LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART GOVERNANCE PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN METODE KANGGURU UNTUK MENCEGAH HIPOTERMI PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD RAA TJOKRONEGORO KABUPATEN PURWOREJO Disusun oleh: NAMA : FITRI RAHAYU MINARMI, AMd.Kep NIP : 199201132020122009 NO. DAFTAR HADIR : 29 JABATAN : PELAKSANA /TERAMPIL PERAWAT COACH : ERNI IRAWATI, S.E.,M.Pd MENTOR : DYAH KUSUMONINGRUM, S.Kep., Ns. PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XLIV BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2022 ABSTRAK PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN METODE KANGGURU UNTUK MENCEGAH HIPOTERMI PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD RAA TJOKRONEGORO KABUPATEN PURWOREJO Oeh : Fitri Rahayu Minarmi, Amd.Kep Sebelum menjadi ASN, peserta wajib mengikuti kegiatan latsar yang diselenggarakan oleh BPSDM. Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan aktualisasi dan habituasi yang mencerminkan nilai nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAkhlak), selain itu peserta latsar juga diajarkan tentang managemen ASN dan smart ASN. Kegiatan peningkatan pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru untuk mencegah hipotermi pada bayi berat badan lahir rendah di RSDU RAA Tjokronegoro yang dilaksanakan pada tanggal 21 April – 8 Mei 2022. Penulis menemukan 5 kegiatan untuk menanganinya, kegiatan tersebut adalah a) mengkajian tingkat pengetahuan ibu tentang penggunaan metode kangguru, b) pembuatan leaflet yang berisi tentang informasi tentang perawatan metode kangguru, c) pengadaan gendongan kangguru, d) mensosialisasikan SOP PMK pada rekan kerja, e) melakuakan edukasi kepada ibu pentingya penggunaan metode kangguru dan demontrasi gendongan kangguru. Kegiatan tersebut telah berhasil dilaksanakan dengan capaian 100%, karena semua kegiatan telah terlaksana sesuai harapan. Kata kunci : Aktualisasi, Habituasi, BerAkhlak ii HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART GOVERNANCE PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN METODE KANGGURU UNTUK MENCEGAH HIPOTERMI PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD RAA TJOKRONEGORO KABUPATEN PURWOREJO Nama Peserta : Fitri Rahayu Minarmi, Amd. NIP : 199501142020122006 Nomor Daftar Hadir : 29 Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada : Hari : Kamis Tanggal : 16 Juni 2022 Tempat : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusai (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah Semarang, 16 Juni 2022 Menyetujui, Coach Mentor Kepala Ruang Perinatologi Erni Irawati, S.E.,M.Pd Widyaiswara Ahli Madya NIP. 19730829 200901 2 002 Dyah Kusumoningrum,S.kep. Ns. Perawat Penyelia NIP. 198312122005012005 iii HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART GOVERNANCE PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN METODE KANGGURU UNTUK MENCEGAH HIPOTERMI PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD RAA TJOKRONEGORO KABUPATEN PURWOREJO Nama Peserta : Fitri Rahayu Minarmi,Amd.Kep NIP : 199201132020122009 Nomor Daftar Hadir : 29 Dinyatakan disetujui telah diseminarkan pada : Hari : Rabu Tanggal : 17 Juni 2022 Tempat : Badan Pengembangan Sumber Daya Manusai (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah Semarang,17 Juni 2022 Menyetujui, Mentor Kepala Ruang Perinatologi Coach Erni Irawati, S.E.,M.Pd Widyaiswara Ahli Madya NIP.19730829 200901 2 002 Dyah Kusumoningrum, S.Kep, Ns Perawat Penyelia NIP. 19831212 200501 2 005 Penguji Agus Andriyanto, S.Sos.,MM Widyaiswara Ahli Utama NIP 19700824 199503 1 002 iv KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini. Dalam penulisaan laporan aktualisasi ini tidak luput dari campur tangan dan dukungan dari berbagai pihak dan penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini. 1. R. H. Agus Bastian, SE.,MM selaku Bupati Kabupaten Purworejo, yang telah menjadi panutan dan mendukung dalam proses perekrutan CPNS sehingga proses latihan dasar CPNS dapat berlangsung. 2. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si selaku Kepala BPSDMD Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan dukungan fasilitas selama Latsar CPNS 2022. 3. Bapak dr. Tolkha Amaruddin,M.Kes, Sp.THT-KL selaku Direktur RSUD RAA Tjokronegoro yang telah memberikasn kesempatan kepada peserta untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS 2022. 4. Bapak Agus Andriyanto, S.Sos.,MM selaku penguji yang memberikan masukan dan arahan terkait laporan aktualisasi. 5. Ibu Erni Irawati,S.E.,M.Pd. selaku coach yang selalu membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan laporan aktualisasi dengan cermat. 6. Ibu Dyah Kusumoningrum, S.Kep, Ns selaku mentor yang selalu membimbing, memberikan arahan, masukan dan saran dalam penyusunan laporan aktualisasi. 7. Seluruh Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLIV Tahun 2022. 8. Rekan kerja di lingkungan RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo. 9. Teman seperjuangan peserta Lastsar CPNS angkatan 44 atas dukungan dan kerjasamanya. 10. Keluarga tercinta yang telah memberi dukungan do’a dan motivasinya v selama ini. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan laporan kegiatan aktualisasi ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan. Oleh karena, itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semarang, 16 Juni 2022 Penulis, Fitri Rahayu Minarmi Pelaksana/Terampil Perawat NIP. 19920113 202012 2 009 vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK ......................................................................................................................... .ii HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................. iv HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. v KATA PENGANTAR ......................................................................................................... vi DAFTAR ISI .................................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ .xi DAFTAR SINGKATAN ………………………………………………………………....………..xii BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA ................................................... 1 A. Gambaran Umum Organisasi…………………………………………….………..……..1 1. 1.Dasar Hukum Organisasi…………………………………………………………...…...…1 2. 2.Tugas Fungsi Organisasi……………………………………………………………...…...2 3. 3.Struktur Organisasi dan Tata Kerja……………………………………………….…..…..3 4. 4.Visi - Misi Organisasi……………………………………………………………….……....4 5. 5.Tujuan Organisasi…………………………………………………………….………..…...5 6. 6.Nilai – Nilai Budaya Organisasi………………………………………….…….……..……7 B.Tupoksi Jabatan Peserta…………………………………………………………….…….8 A. 1.Tugas Aparatur Sipil Negara……..………………………………………...………..…….8 2.Tugas Pokok Perawat………………..……………………………………………….…....8 B. C.Role Model……………………………………………………………………………….…..11 BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI……………………………….…...13 A. A.Identifikasi dan Deskripsi Isu ………………………………………..………….….……13 B. B.Analisis Isu……………………………………………………………...…………….……..18 C. C.Analisis Penyebab Isu ……………………………………………………………….…….22 D. D.Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan …………………………..…………………….….25 E. E.Gagasan Pemecahan Isu ………………………………………..…………………….…..25 F. F.Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ……………………..……………………….….26 G. G.Jadwal Rancangan Aktualisasi (30 hari) ………………….……………………….…..37 BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI……………...................................…………...….39 vii H. A.Perubahan Kegiatan dan Rancangan Awal ………...……………..………….………39 I. B.Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi……………………………....……………....40 J. C.Kondisi Sebelum dan Sesudah …………………………………………………………66 K. BAB IV KESIMPULAN..................................................................................................67 L. DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................71 M. LEMBAR KOMITMEN RENCANA TINDAK LANJUT AKTUALISASI DAN HABITUASI N. LAMPIRAN O. viii DAFTAR TABEL Tabel II.1 Deskripsi ISU….……………………………………………….....14 Tabel II.2 Skor Kriteria APKL…..…………………………………………...18 Tabel II.3 Analisis Isu Dengan Metode APKL…..………………………...19 Tabel II.4 Skala Likert USG….……………………………………………...21 Tabel II.5 Analis Isu USG…..……………………………………………....21 Tabel II.6 Matrik Rancangan………..….……………………………….…..28 Tabel II.7 Jadwal Rancangan Aktualisasi………………………………….37 Tabel III.1 Perubahan Kegiatan dan Rancangan Awal…............….…...68 Tabel III.2 Gambaran Kondisi Sebelum dan sesudah kegiatan………...75 ix DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Tampak Depan RSUDR.A.A.Tjokronegoro………………… 1 Gambar I.1 Stuktur Organisasi RSUD R.A.A. Tjokronegoro…………... 4 Gambar I.3 Role Model Peserta…………………………………………… 11 Gambar II.1 Diagram Fishbone.............................................................. 24 Gambar III.1 Konsultasi dengan atasan................................................. 41 Gambar III.2 Pembuatan kuisioner........................................................ 42 Gambar III.3 memberikan kuisioner kepada ibu ................................... 42 Gambar III.4 Melaporkan hasil pengkajian............................................ 43 Gambar III.5 Berkonsultasi dengan atasan terkait pembuatan leaflet... 46 Gambar III.6 Mencari referensi tentang perawatan metode kangguru... 46 Gambar III.7 Membuat Leaflet perawatan metode kangguru................. 47 Gamabar III.8 Mencetak Leaflet............................................................ 47 Gambar III. 9 Melaporkan leaflet kepada atasan.................................. 48 Gamabar III. 10 Leaflet perawtan metode kangguru............................ 49 Gamabar III.11 Berkonsultasi terkait pengadaan gendongan kangguru 55 Gambar III.12 mencari referenda gendongan kangguru........................ 56 Gambar III.13 Pembelian Gendongan kangguru................................... 54 Gamabar III.14 Melaporkan gendongan kangguru................................ 55 Gambar III. 15 Berkonsultasi untuk kesepakatan waktu sosialisasi........ 58 Gambar III.16 Mempersiapkan alat dan materi untuk sosialisasi........... 58 Gambar III.17 Melakukan sosialisasi...................................................... 58 Gambar III.18 Melaporkan kegiatan sosialisasi....................................... 59 Gambar III.19 Berkonsultasi terkait edukasi ke ibu................................. 60 Gambar III.20 Menyiapkan alat dan bahan edukasi............................... 