LAPORAN KASUS BAYI NY. M DENGAN BBLR DI RUANG PERINATORESTI Tanggal Praktek : 3 Desember 2008 Tanggal Klien masuk : 23 November 2008 No RM I. : 61xxxx Identitas Data Bayi Dan Keluarga Nama Bayi : Bayi Ny. Mirawati Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal lahir/usia : 23 November 2008 BB/TB : 1400 gram/40 cm Apgar Score : 7/9 5 menit I dan 5 menit II Anak ke : Dua Nama Ibu : Ny. Mirawati Pekerjaan : Ibu RT Pendidikan : SMA Nama Ayah : Dendi Fonroze Pekerjaan : POLRI Pendidikan : SMA Alamat : Jl. Teknologi. Siteba Diagnosa Medis : BBLR II. Riwayat Prenatal Jumla kunjungan : 1X dalam trimester Bidan/dokter : Dokter Kenaikan selama kehamilan : Naik 40 kg Komplikasi hamil : Pre eklamsia Golongan darah ibu :A Kehamilan direncanakan/tidak : Direncanakan Pemeriksaan Kehamilan : - Swab mata : Klebsiella. sp (+) - Spesimen darah (kultur) III. : Profeus. sp Riwayat Kelahiran Cara melahirkan : dengan bangtuan vakum Tempat melahirkan : di Rumah Sakit Presentasi : IV. Riwayat Post Natal Usaha napas : tanpa bantuan Apgar skor 5 menit I (7), 5 menit II (9) Adanya trauma lahir karena vakum V. Riwayat Sosial Budaya : suku Minang, agama Islam, bahasa utama Minang Perencanaan makana bayi : ASI Promblem sosial yang penting : riwayat penyalahgunaan zat aditif Hubungan orang tua dan bayi Ibu Tingkah laku (+) Menyentuh (+) Memeluk (+) Berbicara (+) Berkunjung (+) Memanggil nama (+) Kontak mata Orang terdekat yang dapat dihubungi Ayah : Ibu Orang tua berespon terhadap penyakit bayi : ya, ibu menangis saat memandang bayinya. Orang tua berespon terhadap hospitalisasi Nama anak yang lain : ya, : Yola, perempuan, lahir dengan persalinan normal, dismature Data tambahan VI. - rooting (+) - suching (+) - moro (+) : Pemeriksaan Fisik Pengkajia Neonatus 1. Refleks : moro (+), menggenggam (+), menghisap (+) 2. Tonos/aktivitas : tenang (+), menangis lemah 3. Kepala/leher : ada benjolan (bekas vakum), lingkar kepala 30cm a. fontanel anterior : datar b. sutura sagitalis : tepat c. gambaran wajah : simetris d. molding 4. Mata : bersih 5. THT a. telinga b. hidung 6. Abdomen : datar, lingkar perut 26cm 7. Toraks : simetris, lingkar dada 28cm 8. Paru-paru : suara napas kanan kiri sama, suara napas bersih, respirasi spontan 9. Jantung : HR 126x/i, T 36.50C, Nadi 100x/i 10. Ekstremitas : akral hangat, ROM terbatas 11. Umbilikus : normal 12. Genital : laki-laki normal 13. Anus paten (+) 14. Kulit : warna pink 15. Suhu : dalam boks, suhu kulit 36.50C VII. - Ringkasan Riwayat Keperawatan Klien bayi Ny M berjenis kelamin laki-laki datang ke rumah sakit hasil rujukan dari RS Bayangkari padang dengan diagnosa medis BBLR, BB/PB saat masuk 1350 gram/ 40 cm dan saat pengkajian 1400 gram/40 cm.saat pengkajian didapat Reflek menghisap (sucking) tidak kuat, S 36.5 0C, Nadi 100x/i. jaringan kulit licin, sedikit menebal, beberapa pembuluh darah besar jelas terlihat pada abdomen, usaha kehamilan : 33 minggu, BB dibawah presentil 10% (kecil untuk masa gestasi), BB lahir 1350gr, BB pada hari ke-10 1400gr, PB 40cm.dan Ibu mengatakan usia kehamilan sebelum partus adalah 33 minggu. VIII. Analisa Data NO 1. DATA PATOFISIOLOGI DO : - Resiko termolegulasi jaringan kulit licin, sedikit menebal - beberapa pembuluh darah besar jelas terlihat pada abdomen - usaha kehamilan : 33 minggu, presentil BB dibawah 10% (kecil untuk masa gestasi) - S 36.50C - BB lahir 1350gr - BB pada hari ke-10 1400gr - PB 40cm DS : - Ibu MASALAH mengatakan usia kehamilan 33 minggu tidak efektif 2. DO : Resiko gangguan - nutrisi Reflek menghisap (sucking) tidak kuat - BB lahir 1350gr - BB pada hari ke-10 1400gr - PB 40cm DS : - Ibu mengatakan usia kehamilan 33 minggu IX. Rencana Asuhan Keperawatan Diagnosa I : Resiko termoregulasi tidak efektif b.d imaturitas perkembangan SSP (pusat suhu), berkurangnya lemak subkutan Tujuan : Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal ( 36,4 -37,4⁰C) Intervensi Keperawatan Rasional MANDIRI 1. Kaji suhu sesering mungkin, periksa 1. Hipotermia membuat bayi cenderung suhu rektal pada awalnya, selanjutnya pada periksa suhu aksila atau gunakan alat simpanan lemak coklat yang tidak termostat dengan dapat dasar terbuka dan stress dingin, diperbaharui penyebab hangat. ulangi setiap 15 menit penurunan selama penghangatan ulang meningkatkan penggunaan bila ada dan sensitivitas untuk kadar CO2 (hiperkapnea) atau penurunan kadar O2 (hipoksia) 2. Tempatkan bayi pada isolette, 2. Mempertahankan lingkungan termo penghangat, inkubator, tempat tidur netral membantu mencegah stress terbuka denga penyebar hangat, atau dingin tempat tidur terbuka dengan