Peran Kepemimpinan dalam Kepuasan Kerja Karyawan dalam Sebuah Perusahaan Dedy Syahyuni Abstrak Leadership is a capability that is owned by someone to influence other in order to achieve the objective of the organization or company. Leadership is also a process influencing other and done continuously. So Leadership is one thing that must remain in the process of planning, implemetation, setting and goal achievement in organization. In addition to serving to achieve company goals, leadership is also impacting many other fields within the company,one of them is job satisfaction. In some cases, the existence of the workers who got a good compensation and rewards from the company but suffered demotivation and decreased job satisfaction due to poor levels of leadership from his superiors. The purpose of this study was to determine the relationship between the leadership with job satisfaction Keyword: Job Satisfaction, Influence, Leadership Dalam era perubahan yang sangat Pendahuluan Kepemimpinan adalah salah satu cepat seperti sekarang, kedudukan pemimpin kemampuan dari sekian banyak kemampuan menjadi sangat penting. Pemimpin bukan yang melekat dalam diri seseorang. Setiap hanya harus bias mengelola dan mengatur orang pasti mempunyai kemampuan dalam kelompok atau perusahaan akan tetapi memimpin baik memimpin suatu kelompok pemimpin atau perubahan diri sendiri. Kemampuan dalam juga harus yang terjadi peka terhadap dilingkungan memimpin suatu kelompok lebih sulit sekitarnya bahkan lingkungan yang lebih dibandingkan memimpin diri sendiri dan besar seperti lingkup internasional. Internet semakin besar kelompok dan globalisasi adalah dua buah agen yang maka semakin sulit memimpinnya. Hal ini terjadi karena sangat semakin banyaknya faktor perubahan tersebut. Internet membuat segala yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin. besar dan berpengaruh dalam hal menjadi dekat, jelas, akurat memaparkan secara luas dan informasi dapat didapatkan secara cepat dan tanpa ada yang bisa membendungnya. Meski Pelaksanaan pencapaian organisasi ini dilakukan mulai dari dari demikian tingkat tahap perencanaan kepemimpinan yang dimiliki setiap orang pelaksanaan dan atau bertanggung jawab setiap tujuan pemimpin berbeda beda sampai evaluasi. atas dengan Pemimpin keberhasilan kadarnya. Ada orang yang hanya dapat pencapaian tujuan tersebut, memimpin kelompok kecil saja dan hanya dikatakan sukses tidaknya suatu perusahaan peka terhadap permasahalan kecil saja akan dalam tapi ada juga orang yang mampu memimpin pencapaian laba yang besar ditentukan oleh kelompok besar seperti sebuah bangsa. tingkat Terlepas dari itu semua kepemimpinan pemimpin di perusahaan tersebut. adalah hal yang pasti dimiliki oleh seseorang. visi dan kepemimpinan misi dari atau seorang Pemimpin bukan hanya bertanggung jawab dalam membawa perusahaan dalam Kepemimpinan terbentuk dari banyak hal mencapai jadi dapat seperti faktor yang misi tetapi juga memiliki kewajiban untuk membentuk seseorang menjadi pemimpin membawa organisasi atau perusahaan sukses atau orang tua dan keluaraga yang secara secara tidak dimaksud sengaja lingkungan pencapaiaan laba atau pencapaian visi dan mengembangkan sifat utuh. Tentu adalah saja sukses yang bukan hanya pada kepemimpinan, lingkungan pendidikan dan pencapaian laba yang besar saja akan tetapi lain sebagainya. pada tingkat baik buruknya organisasi Secara sederhana kepemimpinan melakukan perubahan bahkan juga pada adalah kemampuan yang dimiliki oleh bagaimana tingkat kepuasan dari para seseorang karyawannya untuk mempengaruhi dan dankesejahteraan