61 Gambar III.21 Memberi edukasi dan demontrasi ke ibu......................... 63 Gambar III.22 Mengevaluasi tingkat pengetahuan ibu.......................... 63 x DAFTAR SINGKATAN BBLR: Berat Bayi Lahir Rendah PMK : Perawatan Metode Kangguru SOP : Standart Operational Prosedur xi BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA A. Gambaran Umum Organisasi 1. Dasar Hukum Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R.A.A. Tjokronegoro merupakan rumah sakit tipe C milik pemerintah Kabupaten Purworejo yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Pembangunan RSUD R.A.A Tjokronegoro dimulai pendiriannya pada tahun 2015 oleh Bupati Purworejo karena di Kabupaten Purworejo belum ada RSUD tipe C dan karena RSUD tipe B yang ada di Kabupaten Purworejo sudah tidak mampu lagi menampung pasien rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama sehingga dirasa perlu untuk mendirikan RSUD tipe C. Gambar 1.1 Foto Gedung Depan RSUD R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo Pembangunan fisik RSUD R.A.A Tjokronegoro dimulai sejak tahun 2018 berdasarkan Keputusan Bupati Purworejo nomor 180.18/550/2017 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C Kabupaten Purworejo. Lokasi pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C Kabupaten Purworejo seluas 19.755 m2 terletak di Kelurahan Borokulon, 1 Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo. Kemudian, berdasarkan Keputusan Bupati Purworejo nomor 160.18/689/2019 tentang Penetapan Nama R.A.A. Tjokronegoro sebagai nama identitas Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C Kabupaten Purworejo. Berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Purworejo nomor 562.62/001/IORS/VII/2020 tentang Pemberian Izin Operasional selama 5 (lima) tahun yakni mulai dari tanggal 20 Juli 2020 sampai dengan 20 Juli 2025. 2. Tugas Fungsi Organisasi Rumah Sakit Umum R.A.A. Tjokronegoro merupakan unit organisasi bersifat khusus yang memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milik daerah serta bidang kepegawaian. RSUD RAA Tjokronegoro berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Purworejo. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 106 tahun 2021 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan, Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah R.A.A. Tjokronegoro Kelas C Kabupaten Purworejo mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut : a. Tugas RSUD R.A.A Tjokronegoro mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripuran b. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, RSUD RAA Tjokronegoro menyelenggarakan fungsi : 1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan 2) Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pelayanan Kesehatan 2 3) Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan 4) Pelayanan medis 5) Pelayanan penunjang medis dan non medis 6) Pelayanan keperawatan 7) Pelayanan rujukan 8) Pengelolaan keuangan dan akuntansi 9) Pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat, organisasi dan tata laksana, serta rumah tangga, perlengkapan dan umum 10) Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan, sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan Peraturan Bupati Purworejo nomor 106 tahun 2021 tentang Pola Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah R.A.A. Tjokronegoro Kabupaten Purworejo formasi jabatan pada RSUD R.A.A Tjokronegoro meliputi : a. Direktur b. Bagian Sekrertariat, membawahkan : 1) Subbagian Perencanaan 2) Subbagian Keuangan 3) Subbagian Umum dan Kepegawaian c. Bidang Pelayanan 1) Seksi Pelayanan Medis 2) Seksi Keperawatan d. Bidang Penunjang e. Jabatan Fungsional f. Instalasi g. Komite Medik h. Komite Keperawatan 3 i. Komite Tenaga Kesehatan Lain j. Komite Etik dan Hukum k. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi l. Komite Mutu m. Staf Medis n. Satuan Pengawas intern Berikut ini merupakan struktur organisasi RSUD RAA Tjokronegoro : Gambar 1.2 struktur organisasi rumah sakit Sumber Peraturan Bupati Purworejo Nomor 106 tahun 2021 4. Visi dan Misi Organisasi Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 11 tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Daerah Jangka Menengah RPJMD Kabupaten Purworejo Tahun 2021-2026, Visi Rencana Pembangunan Daerah Jangka Menengah Kabupaten Purworejo Tahun 2021-2026, adalah Purworejo Berdaya Saing 2025. 4 Adapun perwujudan visi pembangunan diwujudkan dengan 5 (lima) Misi Rencana Pembangunan Daerah Jangka Menengah Kabupaten Purworejo Tahun 2021-2026 yaitu : 1. Meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang unggul dalam arti luas, mengedepankan kompetensi keahlian dan keilmuan yang berbasis pada religiusitas masyarakat 2. Meningkatkan daya saing sektor pertanian dalam arti luas yang sinergi dengan pengembangan UMKM, perdagangan dan industri 3. Meningkatkan daya saing pertumbuhan ekonomi daerah berbasis UMKM, perdagangan, industri serta potensi pariwisata dan seni budaya 4. Meningkatkan daya saing kualitas pelayanan publik dan menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good governance) 5. Meningkatkan daya saing sarana prasarana dan infrastruktur yang didukung kemajuan teknologi RSUD RAA Tjokronegoro mempunyai visi dan misi sebagai berikut : a. Visi Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah yang Handal, Modern dan Berbudaya b. Misi 1. Memberikan Pelayanan yang professional dan berkualitas 2. Mengembangkan pelayanan berbasis teknologi 3. Menyediakan pelayanan yang terjangkau 4. Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. 5. Tujuan Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah no 11 tahun 2021, tujuan organisasi sesuai dengan renstra (Rencana Strategi) jangka panjang tahun 2021-2026 adalah: a. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia 5 1) Meningkatkan Kualitas Pendidikan 2) Meningkatkan literasi 3) Meningkatkan Kualitas Kesehatan 4) Menguatkan Ketersediaan Pangan 5) Mengendalikan Angka Kelahiran 6) Meningkatkan Pemberdayaan Gender 7) Meningkatkan Pembangunan Pemuda dan Olahraga b. Penurunan Angka Kemiskinan Strategi yang dilakukan adalah meningkatkan penanganan sosial penduduk miskin c. Pengurangan Tingkat Pengangguran Strategi yang dilakukan untuk mengurangi tingkat pengangguran adalah dengan memperluas Kesempatan Kerja d. Peningkatan Pertumbuhan Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Strateginya adalah Meningkatkan Nilai Tambah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan e. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi 1) Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan 2) Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Koperasi, dan UMKM 3) Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Pariwisata 4) Meningkatkan Pertumbuhan Investasi Daerah 5) Meningkatkan Pembangunan Perdesaan f. Tata Kelola Kelembagaan Berkelas DuniaTata Kelola Kelembagaan Berkelas Dunia 1) Manajemen Berbasis Risiko 2) Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah 3) Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pembangunan 4) Menerapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN 5) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik 6 6) Meningkatkan Inovasi Daerah g. Peningkatan Infrastruktur Berbasis Kebencanaan dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan 1) Meningkatkan Akses Infrastruktur 2) Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup Secara Berkelanjutan 3) Meningkatkan Ketahanan Daerah terhadap Bencana 6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi a. Nilai – Nilai Budaya Organisasi Kabupaten Purworejo Nilai Budaya Kerja Kabupaten Purworejo adalah “BERIMAN – PROFESIONAL” 1) Bersih mengandung arti bersih dalam berfikir, bertindak, dan bekerja , mentaatiperaturan perundangan yang baik. 2) Ikhlas yaitu dalam norma etika dan agama dapat diartikan rela sepenuh hati, datang dari lubuk hati , tidak mengharapkan imbalan atau balas jasa atas suatu perbuatan , khusunya yang berdampak positif pada orang lain , dan semata mata karena menjalankan tugas / amanah demi Yang Maha Kuasa. 3) Melayani yaitu memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, akurat , berdaya guna dan berhasil guna yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan. 4) Akuntabel yaitu dalam melaksanakan tugas dapat mempertanggungjawabkan baik segi proses maupun hasil. 5) Profesional yaitu dalam melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara baik, tuntas, sesuai kompetensi / keahlian, orang yang terampil, andal dan sangat bertanggungjawab dalam menjalankan profesinya. b. Nilai – Nilai Budaya Organisasi Rumah Sakit Janji layanan RSUD R.A.A Tjokronegoro “SIAP” dalam memberikan pelayanan 7 1) Sigap 2) Inovatif 3) Akuntabel 4) Profesional B. Tupoksi Jabatan Peserta 1. Tugas Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014 pasal 11, tugas Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Negara b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas c. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Sedangkan kewajiban ASN adalah sebagai berikut: a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah; b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang; d. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan; e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggungjawab; f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan; g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; dan h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI. 8 2. Tugas Pokok Perawat Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat, Pejabat Fungsional Perawat yang selanjutnya disebut Perawat adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan keperawatan. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat baik sehat maupun sakit. Tugas Jabatan Fungsional Perawat yaitu melakukan kegiatan Pelayanan Keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan dan pengelolaan keperawatan, uraian kegiatan tugas perawat terampil yaitu: a. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu. b. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan. c. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka melakukan upaya promotif. d. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif. e. Memberikan oksigenasi sederhana. f. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/ kritikal. g. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko penularan infeksi. h. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area medikal bedah. 9 i. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak. j. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas. k. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas. l. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa. m. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistic. n. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/ post operasi. o. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif. p. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/ berduka/ menjelang ajal dalam keperawatan. q. Melakukan perawatan luka. r. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan. 10 pelayanan C. Role Model Gambar 1.3 Role model peserta Irawati Nurul Fitriyani,AMd.Kep IPCN di Komite PPI Sebagai seorang ASN harus siap ditempatkan dimana saja, tentunya juga harus siap juga untuk berinteraksi dengan orang baru,budaya baru dan lingkungan baru. Namun demikian seorang ASN juga harus bersikap professional dan mencerminkan nilai-nilai dasar ASN (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) serta dapat memberikan contoh teladan yang baik yang sering disebut Role Model. Dalam teori kepemimpinan, secara sederhana arti dari kata role model adalah teladan. Menurut Wikipedia, role model adalah seseorang yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa diikuti oleh orang lain. Tokoh yang dapat saya jadikan Role Model adalah salah satu perawat di RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo yaitu beliau bernama Irawati Nurul Fitriyani. Beliau lahir di Purworejo tanggal 07 Mei 1990 dan menjabat sebagai IPCN(Infection Prevention Control Nurse) di Komite PPI. Beliau sekarang ini sedang melakukan update ilmu mengambil pendidikan S1 di salah satu Universitas di Yogyakarta beliau juga sering membantu teman-teman lainnya untuk menambah skill dan pengetahuan (ahli dibidangnya) (Kompeten). Beliau juga punya sikap yang Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan (Berorientasi Pelayanan). Beliau Juga sering berinovasi untuk kemajuan rumah sakit dan sangat pro aktif menyampaikan 11 pendapat demi perbaikan pelayanan (pro aktif ) (inovasi) (Adaptif). Beliu juga berkontribusi dalam beberapa kegiatan rumah sakit sehingga sangan membantu instansi ( Kontribusi ) (Loyal). Beliau sangat terbuka dengan siapapun dan memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk kerja sama dan berkontribusi dalam lingkungan kerja.( Kolaboratif). Beliau juga memberikan inspirasi, semangat untuk kepada teman teman pegawai lainnya dan selalu berprinsip untuk memberikan pelayanan yang bermutu, adil dan disertai dengan sikap yang santun serta bisa dipertanggung jawabkan sesuai peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia (Harmonis). Dan beliau dalam melakukan tugas selalu jujur, tanggung jawab, disiplin dan berintegritas tinggi (integritas) (Akuntabel). Penulis berharap dengan adanya Role Model seperti beliau ini, akan muncul gener asi muda ASN yang inovatif dan selalu berpegang dengan nilai-nilai dasar ASN karena tugas ASN adalah sebagai pelayan publik, pelaksanan kebijakan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. 12 BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI A. Identifikasi dan Deskripsi Isu Isu strategis (kritikal) komtemporer merupakan kelompok isu yang mendapatkan perhatian sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan sesegera mungkin dari pengambilan keputusan. Isu strategis berhubungan dengan masalah sumber daya yang berpotensi menimbulkan dampak negatif berupa ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan. Identifikasi isu dimulai dengan kepekaan dan kepedulian seseorang terhadap tuntuhan dan kondisi lingkungan, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengkajian terhadap kesenjangan antara kondisi yang seharusnya dengan yang nyata terjadi. Isu strategis akan menjadi suatu pokok bahasan yang akan selalu diperhatikan dalam menyususn setiap perencanaan pembangunan karena dengan berpedoman pada isu – isu strategis maka segala permasalahan yag mungkin terjadi di masa yang akan datang dapa diantisipasi sedini mungkin. Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai perawat di Instansi tempat kerja yaitu ruang Gelatik-Kenari RSUD R.A.A. Tjokronegoro Purworejo. Sumber isu yang diangkat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi, dan untuk ruang lingkup isu berasal dari tusi jabatan, tusi unit kerja, dan tusi organisasi Sumber isu yang diangkat bersumber dari Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), dan Inovasi. Penetapan isu yang diangkat sebagai laporan aktualisasi tentu harus memiliki keterkaitan dengan nilainilai dasar ASN yang diakronimkan BerAKHLAK, yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Berdasarkan uraian mengenai keterkaitan keterkaitan isu-isu yang akan diangkat sebagai rancangan aktualisasi di atas, maka dapat diidentifikasi isu-isu sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut. 13 Tabel II.1 Deskripsi Isu No. Identifikasi Isu Deskripsi Isu 1. - Belum optimalnya penggunaan plastik linen infeksius untuk mencegah penularan infeksi di ruang perinatologi RSUD R.A.A Tjokronegoro Purworejo. Sumber isu: Management ASN Data dan Informasi Pendukung Isu ini saya deskripsikan berdasarkan observasi di lapngan bahwa masih ada linen pasien diatas ember tidak dimasukkan kedalam ember yang diberi plastic kuning untuk infeksius dan plastic hitam untuk non infeksius Ruang Lingkup isu : Tusi Jabatan Sumber isu: Management ASN 2. Kurangnya kepatuhan petugas / perawat dalam melakukan 5 moment cuci tangan Sumber isu: Dampak : Kurangnya kesadaran perawat dalam memilah linen dapat mempersulit petugas loundri saat mengambil - Isu ini saya deskripsikan berdasarkan data yang saya peroleh dari Laporan Capaian Indikator Mutu Nasional - Petugas kesehatan terkadang 14 Gambar 2.1 linen masih diatas ember Data Laporan Capaian Indikator Mutu Nasional bulan januari – maret 2022 sebesar 50% No. Identifikasi Isu Management ASN Ruang lingkup: Tusi unit kerja Deskripsi Isu Data dan Informasi Pendukung tergesa – gesa melakukan tindakan, sehingga tidak melakukan cuci tangan 6 langkah dan sesuai dengan ketentuan five moments Gambar 2.2 data capaian laporan indicator mutu nasional bulan januari-maret Dampak : Belum optimalnya kepatuhan dalam melakukan cuci tangan akan meningkatkan kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit 3. Kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru untukmencegah hipotermi pada bayi dengan BBLR di bangsal perinatologi - Isu ini saya deskripsikan berdasarkan data laporan edukasi hanya dijelaskan secara lisan tidak menggunakan leaflet dan masih banyak ibu yang belum mengerti Sumber isu: Managemen ASN dan smart ASN Dampak : Ruang lingkup: Tusi unit kerja Kurangnya pengetahuan ibu dalam perawatan bayi untuk mencegah hipotermi dapat menyebabkan bayi malas minum, sesak nafas bahkan bisa 15 Gambar 2.3 bukti kegiatan edukasi No. Identifikasi Isu Deskripsi Isu Data dan Informasi Pendukung meninggal 4. Belum optimalnya pembuangan sampah infeksius dan non infeksius di ruang ICU RSUD R.A.A. Tjokronegoro Sumber isu: Managemen ASN Ruang lingkup: Tusi Jabatan - Isu ini saya deskripsikan berdasar observasi di lapangan, sering ditemukannya sampah infeksius masuk ditempat sampah non infeksius dan sebaliknya Dampak : Belum optimalnya pemilahan pembuangan sampah infeksius bisa membahayakan rekan kerja lain dan juga mempersulit proses pengolahan limbah medis. 16 Gambar 2.4 pembuangan sampah yang masih belum terpisah No. Identifikasi Isu Deskripsi Isu 5. - Belum optimalnya pemberian ASI pada Bayi Baru lahir di bangsal perinatologi Sumber isu: managemen ASN Data dan Informasi Pendukung Isu ini saya deskripsikan berdasarkan observasi di lapangan khususnya ruang perinatology masih banyak ibu yang meminta memberikan susu formula Ruang lingkup: Tusi unit kerja Dampak : - Belum optimalnya pemberian asi dapat membuat bayi ikterik dan dehidrasi 17 Gambar 2.5 bukti ibu memilih memberikan susu formuladari pada asi B. Analisis Isu Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya yakni melakukan analissi isu untuk mendapatkan isu prioritas. Analisis isu menggunakan dua tahapan, yaitu analisis dengan menggunakan metode AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan) dan metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth). Analisis isu digunakan untuk memastikan bahwa isu tersebut benar menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahan masalahnya. Analisis APKL digunakan untuk melakukan penapisan isu dari 5 isu menjadi 3 isu. Adapun uraian dari kriteria APKL yaitu : 1. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. 2. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata. 3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya bukan untuk seseorang atau kelompok. 4. Kelayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab. Isu yang telah diidentifikasi kemudian diberikan skor berdasarkan kriteria skor dibawah ini Tabel II.2 Skor Kriteria APKL S ko Kriteria Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan r 1 Tidak Aktual Tidak Tidak Kekhalayakan Problematik Tidak Kelayakan 18 2 Kurang Aktual Kurang Kurang Kekhalayakan Problematik 3 Cukup Aktual Cukup Kurang Kelayakan Cukup Kekhalayakan Problematik Cukup Kelayakan 4 Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan 5 Sangat Aktual Sangat Sangat Kekhalayakan Sangat Problematik No. 1. 2. 3. 4. Kelayakan Tabel II.3 Tabel Analisis Isu Dengan Metode APKL Isu Kriteria (SKOR) Jumlah Peringkat A P K L Kurangnya kepatuhan petugas / perawat dalam melakukan 5 moment cuci tangan Belum optimalnya penggunaan plastik linen infeksius di ruang perinatologi RSUD R.A.A Tjokronegoro Purworejo. 3 3 3 3 12 4 3 3 2 3 11 5 Belum optimalnya pemberian ASI pada Bayi Baru lahir Belum optimalnya pembuangan sampah infeksius dan non infeksius di bangsal perinatology oleh 4 4 3 3 14 2 4 3 3 3 13 3 19 petugas 5. Kurangnya pengetahuan ibu tentangperawatan metode kangguru untuk mencegah hipotemi pada bayi dengan BBLR 5 5 5 5 20 1 Berdasarkan analisa APKL diatas, maka didapatkan tiga isu yang memenuhi kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang metode KMC untuk perawatan pada bayi dengan BBLR 2. Belum optimalnya pemberian ASI pada Bayi Baru lahir 3. Belum optimalnya pembuangan sampah infeksius dan non infeksius di bangsal perinatology oleh petugas Setelah penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, kemudian menarik 3 isu yang dipertimbangkan kembali untuk dijadikan satu isu prioritas. Ketiga isu tersebut kembali diidentifikasi dengan menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth). Adapun analisis isu dengan menggunakan metode USG meliputi : 1. Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti 2. Seriousness : seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. 