MODUL PERKULIAHAN Sosiologi Komunikasi Efek Sosial Komunikasi Massa Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Periklanan Tatap Muka 08 Kode MK Disusun Oleh 85005 Desiana E. Pramesti, S.Sos., M.Si. Abstract Kompetensi Komunikasi massa memuat efek, dampak, atau akibat tertentu bagi khalayaknya. Berbagai efek ini dijabarkan melalui analisa teori-teori efek media. Berbagai efek dari terpaan media massa berkonsekuensi pada perubahan individual maupun masyarakat. Mahasiswa diharapkan memahami pengertian efek komunikasi massa dan disfungsi efek komunikasi massa. . Efek Sosial Komunikasi Massa Dikaji Dalam Beberapa Bagian Pendahuluan Komunikasi massa secara praktis dan akademis diyakini membawa pengaruh, dampak, atau efek. Efek komunikasi massa terhadap khalayak memuat keragaman permasalahan yang menimbulkan ketidaksepakatan sebab banyaknya persoalan dari efek kecil hingga efek berdampak besar yang tidak terhitung jumlahnya. Efek komunikasi massa kenyataan dijumpai dalam keseharian kita. Pilihan cara berbusana sebagian besarnya kita contek dari model berpakaian selebritas yang kerap muncul di televisi. Ungkapan-ungkapan bahasa yang tengah in di media massa kemudian kita pakai dalam percakapan kita sehari-hari dengan orang lain. Contoh kecil efek media tersebut mempengaruhi orang banyak dalam menetapkan orientasi pikir, sikap, dan perilaku terhadap suatu gejala dari cara berpakaian maupun pilihan kosakata dalam berbahasa. Munculnya efek media terhadap audience, satu kepastian yang tidak dapat disanggah. Telah banyak dilakukan penelitian untuk membuktikan jika media menjadi penyebab satusatunya bagi dampak sosial tertentu sekalipun dikatakan McQuail tidak mudah mengasumsikan media sebagai fakta tunggal penyebab efek tententu bagi masyarakat, oleh sebab luasnya cakupan persoalan yang tidak terhitung jumlahnya (McQuail, 1987:228). Persoalan-persoalan dampak sosial yang diakibatkan pengaruh media massa dilatari berbagai faktor lingkungan berupa kepentingan pemerintah, kebutuhan industri, kepentingan kelompok penekan, propaganda politik maupun komersial, tekanan opini publik, dan model Ilmu Sosial. Pada Modul Kedelapan, fokus bahasan diarahkan pada dampak komunikasi massa yang menimbulkan efek fungsional dan disfungsional di dalam masyarakat. Untuk itu kita perlu memahami terlebih dahulu definisi efek komunikasi massa dan definisi efek yang diharapkan dari komunikasi massa. Pengertian Efek Pesan-pesan yang disebarkan media massa melalui beragam salurannya mengakibatkan munculnya efek bagi penerima pesan. Efek komunikasi massa ini dapat kita definisikan sebagai : 2012 2 Nama Mata Kuliah dari Modul Desiana E. Pramesti, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri audience sebagai akibat keterpaan pesan-pesan media. Merujuk pada Schramm dalam How Communication Works (dalam Jean M. Civikly 1974, dalam Wiryanto, 2003:134) efek komunikasi massa dapat digolongkan ke dalam efek yang bersifat umum dan efek yang bersifat khusus. (1). Efek Bersifat Umum Penyampaian pesan-pesan melalui media massa dapat diramalkan membawa akibat perubahan cara hidup orang banyak. Melalui terpaan pesan-pesan media yang berlangsung dari hari ke hari secara terus-menerus menjadikan suatu proses efek dasar bagi perubahanperubahan pengetahuan, sikap, maupun perilaku masyarakat. (2). Efek Bersifat Khusus Setiap pesan-pesan media yang ditujukan pada individu dalam suatu mass audience diperkirakan menimbulkan efek perubahan perilaku perorangan. Artinya, bermacam-macam pesan yang ditebarkan secara massal melalui beragam alternatif media, mengarahkan individu sebagai subjek komunikasi yang melaksanakan proses seleksi terhadap isi pesan sesuai dengan kapasitas pengetahuannya yang pada gilirannya menentukan pilihan sikap dan perilakunya terhadap isi pesan media massa. Dua kategori efek yang dikemukakan Schramm dapat kita tarik pemahaman jika pengkajian efek komunikasi massa terhadap audience memfokuskan pada dua hal penting, pertama: efek komunikasi massa jelasnya membawa pengaruh pada terjadinya perubahan sosial kebudayaan masyarakat – dan kedua, efek komunikasi massa hanya dapat diramalkan pada efek perorangan