Modul Komunikasi Massa [TM1]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Komunikasi
Massa
Pengertian Komunikasi Massa
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
HUMAS
Tatap Muka
01
Kode MK
Disusun Oleh
D21423EL
Aryadillah, S.Sos.I,M.M, M.I.Kom
Abstract
Kompetensi
Manusia
tidak
dapat
tidak
berkomunikasi, Saat ini, otomatisasi

sebuah media mengharuskan berbagai
pihak untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan
komunikasi
yang
membentang
luas
seakan
lingkungannya merupakan kota kecil di
kediamannya. Manusia telah berevolusi, begitupula teknologi bahwa
masyarakat tidak mampu melarikan diri
dari pengaruh media dan teknologi
informasi pada gilirannya menjadi pusat
bagi semua bidang profesi.



Mahasiswa
diharapkan
dapat
memahami komunikasi massa
Mahasiswa
diharapkan
dapat
memahami Media Massa
Mahasiswa
diharapkan
dapat
memahami
Pendekatan
Motivasional
dari
Uses
and
Gratification
Mahasiswa
diharapkan
dapat
memahami Arus pesan Komunikasi
Massa dan memahami karakteristik
media massa
Pembahasan
1. Definisi Komunikasi
Wilbur Schramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing
process). Schramm menguraikannya sebagai berikut:
“Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang berarti umum
(common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha
menumbuhkan suatu kebersamaan (commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha
berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha
berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah
komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki
pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu” (Suprapto, 2006: 2-3).
A
Devito
mengemukakan
komunikasi
sebagai
transaksi.
Transaksi
yang
dimaksudkannya bahwa komunikasi merupakan suatu proses dimana komponenkomponennya saling terkait dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai
suatu kesatuan dan keseluruhan. Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen berkaitan
secara integral dengan elemen lain (Suprapto, 2006: 5).
Sebagai proses, kata Smith, komunikasi sekaligus bersifat khas dan umum, sempit
dan luas dalam ruang lingkupnya. Dirinya menguraikan:
“Komunikasi antarmanusia merupakan suatu rangkaian proses yang halus dan
sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-sinyal, sandi, arti tak peduli
bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi antarmanusia
juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam. Ia dapat menggunakan
beratus-ratus alat yang berbeda, baik kata maupun isyarat ataupun kartu berlubang
baik berupa percakapan pribadi maupun melalui media massa dengan audience di
seluruh dunia…ketika manusia berinteraksi saat itulah mereka berkomunikasi…saat
orang mengawasi orang lain, mereka melakukan melalui komunikasi” (Blake dan
Haroldsen, 2003: 2-3).
Sedangkan, Larry A Samovar, Richard E Porter dan Nemi C Janin dalam bukunya
Understanding Intercultural Communication mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:
“Communication is defined as a two way on going, berhaviour affecting process in
which one person (a source) intentionally encodes and transmits a message throught
a channel to an intended audience (receiver) in order to induce a particular attitude or
behaviour” (Purwasito, 2003: 198).
Dance dan Larson (dalam Vardiansyah, 2004: 9) setidaknya telah mengumpulkan
126 definisi komunikasi yang berlainan. Namun, Dance dan Larson mengidentifikasi hanya
ada tiga dimensi konseptual penting yang mendasari perbedaan dari ke-126 definisi
temuannya itu, antara lain:
2016
2
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Tingkat observasi atau derajat keabstrakannya. (a) Definisi bersifat umum, misalnya
definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu bagian
dengan bagian lainnya dalam kehidupan. (b) Definisi bersifat khusus, misalnya definisi
yang menyatakan bahwa komunikasi adalah alat untuk mengirimkan pesan militer,
perintah dan sebagainya melalui telepon, telegraf, radio, kurir dan sebagainya.
