Faktor Penghambat Perubahan Sosial

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Sosiologi
Perubahan Sosial
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
09
Kode MK
Disusun Oleh
MK61004
Nurwidiana, SKM MPH
Abstract
Kompetensi
Mata kuliah ini merupakan pengantar
bagi mahasiswa agar memiliki dasardasar atau kerangka pengetahuan
mengenai adanya perubahan sosial:
Mahasiswa diharapkan secara sadar
terlibat aktif dalam kontrak perkuliahan
dan berkomitmen untuk
menjalankannya;
Populasi, Urbanisasi, dan Lingkungan
Memahami penyebab perubahan sosial,
bentuknya dan akibat yang
ditimbulkannya
Perubahan Sosial
Pengertian Perubahan Sosial secara umum adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem
sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat.
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli
Definisi dan pengertian tentang perubahan sosial menurut para ahli diantaranya adalah
sebagai berikut :
Gillin : Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara
hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat.
Emile Durkheim : Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan
demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat
solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas
organistik.
Kingsley Davis : Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat
Mac Iver : Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan
sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan
sosial
William F. Ogburn : Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur
kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar
dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial
Tidak semua gejala-gejala sosial yang mengakibatkan perubahan dapat dikatakan sebagai
perubahan sosial, gejala yang dapat mengakibatkan perubahan sosial memiliki ciri-ciri
antara lain:
1. Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka mengalami
perubahan baik lambat maupun cepat.
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan
perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
2012
2
Sosiologi
Nurwidiana SKM MPH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang
bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
4. Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena
keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.
Bentuk-bentuk Perubahan Sosial
1. Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi
Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk umum
yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung lambat.
Kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal dengan revolusi dan evolusi.
a) Perubahan evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses
lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari
masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti
kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan
sosial terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri
terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada
waktu tertentu. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju ke
masyarakat meramu.
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas tentang evolusi,
yaitu:
a) Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan masyarakat
mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana
menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.
b) Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak
perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini, kebudayaan manusia
telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
c) Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelitian terhadap tahap
perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada
pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian.
b) Perubahan Revolusi
2012
3
Sosiologi
Nurwidiana SKM MPH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada
kehendak atau perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan
sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembagalembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam revolusi, perubahan dapat
terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, dimana sering kali diawali dengan
ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.
Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat. Secara sosiologi, suatu
revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain adalah:
a) Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat
harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan
untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
b) Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu
memimpin masyarakat tersebut.
c) Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian
merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan
program dan arah bagi geraknya masyarakat.
d) Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya
adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat.
Selain itu, diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu
ideologi tersebut.
e) Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat di mana segala keadaan dan
faktor adalah baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila
momentum (pemilihan waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi dapat
gagal.
2. Perubahan Direncanakan dan Tidak Direncanakan
a) Perubahan yang Direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau
yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan
perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan
dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang
mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembagalembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu, suatu perubahan yang direncanakan
selalu di bawah pengendalian dan [[pengawasan agent of change. Secara umum,
perubahan berencana dapat juga disebut perubahan dikehendaki. Misalnya, untuk
mengurangi angka kematian]] anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan
2012
4
Sosiologi
Nurwidiana SKM MPH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah
penduduk pemerintah mengadakan program keluarga berencana (KB).
b) Perubahan yang Tidak Direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak
dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Karena terjadi di luar
perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang
memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat. Oleh karenanya,
perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi, misalnya
peristiwa banjir dan tanah longsor.
3. Perubahan Berpengaruh Besar dan Berpengaruh Kecil
Apa yang dimaksud dengan perubahan-perubahan tersebut dapat kamu ikuti
penjabarannya berikut ini
a) Perubahan Berpengaruh Besar
Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut
mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan
kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Sebagaimana
tampak pada perubahan masyarakat agraris menjadi industrialisasi, pada
perubahan ini memberi pengaruh secara besar-besaran terhadap jumlah
kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan adanya perubahan
mata pencaharian.
b) Perubahan Berpengaruh Kecil
Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahan- perubahan
yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau
berarti bagi masyarakat. Contoh, perubahan mode pakaian dan mode rambut.
Perubahan-perubahan tersebut tidak membawa pengaruh yang besar dalam
masyarakat karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga
kemasyarakatan homolis.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat, baik yang
menguntungkan atau positif maupun yang tidak menguntungkan atau negatif.
