komunikasi antarpribadi.
2. Karakteristik Isi Pesan Media Massa
Isi pesan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya,
politik dll) Memahami komunikasi massa tidak akan terlepas dari media massa, karena objek
kajian terbesar adalah pada peran dan pengaruh yang dimainkan media massa. Pengertian
makna memang rumit. Persoalan makna bukan khas komunikasi. Tapi dari segi komunikasi
ada tiga jenis makna, yaiu makna referensi, makna yang menunjukkan arti istilah selama
merujuk
pada
konsep
lain,
dan
makna
intensional.
Disiplin
komunikasi
juga
mengembangkan teori segi tiga makna. Menurut teori ini, makna itu muncul tatkala sebuah
simbol yang mengacu pada objek tertentu mengenai pikiran seseorang. Lebih dari itu
pemakaian simbol tertentu berarti mempunyai tujuan tertentu pula.
Kegiatan melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal dan
terorganisasi. Redaksi yang bertindak sebagai "gatekeeper" menjalankan fungsi decoding,
interpreting, dan encoding yakni membaca, menyeleksi dan memutuskan hal-hal yang akan
dimuat atau disiarkan media tersebut. Setelah melewati gatekeeper ini, pesan-pesan
2016
4
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tersebut disebarkan atau disiarkan pada khalayak. Demikian pula halnya dengan khlayak.
Mereka juga akan menyeleksi dan menginterpretasikan pesan-pesan media. Karena proses
komunikasi massa ini berlangsung satu arah, umpan balik (feedback) bersifat dugaan atau
tertunda. Misalkan, bila seseorang tidak tertarik dengan suatu acara, ia akan berhenti
melihat secara tersebut
Media Massa menerima informasi dan berita dari berbagai sumber. Di sini berita
akan masuk ke gatekeeper (redaksi), untuk menyeleksi pemberitaan yang layak untuk
dimuat. Adapun karakteristik isi pesan media massa adalah sebagai berikut:
a) Novalti: Sesuatu yang baru. "Sesuatu yang baru" merupakan unsur yang terpenting
bagi suatu pesan media massa
b) Jarak: Dekat atau jauh. Jarak terjadinya suatu peristiwa dengan tempat publikasinya
peristiwa mempunyai arti penting. Khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal-hal
yang berhubungan langsung dengan kehidupan dan lingkungannya.
c) Popularitas: Peliputan tentang tokoh organisasi/ kelompok ,tempat dan waktu yang
penting dan terkenal akan menjadi berita besar dan menarik perhatian khalayak.
d) Pertentangan: Konflik. Hal-hal yang mengungkapkan pertentangan,baik dalam
bentuk kekerasan atau menyangkut perbedaan pendapat dan nilai biasanya disukai
oleh khalayak.
e) Komedi: Humor. Manusia pada dasarnya tertarik pada hal yang lucu dan
menyenangkan. Oleh karena itu,bentuk penyampaian pesan yang lucu disukai
khalayak.
f)
Seks dan keindahan: Salah satu sifat manusia adalah menyenangi unsur seks dan
kecantikan atau keindahan sehingga unsur tersebut bersifat universal,dan menarik
minat khalayak. Maka,media massa seringkali mengangkat kedua unsur tersebut
kedalam tulisannya.
g) Emosi: Hal-hal yang berkaitan menyentuh kebutuhan dasar (basic needs) seringkali
menimbulkan emosi dan simpati khalayak.
h) Nostalgia: Menunjukkan pada hal yang mengungkapkan pengalaman di masa lalu.
i)
Human Interest: Setiap orang pada dasarnya ingin mengetahui segala peristiwa yang
menyangkut kehidupan orang lain. Hal ini sering diangkat media massa melalui
tulisan biografi,bibliografi,berita,feature dan acara deskriptif lainnya.
2016
5
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Karakteristik Khalayak
Khalayak (audience) merupakan factor penentu keberhasilan komunikasi. Ukuran
keberhasilan upaya komunikator yang ia lakukan adalah apabila pesan-pesan yang
disampaikan melalui saluran/medium yang diterima sampai pada khalayak sasaran,
dipahami, dan mendapatkan tanggapan positif, dalam arti sesuai dengan harapan
komunikator.
Menurut Schramm, seorang perancang komunikasi yang baik tidak akan memulai
upayanya dari “apa yang harus dikatakan”, “saluran apa yang akan dipergunakan”, atau
“bagaimana cara mengatakannya”, melainkan terlebih dahulu mempertanyakan “siapa yang
akan menjadi sasaran penyempaian pesan”.
Dalam proses komuniksi massa, implikasi dari pernyataan Schramm tersebut di atas
adalah, bahwa sebelum komunikator mempengaruhi khalayak melalui pesan-pesan yang
disampaikannya, khalayak terlebih dahulu mempengaruhi komunikator. Itulah sebabnya
komunikator akan berusaha mengumpulkan data dan informasi mengenai karakteristik dari
individu atau kelompok, atau warga khalayak yang akan dijadikan sasaran. Atas dasar hal
inilah baru komunikator akan dapat menentukan “apa” yang akan disampaikan dan
“bagaimana” cara menyampaikannya.
