MANAJEMEN KEUANGAN YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT (YPIA) BAB I MANAJEMEN KEUANGAN 1. Pengertian Manajemen Keuangan Pertimbangan bagi perolehan dan pelepasan aset dan dana untuk meningkatkan nilai perusahaan Value of the company Profit Price of the share Sales Shareholder wealth Supply Invest Business improvement/deve lopment Demand Income of the people Employee Economic Profit Value of the company Price of the share Shareholder wealth Sales Supply Invest Business improvement /development Demand Income of the people Employee a. Bahasan manajemen keuangan 1. Struktur Modal (Capital structure) 2. Penganggaran Modal (Capital budgeting) 3. Manajemen Modal Kerja (Working capital management) Keputusan pendanaan adalah salah satu pokok bahasan manajemen keuangan yang disebut Manajemen Struktur Modal. PT ABC BALANCE SHEET Per 31 Dec 200x ASSETS - CURRENT ASSETS - FIXED ASSETS LIABILITIES & EQUITIES - CURRENT LIAB - LONG-TERM LIABILITIES STRUKTUR MODAL - EQUITIES STRUKTUR KEUANGAN Hal yang pertama dibutuhkan dalam usaha adalah pendanaan. Dalam rangka pendanaan, manajer keuangan harus memutuskan bagaimana kebutuhan pendanaan perusahaan dapat dipenuhi. Jumlah dan bauran instrumen pendanaan serta atributnya harus dirancang sedemikian agar diperoleh pendanaan dengan biaya serendah-rendahnya. Utang membawa konsekuensi keterikatan pada saat dan besaran pembayaran kembali yang terjadwal. Modal sendiri tidak menetapkan jadwal dan besaran pembayaran kembali, tetapi membawa konsekuensi dalam penetapan arah kebijakan secara langsung. Sifat-sifat yang melekat pada utang dan modal sendiri tersebut, akan berpengaruh besar pada pola aliran kas. Agar biaya pendanaan diperoleh serendah-rendahnya, maka manajer keuangan perlu membandingkan antara taksiran arus kas yang masuk dengan arus kas yang akan keluar dalam rangka pendanaan perusahaan dan pengembaliannya. Keputusan pendanaan adalah salah satu pokok bahasan manajemen keuangan yang disebut Manajemen Struktur Modal. CASH FLOW A/R FIXED ASSETS SALES/REVENUE A/P CREDIT RAW MATERIAL GOODS IN PROCESS FINISHED GOODS B U Y S E L L CASH & EQUIVALENT CASH BUY PAYMENT WAGES OTHER PAYABLE OVERHEAD ADM&MKT EXP 7 INVESTMENT DEBT/LOAN EQUITY DIV Keputusan perolehan aktiva tetap merupakan sisi lain dari manajemen keuangan yang disebut Penganggaran Modal PT ABC BALANCE SHEET Per 31 Dec 200x ASSETS LIABILITIES & EQUITIES - CURRENT ASSETS - CURRENT LIAB - FIXED ASSETS - LONG-TERM LIABILITIES - EQUITIES Manajemen penganggaran modal Penataan operasi perolehan bahan dan penjualan produk atau jasa yang dihasilkan dibahas dalam manajemen modal kerja (working capital management) PT ABC BALANCE SHEET ASSETS Per 31 Dec 200x LIABILITIES & EQUITIES - CURRENT ASSETS - CURRENT LIAB - LONG-TERM LIABILITIES - FIXED ASSETS - EQUITIES Manajemen modal kerja b. Bauran Permasalahan Manajemen Keuangan • Transaksi-transaksi gabungan perolehan aset, utang dan operasi. yang mengkaitkan •Transaksi-transaksi eksternal dengan cara merger dan akuisisi untuk membesar dan sell-out atau divestasi untuk mengecilkan operasi. •Transaksi-transaksi yang hakekatnya tidak sama dengan bentuk hukumya 2. Pengukuran dalam Manajemen Keuangan Laba bukanlah ukuran keberhasilan manajemen keuangan perusahaan Laba tidak menjelaskan hubungan suatu keputusan dengan reaksi masyarakat Kenaikan harga saham dan obligasi adalah kas yang segera dapat dinikmati Kriteria keberhasilan manajemen keuangan adalah bertambahnya kesejahteraan stakeholder perusahaan 3. Uang/Kas 1. Sebagai media pertukaran/transaksi 2. Sebagai media berjaga-jaga 3. Sebagai media spekulasi Sebagai media pertukaran, uang telah mampu menyederhanakan transaksi yang terukur diantara pelaku ekonomi. Sebagai penyimpan nilai sehingga dapat digunakan untuk berjaga-jaga Sebagai media berspekulasi yang akan membuat kekayaan /kesejahteraannya bertambah. 4. Pasar Keuangan (Financial Market) • Dalam prakteknya kondisi keuangan ideal sangat sulit dicapai. • Pendapatan vs pengeluaran yg selalu bervariasi • Menciptakan cadangan dana yang siap saat dibutuhkan • Hakekat dari investasi dan kredit • Menjaga likuiditas sangat penting dalam dunia usaha • Tempat berinvestasi antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana Bab II PENILAIAN 1. Pengertian Nilai mencerminkan manfaat yang akan diterima dari suatu kepemilikan atau penguasaan. Penilaian terdiri atas usaha penetapan besaran dan saat aliran kas serta faktor diskonto. Uang hari ini lebih baik dari pada uang besok 2. Mekanisme Penilaian Karena penilaian biasanya berujung pada nilai pasar, manajemen keuangan lebih condong pada menggunakan nilai sekarang atas arus manfaat yang akan diterima. Penggunaan nilai sekarang umumnya akan lebih obyektif karena faktor-faktor yang mungkin berpengaruh pada nilai dapat diakses oleh para pihak yang berkepentingan. Dengan menggunakan nilai sekarang, mekanisme penilaian akan terdiri atas usaha-usaha penetapan besaran dan saat aliran kas dari suatu aset atau utang serta faktor diskonto yang digunakan. Menurut pemahaman manajemen keuangan, nilai dari suatu aset atau utang adalah nilai sekarang (present value = PV) dari seluruh aliran kas dimasa mendatang, yang dapat dirumuskan sebagai: Nilai waktu dari uang (Time value of money) 1. Present Value PV n i 1 PV Cfi R N CFi n (1 r ) = Present Value (Nilai Sekarang) = Cash Flow dari suatu investasi I = Discount Factor (tingkat diskonto) = jangka waktu (1 , 2 ,3….) Contoh Perhitungan: Berapakah nilai sekarang dari uang Rp. 100,- yang akan diterima pada akhir periode 10. Diketahui bahwa tingkat bunga yang secara tepat digunakan untuk mendiskonto aliran kas tersebut adalah12%. Karena kita hanya punya 1 (satu) aliran kas, maka nilai sekarang uang Rp. 100,- yang baru akan diterima 10 periode lagi dari sekarang dapat dihitung dengan rumusan nilai sekarang yang lebih sederhana, yaitu: FV PV (1 i ) n 100 = (1 0,12)10 = 32,20 2. Future Value FV n n CF ( 1 r ) i i 1 Contoh Perhitungan: Menjadi berapakah nilai uang sekarang Rp. 100,- yang dibungakan dan akan diterimakan setelah 5 periode jika diketahui bunga wajar untuk pembungaannya adalah 6%. FV PV (1 r ) = 100(1 0,06) 5 = 100 x 1,33823 = 133,823 n 0 1 2 3 4 5 +1.000 +1.000 +1.000 +1.000 +1.000 3. Persepsi Pelepas Uang 0 1 2 3 4 5 -3.790,78 = +909,09 +826,45 +751,31 +683,01 +620,92 Misalkan seseorang datang kepada kita hendak meminjam uang. Kita relatif mengenal dia sehingga kita dapat menganalisa kemampuan keuangannya. Dari analisa penghasilan dan pengeluarannya, kita perhitungkan bahwa dia akan dapat mengembalikan kepada kita setiap tahun selama lima tahun berturut-turut masing-masing Rp. 1.000,-. Sejumlah berapakah kita bersedia meminjamkan kepada dia? Analisis paling mudah adalah menempatkan aliran kas tersebut dalam suatu garis waktu, sebagai berikut: 0 1 2 3 4 5 Jika kita percaya bahwa ‘tingkat bunga 1pasar’ adalah 10% setahun, maka nilai sekarang dari uang yang akan kita 1.000 .000 1.000 1.000 1.000 + terima adalah: Atau sama dengan: (1 0,1)1 + (1 0,1) 2 0 + (1 0,1) 