2012
5
Sosiologi
Nurwidiana SKM MPH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh perubahan yang positif adalah perubahan pola pikir masyarakat dari pandangan
yang menganggap bahwa banyak anak banyak rejeki menjadi dua anak saja cukup.
Perubahan pola pikir itu membawa pengaruh yang positif bagi masyarakat, karena
kesejahteraan dan pendidikan anak menjadi lebih terjamin.
Adapun perubahan yang menimbulkan pengaruh yang negatif, misalnya adalah penggunaan
mesin-mesin industri untuk menggantikan tenaga manusia yang dapat menyebabkan
munculnya pengangguran dalam masyarakat. Untuk dapat memahami lebih dalam
mengenai perubahan sosial, perlu kiranya mengetahui mengenai faktor-faktor yang menjadi
penyebab perubahan itu.
Perubahan bisa terjadi sebagai akibat adanya sesuatu yang oleh masyarakat dianggap
sudah tidak memuaskan lagi. Selain itu mungkin juga disebabkan adanya faktor-faktor baru
yang oleh masyarakat dianggap memiliki manfaat yang lebih besar bagi kehidupannya.
Sementara itu Soerjono Soekanto menyebutkan adanya faktor-faktor intern dan ekstern
yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.
a) Faktor Intern
Faktor intern atau yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri yang menyebabkan
terjadinya perubahan sosial adalah perubahan penduduk, penemuan baru, konflik, dan
pemberontakan.
a) Perubahan Penduduk
Setiap anggota masyarakat pasti mengalami proses sosial, di antaranya adalah
interaksi sosial dan sosialisasi. Dengan begitu secara cepat maupun lambat akan
merubah pola pemikiran mereka dan tingkat pengetahuan yang akan lebih
mempercepat proses perubahan. Di samping itu, perubahan penduduk yang ditandai
dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk pada suatu daerah mengakibatkan
kadar keramah-tamahan akan menurun, kelompok sekunder akan bertambah
banyak jumlahnya, struktur kelembagaan menjadi lebih rumit, dan bentuk-bentuk
perubahan yang lainnya.
b) Penemuan-Penemuan Baru
Penemuan
merupakan
tambahan
pengetahuan
terhadap
perbendaharaan
pengetahuan dunia yang telah diverifikasi. Penemuan menambahkan sesuatu yang
baru pada kebudayaan karena meskipun kenyataan tersebut sudah lama ada,
2012
6
Sosiologi
Nurwidiana SKM MPH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
namun kenyataan itu baru menjadi bagian setelah kenyataan tersebut ditemukan.
Penemuan baru menjadi suatu faktor dalam perubahan sosial jika hasil penemuan
tersebut didayagunakan. Manakala suatu pengetahuan baru dimanfaatkan untuk
mengembangkan teknologi, biasanya akan disusul oleh perubahan yang besar
(Horton, 1993: 212).
Penemuan baru yang menyebabkan perubahan pada masyarakat meliputi berbagai
proses berikut ini.
1. Discovery, yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh seorang individu
atau serangkaian individu dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa
alat-alat baru ataupun ide-ide baru.
2. Invention, yaitu bentuk pengembangan dari suatu discovery, sehingga
penemuan baru itu mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan.
Proses dari discovery menjadi invention sering tidak hanya melibatkan satu atau
dua individu, tetapi serangkaian individu. Discovery baru akan menjadi invention
jika masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru
itu.
3. Inovasi atau proses pembaruan, yaitu suatu proses panjang yang meliputi suatu
penemuan unsur baru, jalannya unsur baru itu tersebar ke bagian-bagian
masyarakat, serta cara-cara unsur baru itu diterima, dipelajari, dan akhirnya
diterapkan oleh sebagian besar warga masyarakat. Di dalam masyarakat
dikatakan telah terjadi inovasi apabila unsur atau alat baru yang ditemukan telah
banyak dikenal dan dipakai secara luas oleh warga masyarakat.
Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai konsep discovery, invention, dan
inovasi. Marilah kita simak bersama penjelasan berikut ini.
1)
Ralph Linton, mengartikan discovery sebagai penemuan yang bersifat
penambahan pada pengetahuan, dan invention sebagai penerapan dari
pengetahuan tersebut.
