Bab 5 - Widyatama Repository Home

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV, maka penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Prosedur penyusunan anggaran kas pada KPKB menggunakan pendekatan
Bottom Up Budgeting yaitu disusun oleh tim penyusun yang terdiri dari setiap
Kepala Unit, Bendahara dan Kepala Seksi Keuangan yaitu pihak-pihak yang
terlibat dalam kegiatan operasional koperasi, yang dapat berfungsi sebagai
pedoman kerja, alat pengkoordinasian kegiatan koperasi serta sebagai alat
pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana dimasa yang
akan datang. Penyusunan anggaran kas pada KPKB menggunakan metode
langsung, yaitu memperkirakan setiap penerimaan dan pengeluaran kas secara
terperinci.
2. a. Realisasi saldo akhir kas tahun 2006 sebesar Rp 106.060.954,40
anggarannya sebesar Rp 87.700.000,00 berarti mengalami kenaikan
sebesar Rp 18.360.954,40.
b. Realisasi saldo akhir kas tahun 2007 sebesar Rp 504.233.504,47
anggarannya sebesar Rp 443.265.275,00 berarti mengalami kenaikan
sebesar Rp 60.989.229,47.
c. Realisasi saldo akhir kas tahun 2008 sebesar Rp 780.421.560,00
anggarannya sebesar Rp 997.346.676,98
berarti mengalami kenaikan
sebesar Rp 216.925.116,98.
Dilihat dari perbandingan anggaran kas dan realisasi di tiap tahunnya,
jumlah realisasi lebih besar dari yang dianggarkan. Hal ini disebabkan karena
manajemen kurang tepat dalam memperkirakan kenaikan atau penurunan dari
setiap komponen penerimaan dan pengeluaran kas.
Khususnya dari segi pengeluaran kas pada realisasinya lebih besar dari
yang dianggarkan, hal ini disebabkan karena manajemen kurang memprediksi
kenaikan pengeluaran kas yang akan terjadi, sehingga banyaknya jumlah
pengeluaran yang melebihi yang dianggarkan.
Pada realisasi tahun 2006, 2007 dan 2008 jumlah penerimaan lebih
besar dibandingkan dengan pengeluaran kasnya yang berarti pada tiap
tahunnya koperasi mengalami kenaikan. Jumlah penerimaan kas yang paling
besar adalah piutang kredit uang, kenaikan ini disebabkan karena sebagian
besar anggota mengalami peningkatan dalam pinjaman uang.
Bila dilihat dari segi pengeluaran kas jumlah pengeluaran kas pada
tahun 2006, 2007 dan 2008 yang paling besar melebihi anggaran adalah
pemberian pinjaman kredit uang. Hal ini disebabkan karena meningkatnya
jumlah anggota yang meminjam uang, maka dari itu manajemen harus lebih
memperhatikan penyimpangan antara anggaran dan realisasi tersebut, karena
dapat merugikan koperasi.
5.2
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran yang
kiranya dapat menjadi masukan bagi Koperasi Pegawai Pemerintah Kota
Bandung, adapun saran tersebut sebagai berikut :
1. Koperasi sebaiknya meningkatkan pengendalian dan pengawasan terhadap
pelaksanaan kegiatan koperasi dengan anggaran kas yang telah ditetapkan
sebelumnya, agar pada pelaksanaannya sesuai dengan sasaran yang telah
ditetapkan.
2. Dalam penyusunan anggaran kas koperasi perlu meningkatkan kecermatan
dalam memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas, khususnya
pengeluaran kas agar tidak terjadi penyimpangan yang terlalu besar antara
anggaran dan realisasinya.
3. Perlu adanya sanksi yang tegas kepada anggota yang meminjam uang, supaya
melunasi piutang kredit uang tepat pada waktunya. Misalnya : mengirimkan
surat peringatan kepada yang bersangkutan, dan apabila yang bersangkutan
tidak ada niat baik untuk memenuhi kewajibannya, pihak koperasi akan
melakukan penyitaan barang untuk jaminan.
Download