Pertemuan 11 Manejemen Investasi

advertisement
ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA, SE, MSM
UNIVERSITAS GUNADARMA


Kontrak forward adalah suatu kontrak di mana kedua belah pihak yaitu pembeli
dan penjual bernegosiasi dan menandatangani kontrak tertulis yang berisi
kesanggupan kedua belah pihak untuk memperjualbelikan suatu komoditi atau
aset tertentu (dalam jumlah dan kualitas tertentu), pada tingkat harga tertentu di
kemudian hari.
Forward dipakai untuk mengelola risiko dengan cara lindung nilai (hedging)

a) Currency Forward Contract
Dalam currency forward contract, maka suatu pihak wajib untuk membeli
atau menjual mata uang tertentu dengan nilai tukar tertentu, dalam
jumlah tertentu, di tanggal yang sudah ditentukan di masa depan.

Misalnya :
perusahaan A (AS) punya piutang dari perusahaan B di Jepang
sebesar 5 juta yen dalam waktu 2 bulan mendatang. Tentunya ia
tidak ingin nilai tukar yen merosot terhadap dollar, karena jika
demikian maka piutang yang diperolehnya jadi lebih rendah.
Misalnya rate yang digunakan dalam kontrak adalah sebesar 90
yen per dollar, maka perusahaan A memperoleh kepastian untuk
memperoleh cash flow sebesar 5 juta/90 yen = $55,555 di masa
depan. Jika di masa depan ternyata yen merosot jadi 100 yen per
dollar, maka perusahaan A tetap dapat menukar 5 juta yen yang
diperolehnya dengan rate 90 yen per dollar.

b) Equity Forward Contract
Dalam equity forward contract, maka suatu pihak wajib membeli atau
menjual instrumen ekuitas ataupun indeks saham pada waktu tertentu di
masa depan. Jenis kontraknya bisa saham tertentu, portfolio maupun
indeks.

Contoh dari equity forward contract ini adalah program share
buyback yang sering terjadi di pasar modal. Pada program ini,
satu pihak berjanji untuk membeli kembali saham tertentu
dengan jumlah tertentu, pada harga tertentu di masa depan.
Positifnya, ini mengantisipasi kenaikan harga di masa depan, dan
memberikan kepastian mengenai arus kas. Namun, jika harga
merosot maka karena terikat kontrak pihak tersebut mungkin
akan terpaksa membeli di atas harga pasar.


c) Commodity Forward Contract
Commodity forward contract adalah kontrak dengan underlying asset
berupa komoditas seperti minyak, emas, jagung, dan lainnya. Kontrak ini
memungkinkan suatu pihak untuk membeli atau menjual komoditas
dengan harga tertentu di masa depan. Jadi, kontrak ini mengantisipasi
terjadinya perubahan harga di masa depan. Untuk produsen, kontrak ini
bermanfaat dalam mengurangi risiko jika harga komoditas menguat di
masa depan.
d) Bond Forward Contract
Bond forward contract hampir serupa dengan equity forward contract,
hanya saja obligasi punya jatuh tempo, sehingga kontrak forward pasti
kadaluarsanya sebelum tanggal jatuh tempo. Obligasi yang umum
dijadikan bond forward adalah T-bills yang dikeluarkan Depkeu AS. Pada
kontrak ini, satu pihak sepakat untuk membeli T-bills pada harga yang
telah dipatok saat ini, pada masa depan, sebelum tanggal jatuh tempo Tbills tersebut.


e) Interest Rate Forward Contract
Interest Rate Forward contract disebut juga dengan Forward Rate
Agreement (FRA) dimana underlying assets berupa pembayaran bunga
dalam mata uang tertentu. Jadi, dalam FRA ini merupakan kesepakatan
untuk meminjamkan atau meminjam dana tertentu secara fixed rate.
Jika kita masuk kontak FRA misalnya, pihak kita memegang posisi long,
dan pihak lawan (dealer) memegang posisi short. Pihak yang long akan
memperoleh keuntungan ketika tingkat suku bunga naik, sementara
pihak yang short menerima keuntungan jika tingkat suku bunga turun.
Cash settlement-nya berupa selisih antara tingkat suku bunga kontrak
dengan tingkat suku bunga underlying (LIBOR) pada saat maturity.

Misalnya, FRA jatuh tempo dalam 90 hari dengan underlying berupa
LIBOR 180 hari. Suku bunga yang dipatok untuk FRA ini adalah sebesar
7%, dengan principal kontrak sebesar $5 juta. Bagaimana seandainya:
a) suku bunga naik menjadi 8% ? dan
b) suku bunga merosot jadi 6.5%?
a) jika suku bunga naik jadi 8%, maka dealer harus melakukan
pembayaran :
(8%-7%) x 180/360 x $5,000,000 = $25,000
Karena LIBOR yang digunakan adalah 180 hari, maka present value-nya
adalah sebesar :
$25,000/(1+ 8%*(180/360)) = $24,038
b) jika suku bunga turun jadi 6.5%, maka kita yang harus melakukan
pembayaran :
(7%-6.5%) x 180/360 x $5,000,000 = $12,500
Karena LIBOR yang digunakan 180 hari, maka present value-nya adalah
sebesar :
$12,500/(1+6.5%*(180/360)) = $12,106

Perbedaan pertama antara kontrak forward dan kontrak futures adalah
kontrak forward merupakan kontrak yang dinegosiasikan oleh dua belah
pihak (terkadang melibatkan perantara bank investasi) dan
diperjualbelikan di pasar nonreguler (over the counter market/OTC),
sedangkan kontrak futures merupakan kontrak yang dilakukan oleh dua
belah pihak (juga melibatkan broker dan lembaga kliring) yang memuat
spesifikasi yang terstandarisir pada pasar reguler yang terorganisir.