2)
Harison, menjelaskan discovery sebagai penemuan benda atau material baru
dan bersifat dasar, artinya belum jadi karena belum memiliki bentuk. Sedangkan
invention sebagai penemuan benda atau barang yang masih sederhana, namun
sudah mempunyai konstruksi danbentuk tertentu, seperti penemuan kapak
tangan buatan masyarakat yang berkebudayaan prasejarah.
3) Dixon, menyampaikan pengertian discovery dan invention secara lebih luas. Menurutnya, baik discovery maupun invention keduanya dapat menimbulkan hasil
2012
7
Sosiologi
Nurwidiana SKM MPH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang bersifat materiil maupun nonmateriil. Dalam hal ini Dixon membedakan
antara discovery dan invention dari sisi motivasi dan tujuan yang menunjukkan
terdapatnya faktor-faktor yang memengaruhi inovasi, yaitu faktor kesempatan,
pengamatan, penilaian, kebutuhan, dan keinginan.
4)
Hobart Barnet, memandang inovasi sebagai rekombinasi dari ide-ide yang ada
sebelumnya, kemudian membentuk ide baru. Atau dengan kata lain inovasi
adalah konfigurasi mental yang ada pada individu tertentu.
5)
Parsudi Suparlan, menyatakan bahwa discovery adalah suatu penemuan baru
yang berupa persepsi mengenai hakikat suatu gejala atau hakikat mengenai
hubungan antara dua gejala atau lebih. Sedangkan invention adalah ciptaan
baru yang berupa benda atau pengetahuan yang diperoleh melalui proses
penciptaan yang didasarkan atas kombinasi dari pengetahuan-pengetahuan
yang sudah ada mengenai benda atau lainnya.
Ada beberapa hal yang mendorong seseorang untuk melakukan penemuan atau
pembaruan terhadap suatu hal, di antaranya adalah sebagai berikut.
1.
Kesadaran dari para individu akan adanya kekurangan dalam kebudayaannya.
Individu tersebut berusaha untuk berbuat sesuatu guna mengisi dan
memperbaiki kekurangan yang ada.
2.
Mutu dan keahlian para individu yang bersangkutan akan mendorong terjadinya
penemuan baru. Apabila seorang ahli ingin meningkatkan mutu dari hasil
karyanya, maka mendorongnya untuk senantiasa mengoreksi hasil karyanya itu.
3.
Adanya sistem perangsang dalam masyarakat yang mendorong mutu. Misalnya
dengan mutu yang dihasilkannya, maka seseorang itu akan mendapatkan
penghormatan, kedudukan yang tinggi, harta kekayaan, dan lain-lain.
4.
Adanya krisis dalam masyarakat. Banyak penemuan-penemuan baru yang
dihasilkan ketika terjadi krisis dalam masyarakat.
Suatu penemuan baru, baik kebudayaan rohaniah (imateriil) maupun jasmaniah
(materiil) mempunyai pengaruh bermacam-macam terhadap kehidupan manusia.
a. Suatu penemuan baru tidak hanya menyebabkan perubahan dalam bidang
tertentu, melainkan seringkali memancar ke bidang lainnya.
b. Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan yang menjalar dari suatu
lembaga ke lembaga yang lain.
c. Beberapa jenis penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan.
Misalnya
penemuan
sepeda,
sepeda
motor,
dibangunnya jalan-jalan beraspal.
2012
8
Sosiologi
Nurwidiana SKM MPH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dan
mobil
menyebabkan
d. Penemuan baru dalam hal kebudayaan rohaniah (ideologi, kepercayaan, sistem
hukum, dan sebagainya) berpengaruh terhadap lembaga kemasyarakatan, adat
istiadat, maupun pola perilaku sosial.
c)
Konflik dalam Masyarakat
Adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat, seperti perbedaan ciri-ciri fisik,
kepentingan, pendapat, status sosial Konflik dapat terjadi antar individu, antar
kelompok, antara individu dengan kelompok, dan antargenerasi..