3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya. 20 Teknik USG menggunakan penilaian berdasarkan skala interval likert 1-5 seperi dibawah ini : Tabel II.4 Skala Likert USG Angka Keterangan 1 Sangat kecil 2 Kecil 3 Sedang 4 Besar 5 Sangat besar Berdasarkan analisis isu dengan menggunakan teknik USG, maka diperoleh hasil analisis sebagai berikut : Tabel II.5 Analis Isu USG No 1 2 3 Isu Kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru untuk mencegah hipotemi pada bayi dengan BBLR Belum optimalnya pemberian ASI pada Bayi Baru lahir Belum optimalnya pembuangan sampah infeksius dan non infeksius di bangsal perinatology oleh petugas Urgency Seriou Gro Jumlah Perin sness wth 5 5 5 15 1 4 4 3 11 2 4 3 3 10 3 gkat Berdasarkan hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang diselesaikan adalah Kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru untuk perawatan pada bayi dengan BBLR. 21 C. Analisis Penyebab Isu Dari hasil analisis isu dengan menggunakan teknik USG maka isu strategis yang perlu diselesaikan adalah “Kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru untuk mencegah hipotemi pada bayi berat bayi lahir rendah” Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone diagram. Diagram ini merupakan merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal meliputi manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku), method (metode), dan milieu (lingkungan) atau melalu pendekatan lain yang dimantapkan melalui brainstorming bersama rekan kerja di instansi. Berdasar hasil analisis penyebab isu dengan menggunakan fishbone diagram, diperoleh penyebab prioritas yang perlu diselesaikan yaitu : 1. Man (Tenaga Kerja) - Kurangnya kepatuhan petugas terhadap SOP 2. Materials (Bahan) - Tidak adanya media promosi berupa leaflet - Tidak adanya media demonstrasi gendongan kangguru 3. Method (Metode) - Belum optimalnya penyampain inforasi tentang PMK - Belum optimalnya penerapan SOP PMK 4. Milleu (Lingkungan) - Kurangnya sosialisasi tentang SOP perawatan metode kangguru 22 MAN Kurangnya kepatuhan petugas terhadap SOP Perbedaan tingkat pendidikan dan pengalaman ibu bayi Keterbatasan perawat dibangsal perinatologi Belum optimalnya penerapan SOP perawatan metode kangguru Belum optimalnya penyampain inforasi tentang perwatan metode kangguru MATERIALS Keterbatasan dana untuk pengadaan leaflet dan gendongan kangguru Tidak adanya media demonstrasi gendongan kangguru Tidak adanya media promosi berupa leaflet Kurang familiarnya edukasi penggunaan metode kangguru Kurangnya sosialisasi tentang SOP perawatan metode kangguru Kurangnya pemahamn ibu pentingnya perawatan metode kangguru untuk bayi BBLR METHODS MILLEU Gambar 2.6 Diagram Fishbone 23 Kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru untuk mencegah hipotermi pada bayi dengan berat badan lahir rendah D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan Bayi dengan berat lahir rendah merupakan penyumbang tertinggi angka kematian neonatal (AKN) dan Indonesia terdaftar sebagai negara di urutan ke-8 berdasarkan jumlah kematian neonatal per tahun menurut data WHO. Prevalensi BBLR di Indonesia berkisar antara 2 hingga 17,2% dan menyumbang 29,2% AKN. Penanganan umum perawatan BBLR atau prematur setelah lahir adalah mempertahankan suhu bayi agar tetap normal, pemberian minum dan pencegahan infeksi. Bayi dengan BBLR juga sangat rentan terjadinya hipotermia, karena tipisnya cadangan lemak dibawah kulit dan belum matangnya pusat pengatur panas diotak ( Hockenberry & Wilson, 2008). Salah satu cara mempertahankan suhu tubuh normal pada bayi BBLR adalah perawatan metode kangguru( PMK) atau perawatan bayi lekat, yaitu bayi selalu didekap ibu atau orang lain dengan kontak langsung kulit bayi dengan kulit ibu (Anderson, 1991). Maka dari itu perlu dilakukan edukasi tentang perawatan salah salah satunya dengan penggunaan metode kangguru. Sementara program edukasi memiliki dampak yang signifikan dalam mencapai tujuan meningkatkan pengetahuan ibu dan dapat dipraktekan dirumah dengan hemat biaya. E. Gagasan Pemecahan Isu Setelah melakukan identifikasi dan deskripsi isu, menganalisis isu dan penyebab isu serta menguraikan dampak apabila isu tidak diselesaikan maka diperoleh gagasan pemecahan isu, yaitu Peningkatan penegetahuan ibu tentang metode KMC untuk perawatan pada bayi dengan BBLR di bangsal perinatologi RSUD RAA Tjokronegoro Berikut ini merupakan 5 kegiatan dari gagasan pemecahan isu yang akan dilakukan : 1. Pengkajian tingkat pengetahuan ibu tentang penggunaan metode kangguru 2. Pembuatan leaflet yang berisi tentang informasi tentang penggunaan metode kangguru 3. Mensosialisasikan SOP perawatan metode kangguru pada rekan kerja 4. Pengadaan gendongan kangguru 5. Melakuakan edukasi kepada ibu pentingya perawatan metode kangguru dan demontrasi gendongan kangguru 24 F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi Nama : Fitri Rahayu Minarmi, Amd.Kep Jabatan : Pelaksana – Terampil Perawat Unit Kerja : RSUD RAA Tjokronegoro Tupoksi yang sesuai dengan RA : Melakukan intervensi keperawatan spesifik sederhana pada area anak Identifikasi isu (diambil dari USG) : 1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru untuk perawatan pada bayi dengan BBLR Sumber isu : management ASN dan Smart ASN 2. Belum optimalnya pemberian ASI pada Bayi Baru lahir Sumber isu : management ASN 3. Belum optimalnya pembuangan sampah infeksius dan non infeksius di bangsal perinatology oleh petugas Sumber isu : management ASN 4. Belum optimalnya penggunaan plastik linen infeksius di ruang perinatologi RSUD R.A.A Tjokronegoro Purworejo. Sumber isu : management ASN 5. Kurangnya kepatuhan petugas / perawat dalam melakukan 5 moment cuci tangan Sumber isu : management ASN Isu yang diangkat (core issue) : Kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru untuk mencegah hipotermi pada bayi berat badan lahir rendah 25 Penyebab isu (diambil dari fishbone) : 1. Tidak adanya media demonstrasi berupa gendongan kangguru 2. Tidak adanya media promosi leaflet 3. Belum optimalnya penyampaian informasi tentang perawatan metode kangguru 4. Belum optimalnya penerapan SOP penggunaan metode kangguru 5. Kurangnya kesadaran ibu pentingnya melakukan PMK Konsep Judul : Peningkatan penegetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru untuk mencegah hipotemi pada bayi dengan BBLR di RSUD RAA Tjokronegoro Gagasan pemecahan isu (konsep judul) : 1. Mengkajian tingkat pengetahuan ibu tentang penggunaan metode kangguru 2. Pembuatan leaflet yang berisi tentang informasi tentang perawatan metode kangguru 3. Mensosialisasikan SOP PMK pada rekan kerja 4. Pengadaan gendongan kangguru 5. Melakuakan edukasi kepada ibu pentingya penggunaan metode kangguru dan demontrasi gendongan kangguru 26 Tabel II.6 Matriks Rancangan Kegiatan dalam penerapan nilai nilai dasar PNS serta Kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya SMART Governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan N O JENIS KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASI L KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN 1 2 3 4 5 Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru Keterkaitan kegiatan dengan managemen ASN: melakukan pengkajian tingkat pengetahuan ibu tentang PMK dilakukan dengan jujur bertanggung jawab (kode etik ASN) 1 Mengkaji tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru Sumber kegiatan :inovasi Berkonsultasi dengan atasan terkait pembuatan kuisioner Arahan dari atasan Keterkaitan kegiatan dengan smart ASN: pembuatan kuisioner pengkajian tingkat pengetahuan ibu tentang PMK menggunakan komputer micrsoft world (digital skill) Kolaboratif Saya berkonsultasi dengan atasan guna membangun kerjasama yang sinergis Harmonis Saya berkonsultasi dengan atasan menghargai kritik dan saran yang diberikan untuk hasil yang lebih baik 27 KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI 6 Dengan adanya tingkat penetahuan ibu tentang PMK maka memberikan kontribusi terhadap Visi: Purworejo Berdaya Saing 2025 Misi 4: Meningkatkan daya saing kualitas pelayanan public dan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good govenance) PENGUATAN NILAI NILAI ORGANISASI 7 Dengan adanya tingkat pengetahuan ibu tentang PMK menguatkan nilai organisasi yang Akuntabel data dapat dipertanggungjawa bkan Profesional dilakukan secara baik dan kompetensi /keahlian Membuat kuisioner Konsep/ rancangan kuisioner Berorientasi Pelayanan Saya membuat konsep rancangan kuisioner memperhatikan kwalitas pertanyaan yang akan diberikan Adaptif Saya dalam membuat kuisioner berusaha berinovasi Memberikan kuisioner kepada ibu bayi Melaporkan kepada atasan terkait hasil kuisioner 2 Membuat leaflet Sumber kegiatan : Tingkat pengetahuan ibu bayi Persetujuan dari atasan terkait hasil kuisioner Leaflet tentang perawatan metode kangguru Kompeten Saya dalam membuat kuisioner menggunakan kinerja terbaik saya Berorientasi Pelayanan Saya menilai tingkat pengetahuan ibu bayi dengan kualitas dan data yang benar Akuntabel Saya dalam menilai tingkat pengetahuan ibu dengan hasil kuisioner yang dapat dipercaya Beroriantasi Pelayanan Saya saat melaporkan hasil kepada atasan bersikap ramah dan sopan Loyal Saya melaporkan hasil kuisioner menggunakanakan bahasa indonesia yang baik dan benar supaya informasi mudah dipahami nasinolisme sila ke 3 Keterkaitan kegiatan dengan managemen ASN: merancang dan membuat leaflet dalam rangka 28 Dengan adanya Leaflet tentang PMK Dengan adanya Leaflet tentang PMK maka inovasi Berkonsultasi dengan atasan terkait pembuatan leaflet Mencari referensi tentang pmk Masukan dan arahan dari atasan Materi perawatan metode kangguru meningkatkan kinerja SDM dilakukan dengan cermat dan disiplin(Kode Etik Perilaku) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab(Kewajiban ASN). memberikan kontribusi terhadap Keterkaitan kegiatan dengan smart ASN: Saya menyusun leaflet sendiri menggunakan Aplikasi Canva agar lebih menarik dan informatif sebagai wujud peningkatan ketrampilan dalam menggunakan media digital dalam Kecakapan Digital (Digital Skills) Harmonis Saya dalam melakukan konsultasi dengan atasan menghargai kritik dan saran yang diberikan MISI 4 Meningkatkan daya saing kualitas pelayanan public dan pelanggaran pemerintah yang baik ( good govenance) Berorientasi Pelayanan Saya dalam melakukan konsultasi dengan atasan dilakukan dengan ramah Kompeten Saya dalam mencari sumber referensi berusaha memperdalam ilmu PMK untuk meningkatkan kompetensi diri Akuntabel Saya dalam mencari reverensi perawatan metode kangguruhasinya dapat dipercaya 29 VISI Purworejo Berdaya Saing 2025 memperkuat capaian nilai organisasi Akuntabel : dapat dipertanggung jawabkan Membuat leaflet perawatan metode kangguru Mencari percetakan untuk leaflet Melaporkan kepada atasan terkait leaflet 3 Mensosialisasikan SOP PMK pada rekan kerja Sumber kegiatan: Inovasi File leaflet tentang perawatan metode kangguru Kolaboratif Saya bekerja sama dengan rekan kerja dalam membuat desain leaflet yang menarik Leaflet perawatan metode kangguru Akuntabel saya dalam melaksanakan tugas pembuatan leaflet dengan penuh tanggung jawab Berorientasi Pelayanan Saya mencetak file untuk menghasilkan leaflet yang berguna untuk meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang kita berikan Persetujuan dari atasan terkait leaflet Peningkatan pengetahuan rekan kerja terhadap SOP PMK Kompeten Saya dalam membuat leaflet bertujuan untuk membantu orang lain belajar Beroriantasi Pelayanan Saya bersikap ramah dan sopan saat melaporkan leaflet kepada atasan ADAPTIF Saya dalam melaporkan hasil mendapatkan arahan dari atasan bisa digunakan untik megembangkan kreatifitas Keterkaitan kegiatan dengan managemen ASN: mensosialisasikan SOP PMK pada rekan kerja dengan sikap, sopan, dan tanpa tekanan serta memberikan 30 Dengan adanya peningkatan pengetahuan rekan kerja terhadap SOP PMK maka Dengan adanya Peningkatan pengetahuan rekan kerja terhadap SOP PMK informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan (Kode Etik) Berkonsultasi dengan atasan terkait jadwal sosialisasi Menyiapkan materi SOP PMK Melaksanakan kegiatan sosialisasi SOP PMK Penjadwalan sosialisasi SOP PMK Meningkatnya pengetahuan tentang SOP PMK keterkaitan dengan smart ASN: Dalam menyusun materi sosialisasi