yang menggerakkan orang lain untuk melalukan dirasakan oleh para karyawannya . Tujuan tujuan pribadi atau organisasi. Dalam sebuah perusahaan yang tercapai juga harus diikuti organisasi atau perusahaan, kemampuan ini oleh tercapainya kepuasan dari semua pihak dipakai untuk mencapai tujuan dasar dari yang terlibat dalam perusahaan baik stock organisasi seperti yang tertuang dalam visi holder dan juga stake holder dalam hal ini dan misi organisasi. khususnya para karyawan sebagai pihak yang sehari hari berkecimpung dalam pekerjaan perusahaan. Pada era perubahan seperti sekarang ini, Karyawan tidak dapat di paksa dalam pimpinan diposisikan sudah atau tidak bias memposisikan lagi dirinya mengerjakan pekerjaannya, karyawan harus sebagai orang yang hanya memberikan diperlakukan secara adil dimana setiap jerih perintah atau komando saja akan tetapi payah harus pemimpin juga harus mencontohkan kepada mendapatkan penghargaan, karyawan juga semua orang yang dipimpinnya. Pemimpin harus juga dapat merasakan kegunaan dari tidak lagi hanya bertangung jawab pada pencapaian tujuan perusahaan baik tujuan pekerjaan saja akan tetapi juga bertanggung pencapaian visi dan misi atau tujuan dalam jawab atas jalannya etika dan budaya meraih keuntungan besar bagi dirinya dan perusahaan. Pemimpin yang dapat menjadi bagi perusahaan. Meski demikian para panutan dan contoh yang baik adalah hal karyawan juga perlu ditata dengan baik yang kini menjadi tuntutan dari para melalui peraturan yang baik dan adil, karyawan pada pimpinannya. yang mereka berikan peningkatan kemampuan dan modernisasi peralatan dan merupakan perlengkapan beberapa pekerjaan halyang harus diperhatikan. Kini pimpinan tidak bisa meminta karyawan untuk datang tepat waktu disaat pimpinan datang selalu telat. Pemimpin juga tidak bisa meminta karyawan untuk kerja Pencapaian tujuan perusahaan harus produktif disaat pemimpin hanya berdiam dilaksakan secara menyeluruh, bukan hanya diri. Pemimpin harus memberikan contoh, hasil yang harus tercapai akan tetapi memberikan keteladanan, ikut bekerja dan bagaimana cara pelaksanaannya juga harus atau setidaknya mencoba memahami dan diperhatikan dengan baik. Etika dan budaya menyelami semua bagian dan langkah organisasi yang jelas dan tertata dengan baik langkah dalam setiap pekerjaan dalam di dalam perusahaan harus terjaga dengan pencapaian baik dan hal ini juga termasuk hal yang perubahan juga adatasi pada perubahan harus diperhatikan oleh pimpinan sehingga lingkungan. perusahaan dapat berjalan dengan lancer dan sinergis. tujuan perusahaan atau Pimpinan kini tidak bisa berdiam diri dan mengangap dirinya eksklusif. Kedekatan diantara pemimpin dan bawahan harus mendapatkan perhatian dari semua pihak. akan membentuk pimpinan dan bawahan Jarak atas kesenjangan diantara pemimpin menjadi pekerja dengan baik sehingga dan bawahan akan membuat komunikasi tingkat menjadi tidak berjaan dengan baik, bahkan efisiensi dapat terjaga dengan baik. Budaya jarak atau membuat kesenjangan kesenjangan produktivitas, efektivitas dan tersebut dapat organisasi dan komunikasi yang baik akan emosional dalan membuat arah pencapaian tujuan organisasi menilai suatu fenomena dalam perusahaan. menjadi jelas. Komunikasi hanya berjalan searah Selain dari itu, dengan adanya iklim saja dimana pimpinan hanya memberikan yang kondusif tersebut, maka pimpinan perintah yang dapat menyerap aspirasi yang lahir dari para menunggu komando. Bawahan tidak akan bawahan, ide dan kreativitas baik dari para memberikan masukan atau laporan yang karyawan dari level bawah sampai tinggi bersifat nyata dan