tidak pada mass audience-nya. Intensitas perhatian setiap orang terhadap pesan-pesan media dapat bermacam-macam. Setiap waktunya media menawarkan pesan-pesan pada setiap individu dalam satuan kategori penduduk suatu wilayah yang terdiri dari anggota individu dalam segmentasi jenis seks, usia, pelapisan pendidikan maupun golongan ekonomi, strata keyakinan beragama, kelompok ras dan etnis. Organisasi media ini, menawarkan acara-acaranya melalui radio, televisi, artikel dalam majalah atau buku, pertunjukan bioskop, reklame periklanan – yang kesemua pesan ditujukan bagi golongan khusus masyarakat sesuai segmentasi isi pesan namun kenyataannya keterpaan pesan media dialami oleh setiap orang tanpa kecuali dari berbagai pelapisan masyarakat. Untuk itu, sangat sulit bagi kita merumuskan efek 2012 3 Nama Mata Kuliah dari Modul Desiana E. Pramesti, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id komunikasi massa dalam konteks mass audience sebab keterpaan media secara khusus berlangsung dalam level individual yang kemudian dapat kita generalisir membawa efek yang merubah masyarakat dalam skala makro. Berbagai cara dilakukan guna merumuskan efek-efek yang ditimbulkan media massa terhadap khalayak. Teori-teori tentang efek komunikasi massa secara umum digolongkan dalam tiga model : (1). Model Teori Peluru Bullet Theory atau Stimulus Response istilah lain untuk menyebut Teori Peluru. Pandangan ini sifatnya mekanistik artinya khalayak diposisikan sebagai pihak yang pasif dalam menerima terpaaan pesan. Media massa memiliki efek yang amat kuat dalam membentuk stimulus (rangsangan) hingga terciptanya respon (tanggapan) masyarakat secara langsung terhadap isi pesan media. Model atau Teori Peluru ini dipararelkan dengan Teori Jarum Suntik (Hypodermic Neddle Theory) yang menganalogikan pesan-pesan media ibarat jarum suntik raksasa yang dapat menginjeksi mass audience hingga tindak berdaya. Media membawa efek yang demikian kuat atau all-powerfull media massa – terhadap individu-individu sehingga pandangan ini mengisyaratkan jika setiap orang tampak distandarisasi, diotomatisasi, dan terlepas dari hubungan antar peribadi. Kecenderungannya bisa kita lihat pada homogenisasi nilai-nilai, produksi konsumsi massal, hingga terbentuknya kebudayaan massa. Sekalipun teori ini menilai individu dalam pandangan taken for granted, namun kelihatannya teori ini masih relevan dipakai untuk menjelaskan jika media massa memiliki kekuatan demikian besar membentuk (mengubah) opini publik. (2). Model Efek Terbatas Limited Effects Model muncul sebagai teori yang menerangkan gejala komunikasi massa yang berbeda sifatnya dengan kasus pada Teori Jarum Suntik. Pada kasus efek terbatas, dikatakan jika komunikasi massa tidak memiliki andil dalam merubah kognitif, afektif, dan konatif audience hanya jika khalayak mengkomunikasikan pesan pada orang lain maka media massa dikatakan dapat membawa pengaruh pada terjadinya perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku. Kombinasi komunikasi antar peribadi dan komunikasi massa menjadi penjelasan bagi Konsep Efek Terbatas. Perlu dipahami bahwa pesan-pesan media tidak seluruhnya dapat mencapai sasaran massa secara langsung, sebagian besar berlangsung bertahap mulai dari mass media kepada opinion leader dan dari pemuka pendapat disebarkan kepada khalayak sebagai followers dari opinion leader. 2012 4 Nama Mata Kuliah dari Modul Desiana E. Pramesti, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (3). Model Efek Moderat Moderat Effects Model mengarahkan perhatian pada audience yang cenderung aktif mencari informasi tidak terbatas mengandalkan keberadaan opinion leader. Inti dari tujuan komunikasi ini adalah pembaca, pendengar, pemirsa memanfaatkan komunikasi massa untuk tujuan kepuasaan. Kepuasan dalam hal memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dam kepentingan (requirements). Pengertian Efek yang Diharapkan Komunikasi massa berkonsekuensi terhadap khalayaknya baik secara disengaja maupun tidak disengaja. Kerja lembaga media dikatakan efesien manakala institusi media dapat mencapai tujuan tententu sesuai dengan pedoman kerja yang telah ditetapkan