menggunakan media Microsoft word (Digital skill)serta menyebarluaskan SOP melalui grub wathsap menggunakan bahasa yang sopan(kode ethics) Kolaboratif Saya bekerja sama dengan atasan dan teman sejawat untuk tercapainya kesepakatan waktu Loyal Saya berkonsultasi menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar nasionalisme sila ke 3 Loyal Saya dalam menyiapkan sosialisasi memberikan dedeikasi saya secara penuh Kompeten Saya dalam menyiapkan materi sosialisasi ini beguna untuk membantu orang lain belajar Beroriantasi Pelayanan Saya dalam kegiatan sosialisasi bersikap ramah dalam penyampaian sosialisasi SOP PMK 31 memberikan kontribusi terhadap Visi: Purworejo Berdaya Saing 2025 Misi 5: meningkatkan daya saing sarana dan prasarana dan insfratruktur yang didukung kemajuan teknologi informasi Profesional dilakukan secara baik dan sesuai kompetensi /keahlian Melayani dilakukan dengan jujur,akurat dan berhasil guna Akuntabel dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi dilakukan penuh tanggung jawab Melaporkan kepada atasan terkait hasil kegiatan sosialisasi 4 Pengadaan gendongan kangguru diruangan perinatologi Persetujuan dari atasan terkait hasil kegiatan sosialisasi Tersedianya gendongan kangguru Sumber kegiatan : inovasi Berkonsultasi dengan atasan Masukan dan arahan dari atasan Harmonis Saya dalam melakukan kegiatan sosialisasi tidak membeda bedakan rekan kerja Akuntabel Saya saat melaporkan hasi evaluasi kepada atasan secara transparan Adaptif Saya saat melaporkan hasil evaluasi mendapatkan ahan dari atasan yang digunakan untuk megembangkan kreatifitas Keterkaitan kegiatan dengan managemen ASN: pengadaan gendongan kangguru dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab (kewajiban ASN) Keterkaitan kegiatan dengan smart ASN: mencari model gendongan kangguru menggunakan media google(Digital Skill) Kolaboratif Saya berkonsultasi dengan atasan untuk hasil yang lebih Baik Harmonis Saya dalam berkonsultasi pengadaan gendongan kangguru menghargai kritik dan saran 32 Dengan tersedianya gendongan kangguru maka memberikan kontribusi terhadap Visi: Purworejo berdaya saing 2025 Dengan tersedianya gendongan kangguru maka menguatkan nilai organisasi yang melayani pengadaan dilakukan dengan jujur,akurat Misi 4: meningkatkan daya saing kualitas pelayanan public dan penyelenggaraan pemerintah yang baik ( good Akuntabel hasil dapat dipertanggung jawabkan Mencari referensi model gendongan kangguru Membeli gendongan kangguru untuk digunakan diruangan perinatologi Melaporkan kepada atasan tentang pengadaan gendongan kangguru 5 Melakuakan edukasi kepada ibu pentingya PMK dan demonstrasi penggunaan gendongan kangguru Sumber kegiatan: inovasi yang diberikan oleh atasan Kompeten Macam macam model gendongan Saya dalam mencari reverensi kangguru berusaha semaksimal mungkin agar mndapatkan kualitas terbaik Gendongan kangguru Persetujuan atasan atas terkait adanya gendongan kangguru Peningkatan pengetahuan ibu tentang PMK dan dapat menggunakan gendongan kangguru govenance) Harmonis Saya dalam mencari reverensi dibantu oleh rekan kerja yang saling peduli Berorientasi pelayanan Saya membeli gendongan kanggu memperhatikan kualitasnya agar dapat digunakan untuk melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik Kompeten Berorientasi Pelayanan Saya bersikap ramah dan sopan saat melaporkan kepada atasan Adaptif Saya bersikap proaktif dalam melaporkan pelaksanaan penyediaan gendongan kangguru Keterkaitan kegiatan dengan managemen ASN Dalam Melakukan edukasi dengan sikap, sopan, dan tanpa tekanan (Kode Etik Perilaku) serta melaksanakan sesuai dengan kebijakan dan program pemerintah (nilai dasar ASN) Keterkaitan kegiatan dengan smart ASN: Dalam kegiatan 33 Dengan adanya Peningkatan pengetahuan ibu tentang PMK dan dapat menggunakan gendongan kangguru memberikan kontribusi terhadap Dengan adanya peningkatan pengetahuan ibu tentang PMK dan dapat menggunakan gendongan kangguru Menguatkan nilai nilai organisasi edukasi kepada pasien, tentang perawatan metode kangguru dengan menggunakan leaflet yang di buat semenarik mungkin dan informatif agar ibu mampu memahami informasi yang disampaikan sebagai wujud ASN yang memiliki Kecakapan Digital (Digital Skill) Berkonsultasi Masukan dan dengan atasan arahan dari terkait edukasi atasan ke ibu Menyiapkan alat dan bahan edukasi Memberikan edukasi dan mendemonstra sikan dengan ibu penggunaan gendongan Leaflet dan gendongan kangguru Peningkatan pengetahuan ibu dan ibu menggunakan gendongan kangguru Kolaboratif Saya berkonsultasi dengan mentor untukmendapatkan hasil yang lebih baik Harmonis Saya dalam berkonsultasi menghargai kritik dan saran yang diberikan Kompeten Saya dalam menyiapkan alat dan bahan menggunakan kinerja terbaik Berorientasi Pelayanan Saya dalam menyiapkan alat dan bahan dengan optimal karena bertujuan untuk meningkatkan kepuasan klien Kompeten Saya dalam memberi edukasi menggunakan kinerja terbaik saya untuk membantu orang lain belajar Loyal 34 Visi : Purworejo Berdaya Saing 2025 Misi 4: meningkatkan daya saing kualitas pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good goverence) Profesional dilakukan secara baik dan sesuai kompetensi /keahlian Melayani dilakukan dengan jujur,akurat dan berhasil guna Akuntabel dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi dilakukan penuh tanggung jawab Kegiatan ini juga berkontribusi meningkatkan pelayanan kepada klien kangguru Mengevaluasi tingkat pengetahuan ibu tentang PMK Melaporkan kepada atasan tentang hasil evaluasi pengetahuan ibu Peningkatan pengetahuan ibu tentang PMK Persetujuan hasil evaluasi Harmonis Saya dalam memberikan edukasi dan demonstrasi tidak membeda bedakan ibu bayi Akuntabel Saya dalam mengevaluasi peningkatan pengetahuan ibu dengan hasilnya dapat dipercaya Kompeten Saya dalam evaluasi menggunakan kinerja terbaik saya Loyal Saya saat melaporkan kepada atasan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yaitu nilai nasionalisme sila ke 3 Adaptif Saya bersikap proaktif dalam melaporkan hasil evaluasi kepada atasan 35 G. Jadwal Rancangan Aktualisasi Tabel II.7 Jadwal Rancangan Aktualisasi No 1. 2. Kegiatan Mengkaji tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru Membuat leaflet 3. Mensosialisa sikan SOP PMK pada rekan kerja 4. Pengadaan gendongan kangguru Bulan Rencana Bukti April Mei Juni 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 kuisioner, foto / video kegiatan, lembar konsultasi kegiatan Lembar leflet, foto / video kegiatan, lembar konsultasi kegiatan SOP, foto / video kegiatan sosialisasi , lembar konsultasi kegiatan, undangan daftar hadir foto/ video, lembar 36 No 5. Kegiatan Melakuakan edukasi kepada ibu pentingya PMK dan demonstrasi penggunaan gendongan kangguru Bulan Rencana Bukti April Mei Juni 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 konsultasi kegiatan, gendonga n kangguru foto / video, lembar konsultasi kegiatan, grafik penilaian post test dan pre test 37 BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal Kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai nilai dasar PNS yang berjudul peningkatan pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru untuk mencegah hipotermi pada bayi berat badan lahir rendah di RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo. Tabel 3.1 Perubahan kegiatan dari rancangan awal KETERANGAN SEMULA MENJADI PENJELASAN Kegiatan 3 dilaksanakan pada tanggal 7-14 Mei 2022 Kegiatan 3 dilaksanakan pada tanggal 17-27 Mei Kegiatan 4 dilaksanakan tanggal 17 Mei 2022- 23 Mei 2022 Kegiatan 5 dilaksanakan tanggal 24 Mei – 10 Juni 2022 Kegiatan 4 dilaksanakan tanggal 7 Mei – 14 Mei 2022 Kegiatan 5 dilaksanakan tanggal 28 Mei – 8 Juni 2022 Saya menukar kegiatan 3 dengan kegiatan 4 karena untuk sosialisasi ke rekan kerja perlu pengadaan gendongan kangguru terlebih dahulu untuk media sosialisasi dan disini kegiatan saya yang seharusnya selesai tanggal 23 Mei mundur di tanggal 27 Mei 2022 dikarenakan ada PKTBT yang diselenggarakan oleh BKPSDM Purworejo selama 3 hari sejak tanggal 23-25 Mei 2022 Kegiatan pengadaan gendongan kangguru saya tukar dengan kegiatan sosialisasi SOP PMK ke rekan kerja jadi kegiatannya diajukan Kegiatan ini mundur dari jadwal karena kegiatan sebelumnya juga mundur terkait ada kegiatan PKTBT yang diadakan BKPSDM Purworejo PERUBAHAN Jadwal Kegiatan 38 B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi Aktualisasi dan hanituasi nilai nilai dasar kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dilaksanakn melalui 5 kegiatan, yaitu terdiri dari : 1. Mengkaji tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru 2. Membuat leaflet pearawatan metode kangguru 3. Pengadaan gendongan kangguru diruangan perinatology 4. Mensosialisasikan SOP PMK pada rekan kerja 5. Melakuakan edukasi kepada ibu pentingya PMK dan demonstrasi penggunaan gendongan kangguru Hasil pelaksanaan dari masing-masing kegiatan sebagai berikut : 1. Mengkaji tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru. Keterkaitan dengan Agenda III : a. Managemen ASN: melakukan pengkajian tingkat pengetahuan ibu tentang PMK dilakukan dengan jujur bertanggung jawab (kode etik ASN) b. Smart ASN: pembuatan kuisioner pengkajian tingkat pengetahuan ibu tentang PMK menggunakan omputer micrsoft world (digital skill) Adapun rincian kegitan 1: a. Sumber Kegiatan : Inovasi b. Tanggal Pelaksanaan : 21 April 2022 – 27 April 2022 c. Lokasi / Tempat Kegiatan : Ruang Perinatologi RSUD RAA Tjokronegoro Purworejo d. Tahapan Kegiatan : 1) Berkonsultasi dengan atasan terkait pembuatan kuisioner 2) Membuat kuisioner 3) Memberikan kuisioner kepada ibu bayi 39 4) Melaporkan Kepada atasan tentang hasil pengkajian e. Hasil/Output 1) Arahan dari atasan 2) Konsep/ rancangan kuisioner 3) Tingkat pengetahuan ibu bayi 4) Persetujuan dari atasan terkait hasil kuisioner f. Aktualisasi habituasi kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan nilai nilai dasar BerAkhlak 1) Berkonsultasi dengan atasan terkait pembuatan kuisioner Keterkaitan Agenda II : Saya berkonsultasi dengan atasan untuk hasil yang lebih baik (Kolaboratif) serta menghargai kritik dan saran yang diberikan untuk hasil yang lebih baik(Harmonis). Bukti kegiatan yang sudah dilakukan : Gambar 3.1 Konsultasi dengan atasan 2) Membuat kuisioner Saya membuat konsep rancangan kuisioner memperhatikan kwalitas (berorientasi pelayanan), serta saya dalam membuat kuisioner berusaha berinovasi (adaptif) dan 40 saya menggunakan kinerja terbaik dalam pembuatan kuisioner (kompeten). Bukti kegiatan yang sudah dilakukan : Gambar 3.2 Pembuatan kuisioner dan kuisioner 3) Memberikan kuisioner kepada ibu bayi Saya menilai tingkat pengetahuan ibu bayi dengan kualitas dan data yang benar (berorientasi pelayanan), serta hasil kuisioner dapat dipercaya (akuntabel) . 