MODUL PERKULIAHAN Psikologi Komunikasi Pokok Bahasan PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Advertising and Marketing Communication Tatap Muka 04 Kode MK Disusun Oleh Kode MK Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Abstract Kompetensi Proses Komunikasi Inter personal dikaji dalam beberapa bagian 1. Persepsi interpersonal 2. Konsep diri Mampu memahami dan menjelaskan Proses psikologi komunikasi interpersonal Proses Komunikasi Antarpribadi Secara umum komunikasi antar pribadi (KAP) dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi. Komunikasi terjadi secara tatap muka (face to face) antara dua individu. Dalam pengertian tersebut mengandung 3 aspek: Pengertian Proses KAP merupakan suatu Pertukaran Mengandung Makna Menurut Hovland (1948:371) dalam Blake (2005 : 30) komunikasi antar pribadi sebagai suatu keadaan interaksi ketika seseorang mengirimkan stimuli (biasanya simbol-simbol verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain, dalam sebuah peristiwa tatap muka. Sedangkan menurut Barnlund dalam Blake (2005 : 31) kajian tentang komunikasi antarpribadi berkenaan dengan penyelidikan atas situasi sosial informal di mana seseorang dalam bertatap muka mengalami interaksi terpusat melalui pertukaran sinyal-sinyal verbl dan nonverbal secara timbal-balik. Menurut Little John , Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-individu, Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang atau tiga orang, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal, seperti suami-istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang guru dengan seorang muridnya, dan sebagainya. Dari sudut pandang Psikologis merupakan Merupakan kegiatan yang melibatkan dua orang atau lebih yang memiliki tingkat kesamaan diri. Saat dua orang berkomunikasi maka keduanya harus memiliki kesamaan tertentu, katakanlah laki-laki dan perempuan. Mereka secara individual dan serempak memperluas diri pribadi masing-masing ke dalam tindakan komunikasi melalui pemikiran, perasaan, keyakinan, atau dengan kata lain melalui proses psikologis mereka. Proses ini berlangsung terus menerus sepanjang keduanya masih terlibat dalam tindak komunikasi. 2015 2 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Menurut Dedy Mulyana (2002: 73), keberhasilan komunikasi antarpribadi menjadi tanggung jawab peserta komunikasi, kedekatan hubungan pihak-pihak yang berkomunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan atau atau respons nonverbal mereka, seperti sentuhan, tatapan mata, jarak fisik juga ekspresi wajah. Hal-hal yang mempengaruhi Komunikasi Antar Pribadi Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh : persepsi interpersonal; konsep diri atraksi interpersonal hubungan interpersonal Dalam modul ini akan dibahas terlebih dahulu persepsi interpersonal dan konsep diri. Persepsi Interpersonal Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Persepsi interpersonal disebut juga persepsi sosial. Yaitu proses seseorang mempersepsi orang lain dengan menggunakan seluruh kondisi jiwa raga dan melalui konsep diri. Istilah persepsi interpersonal digunakan untuk tidak mengaburkan istilah dan untuk menggaris bawahi manusia (dan bukan benda) sebagai objek persepsi. Persepsi pada objek selain manusia kita sebut saja persepsi objek. perbedaan antara persepsi objek dengan persepsi interpersonal antara lain : Pertama, pada persepsi objek, stimuli di tangkap oleh alat indera kita melalui benda-benda fisik: gelombang, cahaya, gelombang suara, temperature dan sebagainya; pada persepsi interpersonal, stimuli sampai kepada kita melalui lambing-lambang verbal atau grafis yang di sampaikan pihak ketiga. 