atau berdasarkan atas akan membuat perusahaan semakin baik kerelaan pemberian infomasi karena saluran dalam menyikapi perubahan khususnya dari informasi tidak ada yang memncukupi untuk para hal tersebut. Semua informasi hanya bersifat operasional karena mereka adalah bagian formalitas, hanya sebagai laporan resmi. yang Laporan hanya sebatas hanya pada laporan lingkungan. sajasedangkan bawahan lapisan luar saja bahkan terkadang laporan pekerja pemasaran langsung Selain dan berhubungan dari itu, komunikasi dengan adanya dibuat bertujuan membuat pimpinan senang, kesamaan sehingga tingkat objektifitas menjadi sangat seimbang dan kepekaan pimpinan, pimpinan tergangu. Hal ini terjadi karena tidak adanya juga dapat melihat tingkat beban perkerjaan kesamaan emosional dari pimpinan dan dari para karyawan dan bagaimana tingkat bawahannya. kebahagiaan atau bahkan tingkat stress yang Dengan adanya kesamaan emosional emosional, dengan bagian yang ada. Dengan adanya data atau masukan yang atau kedekatan yang baik diantara pimpinan baik tersebut maka dan bawahan akan membuat iklim kerja mengambil keputusan yang berhubungan yang kondusif dan lambat laun akan dengan pekerjaan atau pencapaian tujuan membentuk budaya organisasi yang baik perusahaan pula. Budaya organisasi yang baik tersebut tersebut dapat berupa memperbaiki standar dengan pimpinan baik. dapat Peruabahan operasi dan prosedur kerja (SOP), Perbaikan sifat-sifat yang dibawa sejak lahir. Menurut sistem dan pemutakhiran alat dan lain teori sifat, hanya individu yang memiliki sebagainya sifat-sifat tertentulah yang bisa menjadi pemimpin. Teori menegaskan ide bahwa Tinjauan Pustaka beberapa individu dilahirkan memiliki sifat- Pengertian Kepemimpinan sifat Menurut Robbins dan Judge dalam tertentu yang secara alamiah menjadikan mereka seorang pemimpin. Wibowo (2015:280) Kepemimpinan adalah 2. Teori Perilaku kemampuan mempengaruhi suatu kelompok Teori menuju Behaviorist Theories.Teori ini lebih terfokus pencapaian sebuah visi atau serangkaian tujuan”. perilaku, lebih dikenal dengan kepada tindakan-tindakan yang dilakukan Menurut Kretner dan Kinicki dalam pemimpin dari pada memperhatikan atribut Wibowo (2015:280) “Kepemimpinan adalah yang melekat pada diri seorang pemimpin. Kepemimpinan Dasar adalah sebagai proses pemikiran dimana seseorang individu memepengaruhi kepemimpinan orang lain untuk mencapai tujuan bersama”. seseorang Menurut Sunyoto (2013:24), teori ini merupakan ketika melakukan suatu kelompok pengarahan adalah perilaku kegiatan ke arah Kepemimpinan merupakan aktivitas yang pencapaian tujuan . utama yang mana tujuan organisasi dapat 3. Teori Situasional dicapai . pada umumnya kepemimpinan Teori didefiniskan sebagai suatu kelompok untuk pembawaan yang harus dimiliki seorang mencapai tujuan dalam situasi tertentu. pemimpin adalah berbeda-beda, tergantung dari beberapa Sutikno contoh teori situasi Keefektifan Teori-Teori Dalam Kepemimpinan Menurut situasional mengatakan yang sedang kepemimpinan bahwa dihadapi. seseorang Ada ditentukan oleh kemampuan “membaca” kepemimpinan, situasi yang dihadapi dan menyesuaikan (2014:25) diantaranya sebagai berikut: gaya kepemimpinannya agar cocok dengan 1. Teori Sifat tuntutan situasi. Dalam teori sifat penekanan lebih pada sifatsifat umum yang dimiliki pemimpin, yaitu Fungsi Kepemimpinan Fungsi kepemimpinan menurut Rivai Pelimpahan wewenang kepada bawahan dalam Torang (2014:71) secara operasional untuk membuat dan mengambil keputusan membedakan merupakan tujuan dari fungsi delegasi. lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu : Namun