2. Tingkat kesengajaan. (a) Definisi yang mensyaratkan kesengajaan, misalnya definisi
yang menyatakan bahwa komunikasi adalah situasi-situasi yang memungkinkan suatu
sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk
mempengaruhi perilaku penerima. (b) Definisi yang mengabaikan kesengajaan,
misalnya dari Gode (1959) yang menyatakan komunikasi sebagai proses yang membuat
sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang atau monopoli seseorang menjadi
dimiliki dua orang atau lebih.
3. Tingkat keberhasilan dan diterimanya pesan. (a) Definisi yang menekankan keberhasilan
dan diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah
proses pertukaran informasi untuk mendapatkan saling pengertian. (b) Definisi yang
tidak menekankan keberhasilan dan tidak diterimanya pesan, misalnya definisi yang
menyatakan komunikasi adalah proses transmisi informasi.
Pawito dan C Sardjono (1994: 12) mencoba mendefinisikan komunikasi sebagai
suatu proses dengan mana suatu pesan dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu saluran)
dari suatu sumber kepada penerima dengan maksud mengubah perilaku, perubahan dalam
pengetahuan, sikap dan atau perilaku overt lainnya. Sekurang-kurangnya didapati empat
unsur utama dalam model komunikasi yaitu sumber (the source), pesan (the message),
saluran (the channel) dan penerima (the receiver).
Dari berbagai definisi komunikasi yang ada, Sasa Djuarsa Sendjaja dalam bukunya
Pengantar Ilmu Komunikasi mencoba menjabarkan tujuh definisi yang dapat mewakili sudut
pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut antara lain:
1. Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan
stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk
perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Definisi ini seperti yang dikemukakan Hovland,
Janis & Kelley (1953).
2. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lainlain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka
dan lain-lain. Komunikasi ini seperti yang dikemukakan Berelson dan Stainer (1964).
3. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa,
mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil
apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?). Definisi
seperti yang dikemukakan Lasswell (1960).
2016
3
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh
seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Definisi ini
seperti yang dikemukakan Gode (1959).
5. Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa
ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Definisi ini seperti dikemukakan Barnlund (1964).
6. Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian
lainnya dalam kehidupan. Definisi ini seperti yang disampaikan Ruesch (1957).
7. Komunikasi
adalah
seluruh
prosedur
melalui
mana
pikiran
seseorang
dapat
mempengaruhi pikiran orang lainnya. Definisi ini seperti yang dikemukakan Weaver
(1949) (Zubair, 2006).
Sementara Riswandi menyimpulkan beberapa karakteristik komunikasi berdasarkan
pada berbagai definisi yang dikemukakan para ahli, antara lain:
1. Komunikasi adalah suatu proses, artinya komunikasi merupakan serangkaian tindakan
atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan
satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi
adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan
tujuan atau keinginan dari pelakunya.
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat
kegiatan
komunikasi
akan
berlangsung
baik
apabila
pihak-pihak
yang
berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama
mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang disampaikan.
4. Komunikasi bersifat simbolis karena dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang.
Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah
bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya.
5. Komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan,
yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara
seimbang atau porsional.
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya bahwa para pelaku yang
terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.
Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili,
dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.
(Riswandi, 2006).
Sementara komunikasi massa menurut Tan dan Wright, dalam Liliweri (1991;3)
Komunikasi Massa adalah “Bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam
menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat
2016
4
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu. Dari definisi
mengenai komunikasi massa, maka penulis menyimpulkan bahwa komunikasi massa
adalah jenis komunikasi yang bertujuan untuk komunikasi kepada khalayak yang tersebar,
heterogen dan anomin yang didalamnya ada isi pesan untuk dikomunikasikan melalui media
massa yaitu media massa cetak atau elektronik, sehingga pesan yang yang disama dapat
diterima secara serentak dan sesaat.