Sebagai proses sosial, konflik memang merupakan proses disosiatif, namun tidak
selalu berakibat negatif. Suatu konflik yang kemudian disadari akan memecahkan
ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi yang justru akan
menguatkan ikatan sosial. Jika demikian, biasanya akan terbentuk suatu keadaan
yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik.
d) Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh Masyarakat
Revolusi bangsa Indonesia untuk
puncaknya
pada
tanggal
17
mencapai kemerdekaan telah mencapai
Agustus
1945
yang
ditandai
dengan
dikumandangkannya proklamasi kemerdekaan oleh Ir. Soekarno dengan didampingi
oleh Drs. Mohammad Hatta. Dengan proklamasi bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang merdeka, bebas dari cengkeraman penjajah, serta telah mengubah struktur
pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional dengan berbagai perubahan
yang mengikutinya, mulai dari lembaga keluarga, sistem sosial, sistem politik, sistem
ekonomi, dan sebagainya.
b) Faktor Ekstern
Penyebab perubahan sosial selain bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri juga
dapat bersumber dari luar masyarakat itu. Di antaranya adalah faktor alam yang ada di
sekitar masyarakat berubah, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
a)
2012
Faktor Alam yang Ada di Sekitar Masyarakat Berubah
9
Sosiologi
Nurwidiana SKM MPH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Alam mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Alam
adalah penyedia bahan-bahan makanan dan pakaian, penghasil tanaman, serta
sumber kesehatan dan keindahan. Pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan
teknologi lambat laun dapat merusak alam.
Semakin tinggi jumlah penduduk, maka semakin tinggi pula tekanan terhadap alam.
Oleh karena itu akan terjadi perusakan alam. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan
akan perumahan, manusia mengeringkan lahan pertanian untuk membangun rumah.
Akibatnya lahan pertanian menjadi sempit, serta banyak petani yang kehilangan
lahan untuk bertani dan terpaksa bekerja sebagai buruh pabrik atau pekerjaan yang
lainnya.
b)
Peperangan
Terjadinya perang di suatu wilayah akan berpengaruh terhadap perubahan
kepribadian dari individu-individu sebagai anggota masyarakat yang tinggal di
wilayah tersebut. Betapa tidak, perang pasti akan melibatkan seluruh komponen
masyarakat dan akan membawa perubahan dalam masyarakat tersebut, baik besar
maupun kecil. Selain itu akan membawa akibat yang berarti bagi masyarakat
setempat. Hal ini terutama pada masyarakat yang kalah perang, karena adanya
pemaksaan berbagai kebudayaan oleh negara yang menang perang.
c)
Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Di era globalisasi sekarang ini, pengaruh kebudayaan masyarakat lain merupakan
suatu hal yang tidak bisa dielakkan lagi. Adanya hubungan kerja sama antarnegara
serta sarana komunikasi dan informasi yang semakin canggih, seperti televisi, radio,
dan internet memudahkan pengaruh kebudayaan masyarakat lain masuk dalam
suatu negara. Akibatnya muncul perubahan pada masyarakat yang menerima
pengaruh kebudayaan itu.
Terjadinya pengaruh kebudayaan masyarakat lain yang menyebabkan perubahan
sosial adalah sebagai berikut.
1)
Apabila terjadi hubungan primer, maka akan terjadi pengaruh timbal balik.
Dengan demikian, di samping dipengaruhi, suatu masyarakat juga akan
memengaruhi masyarakat lain. Akibatnya muncul kebudayaan baru yang
merupakan perpaduan antara dua kebudayaan yang saling berhubungan.
Misalnya wayang yang merupakan perpaduan antara kebudayaan Jawa dan
Hindu (India).
2)
Apabila kontak kebudayaan terjadi melalui sarana komunikasi massa, seperti
radio, televisi, majalah atau surat kabar. Dalam hal ini yang terjadi adalah
2012
10
Sosiologi
Nurwidiana SKM MPH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pengaruh sepihak, di mana pengaruh hanya berasal dari masyarakat yang
menguasai sarana komunikasi massa tersebut.
3)
Apabila dua masyarakat yang mengalami kontak kebudayaan mempunyai taraf
kebudayaan yang sama, terkadang yang terjadi justru cultural animosity, yaitu
keadaan di mana dua masyarakat yang meskipun berkebudayaan berbeda dan
saling hidup berdampingan, namun saling menolak pengaruh kebudayaan satu
terhadap yang lain. Biasanya terjadi antara dua masyarakat yang pada masa
lalunya mempunyai konflik fisik ataupun nonfisik.
4)
Apabila dua kebudayaan bertemu salah satunya mempunyai taraf yang lebih
tinggi, maka yang terjadi adalah proses imitasi (peniruan) unsur-unsur
kebudayaan masyarakat yang telah maju oleh kebudayaan yang masih rendah.