bawahan yang menerima delegasi itu 1. Fungsi Instruktif adalah orang yang dapat dipercaya serta Fungsi instruktif mengindikasikan seorang memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan pemimpin hanya melakukan komunikasi aspirasi. satu arah yang berarti bahwa pemimpinnya 5. Fungsi Pengendali adalah pihak yang menentukan apa, dan Fungsi pengendali dapat diimplementasikan dimana dalam perintah itu dilaksanakan. bentuk bimbingan, pengarahan, kepemimpinan yang efektif memerlukan koordinasi, dan pengawasan. Fungsi ini kemampuan untuk menggerakan dan dimaksudkan agar seorang pemimpin dapat memotivasi orang lain mau mengarahkan, agar melaksanakan perintah. mengatur, dan mengkoordinasikan aktivitas bawahannya. 2. Fungsi Konsultatif Fungsi konsultatif mengindikasikan seorang Pengertian Gaya Kepemimpinan pemimpin hanya melakukan komunikasi Menurut Davis dan dalam seorang pemimpin berkonsultasi dengan kepemimpinan bawahannya yang mengetahui sebagai hal sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari yang terkaitdengan keputusan yang akan seorang diambil (sebagai bahan pertimbangan). kemampuannya 3. Fungsi Partipasi Perwujudan tersebut biasanya membentuk Fungsi partisipasi bertujuan untuk lebih suatu pola atau bentuk tertentu. Keduanya mengaktifkan menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin melibatkan mereka dengan dalam jalan pengambilan secara (2014:200) “Gaya satu arah, sebelum mengambil keputusan bawahan Sudaryono Newstrom mengandung, pemimpin, yang dalam keseluruhan pengertian menyangkut memimpin. seperti yang keputusan. Namun pemimpin tetap berada dipersepsikan atau diacu oleh bawahan dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan tersebut pelaksana. kepemimpinan”. 4. Fungsi Delegasi dikenal sebagai gaya Macam – Macam Gaya Kepemimpinan Menurut Kurt Lewin, dkk. dalam bekerja secara optimal. Pemimpin hanya bertugas memberikan tanggapan yang diajukan jika ada Herlambang (2014: 98) membedakan ada pertanyaan kepadanya. tiga gaya kepemimpinan sebagai berikut : Pemimpin dengan gaya laissez faire disebut 1. Gaya kepemimpinan yang autocratic juga dengan seorang liberator. atau otoriter. Pemimpin menentukan semua kebijakan, kemudian memberikan petunjuk Pengertian Kepuasan Kerja untuk Menurut Badriyah (2015:227) “ penerapannya. Hanya pememimpinlah yang Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor perlu menyeluruh yang sangat penting untuk mendapatkan dilaksanakan. hasil kerja yang optimal. Ketika seseorang Pemimpinlah yang menentukan langkah- merasakan kepuasan dalam bekerja, ia akan langkah berupaya memiliki tentang apa wawasan yang dan perlu interaksi yang perlu semaksimal mungkin dengan dilaksanakan. segenap kemampuan yang dimilikinya untuk 2. Gaya kepemimpinan yang democratic menyelesaikan tugas pekerjaan. Dengan atau demokratis. demikian, produktivitas dan hasil kerjanya Pemimpin menyarankan kepada anggota akan meningkat secara optimal. Akan tetapi, kelompok mengembangkan dalam kenyataannya, di Indonesia dan keputusannya sendiri. Anggota kelompok beberapa negara lain, kepuasan kerja secara diberikan kebebasan melakukan kegiatan menyeluruh dan berinteraksi satu sama lain, pemimpin maksimal. hanya untuk memberikan wawasan kepada belum Menurut mencapai Colquitt, dkk tingkat dalam anggota kelompok tentang tugas kelompok Wibowo (2015:131), diantara para ahli lain yang harus dikerjakan dan langkah yang memberikan pengertian tentang kepuasan harus diambil. kerja 3. Gaya kepemimpinan Laissez faire. penekanan pada sudut pandang masing- Gaya memberikan masing. Diantaranya menyatakan bahwa