Keputusan Uji Statistik - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
STATISTIK SOSIAL
Pengujian Hipotesis
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Humas
Tatap Muka
07
Kode MK
Disusun Oleh
85003
Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom
Abstract
Kompetensi
Hipotesis berasal dari bahasa
Yunani, Hupo berarti lemah atau
kurang atau di bawah dan Thesis
berarti teori, proposisi atau
pernyataan yang disajikan sebagai
bukti sehingga dapat diartikan
sebagai:
Mahasiswa dapat menjelaskan
dengan baik dan benar pengertian
hipotesis dan pengujiannya, langkahlangkah hipotesis dan dapat
menerapkan langkah-langkah
pengujian hipotesis dalam
penghitungan pengujian hipotesis
“pernyataan yang masih lemah
kebenarannya dan perlu dibuktikan
atau dugaan yang bersifat masih
sementara”
Pengujian Hipotesis Deskriptif
Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo berarti lemah atau kurang atau di bawah
dan Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti
sehingga dapat diartikan sebagai:
“pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang
bersifat masih sementara”
Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan
apakah menerima atau menolak hipotesis mengenai parameter populasi.
Ciri-ciri Hipotesis yang baik
Adapun ciri-ciri hipotesis yang baik adalah:
 Hipotesis harus menyatakan hubungan
 Hipotesis harus sesuai dengan fakta
 Hipotesis harus sesuai dengan ilmu
 Hipotesis harus dapat diuji
 Hipotesis harus sederhana
 Hipotesis harus dapat menerangkan fakta
Tiga bentuk rumusan hipotesis menurut tingkat eksplanasi yg akan diuji :
 Hipotesis deskriptif
 Hipotesis komparatif
 Hipotesis asosiatif
Sumber: Sugiyono, 2006
2014
2
Statistik Sosial
Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hipotesis Deskriptif
Dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri,
tidak
membuat
perbandingan
hubungan.
Contoh:
Penelitian tentang daya tahan lampu merk “X“
Rumusan masalah penelitian:
Seberapa tinggi daya tahan lampu merk “X“?
Hipotesis deskriptif:
Daya tahan lampu merk “X“=800 jam
Hipotesis deskriptif adalah Merupakan proses pengujian generalisasi
hasil penelitian yg didasarkan pada 1 sampel.
Kesimpulan yg akan dihasilkan adalah apakah hipotesis yg diuji dapat
digeneralisasikan atau tidak. Bila H0 diterima berarti dapat digeneralisasikan
Secara garis besar dapat kita gambarkan sebagai berikut:
2014
3
Statistik Sosial
Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
atau
Statistik yang digunakan untuk menguji Hipotesis Deskriptif
 Data Nominal
 Test Binomial
 Chi kuadrat (1 sampel)
 Data Ordinal
 Run test
 Data interval/ratio
 t-test (1 sampel)
 z-test (bila simpangan baku populasi diketahui)
macam-macam pengujian hipotesis deskriptif:
 uji 2 pihak (two tail test) = dua arah
 uji 1 pihak (one tail test) = satu arah
 pihak kanan
 pihak kiri
secara umum dapat kita tuliskan rumus:
X 
t
S
n
Keterangan:
t
= nilai yang dihitung (disebut t hitung)
X
= rata-rata x

= nilai yang dihipotesiskan
s
= simpangan baku
n
= jumlah anggota sampel
2014
4
Statistik Sosial
Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis deskriptif
1) Menghitung rata-rata data
2) Menghitung simpangan baku
3) Menghitung harga t hitung
4) Melihat harga t tabel
5) Menggambarkan kurva lonceng
6) Meletakkan kedudukan t hitung dan t tabel dalam kurva yang telah dibuat
7) Membuat keputusan pengujian hipotesis
Contoh uji 2 pihak:
Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa
“daya tahan berdiri pramuniaga Matahari dikota Malang adalah 4 jam/hari
sebagai berikut:
Penyelesaian:
X 
t
S
n
n  31
  4 jam / hari
X 
2014
5
3  2  3    3  3
 4,654
31
Statistik Sosial
Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
s
n

