MANAJEMEN KEUANGAN

advertisement
MANAJEMEN KEUANGAN
YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT
(YPIA)
BAB I
MANAJEMEN KEUANGAN
1. Pengertian Manajemen Keuangan
Pertimbangan bagi perolehan dan pelepasan aset
dan dana untuk meningkatkan nilai perusahaan
Value of the
company
Profit
Price of the share
Sales
Shareholder wealth
Supply
Invest
Business
improvement/deve
lopment
Demand
Income of the
people
Employee
Economic
Profit
Value of
the
company
Price of the
share
Shareholder
wealth
Sales
Supply
Invest
Business
improvement
/development
Demand
Income of
the
people
Employee
a. Bahasan manajemen keuangan
1. Struktur Modal (Capital structure)
2. Penganggaran Modal (Capital budgeting)
3. Manajemen Modal Kerja (Working capital
management)
Keputusan pendanaan adalah salah satu
pokok bahasan manajemen keuangan yang
disebut Manajemen Struktur Modal.
PT ABC
BALANCE SHEET
Per 31 Dec 200x
ASSETS
- CURRENT ASSETS
- FIXED ASSETS
LIABILITIES & EQUITIES
- CURRENT LIAB
- LONG-TERM LIABILITIES
STRUKTUR
MODAL
- EQUITIES
STRUKTUR
KEUANGAN
Hal yang pertama dibutuhkan dalam usaha adalah pendanaan. Dalam rangka
pendanaan, manajer keuangan harus memutuskan bagaimana kebutuhan
pendanaan perusahaan dapat dipenuhi. Jumlah dan bauran instrumen
pendanaan serta atributnya harus dirancang sedemikian agar diperoleh
pendanaan dengan biaya serendah-rendahnya.
Utang membawa konsekuensi keterikatan pada saat dan besaran pembayaran
kembali yang terjadwal. Modal sendiri tidak menetapkan jadwal dan besaran
pembayaran kembali, tetapi membawa konsekuensi dalam penetapan arah
kebijakan secara langsung. Sifat-sifat yang melekat pada utang dan modal
sendiri tersebut, akan berpengaruh besar pada pola aliran kas.
Agar
biaya
pendanaan
diperoleh
serendah-rendahnya,
maka
manajer
keuangan perlu membandingkan antara taksiran arus kas yang masuk dengan
arus kas yang akan keluar dalam rangka pendanaan perusahaan dan
pengembaliannya. Keputusan pendanaan adalah salah satu pokok bahasan
manajemen keuangan yang disebut Manajemen Struktur Modal.
CASH FLOW
A/R
FIXED ASSETS
SALES/REVENUE
A/P
CREDIT
RAW MATERIAL
GOODS IN PROCESS
FINISHED GOODS
B
U
Y
S
E
L
L
CASH &
EQUIVALENT
CASH
BUY
PAYMENT
WAGES
OTHER
PAYABLE
OVERHEAD
ADM&MKT EXP
7
INVESTMENT
DEBT/LOAN
EQUITY
DIV
Keputusan perolehan aktiva tetap merupakan sisi
lain dari manajemen keuangan yang disebut
Penganggaran Modal
PT ABC
BALANCE SHEET
Per 31 Dec 200x
ASSETS
LIABILITIES & EQUITIES
- CURRENT ASSETS
- CURRENT LIAB
- FIXED ASSETS
- LONG-TERM LIABILITIES
- EQUITIES
Manajemen
penganggaran
modal
Penataan operasi perolehan bahan dan penjualan produk
atau jasa yang dihasilkan dibahas dalam manajemen
modal kerja (working capital management)
PT ABC
BALANCE SHEET
ASSETS
Per 31 Dec 200x
LIABILITIES & EQUITIES
- CURRENT ASSETS
- CURRENT LIAB
- LONG-TERM LIABILITIES
- FIXED ASSETS
- EQUITIES
Manajemen
modal kerja
b. Bauran Permasalahan Manajemen Keuangan
• Transaksi-transaksi
gabungan
perolehan aset, utang dan operasi.
yang
mengkaitkan
•Transaksi-transaksi eksternal dengan cara merger dan
akuisisi untuk membesar dan sell-out atau
divestasi
untuk mengecilkan operasi.
•Transaksi-transaksi yang hakekatnya tidak sama dengan
bentuk hukumya
2. Pengukuran dalam Manajemen Keuangan
Laba bukanlah ukuran keberhasilan manajemen
keuangan perusahaan
Laba tidak menjelaskan hubungan suatu
keputusan dengan reaksi masyarakat
Kenaikan harga saham dan obligasi adalah kas
yang segera dapat dinikmati
Kriteria keberhasilan manajemen keuangan
adalah bertambahnya kesejahteraan stakeholder
perusahaan
3. Uang/Kas
1. Sebagai media pertukaran/transaksi
2. Sebagai media berjaga-jaga
3. Sebagai media spekulasi
 Sebagai media pertukaran, uang telah mampu
menyederhanakan transaksi yang terukur diantara
pelaku ekonomi.
 Sebagai penyimpan nilai sehingga dapat digunakan
untuk berjaga-jaga
 Sebagai media berspekulasi yang akan membuat
kekayaan /kesejahteraannya bertambah.
4. Pasar Keuangan (Financial Market)
• Dalam prakteknya kondisi keuangan ideal sangat sulit
dicapai.
• Pendapatan vs pengeluaran yg selalu bervariasi
• Menciptakan cadangan dana yang siap saat dibutuhkan
• Hakekat dari investasi dan kredit
• Menjaga likuiditas sangat penting dalam dunia usaha
• Tempat berinvestasi antara pihak yang kelebihan dana dan
pihak yang membutuhkan dana
Bab II
PENILAIAN
1. Pengertian
 Nilai mencerminkan manfaat yang akan diterima dari suatu
kepemilikan atau penguasaan.
 Penilaian terdiri atas usaha penetapan besaran dan saat aliran
kas serta faktor diskonto.
 Uang hari ini lebih baik dari pada uang besok
2. Mekanisme Penilaian
Karena penilaian biasanya berujung pada nilai pasar, manajemen
keuangan lebih condong pada menggunakan nilai sekarang atas
arus manfaat yang akan diterima. Penggunaan nilai sekarang
umumnya akan lebih obyektif karena faktor-faktor yang mungkin
berpengaruh pada nilai dapat diakses oleh para pihak yang
berkepentingan.
Dengan menggunakan nilai sekarang, mekanisme penilaian akan
terdiri atas usaha-usaha penetapan besaran dan saat aliran kas
dari suatu aset atau utang serta faktor diskonto yang digunakan.
Menurut pemahaman manajemen keuangan, nilai dari suatu aset
atau utang adalah nilai sekarang (present value = PV) dari
seluruh aliran kas dimasa mendatang, yang dapat dirumuskan
sebagai:
Nilai waktu dari uang (Time value of money)
1. Present Value
PV 
n

i 1
PV
Cfi
R
N
CFi
n
(1  r )
= Present Value (Nilai Sekarang)
= Cash Flow dari suatu investasi I
= Discount Factor (tingkat diskonto)
= jangka waktu (1 , 2 ,3….)
Contoh Perhitungan:
Berapakah nilai sekarang dari uang Rp. 100,- yang akan diterima pada
akhir periode 10. Diketahui bahwa tingkat bunga yang secara tepat
digunakan untuk mendiskonto aliran kas tersebut adalah12%.
Karena kita hanya punya 1 (satu) aliran kas, maka nilai sekarang uang
Rp. 100,- yang baru akan diterima 10 periode lagi dari sekarang dapat
dihitung dengan rumusan nilai sekarang yang lebih sederhana, yaitu:
FV
PV 
(1  i ) n
100
=
(1  0,12)10
= 32,20
2. Future Value
FV 
n
n
CF
(
1