Komunikasi massa memiliki bentuk-bentuk media massa yaitu surat kabar, majalah,
radio siaran, televisi, film, komputer dan internet. secara garis besar, komunikasi massa
memiliki dua fungsi yaitu: fungsi terhadap masyarakat dan fungsi terhadap individu. Menurut
Lasswell dan R Charles Wright fungsi komunikasi massa terhadap masyarakat terdiri dari:
a) Pengawasan lingkungan: Yaitu, upaya pengumpulan dan penyebaran informasi
berbagai peristiwa yang terjadi baik didalam, maupun diluar lingkungan masyarakat.
Misalnya, kejadian- kejadian
yang berkaitan dengan aspek-aspek sosial, politik,
ekonomi, dan budaya, yang disampaikan melalu media massa.
b) Korelas antar bagian dalam masyarakat terhadap lingkungan: Meliputi interprestasi
terhadap informasi dalam pencapaian konsensus yangn diinginkan. Dalam hal ini,
media massa berperan sebagai penghubung setiap kejadian denga tanggapan
khalayak.
c) Sosialisasi dan pewarisan nilai-nilai: Menujuk pada upaya
transmisi dari satu
generasi kepada generasi berikutnya. Misalnya, media massa menyajikan program
mengenai nilai-nilai pancasila, gotong royong, atau siaran-siaran perjuangan.
d) Hiburan: Menunjukan kepada upaya-upaya komunikatif yang bertujuan memberikan
hiburan kepada khalayak luas. Misalnya, mencakup hal-hal yang bersifat seni, film,
keindahan tempat-tempat wisata, musik, olahrga, atau permainan- permainan.
2. Karakteristik Komunikasi
Dalam komunikasi massa terdapat juga ciri-ciri khusus yang Seperti yang dikatakan oleh
Severin dan Tankard Jr dikaitkan dengan pendapat Devito, maka komunikasi massa
mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya, ciri-cirinya
sebagai berikut:
a) Komunikasi massa berlangsung satu arah: Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik
dari komunikan kepada komunikator, dengan kata lain perkataan komunikator tidak
mengetahui tanggapan para pembacanya terhadap pesan atau berita yang disiarkan.
b) Komunikasi pada komunikasi massa melembaga: Yakni suatu institusi atau
organisasi, oleh karena itu komunikatornya melembaga, mempunyai lebih banyak
kebebasan.
2016
5
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c) Pesan pada komunikasi massa bersifat umum: Media ditujukan kepada umum dan
mengenai kepentingan umum, tidak ditujukan kepada sekelompok orang tertentu.
Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak menyangkut
kepentingan umum.
d) Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan: Ciri ini merupakan yang
paling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya.
e) Komunikasi massa bersifat heterogen: Komunikasi adalah khalayak yang merupakan
kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa
sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen dalam keberadaannya
secara terpecah-pecah, dimana satu sama lain tidak saling mengenal dan tidak
memiliki kontak pribadi, masing-masing berbeda dalam berbagai hal, jenis
kelaminnya, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman hidup,
kebudayaan, pandangan hidup, keinginan, cita-cita dan sebagainya.(Effendy, 2002 :
23-24)
3. Proses Komunikasi
Agar lebih jelas membahas mengenai proses komunikasi maka proses komunikasi
dikategorikan dengan peninjauan dari dua perspektif.
1. Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis
Proses komunikasi perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan.
Ketika seorang komunikator berniat akan menyampaikan suatu pesan kepada
komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Komunikasi terdiri dari dua aspek
yakni isi pesan dan lambang. Isi pesan umumnya adalah bahasa. Walter Lippman
menyebut isi pesan itu picture in our head, sedangkan Walter Hagemann
menamakannya das Bewustseininhalte. Proses ‘mengemas’ atau ‘membungkus’ pikiran
dengan bahasa yang dilakukan komunikator itu dalam bahasa komunikasi dinamakan
encoding. Hasil encoding berupa pesan itu kemudian ia transmisikan atau dikirimkan
kepada komunikan. Proses dalam diri komunikan disebut decoding seolah-olah
membuka kemasan atau bungkus pesan yang ia terima dari komunikator tadi. Isi
bungkusan tadi adalah pikiran komunikator. Apabila komunikan mengerti isi pesan atau
pikiran komunikator, maka komunikasi terjadi. Sebaliknya bilamana komunkan tidak
mengerti, maka komunikasi pun tidak terjadi.
2. Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis
Proses ini berlangsung kertika komunikator mengoperkan atau melemparkan
dengan lisan atau tulisan pesannya sampai ditangkap oleh komunikan. Proses
komunikasi dalam perspektif ini kompleks atau rumit, sebab bersifat situasional,
bergantung pada situasi ketika komunikasi irtu berlangsung. Adakalanya komunikannya
2016
6
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
seorang, maka komunikasi dalam situasi seperti ini dinamakan komunikasi interpersonal
atau komunikasi antar pribadi, kadang-kadang komunikannya sekelompok orang yang
disebut dengan komunikasi kelompok; acapkali komunikannya tersebar dalam jumlah
yang relatif amat banyak sehingga untuk menjangkaunya diperlukan suatu media atau
sarana, maka komunikasi dalam situasi ini disebut komunikasi massa.
Untuk jelasnya proses komunikasi dalam perspektif mekanistis dapat diklasifikasikan
menjadi:
a. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer (prymari process) adalah proses penyampaian
pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan lambang sebagai
media atau salurannya. Lambang ini umumnya bahasa, tetapi dalam situasi-situasi
tertentu lambang-lambang yang dipergunakan dapat berupa kial (gesture) yakni gerak
anggota tubuh, gambar, warna dan lain sebagainya.
b. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Komunikator menggunakan media kedua ini karena komunikan yang dijadikan
sasaran komunikasinya jauh tempatnya atau banyak jumlahnya atau kedua-duanya.
Kalau komunikan jauh menggunakan surat atau telepon, apabila banyak dipergunakan
pengeras suara, apabila jauh dan banyak maka pergunakan surat kabar, radio atau
televisi.
Komunikasi dalam proses secara sekunder ini semakin lama semakin efektif dan
efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih, yang ditopang
pula oleh teknologi-teknologi lainnya yang bukan teknologi komunikasi.
c. Proses komunikasi secara linear
Istilah linear mengandung makna lurus. Jadi proses linera berarti perjalanan dari satu
titik ke titik lain secara lurus. Dalam konteks komunikasi, proses linear adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.
Komunikasi linear ini berlansung baik dalam situasi komunikasi tatap muka (face to
face
communication)
maupun
dalam
situasi
komunikasi
bermedia
(mediated
communication). Proses komunikasi secara linear umumnya berlangsung pada
komunikasi bermedia, kecuali komunikasi melalui media telepon. Komunikasi melalui
telepon hampir tidak pernah berlangsung linear, melainkan dialogis, tanya jawab dalam
bentuk percakapan.
2016
7
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d. Proses komunikasi secara sirkular
Sirkular sebagai terjemahan dari kata circular secara harfiah berarti bulat, bundar
atau keliling sebagai lawan dari perkataan linear yang bermakna lurus. Dalam konteks
komunikasi yang dimaksudkan dengan proses secara sirkular itu adalah terjadinya
feedback atau umpan balik, yaitu terjadinya arus dari komunikan ke komunikator. Oleh
karena itu adakalanya feedback tersebut mengalir dari komunikan ke komunikator itu
adalah response atau tanggapan komunikan terhadap pesan yang ia terima dari
komunikator.