3 + (1 0,1) 3 + (1 0,1) 4 1 2 3 4 5 +909,09 +826,45 +751,31 +683,01 +620,92 = 3.790,78 Sehingga pertukaran yang mungkin terjadi adalah: Kita akan memberi dia pinjaman sebesar Rp. 3.790,78 dan akan mendapatkan pengembalian selama lima tahun berturut-turut, masing-masing Rp. 1.000,-. Konsep ini menjelaskan nilai waktu uang, dimana: Uang hari ini lebih baik dari pada uang besok. Misalkan seseorang datang kepada kita hendak meminjam uang. Kita relatif mengenal dia sehingga kita dapat menganalisa kemampuan keuangannya. Dari analisa penghasilan dan pengeluarannya, kita perhitungkan bahwa dia akan dapat mengembalikan kepada kita setiap tahun selama lima tahun berturut-turut masing-masing Rp. 1.000,-. Sejumlah berapakah kita bersedia meminjamkan kepada dia? Analisis paling mudah adalah menempatkan aliran kas tersebut dalam suatu garis waktu, sebagai berikut: 0 1 2 3 4 5 +1.000 +1.000 +1.000 +1.000 +1.000 Jika kita percaya bahwa ‘tingkat bunga pasar’ adalah 10% setahun, maka nilai sekarang dari uang yang akan kita terima adalah: 0 1 + 2 1.000 (1 0,1)1 + 3 1.000 (1 0,1) 2 + 4 1.000 (1 0,1) 3 + 1.000 (1 0,1) 3 5 + 1.000 (1 0,1) 4 Atau sama dengan: 0 1 2 3 4 5 +909,09 +826,45 +751,31 +683,01 +620,92 = 3.790,78 Sehingga pertukaran yang mungkin terjadi adalah Kita akan memberi dia pinjaman sebesar Rp. 3.790,78 dan akan mendapatkan pengembalian selama lima tahun berturut-turut, masing-masing Rp. 1.000,-. Konsep ini menjelaskan nilai waktu uang, dimana: Uang hari ini lebih baik dari pada uang besok. 4. Menghitung Bunga (1+r) = (1+i)(1+f), dimana: r = bunga nominal, i = bunga riil, dan f = angka inflasi. Oleh karena itu jika kita memiliki uang sekarang senilai Rp. 1.000,- dan kita bungakan selama 3 periode dimana bunga pada periode pertama hingga ketiga adalah 11%, 13% dan 9%. Pada akhir periode ketiga, uang kita akan menjadi Rp. 1.367,19 seperti pada perhitungan di bawah ini. Instrumen A 0 1.000 1 2 3 11% 13% 9% 1.110 1.254,3 1.367,19 4 Misalkan seseorang membutuhkan uang Rp. 8.000,-. Saat mendatangi sebuah bank, kepadanya disodorkan tiga pilihan pinjaman dengan satu kali pelunasan, yang dari sisi bank arus kasnya terlihat sebagai berikut ini: Instrumen A Instrumen B 0 1 -8.000 9.200 0 2 1 2 -8.000 Instrumen C 3 4 3 4 10.120 0 -8.000 1 2 3 4 12.144 Dari nilai-nilai di atas dapat dijelaskan tiga konsep mengenai bunga yang biasa digunakan oleh pelepas uang sebagai alat analisa, yaitu 11 12 9.200 .120 1441 23 10 rCBA ,1247 1493 15%14 12,93 47% 110,015 000 88..000 a. N-periods Spot Rate 9.200 rA 1 0,15 15% 8.000 rB 10.120 1 0,265 26,5% 8.000 12.144 rC 1 0,518 51,8% 8.000 b. Annualized Spot Rate 1 1 9.200 rA 1 0,15 15% rB 8.000 1 3 12.144 rC 1 0,1493 14,93% 8.000 1 2 10.120 1 0,1247 12,47% 8.000 4. Sensitivitas Nilai Terhadap Tingkat Bunga Semakin panjang umur aset, semakin senstif terhadap perubahan tingkat bunga Rumusan durasi adalah sebagai berikut: CT * T T T 1 (1 r ) n D= 5. Nilai Dalam Portofolio n E(R)= k i 1 n [ R i 1 i i *R E ( R) ] * k i :V BAB III PASAR KEUANGAN Pasar adalah pertemuan antara penawaran dan permintaan. Pasar uang mentransaksikan dana-dana jangka pendek. BI merupakan lembaga negara yang independen, yakni independen, bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lainnya. Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah FINANCIAL MARKET CAPITAL MARKET MONEY MARKET EQUITY FIXED INCOME STOCK BOND D E R I V A T I F BANK Fixed income OPTION CONVERTIBLE BOND WARRANTS/ RIGHTS EXCHANGEABLE BOND OTHERS OTHERS D E R I V A T I F Struktur Pasar Modal Indonesia MENTERI KEUANGAN R.I Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM Bursa Efek LKP LPP Perusahaan Efek: Lembaga Penunjang: Profesi Penunjang: Pemodal: Penjamin Emisi Perantara Pedagang Efek Manajer Investasi Biro Adm. Efek Bank Kostudian Wali Amanat Penasihat Investasi Pemeringkat Efek Akuntan Publik Konsultan Hukum Penilai Notaris Domestik Asing Individu Institusi Emiten Perusahaan Publik, dan Reksa Dana MINISTRY OF FINANCE BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN LEMBAGA KLIRING & PENJAMINAN (LKP) BURSA EFEK (BEJ&BES) LEMBAGA PENYIMPANAN & PENYELESAIAN (LPP) SECURITIES COMPANY ISSUER/EMITEN • UNDERWRITER • BROKER/DEALER • INVESTMENT MGR • COMPANY • MUTUAL FUND SUPPORTING INST. ADMINISTRATION •CUSTODIAN •BONDHOLDER TRUSTEE •INVESTMENT ADVISOR •RATING COMPANY SUPPORTING PROFESSION •PUBLIC ACCOUNTANT •LAWYER •APPRAISAL •NOTARY = SURVEILLANCE LINE = COMMAND LINE BAB IV STRUKTUR DAN BIAYA MODAL PT ABC BALANCE SHEET Per 31 Dec 200x ASSETS - CURRENT ASSETS - FIXED ASSETS LIABILITIES & EQUITIES - CURRENT LIAB - LONG-TERM LIABILITIES STRUKTUR MODAL - EQUITIES STRUKTUR KEUANGAN Degree of financial leverage/DFL DFL % Perubahan Laba Bersih EBIT % Perubahan Laba Operasi EBIT - I Degree of operating leverage/DOL % Perubahan Laba Operasi DOL % Perubahan Penjualan Marjin Kontribusi DOL Marjin Kontribusi - Biaya Tetap Degree of total leverage/DTL DTL DFLxDOL % Perubahan Laba Bersih % Perubahan Penjualan Biaya Modal • Biaya pendanaan berlaku untuk perolehan baru pendanaan jangka panjang. • Biaya pendanaan adalah rata-rata tertimbang dari unsur utang dan modal sendiri • Unsur-unsur Biaya modal : • Biaya Hutang Rd • Biaya Laba Ditahan D1 G P0 D1 R G • Biaya modal sendiri yang baru P0 (1 F ) R Pengembalian bagi modal sendiri dapat ditaksir dengan menggunakan premi risiko pasar. Ri = Rf +b(Rm – Rf) BAB V MANAJEMEN KAS 1. Fungsi Kas • Laksana darah bagi manusia, yang memungkinkan perusahaan melakukan aktivitasnya dengan lancar. • Memiliki tingkat pengembalian yang lebih kecil dari rata-rata tingkat pengembalian perusahaan, maka umumnya tidak dipelihara dalam jumlah yang berlebihan. • Idle kas yang banyak akan mengurangi kesempatan perusahaan untuk memperoleh rentabilitas aset yang tinggi. 2. Motif Pemegang Kas • Motif transaksi, diperlukan sebagai alat pertukaran yang memungkinkan perusahaan melakukan transasi untuk kegiatan usahanya. • Motif berjaga-jaga, karena ada ketidakpastian arus kas operasional. • Motif spekulasi, untuk mendapatkan keuntungan luar biasa (windfall profit) • Sebagai saldo kompensasi, harus tersedia setidaknya sejumlah satu kali angsuran di dalam rekening gironya 3. Metode Pengelolaan Kas • Manajemen kas adalah perimbangan antara risiko dan tingkat pengembalian atas aktiva likuid yang dimiliki. • Ketidak mampuan menyediakan kas bagi pembayaran kewajiban yang segera jatuh tempo, akan membawa perusahaan pada kesulitan yang lebih besar yang dapat mengarah pada terhentinya operasi. • Akan tetapi, terlalu banyaknya proporsi kas dalam susunan aset perusahaan mengakibatkan rentabilitas aset yang rendah. a. Anggaran Kas • Penganggaran kas sangat penting sebagai alat pengendalian keuangan yaitu mengetahui kapan, dimana dan bagaimana kebutuhan kas perusahaan akan terjadi. • Penganggaran kas pada dasarnya adalah akumulasi dari aktivitas yang berjalan yang bertujuan untuk meramalkan aliran kas masuk, keluar dan saldo akhir kas. a. Anggaran Kas (lanjutan) a. Anggaran Kas (lanjutan) a. Anggaran Kas (lanjutan) b. Percepatan