MODUL PERKULIAHAN Psikologi Komunikasi Pokok Bahasan PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Advertising and Marketing Communication Tatap Muka 05 Kode MK Disusun Oleh Kode MK Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Abstract Kompetensi Proses Komunikasi Inter personal dikaji dalam beberapa bagian 1. Atraksi interpersonal 2. Hubungan Interpersonal simulasi Mampu memahami dan menjelaskan Proses psikologi komunikasi interpersonal Komponen Komunikasi antarpribadi Komponen-komponen komunikasi antarpribadi menurut Djuarsa, 2004: 5.5. antara lain : 1. Pengirim dan penerima : Komunikasi antar pribadi paling tidak melibatkan 2 orang, partisipan komunikasi memformulasikan dan mengirim pesan (fungdi pengirim) dan sekaligus menerima dan memahami pesan (fungsi penerima). 2. Encoding – Decoding : encoding adalah tindakan menghasilkan pesan , proses memformulasikan pesan dengan memilih kata-kata dan symbol. Sedangkan decoding adalah tindakan menginterpretasikan dan memahami pesan-pesan yang diterima. 3. Pesan-pesan : dalam komunikasi antarpribadi, pesan-pesan ini berbentuk verbal seperti kata-kata atau nonverbal (gerakan, symbol) atau gabungan antara bentuk verbal non verbal. 4. Saluran : jembatan menghubungkan pengirim dan penerima informasi> Dalam komunikasi antarpribadi, lazimnya para pelaku bertemu tatap muka. 5. Gangguan (noise) : gangguan saat berlangsungnya komunikasi, Dalam komunikasi antar pribadi gangguan ini mencakup 3 hal : pertama, gangguan fisik, gangguan pada proses transmisi pesan misal gaduh, interupsi, dan jarak. Kedua, gangguan psikologis, timbul karena perbedaan subyektif di antara orang yang terlibat dalam komunikasi missal emosi, perbedaan nilai-nilai, sikap, status dapat mengakibatkan hambatan psikologis, ketiga, gangguan semantik, terjadi karena kata-kata atau symbol yang digunakan dalam komunikasi karena adanya kegagalan menangkap . 6. Umpan balik : proses penyesuaian, memodifikasi, memperkuat atau mengubah isi pesan yang dilakukan oleh partisipan komunikasi. Dalam komunikasi antar pribadi, umpan balik terjadi secara terus menerus dan bergantian. 7. Konteks : konteks di mana kita berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri. Dimensi konteks ada 3 yaitu dimensi fisik berkaitan dengan tempat, lalu dimensi psikologis mencakup status hubungan diantara partisipan komunikasi, peranan yang dimainkan, norma dan budaya masyarakat, lalu ketiga dimensi temporal berkaitan dengan kejadian-kejadian komunikasi. 8. Bidang pengalaman ( Field of experiences) : bidang pengalaman masing-masing partisipan . 9. Akibat (efek) berbagai akibat baik dari bertambahnya wawasan, berubahnya sikap, dan adanya perubahan tingkah laku dari masing-masing pertisipan. 10. 2012 2 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Djuarsa , 2004 : 5.16 membagi Tujuan dari komunikasi antarpribadi dalam dua kategori : 1 Tujuan yang dilihat sebagai motivasi atau alas an mengapa seseorang terlibat dalam komunikasi antar pribadi. 2 2012 Tujuan-tujuan yang dilihat sebagai hasil atau dari komunikasi antarpribadi. 3 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sedangkan secara umum tujuan komunikasi antarpribadi bertujuan untuk : 1. Mengenal diri sendiri dan orang lain : melalui komunikasi antar pribadi bisa untuk memperbincangkan diri kita, mengetahui diri sendiri juga mengetahui seberapa terbuka kita kepada orang lain, juga bagaimana dengan orang lain 2. Mengetahui dunia luar : memungkinkan kita mengetahui obyek, kejadian-kejadian orang lain 3. Menciptakan dan memelihara hubungan yang bermakna : memungkinkan kita saling mengakrabkan satu sama lain dalam waktu yang lama, saling bantu dan menyayangi 4. Mengubah sikap dan perilaku orang lain : bisa mengetahui sikap kita yang baik atau buruk dan mampu mengubah sikap buruk kita, begitu juga merubah perilaku-perilaku buruk kita juga perilaku orang lain. 5. Bermain dan mencari hubungan : melalui komunikasi antar pribadi bisa memperoleh kesenangan dari ketegangan, keseriusanm kejenuhan dan lain-lain. 6. Membantu orang lain : melalui komunikasi antar pribadi membantu orang-orang disekeliling kita. Atraksi Interpersonal Secara umum komunikasi antar pribadi (KAP) dapat terjadi diawali oleh adanya atraksi interpersonal. Atraksi interpersonal ialah ketertarikan yang terjadi di antara komunikasi interpersonal. Semakin besar ketertarikan kita pada seseorang, kesukaan, sikap positif, dan daya tarik seseorang maka makin besar kecenderungan terjadinya komunikasi interpersonal. Faktor-faktor personal yang memengaruhi Atraksi Interpersonal antara lain : 1. Kesamaan karakteristik personal , yaitu kesamaan dalam hal nilai-nilai, sikap, keyakinan, agama, ideologi, gaya hidup, hobby, dan minat . 