kepada kepuasan kerja adalah tingkat perasaan kelompok.Dukungan fasilitas dan sumber menyenangkan yang diperoleh dari penilaian daya sudah tersedia dan anggota diminta pekerjaan seseorang atau pengalaman kerja. kepemimpinan kebebasan ini penuh atau job satisfication dengan Menurut Sunyoto (2013:15) penting dalam menentukan kepuasan kerja. “kepuasan kerja adalah keadaan emosional Autonomy yaitu, yang seseorang diberikan menyenangkan menyenangkan atau dimana para tidak hingga sejauh kebebasan mana untuk karyawan mengatur pekerjaan. Task variety yaitu, memandang pekerjaanny. Dari berbagai sejauh mana seseorang memiliki pekerjaan pandangan tersebut yang disimpulkan bahwa kiranya beragam yang memerlukan hakikatnya keterampilan yang beragam pula. Task kepuasan kerja adalah merupakan tingkat identity yaitu, sejauh mana seseorang terlibat perasaan senang seseorang sebagai penilaian dalam penyelesaian suatu pekerjan. Task positif significance terhadap pada dapat pekerjaannya dan lingkungan pekerjaanya. yaitu, pentingnya suatu pekerjaan yang dilakukan seseorang bagi orang lain. Yang terakhir , feedback yaitu, Faktor – Faktor Kepuasan Kerja Berikut yang mengenai pelaksanaan pekerjaan, sejauh mempengaruhi kepuasan kerja dan sekaligus mana dia telah melakukan dengan baik atau dapat dipakai untuk mengukur kepuasan tidak. kerja 2. Gaji menurut beberapa Robin faktor adanya masukan yang diterima seseorang dalam Badeni (2014:44) adalah : Jumlah bayaran yang didapat seseorang 1. Pekerjaan itu sendiri sebagai akibat dari pelaksanaan kerja.gaji Isi pekerjaan yang dilakukan seseorang yang dapat meningkatkan kepuasan kerja apabila mungkin dengan, gaji yang diterima seseorang dirasakan dapat kemampuan, minat, dan lain-lain. Dalam memenuhi kebutuhan, memenuhi keadilan teorinya Herzberg bahwa sumber kepuasan internal, dan memenuhi keadilan eksternal. kerja mana Keadilan internal adalah gaji yang diterima tantangan, seseorang dirasakan sesuai dengan tingkat terdapat berkaitan pekerjaan kesesuaian dengan tersebut menimbulkan sejauh memiliki perkembangan diri, usaha yang dan dilakukan, keahlian pengalaman yang pengakuan, dan tanggung jawab. Sedangkan dimilki, ahli lain mengatakan bahwa autonomy , task dibandingkan variety, task identity, task significance, dan keadilan feed back merupakan unsur-unsur yang merasakan jumlah yang diterima sebanding orang eksternal lain. adalah yang Kemudian, pegawai dengan apa yang diterima pihak lain dalam kebersihan tempat kerja, dan pekerjaan yang sama di perusahaan .lain melihat bahwa aspek-aspek di atas menjadi 3. Rekan Sekerja sumber kepuasan kerja. Teman-teman berinteraksi yang di yang senantiasa dalam pekerjaan.Rekan mudah pelaksanaan sekerja yang Metode Penelitian menyenangkan dapat berupa rekan kerja Penelitian ini merupakan penelitian deskritif yang member dorongan, membantu, dan kualitatif, lain-lain. fenomena sesuai dengan kaidah teori yang 4. Atasan berlaku. Data diperoleh berdasarkan hasil Atasan seseorang yang senantiasa memberi kajian dari beberapa sumber literatur pustaka perintah atau petunjuk dalam pelaksanaan baik dari buku atau dari jurnal ilmiah kerja. sebagai bahan acuan juga hasil observasi. Cara-cara atasan dapat tidak yang Hasil seseorang. interprestasikan secara deskriptif. Untuk 5. Promosi lebih berkembang seseorang berikut adalah di metode penelitian yang dipakai penulis: 1. Studi Literatur terdapat Studi literatur dilakukan dengan membaca kemungkinan yang besar untuk naik jabatan buku literatur tentang budaya organisasi, atau tidak, proses kenaikan jabatan kurang kepemimpinan, kepuasan