41 Bukti Kegiatan yang sudah dilakukan : Gambar 3.3 memberikan kuisioner kepada ibu 4) Melaporkan Kepada atasan tentang hasil pengkajian Bersikap ramah serta sopan saat melaporkan kegiatan terhadap atasan (beroriantasi pelayanan), saya juga menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar (loyal) Bukti kegiatan yang saya lakukan : Gambar 3.4 Melaporkan hasil pengkajian 42 g. Analisis dampak bila nilai nilai berakhlak tidak diaplikasikan dalam kegiatan 1) Berorientasi Pelayanan Dalam mengkaji dilaksanakan tingkat tanpa pengetahuan memperhatikan ibu apabila nilai tidak berorientasi pelayanan maka konsep yang tersusun tidak berkualitas, sehingga tingkat kepuasan akan berkurang. 2) Akuntabel Dalam mengkaji tingkat pengetahuan ibu apabila tidak dilaksanakan tanpa memperhatikan nilai akuntabel yaitu hasil dapat dipercaya maka pengkajian apabila hasilnya tidak dapat dipercaya, maka akan menimbulkan ketidak sesuaian. 3) Kompeten Dalam pengkajian tingkat pengetahuan ibu, jika tidak memperhatikan nilai dasar ASN kompeten yaitu dengan kinerja terbaik maka dapat mengakibatkan pengkajian yang kurang sesuai untuk pasien. 4) Harmonis Dalam mengkaji tingkat pengetahuan ibu apabila tidak menerapkan nilai dasar ASN yaitu harmonis yaitu menghargai kritik dan saran maka dapat mengurangi kualitas pembuatan kuisioner. 5) Loyal Dalam mengkaji tingkat pengetahuan ibu jika tidak menerapkan nilai dasar ASN Loyal yaitu mengerjakan dengan penuh dedikasi maka tidak didapat hasil yang memuaskan. 43 6) Adaptif Dalam mengkaji tingkat pengetahuan ibu jika tidak menerapkan nilai dasar ASN adaptif dengan berusaha berinovasi maka tidak memiliki mutu yang baik 7) Kolaboratif Berkonsultasi dilaksanakan dengan berkerjasama dengan atasan yang termasuk dalam nilai dasar ASN Kolaboratif jika tidak maka hasilnya kurang baik. h. Kontribusi / manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi misi penguatan nilai nilai organisasi Pengkajian tingkat pengetahuan ibu ini untuk mengetahui seberapa tau ibu tentang perawatan metode kangguru yang digunakan untuk perawatan bayi berat badan lahir rendah. Dengan adanya pengkajian pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru maka mampu memberikan kontribusi pada : 1) Visi kabupaten Purworejo yaitu: Purworejo Berdaya Saing 2025 2) Misi ke 4 yaitu Meningkatkan daya saing kualitas pelayanan public dan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good govenance). i. Penguatan nilai – nilai organisasi Dengan melakukan kegiatan mengkaji tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru di ruang Perinatologi RSUD RAA Tjokronegoro akan memberikan penguatan nilai organisasi yaitu Akuntabel dan Profesional. 2.Membuat leaflet perawatan metode kangguru Keterkaitan Agenda III : a. Managemen ASN: Merancang dan membuat leaflet dalam rangka meningkatkan kinerja SDM 44 dilakukan dengan cermat dan disiplin(Kode Etik Perilaku), Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab(Kewajiban ASN). b. Smart ASN: Saya menyusun leaflet sendiri menggunakan Aplikasi Canva agar lebih menarik dan informatif sebagai wujud peningkatan ketrampilan dalam menggunakan media digital dalam Kecakapan Digital (Digital Skills) Adapun rincian kegiatannya : a. Sumber kegiatan : Inovasi b. Tanggal pelaksanaan : 28 April 2022- 6 Mei 2022 c. Lokasi / Tempat : Ruang Perinatologi RSUD RAA Tjokronegoro d. Tahapan kegiatan : 1) Berkonsultasi dengan atasan terkait pembuatan leaflet 2) Mencari referensi tentang perawatan metode kangguru 3) Membuat leaflet perawatan metode kangguru 4) Mencari percetakan untuk membuat leaflet 5) Melaporkan kepada atasan terkait leaflet e. Hasil/output : 1) Masukan dan arahan dari atasan 2) Materi perawatan metode kangguru 3) File leaflet tentang perawatan metode kangguru 4) Leaflet perawatan metode kangguru 5) Persetujuan dari atasan terkait leaflet f. Aktualisasi habituasi kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan nilai nilai BerAKHLAK 1) Berkonsultasi dengan atasan terkait pembuatan leaflet Keterkaitan Agenda II: Saya dalam melakukan konsultasi dengan atasan menghargai kritik dan saran yang diberikan (harmonis) 45 serta dalam melakukan konsultasi dilakukan dengan ramah (berorientasi pelayanan). Bukti Kegiatan : Gamabar 3.5 Berkonsultasi dengan atasan terkait pembuatan leaflet 2) Mencari referensi tentang perawatan metode kangguru Keterkaitan Agenda II : Saya dalam mencari sumber referensi dari sumber yang dapat dipercaya (akuntabel), saya juga mengerahkan dedikasi untuk terciptanya leaflet yang menarik (loyal). Bukti kegiatan : Gambar 3.6 Mencari referensi tentang PMK 46 3) Membuat leaflet perawatan metode kangguru Keterkaitan Agenda II : Saya bekerja sama dengan rekan kerja dalam membuat desain leaflet yang menarik (kolaboratif), serta dalam melaksanakan tugas pembuatan leaflet dengan penuh tanggung jawab, disiplin (akuntabel) Bukti Kegiatan : Gambar 3.7 Membuat Leaflet perawatan metode kangguru 4) Mencari percetakan untuk membuat leaflet Keterkaitan Agenda II : Saya mencetak file untuk menghasilkan leaflet berguna untuk meningkatkan pengetahuan serta kepuasan pasien terhadap pelayanan (berorientasi pelayanan) saya juga membuat leaflet bertujuan untuk membantu orang lain belajar (kompeten). 47 Bukti kegiatan : Gamabar 3.8 Mencetak Leaflet 5) Melaporkan kepada atasan terkait leaflet Keterkaitan Agenda II Saya bersikap ramah dan sopan saat melaporkan hasil leaflet (beroriantasi pelayanan) serta saya bersikap proaktif dalam melaporkan hasil leaflet (adaptif). Bukti Kegiatan : Gambar 3. 9 Melaporkan leaflet kepada atasan 48 Gamabar 3. 10 Leaflet perawtan metode kangguru g. Analisis dampak bila nilai – nilai BerAkhlak tidak diaplikasikan dalam kegiatan : 1) Harmonis Dalam membuat leaflet jika tidak menerapkan nilai dasar ASN harmonis yaitu menghargai kritik dan saran maka tidak terciptanya leaflet yang menarik. 2) Berorientasi pelayanan Dalam membuat leaflet apabila tidak dilaksanakan tanpa memperhatikan nilai berorientasi pelayanan yaitu melakukan perbaikan tiada henti maka leaflet tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. 3) Kompeten Dalam pembuatan leaflet, jika tidak memperhatikan nilai dasar ASN kompeten leaflet kurang bagus. 49 yaitu kinerja terbaik maka hasil 4) Loyal Dalam pembuatan leaflet jika tidak menerapkan nilai dasar ASN Loyal yaitu mengerjakan dengan penuh dedikasi maka tidak didapat hasil yang memuaskan. 5) Adaptif Dalam membuat leaflet jika tidak menerapkan nilai dasar ASN adaptif yaitu proaktif maka tidak menghasilkan leaflet yang berkualitas 6) Kolaboratif Dalam membuat leaflet jika tidak menerapkan nilai dasar ASN Kolaboratif dengan bekerja sama maka hasilnya kurang maksimal. 7) Akuntabel Dalam membuat leaflet jika tidak menerapkan nilai dasar ASN akuntabel dengan tanggung jawab ,disiplin maka hasilnya tidak berkualitas. h. Kontribusi / manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi misi penguatan nilai – nilai organisasi Dengan adanya pembuatan leaflet ini dapat mempermudah perawat atau petugas dalam memberikan informasi kepada ibu terkait perawatan metode kangguru dan mempermudah ibu dalam belajar. Tersedianya leaflet perawatan metode kangguru maka mampu memberikan kontribusi pada : 1) Visi kabupaten Purworejo: Purworejo Berdaya Saing 2025 2) Berkontribusi pada Misi ke 4 yaitu Meningkatkan daya saing kualitas pelayanan public dan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good govenance) 50 i. Penguatan nilai nilai organisasi Dengan melakukan kegiatan membuat leaflet tentang perawatan metode kangguru di ruang Perinatologi RSUD RAA Tjokronegoro akan memberikan penguatan nilai organisasi yaitu Akuntabel. 3. Pengadaan gendongan kangguru diruang perinatology Keterkaitan Agenda III : a. Managemen ASN: Pengadaan gendongan kangguru dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab (Kewajiban ASN) b. Smart ASN: Mencari model gendongan kangguru menggunakan media google (Digital Skill) Adapun rincian kegiatan 3: a. Sumber kegiatan : inovasi b. Tanggal pelaksanaan : 7 Mei 2022 – 14 Mei 2022 c. Lokasi / Tempat : Ruang Perinatologi RSUD RAA Tjokronegoro d. Tahapan kegiatan : 1) Berkonsultasi dengan atasan 2) Mencari referensi model gendongan kangguru 3) Mencari tempat penjual gendongan kangguru untuk digunakan diruangan perinatologi 4) Melaporkan kepada atasan tentang pengadaan gendongan kangguru e. Hasil/output 1) Masukan dan arahan dari atasan 2) Macam macam model gendongan kangguru 3) Gendongan kangguru 4) Persetujuan atasan atas terkait adanya gendongan kangguru f. Aktualisasi habituasi kedudukan dan peran Pns dalam NKRI dan nilai nilai BerAKHLAK 51 1) Berkonsultasi dengan atasan Keterkaitan Agenda II : Saya berkonsultasi dengan atasan untuk hasil yang lebih baik (kolaboratif) serta saya dalam berkonsultasi pengadaan gendongan kangguru menghargai kritik dan saran yang diberikan oleh atasan (harmonis). Bukti Kegiatan : Gamabar 3.11 Berkonsultasi terkait pengadaan gendongan kangguru 2) Mencari referensi model gendongan kangguru Keterkaitan Agenda II : Saya dalam mencari reverensi berusaha melaksanakanya dengan kualitas terbaik (kompeten), serta saya dalam mencari reverensi dibantu oleh rekan kerja yang saling peduli (harmonis). 52 Bukti Kegiatan : Gambar 3.12 mencari referensi gendongan kangguru 3) Membeli gendongan kangguru untuk digunakan diruangan perinatologi Keterkaitan Agenda II : Saya membeli gendongan kanggu memperhatikan kualitasnya (berorientasi pelayanan) agar dapat digunakan untuk melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik (kompeten). Bukti Kegiatan : Gambar 3.13 Pembelian Gendongan kangguru 53 4) Melaporkan kepada atasan tentang pengadaan gendongan kangguru Keterkaitan Agenda II : Saya bersikap ramah dan sopan saat melaporkan kepada atasan (berorientasi pelayanan), serta saya bersikap proaktif dalam melaporkan hasil penyediaan gendongan kangguru (adaptif). Bukti Kegiatan : Gamabar 3.14 Melaporkan gendongan kangguru g. Analisis dampak bila nilai – nilai BerAkhlak tidak diaplikasikan dalam Pelaksanaaan tugas jabatan 1) Kolaboratif Dalam pengadaan gendongan kangguru jika tidak menerapkan nilai dasar ASN Kolaboratif yaitu untuk hasil yang lebih baik maka hasilnya kurang sesuai. 2) Kompeten Dalam pengadaan gendongan kangguru, jika tidak memperhatikan nilai dasar ASN kompeten yaitu kualitas terbaik maka tidak didapat gendongan kangguru yang berkualitas. 54 3) Harmonis Dalam pengadaan gendongan kangguru jika tidak menerapkan nilai dasar ASN harmonis yaitu saling peduli maka tidak didapat gendongan kangguru yang bagus. 4) Berorientasi pelayanan Dalam pengadaan dilaksanakan tanpa gendongan kangguru memperhatikan apabila nilai tidak berorientasi pelayanan yaitu ramah maka akan terjadi komunikasi yang tidak bagus sehingga tidak didapatkan gendongan kangguru yang sesuai. 5) Loyal Dalam pengadaan gendongan kangguru jika tidak menerapkan nilai dasar ASN Loyal yaitu berkontribusi maka pelayanan yang diberikan akan kurang optimal. 