di dalam organisasi bisnisnya. Tentunya, setiap institusi media bertujuan seragam yakni tercapainya sasaran pesan yang dapat membawa efek perubahan kognitif, afektif, dan konatif pada khalayak luas. Segenap perubahan ini berimbas pada tercapainya tujuan komersial ketika sebagian besar orang membeli satu produk yang diiklankan melalui televisi, ini hanya satu contoh kecil dari efek komunikasi massa. Terpaan iklan setiap harinya mendorong setiap orang memperoleh referensi ide tentang sesuatu hal hingga perlahan-lahan gagasan baru diterima di dalam akalnya hingga mendorong kepekaan sikap tertentu dan akibat akhirnya diputuskan satu perilaku untuk mengkonsumsi ide tersebut dalam aktifitas kehidupannya. Hal ini adalah fenomena sosial kehidupan masyarakat industri yang lekat dengan media massa sebagai saluran transformasi pengetahuan utama. Tanpa mengabaikan media distribusi pengetahuan lain seperti keluarga, lingkungan teman bermain maupun pekerjaan, dan institusi pendidikan – namun, perlu kita sadari bersama jika media massa memiliki kekuatan yang relatif kuat mempengaruhi cara kita memperoleh pengetahuan. Berkenaan dengan realitas serupa inilah, maka komunikasi massa dinilai memiliki efek yang perlu kita bersama perhatikan. Dikatakan Zulkarimein Nasution (2004:7.4), media massa dianggap selaku agen transformasi informasi yang dianggap bertanggung jawab dalam hal : (1). Membentuk budaya massa (2). Meningkatkan kenakalan remaja (3). Penyumbang perilaku non-konformis (4). Mengarahkan opini publik bagi kepentingan politik (5). Menekan kreatifitas 2012 5 Nama Mata Kuliah dari Modul Desiana E. Pramesti, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sejalan dengan McQuail (1987:68), bahwa komunikasi massa jelasnya memiliki tujuan, memberikan informasi kepada masyarakat – konsekuensi, membuat masyarakat mengetahui informasi – dan harapan, media idealisasinya memenuhi penyampaian informasi sesuai kebutuhan orang banyak. Ketika media massa menjalankan tujuannya dan tidak berpararel dengan harapan masyarakat maka yang terjadi dapat kita amati bersama melalui budaya televisi kita, ketika ulasan “gratifikasi seks Ahmad Fathonah” diagendakan dalam porsi lebih banyak cenderung dibesarkan mengkecilkan berita “kenaikan BBM” atau “bencana pekerja tambang PT Freeport Indonesia”. Kesimpulan Komunikasi massa memuat efek tertentu yang berkontribusi pada terjadinya perubahan individual dan perubahan masyarakat secara umum. Pada sifat perubahan yang pertama, efek yang diakibatkan oleh terpaan media dapat mempengaruhi cara pengambilan keputusan seseorang yang perubahannya dapat diamati dalam waktu yang singkat. Adapun pada persoalan efek komunikasi massa yang mendorong efek perubahan dalam skala masyarakat luas, perubahannya tidak tampak dalam waktu singkat namun dalam jangka panjang komunikasi massa diyakini membawa pengaruh dramatis dalam cara hidup orang banyak. Dalam persoalan meninjau efek-efek komunikasi massa maka dapat dirumuskan gejala efek ini pada tiga kategori, yaitu Teori Peluru, Teori Efek Terbatas, dan Teori Efek Moderat. Ketiga pandangan ini membantu kita untuk menerangkan jika individu ketika terterpa isi pesan media dapat bersikap pasif bahkan sebaliknya aktif merumuskan kepentingannya pasca diterpa media. Kemudian pada sesi berikutnya, kita membahas pengaruh efek komunikasi massa dalam konteks makro. Di mana, efek media massa diyakini Nasution membawa pada lima gejala perubahan negatip dalam masyarakat luas yang menjadi tanggung jawab sepenuhnya lembaga media. Daftar Pustaka McQuail, Dennis. 1987 Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga. Nasution, Zulkarimein 2012 6 Nama Mata Kuliah dari Modul Desiana E. Pramesti, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2004 Materi Pokok Sosiologi Komunikasi Massa, 1-9; SKOM4205/3SKS, Edisi Kedua, Cetakan Pertama. Jakarta: Universitas Terbuka. Wiryanto 2003 Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Penerbit Program Pasca Sarjana, Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama). 2012 7 Nama Mata Kuliah dari Modul Desiana E. Pramesti, S.Sos., M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id