2015 3 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kedua, saat kita menanggapi obyek, kita hanya menanggapi sifat-sifat luar obyek itu, kita tidak meneliti sifat batiniah obyek itu. Sedangkan pada persepsi interpersonal, kita mencoba memahami apa yang tidak tampak dari alat indera kita. Ketiga, Ketika kita mempersepsi obyek, obyek tidak bereaksi kepada kita, kita pun tidak memberikan reaksi emosional padanya, sedangkan persepsi interpersonal terdapat pengaruh faktor-faktor personal kita dan karakteristik orang yang kita tanggapi dan hubungan kita pada orang tersebut. Keempat, obyek relatif tetap, sedangkan manusia selalu berubah mengikuti proses hidup yang dialami. Pengaruh factor-faktor situasional pada persepsi interpersonal Pengaruh faktor-faktor Situasional pada Persepsi Interpersonal antara lain : 1. Deskripsi Verbal Deskripsi verbal lebih mengarahkan pada penilaian dari pilihan kata-kata sifat yang diutarakan dalam proses komunikasi. Penilaian dilihat dari segi sifat yang di perankan oleh partisipan komunikasi secara umum pada saat berkomunikasi. Contoh kata sifat cerdas, sabar, teguh, semangat, hangat, dingin dll. 2. Petunjuk Proksemik Proksemik adalah studi tentang penggunaan jarak ruang utama dalam penyampaian pesan. Penggunaan ruang bisa sebagai pengungkapan diri sejelas dan sepasti katakata dan kalimat. Edward Hall (1959, 1966) membedakan 4 macam jarak: - Jarak Intim (fase dekat-bersentuhan sampai ke fasa jauh sekitar 0 sampai 45 cm) - Jarak Pribadi ( fasa 45 cm - 120 cm) - Jarak Sosial (fasa 120 - 210 cm) - Jarak publik (360 - 450 cm) 2015 4 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Petunjuk Kinesik Petunjuk Kinesik paling sukar untuk di kendalikan secara sadar oleh orang yang menjadi partisipan komunikasi. Petunjuk kinesik berasal dari gerakan tubuh. Paul Ekman dan Wallace (1969) membedakan 5 kelas gerakan non verbal : - Emblim : gerakan pengganti nonverbal untuk kata-kata atau ungkapan tertentu. Contoh isyarat untuk "oke", "jangan ribut". - Ilustrator : Perilaku nonverbal yang menyertai pesan verbal. Ilustrator bersifat lebih alamiah, kurang bebas, dan lebih universal di banding emblim. - Affect Display : gerakan-gerakan wajah yang mengandung makna emosional. Memperlihatkan rasa marah, rasa takut, gembira, sedih, semangat, dan kelelahan. - Regulator : perilaku nonverbal yang mengatur, memantau, memelihara, atau mengendalikan pembicaraan orang lain. Contoh saat mendengarkan orang lain, anda mengganggukkan kepala, mengerutkan bibir. - Adaptor : Perilaku nonverbal yang dilakukan secara pribadi dan tidak terlihat. Contoh menggaruk kepala yang gatal 4. Petunjuk Wajah Petunjuk wajah dapat menimbulkan persepsi yang bisa diandalkan. Berbagai gerakan wajah bisa mengkomunikasikan macam-macam emosi atau dimensi emosi. Ekman membagi kelompok emosi wajah ini antaralain kebahagiaan, keterkejutan, ketakutan, kemarahan, kesedihan, dan kemuakan/penghinaan. 5. Petunjuk Paralinguistik Yang Di maksud dengan Paralinguistik ialah, cara bagaimana orang mengucapkan lambang-lambang Verbal. Hal ini meliputi, tinggi rendahnya suara, tempo bicara, gaya verbal (dialek), dan interaksi (perilaku ketika melakukan komunikasi atau obrolan ). Petunjuk dari vokal lain dari partisipan komunikasi berupa kecepatan (rate) , volume, irama (rhythm), vokalisasi saat menangis, berbisik, mengerang, bersendawa, menguap, dan berteriak. 6. Petunjuk Artifaktual 2015 5 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Petunjuk Artifaktual meliputi segala macam penampilan sejak potongan tubuh, kosmetik yang dipakai, bau yang ditampilkan, waktu yang digunakan saat berkomunikasi, baju, tas, pangkat, dan atribut-atribut lainnya. Pengaruh faktor-faktor personal pada persepsi Interpersonal Pengaruh Faktor-faktor Personal pada Persepsi Interpersonal antara lain : Persepsi interpersonal besar pengaruhnya bukan saja pada komunikasi interpersonal, tetapi juga pada hubungan interpersonal. Karena itu, kecermatan persepsi interpersonal akan sangat berguna untuk meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal kita. 1) Pengalaman Pengalaman tidak selalu lewat proses belajar formal. Pengalaman kita bertambah juga melalui rangkaian peristiwa yang pernah kita hadapi. 