pakaian tepat untuk bayi yang lebih besar atau lebih tua gunakan bantalan pemanas di bawah bayi hubungannya bila perlu dengan dalam tempat tidur isolette yang terbuka 3. Ganti pakaian atau linen tempat tidur bila basah,pertahankan kepala bayi 3. Mencegah kehilangan cairan melalui evaporasi tertutup KOLABORASI 4. Kolaborasi pemberian D-10 W dan ekspander volume secara IV bila 4. Pemberian dextrose mungkin perlu unutk memperbaiki hipoglikemia, hipotensi karena vasodilatasi perifer diperlukan mungkin memerlukan tindakan pada bayi yang mengalami stress panas, hipertermi dapat menyebabkan peningkatan dehidrasi 3-4 xlipat 5. Berikan obat-obatan sesuai indikasi, 5. Membantu mencegah kejang berkenaan dengan perubahan SSP fenobarbital, natrium bikarbonat yang disebabkan oleh hipertermi,memperbaiki asidosis yang dapat terjadi pada hipotermia dan hipertermia Diagnosa II : Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuahan tubuh b.d immaturitas organ tubuh Tujuan : peningkatan berat badan 20-30 gr/hr Mempertahankan berat badan Intervensi 1. Timbang menerima Rasional berat badan diruang setelah itu setiap hari bayi perawatan saat 1. Menetapkan dan kebutuhan kalori dan cairan sesuia dengan berat badan dasar yang sesuia/ normal turun 5-10 % dalam 3-4 hari dari kehidupan karena keterbatsan masukan oral 2. Auskultasi bising usus, distensi 2. Indikator yang menunjukkan neonatus abdomen, adanya tangisan lemah yang lapar diam bila dirangsang oral diberikan dan perilaku menghisap 3. Lakukan pemberian makan oral awal 3. Pemberian makanan awal membantu dengan 5-15 ml air steril, kemudian memenuhi kebutuhan kalori dan cairan dextroose dan air sesai protokol rumah khususnya sakit. Berlanjut pada formula untuk metabolisme menggunakan 100-120 bayi yang makan melalui botol kal/kgBB setiap 24 jam pada bayi yang laju 4. Kolaborasi: berikan glukosa dengan 4. Bayi mungkin memerlukan suplemen segera peroral atau intravena bila kadar glukosa untuk meningkatkan kadar dextrotik kurang dari 45 mg/dl serum Referensi Prawirohardjo, Sarwono.2005.Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Staf pengajar FKUI.1997.Buku Kuliah 3 Ilmu Kesejatan Anak.Jakarta:Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI Bobak.1999.Maternal Nursing Care Plan.Mosby company LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN A. Kegiatan Penyuluhan No 1. 2. Waktu 2 menit 10 menit Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta Pembukaan Perkenakan mahasiswa Memperhatikan Perkenalan dosen/CI Memperhatikan Menjelaskan tujuan Memperhatikan Menjelaskan kontrak waktu Memperhatikan Pelaksanaan Menggali pengetahuan peserta tentang Menjelaskan metode kangguru Memberi reinforcement positif Memperhatikan Menjelaskan pengertian metode kangguru Memperhatikan Menjelaskan metode Memperhatikan waktu pelaksanaan kangguru Menjelaskan metode kangguru dan BBLR Memperhatikan Menjelaskan pengertian BBLR Memperhatikan Menjelaskan metode Memperhatikan alasan pelaksanaan kangguru pada BBLR Memberi kesempatan pada peserta untuk Memberi bertanya pertanyaan Memberi reinforcement positif Memperhatikan Menjawab pertanyaan yang diajukan Memperhatikan Menjelaskan kriteria BBLR untuk metode Memperhatikan kangguru Menjelaskan cara melakukan metode Memperhatikan harus Memperhatikan kangguru Menjelaskan pemantauan yang dilakukan saat melakukan metode kangguru 3. 2 menit Menjelaskan manfaat metode kangguru Memberi kesempatan pada peserta untuk Memberi bertanya pertanyaan Memperhatikan Memberi reinforcement positif Memperhatikan Menjawab pertanyaan yang diajukan Memperhatikan Penutup Meminta peserta pertanyaan atas untuk penjelasan memberikan Memberi yang pertanyaan tidak dipahami Menjawab pertanyaan yang diajukan Memperhatikan Menyimpulkan diskusi Berpartisipasi Melakukan evaluasi Menjawab pertanyaan Mengucapkan salam Menjawab salam B. Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi Struktur 60% peserta mengikuti penyuluhan Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana 2. Evaluasi Proses Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan Waktu yang direncanakan tidak sesuai pelaksanaan 50% peserta aktif 3. Evaluasi Hasil Peserta mampu : Menyebutkan pengertian metode kangguru dengan bahasa sendiri Menyebutkan waktu pelaksanaan metode kangguru Menyebutkan pengertian BBLR Menyebutkan 2 dari 4 alasan penggunaan metode kangguru pada BBLR Menyebutkan 3 dari 5 kriteria BBlR untuk metode kangguru Menjelaskan cara melakukan metode kangguru Menjelaskan pemantauan saat melakukan metode kangguru Menyebutkan 5 dari 8 manfaat metode kangguru pada BBLR