Konsep “khalayak” (audience) dalam konteks komunikasi telah dikenal sejak jaman
Yunani Kuno. Pada masa itu pengertian khalayak menunjuk pada sekumpulan orang yang
menonton suatu pertunjukan (misalnya drama, atau pertandingan). Dengan demikian
pengertian khalayak di sini adalah sekumpulan orang yang terorganisir pada waktu dan
tempat tertentu, di mana masing-masing secara sukarela datang ke suatu tempat karena
memiliki perhatian yang sama serta tujuan yang lebih kurang sama, yaitu ingin memperoleh
hiburan.
Sejalan perkembangan jaman, pengertian khalayak tersebut di atas sudah tidak lagi
memadai untuk menggambarkan kondisi nyata dari khalayak. Perubahan yang terjadi dalam
masyarakat, khususnya perubahan yang terjadi dalam hal teknologi komunikasitelah
mengubah konsepsi khalayak dari rumusan awalnya. Kehadiran teknologi mesin cetak telah
melahirkan khalayak pembaca yang tidak lagi terbatas pada dimensi ruang dan waktu.
Munculnya komersialisasi media massa telah memperluas skala operasi media massa dari
hanya sekedar institusi sosial menjadi institusi ekonomi.
2016
6
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Adapun karakteristik khalayak dalam komunikasi massa dapat dilihat pada bagian di
bawah ini:
a) Khalayak sebagai penggarap informasi
Pada dasarnya proses pengolahan informasi yang terjadi pihak penerima
(khalayak) bersifat “selektif”. Pihak penerima pesan pasda saat berhadapan dengan
“bentuk
informasi”
tertentu
akan
melakukan
“decoding”
(pemecahan
atau
penginterpretasian kode). Akhirnya, tidak semua isi informasi akan diserap oleh si
penerima secara utuh. Artinya, satu atau beberapa bagian dari isi pesan itu tidak
akan dicerna atau diolah karena tidak masuk dalam kerangka pengetahuan dan
pengalaman hidupnya, atau karena dipandang tidak sesuai dengan keperluan, minat,
dan keinginannya.
Beberapa studi menunjukkan bahwa, tingkat pendidikan seseorang secara
signifikan turut mempengaruhi derajat pengolahan informasi yang smpai kepada
dirinya. Orang yang latar belakang pendidikannya relative ‘tinggi’, di samping tinggi
rasa ingin tahunya tentang sesuatu, juga cenderung lebih kritis, selektif, dan banyak
pertimbangan dibandingkan dengan orang yang latar belakang pendidikannya lebih
rendah. Itulah sebabnya mempengaruhi sikap dan pendapat
orang
yang
berpendidikan tinggi jauh lebih sulit dibandingkan dengan orang yang latar belakang
pendidikannya lebih rendah.
b) Khalayak sebagai “problem solver”
Khalayak jelas tidak terlepas dari permasalahan kehidupan yang mereka
hadapi. Mereka juga akan selalu berupaya mencari cara-cara pemecahannya. Dari
pihak penerima pesan (khalayak), salah satu fungsi yang diharapkan dari
penyebaran informasi melalui media massa adalah , bahwa informasi tersebut
mampu membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi. Dengan demikian
informasi atau pesan yang dipandang tidak membantu mereka dalam memecahkan
permasalahan atau malah mungkin menambah kesulitan/permaslahan baru, jelas
tidak akan mendapat perahtian mereka.
2016
7
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c)
Khalayak sebagi mediator
Pada dasarnya proses penyebaran informasi tidak berhenti pada khalayak
sasaran secara langsung sebagai barisan pertama. Arus penyebaran informasi bisa
melalui berbagai tahap dan barisan.Proses penyebaran informasi yang demikian
lazim disebut sebagai “multi-step flow of communication”. Seorang warga khalayak
setelah menerima informasi dari suatu medium kemungkinan besar akan kembali
meneruskan informasi tersebut kepada orang-orang lainnya. Dan orang-orang yang
menerima informasi inipun selanjutnya akan menyampaiakan kembali ke orangorang lainnya.
Dalam proses pengolahan informasi terjadi proses seleksi yang mencakup
perhatian (selective attention), persepsi (selective perception), dan daya ingat
(selective recall)
d) Khalayak yang mencari pembela
Pada suatu waktu seseorang dapat mengalami krisis keyakinan dan diliputi
rasa ketidakpastian. Hal ini bisa terjadi karena adanya sesuatu yang baru yang
mempengaruhi keyakinannya, atau karena factor-faktor lainnya. Dalam keadaan
demikian orang tersebut akan berupaya mencari data dan informasi yang dipandang
bisa mendukung atau membela keyakinannya.
Motivasi mencari informasi yang diharapkan akan dapat menajdi “pembela”
keyakinan merupakan salah satu factor yang mendorong terjadinya seleksi media.