2. Tekanan emosional/stress, yaitu bila orang berada dalam keadaan cemas, harapannya ada kehadiran orang yang bisa menemani. 3. Isolasi sosial, orang yang dominan kondisi hidupnya sendiri atau bekerja/beraktifitas sendiri sangat mengharap ada seseorang yang menemani. 4. Harga diri yang rendah, orang yang terbiasa diletakkan harga dirinya direndahkan akan semakin besar hasrat bergabung dengan orang lain dan menerima kasih sayang orang lain. 2012 4 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Lima faktor yang mempengaruhi daya tarik : 1. Daya Tarik (Fisik dan kepribadian) : Daya Tarik (Fisik dan Kepribadian), Kebanyakan, kita lebih menyukai orang yang secara fisik menarik ketimbang orang yang secara fisik tidak menarik, dan kita lebih menyukai orang yang memiliki kepribadian menyenangkan ketimbang yang tidak. 2. Membentuk citra (Impresi), kita terbiasa meletakkan karakteristik-karakteristik positif kepada orang yang menurut kita menarik dan karakteristik-karakteristik negatif kepada orang yang kita anggap tidak menarik. Begitu juga lebih mendahulukan pada orang yang sudah kita kenal di banding yang belum. Lalu semakin mirip dari tindakan, berfikir, bersikap akan menumbuhkan ketertarikan lebih. 3. Kedekatan Kedekatan (Proksimitas), jarak fisik paling penting pada tahap awal interaksi, juga ada kecenderungan lebih menyukai orang yang dekat secara psikologis selain juga fisik. 4. Kesamaan, semakin banyak kesamaan jalan berfikir, sikap, dan bertindak, kebangsaan, suku bangsa, kemampuan, karakteristik fisik, kecerdasan akan mendorong ketertarikan lebih dibanding yang mempunyai banyak perbedaan. 5. Sifat saling melengkapi/Complementary, kita cenderung menyenangi orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama. Ada kesemaan ada yang melengkapi kekurangan Hubungan Interpersonal Judy C. Pearson menjelaskan bahwa komunikasi antar pribadi memiliki karakteristik sebagai berikut : KAP dimulai dengan diri pribadi, menyangkut hasil pengamatan dan pengalaman individu KAP bersifat transaksional, ada keserempakan partisipan komunikasi dalam mengirim dan menerima pesan KAP mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi, dalam berinteraksi bukan saja ada pertukaran pesan namun juga berkaitan dengan partisipan-partisipan komunikasi dan bergantung pada sifat dan status hubungan Komunikasi antar pribadi menyaratkan kedekatan fisik antar berkomunikasi 2012 5 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pihak yang KAP melibatkan pihak-pihak yang saling bergantung satu sama lainnya dalam proses komunikasi KAP tidak dapat diubah maupun diulang (irreversible), hal yang disampaikan tidak dapat diubah, baik betul atau salah. Jika terjadi kesalahan, minta maaf kita mungkin diterima, namun tidak dilupakan atau terkenal istilah (to forgive but no forget). Menurut Ruben dan Stewart sebuah hubungan dibentuk ketika terjadinya pengolahan pesan yang timbal balik, sebagaimana diungkapkan oleh Ruben dan Stewart “a relationship is formed whenever reciprocal processing occurs, that is, when two or more individuals mutually take account of and adjus to one another’s verbal or nonverbal behaviour” (2006 : 244). Dengan demikian, apa yang disebut sebagai hubungan interpersonal adalah hubungan yang berdasarkan pada pengolahan pesan yang timbalbalik (the reciprocal message processing). Hubungan interpersonal dalam kajian komunikasi biasa disebut sebagai komunikasi antarpribadi (interpersonal communication). Proses Pembentukan Kesan Proses Pembentukan Kesan bisa dilakukan melalui teori-teori berikut ini : Stereotyping, menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi mengenai mereka berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok. Proses menempatkan orang-orang dan obyek-obyek ke dalam kategori-kategori yang mapan atau penilaian mengenai orang-orang atau obyek-obyek berdasarkan kategorikategori yang dianggap sesuai. Implicit personality theory, Konsep ini merupakan teori yang dipergunakan orang ketika