6) Adaptif Dalam pengadaan gendongan kangguru jika tidak menerapkan nilai dasar ASN adaptif yaitu proaktif maka tidak menghasilkan gendongan kangguru yang sesuai. h. Kontribusi / manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi misi penguatan nilai – nilai organisasi Dengan adanya gendongan kangguru perawat atau petugas bisa mempermudah dalam melakukan perawatan metode kangguru. Tersedianya gendongan kangguru maka mampu memberikan kontribusi pada : 1) Visi kabupaten Purworejo yaitu: Purworejo Berdaya Saing 2025 2) Misi ke 4 yaitu Meningkatkan daya saing kualitas pelayanan public dan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good govenance) 55 i. Penguatan nilai – nilai organisasi Dengan melakukan kegiatan pengadaan gendongan kangguru di ruang Perinatologi RSUD RAA Tjokronegoro akan memberikan penguatan nilai organisasi yaitu Akuntabel dan Melayani. 4. Melakukan sosialisasi SOP perawatan metode kangguru kepada rekan kerja Keterkaitan Agenda III: a. Managemen ASN: Mensosialisasikan SOP PMK pada rekan kerja dengan sikap, sopan, dan tanpa tekanan serta memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan (Kode Etik). b.Smart ASN:Dalam menyusun materi sosialisasi menggunakan media Microsoft word (Digital skill) serta menyebarluaskan SOP melalui grub wathsap menggunakan bahasa yang sopan(kode ethics). Adapun rfincian kegiatan 4 : a. Sumber kegiatan : inovasi b. Tanggal pelaksanaan : 17 Mei 2022 – 27 Mei 2022 c. Lokasi / Tempat : Ruang Perinatologi RSUD RAA Tjokronegoro d. Tahapan kegiatan : 1) Berkonsultasi dengan atasan terkait jadwal sosialisasi 2) Menyiapkan materi SOP PMK 3) Melaksanakan kegiatan sosialisasi SOP PMK 4) Melaporkan kepada atasan terkait hasil kegiatan sosialisasi e. Hasil/output : 1) Penjadwalan sosialisasi 2) SOP KMC 56 3) Meningkatnya pengetahuan tentang SOP PMK 4) Persetujuan dari atasan terkait hasil kegiatan sosialisasi f. Aktualisasi habituasi kedudukan dan peran Pns dalam NKRI dan nilai nilai BerAkhlak 1) Berkonsultasi dengan atasan terkait jadwal sosialisasi Keterkaitan Agenda II: Saya bekerja sama dengan atasan dan teman sejawat untuk tercapainya kesepakatan waktu (kolaboratif), serta saya dalam membuat lembar absensi dilakukan dengan jujur dan disiplin (akuntabel). Bukti Kegiatan : Gambar 3. 15 berkonsultasi untuk kesepakatan waktu sosialisasi 2) Menyiapkan materi SOP PMK Keterkaitan Agenda II : Saya dalam menyiapkan sosialisasi memberikan dedeikasi saya secara penuh (loyal). Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini bertujuan membantu orang lain belajar (kompeten). 57 Bukti Kegiatan Gambar 3.16 Mempersiapkan alat dan materi untuk sosialisasi 3) Melaksanakan kegiatan sosialisasi SOP PMK Keterkaitan Agenda II: Saya bersikap ramah dalam penyampaian sosialisasi SOP perawatan metode kangguru (beroriantasi pelayanan),dan saya dalam kegiatan sosialisasi tidak membeda bedakan rekan kerja dalam sosialisasi (harmonis). Bukti Kegiatan : Gambar 3.17 Melakukan sosialisasi 58 4) Melaporkan kepada atasan terkait hasil kegiatan sosialisasi Keterkaitan Agenda II: Saya bersikap ramah dan sopan saat melaporkan kepada atasan (berorientasi pelayanan) serta saya bersikap proaktif dalam melaporkan pelaksanaan penyediaan gendongan kangguru (adaptif). Bukti Kegiatan : Gambar 3.18 Melaporkan kegiatan sosialisasi g. Analisis dampak bila nilai – nilai BerAkhlak tidak diaplikasikan dalam kegiatan 1) Kolaboratif Dalam melakukan sosialisasi perawatan metode kangguru apabila tidak kolaboratif dilaksanakan yaitu bekerjasama tanpa maka memperhatikan tidak akan nilai terjadi kesepakatan waktu untuk sosialisasi. 2) Akuntabel Dalam melakukan sosialisasi perawatan metode kangguru apabila tidak dilakukan tanpa memperhatikan nilai akuntabel yaitu jujur dan disiplin maka hasilnya akan kurang baik. 59 3) Loyal Dalam melakukan sosialisasi perawatan metode kangguru jika tidak memperhatikan nilai dasar Loyal yaitu dedikasi maka sosialisasi yang dilakukan kurang optimal. 4) Kompeten Dalam melakukan sosisalisasi SOP perawatan metode kangguru apabila tidak menerapkan nilai dasar kompeten yaitu membantu orang lain belajar maka teman sejawat tidak akan tau SOP PMK 5) Berorientasi Pelayanan Dalam melakukan sosialisasi SOP PMK jika tidak menerapkan nilai berorientasi pelayanan yaitu ramah maka rekan kerja tidak akan hadir dalam kegiatan sosialisasi 6) Harmonis Dalam melakukan sosialisasi SOP PMk jika tidak menerapkan nilai harmonis yaitu tidak membeda bedakan maka rekan kerja akan merasa tidak adil dan hasilnya kurang bagus 7) Adaptif Dalam melaporkan kegiatan sosialisasi dengan atasan apabila tidak memperhatikan nilai adaptif yaitu proaktif maka hasilnya kurang optimal h. Kontribusi / manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi misi penguatan nilai – nilai organisasi Sosialisasi SPO perawatan metode kangguru ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan rekan kerja sehingga rekan kerja lebih terampil dalam melakukan perawatn metode kangguru. Dilaksanakannya sosialisasi SOP perawatan metode kangguru maka mampu memberikan kontribusi pada : 1) Visi kabupaten Purworejo yaitu: Purworejo Berdaya Saing 2025 60 2) Misi ke 5: meningkatkan daya saing sarana dan prasarana dan insfratruktur yang didukung kemajuan teknologi informasi i. Penguatan nilai – nilai organisasi Dengan melakukan kegiatan sosialisasi SOP perawatan metode kangguru di ruang Perinatologi RSUD RAA Tjokronegoro akan memberikan penguatan nilai organisasi yaitu Akuntabel dan Melayani. 5. Melakuakan edukasi kepada ibu pentingya PMK dan demonstrasi penggunaan gendongan kangguru Keterkaitan Agenda III : a. Managemen ASN: Dalam Melakukan Sosialisasi dengan sikap sopan dan tanpa tekanan (Kode Etik Perilaku) b. Smart ASN: Dalam kegiatan edukasi kepada pasien, tentang perawatan metode kangguru dengan menggunakan leaflet yang di buat semenarik mungkin dan informatif agar ibu mampu memahami informasi yang disampaikan sebagai wujud ASN yang memiliki Kecakapan Digital (Digital Skill). Adapun rincian kegiatan 5 : a. Sumber kegiatan : inovasi b. Tanggal pelaksanaan : 28 Mei 2022 – 8 Mei 2022 c. Lokasi / Tempat : Ruang Perinatologi RSUD RAA Tjokronegoro d. Tahapan kegiatan 1) Berkonsultasi dengan atasan terkait edukasi ke ibu 2) Menyiapkan alat dan bahan edukasi 3) Memberikan edukasi dan mendemonstrasikan dengan ibu penggunaan gendongan kangguru 4) Mengevaluasi peningkatan pengetahuan ibu tentang PMK 61 5) Melaporkan kepada atasan tentang hasil kegiatan edukasi dan demontrasi ke ibu e. Hasil/output 1) Masukan dan arahan dari atasan 2) Leaflet dan gendongan kangguru 3) Peningkatan pengetahuan ibu dan ibu menggunakan gendongan kangguru 4) Peningkatan pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru 5) Persetujuan hasil evaluasi f. Aktualisasi habituasi kedudukan dan peran Pns dalam NKRI dan nilai nilai BerAkhlak 1) Berkonsultasi dengan atasan terkait edukasi ke ibu Keterkaitan agenda II : Saya berkonsultasi dengan mentor untuk hasil yang lebih baik (kolaboratif), Dalam berkonsultasi saya menghargai kritik dan saran yang diberikan (harmonis) Bukti Kegiatan : Gambar 3.19 berkonsultasi terkait edukasi ke ibu 62 2) Menyiapkan alat dan bahan edukasi Keterkaitan Agenda II Saya bekerja sama dengan rekan kerja dalam menyiapkan alat dan bahan edukasi (kolaboratif). Saya dalam menyiapkan alat dan bahan dengan optimal karena bertujuan untuk meningkatkan kepuasan klien (berorientasi pelayanan). Bukti Kegiatan : Gambar 3.20 Menyiapkan alat dan bahan edukasi 3) Memberikan edukasi dan mendemonstrasikan dengan ibu penggunaan gendongan kangguru Keterkaitan Agenda II : Saya dalam memberi edukasi menggunakan kinerja terbaik saya untuk membantu orang lain belajar (kompeten). Kegiatan ini juga berkontribusi meningkatkan pelayanan kepada klien(loyal) serta saya juga tidak membeda bedakan peserta sosialisasi (harmonis). 63 Bukti kegiatan : Gambar 3.21 Memberi edukasi dan demontrasi ke ibu 4) Mengevaluasi tingkat pengetahuan ibu tentang PMK Keterkaitan Agenda II : Saya dalam mengevaluasi peningkatan pengetahuan ibu dengan hasilnya dapat dipercaya (akuntabel)serta saya dalam evaluasi menggunakan kinerja terbaik saya (kompeten) Bukti kegiatan : Gambar 3.22 Mengevaluasi tingkat pengetahuan ibu 64 5) Melaporkan kepada atasan tentang hasil kegiatan edukasi dan demontrasi ke ibu Keterkaitan Agenda II: Saya bersikap proaktif dalam melaporkan hasil evaluasi (adaptif). Saya juga melaporkan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yaitu nilai nasionalisme sila ke 3 (loyal). g. Analisis dampak bila nilai – nilai BerAkhlak tidak diaplikasikan dalam kegiatan : 1) Kolaboratif Dalam melakukan eduakasi PMK apabila tidak dilaksanakan tanpa memperhatikan nilai kolaboratif yaitu untuk hasil yang lebih baik maka hasilnya tidak sesuai yang diharapkan 2) Harmonis Dalam melakukan edukasi PMK apabila tidak dilakukan tanpa memperhatikan nilai harmonis yaitu saling peduli maka kegiatan ini akan berjalan kurang lancar. 3) Berorientasi Pelayanan Dalam melakukan edukasi PMK, jika tidak memperhatikan nilai dasar berorientasi pelayan yaitu kepuasan maka yang dilakukan kurang optimal. 4) Kompeten Dalam melakukan edukasi PMK apabila tidak menerapkan nilai dasar kompeten yaitu membantu orang lain belajar maka klien tidak akan tau cara perawatan pada bayinya. 5) Akuntabel Dalam melakukan edukasi PMK jika tidak menerapkan nilai akuntabel yaitu dapat dipercaya maka orang lain tidak akan memberikan kepercayaan kepada kita. 65 6) Loyal Dalam melakukan edukasi PMK jika tidak menerapkan nilai loyal yaitu berkontribusi maka hasinya kurang memuaskan. 7) Adaptif Dalam melaporkan kegiatan edukasii dengan atasan apabila tidak memperhatikan nilai adaptif yaitu proaktif maka hasilnya kurang optimal. h. Kontribusi / manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi misi penguatan nilai – nilai organisasi Edukasi ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan ibu agar ibu dapat melakukan perawatan metode kangguru mandiri dirumah dan di rumah sakit. Dilaksanakannya edukasi perawatan metode kangguru dan demonstrasi gendongan kangguru maka mampu memberikan kontribusi pada : 1) Visi kabupaten Purworejo yaitu: Purworejo Berdaya Saing 2025 2) Berkontribusi pada Misi ke 4: Meningkatkan daya saing kualitas pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good goverence). i. Penguatan nilai – nilai organisasi Dengan melakukan kegiatan sosialisasi SOP perawatan metode kangguru di ruang Perinatologi RSUD RAA Tjokronegoro akan memberikan penguatan nilai organisasi yaitu Akuntabel, Melayani serta Profesional. 