r
)
 i
i 1
Contoh Perhitungan:
Menjadi berapakah nilai uang sekarang Rp. 100,- yang
dibungakan dan akan diterimakan setelah 5 periode jika
diketahui bunga wajar untuk pembungaannya adalah 6%.
FV  PV (1  r )
=
100(1  0,06) 5
= 100 x 1,33823
= 133,823
n
0
1
2
3
4
5
+1.000
+1.000
+1.000
+1.000
+1.000
3. Persepsi Pelepas Uang
0
1
2
3
4
5
-3.790,78 =
+909,09
+826,45
+751,31
+683,01
+620,92
Misalkan seseorang datang kepada kita hendak meminjam uang. Kita relatif mengenal dia sehingga kita dapat
menganalisa kemampuan keuangannya. Dari analisa penghasilan dan pengeluarannya, kita perhitungkan bahwa
dia akan dapat mengembalikan kepada kita setiap tahun selama lima tahun berturut-turut masing-masing Rp.
1.000,-. Sejumlah berapakah kita bersedia meminjamkan kepada dia?
Analisis paling mudah adalah menempatkan aliran kas tersebut dalam suatu garis waktu, sebagai berikut:
0
1
2
3
4
5
Jika kita percaya bahwa ‘tingkat
bunga 1pasar’
adalah
10% setahun,
maka
nilai sekarang dari uang yang akan kita
1.000
.000
1.000
1.000
1.000
+
terima adalah:
Atau sama dengan:
(1  0,1)1
+
(1  0,1) 2
0
+
(1  0,1) 3
+
(1  0,1) 3
+
(1  0,1) 4
1
2
3
4
5
+909,09
+826,45
+751,31
+683,01
+620,92
= 3.790,78
Sehingga pertukaran yang mungkin terjadi adalah:
Kita akan memberi dia pinjaman sebesar Rp. 3.790,78 dan akan mendapatkan pengembalian selama lima tahun
berturut-turut, masing-masing Rp. 1.000,-. Konsep ini menjelaskan nilai waktu uang, dimana: Uang hari ini lebih
baik dari pada uang besok.
Misalkan seseorang datang kepada kita hendak meminjam uang. Kita relatif
mengenal dia sehingga kita dapat menganalisa kemampuan keuangannya. Dari
analisa penghasilan dan pengeluarannya, kita perhitungkan bahwa dia akan
dapat mengembalikan kepada kita setiap tahun selama lima tahun berturut-turut
masing-masing Rp. 1.000,-. Sejumlah berapakah kita bersedia meminjamkan
kepada dia?
Analisis paling mudah adalah menempatkan aliran kas tersebut dalam suatu garis
waktu, sebagai berikut:
0
1
2
3
4
5
+1.000
+1.000
+1.000
+1.000
+1.000
Jika kita percaya bahwa ‘tingkat bunga pasar’ adalah 10% setahun, maka
nilai sekarang dari uang yang akan kita terima adalah:
0
1
+
2
1.000
(1  0,1)1
+
3
1.000
(1  0,1) 2
+
4
1.000
(1  0,1) 3
+
1.000
(1  0,1) 3
5
+
1.000
(1  0,1) 4
Atau sama dengan:
0
1
2
3
4
5
+909,09
+826,45
+751,31
+683,01
+620,92
= 3.790,78
Sehingga pertukaran yang mungkin terjadi adalah
Kita akan memberi dia pinjaman sebesar Rp. 3.790,78 dan akan mendapatkan
pengembalian selama lima tahun berturut-turut, masing-masing Rp. 1.000,-.
Konsep ini menjelaskan nilai waktu uang, dimana: Uang hari ini lebih baik dari
pada uang besok.
4. Menghitung Bunga
(1+r) = (1+i)(1+f),
dimana:
r = bunga nominal,
i = bunga riil, dan
f = angka inflasi.
Oleh karena itu jika kita memiliki uang sekarang senilai Rp. 1.000,- dan kita
bungakan selama 3 periode dimana bunga pada periode pertama hingga ketiga
adalah 11%, 13% dan 9%. Pada akhir periode ketiga, uang kita akan menjadi Rp.
1.367,19 seperti pada perhitungan di bawah ini.
Instrumen A
0
1.000
1
2
3
11%
13%
9%
1.110
1.254,3
1.367,19
4
Misalkan seseorang membutuhkan uang Rp. 8.000,-. Saat mendatangi
sebuah bank, kepadanya disodorkan tiga pilihan pinjaman dengan satu kali
pelunasan, yang dari sisi bank arus kasnya terlihat sebagai berikut ini:
Instrumen A
Instrumen B
0
1
-8.000
9.200
0
2
1
2
-8.000
Instrumen C
3
4
3
4
10.120
0
-8.000
1
2
3
4
12.144
Dari nilai-nilai di atas dapat dijelaskan tiga konsep mengenai bunga yang
biasa digunakan oleh pelepas uang sebagai alat analisa, yaitu
11
12
9.200
.120
1441 23
 10
rCBA  
,1247
1493
 15%14
12,93
47%
 110,015
000
 88..000
a. N-periods Spot Rate
9.200
rA 
 1  0,15  15%
8.000
rB 
10.120
 1  0,265  26,5%
8.000
12.144
rC 
 1  0,518  51,8%
8.000
b. Annualized Spot Rate
1
1
 9.200 
rA  
  1  0,15  15% rB
 8.000 
1
3
 12.144 
rC  
  1  0,1493  14,93%
 8.000 
1
2
 10.120 

  1  0,1247  12,47%
 8.000 
4. Sensitivitas Nilai Terhadap Tingkat Bunga
Semakin panjang umur aset, semakin senstif terhadap
perubahan tingkat bunga
Rumusan durasi adalah sebagai berikut:
 CT * T


T

T 1  (1  r )
n
D=
5. Nilai Dalam Portofolio
n
E(R)=

k
i 1
n
[ R
i 1
i
i
*R
 E ( R) ] * k i


 :V

BAB III
PASAR KEUANGAN
Pasar adalah pertemuan antara penawaran dan permintaan.
Pasar uang mentransaksikan dana-dana jangka pendek.
BI merupakan lembaga negara yang independen, yakni
independen, bebas dari campur tangan pemerintah atau
pihak lainnya.
Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah
FINANCIAL MARKET
CAPITAL MARKET
MONEY MARKET
EQUITY
FIXED INCOME
STOCK
BOND
D
E
R
I
V
A
T
I
F
BANK
Fixed income
OPTION
CONVERTIBLE
BOND
WARRANTS/
RIGHTS
EXCHANGEABLE
BOND
OTHERS
OTHERS
D
E
R
I
V
A
T
I
F
Struktur Pasar Modal Indonesia
MENTERI KEUANGAN R.I
Badan Pengawas Pasar Modal
BAPEPAM
Bursa Efek
LKP
LPP
Perusahaan
Efek:
Lembaga
Penunjang:
Profesi
Penunjang:
Pemodal:
 Penjamin
Emisi
 Perantara
Pedagang
Efek
 Manajer
Investasi
 Biro Adm.
Efek
 Bank
Kostudian
 Wali Amanat
 Penasihat
Investasi
 Pemeringkat
Efek
 Akuntan
Publik
 Konsultan
Hukum
 Penilai
 Notaris




Domestik
Asing
Individu
Institusi
 Emiten
Perusahaan
Publik, dan
 Reksa Dana
MINISTRY OF FINANCE
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN
LEMBAGA KLIRING
& PENJAMINAN (LKP)
BURSA EFEK
(BEJ&BES)
LEMBAGA PENYIMPANAN
& PENYELESAIAN (LPP)
SECURITIES COMPANY
ISSUER/EMITEN
• UNDERWRITER
• BROKER/DEALER
• INVESTMENT MGR
• COMPANY
• MUTUAL FUND
SUPPORTING INST.
ADMINISTRATION
•CUSTODIAN
•BONDHOLDER TRUSTEE
•INVESTMENT ADVISOR
•RATING COMPANY
SUPPORTING PROFESSION
•PUBLIC ACCOUNTANT
•LAWYER
•APPRAISAL
•NOTARY
=
SURVEILLANCE
LINE
=
COMMAND LINE
BAB IV
STRUKTUR DAN BIAYA MODAL
PT ABC
BALANCE SHEET
Per 31 Dec 200x
ASSETS
- CURRENT ASSETS
- FIXED ASSETS
LIABILITIES & EQUITIES
- CURRENT LIAB
- LONG-TERM LIABILITIES
STRUKTUR
MODAL
- EQUITIES
STRUKTUR
KEUANGAN
Degree of financial leverage/DFL
DFL 
% Perubahan Laba Bersih
EBIT

% Perubahan Laba Operasi EBIT - I
Degree of operating leverage/DOL
% Perubahan Laba Operasi
DOL 
% Perubahan Penjualan
Marjin Kontribusi
DOL 
Marjin Kontribusi - Biaya Tetap
Degree of total leverage/DTL
DTL  DFLxDOL 
% Perubahan Laba Bersih
% Perubahan Penjualan
Biaya Modal
• Biaya pendanaan berlaku untuk perolehan baru pendanaan
jangka panjang.
• Biaya pendanaan adalah rata-rata tertimbang dari unsur
utang dan modal sendiri
• Unsur-unsur Biaya modal :
• Biaya Hutang  Rd
• Biaya Laba Ditahan 
D1
G
P0
D1
R