2) Motivasi Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan didalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakannya yang dilakukan oleh manusia selalu dimulai dengan motivasi (niat). Motivasi adalah dorongan dari dalam, dorongan sesaat, emosi atau keinginan yang menggerakkan seseorang untuk berbuat dan mencapai tujuan tertentu. Motivasi dibagi menjadi dua : a. Motivasi intrinsik : motivasi yang berasal dari rangsangan di dalam diri. Rangsangan itu mendorong perbuatan tanpa pamrih. b. Motivasi ekstrinsik : rangsangan dari luar yang menggerakan individu untuk melakukan suatu aktifitas yang membawa manfaat kepada individu itu sendiri. Bentuknya bisa nilai, pujian, insentif, hadiah, atau penghargaan. 2015 6 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3) Kepribadian kepribadian yaitu motif, sifat, dan temperamen, konsep-konsep ini menyiratkan pada pola prilaku individu. Temperamen misalnya, lebih menunjuk pada dasar biologis dari prilaku, sementara motif dan sifat terkait dengan pengaruh lingkungan social. Dalam psikoanalisis di kenal proyeksi, sebagai salah satu pertahanan ego. Proyeksi adalah mengeksternalisasikan pengalaman subjektif secara tidak sadar. Orang melemparkan perasaan bersalahnya kepada orang lain. Maling teriak maling adalah contoh tipikal dari proyeksi. Kepribadian otoriter adalah sindrom kepribadian yang di tandai oleh ketegaran berpengang pada nilai-nilai konvensional, hasrat berkuasa yang tinggi, kekakuan dalam hubungan interpersonal, kecendrungan melemparkan tanggung jawab pada sesuatu di luar dirinya, dan memproyeksikan sebab-sebab dari peristiwa yang tidak menyenangkan pada kekuatan di luar dirinya. Bentuk kepribadian orang lainnya adalah mudah bergaul, ramah, terbuka ( ekstrovert ), tertutup (introvert), otoriter. Pengaruh Konsep diri pada komunikasi interpersonal Konsep diri (self consept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sufat yang unik pada manusia, sehingga dapat di gunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Konsep diri digolongkan dalam 2 jenis, yaitu gambaran diri dan penghargaan diri. Gambaran diri termasuk aktifitas anda melihat apa yang dilakukan diri anda, kategori penempatan dalam diri anda, bahasa yang yang anda gunakan untuk menjelaskan diri anda dan pemahaman anda tentang bagaimana orang lain melihat diri anda. Penghargaan diri atau penilaian diri adalah evaluasi anda tentang diri andadan manfaat, dan indikasi bagaimana anda menyukai dan menilai diri anda. William D. Brooks mendefinisikan konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologi,sosial, dan finis. Bayangkan anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini pada diri anda sendiri: 2015 7 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bagaimana watak saya sebenarnya? Apa yang membuat saya bahagia atau sedih? Apa yang sangat mencemaskan saya? Bagaimana orang lain memandang saya? Apakah mereka menghargai atau merendahkan saya? Apakah mereka membenci atau menyukai saya? Bagaimana pandangan saya tentng penampilan saya? Apakah saya orang cantik atau jelek? Apakah tubuh saya kuat atau lemah? Jawaban pada tiga pertanyaan yang pertama menunjukkan persepsi psikologi tentang diri anda; jawaban pada tiga pertanyaan kedua, persepsi sosial pada diri anda;dan jawaban pada tiga pertayaan terakhir, persepsi fisis tentang diri anda.konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian anda tentang diri anda. Jadi, konsep diri meliputi apa yang anda pikirkan dan apa yang anda rasakan tentang diri anda. Bagaimana konsep diri anda dibentuk ? Kita dilahirkan tanpa konsep diri, tapi kita berusaha menemukannya dengan kunci peran dalam membuat sesuatu. Konsep diri dibentuk dari lingkungan, orang-orang disekitar anda, orang tua, rekan kerja dan lain-lain. Jika seseorang menganggap anda penting, mereka akan membuat anda merasa diterima, dicintai bernilai dan hasilnya anda akan mengembangkan konsep diri yang positif. Disisi lain ketika orang-orang melihat rendah diri anda seperti dikucilkan atau yang lainnya, itu adalah pengembangan konsep diri yang negative . 