membentuk kesan tentang orang lain. Teori ini tidak pernah dinyatakan, karena itu disebut implicit personality theory. Dalam kehidupan sehari-hari kita lengkap dengan berbagai teori kepribadian. Atribusi adalah proses meyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik orang lain dengan melihat pada prilakunya yang tampak (baron dan Byrne, 1979:56). Proses Pengelolaan Kesan (Impression Management), Kecermatan persepsi interpersonal di mudahkan oleh petunjuk-petunjuk verbal dan nonverbal, dan di persulit olah faktor-faktor 2012 6 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id personal pada penanggap. Kesulitan persepsi juga timbul karena personal stimuli berusaha menampilkan petunjuk-petunjuk tertentu untuk menimbulkan kesan tertentu pada diri penanggap. Pengaruh Persepsi Interpersonal pada Komunikasi Interpersonal sudah jelas bahwa prilaku kita dalam komunikasi interpersonal amat bergantung pada persepsi interpersonal. Pada kenyataannya, persepsi orang seringkali tidak cermat, terjadilah kegagalan komunikasi (communication breakdowns) Tahapan Dalam Komunikasi Interpersonal Dua karakteristik penting tentang hubungan antarpribadi adalah : Pertama, hubungan antar pribadi berlangsung melalui beberapa tahap, mulai dari tahap interaksi awal sampai pemutusan. Kedua, hubungan antarpribadi berbeda-beda dalam hal keluasan (breadth) dan kedalamannya (depth). Kebanyakan hubungan menurut Knapp, 1984 : wood, 1982 dalam De vito akan berkembangan melalui tahap-tahap. Tahap-tahap itulah tidak berlaku umum, ada kalanya dimodifikasi dan direvisi. Dan menurut de vito¸model Dari karakteristik pertama, maka Devito (1997 : 233) memberikan gambaran tahapan hubungan melalui “model hubungan lima tahap cukup bersifat standart. Tahap-tahap penting dalam pengembangan hubungan. Kelima tahap itu adalah : 1. Kontak (contact) Pada tahap pertama kita membuat kontak. Ada beberapa macam persepsi alat indera. Kita melihat, mendengar, dan membaui seseorang. Menurut beberapa peneliti, selama tahap inilah – dalam empat menit pertama interaksi awal – kita memutuskan apakah kita ingin melanjutkan hubungan ini atau tidak. Pada tahap inilah penampilan fisik begitu penting, karena dimensi fisik paling terbuka untuk diamati secara mudah. Namun demikian, kualitaskualitas lain seperti sikap bersahabat, kehangatan, keterbukaan dan dinamisme juga terungkap pada tahap ini. Jika kita menyukai orang ini dan ingin melanjutkan hubungan kita berlanjut ke tahap kedua 2012 7 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Keterlibatan (involvement) Tahap keterlibatan adalah tahap pengenalan lebih jauh, ketika kita ingin mengikatkan diri kita untuk lebih mengenal orang lain dan juga mengungkapkan diri kita. Jika ini adalah hubungan yang bersifat romantik (kekasih), mungkin kita melakukan kencan pada tahap ini. Jika ini merupakan hubungan persahabatan, kita mungkin melakukan sesuatu yang menjadi minat bersama – pergi ke bioskop atau nonton konser musik bersama-sama. 3. Keakraban (intimacy) Pada tahap keakraban, kita mengikatkan diri kita lebih jauh pada orang ini. Kita mungkin membina hubungan primer (primary relationship), dimana orang ini menjadi sahabat baik atau menjadi kekasih. Komitmen ini dapat mempunyai berbagai bentuk : perkawinan, membantu orang ini, atau kita mengungkapkan rahasia terbesar kita kepada orang ini. Tahap ini hanya disediakan untuk sedikit orang saja – kadang-kadang hanya satu, kadang dua, tiga atau empat orang saja. Jarang sekali orang mempunyai lebih dari empat orang sahabat akrab, kecuali, tentu saja, dalam keluarga. 4. Perusakan (deterioration) Dua tahap berikutnya merupakan penurunan hubungan, ketika ikatan di antara kedua pihak mulai melemah. Pada tahap perusakan kita mulai merasa bahwa hubungan ini mungkin tidaklah sepenting yang kita kira sebelumnya. Kita berdua mulai semakin jauh, makin sedikit waktu senggang yg dilalui bersama. Kalaupun kita saling bertemu, hanya berdiam diri tak bicara untuk mengungkapkan diri. Jika tahapan ini berlanjut, kita memasuki tahap pemutusan. 