G
• Biaya modal sendiri yang baru 
P0 (1 F )
R
Pengembalian bagi modal sendiri dapat ditaksir dengan menggunakan premi
risiko pasar.
Ri = Rf +b(Rm – Rf)
BAB V
MANAJEMEN KAS
1. Fungsi Kas
• Laksana darah bagi manusia, yang
memungkinkan perusahaan melakukan
aktivitasnya dengan lancar.
• Memiliki tingkat pengembalian yang lebih
kecil dari rata-rata tingkat pengembalian
perusahaan, maka umumnya tidak dipelihara
dalam jumlah yang berlebihan.
• Idle kas yang banyak akan mengurangi
kesempatan perusahaan untuk memperoleh
rentabilitas aset yang tinggi.
2. Motif Pemegang Kas
• Motif transaksi, diperlukan sebagai alat
pertukaran yang memungkinkan perusahaan
melakukan transasi untuk kegiatan usahanya.
• Motif berjaga-jaga, karena ada ketidakpastian
arus kas operasional.
• Motif spekulasi, untuk mendapatkan
keuntungan luar biasa (windfall profit)
• Sebagai saldo kompensasi, harus tersedia
setidaknya sejumlah satu kali angsuran di
dalam rekening gironya
3. Metode Pengelolaan Kas
• Manajemen kas adalah perimbangan antara
risiko dan tingkat pengembalian atas aktiva
likuid yang dimiliki.
• Ketidak mampuan menyediakan kas bagi
pembayaran kewajiban yang segera jatuh
tempo, akan membawa perusahaan pada
kesulitan yang lebih besar yang dapat
mengarah pada terhentinya operasi.
• Akan tetapi, terlalu banyaknya proporsi kas
dalam susunan aset perusahaan
mengakibatkan rentabilitas aset yang rendah.
a. Anggaran Kas
• Penganggaran kas sangat penting sebagai alat
pengendalian keuangan yaitu mengetahui
kapan, dimana dan bagaimana kebutuhan kas
perusahaan akan terjadi.
• Penganggaran kas pada dasarnya adalah
akumulasi dari aktivitas yang berjalan yang
bertujuan untuk meramalkan aliran kas
masuk, keluar dan saldo akhir kas.
a. Anggaran Kas (lanjutan)
a. Anggaran Kas (lanjutan)
a. Anggaran Kas (lanjutan)
b. Percepatan Penagihan Kas
• Sebelum penjualan dilakukan, Uang muka
• Setelah penjualan terjadi, Potongan Tunai
tunai 2/20,n/30, Jumlah 2% untuk masa 20
hari adalah jumlah yang besar, karena sama
dengan:
• Percepatan penagihan kas setelah piutang
terjadi, sistem Lockbox, wire transfer,
Electronic data interchange (EDI)
c. Memperlambat Pengeluaran Kas
• Pertimbangan
1. Dilakukan dengan hati-hati, azas
kepercayaan
2. Biaya modal dan diskon, diskon harus lebih
besar dari biaya modal
3. Denda keterlambatan harus lebih kecil dari
biaya modal
• Membayar pada hari Jum’at.
• Pembayaran dengan draft (giro/cek)
4. Menghitung Saldo Kas Minimum
• Model EOQ . Syarat, Kebutuhan kas diketahui,
biaya bunga atau memegang uang telah
ditentukan, dan jumlah biaya untuk
mengkonversi aset ke kas adalah tetap (flat)
• Model Baumol, menganggap bahwa saldo kas
adalah mengikuti pola tertentu yang teratur
(deterministic)
• Model Miller-Orr, mengansumsikan arus kas
yang tidak pasti, yang sangat random dalam
jumlah dan arah.
d. Metode Lain dalam Manajemen Kas
• Zero balancing account, Saldo rekening
dikelola sampai dengan nol sampai cek masuk.
Overdraft yang diakibatkan ditutupi dengan
transfer dari rekening utama pendapatan
bunga.
• Contingency fund dari saldo kompensasi,
Saldo kompensasi yang flexible dapat
digunakan sebagai penyangga pada hari-hari
dimana kebutuhan kas tinggi dan deposit
tidak cukup material.
5. Investasi Kas Menganggur (Idle Cash)
• Treasury bill dapat dipadankan dengan Sertifikat
Bank Indonesia, yang merupakan salah satu Surat
Utang Negara (SUN)
• Sertifikat deposito, bentuk setoran tabungan yang
tidak bisa ditarik sebelum masa jatuh tempo tanpa
penalti yang tinggi,
• Instrumen Pasar Uang, tagihan-tagihan jangka
pendek yang aktif diperjual belikan, umumnya
berwujud commercial paper/promissory notes.
memberikan hasil (yield) lebih tinggi daripada
sertifikat deposito karena lebih berisiko.
6. Manajemen Surat Berharga
• Merupakan komplemen terpenting dari
manajemen kas.
• Surat berharga jangka pendek (seperti T-Bills
dan CDs) terkadang dipegang sebagai ganti kas
• Biasanya mendapatkannya sebagai investasi
sementara.
• Pertimbangan: Surat berharga jangka pendek
biasanya tidak dipilih untuk alasan
memberikan hasil yang tinggi. Resiko gagal
bayar rendah, aman dan mudah dijual
7. Manajemen Piutang
• Piutang adalah investasi wajib untuk memperlancar
penjualan.
• Anggaran piutang umumnya dipertimbangkan dari
proporsinya terhadap total aset.
• Manajemen mengatur anggaran piutang dengan
menetapkan .
• kebijakan kredit ketat: kredit macet rendah,
penjualan rendah,
• Kebijakan kredit longgar, kredit macet tinggi,
penjualan tinggi
7. Manajemen Piutang (lanjutan)
• Baik buruknya manajemen piutang akan dapat
dianalisa dari saldo piutang, umur rata-rata
dan tingkat perputaran piutang.
• Perusahaan harus memperpanjang kredit
sampai keuntungan marginal adalah nol.
Berapa saldo piutang ideal?
• Merencanakan investasi dalam saldo piutang
melalui penetapan syarat kredit, kebijakan
penagihan, dsb sering kali tidak dapat
ditentukan mandiri.
8. Manajemen Persediaan
• Persediaan adalah penyangga untuk
memperlancar operasi perusahaan.
• Persediaan telah membantu manajemen
perusahaan untuk memperoleh operasi yang
stabil. batasan persediaan yang minimum
(EOQ)
8. Manajemen Persediaan (lanjutan)
• Misal kebutuhan persediaan sebuah
perusahaan setiap tahun adalah 720.000
produk. Biaya pemesanan untuk setiap order
adalah Rp. 500.000,-, sementara biaya
penyimpanan setiap unit produk selama 1
tahun adalah Rp. 900,-. Maka EOQ dapat
dihitung sebagai:
BAB VI
INSTRUMEN DERIVATIF
PASAR KEUANGAN
1. STRUKTUR PASAR
Instrumen derivatif adalah aset yang nilainya
diturunkan dari aset dasarnya (underlying assets).
Karakteristik:
• Memiliki satu atau lebih underlying assets dan satu
atau dua nilai notasi atau pembayaran provisi atau
keduanya.
• Tidak memerlukan investasi bersih awal secara
penuh.
• Syaratnya memerlukan atau mengijinkan
penyelesaian netto, hal itu dapat diselesaikan secara
netto dengan instrumen lain diluar kontrak.
Contoh Instrument Derivatif
• Kontrak forward (forward contracts),
• Swap suku bunga dan mata uang (interest rate
and currency swap),
• Kontrak berjangka (future contracts),
• Kontrak opsi (option contracts)..
2. Kontrak Forward ( Forward Contract)
• Adalah perjanjian antara satu pihak
dengan pihak lainnya, misalnya bank
atau lembaga keuangan lainnya,
untuk memperjual belikan sekuritas
dimasa mendatang dengan harga
dan kuantitas yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Contoh Forward Contract
• PT Indonesia perlu dana untuk bayar Belanja Barang
dari USA senilai USD 1,000,000 jangka waktu 120
hari. Spot rate jual pada tanggal 9 Agustus 2009 Rp
9.200,- per dollar. Karena fluktuasi kurs, diperkirakan
USD akan apresiasi menjadi Rp 9.300 per USD. Maka
pimpinan PT Indonesia melakukan forward contract
dengan bank atau forex dealer dengan kurs forward
untuk 120 hari. Saat jatuh tempo 8 Desember 2009
(setelah 120 hari), pimpinan PT akan mendapat
kepastian memperoleh dana sebesar USD 1,000,000
dengan membayar $ 1,000,000 x Rp 9.300 = Rp
9.300.000.000,-
Contoh Forward Contract (lanjutan)
• Pembayaran ini dilakukan dengan forward
premium sebesar :
• ((9.300 – 9.200)/9.200) x (360/120)) x 100%
= 3,26%
• Jika FR > SR maka Forward Premium
• Jika FR < SR maka Forward Discount
• FR = Forward Rate; SR = Sport Rate
3. Kontrak Swap
• Swap adalah suatu pertukaran arus kas
periodik
antara dua pihak.
• Swap dilakukan untuk mengoptimalisasi
keuntungan komperatif (comparative
advantages) pada tingkat mikro perusahaan
atas pasar keuangan
• Dengan melihat pada komponen biaya
pinjaman yang berasal dari premi risiko atas
perubahan potensial dari premi kredit
3. Kontrak Swap (Lanjutan 1 of 4)
Pada konsep ini, biaya peminjaman dana jangka
panjang
dapat dipisahkan menjadi empat komponen yaitu :
• tingkat bunga tanpa risiko –risk free rate.
• premi risiko yang berkaitan dengan ketidakpastian
bunga tanpa risiko –the future uncertainty risk free
rate.
• premi kredit pinjaman yang diterbitkan oleh entitas
tertentu –credit premium on debt.
• premi risiko atas perubahan potensial premi kredit
pinjaman –risk premium of potential change in the
credit premium of the borrower
3. Kontrak Swap (Lanjutan 2 of 4)
Swap adalah suatu pertukaran arus kas periodik
antara dua pihak, yang dapat dibedakan
menjadi:
• Swap suku bunga (interest rate swap)
• Swap mata uang (currency swap)
• Swap suku bunga dan mata uang dan disebut
currency interest rate swap.
Contoh Swap Suku Bunga
Contoh Swap Suku Bunga (lanjutan)
• Perusahaan A menerbitkan obligasi dengan bunga tetap 9%
(fixed interest rate) dan perusahaan mempunyai portfolio
asset (piutang) dengan bunga mengambang. Di satu sisi,
perusahaan B menerbitkan obligasi dengan bunga
mengambang LIBOR +1% dan mempunyai portofolio asset
(piutang) dengan bunga tetap. Tiap perusahaan dihadapkan
pada interest risk karena adanya ketidaksesuaian (mismatch)
antara penerimaan bunga dan pembayaran bunga. Untuk
mengantisipasi interest risk ini, kedua perusahaan
mengadakan interest rate swap. Dengan interest rate swap,
perusahaan A menukarkan penerimaan bunga variablenya
dan mendapatkan pembayaran bunga tetap 91/2% dari
perusahaan B. Sementara itu perusahaan B menukarkan
penerimaan bunga tetap dan mendapatkan pembayaran
bunga mengambang pada LIBOR +1/2% dari perusahaan A.
Contoh Swap Mata Uang
Pada tanggal 1 Feb 1999, PT Zaki menerima
pinjaman dari luar negeri sebesar USD 10,000,
dengan jangka waktu 1 tahun, bunga 9 % per
tahun. Spot rate USD 1 adalah Rp 8.000,00.
Selanjutnya, PT Zaki membuka kontrak SWAP
dengan bank devisa jangka waktu 12 bulan
dengan premi 10% atau sebesar = (Rp
8.000,00 x 360 x 10)/(360 x 100) = Rp 800,00.
Apabila pada tanggal 1 Feb 2000 terjadi
realisasi, maka kerugian selisih kurs yang
terjadi adalah :
Penjualan devisa tanggal 1 Feb 1999 = 10,000 x Rp 8.000= Rp
80.000.000,Pembelian deivisa tanggal 1 Feb 2000 = 10,000 x Rp 8.800= Rp
88.000.000,-
3. Kontrak Swap (Lanjutan 3 of 4)
Pentingnya swap
• Dapat mengubah struktur kewajibannya tanpa
refinancing yang mahal.
Alasan Swap Suku Bunga
• Alasan risiko manajemen, risk management: swap
suku bunga dapat digunakan untuk melindungi
perubahan suku bunga yang tidak menguntungkan.
• Hedging: bank komersial yang menyalurkan kredit
jangka panjang dengan bunga tetap, sementara
tabungannya berjangka pendek dengan tingkat
bunga jangka pendek yang mengambang.
• Speculation: restrukturisasi kewajiban perusahaan
bergantung pada prakiraan pergerakan suku bunga.
3. Kontrak Swap (Lanjutan 4 of 4)
Bentuk Awal Swap Mata Uang
• Back to back loans adalah pinjaman antara
dua perusahaan dari negara yang berbeda,
dan setiap perusahaan meminjam untuk
kepentingan perusahaan yang lain dalam mata
uang lokalnya.
• Parallel loans melibatkan dua perusahaan dari
negara yang berbeda yang mempunyai anak
perusahaan di negara lainnya. Setiap
perusahaan membuat perjanjian pinjaman
guna kepentingan anak perusahaan lain
4. Kontrak Berjangka (Future Contract)
• Future contract yaitu perjanjian kontrak untuk
memperjual-belikan sekuritas dimasa
mendatang dengan harga dan kuantitas yang
telah ditetapkan sebelumnya.
• Dengan kata lain, future contract merupakan
perintah yang dilakukan didepan untuk
membeli atau menjual aset atau komoditi, dan
harga kontrak adalah tetap dan ditentukan
pada saat kontrak ditutup.
5. Kontrak Opsi (Option Contracts)
• Option adalah kontrak yang memberikan kepada
pemiliknya hak (bukan kewajiban) untuk membeli
atau menjual suatu aset dengan harga yang tetap
pada suatu waktu tertentu atau sebelum waktu
tersebut.
• Jenis option:
- Call Option, hak untuk membeli suatu assets
- Put Option, hak untuk menjual suatu assets
- European Option, beli/jual pada waktu
tertenu
- American Option, beli/jual sblm jatuh tempo
Istilah dalam Option
•
•
•
•
•
Market price dari saham (MP)
Strike price/Exercise price dari option (SP/EP)
Nilai intrinsik option (NI)
In the money (call, MP >EP; put, MP<EP)
Out the money (call, MP<EP; put. MP>EP)
Tipe KOS
Satuan Perdagangan
Masa Berlaku
Pelaksanaan Hak
(exercise)
Penyelesaian
Pelaksanaan Hak
Margin Awal
WMA (weighted
moving average)
Strike Price
Automatic exercise
Jam Perdagangan
KOS
Jam Pelaksanaan
Hak
Premium
Call Option Dan Put Option
1 Kontrak = 10.000 opsi saham
1,2 dan 3 bulan
Metode Amerika (Setiap saat dalam jam tertentu di hari bursa, selama masa
berlaku KOS)
Secara tunai pada T+ 1, dengan pedoman:
• call option = WMA – strike price
• put option = strike price – WMA
Rp 3.000.000,- per kontrak
adalah rata-rata tertimbang dari saham acuan opsi selama 30 menit dan akan
muncul setelah 15 menit berikutnya
adalah harga tebus (exercise price) untuk setiap seri KOS yang ditetapkan 7 seri
untuk call option dan 7 seri untuk put option berdasarkan closing price saham
acuan opsi saham
diberlakukan apabila:
110% dari strike³• call option, jika WMA price
90% dari strike price£• put option, jika WMA
• Senin –
:
Sesi 1: 09.30 – 12.00 WIB
Kamis
Sesi 2: 13.30 – 16.00 WIB
• Jum’at :
Sesi 1: 09.30 – 11.30 WIB
Sesi 2: 14.00 – 16.00 WIB
• Senin – Kamis : 10.01 – 12.15 dan 13.45 – 16.15 WIB
• Jum’at : 10.01 – 11.45 dan 14.15 – 16.15 WIB
diperdagangkan secara lelang berkelanjutan
(continuous auction market)
UNIT II. MENGENAL LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan
 L/K adalah titik pusat proses pelaporan
keuangan
 L/K adalah alat komunikasi informasi akuntansi
bagi external perusahaan
 Saat ini, laporan keuangan terdiri dari :