Penagihan Kas • Sebelum penjualan dilakukan, Uang muka • Setelah penjualan terjadi, Potongan Tunai tunai 2/20,n/30, Jumlah 2% untuk masa 20 hari adalah jumlah yang besar, karena sama dengan: • Percepatan penagihan kas setelah piutang terjadi, sistem Lockbox, wire transfer, Electronic data interchange (EDI) c. Memperlambat Pengeluaran Kas • Pertimbangan 1. Dilakukan dengan hati-hati, azas kepercayaan 2. Biaya modal dan diskon, diskon harus lebih besar dari biaya modal 3. Denda keterlambatan harus lebih kecil dari biaya modal • Membayar pada hari Jum’at. • Pembayaran dengan draft (giro/cek) 4. Menghitung Saldo Kas Minimum • Model EOQ . Syarat, Kebutuhan kas diketahui, biaya bunga atau memegang uang telah ditentukan, dan jumlah biaya untuk mengkonversi aset ke kas adalah tetap (flat) • Model Baumol, menganggap bahwa saldo kas adalah mengikuti pola tertentu yang teratur (deterministic) • Model Miller-Orr, mengansumsikan arus kas yang tidak pasti, yang sangat random dalam jumlah dan arah. d. Metode Lain dalam Manajemen Kas • Zero balancing account, Saldo rekening dikelola sampai dengan nol sampai cek masuk. Overdraft yang diakibatkan ditutupi dengan transfer dari rekening utama pendapatan bunga. • Contingency fund dari saldo kompensasi, Saldo kompensasi yang flexible dapat digunakan sebagai penyangga pada hari-hari dimana kebutuhan kas tinggi dan deposit tidak cukup material. 5. Investasi Kas Menganggur (Idle Cash) • Treasury bill dapat dipadankan dengan Sertifikat Bank Indonesia, yang merupakan salah satu Surat Utang Negara (SUN) • Sertifikat deposito, bentuk setoran tabungan yang tidak bisa ditarik sebelum masa jatuh tempo tanpa penalti yang tinggi, • Instrumen Pasar Uang, tagihan-tagihan jangka pendek yang aktif diperjual belikan, umumnya berwujud commercial paper/promissory notes. memberikan hasil (yield) lebih tinggi daripada sertifikat deposito karena lebih berisiko. 6. Manajemen Surat Berharga • Merupakan komplemen terpenting dari manajemen kas. • Surat berharga jangka pendek (seperti T-Bills dan CDs) terkadang dipegang sebagai ganti kas • Biasanya mendapatkannya sebagai investasi sementara. • Pertimbangan: Surat berharga jangka pendek biasanya tidak dipilih untuk alasan memberikan hasil yang tinggi. Resiko gagal bayar rendah, aman dan mudah dijual 7. Manajemen Piutang • Piutang adalah investasi wajib untuk memperlancar penjualan. • Anggaran piutang umumnya dipertimbangkan dari proporsinya terhadap total aset. • Manajemen mengatur anggaran piutang dengan menetapkan . • kebijakan kredit ketat: kredit macet rendah, penjualan rendah, • Kebijakan kredit longgar, kredit macet tinggi, penjualan tinggi 7. Manajemen Piutang (lanjutan) • Baik buruknya manajemen piutang akan dapat dianalisa dari saldo piutang, umur rata-rata dan tingkat perputaran piutang. • Perusahaan harus memperpanjang kredit sampai keuntungan marginal adalah nol. Berapa saldo piutang ideal? • Merencanakan investasi dalam saldo piutang melalui penetapan syarat kredit, kebijakan penagihan, dsb sering kali tidak dapat ditentukan mandiri. 8. Manajemen Persediaan • Persediaan adalah penyangga untuk memperlancar operasi perusahaan. • Persediaan telah membantu manajemen perusahaan untuk memperoleh operasi yang stabil. batasan persediaan yang minimum (EOQ) 8. Manajemen Persediaan (lanjutan) • Misal kebutuhan persediaan sebuah perusahaan setiap tahun adalah 720.000 produk. Biaya pemesanan untuk setiap order adalah Rp. 500.000,-, sementara biaya penyimpanan setiap unit produk selama 1 tahun adalah Rp. 900,-. Maka EOQ dapat dihitung sebagai: BAB VI INSTRUMEN DERIVATIF PASAR KEUANGAN 1. STRUKTUR PASAR Instrumen derivatif adalah aset yang nilainya diturunkan dari aset dasarnya (underlying assets). Karakteristik: • Memiliki satu atau lebih underlying assets dan satu atau dua nilai notasi atau pembayaran provisi atau keduanya. • Tidak memerlukan investasi bersih awal secara penuh. • Syaratnya memerlukan atau mengijinkan penyelesaian netto, hal itu dapat diselesaikan secara netto dengan instrumen lain diluar kontrak. Contoh Instrument Derivatif • Kontrak forward (forward contracts), • Swap suku bunga dan mata uang (interest rate and currency swap), • Kontrak berjangka (future contracts), • Kontrak opsi (option contracts).. 2. Kontrak Forward ( Forward Contract) • Adalah perjanjian antara satu pihak dengan pihak lainnya, misalnya bank atau lembaga keuangan lainnya, untuk memperjual belikan sekuritas dimasa mendatang dengan harga dan kuantitas yang telah ditetapkan sebelumnya. Contoh Forward Contract • PT Indonesia perlu dana untuk bayar Belanja Barang dari USA senilai USD 1,000,000 jangka waktu 120 hari. Spot rate jual pada tanggal 9 Agustus 2009 Rp 9.200,- per dollar. Karena fluktuasi kurs, diperkirakan USD akan apresiasi menjadi Rp 9.300 per USD. Maka pimpinan PT Indonesia melakukan forward contract dengan bank atau forex dealer dengan kurs forward untuk 120 hari. Saat jatuh tempo 8 Desember 2009 (setelah 120 hari), pimpinan PT akan mendapat kepastian memperoleh dana sebesar USD 1,000,000 dengan membayar $ 1,000,000 x Rp 9.300 = Rp 9.300.000.000,- Contoh Forward Contract (lanjutan) • Pembayaran ini dilakukan dengan forward premium sebesar : • ((9.300 – 9.200)/9.200) x (360/120)) x 100% = 3,26% • Jika FR > SR maka Forward Premium • Jika FR < SR maka Forward Discount • FR = Forward Rate; SR = Sport Rate 3. Kontrak Swap • Swap adalah suatu pertukaran arus kas periodik antara dua pihak. • Swap dilakukan untuk mengoptimalisasi keuntungan komperatif (comparative advantages) pada tingkat mikro perusahaan atas pasar keuangan • Dengan melihat pada komponen biaya pinjaman yang berasal dari premi risiko atas perubahan potensial dari premi kredit 3. Kontrak Swap (Lanjutan 1 of 4) Pada konsep ini, biaya peminjaman dana jangka panjang dapat dipisahkan menjadi empat komponen yaitu : • tingkat bunga tanpa risiko –risk free rate. • premi risiko yang berkaitan dengan ketidakpastian bunga tanpa risiko –the future uncertainty risk free rate. • premi kredit pinjaman yang diterbitkan oleh entitas tertentu –credit premium on debt. • premi risiko atas perubahan potensial premi kredit pinjaman –risk premium of potential change in the credit premium of the borrower 3. Kontrak Swap (Lanjutan 2 of 4) Swap adalah suatu pertukaran arus kas periodik antara dua pihak, yang dapat dibedakan menjadi: • Swap suku bunga (interest rate swap) • Swap mata uang (currency swap) • Swap suku bunga dan mata uang dan disebut currency interest rate swap. Contoh Swap Suku Bunga Contoh Swap Suku Bunga (lanjutan) • Perusahaan A menerbitkan obligasi dengan bunga tetap 9% (fixed interest rate) dan perusahaan mempunyai portfolio asset (piutang) dengan bunga mengambang. Di satu sisi, perusahaan B menerbitkan obligasi dengan bunga mengambang LIBOR +1% dan mempunyai portofolio asset (piutang) dengan bunga tetap. Tiap perusahaan dihadapkan pada interest risk karena adanya ketidaksesuaian (mismatch) antara penerimaan bunga dan pembayaran bunga. Untuk mengantisipasi interest risk