MODUL PERKULIAHAN Psikologi Komunikasi Pokok Bahasan PROSES KOMUNIKASI KELOMPOK Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Advertising and Marketing Communication Tatap Muka 06 Kode MK Disusun Oleh Kode MK Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Abstract Kompetensi Proses Komunikasi Kelompok dikaji dalam beberapa bagian 1. Kelompok dan pengaruhnya pada perilaku komunikasi 2. Faktor – factor yang mempengaruhi keefektifan kelompok Mampu memahami dan menjelaskan dinamika kelompok dan perubahan sikap dan perilaku Komponen Komunikasi kelompok Kelompok kecil adalah Sekumpulan perorangan yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka (Devito, 1997:303) Menurut Kamus Besar Bahasa Inggris (KBBI), bahwa kelompok adalah kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas dengan adat istiadat dan system norma yang mengatur pola-pola interaksi antar manusia. Karakteristik Kelompok Kecil : 1. Sekumpulan perorangan 2. Dihubungkan satu sama lain dengan beberapa cara 3. Ada beberapa tujuan yang sama 4. Dihubungkan dengan beberapa aturan dan struktur yang terorganisasi Robert F. Bales mendefinisikan kelompok kecil sebagai: “Sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi satu sama lain dalam suatu pertemuan yang bersifat berhadapan muka (face to face meeting), di mana setiap anggota mendapat kesan atau penglihatan antara satu sama lainnya cukup kentara, sehingga dia – baik pda saat timbul pertanyaan maupun sesudahnya – dapat memberikan tanggapan kepada masing-masing sebagai penonton”. Sedangkan yang disebut komunikasi kelompok adalah Apabila komunikasi terjadi dengan jumlah pelaku lebih dari tiga orang. Komunikasi kelompok, komunikator mengenal komunikan (antar komunikan). Fokus pada interaksi individu dalam kelompok kecil, biasanya dalam konteks pengambilan keputusan (Littlejohn, 1996:19) Dua tanda kelompok secara psikologis yaitu : 1. Anggota-anggota kelompok merasa terikat dengan kelompok ( ada sense of belonging, yang tidak dimiliki orang yang bukan anggota) 2. Nasib anggota-anggota saling bergantung, sehingga hasil setiap orang terkait dalam cara tertentu dengan hasil yang lain. 2012 2 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Karakteristik komunikasi kelompok kecil : komunikasi kelompok kecil (small group communication) adalah komunikasi yang: ditujukan kepada kognisi komunikan prosesnya berlangsung secara dialogis, tidak linier, melainkan sirkular. komunikator menunjukkan pesannya kepada benak atau pikiran komunikan Umpan balik secara verbal. Komunikan dapat menanggapi uraian komunikator Pesan relatif terstruktur. Bersifat formal dan informal Para anggota dihubungkan satu sama lain Ada beberapa tujuan Ada aturan atau struktur Perilaku peran Karakteristik komunikasi kelompok yaitu: 1. NORMA (nilai-nilai yang dalam kehidupan manusia menentukan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Norma mempunyai fungsi ganda, yakni pertama mengikat rasa persatuan dan kedua memperteguh rasa persatuan. Atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya; ada tiga kategori norma yaitu norma sosial, prosedural, dan norma tugas) 2. PERAN (pola-pola perilaku yang diharapkan dari setiap anggota kelompok; ada dua fungsi peran dalam kelompok yaitu fungsi tugas dan fungsi pemeliharaan 2012 3 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengaruh Komunikasi Kelompok pada komunikasi individu Pengaruh Komunikasi kelompok yang dilakukan seseorang akan berpengaruh pada komunikasi individu tersebut. Bentuk pengaruhnya dibagi dalam 3 macam : 1. Konforamitas Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju (norma) kelompok sebagai akibat tekanan kelompok yang real atau dibayangkan yang sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, namun jika perubahan perilakunya tidak sesuai maka disebut menyimpang.. 