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt menambahkan beberapa faktor yang turut
menjadi penentu dan kadar perubahan sosial, yaitu lingkungan fisik, kontak dan
isolasi, struktur sosial, sikap dan nilai, serta kebutuhan yang dianggap perlu.
1.
Lingkungan Fisik
Sepanjang sejarah, banyak kelompok manusia mengubah lingkungan fisik
mereka dengan melakukan migrasi. Migrasi ke lingkungan yang berbeda
menimbulkan perubahan besar dalam segi kebudayaan. Hal semacam ini terjadi
terutama pada masyarakat primitif yang kehidupan para anggotanya sangat
tergantung
langsung
pada
lingkungan
fisik.
Peradaban
mempermudah
perpindahan dan penerapan budaya pada lingkungan baru yang berbeda.
2.
Kontak dan Isolasi
Masyarakat yang terletak di persimpangan jalan lalu lintas dunia selalu menjadi
pusat perubahan. Karena kebanyakan unsur budaya dari masyarakat atau
negara lain masuk melalui difusi, maka masyarakat yang mengadakan
hubungan dengan masyarakat atau negara lain itulah yang mudah atau
cenderung mengalami perubahan terlebih dahulu. Sedangkan daerah yang
terisolasi merupakan pusat kestabilan, konservatisme, dan penolakan terhadap
perubahan. Hampir semua suku yang sangat primitif juga merupakan suku-suku
yang terisolasi.
3.
Struktur Sosial
Struktur masyarakat memengaruhi kadar perubahan masyarakat secara halus
dan pengaruhnya tidak dapat dilihat secara langsung. Meskipun birokrasi
2012
11
Sosiologi
Nurwidiana SKM MPH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kadangkala digunakan untuk menekan perubahan (biasanya hanya berhasil
untuk sementara waktu), namun ternyata birokrasi yang sangat terpusat justru
sangat menunjang pengembangan dan difusi perubahan. Bilamana suatu
kebudayaan sangat terintegrasi sehingga setiap unsur kebudayaan saling terkait
satu sama lainnya dengan baik dalam sistem ketergantungan, maka perubahan
akan sulit terjadi dan mengandung risiko yang besar.
4.
Sikap dan Nilai-Nilai
Bagi kita, perubahan merupakan suatu hal yang biasa dan wajar selayaknya air
yang mengalir. Hal itu berbeda dengan kebanyakan orang Barat yang memiliki
kebanggaan apabila dapat melakukan perubahan, dalam arti menghasilkan
penemuan-penemuan baru, serta bersikap progresif dan tidak ketinggalan
zaman. Suatu masyarakat yang berubah secara cepat memiliki sikap berbeda
terhadap perubahan. Sikap itu merupakan penyebab dan juga akibat dari
perubahan yang sudah berlangsung.
Selain itu, masyarakat yang berubah secara cepat dapat memahami perubahan
sosial. Para anggota masyarakatnya bersikap skeptis dan kritis terhadap
beberapa bagian dari kebudayaan tradisional mereka dan selalu berupaya
melakukan eksperimen-eksperimen baru. Sikap seperti itu sangat merangsang
saran dan penerimaan perubahan di kalangan anggota masyarakat.
5.
Kebutuhan yang Dianggap Perlu
Kebutuhan bersifat subjektif. Kebutuhan dianggap nyata jika orang merasa
bahwa kebutuhan itu memang nyata. Di banyak bagian dunia yang terbelakang
dan kekurangan pangan, orang bukan saja memiliki kebutuhan objektif akan
tambahan pangan, tetapi juga memerlukan berbagai jenis pangan. Jika orang
belum merasa butuh, maka orang akan tetap menolak perubahan, dan hanya
kebutuhan yang dianggap perlu oleh masyarakat yang memegang peran
menentukan. Beberapa penemuan praktis terabaikan hingga saat masyarakat
membutuhkan kegunaan dari penemuan tersebut.
Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Banyak faktor yang menghambat sebuah proses perubahan. Menurut Soerjono Soekanto,
ada delapan buah faktor yang menghalangi terjadinya perubahan sosial, yaitu:
1.
2012
12
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
Sosiologi
Nurwidiana SKM MPH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
3.
Sikap masyarakat yang mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung
konservatif.
4.
Adanya kepentingan pribadi dan kelompok yang sudah tertanam kuat (vested
interest).