1. a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Orang lain, Gabriel Marcel, filosof eksestensialis, yang mencoba menjawab misteri keberadaan, The Mystery of being, menulis tentang peranan orang lain dalam memahami diri kita, “kita mengenal diri kita dengan mengenal orang lain lebih dahulu. Harry Stack sullivan (1953) menjelaskan bahwa jika kita di terima orang lain, di hormati dan disenangi karena keadaan diri kita, kita akan cendrung bersikap menghormati dan menerima diri kita. Sebaliknya, bila orang lain selalu meremehkan kita, menyalahkan kita dan menolak kita, kita akan cenderung tidak akan menyenangi diri kita. 2015 8 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id b. Kelompok rujukan (Reference Group) Dalam pergaulan bermasyarakat, kita pasti menjadi anggota berbagai kelompok; RT, Persatuan Bulutangkis, Ikatan Sarjana Komunikasi. Setiap kelompok mempunyai norma-norma tertentu. Ada kelompok secara emosional mengikat kita, dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Ini disebut kelompok rujukan. 2. Pengaruh konsep diri pada komunikasi Interpersonal a. Nubuat yang dipenuhi sendiri , Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesui dengan sikap dirinya. Kecenderungan untuk bertingkah laku sesui dengan konsep diri disebut sebagai nubuat yang di penuhi sendiri. Bila anda berpikir anda orang bodoh, Anda akan benar-benar menjadi orang bodoh. Bila anda merasa memilki kemampuan untuk mengatasi persoalan, maka persoalan apapun yang anda hadapi pada akhirnya dapat anda atasi. Anda berusaha hidup sesui label yang anda lekatkan pada diri anda. Hubungan konsep diri dengan prilaku, mungkin dapat disimpulan dengan ucapan para penganjur berpikir positif; you don’t think what you are, you are what you think. b. Membuka diri Pengetahuan tentang diri akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi lebih dekat pada diri kita. Bila konsep diri sesui dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalamanpengalaman dan gagasan-gagasan baru, lebih cendrung menghindari sikap defensif, dan lebih cermat memandang diri kita dan orang lain. c. Percaya diri (self confidence) Keinginan untuk menutup diri, selain karena konsep diri yang negatif, timbul dari kurangnya kepercayaan kepada kemampuan sendiri. Orang yang tidak menyenangi dirinya merasa bahwa dirinya tidak akan mampu mengatasi persoalan. Orang yang kurang percaya diri akan cendrung sedapat mungkin menghindari situasi komunikasi. Ia takut orang lain akan mengejek atau menyalahkannya. Dalam diskusi, ia akan lebih banyak diam. Tentu tudak semua apresiasi komunikasi di sebabkan kurangnya percaya diri; teteapi di antara berbagai faktor, percaya diri adalah yang paling menentukan. d. 2015 Selektivitas 9 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Konsep diri memengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri memengaruhi kepada pesan apa anda bersedia membuka diri, bagaimana kita memersepsi pesan itu, dan apa yang kita ingat,”tulis Anita Taylot et al (1977:112). Dengan singkat, konsep diri menyebabkan terpaan selektif(selektive exposure), persepsi selektif (selektive perception), dan ingatan selektif(selektive attention). Menurut Jalaludin Rahmat ada lima petunjuk orang yang memiliki konsep diri positif : - Yakin akan kemampuan mengatasi masalah - Merasa setara dengan orang lain - Menerima pujian tanpa rasa malu - Sadar setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku tidak selalu disetujui masyarakat - Mampu memperbaiki diri dengan memperbaiki dari hal-hal tidak disenangi dan mau berusaha mengubahnya Ciri- ciri Konsep Diri Negatif disampaikan oleh William D Brooks dan Philip Emmert : - Peka terhadap kritik - Responsive sekali terhadap pujian - Hiperkritis, cenderung tidak diperhatikan atau tidak disenangi oleh orang lain - Bersikap pesimis terhadap kompetisi dan enggan bersaing dengan orang lain - Bersikap pesimistis terhadap kompetisi Daftar Pustaka Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1996 Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia, Professional Books, 1997 Kincaid, D. Lawrence dan Wilbur Schramm, 1993. Asas-asas Komunikasi Antar Manusia, LP3ES Mulyana, Dedy 2002. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar , Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Sendjaja, Sasa Djuarsa, 2003, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka 2015 10 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id