Perbedaan kedua terkait dengan perlakuan terhadap perubahan harga
dan arus kas yang terjadi. Pada kontrak forward, nilai arus kas ditentukan
pada tanggal penyerahan atau pelunasan kontrak (settlement date), di
mana nilai ini bisa negatif atau positif tergantung dari selisih harga pasar
komoditi tersebut pada saat jatuh tempo dengan harga komoditi yang
disepakati dalam kontrak forward. Sedangkan, dalam kontrak futures,
nilai futures dan arus kas disesuaikan setiap hari sesuai dengan
perubahan harga pasar komoditi yang terjadi setiap harinya. Perlakuan
seperti ini disebut marked-to-market.



Perdagangan kontrak futures merupakan hasil perkembangan dari
sistem perdagangan kontrak forward yang distandardisasi dan
dilakukan pada pasar yang terorganisir.
Tujuan awal dari standardisasi adalah untuk meningkatkan likuiditas
kontrak forward sehingga pemegang kontrak forward menjual kembali
kontrak tersebut dengan mudah.
Beberapa spesifikasi yang distandardisir dalam kontrak futures adalah :
jumlah, kualitas, waktu penyerahan, tempat penyerahan, serta syaratsyarat pembayaran, dan prosedur dalam penyerahan komoditi yang
menjadi aset patokan dalam kontrak.


Swap adalah suatu perjanjian dimana dua belah pihak setuju
untuk saling melakukan tukar menukar aset finansial diwaktu
tertentu dimasa mendatang.
Jenis swap:
- Interest rate swap
- Equity swap
- Currency swap

a) Currency SWAP
Dalam currency SWAP, masing-masing pihak membayar dalam
suku bunga tetap namun dengan mata uang berbeda. Currency
SWAP mewajibkan pihak-pihak yang bertransaksi untuk saling
membayar pokok dalam mata uang yang berbeda pada awal
transaksi dan mengembalikannya pada akhir transaksi. Currency
SWAP biasanya digunakan untuk mengurangi risiko dalam
fluktuasi mata uang.

b) Interest Rate SWAP
Dalam interest rate SWAP, kedua belah pihak setuju saling membayar
bunga berdasarkan jumlah pokok tertentu. Biasanya satu pihak
membayar bunga secara fixed rate sedangkan pihak lain membayar
bunga secara floating rate. Interest rate swap dapat digunakan untuk
mengatasi ketidaksesuaian antara bunga yang dibayar dengan bunga
yang diterima, sehingga masing-masing pihak menerima bunga
mengambang dan membayar bunga mengambang juga, atau menerima
bunga tetap dan membayar bunga tetap juga. Dalam interest rate swap,
dua pihak dapat saling menyelamatkan dari risiko kerugian karena
kenaikan bunga mengambang atau bunga tetap.
• Perusahaan A menerbitkan obligasi dengan bunga tetap 9% (fixed interest
rate) dan perusahaan mempunyai portofolio asset (piutang) dengan bunga
mengambang. Di satu sisi, perusahaan B menerbitkan obligasi dengan
bunga mengambang LIBOR+1% dan mempunyai portofolio asset
(piutang) dengan bunga tetap. Tiap perusahaan dihadapkan pada interest
risk karena adanya ketidaksesuaian (mismatch) antara penerimaan bunga
dan pembayaran bunga. Untuk mengantisipasi interest risk ini, kedua
perusahaan mengadakan interest rate swap. Dengan interest rate swap,
perusahaan A menukarkan penerimaan bunga variabelnya dan
mendapatkan pembayaran bunga tetap 9½% dari perusahaan B.
Sementara itu, perusahaan B menukarkan penerimaan bunga tetap dan
mendapatkan pembayaran bunga mengambang pada LIBOR+1/2% dari
perusahaan A. Dari hasil pertukaran tersebut, perusahaan A mendapatkan
bunga tetap dan mempunyai kewajiban membayar bunga tetap.
Sedangkan perusahaan B mendapatkan bunga mengambang dan
mempunyai kewajiban membayar bunga mengambang. Pertukaran ini
menghasilkan kesesuaian (matching) antara penerimaan bunga dan
kewajiban pembayaran bunga.


c) Currency Coupon SWAP
Currency coupon SWAP mirip dengan currency SWAP, namun pihak yang
satu membayar dalam mata uang tertentu dengan suku bunga tetap,
sementara pihak yang lain membayar dalam mata uang lain dengan suku
bunga mengambang.
Download