2. Fasilitasi atau fasilitas sosial Fasilitasi (dari kata Prancis facile, artinya mudah) menunjukkan kelancaran atau peningkatan kualitas kerja karena ditonton kelompok. Kelompok mempengaruhi pekerjaan sehingga menjadi lebih mudah. Robert Zajonz (1965) menjelaskan bahwa kehadiran orang lain dianggap menimbulkan efek pembangkit energi pada perilaku individu. 3. Polarisasi Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakaan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras 2012 4 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Faktor Situasional yang memengaruhi kelompok Faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok sebagai berikut : 1. Ukuran Kelompok Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan yaitu melaksanakan tugas kelompok dan memelihara moril anggota- anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok disebut dengan prestasi (performance). Tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfaction). Bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi, maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok. Hubungan antara ukuran kelompok dengan prestasi kerja kelompok (performance) bergantung pada jenis tugas yang harus diselesaikan oleh kelompok. Kita dapat membedakan dua macam tugas kelompok yaitu tugas koaktif dan tugas interaktif. Pada tugas yang pertama, masing-masing anggota bekerja sejajar dengan yang lain, tetapi tidak berinteraksi. Pada tugas yang kedua, anggota-anggota kelompok berinteraksi secara terorganisir untuk menghasilkan produk, keputusan, atau penilaian tunggal. Pada kelompok koaktif, jumlah anggota berkorelasi positif dengan pelaksanaan tugas; yakni, makin banyak anggota, makin besar jumlah pekerjaan yang diselesaikan. 2. Jaringan Komunikasi Faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara prestasi dan ukuran kelompok ialah tujuan kelompok. Bila tujuan kelompok memerlukan kegiatan yang konvergen (mencapai suatu pemecahan yang benar), hanya diperlukan kelompok kecil supaya sangat produktif, terutama bila tugas yang dilakukan hanya membutuhkan sumber, ketrampilan, dan kemampuan yang terbatas. Bila tugas memerlukan kegiatan yang divergen (seperti menghasilkan berbagai gagasan kreatif), diperlukan jumlah anggota kelompok yang lebih besar, lebih banyak kepala, lebih baik. Hubungan ini pun umumnya bersifat kurvilinier; artinya, sampai jumlah tertentu, makin banyak makin baik. Tetapi, lewat jumlah tersebut, pertambanhan anggota hanya akan merugikan produktivitas kelompok. Lewat tingkat tertentu, terjadi “diminshing returns” (hasil yang makin berkurang). 3. 2012 Kohesi kelompok 5 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kohesi kelompok adalah suatu solidaritas yang dinamis yang oleh Clovis R. Shepperd disebutnya “cohesion”. Menurut Shepperd, cohesion (paduan) menunjukkan kekuatan yang mengikat anggota, derajat keakraban dan kehangatan antara satu sama lain, hasratnya untuk menjadi jujur dan terbuka untuk menyatakan gagasan dan perasaannya, dan kemampuannya untuk menghadapi kesulitan dan kegentingan yang mungkin menimpa mereka sebagai kelompok. Menurut Napier dan ershenfeld (1987) ukuran kohesi : Anggota menginginkan keanggotaan yang kontinyu dalam kelompok Pentingnya keanggotaan kelompok seseorang semakin tinggi Kelompok bersifat kohesif, berhubungan sangat erat, terikat satu sama lain, dan saling terantung Pelanggaran norma dihukum dengan reaksi yang negatif atau dikucilkan 4. Kepemimpinan Komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok. Faktor kepemimpinan paling menentukan keefektifan komunikasi kelompok. Ragam kepemimpinan ini antaralain otoriter, demokratis, dan laissez faire. Daftar Pustaka Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1996 Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia, Professional Books, 1997 Mulyana, Dedy 2002. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar , Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Sasa Djuarsa Sendajaja, dkk. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka 2012 6 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id