Neraca atau Laporan Posisi Keuangan
Laporan Rugi Laba
Laporan Arus Kas dan
Catatan atas Laporan Keuangan
71
 Laporan keuangan mungkin mengandung informasi dari
sumber selain catatan akunatnsi, tetapi sistem akuntansi
perusahaan biasa disusun berdsarakan unsur laporan
keuangan :




Asse
Utang
Pendapatan
Biaya dan seterusnya
 Pelaporan keuangan memuat tidak hanya laporan
keuangan tetapi juga;






Alat lain untuk mengkomunikasikan informasi yang terkait
baik langsung ataupun tidak langsung dengan informasi yang
disajkan oleh sistem akuntansi
Mungkin digharuskan oleh peraturan atau sukarela
Bentuk yang biasa dipakai misalnya:
Laporan tahunan
Prospektus
Formulir-formulir pemenuhan kewajiban terhadap Kantor
Ppajak, bea cukai, Bank Indonesia dan Badan Pengawasan 72
Pasar Modal
2. Tujuan Laporan Keuangan
 Memberikan informasi kuantitatif yang bermakna
keuangan tentang suatu entitas agar dapat
dipergunakan oleh mereka yang menggunakannya untuk
dasar pengambilan keputusan
 Pengambilan Keputusan Ekonomi :




Perorangan
Perusahaan
Pasar
Pemerintah
 Efektifitas keputusan akan meningkat jika keputusan
tersebut dibuat berdasrkan pemahaman mengenai
posisi dan kinerja obyek pengambilan keputusan
 Oeh karena itu, laporan keuangan bukanlah tujuan akhir
dari proses pelaporan keuangan
73
Ciri dan Keterbatasan Laporan Keuangan :
1. Informasi yang disajikan hanya relevan terhadap
perusahaan dan bukan pada industri atau
perekonomian secara keseluruhan
2. Informasi yang disajikan sering merupakan hasil dari
taksiran dan bukan pengukuran yang pasti
3. Informasi yang disajikan mencerminkandampak
keuangan transaksi dan kejadian terutama yang sudah
terjadi
4. Laporan keuangan bukanlah sumber informasi tunggal
bagi merka yang ingin membuat keputusan ekonomi
tentang suatu perusahaan
74
Tujuan yang hendak dicapai :
1. Menyajikan informasi bagi pengambilan keputusan
investasi, kredit dan keputusan sejenis, Informasi yang
dapatdimengerti oleh mereka yang mempunyai
pengetahuan dan kesungguhan belajar yang wajar
tentang usaha dan aktivitas ekonomi
2. Menyediakan informasi untuk menilai junlah, saat dan
kepastian penerimaan kas dimasa yang akan datang dari
dividen atau bunga serta hasil penjualan, harga tebusan
atau jatuh tempinya surat berharga atau piutang.
3. Menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi
perusahaan, hak atas sumber daya tersebut, dan
dampak dari transaksi, kejadian dan kondisi yang
menyebabkan terdapatnya perubahan atas sumber daya
perusahaan serta hak atas sumber daya tersebut
75
3. Neraca :
 Menyajikan infromasi tentang sumber daya
ekonomi,kewajiban dan hak kepemilkan suatu
perusahaan
 Membantu investor, kreditor dan pemakai lain
untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
keuangan serta likuiditas dan solvabilitas suatu
perusahaan
 Menilai kinerja perusahaan pada suatu periode
 Indikasi aliran kas yangdapat diperoleh dari
beberpa sumber daya ekonomi dan kas yang
akan keluar bagi pelunsan beberapa kewajiban
76
NERACA UNTUK MASA XXX
Aktiva Lancar
Kas dan Setara Kas
Surat Berharga Yang Mudah Dijual
Piutang
Persediaan
Pembayaran Dimuka
Total Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Aktiva Tetap
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
Total Aktiva Tetap
Aktiva Lainnya
Proyek Dalam Penyelesaian
Aktiva Lainnya
Utang Lancar
Utang Usaha
Pemotongan PPh Harus Disetor
Utang Jangka Panjang Yang Harus dilunasi
Total Utang Lancar
Utang Jangka Panjang da Modal
Obligasi
Agio dan Disagio Saham
Modal
Agio Saham
Sisa Laba(Rugi) Tahun Lalu
Laba(Rugi) Tahun Berjalan
Total Utang Jk. Pj. dan Modal
Total Aktiva Jangka Panjang
TOTAL AKTIVA
TOTAL AKTIVA
77
4. Laporan Laba Rugi :





