BUKTI RUMUS HEKSOSA 1. Analisis → Rumus molekul : C6H12O6. 2. Reduksi dengan – Na – amalgama → heksitol. C6H14O6 Misal : D – glukosa – manosa. ketosa asam trihidroksi butanoat - Lebih manis dari gula tebu Uraian beberapa jenis monosakarida dan turunannya yang lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. D-arabinosa, digunakan untuk identifikasi/determinasi suatu bakteri. D-liksosa, merupakan bagian dari liksoflavin (suatu ko-enzim) yang terdapat dalam otot jantung. D-xilosa, digunakan untuk identifikasi/determinasi suatu bakteri. Asam D-glukuronat, dalam tubuh berperan untuk penetralan zat-zat yang bersifat racun, terutama yang mengandung gugus OH (fenol, mentol, dan kloral). Reaksi zat-zat racun dengan asam D-glukuronat berlangsung dalam hepar, dan hasil reaksinya dibuang bersama-sama urin. Asam L-askorbat, terkenal sebagai vitamin C, terdapat dalam buah-buahan segar dan sayuran (tumbuhan tingkat atas). Tubuh kita memerlukan vitamin C dari luar (bahan makanan) untuk menangkal penyakit skorbut dan menjaga daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sifat vitamin C mudah sekali teroksidasi (reduktor kuat) dan mudah rusak bila dipanaskan. Deoksimonosakarida, ialah monosakarida yang mengandung atom oksigen kurang satu jika dibandingkan jumlah atom karbonnya. Senyawa ini merupakan bagian dari asam deoksiribonukleat (DNA) yg terdapat dalam inti sel. 7. Aminomonosakarida, ialah monosakarida yang molekulnya mengandung gugus –NH2. apabila gugus –NH2 sebagai pengganti gugus –OH pada atom C nomor 2, maka tata nama umum senyawaannya adalah dinyatakan dengan mengganti akhiran –a dari aldosa/ketosa dengan akhiran –amin. Umpamanya glukosamin, manosamin dan galaktosamin. Disakarida lainnya Selobios, suatu D-glukosil-glukosa, dengan ikatan glikosidik β (1, 4) - Theralosa, suatu D-glukosil-glukosa, dengan ikatan glikosidik α (1, 1) - Gentibiosa, suatu D-glukosil-glukosa, dengan ikatan glikosidik α (1, 6) - Meliobiosa, suatu D-galaktosil-glukosa, dengan ikatan glikosidik α (1, 6) - Primeverosa, suatu D-xylosil-glukosa, dengan ikatan glikosidik β (1, 4) - Visianosa, suatu L-arabinosil-glukosa, dengan ikatan glikosidik β (1, 4) - Trisakarida Trisakarida ialah senyawaan karbohidrat yang pada reaksi hidrolisis molekulnya akan menghasilkan 3 buah molekul monosakarida. Jenis trisakarida yang banyak dikenal dari tumbuhan adalah rafinosa dan gentianosa. Rafinosa digunakan untuk determinasi suatu bakteri, dan molekulnya tersusun dari satu molekul galaktosa, satu molekul glukosa, dan satu molekul fruktosa. 5.000.000 Selulosa Dikenal tergolong sebagai selulosa banyak ditemukan dalam dunia tumbuhan sebagai penunjang struktur, pembangun kerangka dan pembnetuk dinding sel tumbuhan bersama zat-zat lain. Struktur molekul selulosa berupa rantai lurus, dengan satuan monomer Dglukosa dan ikatannya glikosidik β (1, 4). Hidrolisis selulosa habis-habisan dalam HCI 40% menghasilkan hanya D.glukosa. Disakarida yang terisolasi dari selulosa yang terhidrolisis sebagian adalah selobiosa yang dapat dihidrolisis lebih lanjut lagi menjadi D.glukosa dengan suatu katalis asam atau dengan enzim. Selulosa tidak mempunyai nilai gizi sebagai bahan makanan bagi kita. Tubuh manusia tidak mengandung enzim yang dapat memutus rantai ikatan glikosidik beta sehingga selulosa tidak dapat dicerna. Serat serat halus selulosa (dietary fiber) dalam bahan pangan nabati (sayuran dan buah-buahan) sangat bermanfaat bahkan mungkin diperlukan. Pengaruhnya antara lain mengurangi penyerapan lemak dan kolestrol dari saluran pencernaan serta tidak menjadikan feses kekurangan air (kering/keras). Dengan demikian feses mudah terdorong gerak peristaltik usus sehingga dapat mencegah konstipasi (sembelit). Glikosida Apabila glukosa direaksikan dengan metilakohol, menghasilkan dua senyawa. Kedua senyawa ini dapat dipisahkan satu dari yang lain dan keduanya tidak memiliki sifat aldehida. Keadaan ini membuktikan bahwa yang menjadi pusat reaksi adalah gugus –OH yang terikat pada atom karbon nomor 1. senyawa yang terbentuk adalah suatu asetal dan disebut secara umum glikosida. Ikatan yang terjadi antar gugus metil dengan monosakarida disebut ikatan glikosida dan gugus –OH yang bereaksi disebut gugus –OH glikosidik. Metilglikosida yang dihasilkan dari reaksi glukosa dengan metilalkohol disebut juga metilglukosida. Ada dua senyawa yang terbentuk dari reaksi ini, yaitu metil – α-D-glukosida atau metil–α-D-glukopiranosida dan metil-β-D-glukosida atau metilβ-D-glukopiranosida. Kedua senyawa ini berbeda dalam hal rotasi optik, kelarutan serta sifat fisika lainnya. Dengan hidrolisis, metilglikosida dapat diubah menjadi karbohidrat dan metilalkohol. Disakarida dan polisakarida dianggap sebagai glikosida-glikosida. KEPENTINGAN BIOMEDIS Zat gula glukosa merupakan karbohidrat yang paling penting. Glukosa merupakan bentuk karbohidrat dalam makanan yang diserap dalam jumlah besar kedalam darah serta dikonversikan di dalam hati, dan semua jenis karbohidrat lainnya dapat dibentuk di dalam tubuh dari glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar utama diubah menjadi jenis karbohidrat lainnya yang mempunyai fungsi yang sangat spesifik, misalnya glikogen untuk simpanan energi, ribosa dalam asam nukleat : galaktosa dalam laktosa susu, dalam senyawa-senyawa lipid kompleks tertentu, dalam glikoprotein serta proteoglikan. Penyakit yang berhubungan dengan karbohidrat mencakup penyakit diabetes melitus, galaktosemia, glycogen strorage, diseases, dan intolerensi laktosa.