MODUL PERKULIAHAN Komunikasi Massa Pengertian Komunikasi Massa Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi HUMAS Tatap Muka 01 Kode MK Disusun Oleh D21423EL Aryadillah, S.Sos.I,M.M, M.I.Kom Abstract Kompetensi Manusia tidak dapat tidak berkomunikasi, Saat ini, otomatisasi sebuah media mengharuskan berbagai pihak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan komunikasi yang membentang luas seakan lingkungannya merupakan kota kecil di kediamannya. Manusia telah berevolusi, begitupula teknologi bahwa masyarakat tidak mampu melarikan diri dari pengaruh media dan teknologi informasi pada gilirannya menjadi pusat bagi semua bidang profesi. Mahasiswa diharapkan dapat memahami komunikasi massa Mahasiswa diharapkan dapat memahami Media Massa Mahasiswa diharapkan dapat memahami Pendekatan Motivasional dari Uses and Gratification Mahasiswa diharapkan dapat memahami Arus pesan Komunikasi Massa dan memahami karakteristik media massa Pembahasan 1. Definisi Komunikasi Wilbur Schramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process). Schramm menguraikannya sebagai berikut: “Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu” (Suprapto, 2006: 2-3). A Devito mengemukakan komunikasi sebagai transaksi. Transaksi yang dimaksudkannya bahwa komunikasi merupakan suatu proses dimana komponenkomponennya saling terkait dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan. Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan elemen lain (Suprapto, 2006: 5). Sebagai proses, kata Smith, komunikasi sekaligus bersifat khas dan umum, sempit dan luas dalam ruang lingkupnya. Dirinya menguraikan: “Komunikasi antarmanusia merupakan suatu rangkaian proses yang halus dan sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-sinyal, sandi, arti tak peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi antarmanusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam. Ia dapat menggunakan beratus-ratus alat yang berbeda, baik kata maupun isyarat ataupun kartu berlubang baik berupa percakapan pribadi maupun melalui media massa dengan audience di seluruh dunia…ketika manusia berinteraksi saat itulah mereka berkomunikasi…saat orang mengawasi orang lain, mereka melakukan melalui komunikasi” (Blake dan Haroldsen, 2003: 2-3). Sedangkan, Larry A Samovar, Richard E Porter dan Nemi C Janin dalam bukunya Understanding Intercultural Communication mendefinisikan komunikasi sebagai berikut: “Communication is defined as a two way on going, berhaviour affecting process in which one person (a source) intentionally encodes and transmits a message throught a channel to an intended audience (receiver) in order to induce a particular attitude or behaviour” (Purwasito, 2003: 198). Dance dan Larson (dalam Vardiansyah, 2004: 9) setidaknya telah mengumpulkan 126 definisi komunikasi yang berlainan. Namun, Dance dan Larson mengidentifikasi hanya ada tiga dimensi konseptual penting yang mendasari perbedaan dari ke-126 definisi temuannya itu, antara lain: 2016 2 Komunikasi Massa Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Tingkat observasi atau derajat keabstrakannya. (a) Definisi bersifat umum, misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. (b) Definisi bersifat khusus, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah alat untuk mengirimkan pesan militer, perintah dan sebagainya melalui telepon, telegraf, radio, kurir dan sebagainya. 2. Tingkat kesengajaan. (a) Definisi yang mensyaratkan kesengajaan, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. (b) Definisi yang mengabaikan kesengajaan, misalnya dari Gode (1959) yang menyatakan komunikasi sebagai proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang atau monopoli seseorang menjadi dimiliki dua orang atau lebih. 3. Tingkat keberhasilan dan diterimanya pesan. (a) Definisi yang menekankan keberhasilan dan diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi untuk mendapatkan saling pengertian. (b) Definisi yang tidak menekankan keberhasilan dan tidak diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses transmisi informasi. Pawito dan C Sardjono (1994: 12) mencoba mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dengan mana suatu pesan dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu saluran) dari suatu sumber kepada penerima dengan maksud mengubah perilaku, perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku overt lainnya. Sekurang-kurangnya didapati empat unsur utama dalam model komunikasi yaitu sumber (the source), pesan (the message), saluran (the channel) dan penerima (the receiver). Dari berbagai definisi komunikasi yang ada, Sasa Djuarsa Sendjaja dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi mencoba menjabarkan tujuh definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut antara lain: 1. Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Definisi ini seperti yang dikemukakan Hovland, Janis & Kelley (1953). 2. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lainlain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. Komunikasi ini seperti yang dikemukakan Berelson dan Stainer (1964). 3. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?). Definisi seperti yang dikemukakan Lasswell (1960). 2016 3 Komunikasi Massa Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Definisi ini seperti yang dikemukakan Gode (1959). 5. Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. Definisi ini seperti dikemukakan Barnlund (1964). 6. Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. Definisi ini seperti yang disampaikan Ruesch (1957). 7. Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. Definisi ini seperti yang dikemukakan Weaver (1949) (Zubair, 2006). Sementara Riswandi menyimpulkan beberapa karakteristik komunikasi berdasarkan pada berbagai definisi yang dikemukakan para ahli, antara lain: 1. Komunikasi adalah suatu proses, artinya komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. 2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. 3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang disampaikan. 4. Komunikasi bersifat simbolis karena dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya. 5. Komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional. 6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya bahwa para pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi. (Riswandi, 2006). Sementara komunikasi massa menurut Tan dan Wright, dalam Liliweri (1991;3) Komunikasi Massa adalah “Bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat 2016 4 Komunikasi Massa Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu. Dari definisi mengenai komunikasi massa, maka penulis menyimpulkan bahwa komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang bertujuan untuk komunikasi kepada khalayak yang tersebar, heterogen dan anomin yang didalamnya ada isi pesan untuk dikomunikasikan melalui media massa yaitu media massa cetak atau elektronik, sehingga pesan yang yang disama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Komunikasi massa memiliki bentuk-bentuk media massa yaitu surat kabar, majalah, radio siaran, televisi, film, komputer dan internet. secara garis besar, komunikasi massa memiliki dua fungsi yaitu: fungsi terhadap masyarakat dan fungsi terhadap individu. Menurut Lasswell dan R Charles Wright fungsi komunikasi massa terhadap masyarakat terdiri dari: a) Pengawasan lingkungan: Yaitu, upaya pengumpulan dan penyebaran informasi berbagai peristiwa yang terjadi baik didalam, maupun diluar lingkungan masyarakat. Misalnya, kejadian- kejadian yang berkaitan dengan aspek-aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya, yang disampaikan melalu media massa. b) Korelas antar bagian dalam masyarakat terhadap lingkungan: Meliputi interprestasi terhadap informasi dalam pencapaian konsensus yangn diinginkan. Dalam hal ini, media massa berperan sebagai penghubung setiap kejadian denga tanggapan khalayak. c) Sosialisasi dan pewarisan nilai-nilai: Menujuk pada upaya transmisi dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Misalnya, media massa menyajikan program mengenai nilai-nilai pancasila, gotong royong, atau siaran-siaran perjuangan. d) Hiburan: Menunjukan kepada upaya-upaya komunikatif yang bertujuan memberikan hiburan kepada khalayak luas. Misalnya, mencakup hal-hal yang bersifat seni, film, keindahan tempat-tempat wisata, musik, olahrga, atau permainan- permainan. 2. Karakteristik Komunikasi Dalam komunikasi massa terdapat juga ciri-ciri khusus yang Seperti yang dikatakan oleh Severin dan Tankard Jr dikaitkan dengan pendapat Devito, maka komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya, ciri-cirinya sebagai berikut: a) Komunikasi massa berlangsung satu arah: Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator, dengan kata lain perkataan komunikator tidak mengetahui tanggapan para pembacanya terhadap pesan atau berita yang disiarkan. b) Komunikasi pada komunikasi massa melembaga: Yakni suatu institusi atau organisasi, oleh karena itu komunikatornya melembaga, mempunyai lebih banyak kebebasan. 2016 5 Komunikasi Massa Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id c) Pesan pada komunikasi massa bersifat umum: Media ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum, tidak ditujukan kepada sekelompok orang tertentu. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak menyangkut kepentingan umum. d) Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan: Ciri ini merupakan yang paling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. e) Komunikasi massa bersifat heterogen: Komunikasi adalah khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen dalam keberadaannya secara terpecah-pecah, dimana satu sama lain tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi, masing-masing berbeda dalam berbagai hal, jenis kelaminnya, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman hidup, kebudayaan, pandangan hidup, keinginan, cita-cita dan sebagainya.