Dimaksudkan untuk memebrikan informasi tentang kinerja
keuangan perusahaan selama suatu periode
Sebagi alat bantu utnuk menaksir prospek dari suatu perusahaan
Fokus diletakkan pada pengukuran laba dan komponennya
Rangkaian informasi yang mencakup waktu yang panjang lebih
disukai
Angka laba dan komponenya digunakan untuk :
1.
2.
3.
4.

Mengevaluasi kinerja manajemen
Memperkirkan daya laba atau jumlah lain yang diyakini sebagai
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dalam jangka
panjang
Menaksir laba untuk suatu masa mendatang
Menaksir risiko kredt dan risiko investasi
Akuntani keuangan mengukur laba dan komponen laba
menggunakan akuntansi akrual
78
DAFTAR LABA (RUGI) UNTUK MASA XXX
Pendapatan Operasional
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor Penjualan
Biaya Operasional
Biaya Pegawai
Biaya Peralatan dan Perlengkapan
Biaya Umum dan Administrasi
Biaya Transportasi dan Komunikasi
Biaya Penyusutan Aktiva Tetap
Biaya Promosi dan Humas
Biaya Barang dan Jasa Pihak III
Biaya Rapat dan penugasan
Biaya-biaya Pajak
Laba(Rugi) Operasional
Pendapatan Non Operasioanal
Pendapatan Bunga
Biaya Bunga
Pajak
Laba(Rugi) Non Operasional
LABA (RUGI) BERSIH
79
5. Laporan Arus Kas :
 Dimaksudkan untuk memebrikan informasi tentang
bagimana perusahaan memeperoleh dan mengunakan
kas.
 Informasi ini terkait dengan pinjaman dan
pembayaranya, transaksi permodalan termasuk
pembayaran dividen dan transfer sumber daya lain dari
perushaan kepada pemilik, serta faktor lain yang
berpengaruh pada likuiditas dan solvabilitas perushaan.
 Informasi aliran kas akan dapat dipergunakan untuk
memahami operaasi perusahaan, mengevaluasi
transaksi investasi, menaksir likuiditas dan solvabilitas
dan menginterpretasi informasi laba yang disajikan
80
ARUS KAS UNTUK MASA XXX
Kas dari Operasi
Laba Bersih
Penyustan
Perubahan Modal Kerja
Total Kas dari Operasi
Kas dari Investasi
Tanah Lokasi Pabrik
Enginering dan Supervsisi
Mesin da perlatan
Alat Pengangkut
Budidaya Tanaman
Bunga dalam Konstruksi
Hasil Bersih Penjualan Aktiva tetap
Total Kas dari Investasi
Kas dari Pendanaan
Setoran Modal
Pengambilan Pinajaman
Pengakuan Bunga
Pembayaran Kembali Pinjaman
Total Kas dari Pendanaan
Total Aliran Kas
81
6. Analisa Laporan Keuangan :
 Analisa laporan keuangan
 Membaca laporan keuanagn dan
 Menggali informasi yang ada di balik angka – angka laporan
keuangan
 Dimungkinkan karena dirancang sebagai bentuk laporan
yang saling terkait
 Disamping angka laporan keuangan terkait dengan
informasi non keunagan.
 Praktek bisnis yang baku
 Rata – rata industri
82
6.1. Prosedur Audit Analitis :
 Diatur dalam SIAS # 8, Analytical Auditing Procedures


Tanpa ada kondidi yang menyebabkan hal yang berlawanan,
keterhubungan antar informasi dapt diharapkan ada dan tetap
berkesinambungan
Menggunakan Prosedur ini dapat ditemukan :




Kemungkinan kesalahan
Ketidak-wajaran atau
Penyimpangan
Jika prosedur audit analitis menemukan hasil yang tidak diinginkan :


Internal auditor harus menieliti dan mengevaluasi sehingga hasil
dan keterhubungan tersebut dapat dijelaskan.
Hasil da keterhubungan yang tidak dapat dijelaskan mungkin
merupakan indikasi terdapatnya kondisi yang mengandung
kesalahan, ketidak wajaran atau penyimpangan
83
6.1.1. Kegunaan Prosedur Audit Analitis :
 Mengidentitifikasi hal-hal yang diharapkan atau tidak
diharapkan
 Melalui pengujian konsistensi internal antar informasi
 Prosedur audit analitis digunakan untuk mendapatkan :
1.
2.
3.
4.
5.
Perbedaan yang tidak diharapkan
Tidak adanya perbedaan yang diharpkan
Kemungkinan kesalahn
Kemungkinan ketidak-wajaran dan penyimpangan
Transaksi atau kejadian yang tidak biasa atau tidak berulang
84
6.1.2.Tehnik Prosedur Audit Analitis
 Teknik yang biasa menggunakan dasar :





Jumlah uang
Kuantitas fisik
Rasio atau
Persentasi
Analitis khusu dapat dilakukan dengan :





Rasio
Trend
Pengujian kewajaran
Regresi
Perbandingan :