i 1
X
X
n 1
i

2
s  1,81
Diketahui bahwa rata-rata berdiri pramuniaga adalah 4,645 jam/hari
Selanjutnya rata-rata sampel (4,645 jam/hari) diuji apakah ada perbedaan secara
signifikan atau tidak dengan yang di hipotesiskan (4jam/hari).
X 
t
S
n
4,645  4
t
1,81
31
t  1,98
Diketahui t hitung =1,98, sedangkan t tabel berdasarkan derajat kebebasan (n – 1)
dan taraf signifikannya ( ) 5% adalah 2,042
Karena t hitung (1,98) < t tabel (2,042), maka H0 diterima.
2014
6
Statistik Sosial
Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jadi, bila H0 diterima, berarti hipotesis nol yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri
pramuniaga Matahari di kota Malang 4 jam/hari dapat di generalisasi untuk seluruh
populasi pramuniaga Matahari di kota Malang.
Tingkat Signifikasi dan Penolakan
Tingkat signifikasi adalah tingkat probabilitas
yg
ditentukan
oleh
peneliti
untuk
memembuat keputusan menolak atau mendukung hipotesis (1%, 5%, 10%).
Tingkat keyakinan adalah tingkat probabilitas yg ditetapkan oleh peneliti bahwa
statistik sampel dapat mengestimasi parameter populasi secara akurat.
Kesalahan dalam Keputusan
 Salah jenis pertama ( ) disebut tingkat signifikasi (significance level) adalah
probabilitas menolak H0 padahal H0 tersebut benar
 (  1) disebut tingkat kepercayaan (confidence level) adalah probabilitas untuk
tidak membuat kesalahan jenis pertama
 Salah jenis kedua (  ) adalah probabilitas untuk menerima H0 padahal H0 tersebut
salah.
 (1   ) adalah probabilitas untuk tidak membuat kesalahan jenis kedua dan dikenal
dengan tingkat kekuatan uji (power of the test)
2014
7
Statistik Sosial
Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ringkasan Tipe Kesalahan
Type I dan II mempunyai relasi berkelebihan, idealnya kedua kesalahan minimal, tetapi
jika kesalahan yang satu diperkecil yang lain membesar.
Keputusan Uji Statistik
 Secara Klasik
 Membandingkan nilai statistik hitung dengan nilai statistik tabel
 Misal, statistik uji Zhitung = 2,5 pada
 = 0.05 dan uji dua arah (two slide) Z tabel =
-1.96 s/d 1.96 merupakan daerah H0
 Karena Zhitung = 2.5 > Ztabel = 1.96 maka H0 ditolak
 Secara Probabilistik
 Membandingkan nilai-p dengan
 Nilai-p = 0.001,

 = 0.05 dan uji dua arah (two slide). Karena nilai-p = 0.001 <
 =0.05 maka H0 ditolak
 Bila nilai-p >   H0 tidak ditolak  simpulan H0
2014
8
Statistik Sosial
Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Bila nilai-p    H 0 ditolak  simpulan H a
Uji Hipotesis
Hipotesis Riset
Menyatakan hubungan:
 Hipotesa nol (H0) vs Hipotesa Alternatif (H1 = Ha)
 Galat (error) tipe I, galat tipe II, dan power
 R = Rejection Region. Apabila statistik uji (test statistik ada di daerah ini, maka
tolak H0. Bila tidak, maka pertahankan H0
2014
9
H0 benar
H0 salah
Pertahankan H0
Keputusan benar
Galat Tipe II (  )
Tolak H0
Galat Tipe I ( )
Statistik Sosial
Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom
Keputusan benar
(power)
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Anto Dajan, 1964, Jilid 1, Pengantar Metode Statistik , LP3ES
Hasan, M, Iqbal., Statistik 2 “statistis Inferensif”., edisi kedua., Bumi Aksara., 1999
J. Supranto, 2006, Statistika, “Teori dan Aplikasi”, Erlangga
Robert D. Mason,1996, Teknik Statistika Bisnis dan Ekonomi
Sudaryono, “Statistika Probabilitas” Teori dan Aplikasi., Andi Yogyakarta., 2012
Sudjana, 1992, Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, 2006, “Statistik untuk Ekonomi dan Bisnis”, Tarsinto Bandung
Suharyadi dan Purwanto, “Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern”, 2006
2014
10
Statistik Sosial
Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download