(Effendy, 2002 : 23-24) 3. Proses Komunikasi Agar lebih jelas membahas mengenai proses komunikasi maka proses komunikasi dikategorikan dengan peninjauan dari dua perspektif. 1. Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis Proses komunikasi perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Ketika seorang komunikator berniat akan menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Komunikasi terdiri dari dua aspek yakni isi pesan dan lambang. Isi pesan umumnya adalah bahasa. Walter Lippman menyebut isi pesan itu picture in our head, sedangkan Walter Hagemann menamakannya das Bewustseininhalte. Proses ‘mengemas’ atau ‘membungkus’ pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator itu dalam bahasa komunikasi dinamakan encoding. Hasil encoding berupa pesan itu kemudian ia transmisikan atau dikirimkan kepada komunikan. Proses dalam diri komunikan disebut decoding seolah-olah membuka kemasan atau bungkus pesan yang ia terima dari komunikator tadi. Isi bungkusan tadi adalah pikiran komunikator. Apabila komunikan mengerti isi pesan atau pikiran komunikator, maka komunikasi terjadi. Sebaliknya bilamana komunkan tidak mengerti, maka komunikasi pun tidak terjadi. 2. Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis Proses ini berlangsung kertika komunikator mengoperkan atau melemparkan dengan lisan atau tulisan pesannya sampai ditangkap oleh komunikan. Proses komunikasi dalam perspektif ini kompleks atau rumit, sebab bersifat situasional, bergantung pada situasi ketika komunikasi irtu berlangsung. Adakalanya komunikannya 2016 6 Komunikasi Massa Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id seorang, maka komunikasi dalam situasi seperti ini dinamakan komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi, kadang-kadang komunikannya sekelompok orang yang disebut dengan komunikasi kelompok; acapkali komunikannya tersebar dalam jumlah yang relatif amat banyak sehingga untuk menjangkaunya diperlukan suatu media atau sarana, maka komunikasi dalam situasi ini disebut komunikasi massa. Untuk jelasnya proses komunikasi dalam perspektif mekanistis dapat diklasifikasikan menjadi: a. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer (prymari process) adalah proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan lambang sebagai media atau salurannya. Lambang ini umumnya bahasa, tetapi dalam situasi-situasi tertentu lambang-lambang yang dipergunakan dapat berupa kial (gesture) yakni gerak anggota tubuh, gambar, warna dan lain sebagainya. b. Proses komunikasi secara sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua ini karena komunikan yang dijadikan sasaran komunikasinya jauh tempatnya atau banyak jumlahnya atau kedua-duanya. Kalau komunikan jauh menggunakan surat atau telepon, apabila banyak dipergunakan pengeras suara, apabila jauh dan banyak maka pergunakan surat kabar, radio atau televisi. Komunikasi dalam proses secara sekunder ini semakin lama semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih, yang ditopang pula oleh teknologi-teknologi lainnya yang bukan teknologi komunikasi. c. Proses komunikasi secara linear Istilah linear mengandung makna lurus. Jadi proses linera berarti perjalanan dari satu titik ke titik lain secara lurus. Dalam konteks komunikasi, proses linear adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Komunikasi linear ini berlansung baik dalam situasi komunikasi tatap muka (face to face communication) maupun dalam situasi komunikasi bermedia (mediated communication). Proses komunikasi secara linear umumnya berlangsung pada komunikasi bermedia, kecuali komunikasi melalui media telepon. Komunikasi melalui telepon hampir tidak pernah berlangsung linear, melainkan dialogis, tanya jawab dalam bentuk percakapan. 2016 7 Komunikasi Massa Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id d. Proses komunikasi secara sirkular Sirkular sebagai terjemahan dari kata circular secara harfiah berarti bulat, bundar atau keliling sebagai lawan dari perkataan linear yang bermakna lurus. Dalam konteks komunikasi yang dimaksudkan dengan proses secara sirkular itu adalah terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu terjadinya arus dari komunikan ke komunikator. Oleh karena itu adakalanya feedback tersebut mengalir dari komunikan ke komunikator itu adalah response atau tanggapan komunikan terhadap pesan yang ia terima dari komunikator. Konsep umpan balik ini dalam proses komunikasi amat penting karena dengan terjadinya umpan balik komunikator mengetahui apakah komunikasinya itu berhasil atau gagal, dengan kata lain apakah umpan baliknya itu positif atau negatif. Bila positif ia patut gembira, sebaliknya jika negatif menjadi permasalahan, sehingga ia harus mengulangi lagi dengan perbaikan gaya komunikasinya sampai menimbulkan umpan balik positif. (Effendy, 2000:28) Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut : Pengirim pesan, penerima pesan dan pesan. Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada skema dibawah ini : Gangguan Gangguan Balikan Pengirim Pesan Diagram 1: Proses Komunikasi Simbol/Isyarat Penerima Pesan Media Mengartikan (Saluran) Kode/Pesan 1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi Pengirim pesan adalah ( orang Saluran )yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan dapat verbal atau non-verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas. Materi pesan dapat berupa: a. Informasi, b. Ajakan, c. Rencana kerja, d. Pertanyaan & sebagainya. 2016 8 Komunikasi Massa Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Simbol/ isyarat Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu. 3. Media/penghubung Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti; TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb. 4. Mengartikan kode/isyarat Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbol/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya. 5. Penerima pesan Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim 6. Balikan (feedback) Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi. 7. Gangguan Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi. Maka, gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya. 2016 9 Komunikasi Massa Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Tahap/Bentuk Komunikasi Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk : 1) Bentuk Komunikasi a. Komunikasi langsung Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat. Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita. A-------------------B b. Komunikasi tidak langsung Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll. Contoh: “Buanglah sampah pada tempatnya” Tempat Sampah 2) Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran: a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal. Dengan demikian, komunikasi masa yang baik harus : 1) Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele; 2) Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami; 3) Bentuk gambar yang baik; 4) Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio) b. Komunikasi kelompok Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik. Perawat----- ------Pengunjung puskesmas c. Komunikasi perorangan. Adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon. Perawat----- ------Pasien 3) Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan : a. Komunikasi satu arah Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya radio. A ------------------ B b. Komunikasi timbal balik. Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik. 2016 10 Komunikasi Massa Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Ardianto, Komala dan Karlinah. Komunikasi Massa. Simbiosa 2007 A. Devito. Komunikasi Antar Manusia. Edisi Kelima. Alih Bahasa: Agus Maulana. Tangerang: Karisma. Biagi. Media/Impact An Introduction To Massa Media, Terj. Irfan dan Mahendra. Jakarta: Salemba Humanika. 200 Blake, Reed H., and Haroldsen, Edwin O. Taksonomi Konsep Komunikasi. Cetakan Ke-1. Terj. Hasan Bahanan. Surabaya: Papyrus, 2003 Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Cetakan Ke-12. Bandung: Rosdakarya, 2008 Pawito, dan C Sardjono. Teori-Teori Komunikasi. Buku Pegangan Kuliah Fisipol Komunikasi Massa S1 Semester IV. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1994. Purwasito, Andrik. Komunikasi Multikultural. Cetakan Ke-1. Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2003. Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: Media Pressindo, 2006. Vardiansyah, Dani. Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ke-1. Bogor: Ghalia Indonesia, 2004. West and Turner. Pengantar Teori Komunikasi. Terj. Maria Natalia. Jakarta: Salemba Humanika, 2010. Werner and Tankard. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media Massa. Edisi Kelima. Jakarta: Kencana, 2008. Zubair, Agustina. “Definisi Komunikasi.” WordPress.com 17 Oktober 2006. 10 Juni 2010. <http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi>. Riswandi. “Definisi Komunikasi dan Tingkatan Proses Komunikasi.” WordPress.com 17 Oktober 2006. 10 Juni 2010. <http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisikomunikasi-dan-tingkatan-proses-komunikasi/>. “Definisi Komunikasi.” Blogdetik.com. 11 <http://cahpct.blogdetik.com/2009/04/02/definisi-komunikasi/> 2016 11 Komunikasi Massa Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Juni 2010.