BAYI BERAT LAHIR RENDAH Yuzra yahya Defenisi • Bayi Berat Lahir Rendah atau BBLR adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 garam (sampai dengan 2.400 garam) yang dapat terjadi apabila akibat dari prematuritas (persalinan kurang bulan atau premature) atau persalinan bayi kecil masa kehamilan (KMK). • Bayi Prematur mempunyai resiko yang cukup tinggi dan dapat menglami berbagai komplkasi diantaranya hipertermi, hipotermi, hipoglikemi dan infeksi neonatus. KLASIFIKASI Menurut berat lahir : • Bayi Berat Lahir Lebih (BBLL) > 4000 gr • Bayi Berat Lahir Cukup (BBLC) 2500 – 4000 gr • Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 1500 – 2500 gr • Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) 1000 – 1500 gr • Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) < 1000 gr Etiologi Faktor Ibu a. Penyakit ( Seperti malaria, anemia, sifilis, infeksi TORCH,dll) b.Komplikasi pada kehamilan ( seperti perdarahan antepartum, pre eklampsia berat, eklampsia dan kelahiran preterm ) c. Usia Ibu dan Paritas (Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang dilahirkab oleh ibu-ibu dengan usia resiko tinggi) d.Kebiasaan Ibu (Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok, pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika). Faktor Janin Prematur, Hidramnion, kehamilan kembar, kelainan kromosom Faktor Lingkungan Yang dapat berpengaruh antara lain: tempat tinggal di dataran tinggi, radiasi, sosial ekonomi dan paparan zat-zat racun. komplikasi Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain : Hipotermia Gangguan cairan dan elektrolit Hiperbilirubinemia Sindroma gawat nafas Infeksi Perdarahan intrventrikuler Anemia lanjutan Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi BBLR, antara lain: Gangguan Perkembangan Gangguan Pertumbuhan Gangguan Penglihatan (Retinopati) Gangguan Pendengaran Penyakit Paru Kronis Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit Kenaikan frekuensi kelainan bawaan Gejala klinis 1. Sebelum bayi lahir a. Pada anamnese sering terjadi adanya riwayat abortus partus dan prematurus serta lahir mati. b. Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan. c. Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat walaupun kehamilan sudah lanjut. d. Sering dijumpai dengan oligo hydramnion / hydramnion. Hyperemesis gravidarum dan hamil lanjut dengan perdarahan antepartum. Lanjutan 2. Setelah bayi lahir a. Bayi dengan retardasi perdarahan intra uteri, tanda-tanda bayi : - tengkorak kepala keras - gerakan bayi terbatas - abdomen cekung dan merata - jaringan lemak bawah kulit tipis / sedikit - vernick caseosa sedikit / tidak ada - kulit tipis, kering dan berlipat-lipat, mudah diangkat - tali pusat tipis dan lembek kehijauan b. Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu, ciri-cirinya : - vernick caseosa ada - jaringan lemak bawah kulit sedikit - tulang tengkorak lunak, mudah bergerak - muka seperti boneka - abdomen buncit - tali pusat tebal dan segar - menangis lemah - kulit tipis, merah dan transparan Lanjutan c. Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya karena sangat peka terhadap gangguan pernafasan, infeksi, trauma kelahiran, hipotermia, dll. Pada bayi kecil masa kehamilan alat-alat dalam tubuh lebih berkembang dibandingkan dengan bayi prematur dengan berat badan sama karena itu akan lebih mudah di luar rahim. Namun tetap lebih peka terhadap infeksi dibandingkan dengan bayi prematur dengan BB normal. (Rustam Mochtar, 1998 : 449) Pemeriksa penunjang Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain : Pemeriksaan skor ballard Tes kocok (shake test), dianjur untuk bayi kurang bulan Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar elektrolit dan analisa gas darah. Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam atau didapat/diperkirakan akan terjadi sindrom gawat nafas. USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan Gambar BBLR MASALAH PADA BBLR & BKB Asuhan keperawatan BBLR PENGKAJIAN Keadaan Umum : * Tingkat kesadaran/keaktifan bayi * BB < 2500 gr * PB < 45 cm * LK < 33 cm * LD < 30 cm * TD : 80/46 mmHg * Nadi : 120-160 x/menit * Pernafasan : 40 –60 x / menit * Suhu : 36,5-37 °C * Posture cenderung ekstensi Lanjutan Sistem Pernafasan : Distress pernafasan Pernafasan cuping hidup (PCH) Peningkatan frekuensi nafas Sianosis Apnoe Takipnoe Retraksi dada Sistem Kardiovaskuler bradikardi Nadi perifer dan perfusi jaringan menurun Lanjutan Sistem Gastrointestinal * Distensi * Konstipasi * Muntah * Glukosa pada feses Ginjal * Gula, protein, asam amino dan garam Sistem Integumen * Perubahan warna kulit * Perubahan tekstur kulit (tipis, transparan, kuning) * Hipotermi/hipertermi Sistem Imun Immatur (bayi premature) Masalah Keperawatan Bayi dg BBLR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Risiko tinggi gawat pernapasan Risiko tinggi hipotermia atau hipenemia Gangguan nutrisi, kurang dari kebuthan tubuh Kekurangan volume cairan Perubahan persepsi-sensori Risiko tinggi infeksi Resiko cedera Kurang pengetahuan Penatalaksanaan Bayi BBLR 1. Pengaturan Suhu tubuh : * Pertahankan dalam suhu 36,5– 37 ºC * Letakkan pada tempat yang hangat (lampu), kering, dalam incubator, menunda memandikan bayi & gunakan metode kanguru 2. Nutrisi * Berikan ASI/PASI dengan dot/sendok sedikit demi sedikit 60 cc / Kg BB/ hari pada hari I, dinaikkan setiap hari sampai 200 cc / Kg BB sehari pada minggu ke II, Lakukan pijat bayi. 3. Bayi BBLR mudah terkena infeksi : Oleh sebab itu : Pisahkan bayi BBLR dengan bayi yang terinfeksi Cuci tangan sebelum & sesudah memegang bayi Jangan merawat bayi bila sedang menderita infeksi saluran nafas (gunakan masker) 4. Bayi BBLR bila terjadi kesulitan bernafas : Cegah terjadi kedinginan dan infeksi Beri ASI/PASI sedikit demi sedikit & sesering mungkin Bila terjadi sesak lakukan : Bersihkan jalan nafas Jaga suhu tubuh bayi Berikan oksigen jika tampak tanda-tanda cyanosis Terima kasih