Dengan perkataan lain, seseorang memilih satua medium tertentu dengan alasan
bahwa informasi yang diperoleh dari medium tersebut mampu mendukung atau
memperkuat keyakinannya.
e) Khalayak sebagai anggota kelompok
Sebagai mahluk sosial, seorang individu juga terikat oleh nilai-nilai kelompok
yang diikutinya, baik secara formal maupun informal. Yang dimaksud dengan
kelompok formal di sini antara lain ABRI, KORPRI, Serikat Buruh, dll, sedangkan
yang termasuk kelompok informal misalnya kelompok-kelompok hobi seperti
pencinta alam, kelompok olah raga, dan lain lain.
2016
8
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
f) Khalayak sebagai Kelompok
Secara sosiologis masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok orang yang
mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri bisa menyangkut cirri demografis seperti jenis
kelamin, usia, pekerjaan, sukubangsa, dan bisa juga brdasarkan cirri-ciri
nondemografis seperti nilai, hobi, orientasi, dan lain-lain. Cara berbicara dengan
kalangan orang tua tentunya berbeda dengan kalangan anak muda. Kaitannya
dengan proses penyebaran informasi melalui media massa adalah, bahwa
diperlukan adanya “segmentasi” khalayak. Melalui segmentasi ini khalayak
dipandang sebagai suatu kelompok yang secara relative mempunyai ciri-ciri yang
tidak terlalu beragam. Dengan demikian, penyajian pesan/informasi dengan
sendirinya akan disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik dari kelompok
khalayak sasaran.
g) Selera Khalayak
Dalam kaitannya dengan media massa seperti surat kabar dan majalah,
selera khalayak ini bisa menyangkut aspek-aspek jenis isi informasi, (misalnya
informasi politik, ekonomi, sosial, budaya), teknik penyajian (bentuk huruf, lay out),
atau bentuk/formatnya (surat kabar, majalah, tabloid, sheet). Agar penyampaian
informasi mencapai sasarannya, terlebih dahulu perlu diketahui apa dan bagaimana
selera dari calon sasaran khalayak yang akan dituju. Selera khalayak ini bisa juga
berubah-ubah.
Dengan demikian, secara garis besar dikenal adanya dua tipe khalayak, yaitu
khalayak umum (general audience), dan khalayak khusus (specialiazed audience). Adanya
tingkatan kategori khalayak tersebut menunjukkan bahwa sifat khalayak sesungguhnya tidak
pasif seperti digambarkan dalam teori jarum hipodermik, tetapi cenderung aktif sebagaimana
dijelaskan dalam teori uses and gratification. Teori jarum hipodermik beranggapan bahwa
khalayak bersifat pasif dan oleh karena itu kalau kepadanya terus menerus disuntikkan
suatu pesan, maka pada akhirnya mereka akan terpengaruh oleh pesan tersebut.
Sedangkan teori uses and gratification secara sadar mengakui bahwa khalayak cenderung
aktif sehingga mereka akan memilih jenis media dan menggunakannya sesuai dengan
kebutuhan dan tingkat kemampuan media tersebut dalam memuaskan kepentingan mereka.
2016
9
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(Rakhmat, 2000: 62-68 dan Rakhmat, 2000: 202-208). Dari sudut pandang teori uses and
gratification, posisi khalayak menjadi subyek yang menentukan jenis media yang akan
dipergunakan dan memilih jenis program yang akan diakses.
Untuk itu, teori uses and gratifications memprediksikan bahwa khalayak tergantung
pada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan
khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa.
Namun perlu digaris bawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama
terhadap semua media.
Khalayak memiliki pandangan dalam menekankan dari ukuran besar, heterogenitas,
penyebaran dan anonimitasnya serta, maka ada tiga perbedaan jenis audiens yaitu: 1)
Populasi yang tersedia untuk menerima “tawaran” komunikasi tertentu, dengan demikian
semua yang memiliki pesawat televisi adalah audiens televisi dalam arti tertentu; 2)
Terdapat audiens yang benar-benar menerima hal-hal yang ditawarkan dengan kadar yang
berbeda-beda seperti pemirsa televisi reguler, pembeli surat kabar dan sebagainya; 3) Ada
bagian audiens sebenarnya yang mencatat penerima isi dan akhirnya masih ada bagian
kecil yang mengendapkan hal-hal yang ditawarkan dan diterima.
2016
10
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Denis McQuail, Mass Communication Theory (Teori Komunikasi Massa), Erlangga, 1987.
Nuruddin, 2013, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta, RajaGrafindo Persada
McQuail. 1987. Teori Komunikasi Massa edisi 2. Jakarta: Erlangga
Rakhmat, Jalaluddin, 2000. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya
(cetakan ke-18)
Rakhmat, Jalaluddin, 2000. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya (cetakan
ke-15)
Rakhmat, Jalaluddin, 2008, Psikologi Komunikasi, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Winarni, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, UMM Press, 2003.
William R. Rivers at.al., Media Massa dan Masyarakat Modern: Edisi Kedua, Prenada
Media,
Jakarta,
2003.
“Mass
Communication
Theories”,
Brian
Brown,
www.aber.ac.uk
Effendy, Uchjana. 2003. Onong. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
2016
11
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download