ini, kedua perusahaan mengadakan interest rate swap. Dengan interest rate swap, perusahaan A menukarkan penerimaan bunga variablenya dan mendapatkan pembayaran bunga tetap 91/2% dari perusahaan B. Sementara itu perusahaan B menukarkan penerimaan bunga tetap dan mendapatkan pembayaran bunga mengambang pada LIBOR +1/2% dari perusahaan A. Contoh Swap Mata Uang Pada tanggal 1 Feb 1999, PT Zaki menerima pinjaman dari luar negeri sebesar USD 10,000, dengan jangka waktu 1 tahun, bunga 9 % per tahun. Spot rate USD 1 adalah Rp 8.000,00. Selanjutnya, PT Zaki membuka kontrak SWAP dengan bank devisa jangka waktu 12 bulan dengan premi 10% atau sebesar = (Rp 8.000,00 x 360 x 10)/(360 x 100) = Rp 800,00. Apabila pada tanggal 1 Feb 2000 terjadi realisasi, maka kerugian selisih kurs yang terjadi adalah : Penjualan devisa tanggal 1 Feb 1999 = 10,000 x Rp 8.000= Rp 80.000.000,Pembelian deivisa tanggal 1 Feb 2000 = 10,000 x Rp 8.800= Rp 88.000.000,- 3. Kontrak Swap (Lanjutan 3 of 4) Pentingnya swap • Dapat mengubah struktur kewajibannya tanpa refinancing yang mahal. Alasan Swap Suku Bunga • Alasan risiko manajemen, risk management: swap suku bunga dapat digunakan untuk melindungi perubahan suku bunga yang tidak menguntungkan. • Hedging: bank komersial yang menyalurkan kredit jangka panjang dengan bunga tetap, sementara tabungannya berjangka pendek dengan tingkat bunga jangka pendek yang mengambang. • Speculation: restrukturisasi kewajiban perusahaan bergantung pada prakiraan pergerakan suku bunga. 3. Kontrak Swap (Lanjutan 4 of 4) Bentuk Awal Swap Mata Uang • Back to back loans adalah pinjaman antara dua perusahaan dari negara yang berbeda, dan setiap perusahaan meminjam untuk kepentingan perusahaan yang lain dalam mata uang lokalnya. • Parallel loans melibatkan dua perusahaan dari negara yang berbeda yang mempunyai anak perusahaan di negara lainnya. Setiap perusahaan membuat perjanjian pinjaman guna kepentingan anak perusahaan lain 4. Kontrak Berjangka (Future Contract) • Future contract yaitu perjanjian kontrak untuk memperjual-belikan sekuritas dimasa mendatang dengan harga dan kuantitas yang telah ditetapkan sebelumnya. • Dengan kata lain, future contract merupakan perintah yang dilakukan didepan untuk membeli atau menjual aset atau komoditi, dan harga kontrak adalah tetap dan ditentukan pada saat kontrak ditutup. 5. Kontrak Opsi (Option Contracts) • Option adalah kontrak yang memberikan kepada pemiliknya hak (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual suatu aset dengan harga yang tetap pada suatu waktu tertentu atau sebelum waktu tersebut. • Jenis option: - Call Option, hak untuk membeli suatu assets - Put Option, hak untuk menjual suatu assets - European Option, beli/jual pada waktu tertenu - American Option, beli/jual sblm jatuh tempo Istilah dalam Option • • • • • Market price dari saham (MP) Strike price/Exercise price dari option (SP/EP) Nilai intrinsik option (NI) In the money (call, MP >EP; put, MP<EP) Out the money (call, MP<EP; put. MP>EP) Tipe KOS Satuan Perdagangan Masa Berlaku Pelaksanaan Hak (exercise) Penyelesaian Pelaksanaan Hak Margin Awal WMA (weighted moving average) Strike Price Automatic exercise Jam Perdagangan KOS Jam Pelaksanaan Hak Premium Call Option Dan Put Option 1 Kontrak = 10.000 opsi saham 1,2 dan 3 bulan Metode Amerika (Setiap saat dalam jam tertentu di hari bursa, selama masa berlaku KOS) Secara tunai pada T+ 1, dengan pedoman: • call option = WMA – strike price • put option = strike price – WMA Rp 3.000.000,- per kontrak adalah rata-rata tertimbang dari saham acuan opsi selama 30 menit dan akan muncul setelah 15 menit berikutnya adalah harga tebus (exercise price) untuk setiap seri KOS yang ditetapkan 7 seri untuk call option dan 7 seri untuk put option berdasarkan closing price saham acuan opsi saham diberlakukan apabila: 110% dari strike³• call option, jika WMA price 90% dari strike price£• put option, jika WMA • Senin – : Sesi 1: 09.30 – 12.00 WIB Kamis Sesi 2: 13.30 – 16.00 WIB • Jum’at : Sesi 1: 09.30 – 11.30 WIB Sesi 2: 14.00 – 16.00 WIB • Senin – Kamis : 10.01 – 12.15 dan 13.45 – 16.15 WIB • Jum’at : 10.01 – 11.45 dan 14.15 – 16.15 WIB diperdagangkan secara lelang berkelanjutan (continuous auction market) UNIT II. MENGENAL LAPORAN KEUANGAN 1. Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan L/K adalah titik pusat proses pelaporan keuangan L/K adalah alat komunikasi informasi akuntansi bagi external perusahaan Saat ini, laporan keuangan terdiri dari : Neraca atau Laporan Posisi Keuangan Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan 71 Laporan keuangan mungkin mengandung informasi dari sumber selain catatan akunatnsi, tetapi sistem akuntansi perusahaan biasa disusun berdsarakan unsur laporan keuangan : Asse Utang Pendapatan Biaya dan seterusnya Pelaporan keuangan memuat tidak hanya laporan keuangan tetapi juga; Alat lain untuk mengkomunikasikan informasi yang terkait baik langsung ataupun tidak langsung dengan informasi yang disajkan oleh sistem akuntansi Mungkin digharuskan oleh peraturan atau sukarela Bentuk yang biasa dipakai misalnya: Laporan tahunan Prospektus Formulir-formulir pemenuhan kewajiban terhadap Kantor Ppajak, bea cukai, Bank Indonesia dan Badan Pengawasan 72 Pasar Modal 2. Tujuan Laporan Keuangan Memberikan informasi kuantitatif yang bermakna keuangan tentang suatu entitas agar dapat dipergunakan oleh mereka yang menggunakannya untuk dasar pengambilan keputusan Pengambilan Keputusan Ekonomi : Perorangan Perusahaan Pasar Pemerintah Efektifitas keputusan akan meningkat jika keputusan tersebut dibuat berdasrkan pemahaman mengenai posisi dan kinerja obyek pengambilan keputusan Oeh karena itu, laporan keuangan bukanlah tujuan akhir dari proses pelaporan keuangan 73 Ciri dan Keterbatasan Laporan Keuangan : 1. Informasi yang disajikan hanya relevan terhadap perusahaan dan bukan pada industri atau perekonomian secara keseluruhan 2. Informasi yang disajikan sering merupakan hasil dari taksiran dan bukan pengukuran yang pasti 3. Informasi yang disajikan mencerminkandampak keuangan transaksi dan kejadian terutama yang sudah terjadi 4. Laporan keuangan bukanlah sumber informasi tunggal bagi merka yang ingin membuat keputusan ekonomi tentang suatu perusahaan 74 Tujuan yang hendak dicapai : 1. Menyajikan informasi bagi pengambilan keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis, Informasi yang dapatdimengerti oleh mereka yang mempunyai pengetahuan dan kesungguhan belajar yang wajar tentang usaha dan aktivitas ekonomi 2. Menyediakan informasi untuk menilai junlah, saat dan kepastian penerimaan kas dimasa yang akan datang dari dividen atau bunga serta hasil penjualan, harga tebusan atau jatuh tempinya surat berharga atau piutang. 3. Menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan, hak atas sumber daya tersebut, dan dampak dari transaksi, kejadian dan kondisi yang menyebabkan terdapatnya perubahan atas sumber daya perusahaan serta hak atas sumber daya tersebut 75 3. Neraca : Menyajikan infromasi tentang sumber daya ekonomi,kewajiban dan hak kepemilkan suatu perusahaan Membantu investor, kreditor dan pemakai lain untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan serta likuiditas dan solvabilitas suatu perusahaan Menilai kinerja perusahaan pada suatu periode Indikasi aliran kas yangdapat diperoleh dari beberpa sumber daya ekonomi dan kas yang akan keluar bagi pelunsan beberapa kewajiban 76 NERACA UNTUK MASA XXX Aktiva Lancar Kas dan Setara Kas Surat Berharga Yang Mudah Dijual Piutang Persediaan Pembayaran Dimuka Total Aktiva Lancar Aktiva Tetap Aktiva Tetap Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Total Aktiva Tetap Aktiva Lainnya Proyek Dalam Penyelesaian Aktiva Lainnya Utang Lancar Utang Usaha Pemotongan PPh Harus Disetor Utang Jangka Panjang Yang Harus dilunasi Total Utang Lancar Utang Jangka Panjang da Modal Obligasi Agio dan Disagio Saham Modal Agio Saham Sisa Laba(Rugi) Tahun Lalu Laba(Rugi) Tahun Berjalan Total Utang Jk. Pj. dan Modal Total Aktiva Jangka Panjang TOTAL AKTIVA TOTAL AKTIVA 77 4. Laporan Laba Rugi : Dimaksudkan untuk memebrikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan selama suatu periode Sebagi alat bantu utnuk menaksir prospek dari suatu perusahaan Fokus diletakkan pada pengukuran laba dan komponennya Rangkaian informasi yang mencakup waktu yang panjang lebih disukai Angka laba dan komponenya digunakan untuk : 1. 2. 3. 4. Mengevaluasi kinerja manajemen Memperkirkan daya laba atau jumlah lain yang diyakini sebagai kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dalam jangka panjang Menaksir laba untuk suatu masa mendatang Menaksir risiko kredt dan risiko investasi Akuntani keuangan mengukur laba dan komponen laba menggunakan akuntansi akrual 78 DAFTAR LABA (RUGI) UNTUK MASA XXX Pendapatan Operasional Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Penjualan Biaya Operasional Biaya Pegawai Biaya Peralatan dan Perlengkapan Biaya Umum dan Administrasi Biaya Transportasi dan Komunikasi Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Biaya Promosi dan Humas Biaya Barang dan Jasa Pihak III Biaya Rapat dan penugasan Biaya-biaya Pajak Laba(Rugi) Operasional Pendapatan Non Operasioanal Pendapatan Bunga Biaya Bunga Pajak Laba(Rugi) Non Operasional LABA (RUGI) BERSIH 79 5. Laporan Arus Kas : Dimaksudkan untuk memebrikan informasi tentang bagimana perusahaan memeperoleh dan mengunakan kas. Informasi ini terkait dengan pinjaman dan pembayaranya, transaksi permodalan termasuk pembayaran dividen dan transfer sumber daya lain dari perushaan kepada pemilik, serta faktor lain yang berpengaruh pada likuiditas dan solvabilitas perushaan. Informasi aliran kas akan dapat dipergunakan untuk memahami operaasi perusahaan, mengevaluasi transaksi investasi, menaksir likuiditas dan solvabilitas dan menginterpretasi informasi laba yang disajikan 80 ARUS KAS UNTUK MASA XXX Kas dari Operasi Laba Bersih Penyustan Perubahan Modal Kerja Total Kas dari Operasi Kas dari Investasi Tanah Lokasi Pabrik Enginering dan Supervsisi Mesin da perlatan Alat Pengangkut Budidaya Tanaman Bunga dalam Konstruksi Hasil Bersih Penjualan Aktiva tetap Total Kas dari Investasi Kas dari Pendanaan Setoran Modal Pengambilan Pinajaman Pengakuan Bunga Pembayaran Kembali Pinjaman Total Kas dari Pendanaan Total Aliran Kas 81 6. Analisa Laporan Keuangan : Analisa laporan keuangan Membaca laporan keuanagn dan Menggali informasi yang ada di balik angka – angka laporan keuangan Dimungkinkan karena dirancang sebagai bentuk laporan yang saling terkait Disamping angka laporan keuangan terkait dengan informasi non keunagan. Praktek bisnis yang baku Rata – rata industri 82 6.1. Prosedur Audit Analitis : Diatur dalam SIAS # 8, Analytical Auditing Procedures Tanpa ada kondidi yang menyebabkan hal yang berlawanan, keterhubungan antar informasi dapt diharapkan ada dan tetap berkesinambungan Menggunakan Prosedur ini dapat ditemukan : Kemungkinan kesalahan Ketidak-wajaran atau Penyimpangan Jika prosedur audit analitis menemukan hasil yang tidak diinginkan : Internal auditor harus menieliti dan mengevaluasi sehingga hasil dan keterhubungan tersebut dapat dijelaskan. Hasil da keterhubungan yang tidak dapat dijelaskan mungkin merupakan indikasi terdapatnya kondisi yang mengandung kesalahan, ketidak wajaran atau penyimpangan 83 6.1.1. Kegunaan Prosedur Audit Analitis : Mengidentitifikasi hal-hal yang diharapkan atau tidak diharapkan Melalui pengujian konsistensi internal antar informasi Prosedur audit analitis digunakan untuk mendapatkan : 1. 2. 3. 4. 5. Perbedaan yang tidak diharapkan Tidak adanya perbedaan yang diharpkan Kemungkinan kesalahn Kemungkinan ketidak-wajaran dan penyimpangan Transaksi atau kejadian yang tidak biasa atau tidak berulang 84 6.1.2.Tehnik Prosedur Audit Analitis Teknik yang biasa menggunakan dasar : Jumlah uang Kuantitas fisik Rasio atau Persentasi Analitis khusu dapat dilakukan dengan : Rasio Trend Pengujian kewajaran Regresi Perbandingan : Antar periode Dengan anggran Dengan informasi ekonomi eksternal 85 Beberapa teknik yang lazim dalam prosedur audit analitis adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pembandingan informasi periode sekarang dengan periode sebelumnya Perbandingan informasi perode sekarang dengan anggaran atau ramalan Memepelajari keterhubungan informasi keuangan dengan non-keuangan Mempelajari keterhubungan antar elemn informasi Membandingkan informasi suatu uit dengan informasi unit lain Membandingkan informasi dengan informasi perusahaan lain dalam industri 86 6.2. Analisa Rasio: 6.2.1. Rasio Kelancaran (Current Ratio) Aktiva Lancar Rasio Lancar = Pasiva Lancar Aktiva Lancar - Persediaan Rasio Cepat = Pasiva Lancar 6.2.2. Rasio Aktivitas Penjualan Rasio Perputaran Aktiva AAA = Saldo (rata-rata) Aktiva AAA 87 UNIT III. MENGELOLA ASSET LANCAR Asset lancar bersama-sama dengan kewajiban lancar mencerminkan pengelolaan operasi perusahaan Bersama-sama merka mendapatkan sebutan modal kerja Modal kerja adalah pos-pos yang menampung dampak kegiatan operasi 88 1. Perencanaan Laba Perencanaan laba dibuat perusahaan dalam rangka untuk memperkirakan kebutuhan pendanan di masa mendatang Manajemen menggunakan media angaran untuk menuangkan rencana ini dalam format kuantitatif Karena muatanya, peran anggaran dapat diperluas menjadi alat perencanan, alat memotivasi pegawai, alat pengendali kegiatan organisasi dan alat evaluasi kinerja Demikain luasnya pengunaan anggran, sehingga dikenal berbagai macam anggaran dengan berbagai tujuan pula Untuk mengendalikan operasi perusahaan misalnya anggaran fisik, anggaran penjualan, anggaran biaya, anggaran laba dan angaran kas. Dalam anggaran keuangan dikenal adalah pengangguran modal, proforma laba rugi, proforma neraca dan proforma arus kas 89 1 PROFORMA LAPORAN KEUANGAN Tahun 2000 2001 2002 2003 Proforma Laba Rugi Pendapatan Harga Produksi dan Biaya Operasi Biaya Penyusutan 0 0 0 0 0 0 71.131.200.000 47.000.000.000 11.632.000.000 91.454.400.000 47.000.000.000 11.632.000.000 Total Harga Pokok Prod. Dan Biaya Ops. 0 0 58.632.000.000 