5. Pemutusan (dissolution) Tahap pemutusan adalah pemutusan ikatan yang mepertalikan kedua pihak. Jika bentuk ikatan itu adalah perkawinan, pemutusan hubungan dilambangkan dengan perceraian, walaupun pemutusan hubungan aktual dapat berupa hidup berpisah. Adakalanya terjadi peredaan; kadang-kadang ketegangan dan keresahan makin meningkat – saling tuduh, permusuhan, dan marah-marah terus terjadi. Dalam bentuk materi, inilah tahap Devito, sedikitnya ada lima alasan yang membuat orang-orang berupaya untuk mengembangkan hubungannya, alasan tersebut adalah : 1. Mengurangi kesepian 2012 8 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kontak dengan sesama manusia mengurangi kesepian. Adakalanya kita mengalami kesepian karena secara fisik kita sendirian, walaupun kesendirian tidak selalu berarti kesepian. Kali lain kita kesepian karena, meskipun mungkin kita bersama orang lain, kita mempunyai kebutuhan yang terpenuhi akan kontak dekat – kadang-kadang secara fisik, adakalanya secara emosional, dan lebih sering lagi kedua-duanya. Sementara banyak orang, dalam upaya mengurangi kesepian, berusaha melingkungi dirinya dengan banyak kenalan. Kadang-kadang ini membantu, tetapi seringkali malah membuat rasa sepi makin parah. Satu hubungan yang dekat biasanya malah lebih baik. Kebanyakan dari kita mengetahui hal ini, dan itulah sebabnya kita berusaha membia hubungan antarpribadi. 2. Mendapatkan rangsangan (stimulasi). Manusia membutuhkan stimulasi. Jika kita tidak menerima stimulasi, kita mengalami kemunduran dan bisa mati. Kontak antarmanusia merupakan salahsatu cara terbaik untuk mendapatkan stimulasi ini. Kita merupakan gabungan dari banyak dimensi yang berbedabeda, dan semua dimensi kita membutuhkan stimulasi. Kita adalah makhluk intelektual, dan karenanya kita membutuhkan stimulasi intelektual. Kita membicarakan gagasan, mengikuti kegiatan dikampus, dan berdiskusi mengenai banyak hal. Dengan cara itu kita mengasah kemampuan penalaran, analitik, dan interpretasi kita. Dengan melakukannya, kita meningkatkan, mempertajam, dan mengembangkan kemampuan-kemampuan ini. 3. Mendapatkan pengetahuan diri (self-knowledge) Sebagian besar melalui kontak dengan sesama manusialah kita belajar mengenai diri kita sendiri. Dalam diskusi tentang kesadaran-diri telah dijelaskan bahwa kita melihat diri sendiri sebagian melalui mata orang lain. Jika kawan-kawan kita melihat kita sebagai orang yang hangat dan pemurah, misalnya, barangkali kita juga akan memandang diri sendiri sebagai hangat dan pemurah. Persepsi-diri kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita yakini dipikirkan orang tentang diri kita. 4. Memaksimalkan kesenangan, meminimalkan penderitaan Alasan paling umum untuk membina hubungan, dan alasan yang dapat mencakup semua alasan lainnya, adalah bahwa kita berusaha berhubungan dengan manusia lain untuk memaksimalkan kesenangan kita dan meminimalkan penderitaan kita. Kita perlu berbagi rasa dengan orang lain mengenai nasib baik kita serta mengenai penderitaan emosi atau 2012 9 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id fisik kita. Barangkali kebutuhan yang terakhir ini bermula dimasa kanak-kanak, ketika kita berlari mendekati ibu sehingga ibu kita dapat mengusap luka atau ikut menikmati kegembiraan kita. Sedangkan karakteristik kedua, yaitu keluasan dan kedalaman hubungan berkaitan dengan uraian jumlah topic yang dibicarakan, semakin banyak topic yang dibicarakan berarti semakin luas hubungan. Sedangkan derajat dalamnya ‘kepersonalan” inti dari individu disebut kedalaman. Melalui konsep penetrasi social kita dapat menguraikan hubungan- persahabatan, percintaan, kekeluargaan, dari segi kedalaman dan keluasan.Teori ini dikembangkan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor (1973, 1987) , yaitu bila suatu hubungan yang awalnya biasa ditandai kedangkalan, lalu lambat laun ada pengungkapan diri yang berjalan terus sampai yang sifatnya intim, akrab, dan kuat biasanya keluasan dan kedalamannya meningkat juga. Kebalikan dari kondisi ini adalah depenetrasi, yaitu kondisi bila suatu hubungan mulai rusak, keluasan dan terjadi pendangkalan . Berkurangnya topic pembicaraan yang menarik dan mengurangi pengungkapan diri dan perasaan. Daftar Pustaka Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1996 Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia, Professional Books, 1997 Mulyana, Dedy 2002. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar , Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Sasa Djuarsa Sendajaja, dkk. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka 2012 10 Psikologi Komunikasi Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id