66 C. Kondisi sebelum dan sesudah Tabel 3.2 Gambaran kondisi sebelum dan sesudah kegiatan NO KEGIATAN 1 KONDISI SEBELUM Mengkaji tingkat Belum pernah pengetahuan ibu dilakukan tentang perawatan pengkajian metode kangguru terhadap ibu tentang perawatan metode kangguru 2 Membuat leaflet 3 Pengadaan gendongan kangguru diruangan perinatology 4 Mensosialisasikan SOP PMK pada rekan kerja 5 Melakuakan edukasi kepada ibu pentingya PMK dan demonstrasi penggunaan KONDISI KET SESUDAH Adanya hasil pengkajian tentang perawatan metode kangguru yang masih kurang akan menjadi acuan untuk dilakukan edukasi dan demontrasi perawatn metodekangguru Belum Tersedianya media tersedianya edukasi perawatan media untuk metode kangguru edukasi tentang berupa leaflet di perawatan ruang perinatology metode kangguru diruang perinatology Belum adanya Tersedianya media media demontrasi demontrasi perawtan metode perawatan kangguru berupa metode kangguru gendongan di ruang kangguru diruang perinatology perinatology Ada sebagian Rekan kerja rekan kerja yang perawat sudah lupa mengenai mengingat kembali tata cara tentang perawatan perawatan metode kangguru metode kangguru Kebanyakan ibu Ibu bayi sudah bayi masih mengetahui tata bingung tata cara cara perawatan perawatan metode kangguru metode kangguru 67 gendongan kangguru 68 BAB IV KESIMPULAN Capaian kegiatan aktualisasi dan habituasi yang telah saya lakukan sebesar 100%, karena semua kegiatan telah dilaksananakan dan diperoleh hasil/output yang sesuai harapan. Hasil setiap kegiatan adalah : 1. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru dengan menggunakan kuisioner pre test didapat sekor ibu M nilai 40, ibu N nilainya 30, ibu F nilainnya 60, ibu R niainya 30, ibu S nilainya 30. 2. Tersedianya media edukasi berupa leaflet mengenai perawatan metode kangguru. 3. Tersedianya gendongan kangguru diruangan perinatology 4. Diadakan sosialisasi dengan teman sejawat di ruang Perinatology tentang perawatan metode kangguru. 5. Diadakan edukasi kepada ibu pentingya perawatan metode kangguru dan demonstrasi penggunaan gendongan kangguru serta evaluasi dengan memberikan kuisioner post test didapat sekor ibu N nilainya 90, ibu R nilainya 70, ibu M nilainya 90, ibu S nilainya 70, ibu F nilainya 100. Dari hasil pre test dan post test dapat disimpulkan bahwa ibu mengalami peningkatan pengetahuan tentan perawatan metode kangguru. Adapun aktualisasi dan habituasi telah memberikan manfaat bagi : 1. Petugas kesehatan di ruang perinatology RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo yaitu dapat meningkatkan pengetahuan tentang perawatan metode kangguru sehingga dapat melaksanakan pelayanan kesehatan secara optimal. 2. RSUD RAA Tjokronegoro yaitu dengan adanya leaflet gendongan kangguru merupakan inovasi bagi rumah sakit. 69 dan 3. Pemerintah Kabupaten Purworejo yaitu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo sehingga dapat berkontribusi terhadap misi Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo nomor 4 yaitu meningkatkan daya saing kualitas pelayanan public dan menyelenggarakan pemerintah yang baik (good govermance) dan dapat memperkuat nilai-nilai organisasi pemerintah kabupaten Purworejo yaitu Melayani, Profesional dan Akuntabel. 70 DAFTAR PUSTAKA Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara. 2017.Manajemen Aparatur Sipil Negara: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Adaptif: Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Akuntabel: Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Berorientasi Pelayanan: Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Harmonis: Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Kolaboratif: Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Kompeten: Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Loyal: Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul SMART ASN: Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. 71 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. 2019. Peraturan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara No. 35 tahun 2019 tentang jabatan fungsional perawat. Purworejo. Pemerintah Kabupaten Purworejo. 2014. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo Purworejo : Sekertariat Daerah. Pemerintah Kabupaten Purworejo. 2019 .Peraturan Bupati Purworejo Nomor 59 Tahun 2019 tetang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C Kabupaten Purworejo. Purworejo. Pemerintah Kabupaten Purworejo.2020 . Peraturan Bupati Purworejo Nomor 39 tahun 2020 tentang Pola Tata Kelola Rumah Sakit R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo. Purworejo . Pemerintah Kabupaten Purworejo. 2021. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 11 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2021-2026. Purworejo : Sekertariat Daerah Pemerintah RI. 2014. UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11, tugas Aparatur Sipil Negara. Purworejo. 72 CURRICULUM VITAE A. IDENTITAS DIRI Nama NIP Tempat, Tanggal Lahir Alamat Rumah Agama Pendidikan Jabatan Instansi Nomor Telepon Alamat Email Fitri Rahayu Minarmi, Amd.Kep. 19920113 202012 2 009 Jakarta , 13 januari 1992 Kalibuko II rt 011/ rw 004, Kalirejo, Kokap, Kulon progo Islam D-III Keperawatan Pelaksana/Terampil – Perawat RSUD R.A.A. Tjokronegoro Kabupaten Purworejo 089618605223 [email protected] B. RIWAYAT PENDIDIKAN Jenjang Pendidikan SD Negeri Glagah III SMP Negeri 1 Temon SMAK Negeri 1 Pengasih STIKES AL ISLAM Yogyakarta Jurusan Pemasaran D-III Keperawatan Tahun 1998 – 2004 2004 – 2007 2007 – 2010 2010 – 2013 C. RIWAYAT Riwayat Pekerjaan Diklat di RSUD Wates RSU Rizki Amalia Temon BLUD di RSUD Wates RSUD R.A.A. Tjokronegoro Tahun 2014-2015 2015-2016 2016 – 2020 2021 – sekarang 73 LEMBAR KOMITMEN TINDAK LANJUT AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI NILAI DASAR SESUAI DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN PNS DALAM MEWUJUDKAN SMART GOVERNACE Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Fitri Rahayu Minarmi,Amd.Kep NIP : 199201132020122009 Adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan IV Golongan II, berkomitmen untuk menindaklanjuti aktualisasi dan habituasi nilai – nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmoni, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAkhlak) sesuai kedudukan dan peran sebagai PNS dalam NKRI. Adapun untuk tindak lanjut tersebut tertuang dalam tabel rancangan aksi berikut: Tabel.4.1 Rencana Aksi upaya peningkatan pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru pada bayi berat badan lahir rendah NO 1 RENCANA KEGIATAN YANG AKAN DILANJUTKAN Melanjutkan edukasi cara melakukan PMK kepada ibu yang memiliki bayi berat badan lahir rendah di ruang perinatology menggunakan media vidio KETERKAITAN DENGAN NILAI DASAR BERAKHLAK DAN MATA PELATIHAN AGENDA III KOMPETEN Saya dalam memberi edukasi menggunakan kinerja terbaik saya untuk membantu orang lain belajar LOYAL Kegiatan ini juga berkontribusi meningkatkan pelayanan kepada klien HARMONIS Saya tidak membeda bedakan ibu dalam melakukan edukasi Keterkaitan agenda III: managemen ASN: Dalam RENCANA WAKTU PELAKSANAAN Juni- Juli Melakukan edukasi dengan sikap sopan dan tanpa tekanan (Kode Etik Perilaku) smart ASN: Saya membuat vidio menggunakan media capcut (digital skill) Demikian untuk menjadi periksa. Purworejo, 10 Juni 2022 Mengetahui Mentor Peserta Dyah Kusumoningrum,S.Kep,.Ns NIP: 198312122005012005 Fitri Rahayu Minarmi,Amd.Kep NIP: 199201132020122009 LAMPIRAN Kegiatan 1 : Mengkaji tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru Output : Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan metode kangguru Tahap 1.1 Berkonsultasi dengan atasan terkait pembuatan kuisioner perawatan metode kangguru Output : Arahan dari atasan terkait kuisioner Lampiran 1. Foto saat berkonsultasi dengan atasan Lampiran 2. Lembar konsultasi Tahap 1.2 Membuat kuisioner Output : Kuisioner tentang perawatan metode kangguru Lampiran 2. Kuisioner perawatan metode kangguru Tahap 1.3 Memberikan kuisioner kepada ibu bayi Output : Tingkat pengetahuan ibu Lampiran 3. Hasil penilaian kuisioner ibu bayi Tahap 1.4 Melaporkan Kepada atasan tentang hasil pengkajian Output : Persetujuan terkait hasil kuisioner Lampiran 4. Melaporkan kegiatan pengkajian pengetahuan ibu bayi Kegiatan 2 Membuat leaflet perawatan metode kangguru Output : Leaflet perawatan metode kangguru Tahapan 2. 1 Berkonsultasi dengan atasan terkait pembuatan leaflet Output : Masukan dan arahan dari atasan terkait leaflet Lampiran 5. Berkonsultasi terkait pembuatan leaflet Tahapan 2.2 Mencari referensi tentang perawatan metode kangguru Output : Materi perawatan metode kangguru Lampiran 6. Materi perawatan metode kangguru Tahapan 2.3 Membuat leaflet perawatan metode kangguru Output : File leaflet tentang perawatan metode kangguru Lampiran 7. File leaflet perawatan metode kangguru Tahapan 2.4 Mencari percetakan untuk membuat leaflet Output : Leaflet perawatan metode kangguru Lampiran 8 leaflet perawatan metode kangguru Tahapan 2.5 Melaporkan kepada atasan terkait leaflet Output : Persetujuan dari atasan terkait leaflet Lampiran 9. Melaporkan kegiatan [embuatan leaflet Kegiatan 3 Pengadaan gendongan kangguru Output : Gendongan kangguru Tahapan 3.1. Berkonsultasi dengan atasan Output : masukan dan arahan Lampiran 10. Lembar konsultasi Tahapan 3.2. Mencari referensi model gendongan kangguru Output : referensi model gendongan kangguru Lampiran 11 macam macam gendongan kangguru Tahapan 3.3. Mencari tempat penjual gendongan kangguru untuk digunakan diruangan perinatology Output : gendongan kangguru Lampiran 12. Gendongan kangguru yang dibeli secara online Tahapan 3.4. Melaporkan kepada atasan tentang pengadaan gendongan kangguru Output : persetujuan atasan terkait gendongan kangguru Lampiran 13. Persetujuan di buktikan dengan lembar konsultasi Kegiatan 4. Mensosialisasikan SOP perawatan metode kangguru Output : peningkatan pengetahuan rekan kerja Tahapan 4.1 Berkonsultasi dengan atasan terkait jadwal sosialisasi Output : Masukan dan arahan dari atasan Lampiran 14 Lembar konsultasi Tahapan 4.2 Menyiapkan materi SOP PMK Output : SOP KMC Lampiran 15. SOP perawatan metode kangguru Tahapan 4.3 Melaksanakan kegiatan sosialisasi SOP PMK Output : peningkatan penegetahuan rekan kerja Lampiran 16. Foto kegiatan sosialisasi Lampiran 17. Undangan sosialisasi Lampiran 18 . Daftar hadir Tahapan 4.4 Melaporkan kepada atasan terkait hasil kegiatan sosialisasi Output : Persetujuan dari atasan terkait hasil kegiatan sosialisasi Lampiran 19. Persetujuan dibuktikan dengan lembar konsultasi Kegiatan 5. Melakuakan edukasi kepada ibu pentingya PMK dan demonstrasi penggunaan gendongan kangguru Output : Tahapan 5.1 Berkonsultasi dengan atasan terkait edukasi ke ibu Output : Masukan dan arahan dari atasan Lampiran 20. Lembar konsultasi Tahapan 5.2 Menyiapkan alat dan bahan edukasi Output : Leaflet dan gendongan kangguru Lampiran 21. Foto persiapan alat Tahapan 5.3 Memberikan edukasi dan mendemonstrasikan dengan ibu penggunaan gendongan kangguru Output : Peningkatan pengetahuan ibu dan ibu menggunakan gendongan kangguru Lampiran 21 foto kegiatan edukasi Tahapan 5. 4 Mengevaluasi peningkatan pengetahuan ibu tentang PMK Output : Tingkat pengetahuan ibu dan ibu menggunakan gendongan kangguru Lampiran 22 foto pemberian kuisioner Lampiran 23 hasil kuisioner ibu Lampiran 24. Grafik penilaian pre dan post pada ibu bayi 150 100 Pre Test 50 Post Test 0 Ny. S Ny. F Ny. M Ny. R Ny. N Tahapan 5.5 Melaporkan kepada atasan tentang hasil kegiatan edukasi dan demontrasi ke ibu Output : Persetujuan hasil kegiatan evaluasi Lampiran 25. Persetujuan dibuktikan dengan lembar konsultasi Link vidio aktualisasi https://drive.google.com/file/d/1raEc2ALZ8f25UqgrX_ge4dwIVWFgauA/view?usp=drivesdk