58.632.000.000 Laba Operasi 0 0 12.499.200.000 32.822.400.000 Biaya Bunga 16 % setahun Pajak 30 % 0 0 0 0 12.320.000.000 53.760.000 14.291.200.000 5.559.360.000 125.440.000 12.971.840.000 Laba Bersih Neraca Aktiva Lancar Kas Piutang Persediaan Total Aktiva Lanvcar 0 0 0 3.180.000.000 0 0 3.889.040.000 23.710.400.000 14.658.000.000 9.398.480.000 30.484.800.000 14.658.000.000 0 3.180.000.000 42.257.440.000 54.541.280.000 0 0 0 116.320.000.000 0 116.320.000.000 116.320.000.000 -11.632.000.000 104.688.000.000 116.320.000.000 -23.264.000.000 93.056.000.000 119.500.000.000 146.945.440.000 147.597.280.000 Aktiva Tetap Total Aktiva Tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aktiva Total Aktiva 90 Utang dan Modal Pinjaman Modal Laba ditahan Total Utang dan Modal 2 0 0 0 77.000.000.000 42.500.000.000 0 89.320.000.000 57.500.000.000 125.440.00 77.000.000.000 57.500.000.000 13.097.280.000 0 119.500.000.000 146.945.440.000 147.597.280.000 0 0 0 0 0 0 125.440.000 11.632.000.000 -38.368.400.000 12.971.840.000 11.632.000.000 -6.774.400.000 0 0 -26.610.960.000 17.829.440.000 0 0 0 0 0 0 -14.000.000.000 -15.000.000.000 -60.000.000.000 -5.000.000.000 -10.000.000.000 -12.320.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -116.320.000.000 0 0 0 0 0 0 42.500.000.000 77.000.000.000 0 0 15.000.000.000 0 12.320.000.000 0 0 0 14.291.200.000 -26.611.200.000 0 119.500.000.000 27.320.000.000 -12.320.000.000 0 3.180.000.000 709.040.000 5.509.440.000 Arus Kas Kas dari Operasi Laba Bersih Penyusutan Perubahan Modal Kerja Total Kas dari Operasi Kas dari Inventaris Tanah lokasi pabrik Enginering dan Supervisi Mesin dan Perlatan Alat Pengangkut Budidaya Tanaman Bunga dalam Konstruksi Total Kas dari Investasi Kas dari Pendanaan Setoran Modal Pengambilan Pinjaman Pengakuan Bunga Pembayaran Kembali Pinjaman Total Kas dari Pendanaan Total Aliran Kas 91 2. Manajemen Kas Kas adalah media utama bagi perusahaan untuk mengelola likuiditsnya Demikian pentingnya likuiditas, kas disebut sebagai darah perusahaan Ketekoran kas sekescil apapun kadang bisa membuat perusahaan berhenti beroperasi Menyediakan kas yang cukup adalah prasyarat hak hidup perusahaan Walaupun penting kas adlah asset perusahaan yang paling tidak produkstif Pedoman peneglolaan kas adalah tersedianya kas yang cukup, tetapi tidak berlebihan 92 2.1. Motif Memegang Kas 1. 2. 3. Sebagai media pertukaran Sebagai media berjaga-jaga Sebagai media spekulasi 2.2. Mengelola Arus Kas 1. 2. 3. Menunda Pembayaran Mempercepat Penerimaan Anggaran Kas 93 Anggaran Kas Bulan Penjualan penagihan Dlm bln. Penjualan 1 bln setelah penj. 2 bln setelah penj. Total Penagihan Pembelian Pembayaran Surplus (Defisit) Kas 94 Januari Pebruari Maret April Mei Juni 5.000.000 5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000 10.000.000 1.000.000 0 0 1.000.000 3.500.000 0 2.000.000 3.500.000 500.000 3.000.000 7.000.000 500.000 4.000.000 10.500.000 1.000.000 2.000.000 14.000.000 1.500.000 1.000.0000 4.500.000 6.000.000 10.500.000 15.500.0000 17.500.000 3.500.000 7.000.000 10.500.000 14.000.000 7.000.000 7.000.000 0 3.500.000 7.000.000 10.500.000 14.000.000 7.000.000 1.000.000 1.000.000 (1.000.000) 0 1.500.000 10.000.0000 3. Manajemen Surat Berharga Yang Mudah Dijual Pembahasan diberikan dalam Pendanan Jangka Pendek pada modul Manajemen Keuangan berikutnya 4. Manajemen Piutang Proporsi Penjualan Kredit Tingkat Penjualan Kebijakan Kredit 95 5. Manajemen Persediaan Keputusan terhadap besaran jumlah pesediaan yang akan dipelihara sangat tergantung pada hasil analisa imbal hasil dan risiko akibat stock out dan biaya pemeliharaan persediaan Persediaan telah banyak membantu pekerjaan manajemen keuangan dalam suatu periode yang panjang, sebelum dipergunakanya tatanan operasi yang memungkinkan perusahaan beroperasi tanpa persediaan. Kemajuan teknologi dan penataan kembali hubungan pemasok dengan konsumen pada beberapa industri telah memungkinkan perusahaan melaksanakan meotde operasi just in time 96 5.1. Jenis Persediaan Persediaan barang untuk dijual Persediaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu Persediaan barang dalam proses dan Persediaan barang jadi Persediaan perlatan dan suku cadang 97 5.2. Teknik Pengelolaan Persediaan 1. Kuantitas Pesanan Ekonomis (Economic Order Quantity Total Biaya Persediaan = Biaya Penyimpanan + Biaya Pesanan Kuantitas ekonomis adalah : Q= . 2 SO , dimana : C S adalah total kebutuhan persediaan periode yang yang dihitung O adalah biaya penempatan order, dan C adalah baiya penyimpanan per unit Q= . 2 x 12.500 x 3.600 = 300 unit, 1.0000 98 2. Model Pengendalian Persediaan dengan sistem ABC a. b. c. Kelompok A meliputi barang-barang persediaan dengan nilai uang yang tinggi, Kelompok B meliputi barang-barang persediaan dengan nilai uang yang sedang, Kelompok C meliputi barang-barang persediaan dengan nilai uang yang rendah. 99 3. Sistem Just in Time a. b. c. d. e. f. g. Menekankan pada tarikan permntaan (demand pull) Target JIT adalah zero defect Fasilitas produksi disusun tanpa persediaan Elemen utama JIT adalah pengurangan terhadap adanya bahan sisa, tenaga, ruang dan fasilitas menganggur. Pengurangan persediaan berarti tidak lagi dibutuhkan model pengendalian persedian yang rumit. Kebanyakan bahan akan diterima langsung oleh para pemakainya. Keandalan pemasok merupakan persyaratan yang penting dalam JIT 100 UNIT IV. IMBAL HASIL DAN RISIKO Imbal hasil dan risiko adalah pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan keuangan. Dalam pasar efesien, imbal hasil biasanya sebanding dengan risikonya Semakin tinggi risiko suatu investasi akan semakin besar pula premium risiko yang diperhitungkan dalam analisanya. Karena setiap orang mempunyai aversi terhadap risiko yang berbedabeda, maka apakah suatu investasi akan diambil atau tidak, tidak akan dapat disamakan untuk setiap orang. Secara umum pasar memberikan pedoman mengenai imbangan imbal hasil dan risiko dan dicerminkan dari terbentuknya harga pasar asset 101 1. Pengukuran Nilai Berdasarkan Nilai Waktu Uang Bagaimana persepsi seseorang mengenai nilai relatif terhadap waktu ? Misalkan seseorang datang kepada kita untuk meminjam uang. Dari analisa penghasilan dan pengeluaranya, kita perhitungan bahwa dia kan dapat mengembalikan kepada kita setiap tahun selama lima tahun berturut-turut masing-masing Rp. 1.000,- Sejumlah berapakah uang akan kita pinjamkan kepada dia ? Analisa paling mudah adalah menempatkan aliran kas tersebut dalam suatu garis waktu, sebagai berikut : 0 1 +1.000 2 +1.000 3 +1.000 4 +1.000 5 +1.000 102 Jika kita percaya bahwa “tingkat bunga pasar” adalah 10% setahun, maka nilai sekarang dari uang yang akan kita terima adalah 0 1 + 2 1.000 1 (1+0,1) + 3 1.000 (1+0,1)2 + 4 1.000 (1+0,1)3 + 5 1.000 (1+0,1)4 + 1.000 (1+0,1)5 Atau sama dengan : 0 1 2 3 4 5 +909.09 +826.45 +751.31 +683.01 +620.92 = 3.790.78 Sehingga pertukaran yang mungkin terjadi adalah : 0 1 -3.790.78 +909.09 2 3 4 5 +826.45 +751.31 +683.01 +620.92 103 Kita akan memberi dia pinjaman sebasar Rp. 3.790.78 dan