Antar periode
Dengan anggran
Dengan informasi ekonomi eksternal
85
 Beberapa teknik yang lazim dalam prosedur audit
analitis adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pembandingan informasi periode sekarang dengan periode
sebelumnya
Perbandingan informasi perode sekarang dengan anggaran
atau ramalan
Memepelajari keterhubungan informasi keuangan dengan
non-keuangan
Mempelajari keterhubungan antar elemn informasi
Membandingkan informasi suatu uit dengan informasi unit
lain
Membandingkan informasi dengan informasi perusahaan
lain dalam industri
86
6.2. Analisa Rasio:
6.2.1. Rasio Kelancaran (Current Ratio)
Aktiva Lancar
Rasio Lancar =
Pasiva Lancar
Aktiva Lancar - Persediaan
Rasio Cepat =
Pasiva Lancar
6.2.2. Rasio Aktivitas
Penjualan
Rasio Perputaran Aktiva AAA =
Saldo (rata-rata) Aktiva AAA
87
UNIT III. MENGELOLA ASSET LANCAR
 Asset lancar bersama-sama dengan kewajiban
lancar mencerminkan pengelolaan operasi
perusahaan
 Bersama-sama merka mendapatkan sebutan
modal kerja
 Modal kerja adalah pos-pos yang menampung
dampak kegiatan operasi
88
1. Perencanaan Laba
 Perencanaan laba dibuat perusahaan dalam rangka untuk
memperkirakan kebutuhan pendanan di masa mendatang
 Manajemen menggunakan media angaran untuk menuangkan rencana
ini dalam format kuantitatif
 Karena muatanya, peran anggaran dapat diperluas menjadi alat
perencanan, alat memotivasi pegawai, alat pengendali kegiatan
organisasi dan alat evaluasi kinerja
 Demikain luasnya pengunaan anggran, sehingga dikenal berbagai
macam anggaran dengan berbagai tujuan pula
 Untuk mengendalikan operasi perusahaan misalnya anggaran fisik,
anggaran penjualan, anggaran biaya, anggaran laba dan angaran kas.
 Dalam anggaran keuangan dikenal adalah pengangguran modal,
proforma laba rugi, proforma neraca dan proforma arus kas
89
1
PROFORMA LAPORAN KEUANGAN
Tahun
2000
2001
2002
2003
Proforma Laba Rugi
Pendapatan
Harga Produksi dan Biaya Operasi
Biaya Penyusutan
0
0
0
0
0
0
71.131.200.000
47.000.000.000
11.632.000.000
91.454.400.000
47.000.000.000
11.632.000.000
Total Harga Pokok Prod. Dan Biaya Ops.
0
0
58.632.000.000
58.632.000.000
Laba Operasi
0
0
12.499.200.000
32.822.400.000
Biaya Bunga 16 % setahun
Pajak 30 %
0
0
0
0
12.320.000.000
53.760.000
14.291.200.000
5.559.360.000
125.440.000
12.971.840.000
Laba Bersih
Neraca
Aktiva Lancar
Kas
Piutang
Persediaan
Total Aktiva Lanvcar
0
0
0
3.180.000.000
0
0
3.889.040.000
23.710.400.000
14.658.000.000
9.398.480.000
30.484.800.000
14.658.000.000
0
3.180.000.000
42.257.440.000
54.541.280.000
0
0
0
116.320.000.000
0
116.320.000.000
116.320.000.000
-11.632.000.000
104.688.000.000
116.320.000.000
-23.264.000.000
93.056.000.000
119.500.000.000
146.945.440.000
147.597.280.000
Aktiva Tetap
Total Aktiva Tetap
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Aktiva
Total Aktiva
90
Utang dan Modal
Pinjaman
Modal
Laba ditahan
Total Utang dan Modal
2
0
0
0
77.000.000.000
42.500.000.000
0
89.320.000.000
57.500.000.000
125.440.00
77.000.000.000
57.500.000.000
13.097.280.000
0
119.500.000.000
146.945.440.000
147.597.280.000
0
0
0
0
0
0
125.440.000
11.632.000.000
-38.368.400.000
12.971.840.000
11.632.000.000
-6.774.400.000
0
0
-26.610.960.000
17.829.440.000
0
0
0
0
0
0
-14.000.000.000
-15.000.000.000
-60.000.000.000
-5.000.000.000
-10.000.000.000
-12.320.000.000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-116.320.000.000
0
0
0
0
0
0
42.500.000.000
77.000.000.000
0
0
15.000.000.000
0
12.320.000.000
0
0
0
14.291.200.000
-26.611.200.000
0
119.500.000.000
27.320.000.000
-12.320.000.000
0
3.180.000.000
709.040.000
5.509.440.000
Arus Kas
Kas dari Operasi
Laba Bersih
Penyusutan
Perubahan Modal Kerja
Total Kas dari Operasi
Kas dari Inventaris
Tanah lokasi pabrik
Enginering dan Supervisi
Mesin dan Perlatan
Alat Pengangkut
Budidaya Tanaman
Bunga dalam Konstruksi
Total Kas dari Investasi
Kas dari Pendanaan
Setoran Modal
Pengambilan Pinjaman
Pengakuan Bunga
Pembayaran Kembali Pinjaman
Total Kas dari Pendanaan
Total Aliran Kas
91
2. Manajemen Kas
 Kas adalah media utama bagi perusahaan untuk mengelola likuiditsnya
 Demikian pentingnya likuiditas, kas disebut sebagai darah perusahaan
 Ketekoran kas sekescil apapun kadang bisa membuat perusahaan
berhenti beroperasi
 Menyediakan kas yang cukup adalah prasyarat hak hidup perusahaan
 Walaupun penting kas adlah asset perusahaan yang paling tidak
produkstif
 Pedoman peneglolaan kas adalah tersedianya kas yang cukup, tetapi
tidak berlebihan
92
2.1. Motif Memegang Kas
1.
2.
3.
Sebagai media pertukaran
Sebagai media berjaga-jaga
Sebagai media spekulasi
2.2. Mengelola Arus Kas
1.
2.
3.
Menunda Pembayaran
Mempercepat Penerimaan
Anggaran Kas
93
Anggaran Kas
Bulan
Penjualan
penagihan
Dlm bln. Penjualan
1 bln setelah penj.
2 bln setelah penj.
Total Penagihan
Pembelian
Pembayaran
Surplus (Defisit) Kas
94
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
5.000.000
5.000.000
10.000.000
15.000.000
20.000.000
10.000.000
1.000.000
0
0
1.000.000
3.500.000
0
2.000.000
3.500.000
500.000
3.000.000
7.000.000
500.000
4.000.000
10.500.000
1.000.000
2.000.000
14.000.000
1.500.000
1.000.0000
4.500.000
6.000.000
10.500.000
15.500.0000
17.500.000
3.500.000
7.000.000
10.500.000
14.000.000
7.000.000
7.000.000
0
3.500.000
7.000.000
10.500.000
14.000.000
7.000.000
1.000.000
1.000.000
(1.000.000)
0
1.500.000
10.000.0000
3. Manajemen Surat Berharga Yang Mudah Dijual

Pembahasan diberikan dalam Pendanan Jangka Pendek pada modul
Manajemen Keuangan berikutnya
4. Manajemen Piutang



Proporsi Penjualan Kredit
Tingkat Penjualan
Kebijakan Kredit
95
5. Manajemen Persediaan



Keputusan terhadap besaran jumlah pesediaan yang akan dipelihara
sangat tergantung pada hasil analisa imbal hasil dan risiko akibat stock
out dan biaya pemeliharaan persediaan
Persediaan telah banyak membantu pekerjaan manajemen keuangan
dalam suatu periode yang panjang, sebelum dipergunakanya tatanan
operasi yang memungkinkan perusahaan beroperasi tanpa
persediaan.
Kemajuan teknologi dan penataan kembali hubungan pemasok
dengan konsumen pada beberapa industri telah memungkinkan
perusahaan melaksanakan meotde operasi just in time
96
5.1. Jenis Persediaan