Konsep umpan balik ini dalam proses komunikasi amat penting karena dengan
terjadinya umpan balik komunikator mengetahui apakah komunikasinya itu berhasil atau
gagal, dengan kata lain apakah umpan baliknya itu positif atau negatif. Bila positif ia
patut gembira, sebaliknya jika negatif menjadi permasalahan, sehingga ia harus
mengulangi lagi dengan perbaikan gaya komunikasinya sampai menimbulkan umpan
balik positif. (Effendy, 2000:28)
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai
berikut : Pengirim pesan, penerima pesan
dan
pesan. Semua fungsi manajer
melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada skema dibawah
ini :
Gangguan
Gangguan
Balikan
Pengirim
Pesan
Diagram 1: Proses Komunikasi
Simbol/Isyarat
Penerima
Pesan
Media
Mengartikan
(Saluran)
Kode/Pesan
1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim pesan adalah ( orang
Saluran )yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada
seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai
dengan yang dimaksudkannya. Pesan dapat verbal atau non-verbal dan pesan akan
efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa: a. Informasi, b. Ajakan, c. Rencana kerja, d. Pertanyaan &
sebagainya.
2016
8
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat
dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam
bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka
lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah
sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
3. Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan
yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima
pesan harus dapat mengartikan simbol/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat
dimengerti /dipahaminya.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun
dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu
dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau
pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman
yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain
yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada
umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan
tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan
terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan
perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan
bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan
dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara
komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai
pengaruh dalam proses komunikasi. Maka, gangguan adalah hal yang merintangi atau
menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
2016
9
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Tahap/Bentuk Komunikasi
Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk :
1) Bentuk Komunikasi
a. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat.
Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan
penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan
kita.
A-------------------B
b. Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah
penerima penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan
geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll.
Contoh: “Buanglah sampah pada tempatnya”
Tempat Sampah
2) Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran:
a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam
jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal. Dengan demikian, komunikasi masa
yang baik harus : 1) Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele;
2) Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami; 3) Bentuk gambar yang baik; 4)
Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)
b. Komunikasi kelompok
Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat
dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.
Perawat-----   ------Pengunjung puskesmas
c. Komunikasi perorangan.
Adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.
Perawat-----   ------Pasien
3) Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :
a. Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak
mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya
radio. A ------------------ B
b. Komunikasi timbal balik.
Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya
komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik.
2016
10
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Ardianto, Komala dan Karlinah. Komunikasi Massa. Simbiosa 2007
A. Devito. Komunikasi Antar Manusia. Edisi Kelima. Alih Bahasa: Agus Maulana.
Tangerang: Karisma.
Biagi. Media/Impact An Introduction To Massa Media, Terj. Irfan dan Mahendra. Jakarta:
Salemba Humanika. 200
Blake, Reed H., and Haroldsen, Edwin O. Taksonomi Konsep Komunikasi. Cetakan Ke-1.
Terj. Hasan Bahanan. Surabaya: Papyrus, 2003
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Cetakan Ke-12. Bandung: Rosdakarya,
2008
Pawito, dan C Sardjono. Teori-Teori Komunikasi. Buku Pegangan Kuliah Fisipol Komunikasi
Massa S1 Semester IV. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1994.
Purwasito, Andrik. Komunikasi Multikultural. Cetakan Ke-1. Surakarta: Muhammadiyah
University Press, 2003.
Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: Media
Pressindo, 2006.
Vardiansyah, Dani. Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ke-1. Bogor: Ghalia Indonesia,
2004.
West and Turner. Pengantar Teori Komunikasi. Terj. Maria Natalia. Jakarta: Salemba
Humanika, 2010.
Werner and Tankard. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terapan di Dalam Media
Massa. Edisi Kelima. Jakarta: Kencana, 2008.
Zubair, Agustina. “Definisi Komunikasi.” WordPress.com 17 Oktober 2006. 10 Juni 2010.
<http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi>.
Riswandi. “Definisi Komunikasi dan Tingkatan Proses Komunikasi.” WordPress.com 17
Oktober 2006. 10 Juni 2010. <http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisikomunikasi-dan-tingkatan-proses-komunikasi/>.
“Definisi
Komunikasi.”
Blogdetik.com.
11
<http://cahpct.blogdetik.com/2009/04/02/definisi-komunikasi/>
2016
11
Komunikasi Massa
Aryadillah, S.Sos.I, M.M, M.I.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Juni
2010.
Download