akan menapatkan pengembalian selama lima tahun berturut-turut, masing-masing Rp. 1.000,Konsep ini menjelaskan niai waktu uang, dimana : Uang hari ini lebih baik dari pada uang besok. Jika kemudian ditambahkan informasi yang lain, misalnya : Istri karyawan yang hendak meminjam uang tersebut akan segera melahirkan anak bungsunya. b. Anak tertua karyawan tersebut segera akan bekerja. a. Manajemen keuangan mempunyai metode untuk menganlisa haltersebut, yaiutu : a. Dengan mengoreksi taksiran kas yang akan kita terim, atau b. Dengan mengubah nlai kepastian bahwa uang cicilan yang Rp. 1.000,- akan kita terima. (Konsep premium risiko) 104 Contoh Penerapan Contoh keputusan yang dapat dilihat sebagai model penerapan premium risiko : 1. Pembayaran langganan koran/majalah 3 bulan dimuka lebih murah daripada pembayaran bulanan 2. Diskon tunai 3. Model-model pengelolaan float 4. Pemberian kupon undian bagi pembayaran awal. 105 2.1. Penyertaan Risiko Berdasarkan Kepastian Aliran Kas Jika kita memiliki uang lebih pada hari ini Rp. 1.000,- kita mempunyai beberapa pilihan akan kita kemanakan uang kita. Alternatif yang tersedia dan hasilnya setelah 1 tahun misalnya adalah sebagai berikut a. Kita gunakan untuk berdagang dengan peluang hasil seperti berikut : a. 1. Kemungkinan rugi sehingga uang kita tinggal Rp. 800,b. 2. Kemungkinan untung sehingga uang kita menjadi Rp. 1.400,- b. Kita masukkan sebagai deposito di Bank dengan hasil 11 % Sementara itu, peluang untuk untung kemungkinannya adalah 80 % da peluang untuk rugi adalah 20 %. 800 0.4 320 Dagang 1.40 0 1.00 0 Deposito 1.00 0 0.6 840 atau 1.60 0 16% 11% Premium Resiko 5% 106 Premium Risiko : – Adalah tambahan hasil yang mungkin diperoleh karena seseorang mau menangung risiko tambahan – Premium risiko membuat arus kas yang tidak sama kepastianya menjadi seolah-olah menjadi sama nilainya – Secara sederhana contoh di atas menjelaskan konsep manajemen keuangan bahwa : Uang yang pasti lebih baik dari pada uang yang tidak pasti. Kita kan sama indifferent terhadap : a. Terjun di trading dengan hasil 16 % dan b. Menaruh deposito dengan hasil 11% Mengapa ? Karena pertambahan kekayaan yang mungkin diperoleh dari kedua keputusan tersebut persis sama 107 Contoh Penerapan Contoh keputusan yang dapat dilihat sebagai model penerapan premium risiko : • Bunga/jasa yang ditawarkan bank untuk giro lebih rendah dari tabungan • Bunga tabungan lebih rendah dari bunga deposito • Bunga di bank asing lebih tinggi dari pada bunga di bank pemerintah • Bunga di bank pemerintah lebih tinggi dari pada bunga di bank umum swasta • Bunga di bank di bank umum swasta lebih tinggi dari pada bunga di BPR 108 3. Bunga Sejumlah uang yang dibungakan selama serangakaian waktu pada suatu tingkat bunga yang bervariasi akan dihitung sebagai berikut : 15% 1.000 10% 1.150 20% 1.265 1.518 Nilai seteLah masa pertama = 1.000 X 1.15 = 1.150 Nilai setelah masa Kedua = 1.000 X 1.15 x 1.1 = 1.265 Nilai seteLah masa ketiga = 1.000 X 1.15 x 1.1 x 1.2 = 1.158 109 4. Bagaimana pelepas uang memperhitungkan bunga Misalkan seseorang membutuhkan uang Rp. 8.000,-. Saat mendatangi sebuah bank, kepadanya disodorkan tiga pilihan pinjaman yang dari sisi bank arus kasnya terlihat sebagai berikut : 0 -8.0000 = 1 +9.200 0 -8.0000 = 1 +0 0 -8.0000 = 2 +10.120 1 2 3 +0 +0 +12.144 Bagaimana mencari tahu tingkat bunga yang diperhitungkan bank ? 110 4. 1. Implied n-period spot rate Implied n-period spot rate menyatakan bunga yang diperhitungkan untuk suatu periode yang awal dan akhirnya bisa kapan saja. Implied n-period bisa diterapkan pada periode dengan hitungan hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya. r 9.200 = 1 r - 1 = 1.15 – 1 = 0.15 = 15% 8.000 10.120 = 2 r 3 - 1 = 1.265 – 1 = 0.265 = 8.000 26.5% 12.14 - 1 = 1.518 – 1 = 0.518 = = 4 8.000 51.8% 111 4. 2. Annualized spot rate Bunga dapat pula dinyatakan dalam nilai yang disetahunkan. Model bunga ini disebut sebagai Annualized Spot Rate atau sering disebut sebagai spot rate aja. 1 r 9.200 = 1 1 - 1 = 1.15 – 1 = 0.15 = 15% 8.000 1 r 10.120 = 2 2 - 1 = 1.247 – 1 = 0.1247 = 8.000 12.47% 1 3 r 3 12.14 - 1 = 1.493 – 1 = 0.1493 = = 4 8.000 14.93% 112 4. 3. Forward rate Bunga dapat pula dinyatakan secara individual untuk setiap satuan waktu dari suatu masa yang panjang. Model bunga ini disebut sebagai Forward Rate. Dengan diketahuinya bunga pada suatu periode bunga, maka dengan berpedoman pada nilai yang terjadi setelah suatu periode, forward implisit untuk suatu periode dapat dihitung. 1 r 9.200 = 1 1 - 1 = 1.15 – 1 = 0.15 = 15% 8.000 1 r 10.120 = 2 2 - 1 = 1.1 – 1 = 0.11 = 11% 8.000 1 3 r 3 12.14 - 1 = 1.2 – 1 = 0.20 = 20% = 4 8.000 113 UNIT V PENILAIAN • • • • • Penilaian digunakan untuk menyebut usaha mencari nilai suatu perusahaan Penilaian asset biasanya difokuskan pada penilaian saham dan obligasi Manajer perusahaan merespon kebutuhan investor dan kreditor dengan usaha pengelolaan perusahan yang dapat memaksimalkan nilai. Biaya modal (cost of capital) adalah konsep terpadu yang harus diingat dalam usaha penilaian perusahaan melalui penilaian sekuritasnya Oleh karena itu, terdapat setidaknya dua alasan mengapa penilaian asset keuangan harus dipelajari, yaiutu : Untuk memahami bagimana usaha penilaian asset 2. Biaya modal bersumber pada imbal hasil yang diharapkan para investor perusahaan. 1. 114 1. Definisi Nilai 1. 2. 3. 4. Nilai Buku Nilai Likuidasi Nilai Pasar Nilai Instrinsik 115 2. Proses Dasar Penilaian Proses pemberian nilai pada suatu asset dengan menghitung nilai sekarang : o Taksiran aliran kas dimasa mendatang o Menggunakan tingkat imbal hasil yang fdiharapkan invistor Tingkat imbal hasil yang diinginkan oleh investor o Tingkat imbal hasil bebas risiko o Disesuaikan dengan premium risiko yang mampu mengkompensasi risiko investasi V= C1 1 1+ R + C2 1+ R C3 2 + 1+ R 3 +… + Cn 1+ R n 116 3. Sensitivitas Bunga terhadap harga sebuah asset Misalkan kepada seorang investor ditawarkan tiga buah asset, masingmasing asset A,B dan C dengan pola aliran kas bersih sebagai berikut : 0 1 2 +160 +1.160 Asset A 0 1 2 3 +160 +160 +1.160 1 2 3 4 +160 +160 +160 +1.160 Asset B 0 Asset C Dengan harga berapakah investor ini bersedia membeli asset tersebut ? 117 Pada faktor Diskonto 16 % Jika kita percaya bahwa orang lain yang memelihara asset sejenis mendapatkan pengembalian hasil 16 % maka kita harus percaya bahwa investor mau memebeli ketiga asset tersebut dengan harga maksimum Rp. 1.000,- karena nilai sekarang kas bersih yang akan diterima dari ketiga asset tersebut adalah Rp. 1.000,-. 