kerja, manajemen terbuka atau terbuka. Setiap orang tentu saja dan organisasi, selain itu juga melakukan menginginkan perkembangan diri. rujukan elektronik dari internet. dapat kenaikan dapat jelasnya selanjutnya jabatan, seseoang melalui dapat penelaahan memamarkan menyenangkan atau menyenangkan bagi Kemungkinan dari mencoba merasakan 2. Observasi 6. Lingkungan Kerja Observasi dilakukan dalam bentuk observasi Kenyamanan tempat kerja dan ketersediaan non perilaku yaitu dengan mengambil data- berbagai sarana yang dibutuhkan dalam data sekunder yang terdapat di internet baik melaksanakan pekerjaan. Kenyaman dapat dari situs yang berkaitan dengan budaya berkaitan dengan penerangan yang cukup, organisasi, kepemimpinan dan kepuasan ventilasi yang memberikan kesegaran, kerja baik dari dalam negeri dan dari luar perusahaan sehingga peruabahan atas negeri, kemudian menganalisa data tersebut. adaptasi bisa dilakukan secara menyeluruh. Pelaku penting atau motor perubahan dalam perusahaan adalah para pemimpinnya. Hasil dan Pembahasan Dimasa keterbukaan seperti saat ini maka perubahan Pemimpin dapatharus terlihat peka dengan terhadap cepatperubahan dan jelas. Perubahan berjalan tantangan yang datang atas perubahan yang yang terjadi dilingkungan perusahaan baik terjadi diluar negeri juga memberikan tingkat lokal dan global dan membawa dampak pada perusahaan. Oleh karena itu perusaaan dan para karyawannya kearah setiap perubahan, bagian dari perusahaan harus adaptasi sehingga laba memahami bahwa perubahan dan adaptasi perusahaan dan tujuan organisasi tercapai. adalah hal yang mutlak dilakukan. Perubahan dan tidak dapat dilakukan atau Perubahan tidak dapat dilakukan berjalan tanpa ada kepekaan tersebut. secara parsial karena perubahan lingkungan Pemimpin yang tidak peka akan perubahan tidak berjalan secara perlahan dan secara tidak dapat memberikan arahan dalam satu persatu, perubahan berjalan secara perubahan atau adaptasi bahkan mungkin global dan memberikan efek yang besar pemimpin yang tidak peka tidak mengangap seperti selera pasar atau pola pelayanan dan pentingnya perubahan yang sesunguhnya hal ini akan berdampak pada efektif dan harus dilakukan. efisiensi encapaian tujuan perusahaan. Bukan hanya kepekaan dalam Perubahan dalam perusahaan tidak hanya melihat dan menilai peruabahan yang terjadi bisa dilakukan hanya dalam memperbaiki di salah satu bagian saja akan tetapi perubahan pemimpin juga harus bisa mengerakkan atau adaptasi harus lingkungan perusahaan akan tetapi dilakukan secara perusahaan dan semua pihak yang ada menyeluruh karena pencapaian tujuan didalamnya organisasi harus dilakukan secara perubahan tersebut. Untuk itu dibutuhkan menyeluruh. Oleh karena itu perubahan atau pemimpin yang dapat mentransformasikan adaptasi dalam upaya pencapaian tujuan pemikiran perusahaan bukan hanya permasalahan yang perusahaan dalam gerak secara sinergis. harus dipikirkan oleh pimpinan saja tetapi Akan tetapi untuk dapat mengerakkan semua oleh pihak dalam perusahaan, pemimpin terlebih semua pihak yang ada dalam untuk dan bergerak keputusan kearah pimpinan dahulu harus dapat diterima oleh bawahannya. Kedekatan emosional antara Jayapura, Numberi menyatakan, Kondisi teraktualisasi dalam (2013 : kerja keamanan 153) (yang dan pimpinan dengan bawahan dan kecilnya keselamatan kerja, jam kerja, fasilitas kerja, kesenjangan suasana kerja) dapat meningkatkan kepuasan hubungan social diantara mereka menentukan keberhasilan perubahan kerja. ini. Pemimpin yang tidak memberikan contoh yang baik tidak akan Dapat terlihat kepuasan kerja dapat dapat tercapai karena