Persediaan barang untuk dijual
Persediaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu
Persediaan barang dalam proses dan
Persediaan barang jadi
Persediaan perlatan dan suku cadang
97
5.2. Teknik Pengelolaan Persediaan
1. Kuantitas Pesanan Ekonomis (Economic Order Quantity
Total Biaya Persediaan = Biaya Penyimpanan + Biaya Pesanan
Kuantitas ekonomis adalah :
Q=
.
2 SO
, dimana :
C
S adalah total kebutuhan persediaan periode yang yang dihitung
O adalah biaya penempatan order, dan
C adalah baiya penyimpanan per unit
Q=
.
2 x 12.500 x 3.600
= 300 unit,
1.0000
98
2. Model Pengendalian Persediaan dengan sistem ABC
a.
b.
c.
Kelompok A meliputi barang-barang persediaan dengan nilai uang
yang tinggi,
Kelompok B meliputi barang-barang persediaan dengan nilai uang
yang sedang,
Kelompok C meliputi barang-barang persediaan dengan nilai uang
yang rendah.
99
3. Sistem Just in Time
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Menekankan pada tarikan permntaan (demand pull)
Target JIT adalah zero defect
Fasilitas produksi disusun tanpa persediaan
Elemen utama JIT adalah pengurangan terhadap adanya bahan sisa, tenaga,
ruang dan fasilitas menganggur.
Pengurangan persediaan berarti tidak lagi dibutuhkan model pengendalian
persedian yang rumit.
Kebanyakan bahan akan diterima langsung oleh para pemakainya.
Keandalan pemasok merupakan persyaratan yang penting dalam JIT
100
UNIT IV. IMBAL HASIL DAN RISIKO
 Imbal hasil dan risiko adalah pertimbangan utama dalam pengambilan
keputusan keuangan.
 Dalam pasar efesien, imbal hasil biasanya sebanding dengan risikonya
 Semakin tinggi risiko suatu investasi akan semakin besar pula premium
risiko yang diperhitungkan dalam analisanya.
 Karena setiap orang mempunyai aversi terhadap risiko yang berbedabeda, maka apakah suatu investasi akan diambil atau tidak, tidak akan
dapat disamakan untuk setiap orang.
 Secara umum pasar memberikan pedoman mengenai imbangan imbal
hasil dan risiko dan dicerminkan dari terbentuknya harga pasar asset
101
1. Pengukuran Nilai Berdasarkan Nilai Waktu Uang
Bagaimana persepsi seseorang mengenai nilai relatif terhadap waktu ?
Misalkan seseorang datang kepada kita untuk meminjam uang. Dari analisa
penghasilan dan pengeluaranya, kita perhitungan bahwa dia kan dapat
mengembalikan kepada kita setiap tahun selama lima tahun berturut-turut
masing-masing Rp. 1.000,- Sejumlah berapakah uang akan kita pinjamkan
kepada dia ?
Analisa paling mudah adalah menempatkan aliran kas tersebut dalam suatu
garis waktu, sebagai berikut :
0
1
+1.000
2
+1.000
3
+1.000
4
+1.000
5
+1.000
102
Jika kita percaya bahwa “tingkat bunga pasar” adalah 10% setahun, maka nilai
sekarang dari uang yang akan kita terima adalah
0
1
+
2
1.000
1
(1+0,1)
+
3
1.000
(1+0,1)2
+
4
1.000
(1+0,1)3
+
5
1.000
(1+0,1)4
+
1.000
(1+0,1)5
Atau sama dengan :
0
1
2
3
4
5
+909.09
+826.45
+751.31
+683.01
+620.92
= 3.790.78
Sehingga pertukaran yang mungkin terjadi adalah :
0
1
-3.790.78 +909.09
2
3
4
5
+826.45
+751.31
+683.01
+620.92
103
Kita akan memberi dia pinjaman sebasar Rp. 3.790.78 dan akan menapatkan
pengembalian selama lima tahun berturut-turut, masing-masing Rp. 1.000,Konsep ini menjelaskan niai waktu uang, dimana : Uang hari ini lebih baik dari
pada uang besok.
Jika kemudian ditambahkan informasi yang lain, misalnya :
Istri karyawan yang hendak meminjam uang tersebut akan segera
melahirkan anak bungsunya.
b. Anak tertua karyawan tersebut segera akan bekerja.
a.
Manajemen keuangan mempunyai metode untuk menganlisa haltersebut,
yaiutu :
a. Dengan mengoreksi taksiran kas yang akan kita terim, atau
b. Dengan mengubah nlai kepastian bahwa uang cicilan yang Rp. 1.000,- akan
kita terima. (Konsep premium risiko)
104
Contoh Penerapan
Contoh keputusan yang dapat dilihat sebagai model penerapan premium
risiko :
1. Pembayaran langganan koran/majalah 3 bulan dimuka lebih murah
daripada pembayaran bulanan
2. Diskon tunai
3. Model-model pengelolaan float
4. Pemberian kupon undian bagi pembayaran awal.
105
2.1. Penyertaan Risiko Berdasarkan Kepastian Aliran Kas
Jika kita memiliki uang lebih pada hari ini Rp. 1.000,- kita mempunyai
beberapa pilihan akan kita kemanakan uang kita. Alternatif yang tersedia dan
hasilnya setelah 1 tahun misalnya adalah sebagai berikut
a. Kita gunakan untuk berdagang dengan peluang hasil seperti berikut :
a. 1. Kemungkinan rugi sehingga uang kita tinggal Rp. 800,b. 2. Kemungkinan untung sehingga uang kita menjadi Rp. 1.400,-
b. Kita masukkan sebagai deposito di Bank dengan hasil 11 %
Sementara itu, peluang untuk untung kemungkinannya adalah 80 % da
peluang untuk rugi adalah 20 %.
800
0.4
320
Dagang
1.40
0
1.00
0
Deposito
1.00
0
0.6
840
atau
1.60
0 16%
11%
Premium Resiko
5%
106
Premium Risiko :
– Adalah tambahan hasil yang mungkin diperoleh karena seseorang mau
menangung risiko tambahan
– Premium risiko membuat arus kas yang tidak sama kepastianya menjadi
seolah-olah menjadi sama nilainya
– Secara sederhana contoh di atas menjelaskan konsep manajemen keuangan
bahwa : Uang yang pasti lebih baik dari pada uang yang tidak pasti.
Kita kan sama indifferent terhadap :
a. Terjun di trading dengan hasil 16 % dan
b. Menaruh deposito dengan hasil 11%
Mengapa ?
Karena pertambahan kekayaan yang mungkin diperoleh dari kedua keputusan
tersebut persis sama
107
Contoh Penerapan
Contoh keputusan yang dapat dilihat sebagai model penerapan premium
risiko :
• Bunga/jasa yang ditawarkan bank untuk giro lebih rendah dari
tabungan
• Bunga tabungan lebih rendah dari bunga deposito
• Bunga di bank asing lebih tinggi dari pada bunga di bank pemerintah
• Bunga di bank pemerintah lebih tinggi dari pada bunga di bank umum
swasta
• Bunga di bank di bank umum swasta lebih tinggi dari pada bunga di
BPR
108
3. Bunga
Sejumlah uang yang dibungakan selama serangakaian waktu pada suatu
tingkat bunga yang bervariasi akan dihitung sebagai berikut :
15%
1.000
10%
1.150
20%
1.265
1.518
Nilai seteLah masa pertama
= 1.000 X 1.15 = 1.150
Nilai setelah masa Kedua
= 1.000 X 1.15 x 1.1 = 1.265
Nilai seteLah masa ketiga
= 1.000 X 1.15 x 1.1 x 1.2 = 1.158
109
4. Bagaimana pelepas uang memperhitungkan bunga
Misalkan seseorang membutuhkan uang Rp. 8.000,-. Saat mendatangi sebuah
bank, kepadanya disodorkan tiga pilihan pinjaman yang dari sisi bank arus
kasnya terlihat sebagai berikut :
0
-8.0000 =
1
+9.200
0
-8.0000 =
1
+0
0
-8.0000 =
2
+10.120
1
2
3
+0
+0
+12.144
Bagaimana mencari tahu tingkat bunga yang diperhitungkan bank ?
110
4. 1. Implied n-period spot rate
Implied n-period spot rate menyatakan bunga yang diperhitungkan untuk suatu
periode yang awal dan akhirnya bisa kapan saja. Implied n-period bisa diterapkan
pada periode dengan hitungan hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya.
r
9.200
=
1
r
- 1 = 1.15 – 1 = 0.15 = 15%
8.000
10.120
=
2
r
3
- 1 = 1.265 – 1 = 0.265 =
8.000 26.5%
12.14
- 1 = 1.518 – 1 = 0.518 =
= 4
8.000 51.8%
111
4. 2. Annualized spot rate
Bunga dapat pula dinyatakan dalam nilai yang disetahunkan. Model bunga
ini disebut sebagai Annualized Spot Rate atau sering disebut sebagai spot
rate aja.
1
r
9.200
=
1
1
- 1 = 1.15 – 1 = 0.15 = 15%
8.000
1
r
10.120
=
2
2
- 1 = 1.247 – 1 = 0.1247 =
8.000 12.47%
1
3
r
3
12.14
- 1 = 1.493 – 1 = 0.1493 =
= 4
8.000 14.93%
112
4. 3. Forward rate
Bunga dapat pula dinyatakan secara individual untuk setiap satuan waktu dari suatu
masa yang panjang. Model bunga ini disebut sebagai Forward Rate. Dengan
diketahuinya bunga pada suatu periode bunga, maka dengan berpedoman pada nilai
yang terjadi setelah suatu periode, forward implisit untuk suatu periode dapat
dihitung.
1
r
9.200
=
1
1
- 1 = 1.15 – 1 = 0.15 = 15%
8.000
1
r
10.120
=
2
2
- 1 = 1.1 – 1 = 0.11 = 11%
8.000
1
3
r
3
12.14
- 1 = 1.2 – 1 = 0.20 = 20%
= 4
8.000
113
UNIT V PENILAIAN
•
•
•
•
•
Penilaian digunakan untuk menyebut usaha mencari nilai suatu
perusahaan
Penilaian asset biasanya difokuskan pada penilaian saham dan obligasi
Manajer perusahaan merespon kebutuhan investor dan kreditor dengan
usaha pengelolaan perusahan yang dapat memaksimalkan nilai.
Biaya modal (cost of capital) adalah konsep terpadu yang harus diingat
dalam usaha penilaian perusahaan melalui penilaian sekuritasnya
Oleh karena itu, terdapat setidaknya dua alasan mengapa penilaian asset
keuangan harus dipelajari, yaiutu :
Untuk memahami bagimana usaha penilaian asset
2. Biaya modal bersumber pada imbal hasil yang diharapkan para investor
perusahaan.
1.
114
1. Definisi Nilai
1.
2.
3.
4.
Nilai Buku
Nilai Likuidasi
Nilai Pasar
Nilai Instrinsik
115
2. Proses Dasar Penilaian
 Proses pemberian nilai pada suatu asset dengan menghitung nilai