5.
Rasa takut terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan dan menimbulkan
perubahan pada aspek-aspek tertentu dalam masyarakat.
6.
Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing, terutama yang berasal dari Barat.
7.
Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.
8.
Adat dan kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah.
Beberapa Perubahan Sosial Besar Saat Ini
Peningkatan Populasi
Pergeseran populasi dunia dimulai sekitar tahun 1750 ketika populasi dunia meningkat
mencapai 1 miliar pada tahun 1800. Tonggak ini diulangi oleh 1930-hampir satu abad
kemudian-ketika populasi dunia mecapai 2 miliar. Populasi global mencapai 3 miliar pada
tahun 1962 dan 4 miliar pada tahun 1974. Pertambahan penduduk dunia yang meningkat
baru-baru ini telah melambat, namun planet kita tetap melewati angka 5 miliar pada tahun
1987 dan 6 miliar pada akhir tahun 1999
Distribusi Penduduk dan Urbanisasi
Satu lagi perubahan yang paling jelas saat ini terjadi adalah perubahan dalam distribusi
populasi global antar negara. Dalam beberapa dekade terakhir, negara-negara berkembang
menjadi proporsi yang lebih besar dari populasi dunia, meningkat dari 68 % pada tahun
1950 menjadi 82% pada tahun 2010, sementara penduduk negara-negara maju telah
menurun dari 32 % dari total populasi dunia pada tahun 1950 menjadi 18% pada tahun
2010. China dan India terus menjadi negara berpenduduk terbesar, diikuti oleh Amerika
Serikat di tempat ketiga. Memang, pertumbuhan penduduk di seluruh dunia melambat.
Pertumbuhan populasi di antara negara-negara maju telah melambat sejak 1950-an , dan
sekarang di pertumbuhan tahunan 0,3 %. Pertumbuhan penduduk antara negara-negara
kurang berkembang termasuk yang paling maju juga telah melambat, sejak tahun 1960, dan
sekarang di pertumbuhan tahunan 1,3 %. Pertumbuhan populasi di antara negara-negara
berkembang belum benar-benar melambat, dan merupakan yang tertinggi di pertumbuhan
tahunan 2,7 %.
2012
13
Sosiologi
Nurwidiana SKM MPH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kerusakan Lingkungan Hidup
Peningkatan populasi dan distribusinya jelas menimbulkan perubahan sosial yang signifikan.
Berbagai analisa dikemukakan untuk menanggulangi permasalahan ini. Di antara tokoh
yang yang pendapatnya cukup dikenal dalam hal populasi adalah Malthus. Argumen utama
Malthus adalah bahwa dunia kita sedang menuju ke arah kekacauan sosial. Karena populasi
akan cenderung meningkat dalam deret ukur (2, 4, 8, 16, 32), sedangkan produksi pangan
akan meningkat hanya dalam deret hitung (2, 3, 4, 5, 6) karena lahan pertanian terbatas.
Malthus menawarkan sebuah pelajaran penting. Tanah yang dihuni, air bersih, dan udara
segar adalah sumber daya yang terbatas, dan saat ini, produktivitas ekonomi yang lebih
besar telah mengambil korban lingkungan alam. Manusia di mana-mana harus menyadari
bahaya peningkatan populasi yang tak terkendali. Akibat yang paling terasa adalah
rusaknya lingkungan akibat keperluan manusia untuk bertahan dengan mengeksploitasi
sumber daya alam.
2012
14
Sosiologi
Nurwidiana SKM MPH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Abdulsyani, 1992, Sosiologi Skematika Teori dan Terapan, Jakarta, Bumi Aksara.
Soemardjan Selo dan Soeleman Soemardi, 1974, Setangkai Bunga Sosiologi, Jakarta,
Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Hooguelt, Ankle MM, 1995 Sosiologi Sedang Berkembang, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Robert M.Z. Lawang,1985. Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi Modul 4–6, Jakarta,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka
Andrian, Charles F, 1992, Kehidupan Politik dan Perubahan Sosial, Yogyakarta, Tiara
Wacana
Soekanto, Soerjono, 1987, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rajawali Press
Susanto, Astrid, 1985, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Bandung,
Bhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosialina Cipta
Soemardjan Selo dan Soeleman Soemardi,. Ibid.
2012
15
Sosiologi
Nurwidiana SKM MPH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download