beberapa hal salah satunya memberikan efek yang maksimal, seperti adalah suasana kerja yang baik. Suasana contoh pemimpin yang tidak atau kurang kerja adalah kondisi dimana karyawan paham akan prosedur kerja atau kendala merasakan keadaan yang aman dan nyaman. pekerjaan tidak akan mudah mengerakkan Untuk membuat suasana kerja yang baik karyawan untuk bekerja dengan efektif dan dibutuhkan rekan kerja yang baik dan saling efisien. Hal ini terjadi karena pimpinan tidak membantu dan juga pimpinaan yang baik mengetahui permasalahan atau kendala yang mendorong karyawan untuk lebih baik. karyawan hadapi. Arahan pimpinan akan Hubungan diantara pada karyawan dan tidak sesuai dengan kebutuhan bahkan karyawan dengan pimpinan harus berada tuntutan dan ancaman yang diberikan tidak dalam keadaan baik pula. akan menyelesaikan permasalahan bahkan Oleh karena itu gaya atau cara kepemimpinan dalam memi mugkin akan muncul ketidak puasan dari perpaduan gaya kepemimpinan yang baik karyawan karena kebijakan yang tidak baik dan pemberian motivasi yang baik akan atau setidaknya kurang tepat tersebut. memberikan tingkat kinerja yang baik pula. Arahan atau petunjuk dari pimpinan juga harus dilakukan dengan cara yang Kinerja yang baik dari para karyawan akan perlahan berdampak positif bagi baik. Kesamaan emosional dan Komunikasi perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan yang baik dapat memberikan kesamaan yang diharapkan akan dapat lebih baik pandangan dan cara berpikir dalam sebuah terlaksana dan pekerjaan akan terlaksana organisasi sehingga ada kesamaan padangan dengan efektif dan efisien. Perubahan dan kondisi Berdasarkan adaptasi yang diinginkan akan terlaksana penelitian di PT Bank Papua Kantor Pusat seperti yang diharapkan dan diprediksikan kerja yang baik. sehingga perusahaan dapat meningkatkan dapat mempengaruhi kinerja dan kepuasan nilai kompetitif dihadapan para pesaing atau kerja juga dapat meningkatkan kinerja. perusahaan sejenis dalam lingkungannya. Jadi kinerja adalah hal yang penting Dalam peneilitian yang lain oleh Muttaqien (2014 : 30) secara bersama-sama dalam pencaian tujuan perusahaan. Akan kepemimpinan tetapi kinerja tidak hanya dipengaruhi oleh berpengaruh dalam rangka meningkatkan gaya kepemimpinan dan motivasi saja, kepuasan kerja pegawai. Walau lebih lanjut setidaknya menurut penelitian pada Bank Muttaqien (2014 : 32) menyatakan variabel Kalsel. Menurut Mardiani (2015 : 277) Kepemimpinan lebih kecil dibandingkan Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan dengan nilai variabel Kompensasi. Hal signifikan terhadap kinerja pegawai Bank tersebut berarti bahwa variabel kompensasi Kalsel. Jadi kepuasan kerja juga masupakan mempunyai pengaruh dominan terhadap salah satu dari terciptanya keinerja pegawai kepuasan atau kepemimpinan memberikan dampak atau karyawan. Lebih lanjut dalam penelitian itu dinyatakan, Mardiani (2015 : 267) Artinya semakin tinggi dan Kompensasi kerja. Meski sangat demikian pengaruh pada kepuasan kerja. tingkat Dapat terlihat dari beberapa hasil kepuasan kerja yang dirasakan pegawai, penelitian diatas bahwa kepuasan kerja dapat maka akan semakin meningkatkan kinerja memberikan dampak positif pada tingkat yang ditunjukkan pegawai. kinerja yang baik dan kepuasan kerja Dalam penelitian yang lain juag dipengaruhi oleh kepemimpinan baik secara disampaikan bahwa, Menurut Amaliyah, sendiri atau dengan bantuan variable lain Bambang dan Heru (2014 : 7) Terdapat seperti motivasi dan kompensasi. Akan pengaruh signifikan pada variabel gaya tetapi dapat juga dikatakan bahwa secara kepemimpinan