0 1 2 3 4 Asset A 16 + 0 1+ 0.16 1 -1.000 = + 137.93 + 16 0 1+ 0.16 + 2+ 118.91 16 0 1+ 0.16 3+ 16 0 1+ 0.16 4 + 102.51 + 640.65 118 0 1 2 3 4 Asset B 16 + 0 1+ 0.16 + 1 -1.000 = + 137.93 0 16 0 1+ 0.16 + 1 2+ 16 0 1+ 0.16 118.91 3 + 743.16 2 Asset C 16 + 0 1+ 0.16 1 -1.000 = + 137.93 + 16 0 1+ 0.16 + 2 862.07 119 Pada faktor Diskonto 17 % Jika kita percaya bahwa orang lain yang memelihara asset sejenis mendapatkan pengembalian hasil 17 % maka kita harus percaya bahwa investor mau membeli ketiga asset tersebut dengan harga maksimum masing-masing : 0 1 2 3 4 Asset A 16 + 0 1+ 0.17 1 + -972.55 = + 136.75 16 0 1+ 0.17 + 2+ 16 0 1+ 0.17 116.88 3+ 16 0 1+ 0.17 4 + 99.89 + 619.03 120 0 1 2 3 4 Asset B 16 + 0 1+ 0.17 + 1 16 0 1+ 0.17 -980.90 = + 136.75 0 1 + 1.160 2+ 3 1+ 0.17 116.88 + 724.27 2 Asset C 16 + 0 1+ 0.17 1 + -984.15 = + 136.75 1.160 2 1+ 0.17 + 847.40 121 Pada faktor Diskonto 15 % Jika kita percaya bahwa orang lain yang memelihara asset sejenis mendapatkan pengembalian hasil 15 % maka kita harus percaya bahwa investor mau membeli ketiga asset tersebut dengan harga maksimum masing-masing : 0 1 2 3 4 Asset A 16 + 0 1+ 0.15 1 + -1.028.54 = + 139.13 16 0 1+ 0.15 + 2+ 16 0 1+ 0.15 120.98 3+ 16 0 1+ 0.15 4 + 105.20 + 663.23 122 0 1 2 3 4 Asset B 16 + 0 1+ 0.15 + 1 16 0 1+ 0.15 -1.028.54 = + 139.13 0 1 + 1.160 2+ 3 1+ 0.15 120.98 + 762.72 2 Asset C 16 + 0 1+ 0.17 1 + -1.028.54 = + 139.13 1.160 2 1+ 0.17 + 877.13 123 Sensitivitas Harga Asset Terhadap Tingkat Bunga Hasil lengkap dari perbandinga terhadap perubahan harga asset relatif terhadap perubahan tingkat bunga adalah : Pada 17% Pada 16% ðNominal ð% Pada 15% ðNominal ð% Asset A 1.000 972.55 -2.74 1.028.54 +2.85 Asset B 1.000 980.90 -1.91 1.022.83 +2.28 Asset C 1.000 984.15 -1.59 1.016.26 +1.63 Semakin panjang umur asset, semakin sensitif asset tersebut terhadp perubahan tingkat bunga. 124 Sensitivitas Harga Asset Terhadap Tingkat Bunga Berikut ini disajikan suatu gambaran jika asset dengan hasil tunggal dihadapkan pada perubahan tingkat bunga. Misalkan terhadap suatu zeros degan nominal Rp. 1.000,- dengan jatuh waktu yang berbeda-beda. A berumur 3 tahun, B berumur 2 tahun, C berumur 1 tahun, maka : Pada 17% Pada 16% ðNominal ð% Pada 15% ðNominal ð% Asset A 640.66 624.34 -2.55 657.52 +2.63 Asset B 743.16 730.51 -1.70 756.14 +1.75 Asset C 862.07 854.70 -0.84 869.56 +0.69 Semakin panjang umur asset, semakin sensitif asset tersebut terhadap tingkat bunga. 125 Sensitivitas Harga Asset Terhadap Tingkat Bunga Beberapa hal mengenai nilai asset terhadap tingkat bunga : 1. Harapan hasil suatu asset hanya dapat diperbandingkan jika mereka mempunyai tingkat risiko yang setara. 2. Terhadap gerakan tingkat bunga, haraga asset akan naik atau turun untuk mempertahankan hasil 3. Semakin panjang umurnya, asset akan semakin sensitif terhadap tingkat bunga 4. Semakin pembayaran tertumpuk kebelakang akan semakin sensitif aset tersebut terhadap perubahan tingkat bunga. Mengapa ? Umur efektif yang berbeda menyebabkan sensitivitas mereka terhadap tingkat bunga menjadi berbeda. 126 UNIT VI. PENGANGGARAN MODAL Penganggaran modal memerlukan kehati-hatian Dampak keputusan ini mencakup jangka waktu yang panjang Jumlah uang yang terkait dengan keputusan ini biasanya meliputi jumlah yang mahal Pada beberpa jenis asset, liuiditasnya sangat kurang, sehingga kesalahan dalam keputusan pengangguran modal sama sekali tidak dapat dikoreksi 127 1. Mengidentifikasi Dampak Keuangan Operasi 1. Gunakan angka alian kas dan bukan laba akunatnsi 2. Pertimbangkan hanya pertambahan kas yang sebenarnya terjadi (incremental) 3. Perhatian perubahan kas yang barangkali mengurangi aliran kas proyek yang sudah ada 4. Perhitungkan damapk sinergis yang mungkin ada 5. Setiap proyek membutuhka modal kerja 6. Setiap proyek menambah jumlah biaya 7. Penegluaran untuk keputusan yang lampau adalah sunk-cost 8. Perhitungan kemungkinan terdapatnya kesempatan yang hilang (oportunity cost) 9. Perhitungkan apakah biaya-biaya overhead adalah biaya incremental 128 2. Kriteria Penilaian Manajemen Keuangan a.Non discounted cash-flow 1. Payback Period 2. Accounting Rate of Return b.Discounted cash-flows : 1. Net Present Value 2. Profitability Index 3. Internal rate of Return Misalkan terdapat sebuah proyek, sebut proyek A dengan nilai investasi dan aliran kas masuk bersih setelah pajak seperti berikut : 0 1 2 3 4 Proyek A -40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000 129 2.1.Payback Period Payback period adalah kriteria pengukuran non-discounted. Payback period mengukur seberapa cepat suatu investasi dapat kembali. Semakin cepat investasi kembali, semakin menarik dari sisi penilian payback perod : 0 1 2 3 4 Proyek A -40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000 Kas Komulatif -40.000 -22.000 -7.000 +4.000 +12.000 Payback Period = 2 + 7/13 tahun = 2 tahun 7 bulan 130 2.2.Acounting Rate of Return Accounting Rate of Return termasuk kriteria penilian non-discounted. Accounting Rate of Return mengukur model laba akuntansi : 0 1 2 3 4 Proyek A -40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000 Kas Komulatif +18.000 +33.000 +45.000 +53.000 53.0000 – 40.000 Accounting Rate of Return = 40.000 = 32.50 % 131 2.3.Net Present Value Net Present Value menyajika pertammbahan kekayaan yang diperoleh engan diambilnya suatu keputusan. Konsep ini dianggap onsep yang paling baik untuk dipakai dalam analisis keputusan manajemen keuanagn. Misal untuk proyek A ini dianggap tingkat risikonya 15% maka : 0 1 2 3 4 Proyek A -40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000 Discounted Cash -40.000 +18.000 1 + 1+ 0.15 Discounted Cash -40.000 +15.652 +15.000 2+ 1+ 0.15 160 3 1+ 0.15 +11.342 +7.890 + 1.160 1+ 0.15 4 +4.574 Net Present Value 40.000+15.652+11.342+7.890+4.574 = = -542 Net Present Value (NPV) negativ adalah indikasi penurunan nilai kekayaan akibat diambilnya suatu keputusan. Semakin positif NPV proyek semakin 132 disukai 2.4.Internal Rate of Return Internal Rate of Return (IRR) mengukur discount factor yang menyetrakan cash inflows dengan cash outflows. Oleh karena itu, perhitungan IRR merupakan perhitungan yang rumit yang hanya dapat dilakukan dengan : 1. 2. 3. Manual dengan meotode coba-coba yang berakhir dengan interpolasi diantara dua hasil Dengan program komputer Dengan kalkulator berprogram atau kalkulator financial Dengan cara 1 IRR proyek A dapat dihitung sebagai : -40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000 NPV pada 15% -40.000 +15.652 +11.342 +7.890 +4.574 = -542 Dapat diyakini bahwa discount factor 15% kebesaran, sehingga IRR proyek A harus lebih kecil dari 15%. NPV pada 14% -40.000 +15.652 +11.342 +7.890 +4.574 = -167 133 IRR proyek A adalah (14 + 0,XX)% atau (15-YY)% Jarak perubahan nilai kekayaan antara 14 dengan 15% adalah = +167 – (-542) = 709 IRR proyek A = 14% + (167/709 x 1 )% = 14% + 0.23% = 14.23% atau IRR proyek A = 15% + (542/709 x 1 )% = 15% + 0.77% = 15.23% 134 2.5.Profitability Index Profitability Indeks mengukur rasio kas masuk terhadap kas keluar pada masa investasi. Berbeda denagn accounting rate of return, PI mengunakan discounted cash flows. Misalkan pada proyek A kita anggap discount faktor yang tepat adalah 14%, maka : 0 1 2 3 4 Proyek A -40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000 Disc. Cash inflows atau +15.789 +11.542+8.100 +4.736 40.167 Profitability Index = 40.16 7 40.00 0 = 1.004 Semakin besar PI di atas angka 1 proyek semakin disukai. Proyek akan ditolak jika PI nya kurang dari 1 135