sekarang :
o Taksiran aliran kas dimasa mendatang
o Menggunakan tingkat imbal hasil yang fdiharapkan invistor
 Tingkat imbal hasil yang diinginkan oleh investor
o Tingkat imbal hasil bebas risiko
o Disesuaikan dengan premium risiko yang mampu mengkompensasi
risiko investasi
V=
C1
1
1+ R
+
C2
1+ R
C3
2
+
1+ R
3
+… +
Cn
1+ R
n
116
3. Sensitivitas Bunga terhadap harga sebuah asset
Misalkan kepada seorang investor ditawarkan tiga buah asset, masingmasing asset A,B dan C dengan pola aliran kas bersih sebagai berikut :
0
1
2
+160
+1.160
Asset A
0
1
2
3
+160
+160
+1.160
1
2
3
4
+160
+160
+160
+1.160
Asset B
0
Asset C
Dengan harga berapakah investor ini bersedia membeli asset tersebut ?
117
Pada faktor Diskonto 16 %
Jika kita percaya bahwa orang lain yang memelihara asset sejenis mendapatkan pengembalian
hasil 16 % maka kita harus percaya bahwa investor mau memebeli ketiga asset tersebut dengan
harga maksimum Rp. 1.000,- karena nilai sekarang kas bersih yang akan diterima dari ketiga
asset tersebut adalah Rp. 1.000,-.
0
1
2
3
4
Asset A
16
+ 0
1+
0.16
1
-1.000 = + 137.93
+
16
0
1+
0.16
+
2+
118.91
16
0
1+
0.16
3+
16
0
1+
0.16
4
+ 102.51 + 640.65
118
0
1
2
3
4
Asset B
16
+ 0
1+
0.16
+
1
-1.000 = + 137.93
0
16
0
1+
0.16
+
1
2+
16
0
1+
0.16
118.91
3
+ 743.16
2
Asset C
16
+ 0
1+
0.16
1
-1.000 = + 137.93
+
16
0
1+
0.16
+
2
862.07
119
Pada faktor Diskonto 17 %
Jika kita percaya bahwa orang lain yang memelihara asset sejenis mendapatkan pengembalian
hasil 17 % maka kita harus percaya bahwa investor mau membeli ketiga asset tersebut dengan
harga maksimum masing-masing :
0
1
2
3
4
Asset A
16
+ 0
1+
0.17
1
+
-972.55 = + 136.75
16
0
1+
0.17
+
2+
16
0
1+
0.17
116.88
3+
16
0
1+
0.17
4
+ 99.89 + 619.03
120
0
1
2
3
4
Asset B
16
+ 0
1+
0.17
+
1
16
0
1+
0.17
-980.90 = + 136.75
0
1
+
1.160
2+
3
1+
0.17
116.88
+ 724.27
2
Asset C
16
+ 0
1+
0.17
1
+
-984.15 = + 136.75
1.160
2
1+
0.17
+
847.40
121
Pada faktor Diskonto 15 %
Jika kita percaya bahwa orang lain yang memelihara asset sejenis mendapatkan pengembalian
hasil 15 % maka kita harus percaya bahwa investor mau membeli ketiga asset tersebut dengan
harga maksimum masing-masing :
0
1
2
3
4
Asset A
16
+ 0
1+
0.15
1
+
-1.028.54 = + 139.13
16
0
1+
0.15
+
2+
16
0
1+
0.15
120.98
3+
16
0
1+
0.15
4
+ 105.20 + 663.23
122
0
1
2
3
4
Asset B
16
+ 0
1+
0.15
+
1
16
0
1+
0.15
-1.028.54 = + 139.13
0
1
+
1.160
2+
3
1+
0.15
120.98
+ 762.72
2
Asset C
16
+ 0
1+
0.17
1
+
-1.028.54 = + 139.13
1.160
2
1+
0.17
+
877.13
123
Sensitivitas Harga Asset Terhadap Tingkat Bunga
Hasil lengkap dari perbandinga terhadap perubahan harga asset relatif
terhadap perubahan tingkat bunga adalah :
Pada 17%
Pada 16%
ðNominal
ð%
Pada 15%
ðNominal
ð%
Asset A
1.000
972.55
-2.74
1.028.54
+2.85
Asset B
1.000
980.90
-1.91
1.022.83
+2.28
Asset C
1.000
984.15
-1.59
1.016.26
+1.63
Semakin panjang umur asset, semakin sensitif asset tersebut
terhadp perubahan tingkat bunga.
124
Sensitivitas Harga Asset Terhadap Tingkat Bunga
Berikut ini disajikan suatu gambaran jika asset dengan hasil tunggal dihadapkan
pada perubahan tingkat bunga. Misalkan terhadap suatu zeros degan nominal Rp.
1.000,- dengan jatuh waktu yang berbeda-beda. A berumur 3 tahun, B berumur 2
tahun, C berumur 1 tahun, maka :
Pada 17%
Pada 16%
ðNominal
ð%
Pada 15%
ðNominal
ð%
Asset A
640.66
624.34
-2.55
657.52
+2.63
Asset B
743.16
730.51
-1.70
756.14
+1.75
Asset C
862.07
854.70
-0.84
869.56
+0.69
Semakin panjang umur asset, semakin sensitif asset tersebut terhadap
tingkat bunga.
125
Sensitivitas Harga Asset Terhadap Tingkat Bunga
Beberapa hal mengenai nilai asset terhadap tingkat bunga :
1. Harapan hasil suatu asset hanya dapat diperbandingkan jika mereka
mempunyai tingkat risiko yang setara.
2. Terhadap gerakan tingkat bunga, haraga asset akan naik atau turun untuk
mempertahankan hasil
3. Semakin panjang umurnya, asset akan semakin sensitif terhadap tingkat bunga
4. Semakin pembayaran tertumpuk kebelakang akan semakin sensitif aset
tersebut terhadap perubahan tingkat bunga.
Mengapa ?
Umur efektif yang berbeda menyebabkan sensitivitas mereka terhadap
tingkat bunga menjadi berbeda.
126
UNIT VI. PENGANGGARAN MODAL
Penganggaran modal memerlukan kehati-hatian
Dampak keputusan ini mencakup jangka waktu yang panjang
Jumlah uang yang terkait dengan keputusan ini biasanya meliputi jumlah
yang mahal
Pada beberpa jenis asset, liuiditasnya sangat kurang, sehingga kesalahan
dalam keputusan pengangguran modal sama sekali tidak dapat dikoreksi
127
1. Mengidentifikasi Dampak Keuangan Operasi
1. Gunakan angka alian kas dan bukan laba akunatnsi
2. Pertimbangkan hanya pertambahan kas yang sebenarnya terjadi
(incremental)
3. Perhatian perubahan kas yang barangkali mengurangi aliran kas proyek
yang sudah ada
4. Perhitungkan damapk sinergis yang mungkin ada
5. Setiap proyek membutuhka modal kerja
6. Setiap proyek menambah jumlah biaya
7. Penegluaran untuk keputusan yang lampau adalah sunk-cost
8. Perhitungan kemungkinan terdapatnya kesempatan yang hilang
(oportunity cost)
9. Perhitungkan apakah biaya-biaya overhead adalah biaya incremental
128
2. Kriteria Penilaian Manajemen Keuangan
a.Non discounted cash-flow
1. Payback Period
2. Accounting Rate of Return
b.Discounted cash-flows :
1. Net Present Value
2. Profitability Index
3. Internal rate of Return
Misalkan terdapat sebuah proyek, sebut proyek A dengan nilai investasi dan
aliran kas masuk bersih setelah pajak seperti berikut :
0
1
2
3
4
Proyek A
-40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000
129
2.1.Payback Period
Payback period adalah kriteria pengukuran non-discounted. Payback period
mengukur seberapa cepat suatu investasi dapat kembali. Semakin cepat
investasi kembali, semakin menarik dari sisi penilian payback perod :
0
1
2
3
4
Proyek A
-40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000
Kas Komulatif
-40.000 -22.000 -7.000
+4.000 +12.000
Payback Period = 2 + 7/13 tahun = 2 tahun 7 bulan
130
2.2.Acounting Rate of Return
Accounting Rate of Return termasuk kriteria penilian non-discounted.
Accounting Rate of Return mengukur model laba akuntansi :
0
1
2
3
4
Proyek A
-40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000
Kas Komulatif
+18.000
+33.000 +45.000 +53.000
53.0000 – 40.000
Accounting Rate of Return
=
40.000
= 32.50 %
131
2.3.Net Present Value
Net Present Value menyajika pertammbahan kekayaan yang diperoleh engan
diambilnya suatu keputusan. Konsep ini dianggap onsep yang paling baik untuk
dipakai dalam analisis keputusan manajemen keuanagn. Misal untuk proyek A ini
dianggap tingkat risikonya 15% maka :
0
1
2
3
4
Proyek A
-40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000
Discounted Cash -40.000
+18.000
1
+
1+ 0.15
Discounted Cash -40.000
+15.652
+15.000
2+
1+ 0.15
160
3
1+ 0.15
+11.342
+7.890
+
1.160
1+ 0.15
4
+4.574
Net Present Value 40.000+15.652+11.342+7.890+4.574
=
= -542
Net Present Value (NPV) negativ adalah indikasi penurunan nilai kekayaan
akibat diambilnya suatu keputusan. Semakin positif NPV proyek semakin
132
disukai
2.4.Internal Rate of Return
Internal Rate of Return (IRR) mengukur discount factor yang menyetrakan cash inflows
dengan cash outflows. Oleh karena itu, perhitungan IRR merupakan perhitungan yang
rumit yang hanya dapat dilakukan dengan :
1.
2.
3.
Manual dengan meotode coba-coba yang berakhir dengan interpolasi
diantara dua hasil
Dengan program komputer
Dengan kalkulator berprogram atau kalkulator financial
Dengan cara 1 IRR proyek A dapat dihitung sebagai :
-40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000
NPV pada 15% -40.000 +15.652 +11.342 +7.890 +4.574 = -542
Dapat diyakini bahwa discount factor 15% kebesaran, sehingga IRR proyek A
harus lebih kecil dari 15%.
NPV pada
14%
-40.000 +15.652 +11.342 +7.890 +4.574 = -167
133
IRR proyek A adalah (14 + 0,XX)% atau (15-YY)%
Jarak perubahan nilai kekayaan antara 14 dengan 15% adalah = +167 – (-542)
= 709
IRR proyek A = 14% + (167/709 x 1 )%
= 14% + 0.23%
= 14.23%
atau
IRR proyek A = 15% + (542/709 x 1 )%
= 15% + 0.77%
= 15.23%
134
2.5.Profitability Index
Profitability Indeks mengukur rasio kas masuk terhadap kas keluar pada masa
investasi. Berbeda denagn accounting rate of return, PI mengunakan discounted cash
flows. Misalkan pada proyek A kita anggap discount faktor yang tepat adalah 14%,
maka :
0
1
2
3
4
Proyek A
-40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000
Disc. Cash
inflows
atau
+15.789
+11.542+8.100 +4.736
40.167
Profitability Index =
40.16
7
40.00
0
=
1.004
Semakin besar PI di atas angka 1 proyek semakin disukai. Proyek akan ditolak
jika PI nya kurang dari 1
135
Download