transformasional terhadap signifikan atau tidak signifikan bahwa motivasi Terdapat kepemimpinan secara langsung atau tidak hubungan yang signifikan yang menyatakan langsung memberikan dampak perubahan bahwa motivasi juga dipengaruhi pleh gaya pada kepuasan kerja. kepemiminan. Jadi dapat terlihat bahwa Kesimpulan dan Saran kepemimpinan Berdasarkan kerja karyawan. dapat mempengaruhi motivasi dan kepemimpinan dan motivasi pembahasan diatas didapatkan bebrapa kesimpulan, yaitu : maka 1. Dimasa keterbukaan pada saat ini pemimpin tidak dapat 1. lagi dalam perusahaan harus menyadari menyembunyikan informasi oleh arti penting dari pola dan atau gaya karena itu keterbukaan informasi kepemimpinan yang dipakai dalam dan kesamaan pola dan cara dalam sebuah bagian. berkomunikasi merupakan hal yang 2. penting. 2. Harus ada upaya menerus Komunikasi yang baik dapat yang membaik terus dan berkelanjutan akan perbaikan gaya memberikan kesamaan pandangan kepempinpian dan cara berpikir dalam sebuah yang baik dari pimpinan. organisasi sehingga ada kesamaan 3. Pemimpin dari segala level di 3. Perusahaan dan komunikasi harus berupaya padangan dan cara bekerja yang meningkatkan tertuang dalam budaya organisasi. selain dari upaya yang dijalankan Gaya kepemimpinan dan karakter oleh pimpinan. bahwaan menentukan bentuk 4. kepuasan kerja Perlu adanya peneliitna lanjutan kerjasama diatara pimpinan dan akan hubungan orang yang bekerja sama dalamm komprehensif sebuah oragnisasi dan pola yang peningkatan baik akna memberikan dampak karyawan. yang akan kepuasan lebih upaya kerja yang baik bagi perusahaan. 4. Ada hubungan yang positif dan searah diantara kepemipinan yang baik dengan kepuasan, kinerja karyawan. Dan saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: DAFTAR PUSTAKA Amaliyah, Farisa Nuril. Bambang Swasto. Heru Susilo. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Karyawan Sebagai Variabel Mediasi. Malang. Jurnal Administrasi Bisnis Volume 14 No 1. Universitas Barwijaya Badeni. 2014. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Bandung. ALFABETA Badriyah, Mila. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung. CV. Pustaka Setia Herlambang, Susatyo. 2014. Perilaku Organisasi. Yogyakarta. Gosyen Publishing Mardiani, Any. Maya Sari Dewi. 2015. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Bank Kalsel. Banjarmasin. Jurnal Wawasan Manajemen Volume 3 No 3. Universitas Lambung Mangkurat. Muttaqien, Fauzan. 2014. Pengaruh Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap kepuasan Kerja Karyawan OutSourcing Pada PT BRI (persero), tbk Cabang Lumajang. Lumajang. Jurnal WIGA Volume 4 No. 1. STIE Widya Gama Numberi, Agustinus. Margono Setiawan. 2013. Pengaruh Kondisi Kerja, Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Kerja Outsourcing (Studi Pada PT Bank Papua Kantor Pusat Jayapura). Malang. Jurnal Aplikasi Manajemen. Volume 11 No.1. Universitas Brawijaya Sudaryono. 2014. Leadership : Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta Pusat. Lentera Ilmu Cendekia Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner, dan Proses Analisis Data, Perilaku Organisasi. Yogyakarta. CAPS (Center for Academic Publishing Service). Sutikno, Sobry. 2014. Pemimpin dan Kepemimpinan. Lombok. Holistica Tampi, Bryan Johannes. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia, TBK (Regional Sales Manado). Manado . Jurnal Acta Diurna. Volume III No 4. Universitas Sam Ratulangi Torang, Syamsir. 2014. Organisasi dan Manajemen. Bandung. ALFABETA Wibowo. 2015. Perilaku dalam Organisasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.